SKRIPSI
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Tahun 2009-2011
Oleh
Harlia Nurma Sari 090503022
PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun
2009-2011” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas
akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan
plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Medan,
Yang Membuat Pernyataan
Harlia Nurma Sari
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis juga telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan do’a baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak selama proses penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Azhar Maksum., MM., Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M, Ak., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail M.M, Ak, selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. M. Zainul B Torong, Msi, Ak., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan masukan yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi.
6. Semua staf karyawan FE USU terkhusus Departemen Akuntansi. Bang Sugeng, Kak Dame, Kak Raya dan staf yang lain, yang telah membantu menyiapkan segala administrasi dan keperluan penulis.
7. Dan secara khusus penulis mempersembahkan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua tersayang, Harianto dan Sukarmi, serta kepada adik tersayang Dini Saka Fitri dan Indah Aulia Rizky yang tidak pernah jenuh dan selalu sabar dalam memberikan doa, dukungan, perhatian dan saran kepada penulis.
8. Dan penulis mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat, Dede Delvis Sahera, Amanda, Ayu Amelia, Reni Yusmanita dan Ade Disa Dias yang telah memberikan motivasinya serta selalu memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini kedepannya sehingga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Medan, Penulis,
ABSTRAK
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Tahun 2009-2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2009 sampai dengan 2011 secara serempak maupun parsial. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning Per Share (X1), Debt To Equity Ratio (X2), Price Earning
Ratio (X3), return On Investment (X4), Return On Equity (X5) sebagai variabel independen dan Return saham sebagai variabel dependen.
Sampel yang diambil sebanyak 17 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2009 sampai 2011. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel yang dipublikasikan melalui website ww.idx.co.id
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen EPS, DER, PER, ROI, ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Return saham) secara serempak. Sementara hasil penelitian secara parsial, menunjukkan bahwa hanya variabel DER dan ROI yang berpengaruh signifikan terhadap Return saham. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh variabel independen yang diteliti tidak dapat digunakan secara serempak untuk menentukan besarnya Return saham.
. metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
ABSTRACT
The Influences Of Financial Perfomance To The Stock Return In Manufacture Consumers Goods
Industry Company Listed On The Indonesia Stock Exchange (IDX)
In The Period 2009-2011
The purpose of this research is to find out the influences of financial perfomance to the stock return in manufacture consumers goods industry company on the indonesia stock exchange (IDX) during 2009 until 2011 either simultaneously or partially. This research use Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return On Investment, Return On Equity as independent variable and Stock Return as dependent variable.
The sample of this research are 17 of the go public’s manufacturing consumer goods during 2009 until 2011. The data that used in this research are financial statement from each company, published through website Analysis method that used in this research in quantitative method with classic assumption, as well as statistical analysis of multiple linear regression linear. Sampling method that used is purposive sampling.
The results showed that the independent variable EPS, DER, PER, ROI, and ROE does not have a significant effect on the dependent variable (stock return) in simultaneously. While the partially, the results showed that DER and ROI are the only variables which have a significant influence on stock return. This, it can be concluded that the whole of independent variables which is tested can’t be used in simultaneously to determine the stock return.
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN………i
KATA PENGANTAR……….ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT………...iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL...vii
DAFTAR GAMBAR...viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Penelitian... 6
1.3.2 Manfaat Penelitian... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 8
2.1.1 Saham ... 8
2.1.2 Return Saham ... 9
2.1.3 Kinerja Keuangan ... 10
2.1.4 Analisis Laporan Keuangan ... 12
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 14
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 16
2.3.1 Kerangka Konseptual ... 16
2.3.2 Hipotesis Penelitian ... 17
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 19
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 19
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 22
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 22
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 23
3.6 Metode Analisis Data ... 26
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 26
3.6.1.1 Uji Normalitas Data ... 26
3.6.1.2 Uji Multikolinearitas ... 27
3.6.1.3 Uji Heterokedasitas ... 27
3.6.1.4 Uji Autokorelasi ... 28
3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 29
3.6.2.1 Model Regresi Linear Berganda ... 30
3.6.2.3 Uji Parsial (t-test) ... 32
3.6.2.4 Uji Serempak (f-test) ... 32
3.7 Jadwal Penelitian ... 32
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ... 33
4.1.1 Data Penelitian ... 33
4.1.2 Deskripsi Data Penelitian ... 33
4.1.3 Statistik Deskriptif ... 41
4.1.4 Uji Asumsi Klasikik ... 42
4.1.4.1 Uji Normalitas Data ... 42
4.1.4.2 Multikolineraritas ... 47
4.1.4.3 Heteroskedastisitas ... 49
4.1.4.4 Autokorelasi ... 52
4.1.4.5 Pengujian Hipotesis ... 52
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 61
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 62
5.3 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64
DAFTAR TABEL
No.Tabel Judul Halaman
3.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ... 21
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 25
4.1 Daftar Earning Per Share Perusahaan Sampel ... 34
4.2 Daftar Debt to Equity Ratio Perusahaan Sampel ... 36
4.3 Daftar Price Earning Ratio Perusahaan Sampel ... 37
4.4 Daftar Return On Investment Perusahaan Sampel ... 38
4.5 Daftar Return On Equity Perusahaan Sampel ... 39
4.6 Daftar Return Saham Perusahaan Sampel... 40
4.7 Perhitungan nilai maksimum, minimum, mean dan Standar Deviation... 41
4.8 Uji Kolmogorov Smirnov (1) ... 44
4.9 Uji Kolmogorov Smirnov (2) ... 47
4.10 Uji Multikolinearitas (1) ... 48
4.11 Uji Multikolinearitas (2) ... 49
4.12 Uji Gleiser ... 51
4.13 Uji Autokorelasi ... 52
4.14 Model Summary ... 53
4.15 Uji Statistik ... 55
4.16 Uji Statistik F ... 56
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 17
4.1 Grafik Histogram (1) ... 43
4.2 Normal Probability (1) ... 43
4.3 Grafik Histogram(2) ... 45
4.4 Normal Probability (2) ... 46
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
ABSTRAK
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Tahun 2009-2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2009 sampai dengan 2011 secara serempak maupun parsial. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning Per Share (X1), Debt To Equity Ratio (X2), Price Earning
Ratio (X3), return On Investment (X4), Return On Equity (X5) sebagai variabel independen dan Return saham sebagai variabel dependen.
Sampel yang diambil sebanyak 17 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2009 sampai 2011. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel yang dipublikasikan melalui website ww.idx.co.id
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen EPS, DER, PER, ROI, ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Return saham) secara serempak. Sementara hasil penelitian secara parsial, menunjukkan bahwa hanya variabel DER dan ROI yang berpengaruh signifikan terhadap Return saham. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh variabel independen yang diteliti tidak dapat digunakan secara serempak untuk menentukan besarnya Return saham.
. metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
ABSTRACT
The Influences Of Financial Perfomance To The Stock Return In Manufacture Consumers Goods
Industry Company Listed On The Indonesia Stock Exchange (IDX)
In The Period 2009-2011
The purpose of this research is to find out the influences of financial perfomance to the stock return in manufacture consumers goods industry company on the indonesia stock exchange (IDX) during 2009 until 2011 either simultaneously or partially. This research use Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return On Investment, Return On Equity as independent variable and Stock Return as dependent variable.
The sample of this research are 17 of the go public’s manufacturing consumer goods during 2009 until 2011. The data that used in this research are financial statement from each company, published through website Analysis method that used in this research in quantitative method with classic assumption, as well as statistical analysis of multiple linear regression linear. Sampling method that used is purposive sampling.
The results showed that the independent variable EPS, DER, PER, ROI, and ROE does not have a significant effect on the dependent variable (stock return) in simultaneously. While the partially, the results showed that DER and ROI are the only variables which have a significant influence on stock return. This, it can be concluded that the whole of independent variables which is tested can’t be used in simultaneously to determine the stock return.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pasar keuangan Indonesia telah mengalami pemulihan yang
mencengangkan dari kondisi krisis moneter pada akhir tahun 1990-an. Kebijakan
fiskal yang bijaksana dan fundamental ekonomi yang kuat berhasil membentuk
pertumbuhan yang kokoh selama beberapa tahun terakhir. Proyeksi pertumbuhan
ekonomi dalam beberapa tahun ke depan tampaknya lebih menjanjikan lagi
dengan pertumbuhan PDB yang minimal 6,0 persen di tahun-tahun mendatang.
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dapat dianggap sebagai indikator utama kinerja
pasar keuangan telah mengalami pertumbuhan yang substansial dari tahun 1999
hingga kini. BEI mengalami rekor terendah pada tahun 1998 ditengan krisis
ekonomi, tetapi berbalik arah dan mencapai rekor teringgi pada tahun 2013.
Namun hal yang terpenting bahwa ekspansi ittu akan disertai dengan pendalaman
pasar modal Indonesia.
Saat ini pasar modal Indonesia lebih kecil dan kurang likuid bila
dibandingkan dengan Negara-negara di ASEAN dan Negara-negara berkembang
lainnya. Ini disebabkan oleh kerendahan penggunaan pasar modal untuk
membiayai investasi dan keterbatasan intermediasi oleh lembaga keuangan yang
non-bank. Pasar efek dan pasar ekuitas hingga kini (relative) kurang
dikembangkan dan kapitalisasi pasar perusahaan-perusahaan yang terdaftar di
Tenggara. Sisi positif dari situasi ini adalah bahwa Indonesia masih memiliki
ruang yang cukup luas untuk tumbuh. Pasar modal merupakan salah satu sarana
pembentukan modal dan alokasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.
Investasi dalam pasar modal bisa dilakukan dengan cara pembelian saham
ataupun pemilikan saham yang dapat dilakukan oleh perusahaan dan hal ini akan
memperoleh pandapatan (return) sebagai keuntungan. Tetapi apabila sebuah
perusahaan memiliki kinerja keuangan yang kurang bagus maka akan sulit untuk
perusahaan tersebut mendapatkan kepercayaan dari para investor agar
menginvestasikan modal mereka ke perusahaan tersebut.
Pasar modal pada dasarnya bertujuan untuk memfasilitasi aliran dana dari
pihak yang memiliki dana, dengan pihak perusahaan yang memerlukan dana.
Sebelum melakukan investasi di pasar modal, biasanya para investor menilai
perusahaan yang mengeluarkan sahamnya di Bursa Efek. Pasar modal
mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro karena nilai investasi
ditentukan oleh aliran kas yang diharapkan serta tingkat return yang diisyaratkan
atas tempat tersebut, jika kita ingin mengestimasi aliran kas, bunga, ataupun premi
resiko dari sebah sekuritas, maka kita harus mempertimbangkan analisis ekonomi
makro.
Menurut Eduardus Tandelilin (2001:211) lingkungan ekonomi makro
adalah lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari-hari.
Kemampuan investor dalam memahami dan meramalkan kondisi ekonomi makro
menguntungkan. Untuk itulah investor perlu melakukan peramalan terhadap
perubahan pasar modal, dan dalam melakukan proses peramalan tersebut investor
perlu menganalisis perubahan ekonomi makro yang sedang ataupun yang akan
terjadi. Maka dari itu, investor memerlukan informasi mengenai keuangan
perusahaan untuk dijadikan sebagai dasar dalam melakukan penanaman modal di
perusahaan tersebut, dan investor juga harus menilai apakah kinerja perusahaan
tersebut baik atau buruk untuk dilakukannya investasi. Untuk mengetahui tentang
kondisi keuangan maupun kinerja perusahaan tersebut dapat dilihat dari laporan
keuangan perusahaan tersebut. Menurut Munawir (2007:6): Laporan Keuangan
dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau
laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak
management yang bersangkutan.
Menurut PSAK, No 1 (IAI 2009) jika seorang investor mengambil
keputusan bisnis, maka salah satu perkembangannya dengan melihat dan
menganalisis laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah
satu media utama yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan informasi keuangannya kepada pihak luar. Menurut Standar
Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh IAI tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan.
Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan
yang memepengaruhi Return Saham pada perusaan manufaktur. Winda (2012)
melakukan penelitian tentang kinerja keuangan terhadap return saham pada
indstri automotive and allied products dengan menggunakan 3 variabel yaitu
PER, ROE, dan EPS sebagai variabel independen dan return saham sebagai
variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil pengujian statistik
secara parsial terhadap masing-masing variabel bebas yaitu Price Earning Ratio
(PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Hanya variabel
Return On Equity (ROE) yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
terhadap return pemegang saham, sedangkan variabel-variabel Price Earning
Ratio(PER) dan Earning Per Share (EPS) tidak mempunyai pengaruh secara
parsial terhadap return pemegang saham perusahaan pada industri Automotive and
Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artinya perusahan return
pemegang saham dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam
penelitian.
Penelitian Susilo (2005), yang meneliti mengenai analisa pengaruh kinerja
keuangan terhadap return saham pada perusahaan LQ-45 di bursa efek Jakarta.
Penelitian ini menggunakan rasio PER, PBV, DER, OPM, NPM, ROA, ROE, dan
EPS sebagai variabel independennya dan Return Saham sebagai variabel
dependennya. Hasil penelitian ini adalah Price Earning Ratio berpengaruh positif
terhadap return saham, DER tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa DER ditolak, ROA berpengaruh positif
terhadap return saham, ROE berpengaruh positif terhadap return saham, dan EPS
Penelitian selanjutnya Sonya (2009), yang meneliti mengenai pengaruh
kinerja keuangan terhadap return saham pada perusahaan manufkatur yang
terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan 5 variabel independen yaitu EPS,
DER, PER, ROI, dan ROE dan return saham sebagai variabel dependennya.
Hasil dari penelitian ini adalah variabel EPS, DER, dan ROI berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap return saham. Sedangkan variabel PER, dan ROE
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Dan secara
serempak variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen.
Alasan peneliti menggunakan lima rasio keuangan yaitu earning per
share, debt to equity ratio, price earning ratio, return on investment, return on
equity untuk mengukur kinerja keuangan adalah untuk mengetahui apakah ada
perbedaan hasil antara penelitian sebelumnya dengan hasil penelitian ini.
Menurut Nainggolan (2004:68) ada beberapa rasio keuangan yang digunakan
untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu EPS, DER, PER, ROI, dan ROE, atas
dasar hal-hal tersebut peneliti memutuskan untuk memakai kelima rasio keuangan
tersebut sebagai variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti
terdahulu menunjukkan inkonsistensi, sehingga mendorong peneliti untuk
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka
yang menjadi perumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apakah Earning Per Share secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham?
2. Apakah Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham?
3. Apakah Price Earning Ratio secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham?
4. Apakah Return on Investment secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham?
5. Apakah Return on Equity secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham?
6. Apakah secara serempak rasio keuangan (EPS, DER, PER, ROI, ROE)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham?
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh positif dan signifikan
Rasio Keuangan (EPS, DER, PER, ROI, ROE) terhadap Return
2. Untuk mengetahui secara serempak pengaruh positif dan signifikan
Rasio Keuangan (EPS, DER, PER, ROI, ROE) terhadap Return
Saham.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti. Penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan peneliti mengenai pengaruh kinerja
keuangan terhadap return saham dan tentang rasio keuangan.
2. Bagi perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan
sebagai bahan acuan bagi perusahaan dalam pengambilan
keputusan mengenai kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan
kinerja keuangan perusahaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi bagi peneliti selanjutnya untuk menyempurnakan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoristis 2.1.1 Saham
Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5).
Setiap saham memiliki hak dan keistimewaan tertentu yang hanya dapat
dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Adapun
jenis-jenis saham menurut Jugiyanto ( 2003:67) adalah sebagai berikut:
1. Saham Preferen
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan
antara obligasi dan saham biasa. Seperti saham biasa, dalam hal
likuidasi, klaim pemegang saham preferan dibawah klaim
pemegang obligasi. Dibandingkan dengan saham biasa, saham
preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan
hak pembayaran terlebih dahulu jika tejadi likuidasi. Akan tetapi,
saham preferen umumnya tidak mempunyai hak veto seperti yang
2. Saham Biasa
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, makan
biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Pemegang
saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada
manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan.
Saham Biasa yaitu hak atas perseroan yang menanggung resiko
terbatas bila terjadi kerugian dan menerima manfaat bila tejadi
keuntungan. Saham ini tidak dijamin akan menrima dividen atau
pembagian aktiva bila perusahaan dilikuidasi.
Dalam menilai saham suatu perusahaan para analis biasanya
menentukan laba tahun berjalan perusahaan, dan membuat prediksi dan
estimasi mengenai laba tahun berikutnya, dan membuat perhitungan
tentang laba di masa depan agar para pemodal berkeinginan membeli
saham perusahaan terrsebut (Asril, 2004).
2.1.2 Return Saham
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat
berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum
terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Jogiyanto
2003:109).
Menurut Jogiyanto (2003:109) Return saham dibedakan menjadi dua bagian
yaitu sebagai berikut:
Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return
realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi
penting karna digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari
perusahaan. Return ini juga berguna sebagai dasar penentuan
return ekspektasi dan resiko di masa datang.
2. Return ekspektasi
Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh
oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi
yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum
terjadi.
Menurut Asil Sitompul (2004:160) bahwa dalam menganalisis saham suatu
perusahaan adalah dengan melakukan analisis teknis, yaitu suatu analisis
yang merupakan studi mengenai perilaku pasar modal yang sedang
berlangsung dan menggabungkannya dengan pola-pola perdagangan saham.
2.1.3 Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan perusahaan merupakan faktor yang diperlukan
dalam melakukan penilaian kinerja perusahaan yang digunakan oleh para
investor. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah posisi keuangan
di perusahaan tersebut baik atau buruk untuk melakukan investasi.
Menurut Fahmi (2011:2) Kinerja Keuangan adalah suatu analisis
yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
menganalisa dan meneliti posisi keuangan dan potensi atau
kemajuan-kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama adalah sebagai berikut:
a. Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada
saat ditagih.
b. Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun
jangka panjang.
c. Rentabilitas atau Profitability adalah menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan
dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan
demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan
memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode
dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.
d. Stabilitas usaha adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan
mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban
bungan atau hutangnya dan akhirnya membayar kembali
untuk membayar deviden secara teratur kepada para pemegang
saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan
Mengadakan analisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu
laporan keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan
kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dengan
menggunakan laporan yang diperbandingkan, termasuk data tentang
perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah, presentase serta
trendnya, penganalisa menyadari bahwa beberapa rasio secara individu akan
membantu dalam menganalisis dan menginterpretasikan posisi keuangan
suatu perusahaan.
Analisis rasio seperti halnya alat-alat analisa yang lain adalah
“future oriented” oleh karena itu penganalisa harus mampu untuk
menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan
faktor-faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi
posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Menurut
Nainggolan (2004:68) ada beberapa rasio keuangan yang digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan yaitu:
1. EPS (Earning Per Share)
Merupakan laba yang diperoleh perusahaan per lembar saham. Laba per
saham merupakan alat ukur yang berguna untuk membandingkan laba
dari berbagai entitas usaha yang berbeda dan untuk membandingkan
struktur modal. Laba per saham telah sejak dulu dihitung dan digunakan
oleh para analis keuangan. Perhitungan laba per saham yang mengarah
ke masa depan mencoba memberikan informasi mengenai laba per
saham yang mungkin akan diperoleh di masa datang.
2. DER (Debt To Equity Ratio)
Merupakan rasio yang mengukur besarnya hutang yang ditanggung
melalui modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Debt To Equity Ratio
adalah instrument untuk mengetahui kemampuan akuitas atau aktiva
bersih suatu perusahaan untuk melunasi seluruh kewajibannya.
3. PER (Price Earning Ratio)
Rasio harga dengan penghasilan atau price earning ratio sering
digunakan untuk membandingkan peluang investasi. Suatu rasio harga
dan penghasilan saham dihitung dengan membagi harga pasar per
lembar saham (market price share) dengan penghasilan per lembar
saham (PER). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan PER yang
tinggi menunjukkan prestasi suatu perusahaan sangat baik dimasa yang
akan datang sehingga digunakan para investor untuk menanmkan
modalnya.
4. ROI (Return On Investment)
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam
5. ROE (Return On Equity)
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengelola modal yang ada untuk mendapatkan net income.
2.2 Tinjauan penelitian terdahulu
2.2.1 Penelitian Winda Adystya (2012)
Judul penelitian “ Kinerja Keuangan terhadap Return Saham pada Industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini menggunakan variable PER, ROE, dan EPS sebagai variabel
independen dan return saham sebagai variabel dependen.
Hasil pengujian statistik secara parsial terhadap masing-masing
variable bebas yaitu Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE)
dan Earning Per Share (EPS). Hanya variabel Return On Equity (ROE)
yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap return
pemegang saham, sedangkan variabel-variabel Price Earning Ratio(PER)
dan Earning Per Share (EPS) tidak mempunyai pengaruh secara parsial
terhadap return pemegang saham perusahaan pada industry Automotive and
Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artinya perusahan return
pemegang saham dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke
dalam penelitian.
2.2.2 Penelitian Susilo Raharjo (2005)
ROE, dan EPS sebagai variabel independennya dan Return Saham sebagai
variabel dependennya. Hasil penelitian ini adalah Price Earning Ratio
berpengaruh positif terhadap return saham, DER tidak mempunyai
pengaruh terhadap return saham, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
DER ditolak. Hal tersebut mungkin disebabkan karena investor tidak lagi
beranggapan bahwa DER dapat digunakan sebagai patokan untuk membeli
saham tetapi investor lebih mempertimbangkan hal-hal lain. ROA
berpengaruh positif terhadap return saham, ROE berpengaruh positif
terhadap return saham, dan EPS berpengaruh positif terhadap return saham.
2.2.3 Penelitian Sonya Krisnawati (2009)
Judul penelitan “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Tredaftar d Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini menggunakan variabel EPS, DER, PER, ROI, ROE sebagai variabel independen dan return saham sebagai variabel
dependen.
Hasil penelitian ini adalah variabel EPS, DER, dan ROI
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap return saham.
Sedangkan variabel PER, dan ROE berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap saham. Dan secara serempak variabel independen tidak
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis 2.3.1 Kerangka Konseptual
Dari gambar 2.1 dapat dijelaskan hubungan kausal antara Earning
Per Share (EPS), Debt Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER),
Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE) terhadap return
saham. Kerangka konseptual ini dapat berguna bagi para investor dalam
memprediksi dan meramalkan return saham dengan menfaatkan informasi
yang berkaitan dengan komponen-komponen laporan keuangan.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return
dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang
belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang
(Jogiyanto 2003:109). Menurut Fahmi (2011:2) Kinerja Keuangan adalah
suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan
telah melaksanakan dengan menggunakan secara baik dan benar. Kerangka
konseptual untuk pola dan hubungan antara variabel dapat digambarkan
Variable Independen (X) Variabel Dependen (Y)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pernyataan tentang hubungan dua atau lebih
variabel yang masih perlu dibuktikan kebenarannya ( Hamidi, 2010:24).
Dari kerangka konseptual yang telah digambarkan diatas maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 :Earning Per Share secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham.
H2 :Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham.
R E T U R N S A H A M (Y) H1 H2 H3 H4 H5 H6
Earning Per Share (X1)
Debt Equity Ratio (X2)
PER (X3)
ROI (X4)
H3 :Price Earning Ratio secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham.
H4 :Return on Investment secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap return saham.
H5 :Return on Equity secara parsial berengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham.
H6 :Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning
Ratio, Return on Investment, Return on Equity secara
serempak mempunyai pengaruh positif dan signifikan
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal.
Desain kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan
sebab akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan
variabel dependen (Sugiyono, 2007:30). Dalam penelitian ini variabel independen
adalah earning per share, debt equity ratio, price earning ratio, return on
investment dan return on equity. Sedangkan variabel dependen adalah return
saham.
3.2 Populasi dan Sampel penelitian
Populasi adalah keseluruhan satuan analisis (unit of analysis) yang hendak
diteliti, dalam hal ini adalah individu-individu responden (Hamidi, 2010:126).
Menurut Erlina (2008:75) “populasi adalah sekelompok orang, kejadian, suatu
yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi didalam penelitian ini adalah
perusahaan Manufaktur sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2009-2011. Dari beberapa populasi yang digunakan
akan diambil beberapa sampel yang sesuai dengan kritera. Sampel adalah bagian
populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina,
2008:75).
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Sampling (sampling bertujuan) adalah pengambilan sampel berdasarkan criteria
tertentu, kriteria yang digunakan dapat berdasarkan perimbangan (judgment) atau
berdasarkan kriteria tertentu (Erlina, 2008:83).
Perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel menggunakan purposive
sampling mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar
sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara
berturut-turut selama tahun 2009, 2010, dan 2011.
2. Perusahaan tersebut telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan
yang telah diaudit dan berakhir pada tanggal 31 Desember pada periode
2009, 2010, dan 2011
3. Perusahaan tersebut aktif memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek
Indnesia selama peride 2009, 2010, dan 2011.
4. Perusahaan yang diteliti selama pengamatan adalah perusahaan yang
memiliki data lengkap yang dibutuhkan oleh peneliti yaitu
komponen-komponen yang terdapat di laporan keuangan.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tersebut, maka didapat sampel
perusahaan atau emiten berjumlah 17 perusahaan yang akan dijadikan sampel
penelitian dari 31 populasi perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan 51 unit analisis (17x3
Table 3.1
Proses seleksi Sampel berdasarkan Kriteria
No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Nomor
Sampel 1 2 3 4
1 ADES Akasha Wira International Tbk √ √ √ √ 1
2 AQUA Aqua Golden Mississipi Tbk - - - -
3 CEKA Cahaya Kalbar Tbk √ √ √ √ 2
4 DAV Davomas Abadi Tbk √ - √ -
5 DLTA Delta Djakarta Tbk √ √ √ -
6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ √ 3
7 MYOR Mayora Indah Tbk √ - √ -
8 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk √ √ √ √ 4
9 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk √ √ √ √ 5
10 SKBM Sekar Bumi Tbk √ - - -
11 SKLT Sekar Laut Tbk √ √ √ -
12 STTP Siantar Top Tbk √ √ √ -
13 ULTJ Ultra Jaya Milk Tbk √ √ √ √ 6
14 RMBA Bantoel International Investama Tbk √ √ √ √ 7
15 GGRM Gudang Garam Tbk √ √ √ √ 8
16 HMSP H.M Sampoerna Tbk √ √ √ √ 9
17 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk √ √ √ √ 10
18 INAF Indofarma Tbk √ - √ -
19 KLBF Kalbe Farma Tbk √ √ √ √ 11
20 KAEF Kimia Farma Tbk √ √ √ √ 12
21 MERK Merck Tbk √ - √ -
22 PYFA Pyridamfarma Tbk √ √ √ √ 13
23 SCPI Schering Plough Indonesia Tbk √ - √ -
24 SQBB Taisho pharmaceutical Indonesia tbk √ - √ -
25 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk √ - √ -
26 TCID Mandom Indonesia Tbk √ √ √ √ 14
27 MRAT Mustika Ratu Tbk √ √ √ -
28 UNVR Unilever Indonesia Tbk √ √ √ √ 15
29 KICI Kedaung Indah Can Tbk √ √ √ √ 16
30 KDSI Kedawung Setia Industri Tbk √ √ √ √ 17
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
merupakan data sekunder. Menurut Erlina, (2008:10) “ data kuantitatif
menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan
angka dann melakukan analisis data dengan prosedur statistik”. Data sekunder
adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang
telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data yang dimiliki dalam penelitian ini
adalah data-data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2011, melalui sitis resmi BEI ya
penutupan perusahaan yang bersangkutan yang diperoleh dan diunduh dari IDX
FACT BOOK yang juga diperoleh melalui situs resmi idx ya
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara teknik
dokumentasi, yaitu dengan mempelajari dan menganalisis data sekunder dari
penelitian ini. Data tersebut diperoleh dari laporan keuangan perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2009-2011. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari
media internet dengan cara mendownload melalui situs
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam
elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur
dan dioperasionalkan ke dalam penelitian (Erlina, 2008:57). Setiap konsep
variabel yang digunakan dalam penelitian harus memiliki definisi yang jelas. Jika
tidak memiliki definisi yang jelas maka akan menimbulkan pengertian yang
berbeda, hal ini akan menimbulkan masalah.
Penelitian ini menggunakan variabel-variabel sebagai berikut:
1. Variabel Independen
Variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen
dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel
dependen lainnya. Variabel independen yang terdapat dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Earning Per Share (X1) merupakan laba yang diperoleh
perusahaan per lembar saham. Rumus EPS sebagai berikut:
b. Debt to Equity Ratio (X2) merupakan rasio yang mengukur
besarnya hutang yang ditanggung melalui total ekuitas yang
dimiliki perusahaan. Rumus DER sebagai berikut:
c. Price Earning Ratio (X3) merupakan ukuran untuk menentukan
bagaimana pasar member nilai atau harga pada saham perusahaan.
Rumus PER sebagai berikut:
d. Return on Investment (X4) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari
pengelolaan. Rumus ROI sebagai berikut:
e. Return on Equity (X5) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang ada
untuk mendapatkan net income. Rumus ROE sebagai berikut:
2. Variabel Dependen
Variabel ini juga sering disebut dengan variabel terikat atau variabel tidak
bebas, menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Variabel ini
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Jadi variabel
dependen adalh konsekuensi dari variabel independen (Erlina, 2008:42).
Variabel dependen yang terdapat didalam penelitian ini adalah return
saham. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Adapun
rumus return saham sebagai berikut:
Keterangan :
Rit = Return Saham perusahaan i pada tahun ke t
[image:38.595.112.515.209.730.2]Pit = harga penutupan saham perusahaan i pada tahun ke t Pi(t-1) = harga penutupan saham perusahaan i pada tahun ke t
Tabel 3.2
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Konsep variabel Indikator Ukuran
Earning Per Share (X1)
Hasil pembagian dari laba bersih setelah bunga dan pajak dengan jumlah saham yang beredar.
Nilai laba per lembar saham.
Rasio
Debt to Equity Ratio (X2)
Hasil dari pembagian jumlah total hutang dengan jumlah ekuitas.
Nilai debt to equity ratio.
Rasio
Price Earning Ratio (X3)
Return on Investment (X4)
Hasil dari pembagian harga saham dengan dengan laba per lembar saham.
Hasil dari pembagian laba bersih dengan jumlah total asset yang
dimiliki oleh perusahaan.
Nilai dari harga saham perusahaan.
Nilai dari return on investment.
Rasio
Rasio
Return on Equity (X5)
Hasil dari pembagian net income dengan
jumlah ekuitas perusahaan.
Nilai dari return on equity.
Rasio
Return Saham (Rt) R it =
Selisih bersih antara harga saham penutupan tahun berjalan dan harga saham penutupan tahun.
Return Saham Rasio
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik. Sebelum menganalisis lebih lanjut ada baiknya terlebih dahulu
melakukan uji asumsi klasik, yaitu:
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas data, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji
autokorelasi penjelasannya sebagai berikut:
3.6.1.1 Uji Normalitas Data
Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis
data. Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model
regrei variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Erlina,
2008:102). Menurut Erlina (2008:102) ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan analisis grafik
dan uji statistik.
a. Analisis Grafik. Untuk melakukan pengujian normalitas dengan
analisis grafik dapat dengan melihat grafik histogram dan normal
probability plot. Dengan melihat tampilan histogram maupun grafik
normal plot maka dapat disimpulkan bahwa grafik histogram pola
distribusi yang mereng ke kiri dan tidak normal.
b. Analisis Statistik. Untuk melihat apakah suatu data mempunyai
skewness ini, maka suatu data dikatakan memiliki distribusi norma
jika Zhitung lebih kecil dari Zt
3.6.1.2 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi adanya koreasi variabel-variabel
independen antara yang satu dengan yang lainnya (erlina, 2008:105). Jika
terjadi korelasi sempurna diantara sesame variabel bebas, maka
konsekuensinya adalah: (1). Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat
ditaksir. (2). Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak
terhingga. Pengujian ini bermaksud apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan terdapat problem multikolinearitas.
Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF
(Variance Inflation factors) dan korelasi di antara variabel independen. Jika
nilai VIF lebih besar dari 2, maka terjadi multikolinearitas di antara variabel
independen. Disamping itu, suatu model dikatakan terdapat gejala
multikolinearitas, jika korelasi di antara variabel independen lebih besar dari
0,9 (Ghozali, 2001).
3.6.1.3 Uji Heterokedastisitas
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:231) Heterokedastisitas
dilakukan untuk melihat nilai varians antarnilai Y, apakah sama atau
heterogen. Pendeteksian Heterokedastisitas dapat dilakukan dengan dua
apabila hubungan Y dan e2 tidak sistematis seperti makin membesar atau
mengecil seiring bertambahnya Y, maka akan terjadi heterokedastisitas; dan
(b) uji korelasi rank Spearman, digunakan untuk menguji heterokedastisitas
apabila nilai korelasi rank Spearman lebih besar dari nilai t-tabel.
Mengatasi terjadinya Heterokedastisitas dapata dilakukan dengan
cara (a) melakukan metode kuadrat terkecil tertimbang, nilai tertimbang
dapat dilakukan berdasarkan apriori atau observasi dan (b) melakukan
transformasi log, yaitu data diubah dalam bentuk log atau data
ditransformasi ke bentuk lainnya sperti 1/X atau yang lainnya.
3.6.1.4 Uji Autokorelasi
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:232) Autokorelasi
merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut urutan
waktu. Ada beberapa penyebab autokorelasi, yaitu (a) kelembaman, ini
biasanya terjadi dalam fenomena ekonomi dimana sesuatu mempengaruhi
sesuatu yang lain dengan mengikuti siklus bisnis atau saling berkaitan; (b)
terjadi bias dalam spesifikasi, yaitu ada beberapa variabel yang tidak
termasuk dalam model; dan (c) bentuk fungsi yang digunakan tidak tepat,
misalnya seharusnya bentuk nonlinear digunakan linear atau sebaliknya.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
masalah auto kolerasi di antaranya dengan uji Durbin Watson, karena uji ini
yang umum digunakan. Kriteria uji Durbin Watson menurut Erlina (2011 :
1. Bila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas atau
upper Bound (DU) dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama
dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.
2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower
Bound I (DL), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol,
berarti ada autokorelasi positif.
3. Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-DL), maka koefisien
autokolerasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negative.
4. Bila nilai DW terletak di antara batas atas (DU) dan batas bawah
(DL), atau DW terletak antara (4-DU) dan (4-DL), maka hasilnya
tidak dapat disimpulkan (Ghozali,2001)
3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara earning per share, debt to
equity ratio, price earning ratio, return on investment, dan return on equity
terhadap retusn saham pada perusahaan manufaktur sektor industry barang
konsumsi yang terdaftar di Busra Efek Indonesia, maka digunakan analisis
statistik. Pengujian Hipotesis dimaksudkan untuk memutuskan apakah akan
menerima atau menolak hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dari sampel
3.6.2.1 Model Regresi Linear Berganda
Model regresi linear berganda adalah model regresi yang
memeiliki lebih dari satu variabel independen. Analisis dengan model
regresi linear berganda ini dapat digunakan untuk mengetahui arah
hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen, apakah
variabel independen berhubungan positif atau negatif dengan variabel
dependen dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai
variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Model ini juga diharapkan dapat menjelaskan besarnya pengaruh dari enam
variabel independen atau variabel bebas. Yaitu Earning per Share, Debt to
Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return On Investment dan Return On
Equity terhadap satu variabel dependen atau variabel terikat, yaitu return
saham. Model regresi linear berganda dapat dinyatakan dalam persamaan:
Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4 + β5X5 + e
Keterangan:
Y = Return Saham
α = konstanta
β1, β2, β3, β4 = koefisien regresi yag menunjukkan angka peningkatan
atau penurunan variabel dependen berdasarkan pada
variabel independen
X1 = Earning Per Share
X2 = Debt To Equity Ratio
X4 = Return On Investment
X5 = Return On Equity
e = Residual error
3.6.2.2 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Imam
Ghozali,2006 dalam Wenny Wijayanti, 2012). Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Koefisien Determinasi merupakan ukuran untuk
nebgetahui kesesuaian atau ketepatanantara nilai dugaan atau garis regresi
dengan data sampel (Suharyadi & Purwanto 2009:162).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias
terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti akan meningkat tidak peduli
apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan
nilai adjusted R square pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Tidak seperti R2 , nilai adjusted R square dapat naik atau turun apabila satu
3.6.2.3 Uji Parsial (t-test)
Uji Parsial (t-test) menurut Erlina (2011 : 111) yaitu untuk
menjelaskan seperangkat variabel atau mengelompokkan berdasarkan
variabel-variabel tertentu. Menurut Husein Umar (2008 :115) hipotesis yang dapat
diambil:
Jika nilai thitung > ttabel, tolak/reject H0 sehingga korelasi memiliki
arti/signifikan.
3.6.2.4 Uji Serempak (F-test)
Hengky Latan dan Selva Temalagi (2013:81), Uji statistik F pada
dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara simultan
(bersama-sama) terhadap variabel dependen ataukah tidak. Jika nilai signifikan
yang dihasilkan uji F < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel
independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
3.7 Jadwal Penelitian
Pengajuan proposal dilakukan pada minggu kedua pada bulan April 2013
dan disetujui departemen Akuntansi pada minggu terakhir bulan April 2013.
Peneliti membutuhkan waktu selama lima bulan untuk menyelesaikan
penelitiannya yaitu dari bulan Mei-September. Pada awal bulan Oktober akan
diserahkan kepada dosen pembimbing, dan pada akhir bulan Desember bimbingan
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa
Efek Indonesia
keuangan publikasi tahunan per 31 Desember dengan tahun pengamatan
2009-2011. Perusahaan Manufaktur sektor Industri Barang Konsumsi yang dijadikan
sampel berjumlah 17 perusahaan, dimana perusahaan-perusahaan tersebut telah
memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Maka jumlah
sampel secara keseluruhan yang diteliti sebanyak 51 selama 3 tahun.
4.1.2 Deskripsi Data Penelitian
Berikut ini memaparkan data mengenai tiap-tiap variabel yang diteliti
selama periode pengamatan untuk dianalisis lebih lanjut.
1. Data Earning Per Share (EPS) perusahaan sampel
Berdasarkan tabel 4.1 dibawah ini dapat dilihat bahwa selama tiga
tahun berturut-turut PT. Mandom Indonesia Tbk menjadi perusahaan yang
memiliki Earning Per Share tertinggi, sedangkan PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk menjadi perusahaan yang memiliki Earning Per Share
• Pada tahun 2009, PT. Mandom Indonesia Tbk memiliki earning per share
(EPS) terbesar yaitu 619,7535 dan PT. Kedaung Indah Can Tbk memiliki
earning per share (EPS) terkecil yaittu -37,7867.
• Pada tahun 2010, PT. Mandom Indonesia Tbk memiliki earning per share
(EPS) terbesar yaitu 653,7389 dan PT. Indofood Sukses Makmur memiliki
earning per share (EPS) terkecil yaitu 0,0005.
• Pada tahun 2011, PT. Mandom Indonesia Tbk memiliki earning per share
(EPS) terbesar yaitu 697,7589 dan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
memiliki eraning per share (EPS) terkecil yaitu 0,0006.
Tabel 4.1
Daftar Earning Per Share (EPS) Perusahaan Sampel
No. Kode Tahun
2009 2010 2011
1 ADES 2.7667 5.3669 4.3852
2 CEKA 0.3327 0.1987 0.6474
3 INDF 0.00031 0.0005 0.0006
4 MLBI 0.0162 0.02103 0.0241
5 PSDN 22.5346 17.8368 16.5628
6 ULTJ 21.1720 37.1625 35.0798
7 RMBA 3.7375 3.2470 4.5447
8 GGRM 0.0018 0.0022 0.0026
9 HMSP 0.0012 0.0015 0.002
10 DVLA 0.0645 0.0990 0.1079
11 KLBF 91.4733 12.6657 151.6068
12 KAEF 1.1254 0.2498 0.3093
13 PYFA 0.0705 0.0785 0.1068
14 TCID 619.7535 653.7389 697.7589
15 UNVR 0.0004 0.00044 0.00054
16 KICI -37.7867 23.6210 2.5851
17 KDSI 25.9519 41.7090 58.3426
2. Data Debt To Equity Ratio (DER) perusahaan sampel
Berdasarkan tabel 4.2 dibawah ini dapat dilihat bahwa setiap
tahunnya perusahaan yang memiliki debt to equity ratio berbeda-beda
yaitu PT. Multi Bintang Indonesia Tbk, PT. Akasha Wira International
Tbk, dan PT. Unilever Indonesia Tbk. Sedangkan PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk adalah perusahaan yang memiliki debt
to equity ratio terkecil, dengan perincian sebagai berikut:
• Pada tahun 2009, PT. Multi Bintang Indonesia Tbk memiliki debt to
equity ratio (DER) terbesar yaitu 8,4426 dan PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk memiliki debt to equity ratio
(DER) terkecil yaitu 0,0045.
• Pada tahun 2010, PT. Akasha Wira International Tbk memiliki debt to
equity ratio (DER) terbesar yaitu 2,2489 dan PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk memiliki det to equity ratio (DER)
terkecil yaitu 0,0054.
• Pada tahun 2011, PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki det to equity
ratio (DER) terbesar yaitu 1,8477 dan PT. Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company memiliki debt to equity ratio (DER) terkecil yaitu
Tabel 4.2
Daftar Debt To Equity Ratio (DER) Perusahaan Sampel
No. Kode Tahun
2009 2010 2011
1 ADES 1.6135 2.2489 1.5134
2 CEKA 0.8859 1.7545 1.0327
3 INDF 1.6061 0.9022 0.6952
4 MLBI 8.4426 1.4131 1.3023
5 PSDN 0.9992 1.1461 1.0426
6 ULTJ 0.0045 0.0054 0.0055
7 RMBA 1.4511 1.3023 1.8185
8 GGRM 0.4814 0.4419 0.5921
9 HMSP 0.6935 1.0093 0.8993
10 DVLA 0.4121 0.3333 0.2758
11 KLBF 0.3924 0.2345 0.0274
12 KAEF 0.0571 0.4876 0.4325
13 PYFA 0.3685 0.3025 0.4325
14 TCID 0.1292 0.1041 0.0108
15 UNVR 1.0199 1.1501 1.8477
16 KICI 0.3888 0.3441 0.3596
17 KDSI 1.3075 1.1825 1.1047
Sumber Data:
3. Data Price Earning Ratio (PER) perusahaan sampel
Berdasarkan tabel 4.3 dibawah ini dapat dilihat bahwa selama tiga
tahun berturu-turut PT. Unilever Indoonesia Tbk memiliki price earning
ratio terbesar, sedangkan pada setiap tahunnya perusahaan yang memiliki
price arning ratio terkecil berubah-ubah yaitu PT. Prasidha Aneka Niaga
Tbk, PT. Keadung Indah Can Tbk, dan PT. Kedawung Setia Industrial
Tbk. Dengan perincian sebagai berikut:
• Pada tahun 2009, PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki price
earning ratio (PER) terbesar yaitu 27821952,4 dan PT. Kedaung
Indah Can Tbk memiliki price earning ratio (PER) terkecil yaitu
• Pada tahun 2010, PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki price
earning ratio (PER) terbesar yaitu 37170391,2 dan PT. Prasidha
Aneka Niaga Tbk memiliki price earning ratio (PER) terkecil yaitu
4,4851.
• Pada tahun 2011, PT. Unilever Indonesia memiliki price earning
ratio (PER) tebesar yaitu 34723179,5 dan PT. Kedawung Setia
Industrial Tbk memiliki price earning ratio (PER) terbesar yaitu 4,
1993.
Tabel 4.3
Daftar Price Earning Ratio (PER) Perusahaan Sampel
No. Kode Tahun
2009 2010 2011
1 ADES 23131790.5 31303156.3 23488236.6
2 CEKA 2193.99 5534.97 1544.557
3 INDF 11433228.6 10711054.9 8181187.34
4 MLBI 9289272.1 13075717.2 14902281.8
5 PSDN 6.5677 4.4851 18.7166
6 ULTJ 29.7563 33.9052 31.3571
7 RMBA 173.913 24638529.7 17383074.8
8 GGRM 12137944.3 18602731 24448376.4
9 HMSP 8960126.3 19282273.5 21231622.13
10 DVLA 11545.236 11818.123 10652.08
11 KLBF 2.8861 52.5041 4.4853
12 KAEF 112.8453 644.6199 1131.733
13 PYFA 1560.013 1643.772 1667.428
14 TCID 13.0697 11.0136 11.0353
15 UNVR 27821952.4 37170391.2 34723179.5
16 KICI -1.9319 7.8320 77.3674
17 KDSI 5.9726 5.6342 4.1993
4. Data Return On Investment (ROI)perusahaan sampel.
Berdasarkan tabel 4.4 di bawah ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
• Pada tahun 2009, PT. Darya Varia Laboratoria Tbk memiliki return
on investment terbesar yaitu 0.9223 dan PT. Kedaung Indah Can Tbk
memiliki return on investment terkecil yaitu -0,0619.
• Pada tahun 2010, PT. Multi Bintang Indonesia Tbk memiliki return on
investment terbesar yaitu 0,3896 dan PT. Kimia Farma (persero) Tbk
memiliki return on investment terkecil yaitu 0,0084.
• Pada tahun 2011, PT. Multi Bintang Indonesia Tbk memiliki return on
investment terbesar yaitu 0,4156 dan PT. Kedaungan Indah Can
[image:51.595.167.475.474.734.2]memiliki return on investment terkecil yaitu 0,0041.
Tabel 4.4
Daftar Return On Investment (ROI) Perusahaan Sampel (rupiah)
Sumber data:
No. Kode Tahun
2009 2010 2011
1 ADES 0.0915 0.0976 0.0819
2 CEKA 0.0870 0.0348 0.1169
3 INDF 0.0675 0.0849 0.0936
4 MLBI 0.3427 0.3896 0.4156
5 PSDN 0.0918 0.0619 0.0566
6 ULTJ 0.0353 0.0535 0.0465
7 RMBA 0.0058 0.0446 0.0483
8 GGRM 0.1269 0.1371 0.1268
9 HMSP 0.2872 0.3129 0.4155
10 DVLA 0.9223 0.1298 0.1303
11 KLBF 0.1433 0.1829 0.1861
12 KAEF 0.0399 0.0084 0.0957
13 PYFA 0.0378 0.0417 0.0438
14 TCID 0.1253 0.1255 0.1240
15 UNVR 0.4067 0.3893 0.3972
16 KICI -0.0619 0.0379 0.0041
5. Data Return On Equity (ROE)perusahaan sampel.
Berdasarkan tabel 4.5 di bawah ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
• Secara berturut-turut sejak tahun 2009 hingga 2011, PT. Multi
Bintang Indonesia Tbk memliki return on equity terbesar jika
dibandingkan dengan perusahaan lainnya yaitu tahun 2009 sebesar
0.9567, tahun 2010 sebesar 0.9402, dan tahun 2011 sebesar 3.2360.
• Secara berturut-turut sejak tahun 2009 hingga 2010, PT. Kedaung
Indah Can Tbk memiliki return on equity terkecil jika
dibandingkan dengan perusahaan lain yaitu tahun 2009 sebesar
[image:52.595.165.486.455.720.2]-0.0859, tahun 2010 sebesar 0.0510, dan tahun 2011 sebesar 0.0055.
Tabel 4.5
Daftar Return On Ewuity (ROE) Perusahaan Sampel (rupiah)
No. Kode Tahun
2009 2010 2011
1 ADES 0.2392 0.3170 0.2057
2 CEKA 0.1642 0.0957 0.2378
3 INDF 0.1759 0.1616 0.1587
4 MLBI 0.9567 0.9402 3.2360
5 PSDN 0.1876 0.1331 0.1156
6 ULTJ 0.0513 0.0827 0.0722
7 RMBA 0.0143 0.1027 0.1362
8 GGRM 0.1880 0.1977 0.2020
9 HMSP 0.4863 0.6287 0.7892
10 DVLA 0.1302 0.1731 0.1663
11 KLBF 0.2155 0.2394 0.2363
12 KAEF 0.0628 0.1245 0.1371
13 PYFA 0.0517 0.0544 0.0628
14 TCID 0.1415 0.1386 0.1375
15 UNVR 0.8221 0.8372 1.1312
16 KICI -0.0859 0.0510 0.0055
6. Data Return Saham (RS)perusahaan sampel.
Tabel 4.6
Daftar Return Saham (RS) Perusahaan Sampel (rupiah)
No. Kode Tahun
2009 2010 2011
1 ADES 1,844 1,531 -0,38
2 CEKA 1,13 -0,26 -0,14
3 INDF 2,817 0,37 -0,06
4 MLBI 2.575 0,55 0,31
5 PSDN 0,10 -0,27 2,875
6 ULTJ -0,28 1,09 0,11
7 RMBA 0,25 0,23 -0,01
8 GGRM 4,070 0,86 0,55
9 HMSP 0,284 1,706 0,39
10 DVLA 0,59 0,24 -0,012
11 KLBF 2,25 1,5 -0,569
12 KAEF 0,67 -0,25 1,14
13 PYFA 1,20 0,15 0,39
14 TCID 19,25 -0,11 0,07
15 UNVR 0,42 0,49 0,14
16 KICI -0,24 1,434 -0,03
4.1.3 Statistik Deskriptif
[image:54.595.120.508.219.414.2]Statistik data penelitian disajikan dalam tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean dan Standar Deviation Descriptive Statistics
N Range
Minimu
m Maximum Mean
Std.
Deviation Variance Statisti
c Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Earning Per
Share
51 735.55 -37.79 697.76 49.3943 21.85051 156.04387 24349.689
Debt To Equity Ratio
51 8.44 .00 8.44 .9027 .17181 1.22694 1.505
Price Earning Ratio
51 37170393.1 3
-1.93 37170391.2 0
7.68566 1.547996 1.105497 1.222E14
Return On Investment
51 .98 -.06 .92 .1508 .02388 .17055 .029
Return On Equity 5