• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Algoritma Sift (Scale Invariant Feature Transform) Untuk Melakukan Klasifikasi Bahan Bakar Kendaraan Roda Empat Pada SPNU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Algoritma Sift (Scale Invariant Feature Transform) Untuk Melakukan Klasifikasi Bahan Bakar Kendaraan Roda Empat Pada SPNU"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI ALGORITMA SIFT (

SCALE INVARIANT

FEATURE TRANSFORM

) UNTUK MELAKUKAN

KLASIFIKASI BAHAN BAKAR KENDARAAN RODA EMPAT

PADA SPBU

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

LINGGA EKA PRATAMA

10109930

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur

Alhamdulillah

penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha

pengasih lagi Maha penyayang, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “

IMPLEMENTASI ALGORITMA SIFT

(

SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM

) UNTUK MELAKUKAN

KLASIFIKASI BAHAN BAKAR KENDARAAN RODA EMPAT PADA

SPBU

”.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan program Strata 1

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika di

Universitas Komputer Indonesia. Dengan penuh rasa syukur, ucapan terima kasih

yang mendalam serta penghargaan yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada :

1.

Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesempatan, serta rizki kepada

penulis dalam proses menyelesaikan skripsi ini dan juga atas semua rahmat dan

hidayah-Nya yang dapat menjadikan semangat dalam jiwa.

2.

Kepada kedua orang tua dan adik-adik yang sangat penulis cintai dan hormati,

yang selalu memberikan semangat, kekuatan moril, dan selalu mendo’ak

an

penulis.

3.

Ibu Ednawati Rainarli, S.Si., M.Si. selaku pembimbing yang selalu memberikan

yang terbaik serta sabar dalam memberikan bimbingan kepada penulis.

4.

Bpk Alif Finandhita, S.Kom. selaku Dosen Wali yang selalu sabar membantu

baik segi teknis maupun non teknis kepada penulis

5.

Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom. selaku penguji dan reviewer yang

memberikan banyak masukan yang sangat berarti bagi penulis.

(3)

iv

7.

Seluruh staf dosen Teknik Informatika yang telah memberikan ilmu yang sangat

berarti untuk penulis.

8.

Etika Muslim, Dr. yang selalu memberikan support, semangat, doa dan

menemani penulis.

9.

Bpk Fadhil Hidayat S.Kom., M.T. yang memberikan banyak masukan dan ilmu

dalam penelitian ini.

10.

Ir. Bambang Hermanto, M.Sc., MBA. Selaku Direktur dan Sekaligus Orang tua

Wali yang selalu mendukung dan membantu penulis.

11. Teman

teman satu perjuangan bimbingan ibu dian dan ibu edna yang saling

membantu dan memberikan support satu sama lain.

12.

Teman

teman Kantor

Bambang Consultant Group

yang selalu memberikan

masukan dan semangat bagi penulis.

13.

Teman

teman IF17K angkatan 2009 dan 2010 semuanya yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, terima kasih telah memberikan segala bentuk dukungan

untuk menyelesaikan skripsi ini.

14.

Teman

teman UNIKOM angkatan 2008, 2009 dan 2010 semuanya yang tidak

dapat disebutkan satu persatu, terima kasih telah memberikan segala bentuk

dukungan dan perjuangan bersama untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun akan

penulis terima dengan senang hati. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2014

(4)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT. ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL... xiv

DAFTAR RUMUS ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1

Latar Belakang Masalah ... 1

1.2

Rumusan Masalah ... 2

1.3

Maksud dan Tujuan ... 2

1.4

Batasan Masalah ... 3

1.5

Metodologi Penelitian ... 3

1.6

Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1

Computer Vision ... 7

2.2

Pembentukan Citra ... 8

2.2.1

Pengertian Citra ... 9

2.2.1

Jenis Citra. ... 10

(5)

vi

2.3

Pixels ... 13

2.3.1

Relasi Ketetanggaan ... 13

2.4

Histogram ... 14

2.5

Edge Detection ... 14

2.6

Algoritma SIFT ... 16

2.7

Metode Scan And Matching ... 22

2.8.1

Klasifikasi... 23

2.8

Sum Square Error dan Root Mean Square Error ... 24

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN IMPLEMENTASI ALGORITMA ... 27

3.1

Analisis Masalah ... 27

3.2

Analisis Sistem ... 27

3.2.1

Analisis Data Masukan... 32

3.2.2

Analisis Algoritma ... 37

3.2.3

Analisis Data ... 61

3.2.4

Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 62

3.2.5

Analisis Kebutuhan Fungsional ... 64

3.2.6

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak... 75

3.3

Perancangan ... 76

3.3.1

Struktur Data ... 76

3.3.2

Struktur Menu ... 77

3.3.3

Perancangan Antar Muka ... 78

3.3.4

Perancangan Pesan ... 81

3.3.5

Jaringan Semantik ... 81

(6)

vii

4.1

Implementasi Sistem ... 83

4.1.1

Implementasi Perangkat Keras ... 83

4.1.2

Implementasi Perangkat Lunak ... 83

4.1.3

Implementasi Basis Data ... 84

4.1.4

Implementasi Proses ... 85

4.2

Pengujian Sistem ... 88

4.2.1

Pengujian Black Box ... 88

4.2.2

Pengujian Algoritma ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 111

5.1

Kesimpulan... 111

5.2

Saran ... 111

(7)

113

DAFTAR PUSTAKA

[1]

Lowe, David G.,

Distinctive Image Features from Scale-Invariant

Keypoints

”, International Journal Of Computer Vision, 60,2, pp. 91

-100, 2004.

[2]

Agustina Shanti Eka, Mukhlash

Imam, 2012 “

Implementasi Metode

Scale invariant Feature Transform

(SIFT) dan Metode

Continously

Adaptive Mean-Shift (CAMSHIFT)

Pada Objek Bergerak”

, Fakultas

Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh

November, 2012.

[3]

Putra Darma, “ Pengolahan Citra Digital” penerbit Andi, Indonesia,

2010.

[4]

Jyoti joglekar

a

, Shirish S.Gedam

b

, “

Image Matching With SIFT

Features

A probabilistic Approach”,

Centre of Studies in Resources

Engineering, IIT Bombay, Associate Professor, Mumbai, india, 2010.

[5]

Lowe, David G., “

Local Feature View Clustering for 3D Object

Recognition

”, Computer Science Department, University of British

Columbia, 2001.

[6]

Tucker B. Allan, “

Second Edition Computer Science Handbook

Chapman & Hall CRC , USA, 2004.

[7]

Lowe, David G,

Object recognition from local scale-invariant

features

”,

Proc. 7th International Conference on Computer Vision

(8)

114

[8]

Peffers K. Tuunanen T. Rothenberger M.A. Chatterjee S., “

A Design

Science Research Methodology for Information Systems Research

Published in Journal of Management Information Systems, Volume 24

Issue 3, Winter 2007-8, pp. 45-78, 2008.

[9]

Olson E.B, “

Real-Time Correlative Scan Matching

”, Department of

Electrical Engineering and Computer Science, University of Michigan,

2009.

[10]

A,bPulung Nurtantio Andono, aRicardus Anggi Pramunendar, aCatur

Supriyanto, aGuruh Fajar Shidik, bI Ketut Eddy Purnama, bMochamad

Hariadi, “

Enhancement Of 3d Surface Econstruction Of Underwater

Coral Reef Base On Sift Image Matching Using Contrast Limited

Adaptive Histogram Equalization And Outlier Removal

” a Faculty of

Computer Science, Dian Nuswantoro University, bFaculty of Industrial

Technology, Dept. of Electrical Engineering Institut Teknologi Sepuluh

November, 2013.

[11]

Away, Gunaidi Abdia, “

The Shortcut of Matlab Programming

” penerbit

informatka, Bandung, 2006.

[12]

Pressman. Roger S, “

Software Engineering A Pratitioner’s Approach

Fitfh Edition”

Mc Graw-Hill Higher Education, New York, USA, 2001

(9)

115

[14]

Krisandi N, Helmi, Prihandono B, “Algoritma k

-Nearest Neighbor

dalam klasifikasi data hasil produksi kelapa sawit pada PT.Minamas

Kecamatan Parindu” Buletin Ilmiah Math. dan Terapannya (Bimaster)

(10)

BIODATA PENULIS

Nama

: Lingga Eka Pratama

Email

:

linggaeka.p@gmail.com

Telp

: 082129978129

Tempat Lahir

: Bandung

Tanggal Lahir

: 8 April 1990

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Agama

: Islam

Kewarganegaraan

: Indonesia

Alamat

: Jl. Cipadati No.10 Rt.05/01 Cinunuk, Cileunyi, 40624

Pendidikan Formal

1.

1995

1996

: SDN Gumuruh 3 Bandung

2.

1996

2001

: SDN Cibiru 3 Bandung

3.

2001

2004

: SMP Negeri 42 Bandung

4.

2004

2007

: SMK Informatika Bandung

5.

2009

2014

: Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM)

Pendidikan Non Formal

1.

Februari 2013 : Security Network ( PT. BE Logix Indonesia)

2.

Juni 2014 : TOEFL Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Seminar dan workshop yang diikuti

(11)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

1

Edisi. 1 Volume. 1, Agustus 2014 ISSN : 2089-9033

IMPLEMENTASI ALGORITMA SIFT UNTUK MELAKUKAN

KLASIFIKASI BAHAN BAKAR KENDARAAN RODA EMPAT PADA

SPBU

Lingga Eka Pratama,

Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia

Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung E-mail : linggaeka.p@gmail.com

ABSTRAK

Algoritma SIFT (Scale Invariant Feature Transform) merupakan salah satu algoritma yang berperan dalam pengenalan objek yang tahan dan efektif terhadap perubahan rotasi dan penskalaan. Penambahan metode scan and matching yang akan diuji seberapa efektif (error algoritma dan error

sistem) kedua algoritma ini dapat mendeteksi dan melakukan objek berupa kendaraan roda empat

sehingga secara tidak langsung dapat

mengklasifikasikan bahan bakar pada SPBU.

Kata kunci : SIFT, k-Nearest Neighbor, Klasifikasi,

Keypoint, Pendeteksian dan Pencocokan Objek

1.

PENDAHULUAN

Diketahui bahwa algoritma SIFT telah banyak dipakai dan dilakukan pengujian [2], tetapi untuk melakukan kegiatan seperti pengenalan objek dan pencocokan data kemudian dilakukan klasifikasi sampai saat ini belum ada yang melakukannya. Berdasarkan kondisi dari bidang keilmuan, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian algoritma

SIFT dengan penambahan metode scan and

matching untuk melihat bagaimana kombinasi metode dan algoritma tersebut berjalan efektif dengan melakukan pencocokan data dan klasifikasi objek yang mana objek disini adalah kendaraan roda empat. Dilakukan pengujian ke kendaraan roda empat karena mengingat semakin bertambah dan berkembangnya pasar mobil pribadi di Indonesia sehingga perlu adanya sistem yang mampu mengklasifikasi mobil pribadi untuk pembatasan penggunaan bahan bakar di Indonesia.

2.

ISI PENELITIAN

2.1 Algoritma SIFT

Algoritma SIFT (Scale Invariant Feature Transform) ini memiliki kemampuan deteksi dan pendeskripsian fitur fitur lokal di dalam data gambar dimana hasil dari pendeteksian fitur-fitur lokal tersebut dapat digunakan dalam penjejakan objek bergerak, selain itu metode ini memiliki daya tahan

[image:11.595.337.501.268.404.2]

yang bagus dari segi skala, rotasi dan perubahan sudut pandang citra.

Gambar 1langkah-langkah algoritma SIFT

1. Scale Space Extrema Detection: tahapan pertama untuk pencari dan perhitungan

Gambar dan skala. secara efisien

diimplementasikan dengan fungsi Different of Gaussian Scale Space untuk melakukan identfikasi titik-titik potensi yang sesuai

dengan orientasi dan skala invarian.

Gaussian Blur

dimana nilai sigma sudah ditentukan dan

= 2.71. selanjutnya proses

Gaussian Scale Space :

Dimana,

= Gaussian Blur original image

Deteksi ekstremum atau nilai maksimum dan

minimum dilakukan dengan cara

membandingan nilai setiap pixel pada DoG

(12)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

2

Edisi. 1 Volume. 1, Agustus 2014 ISSN : 2089-9033

bersesuaian pada citra DoG sebelum dan sesudahnya. Apabila nilai pixel lebih besar

atau lebih kecil daripada nilai pixel

pembandingnya maka koordinat pixel ditandai sebagai ekstremum. Proses ini bertujuan untuk mencari nilai potensi keypoint, seperti pada gambar 2 deteksi ekstremum

2. Keypoint Localization: setiap titik calon

lokasi, lokasi dan skala ditentukan oleh model

pas. Ukuran dan stabilitas menjadi syarat

untuk dipilih menjadi titik kunci (keypoint).

Gambar 2 deteksi ekstremum

3. Orientation Assignment: satu atau lebih

orientasi ditugaskan untuk lokasi setiap titik

kunci (keypoint) sesuai dengan arah gambar gradien lokal. Semua operasi pada setiap data

gambar akan di transformasi relatif pada

orientasi yang telah ditetapkan, skala dan fitur

setiap lokasi untuk memberikan invarian pada

transformasi ini.

untuk magnitude persamaanya adalah:

Gambar 3 proses magnitude

Dimana nilai tengah berwarna merah merupakan keypoint dengan 8 titik tetangga yang ada di sekitar, lalu kemudian dihitung proses antara nilai atas dan bawah pada titik

[image:12.595.347.483.85.154.2]

keypoint untuk kemudian ditambahkan nilai kanan dan kiri diantara nilai keypoint, dan hasilnya membentuk panjang dari arah orientasi keypoint tersebut.

Gambar 4 Hasil Magnitude

Selain nilai magnitude, ada juga nilai orientasi keypoint, yang menentukan arah dari nilai keypoint. Prosesnya adalah:

Gambar 5 Proses Orientasi

nilai merah berwarna pada posisi tengah pada gambar 5 merupakan nilai orientasi pada keypoint, lalu kemudian dihitung

dengan persamaan orientasi sehingga

[image:12.595.311.535.86.669.2]

hasilnya seperti pada gambar 6 di bawah ini.

Gambar 6 hasil proses orientasi

[image:12.595.98.279.534.621.2] [image:12.595.347.530.571.662.2]

4. Keypoints Descriptor: setiap deskriptor dihitung untuk setiap keypoint, lalu diubah untuk representasi yang memungkinkan tingkat signifikan pada setiap perubahan pencahayaan dan level distorsi bentuk atau gambar.

Gambar 7 keypoint deskriptor

2.2Metode Scan and Matching

Pada proses Metode scan and matching, atau bisa disebut juga dengan matching models atau

matching descriptor, ada beberapa cara yang dilakukan untuk proses pencocokan tersebut, ofir pele menyebutkan, sesuai dengan referensi dari lowe

(13)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

3

Edisi. 1 Volume. 1, Agustus 2014 ISSN : 2089-9033

1. Threshold on Distance = Bad Performance [1]

2. Nearest Neighbour = Better [1] 3. Ratio Test = best performance [1]

Pada tiga cara diatas, disebutkan juga bagaimana cara-cara tersebut digunakan dan bagaimana hasil yang didapat. Untuk proses

matching yang diambil pada penelitian ini,

dilakukan proses Nearest Neighbour (jarak

terdekat), dimana proses ini menggunakan

deskriptor keypoint untuk kemudian diolah dengan cara L2norm= nearest neighbor. Proses jarak

terdekat ini, memanfaatkan nilai vektor deskriptor

pada keypoint deskriptor magnitude, untuk

kemudian diolah dan dilakukan perbandingan untuk mencari nilai rata-rata pada deskriptor dengan menggunakan persamaan (mean) rata-rata :

Selain mencari rata-rata nilai vektor deskriptor, dilakukan juga proses perhitungan jarak terdekat (nearest neighbor) dimana proses ini melibatkan

algoritma k-Nearest Neighbor sebagai proses

perhitungannya. Pada proses perhitungan jarak terdekat pun, perhitungan nilai rata-rata pada nilai jarak yang didapat pun dilakukan, hal ini meminimalisir terjadinya proses error matching.

Proses image matching sendiri mempunyai nilai batas kemiripan, seperti yang dikatakan oleh lowe, bahwa nilai kemiripan objek pada proses image matching sendiri mempunyai batasan jika kurang dari nilai 0.25 pada proses nilai kemiripan, maka bisa dikatakan objek tersebut mirip atau sama.

2.3Klasifikasi

Klasifikasi merupakan proses untuk

menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat memperkirakan kelas dari suatu objek yang labelnya tidak diketahui. Pada metode

scan and matching, ada proses pencarian jarak terdekat keypoint menggunakan algoritma yang berhubungan dengan klasifikasi dan clustering.

Dalam klasifikasi data, ada beberapa metode atau algoritma yang digunakan untuk melakukan proses tersebut seperti c4.5, rainforest, neural network dan salah satunya adalah k-nearest neighbor. Pada penelitian kali ini, digunakan metode

k-nearest neighbor dimana proses tersebut dilakukan untuk pencarian terhadap objek berdasarkan data pembelajaran yang jaraknya paling dekat dengan objek tersebut .

K-Nearest Neighbor merupakan metode yang bersifat supervised, dimana hasil dari query instance

yang baru diklasifikasikan berdasarkan mayoritas kategori pada KNN.

Algoritma K-NN sendiri merupakan

algoritma yang menentukan nilai jarak pada data

testing dengan data training berdasarkan nilai terkecil pada nilai ketetanggan terdekat. Tujuan dari algoritma k-NN adalah untuk mengklasifikasi objek baru berdasarkan atribut dan training samples.

Dimana hasil dari sampel uji yang baru

diklasifikasikan berdasarkan mayoritas dari kategori pada k-NN.

Pada proses pencarian jarak terdekat,

algoritma ini tidak menggunakan model apapun untuk dicocokkan dan hanya berdasarkan pada memori. Algoritma k-NN menggunakan jarak ketetanggaan sebagai nilai prediksi dari sampel uji yang baru. Jarak yang digunakan adalah jarak

Euclidean Distance. Jarak Euclidean adalah jarak yang paling umum digunakan pada data numerik, dan rumusnya adalah :

Dimana:

d(a,b) = jarak Euclidean (Euclidean distance)

(ak) = record ke- 1

(Bk) = record ke- 2 k= 1,2,3,…n

vektor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

100 0 0.0711 0.0711 000 0 0 0 2.1442 2.1442 0 0 0

[image:13.595.310.513.417.741.2]

200 0 0.0659 0.0659 000 0 0 0 0.0688 0.0688 0 0 0

Gambar 8 Objek Pencocokan Data

(14)
[image:14.595.70.282.104.531.2]

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

4

Edisi. 1 Volume. 1, Agustus 2014 ISSN : 2089-9033

Tabel 1 Nilai mobil honda jazz

vektor jarak terdekat

1 Ke-2 2.0399

2 Ke-3 0.0160

3 Ke-4 4.1865

4 Ke-5 4.1931

5 Ke-6 0.1160

6 Ke-7 0.0877

7 Ke-8 0.0978

Tabel 2 Nilai Mobil Honda Jazz Lain

vektor jarak terdekat

1 Ke-2 0.1929

2 Ke-3 4.3223

3 Ke-4 4.3854

4 Ke-5 0.1979

5 Ke-6 0.0839

6 Ke-7 0.0955

[image:14.595.69.285.326.509.2]

7 Ke-8 0.0715

Gambar 10 Perbandingan Chart Nilai Kemiripan

Pada gambar 10 yang terdapat diatas, dapat diketahui jika nilai kemiripan objek honda jazz pada perbandingna diatas memiliki nilai kemiripan yang lebih kecil yaitu 10.0432.

2.4 Root Mean Square Error

Perhitungan kesalahan merupakan

pengukuran bagaimana nilai efektifivitas

pencocokan data dan klasifikasi dilihat dari nilai

error yang didapatkan, dapat dikatakan efektif jika nilai error proses pencocokan data dan klasifikasi terhitung kecil atau minor. Selisih antara dua nilai pencocokan data dan klasifikasi ditentukan dengan cara dihitung dengan suatu persamaan.

Sum square error (SSE) dapat dihitung dengan cara berikut :

1. Hitung nilai vektor data (nilai rata – rata

menggunakan Euclidean distance) sebagai nilai pertama.

2. Hitung selisih antara nilai pertama dan nilai

target (nilai vektor data pada database).

3. Kuadratkan setiap keluaran kemudian

hitung seluruhnya.

adapun rumusnya :

Dengan :

Tnv = nilai vektor data pertama.

Xnv = nilai target (nilai vektor data pada

database).

Root Mean Square Error

1. Hitung SSE.

2. Hasilnya dibagi dengan perkalian antara

banyaknya vektor pada suatu objek dan

banyaknya nilai vektor yang digunakan.

Persamaannya adalah:

Dengan :

Tnv = nilai vektor data pertama.

Xnv = nilai target (nilai vektor data pada

database).

np = jumlah vektor pada nilai keluaran.

no = nilai vektor yang digunakan.

untuk proses SSE hasilnya adalah:

SSE = (12.7156 – 10.7370)2 = 3.9148 (nilai keluaran (Toyota yaris) – nilai target (Honda jazz)).

SSE = (9.3494 – 10.7370)2 = 1.9254 (nilai keluaran (Honda jazz) – nilai target (Honda jazz)).

(15)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

5

Edisi. 1 Volume. 1, Agustus 2014 ISSN : 2089-9033

(Toyota Yaris) (Honda Jazz) Pada proses perhitungan diatas yaitu nilai kesalahan pada proses pencocokan data untuk

Toyota yaris yaitu 1.0575 mempunyai nilai lebih besar dibandingkan nilai pencocokan data pada

Honda jazz 0.7416, sehingga dapat disimpulkan bahwa proses pencocokan data terbilang efektif karena nilai kesalahan tidak terlalu besar pada proses pencocokan data.

2.5Simulasi Pengujian Algoritma

Pengujian algoritma merupakan pengujian

terhadap hasil pendeteksian dan pencocokan mobil pribadi dengan algoritma SIFT.

[image:15.595.117.249.435.734.2]

Pengujian dilakukan dua cara, cara pertama adalah melakukan pendeteksian kendaraan roda empat berdasarkan ukuran parameter pixels yang diuji untuk mendapatkan keypoint. Cara yang kedua adalah melakukan pencocokan data antara objek data keypoint yang berada di dalam database dengan beberapa objek yang sama namun ada perubahan rotasi dan perbedaan skala.

Tabel 3 Ukuran Parameter Pixels yang didapat

No ukuran pixels Rata-Rata

1 10x7 null

2 15x10 null

3 30x20 null

4 45x30 4.479

5 60x40 6.563

6 68x45 7.387

7 75x50 -5.050

8 90x60 9.292

9 105x70 20.016

10 120x80 8.148

11 135x90 1.126

12 150x100 6.746

13 165x110 17.005

14 180x120 24.682

15 195x130 7.127

16 210x140 12.642

17 225x150 23.300

18 240x160 24.541

19 255x170 26.699

20 270x180 27.789

21 285x190 29.013

22 300x200 30.866

tabel ukuran parameter pixels

selain tabel pengujian parameter batas

pendektesian algoritma SIFT diatas, adapun hasil

dari pengujian nilai proses pencocokan data dengan perhitungan algoritma.

1. Melakukan pencocokan dengan Gambar yang

di lakukan rotasi 1800 derajat.

Gambar 11 Perbandingan Objek 1.

Gambar Awal : Gambar 8 Ukuran awal: 300 x 200 p

Gambar Pembanding : Gambar 4.11 Ukuran Pembanding : 300 x 200 p Nilai Kemiripan : 7.0303

Batas Nilai Kemiripan : 0.25 Nilai Sum Square Error : 2.1915 Nilai Root mean Square Error : 0.7912

2. Melakukan pencocokan dengan gambar yang

mempunyai ukuran pixels yang berbeda.

Gambar 12 Perbandingan Objek 2.

Gambar: Gambar 4.8 Ukuran awal: 300 x 200 p

Gambar Pembanding: Gambar 4.12 Ukuran Pembanding: 45 x 30 p Nilai Kemiripan: 8.5136 Batas Nilai Kemiripan: 0.25 Nilai Sum Square Error: 9.3593 Nilai Root mean Square Error: 1.6352

3. Melakukan pencocokan dengan gambar yang

[image:15.595.349.488.435.527.2]
(16)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

6

Edisi. 1 Volume. 1, Agustus 2014 ISSN : 2089-9033

Gambar 13 Objek Pembanding 3

Gambar: Gambar 4.8 Ukuran awal: 300 x 200 p

Gambar Pembanding: Gambar 4.13 Ukuran Pembanding: 45 x 30 p Nilai Kemiripan: 7.8198 Batas Nilai Kemiripan: 0.25 Nilai Sum Square Error: 19.7749 Nilai Root mean Square Error: 1.7514

2.6Hasil Pengujian Program

[image:16.595.320.518.79.261.2]

Selain pengujian algoritma diatas, adapun hasil pengujian sistem yang mana menunjukan proses dan hasil yang didapatkan, antara lain:

Gambar 14 Pengujian Program 1

Pada gambar 14, proses yang diujicobakan pada saat mobil berhenti, dan ternyata hasil yang didapat adalah data yang sesuai, dimana data yang ditangkap adalah Toyota fortuner dan hasil proses menunjukan Toyota fortuner dengan nilai kemiripan 0.02 dengan nilai kesalahan 1.5.

[image:16.595.310.512.372.553.2] [image:16.595.79.275.382.549.2]

Gambar 15 Pengujian Program 2

Gambar 15 diatas ini, proses yang

diujicobakan pada saat malam hari dengan tingkat pencahayaan yang kurang, dan ternyata hasil yang didapat adalah ketidak sesuaian data, dimana data yang ditangkap adalah Toyota avanza sedangkan hasil proses menunjukan Toyota yaris dengan nilai kemiripan 4.76 dengan nilai kesalahan 5.20.

Gambar 16 Pengujian Program 3

(17)
[image:17.595.75.280.75.259.2]

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

7

Edisi. 1 Volume. 1, Agustus 2014 ISSN : 2089-9033

Gambar 17 Pengujian Program 4

Pada pengujian 4, Objek yang ditangkap

merupakan Honda Jazz, namun sistem

menidentifikasi bahwa objek tersebut adalah Toyota Fortuner dengan nilai kemiripan 0.54 dengan nilai error 1.5.

3.

PENUTUP

Dari kesimpulan yang didapat pada penelitian

ini, algoritma SIFT dan metode matching

mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. berikut adalah kesimpulan yang didapat pada penelitian ini, antara lain:

1. Implementasi sistem identifikasi dan

klasifikasi pada penelitian ini secara

fungsionalitas, belum bisa dikatakan efektif

untuk digunakan pada objek bergerak,

dikarenakan banyak terjadinya loss error

(hasil tidak sesuai, banyak objek yang gagal

ditangkap) dengan nilai kesalahan rata-rata

1.5 -5.00, sehingga masih perlu

pengembangan lebih jauh lagi untuk sistem

pada penelitian ini.

2. Untuk pengujian secara algoritma

(perhitungan), algoritma SIFT dan metode

scan and matching, bisa digunakan untuk proses identifikasi dan pencocokan objek

dengan perhitungan secara algoritma, namun

untuk pengujian secara fungsional sistem

(aplikasi), masih belum bisa menangkap

objek secara sempurna pada penelitian ini.

3. Dari segi kebutuhan, pada penelitian ini

sistem belum bisa memenuhi kebutuhan

klasifikasi dan pendeteksian kendaraan roda

empat, dikarenakan sistem masih belum

berjalan maksimal dan fungsionalitas masih

belum bisa memenuhi kebutuhan klasifikasi.

SARAN

Saran untuk penelitian skripsi ini yaitu fungsionalitas sistem harus bisa berjalan sesuai kebutuhan dan diuji dengan banyak objek mobil pribadi, sehingga bisa terlihat hasilnya, selain itu pada segi implementasi perhitungan algoritma, perlu dipelajari kembali lebih lanjut dan dihitung secara manual serta analisisnya lebih bisa dikembangkan dan untuk metode scan and matching dengan proses yang lain ( ratio test, dan threshold on distance) sehingga tercapai hasilnya dengan berbagai proses lain.

DAFTAR PUSTAKA

[1][Lowe, David G., “Distinctive Image Features from Scale-Invariant Keypoints”, International Journal Of

Computer Vision, 60,2, pp. 91-100,

2004.

[2]Agustina Shanti Eka, Mukhlash Imam,

2012 “Implementasi Metode Scale invariant Feature Transform (SIFT) dan

Metode Continously Adaptive

Mean-Shift (CAMSHIFT) Pada Objek

Bergerak”, Fakultas Matematka dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Teknologi Sepuluh November, 2012.

[3]Putra Darma, “ Pengolahan Citra Digital”

penerbit Andi, Indonesia, 2010.

(18)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

8

Edisi. 1 Volume. 1, Agustus 2014 ISSN : 2089-9033

Studies in Resources Engineering, IIT

Bombay, Associate Professor, Mumbai,

india, 2010.

[5]Lowe, David G., “Local Feature View Clustering for 3D Object Recognition”,

Computer Science Department,

University of British Columbia, 2001.

[6]Tucker B. Allan, “Second Edition

Computer Science Handbook” Chapman

& Hall CRC , USA, 2004.

[7]Lowe, David G, “Object recognition from local scale-invariant features”,Proc. 7th International Conference on Computer Vision (ICCV'99) (Corfu, Greece): 1150-1157, 1999

[8]Peffers K. Tuunanen T. Rothenberger M.A.

Chatterjee S., “A Design Science Research Methodology for Information Systems Research” Published in Journal

of Management Information Systems,

Volume 24 Issue 3, Winter 2007-8, pp.

45-78, 2008.

[9]Olson E.B, “Real-Time Correlative Scan Matching”, Department of Electrical

Engineering and Computer Science,

University of Michigan, 2009.

[10] A,bPulung Nurtantio Andono,

aRicardus Anggi Pramunendar, aCatur

Supriyanto, aGuruh Fajar Shidik, bI

Ketut Eddy Purnama, bMochamad

Hariadi, “Enhancement Of 3d Surface Econstruction Of Underwater Coral Reef Base On Sift Image Matching Using Contrast Limited Adaptive Histogram Equalization And Outlier Removal” a Faculty of Computer

Science, Dian Nuswantoro University,

bFaculty of Industrial Technology,

Dept. of Electrical Engineering Institut

Teknologi Sepuluh November, 2013.

[11] Away, Gunaidi Abdia, “The Shortcut of Matlab Programming” penerbit

(19)
(20)

Gambar

Gambar 1langkah-langkah algoritma SIFT
Gambar 6 hasil proses orientasi
Gambar 8 Objek Pencocokan Data
Tabel 1 Nilai mobil honda jazz
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian KLB : (1) Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) KLB adalah kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi KLB beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan menerapkan

Dalam model interaksi semacam itu, subjek keluar dari batasan-batasan yang melibatkan ras dan isu lain yang digambarkan sebagai stereotipe dalam identitas anak

dried AMSC-MP dengan penambahan asam hialuronat yang dikombinasi SPACE peptide dievaluasi dengan menggunakan parameter organoleptis (warna, bau, konsistensi dan

Kesan-kesan buruk lain : Tiada kesan yang penting atau bahaya kritikal yang diketahui.

[r]

Bila VGS pada D-MOSFET dibuat positip, maka muatan positip pada terminal gate ini akan menarik elektron bebas dari substrat ke daerah kanal-N, sehingga elektron

DINAS PEMUDA OLAHRAGA PARIWSATA DAN KEBUDAYAAN TAHUN

Suatu rangkaian penguat JFET dengan bias pembagi tegangan ditunjukkan pada