• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Sistem Penerimaan Pesanan Barang dan Peramalan Penjualan Dengan Metode Single Moving Averages (Studi Kasus Pada PT. Kuat Bersaudara).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Sistem Penerimaan Pesanan Barang dan Peramalan Penjualan Dengan Metode Single Moving Averages (Studi Kasus Pada PT. Kuat Bersaudara)."

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

SINGLE MOVING AVERAGES

(STUDI KASUS PADA PT. KUAT BERSAUDARA)

Oleh :

Nama : ANDRI AGUNG WIBOWO

NIM : 00.41010.0021

Program : S I (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

Halaman

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II : LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Sistem Informasi Pemasaran ... 5

2.2 Decision Support Sistem ... 7

2.3 Peramalan ... 8

2.4 Rata-rata bergerak tunggal ... 12

2.5 Ukuran Ketepatan Metode Peramalan ... 14

2.6 Electronik Mail... 16

2.7 Microsoft Excel 2000 ... 17

(3)

2.9 Visual Basic for Applications ... 20

2.10 Bagan Alir ... 24

2.11 Data Flow Diagram ... 26

2.12 Entity Relational Diagram ... 28

2.13 Microsoft SQL Server 2000 ... 29

BAB III : PERANCANGAN SISTEM ... 32

3.1 Analisa Permasalahan ... 32

3.2 Perancangan Sistem Informasi ... 33

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 57

4.1 Kebutuhan Perangkat Keras dan Lunak ... 57

4.2 Menjalankan Aplikasi ... 58

4.3 Evaluasi Sistem ... 83

BAB V : PENUTUP ... 101

5.1 Kesimpulan ... 101

5.2 Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103

LAMPIRAN ... 104

(4)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan makin maraknya teknologi informasi terutama dalam bidang

internet maka dimungkinkan untuk melakukan komunikasi dan pertukaran data

antar pengguna internet. E-mail merupakan salah satu bentuk komunikasi yang

lagi popular saat ini, menggantikan komunikasi konvensional yang selama ini

yaitu surat menyurat. Dalam menyikapi kemajuan teknologi informasi PT. Kuat

Bersaudara sebagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis distributor obat

farmasi berusaha mengembangkan suatu sistem pemesanan barang alternatif

menggantikan peran telepon yang selama ini masih digunakan.

Selama ini penerimaan pesanan obat masih dilakukan melalui telepon,

hal ini menjadi tidak efektif karena bagian penjualan harus menulis ulang

pesanan tersebut dan melakukan pembuatan faktur serta melakukan pengecekan

stok barang pada saat yang bersamaan. Selain itu pembuatan laporan penjualan

membutuhkan waktu yang cukup lama dan belum dapat menghasilkan suatu

informasi yang dapat digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan keputusan

bisnis.

Melihat kenyataan yang ada maka PT. Kuat Bersaudara membutuhkan

suatu sistem yang mampu menerima pesanan barang secara otomatis dengan

menggunakan e-mail sebagai sarana komunikasi alternatif antara konsumen

dengan supplier serta diperlukannya sistem yang dapat menghasilkan informasi

(5)

peramalan penjualan yang dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan dalam

mengambil keputusan strategis dalam menjalankan bisnis.

Dengan menerapkan sistem pemesanan barang yang baru ini diharapkan

mampu mempersingkat waktu pembuatan faktur dan laporan penjualan serta dapat

menghasilkan informasi tentang peramalan penjualan untuk bulan ke depan

sehingga pimpinan perusahaan dapat membuat keputusan bisnis yang tepat bagi

kelancaran perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas

maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana merancang dan membangun

aplikasi sistem penerimaan pesanan barang dan peramalan penjualan dengan

metode single moving average yang diterapkan dengan menggunakan teknologi

VBA pada PT. Kuat Bersaudara.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada sistem yang dibuat adalah :

a. Penerapan sistem penerimaan pesanan barang ini menggunakan Visual Basic

for Applications (VBA) yang terdapat pada Microsoft Excel 2000 dan Outlook

2000.

b. Sistem yang dibuat diterapkan dalam lingkup intranet dengan menggunakan

e-mail sebagai sarana pesanan barang.

c. Selain membuat aplikasi sistem penerimaan pesanan barang, sistem ini juga

dapat melakukan pembuatan faktur penjualan, validasi harga dan barang yang

(6)

tersedia kepada konsumen serta melakukan pengecekan stok barang dan

pembuatan laporan penjualan.

d. Sistem ini dapat memberikan informasi peramalan penjualan dengan

menggunakan metode single moving average untuk periode bulan depan.

e. Banyaknya data penjualan yang digunakan sebagai data peramalan maksimal

berjumlah 36 bulan.

f. Jumlah batas (n) yang digunakan dalam single moving average adalah n=2,

n=3, dan n=4

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk membuat suatu sistem

penerimaan pesanan barang dari konsumen dan peramalan penjualan dengan

menggunakan metode single moving average yang diterapkan dengan

menggunakan teknologi VBA yang terdapat pada aplikasi Microsoft Excel 2000

dan Microsoft Outlook 2000.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang

melandasi pembuatan program aplikasi yang akan dibuat,

perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan yang ingin

dicapai dengan pembuatan aplikasi tersebut, dan sistematika

penulisan.

(7)

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi landasan teori yang berhubungan dengan

permasalahan yang ada. Dengan adanya landasan teori ini

diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dengan cara yang

benar.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menggambarkan tentang rancangan sistem yang akan

dibuat untuk mencapai tujuan yang telah dijelaskan pada bab I

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan analisa yang dilakukan dalam perancangan

sistem dan melakukan implementasi ke dalam program.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan pembahasan permasalahan yang telah

dilakukan pada bab-bab sebelumnya dan saran bagi pengembangan

sistem yang telah dibuat.

(8)

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Pemasaran

2.1.1 Konsep dan komponen sebuah sistem informasi pemasaran

Setiap perusahaan harus mengatur arus informasi pemasaran kepada

manajer pemasarannya. Perusahaan mempelajari kebutuhan informasi para

manajernya dan merancang sistem informasi pemasaran (SIP) untuk memenuhi

kebutuhan ini. Kita mendefinisikan sistem informasi pemasaran sebagai berikut:

Suatu sistem informasi pemasaran (SIP) terdiri dari orang-orang,

peralatan, dan prosedur-prosedur untuk mengumpulkan, menyortir menganalisis,

mengevaluasi, mendistribusikan informasi yang tepat waktu, akurat, dan

dibutuhkan kepada pembuat keputusan pemasaran.

Konsep sistem informasi pemasaran digambarkan dalam Gambar 2.1

manajer perusahaan dalam rangka menjalankan tanggung jawab analisis,

perencanaan, implementasi, dan pengendaliannya (ditunjukkan pada bagian kiri),

memerlukan informasi mengenai perkembangan dalam lingkungan pemasaran

(ditunjukkan pada bagian paling kanan). Peranan SIP adalah untuk

memperkirakan kebutuhan informasi manajer, menghasilkan informasi yang

dibutuhkan, dan mendistribusikan informasi tersebut dengan cara yang tepat

kepada para manajer pemasaran. Informasi yang dibutuhkan dihasilkan melalui

catatan internal perusahaan, kegiatan intelijen perusahaan, riset pemasaran, dan

analisis pendukung keputusan pemasaran.

(9)

Gambar 2.1 Sistem Informasi Pemasaran

2.1.2 Sistem pencatatan internal

Sistem informasi paling dasar yang digunakan oleh para manajer

perusahaan adalah sistem pencatatan internal termasuk di dalamnya adalah adalah

laporan mengenai pesanan, penjualan, harga, tingkat persedian, piutang, hutang

dan sebagainya. Dengan menganalisa informasi ini, para manajer pemasaran dapat

menemukan kesempatan dan masalah yang penting.

A. Siklus pesanan sampai pembayaran

Inti dari sistem pencatatan internal adalah siklus pesanan sampai

pembayaran. Tenaga penjualan, pedagang perantara, dan konsumen mengirim

pesanan ke perusahaan. Departemen pesanan penjualan mempersiapkan faktur

penjualan dan mengirim tembusan-tembusan ke berbagai departemen. Jenis

barang yang kehabisan persediaan di pesan kembali. Jenis barang dikirim disertai

dengan dokumen pengiriman yang juga dibuat rangkap dan dikirimkan kembali ke

berbagai departemen.

Perusahaan-perusahaan masa kini perlu melakukan tahap-tahap ini secara

cepat dan tepat. Para konsumen lebih menyukai perusahaan yang dapat mengirim

(10)

setiap sore, dan dalam beberapa kasus secepatnya. Departemen pesanan penjualan

harus memproses pesanan-pesanan ini dengan cepat. Gudang harus dapat

mengirimkan barang keluar secepat mungkin dan faktur harus dikirim dengan

cepat. Perusahaan-perusahaan yang cepat tanggap sekarang menerapkan program

peningkatan mutu untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan arus kerja antar

departemen, dan banyak yang melaporkan diperolehnya keuntungan subtansial

dan efisiensi.

2.2 Decision Support Sistem

Decision Support Sistem (DSS) merupakan suatu sistem informasi

berbasis komputer yang mempunyai fungsi utama untuk menyediakan informasi

bagi manajemen tingkat eksekutif maupun lini dalam pembuatan keputusan. DSS

dirancang untuk memberikan informasi yang dapat membantu proses

pengambilan keputusan dan kemampuan komunikasi untuk menjawab problema

semi-terstruktur. Kemampuan komunikasi ini diperlukan dalam situasi dimana

permasalahan dihadapi oleh sekelompok manajer, bukan individual. Sebuah

permasalahan dikatakan terstruktur jika ketiga elemen yaitu intelegensia,

rancangan, dan pilihan secara jelas dapat teridentifikasi. Artinya, masih mungkin

untuk menjelaskan algoritma atau pola pengambilan keputusan yang

memungkinkan sebuah problema dapat dikenali dan dipahami, alternatif solusi

dapat dicari dan di evaluasi, serta solusi dapat dipilih. Problema tidak terstruktur,

sebaliknya, adalah suatu permasalahan dimana ketiga aspek di atas tidak dapat

teridentifikasi sama sekali. Problema semi-terstruktur adalah bilamana salah satu

atau dua dari ketiga aspek di atas jelas.

(11)

Tujuan dibuatnya DSS adalah :

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah

semi-terstruktur. Dalam dunia nyata sulit sekali untuk menemukan permasalahan

yang sangat terstruktur atau tidak terstruktur, sebagian besar permasalahan

justru bersifat semi-terstruktur. Jelas bahwa DSS akan memberikan peranan

yang besar.

2. Memberikan dukungan bagi pertimbangan manajer dan bukannya

dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer. Komputer dapat ditugaskan

untuk memecahkan bagian permasalahan yang terstruktur, sedangkan manajer

lebih dituntut tanggung jawabnya untuk menghadapi porsi permasalahan yang

tidak terstruktur. Manajer dan komputer bekerja bersama sebagai sebuah tim

untuk memecahkan masalah yang sebagian besar berada di area

semi-terstruktur.

3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada

perbaikan efisiensinya. Artinya, DSS tidak dimaksudkan untuk membuat

proses pengambilan keputusan seefisien mungkin. Sekalipun waktu manajer

sangat berarti dan karenanya tidak layak untuk disia-siakan, namun manfaat

DSS yang terutama adalah sebuah keputusan yang lebih baik.

2.3 Peramalan

Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam

perencanaan yang efektif dan efisien. Dalam sistem peramalan, penggunaan

berbagai model peramalan akan memberikan nilai ramalan yang berbeda dan

(12)

dalam melakukan peramalan adalah memilih model peramalan terbaik yang

mampu mengidentifikasi dan menanggapi pola aktivitas historis dari data.

Menurut Makridakis (1991;10) pola data dapat dibedakan menjadi empat

jenis siklis dan trend, yaitu:

1. Pola horisontal (H), terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar nilai

rata-rata yang konstan. (Deret seperti itu “stationer” terhadap nilai rata-rata-rata-ratanya).

Suatu produk yang penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu

tertentu termasuk jenis ini. Demikian pula, suatu keadaaan pengendalian

kualitas yang menyangkut pengambilan contoh dari suatu proses produksi

berkelanjutan yang secara teoritis tidak mengalami perubahan juga termasuk

jenis ini. Gambar 2.2 menunjukkan pola khas dari data harisontal atau

stasioner itu.

Gambar 2.2 Pola Data Horisontal

2. Pola Musiman (S), terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada

minggu tertentu). Penjualan dari produk seperti minuman ringan, es krim, dan

bahan bakar pemanas ruang semuanya menunjukkan pola ini. Untuk pola

musiman kuartalan, datanya mungkin serupa dengan gambar 2.3.

Y

(13)

Gambar 2.3 Pola Data Musiman

3. Pola siklis (C), terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Penjualan

produk seperti mobil, baja, dan peralatan utama lainnya menunjukkan jenis

pola ini seperti ditunjukkan pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Pola Data Siklis

4. Pola trend (T), terjadi bilamana terdapat banyak kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Penjualan banyak perusahaan, produk

bruto nasional (GNP) dan berbagai indicator bisnis atau ekonomi lainya

mengikuti suatu trend selema perubahannya sepanjang waktu. Gambar 2.5

menunjukkan salah satu pola trend seperti itu.

S S F W S S F W S S F W Y

1979 1980 1981 1982

Waktu

Y

(14)

Gambar 2.5 Pola Data Trend

Menurut Vincent (1998) secara umum model peramalan dapat dibagi

menjadi 2 kelompok utama yaitu: (1) Motode kualitatif, dan (2) Metode

kuantitatif. Selanjutnya metode kuantitatif dikelompokkan ke dalam 2 bagian

utama, yaitu (a) Intrinsik, dan (b) Ekstrinsik.

Beberapa model peramalan yang digolongkan sebagai model kuantitatif

adalah :

1. Dugaan Manajemen (Management Estimate), dimana peramalan semata-mata

berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya manajemen senior.

2. Riset Pasar (Market Research), merupakan metode peramalan berdasarkan

hasil-hasil dari survey pasar yang dilakukan oleh tenaga-tenaga pemasar

produk atau yang mewakilinya.

3. Motode kelompok Terstruktur (Structured Group Methods), seperti metode

Delphi, dll. Metode Delphi merupakan teknik peramalan berdasarkan pada

proses konvergensi dari opini beberapa orang atau ahli secara interaktif tanpa

menyebutkan identitasnya.

4. Analogi Historis (Historical Analogy), merupakan peramalan berdasarkan

pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara analogi.

1972 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 Y

(15)

Misalnya peramalan untuk pengembangan pasar televisi multi sistem

menggunakan model permintaan televisi hitam putih atau televisi berwarna

biasa.

Pada dasarnya metode kuantitatif ditujukkan untuk peramalan terhadap

produk baru, pasar baru, proses baru, perubahan sosial dari masyarakat, perubahan

teknologi, atau penyesuaian terhadap ramalan-ramalan berdasarkan metode

kuantitatif.

Metode kuantitatif intrinsik, sering disebut sebagai model-model deret

waktu (Time Series Model). Beberapa model deret waktu yang popular dan umum

diterapkan dalam peramalan permintaan adalah: Rata-rata bergerak (Moving

Average), Pemulusan Eksponensial (Exponential Smoothing), dan Proyeksi

kecendrungan (Trend Projection). Sedangkan model kuantitatif ekstrinsik sering

disebut model kausal (Regression Causal Model)

2.4 Rata-rata bergerak tunggal

Rata-rata bergerak tunggal (Single Moving Average) adalah metode

peramalan yang dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan,

mencari rata-ratanya kemudian menggunakan rata-rata tersebut sebagai ramalan

untuk periode yang akan datang. Metode ini disebut rata-rata bergerak karena

setiap kali data observasi baru tersedia, maka angka-angka rata-rata baru dihitung

(16)

Metode Single Moving Average mempunyai karakteristik khusus yaitu:

1. Untuk menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan data

historis selama jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan 4 bulan moving

average, maka ramalan bulan ke-5 baru bisa dibuat setelah bulan ke-4

selesai/berakhir. Jika bulan moving average, ramalan bulan ke-7 baru bisa

dibuat setelah bulan ke-6 berakhir.

2. Semakin panjang jangka waktu moving average, efek pelicinan semakin

terlihat dalam ramalan atau menghasilkan moving average yang semakin

halus.

Persamaan matematis Single Moving Average adalah sebagai berikut:

Y = nilai ramalan untuk periode berikutnya

t

Y = nilai sebenarnya pada periode t

n= jumlah batas dalam moving average

Tabel 2.1 menunjukkan teknik peramalan dengan metode single moving

average dengan menggunakan rumus no. 2.1. Perhitungan nilai peramalan pada

kuartal pertama dari tahun 1993 adalah.

(17)

4

Ketika data asli pada kuartal pertama tahun 1993 diketahui, maka

kesalahan peramalan dihitung sebagai berikut:

275

Data hasil peramalan keseluruhan kuartal dengan menggunakan metode

single moving average dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Empat Kuartal Moving Average

TAHUN KUARTAL t

2.5 Ukuran Ketepatan Metode Peramalan

Dalam pemodelan deret berkala (time series), sebagian data yang

diketahui dapat digunakan untuk meramalkan data berikutnya. Selisih besaran

(ukuran kesalahan peramalan) data peramalan terhadap data aktual yang terjadi

merupakan suatu data penting untuk menilai ketepatan suatu metode peramalan.

(18)

diperoleh metode mana yang mempunyai ukuran kesalahan terkecil, sehingga

nilai peramalan dapat dipakai sebagai acuan dalam menentukan

kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang.

Dalam menentukan ukuran ketepatan metode peramalan ada empat jenis

forecast error yang dapat digunakan yaitu :

1. Mean Absolute Deviation (MAD)

Simpangan absolut rata-rata atau MAD mengukur akurasi peramalan dengan

merata-ratakan nilai absolut kesalahan peramalan. Kesalahan di ukur dalam

unit ukuran yang sama seperti data aslinya.

MAD =

2. Mean Squared Errors (MSE)

Kesalahan rata-rata kuadrat atau MSE diperoleh dengan cara setiap kesalahan

atau residual dikudratkan, kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah

observasi.

3. Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

Persentase kesalahan absolut rata-rata atau MAPE memberikan petunjuk

seberapa besar kesalahan peramalan dibandingkan dengan nilai sebenarnya.

(19)

4. Mean Percentage Error (MPE)

Persentase kesalahan rata-rata atau MPE digunakan untuk menentukan apakah

suatu metode peramalan bias atau tidak (secara konsisten tinggi atau rendah).

MPE =

Jika suatu teknik menghasilkan suatu ramalan yang tidak bias, maka

MPE akan menghasilkan persentase mendekati nol. Jika hasil MPE adalah negatif

dan cukup besar, maka metode peramalan ini menghasilkan hasil ramalan yang

terlalu tinggi, dan sebaliknya.

2.6 Electronik Mail

Electronik Mail (E-mail) merupakan bentuk komunikasi elektronik yang

terdistribusi paling luas di dunia. Dengan menggunakan alamat e-mail anda dapat

menghubungi orang-orang tidak hanya pada layanan online tetapi orang-orang di

seluruh dunia.

2.6.1 Bagaimana e-mail bekerja

Dalam beberapa hal, surat elektronis bekerja seperti surat biasa yang

dikirim lewat kantor pos (kecuali e-mail jauh lebih cepat, murah, dan lebih

efisien). Prinsip dibelakang surat pos dan e-mail adalah yang disebut “simpan dan

teruskan” (store and forward). Pesan anda tidak sekali loncat dari kotak pos anda

ke kotak pos penerima, tetapi terdapat sistem pengiriman surat dari satu tempat ke

tempat lain dengan lompatan yang lebih pendek.

Misal anda mengirimkan surat ke seseorang teman. Pada surat biasa,

(20)

termasuk alamat anda, menempelkan perangko, dan memasukkannya ke kotak

pos. Petugas pos kemudian mengedropnya ke kantor pos lokal. Kantor pos lokal

yang terdekat dengan anda kemudian meneruskannya ke kantor pos terdekat

dengan alamat tujuan. Di tempat tujuan baru ini, surat diteruskan lagi ke tujuan

lain yang paling dekat dengan alamat teman anda, sampai surat tiba di tangan

teman anda.

E-Mail bekerja dengan cara yang sama. Anda menulis pesan di

komputer, dan menyertakan alamat e-mail teman anda, “amplop” dan alamat

diciptakan secara elektronis, dengan alamat e-mail anda yang disertakan secara

otomatis. Amplop elektronis memberikan informasi yang kepada komputer di

dalam jaringan mengenai alamat tujuan akhir dari e-mail anda dan komputer ini

dapat meneruskan kemana surat harus ditransfer. Tidak satu komputer pun tahu

untuk mengirim surat elektronis anda secara langsung dari anda ke teman anda,

tetapi dengan alamat yang tepat, jaringan dapat memindahkan pesan tersebut satu

lompatan setiap saat. Manfaat besar dari e-mail adalah bahwa lompatan ini terukur

dalam detik bukannya dalam hitungan hari. E-mail yang ditujukan kepada anda

via internet akan sampai ke kotak surat anda dalam beberapa menit walaupun

melewati separuh dunia.

2.7 Microsoft Excel 2000

2.7.1 Pengantar Microsoft Excel

Sejak populernya sistem operasi Windows pada pertengahan tahun

1980-an, Microsoft Corporation mulai melengkapi produknya dengan meluncurkan

berbagai program aplikasi pada lingkungan Windows (Under Window). Salah

(21)

aplikasi spreadsheet, yang akhirnya menjadi bagian dari paket program Microsoft

Office. Dalam kenyataannya, program aplikasi Excel saat ini merupakan program

paling populer dan mempunyai kinerja terbaik dibandingkan software spreadsheet

lain. Bahkan Excel sudah lama mengeser dominasi Lotur 123, yang untuk

beberapa tahun sempat mendominasi pasar aplikasi spreadsheet. Bahkan Lotus

Development Corporation akhirnya menjual Lotus 123 ke raksaksa komputer

IBM, yang kemudian lebih meng-konsentrasikan Lotus pada pengembangan

Lotus Domino (aplikasi pada NewsGroup).

2.7.2 Spreadsheet

Perkataan spreadsheet sebenarnya berasal dari istilah di ilmu akuntansi,

yang mengacu pada kertas kerja yang besar dengan isian baris dan kolom yang

berisi transaksi-transaksi bisnis. Kertas kerja itu meliputi hal-hal seperti

biaya-biaya, penghasilan, pajak dan yang lainya.

Dengan berkembangnya komputer yang kemudian merambah ke dunia

bisnis, banyak software dibuat untuk mengelola satu atau beberapa spreadsheet.

Istilah tersebut kemudian digunakan dengan tambahan kata electronic, sehingga

secara lengkap disebut Electronic Spreadsheet. Istilah itu bermakna lembar kerja

elektronik, yang berfungsi mengelola data dan informasi yang ditampilkan dalam

bentuk baris dan kolom.

Dari penjelasan di atas terlihat bahwa software spreadsheet akan bisa

optimal pada pengolahan data yang bersifat numerik (angka), seperti perkalian,

penjumlahan, fungsi trigonometri, rumus keuangan, pengolahan data statistik dan

(22)

2.7.3 Microsoft Excel

Excel pertama kali dirilis dalam versi Windows dengan nama Excel 3.0.

Kemudian tahun 1992 diperkenalkan versi selanjutnya yaitu Excel versi 4.0.

Perubahan besar dilakukan pada versi selanjutnya, yaitu Excel 5.0 yang dirilis

tahun 1993, di mana mulai diperkenalkan kemampuan Excel untuk melakukan

operasi multisheet dan kemampuan mendukung VBA

Seiring dengan munculnya Windows versi baru, yaitu Windows 95,

Microsoft merilis Excel versi baru, yaitu Microsoft Excel 95. Dengan Excel 95,

Microsoft mulai menyesuaikan nama versi Excel dengan nama Windows dan

tidak melanjutkan dengan versi 6,7 dan seterusnya. Excel 95 untuk pertama kali

mampu beroperasi dalam lingkungan 32 bit, namun mempunyai kemampuan yang

hampir sama dengan Excel versi 5 terdahulu. Kemudian, juga sejalan dengan

Windows 97, Excel diperbarui dengan versi Excel 97, yang antara lain ditambah

dengan kemampuan UserForms, validasi data dan sebagainya.

Berbarengan dengan munculnya Windows 98 serta menyongsong era

milenium ketiga, Microsoft Excel merilis versi terbarunya, yaitu Microsoft Excel

2000, yang dilengkapi dengan banyak kelebihan, seperti interaksi dengan jaringan

internet, menyimpan file dalam bentuk HTML, Clipboard, Pivot Charts dan

sebagainya.

2.7.4 Kegunaan Excel 2000

Seperti telah disebut di atas, Microsoft Excel 2000 (biasa disingkat

Excel) adalah sebuah program spreadsheet, yaitu program yang digunakan untuk

melakukan pengolahan data pada sebuah kertas kerja elektronik (electronic

(23)

(berhubungan dengan angka) yang kompleks dan bisa diterapkan dalam berbagai

bidang, seperti:

1. Memprediksi penjualan untuk beberapa waktu ke depan.

2. Alokasi anggaran iklan pada beberapa divisi perusahaan.

3. Analisa Laporan Keuangan.

4. Analisa hubungan volume biaya dan laba.

5. Menilai efektifitas iklan, dan sebagainya

2.8 Microsoft Outlook 2000

Microsoft Outlook 2000 adalah program aplikasi e-mail (mail client)

dengan segala kelengkapannya. Dengan Outlook 2000 anda tidak hanya dapat

berkomunikasi dengan e-mail, tetapi juga dapat membuat daftar pembagian tugas

(task list), mengelola kalender untuk kepentingan dan keperluan anda, mencatat

nomor dan panggilan telepon serta kejadian-kejadian penting lain dalam journal,

membuat catatan untuk mengingatkan anda atas tugas-tugas penting.

Microsoft Outlook 2000 memberikan cara yang berbeda untuk melihat

informasi yang sama dalam sebuah folder. Setiap jenis tampilan menghadirkan

informasi dalam format dan pengorganisasian yang berbeda, sehingga anda dapat

leluasa memilih tampilan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

2.9 Visual Basic for Applications

Sebagian besar pengguna (user) aplikasi Microsoft Office menggunakan

fungsi aplikasi tersebut sebatas untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pada aplikasi

Microsoft Excel, biasanya digunakan hanya untuk memanipulasi dan analisa data

(24)

menggunakan semua fitur yang disediakan pada aplikasi Microsoft office yang

dapat memberikan user segala kemudahan dan penghematan waktu untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan.

Salah satu fitur pemrograman tingkat lanjut yang disediakan oleh pihak

Microsoft pada aplikasi Microsoft Office adalah Visual Basic for Application

(VBA). Dengan fitur ini, user dapat menyelesaikan suatu pekerjaan secara

otomatis tanpa harus dikerjakan secara manual. Fitur ini sangat jarang digunakan

oleh user karena membutuhkan kemampuan pemrograman Visual Basic.

2.9.1 Pengertian Visual Basic for Applications

Visual Basic for Applications adalah kombinasi yang terintegrasi antara

lingkungan pemrograman (Visual Basic Editor) dengan bahasa pemrograman

(Visual Basic) yang memudahkan user untuk mendesain dan membangun program

Visual Basic dalam aplikasi utama Microsoft Office (seperti Microsoft Excel,

Word, Access, PowerPoint, Outlook, FrontPage, Visio, Project, dan lain-lainnya).

2.9.2 Perbedaaan antara Visual Basic for Applications (VBA) dengan Visual Basic

Visual basic for Applications (VBA) yang dikenal sebagai Visual

Basic-Edisi Aplikasi berbeda dengan Microsoft Visual Basic. Microsoft Visual Basic

menyediakan lebih banyak pemrograman dan fungsi tingkat lanjut sehingga dapat

dihasilkan program yang lebih kompleks untuk sistem operasi Microsoft

Windows maupun Office. Sedangkan pada Visual Basic for Applications hanya

dapat dibangun pada aplikasi utama Microsoft Office untuk mengendalikan fungsi

(25)

2.9.3 Kegunaan Visual Basic for Applications (VBA)

Visual Basic for Applications digunakan untuk mengotomatisasi

pekerjaan. Ada pun jenis pekerjaan yang dimaksud sebagai berikut:

1. Pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang.

2. Pekerjaan yang kompleks

Pekerjaan atau tugas yang dilakukan secara berulang-ulang seperti

pembuatan laporan rutin (harian, mingguan maupun bulanan) maupun pekerjaan

kompleks yang apabila dikerjakan secara manual oleh user akan membutuhkan

waktu penyelesaian yang lama dan mungkin terdapat beberapa kesalahan (human

error). Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan fasilitas VBA sehingga

pekerjaan atau tugas tersebut dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat

dan dengan tingkat akurasi yang tinggi.

2.9.4 Otomatisasi pekerjaan

Pada dasarnya setiap pekerjaan dapat diselesaikan secara otomatis oleh

komputer tanpa harus dikerjakan secara manual oleh manusia. Otomatisasi

pekerjaan pada Microsoft Excel dan Outlook memungkinkan user untuk

menyelesaikan pekerjaan rutin mulai dari pekerjaan sederhana hingga pekerjaan

yang kompleks dalam waktu singkat. Otomatisasi pekerjaan pada Microsoft Excel

dan Outlook dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Menggunakan Macro

Dengan menggunakan fasilitas macro yang terdapat dalam Microsoft

Excel dan Outlook, user juga dapat melakukan otomatisasi pekerjaan terutama

pekerjaan yang sifatnya sederhana. Kelebihan utama otomatisasi pekerjaan

(26)

pemograman VBA untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Otomatisasi pekerjaan

menggunakan macro biasanya digunakan untuk membuat table dan grafik,

memformat table dan grafik, membuat beberapa lembar kerja, menghapus

beberapa lembar kerja.

Gambar 2.6 Kumpulan Macro

2. Menggunakan Visual Basic Editor

Selain menggunakan fasilitas macro, user juga dapat melakukan

otomatisasi pekerjaan dengan menggunakan fasilitas Visual Basic Editor (VBE)

yang terdapat di dalam Microsoft Excel dan Outlook. Dengan fasilitas VBE, user

dapat meyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya sangat kompleks.

Kelebihan dalam menggunakan fasilitas VBE adalah tingkat fleksibilitas yang

sangat tinggi dibandingkan dengan penggunaan fasilitas macro seperti

penggunaan fasilitas kotak dialog yang membuat aplikasi otomatisasi pekerjaan

(27)

Gambar 2.7 Jendela Visual Basic Editor (VBE)

2.10 Bagan Alir

Menurut Jogianto (1999:795) Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart)

yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara

logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat Bantu komunikasi dan

dokumentasi.

2.10.1 Bagan alir sistem

Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang

menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini

menjelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.

Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Bagan alir sistem

(28)

Simbol dokumen

menunjukkan dokumen input dan output baik utuk proses manual, mekanik proses dari oprasi program komputer dilakukan di luar proses komputer

Simbol pengurutan offline

menunjukkan proses pengurutan data di luar proses komputer

Simbol drum magnetik

menunjukkan input/output menggunakan drum magnetik

Simbol pita kertas berlubang

menunjukkan input/output ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain

sumber : Jogianto. Analisis & Disain, hal 796-799.

Gambar 2.8 Simbol-simbol yang digunakan di bagan alir sistem

2.10.2 Bagan alir program

Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang

menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir

program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dibuat

(29)

Simbol input/output ditunjukkan di tempat lain

Simbol titik terminal

simbol titik terminal digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses Simbol persiapan

simbol persiapan digunakan untuk memberi nilai awal suatu besaran Simbol garis alir

menunjukkan alur dari proses

Simbol penghubung

menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain

sumber : Jogianto. Analisis & Disain, hal 802-803.

Gambar 2.9 Simbol-simbol yang digunakan di bagan alir program

2.11 Data Flow Diagram

Menurut Jogianto (1999:700) Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram

yang digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada atau sistem baru

yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan

fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya: telepon, surat dan sebagainya) atau

data tersebut akan disimpan (misalnya: file kartu, microfiche, harddisk, tape).

Keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang

menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau

dikembangkan.

2.11.1 Simbol yang digunakan DFD

Beberapa simbol yang digunakan di DFD untuk maksud mewakili:

1. external entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem);

(30)

3. process (proses);

4. data store (simpanan data).

A. Kesatuan luar

Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di

lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya

yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima

output dari sistem. Simbol dari kesatuan luar dapat dilihat pada gambar 2.10.

Gambar 2.10 Simbol external entity (kesatuan luar) di DFD

B. Arus data

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini

mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar

(external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa

masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Simbol dari arus data dapat

dilihat pada gambar 2.11.

Gambar 2.11 Simbol data flow (arus data) di DFD

C. Proses

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin

atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk

(31)

atau

Gambar 2.12 Simbol proses di DFD

D. Simpanan data

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat

berupa sebagai berikut ini.

a. Suatu fie atau database di sistem komputer.

b. Suatu arsip atau catatan manual.

c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang.

d. Suatu table acuan manual.

e. Suatu agenda atau buku.

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis

horizontal pararel yang tertutup di salah satu ujungnya.

Gambar 2.13 Simbol data store (simpanan data) di DFD

2.12 Entity Relational Diagram

Entity Relational Diagram (ERD) adalah diagram yang menggambarkan

terjadinya hubungan antar entiti.” (Waljiyanto, 2000:50). ERD menyediakan

bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai.

Model data dipergunakan untuk menggambarkan hubungan antara entiti dan

(32)

Derajat hubungan dalam ERD menyatakan jumlah entiti yang terlibat di

dalam ikatan yang terjadi. Macam derajat hubungan dalam ERD adalah:

a. Derajat hubungan 1:1

Derajat hubungan antar 1:1 terjadi bila tiap anggota entiti A hanya boleh

berpasangan dengan satu anggota dari entiti B. begitu sebaliknya tiap anggota

entiti B hanya boleh berpsangan dengan satu anggota dari entiti A.

b. Derajat hubungan 1:m

Derajat hubungan entiti 1:m terjadi bila tiap anggota entiti A boleh

berpasangan dengan lebih dari satu anggota dari entiti B. Begitu sebaliknya tiap

anggota entiti B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari entiti A.

c. Derajat hubungan M:n

Derajat hubungan entiti m:n terjadi bila tiap anggota entiti A boleh

berpasangan dengan lebih dari satu anggota dari entiti B. Begitu sebaliknya tiap

anggota entiti B boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota dari entiti A.

2.13 Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah sistem manajemen basis data yang

memakai perintah-perintah Transact-SQL untuk mengirimkan perintah dari

komputer client ke komputer server. Transact-SQL adalah bahasa SQL yang

dikembangkan oleh Microsoft dengan menambahkan dialeg-dialeg tertentu.

Microsoft SQL Server 2000 berisi database, mesin database, dan aplikasi yang

diperlukan untuk mengolah data dan komponen-komponennya.

SQL Server memakai sebuah tipe database yang dinamakan database

relational. Database relational adalah database yang mengorganisasikan data

(33)

mempunyai subjek yang sama. Tabel berisi baris-baris dan kolom-kolom

informasi. Tabel-tabel dapat saling berhubungan jika diinginkan.

Database adalah sekumpulan data ynag berhubungan. Pada waktu lalu,

database merupakan sebuah file, misalnya mahasiswa.dbf, pegawai.dbf, yang

berisi sebuah tabel. Di dalam file mahasiswa.dbf terdapat kolom-kolom yang

berhubungan yaitu NPM, Nama, Alamat, TglLahir, dan seterusnya. Seorang

mahasiswa mempunyai sebuah basis data. Index dipakai untuk mempercepat

pengaksesan data dan merupakan sebuah file terpisah.

Dalam SQL Server, database bukanlah sebuah file tetapi merupakan

sebuah konsep logis yang berisi sekumpulan objek-objek yang berhubungan.

Sebuah database berisi data, struktur database, index, sekuritas, view, dan store

procedure.

Objek-objek dalam sebuah database :

a. Tabel. Objek yang berisi tipe-tipe data dan data mentah.

b. Kolom. Sebuah tabel berisi kolom-kolom untuk menampung data. Kolom

mempunyai sebuah tipe dan nama yang unik.

c. Tipe data. Sebuah kolom mempunyai sebuah tipe data. Tipe-tipe data yang

dapat dipilih adalah karakter, numeric, tanggal, boolean, dan lain-lainnya.

d. Store Procedure. Merupakan perintah SQL yang membentuk makro dengan

menjalankan store procedure berarti anda menjalankan perintah SQL di dalam

sebuah procedure.

e. Trigger. Trigger adalah store procedure yang diaktifkan pada saat data

ditambahkan, diubah atau dihapus dari database. Trigger dipakai untuk

(34)

f. Rule. Rule diberlakukan pada kolom sehingga data yang dimasukkan harus

sesuai dengan aturan.

g. Kunci utama (Primary Key). Kunci utama menjamin setiap basis data unik,

dapat dibedakan dari data lainnya.

h. Kunci tamu (Foreign Key). Kunci tamu adalah kolom-kolom yang mengacu

kunci utama atau konstrain unik pada tabel lain. Kunci utama dan kunci tamu

dipakai untuk menghubungkan sebuah tabel dengan tabel lain.

i. Konstrain. Konstrain adalah mekanisme integritas data yang berbasis server

dan diimplementasikan oleh sistem.

j. Default. Default dinyatakan pada field (kolom) sehingga jika kolom tersebut

tidak diisi data, maka diisi dengan nilai default.

k. View. View adalah query yang memakai beberapa tabel, disimpan di dalam

database. View dapat memilih beberapa kolom dari sebuah tabel atau

menghubungkan beberapa tabel. View dapat dipakai untuk menjaga keamanan

data.

l. Index. Index membantu mengorganisasi data sehingga query menjadi lebih

(35)

3.1 Analisa Permasalahan

Penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini termasuk pada proyek

(pengembangan). Dimana aplikasi yang dibuat disini dapat menerima pesanan

barang dari konsumen dengan menggunakan teknologi e-mail dan memanfaatkan

fasilitas VBA yang terdapat pada Microsoft Excel dan Outlook serta dapat

memberikan sistem pendukung keputusan kepada pimpinan perusahan berupa

peramalan penjualan periode bulan berikutnya dengan menggunakan metode

single moving average.

Untuk mendapatkan model sistem informasi seperti yang diharapkan dan

untuk memperkecil kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi maka perlu dibuat

suatu metode penelitian untuk melakukan perancangan dan pembuatan aplikasi

penerimaan pesanan barang dan peramalan penjualan, metode penelitian ini akan

berupa uraian langkah-langkah atau prosedur yang harus dilalui untuk

menyelesaikan tugas akhir ini.

Pada bagian ini akan dibahas juga mengenai perancangan sistem

informasi penerimaan pesanan barang dan peramalan penjualan, mulai dari

struktur model dasar sistem, alir sistem, diagram berjenjang (hierarchy chart),

data arus diagram (DFD), rancangan struktur database (ERD) yang digunakan

serta rancangan masukan dan keluaran aplikasi.

(36)

3.2 Perancangan Sistem Informasi

Dalam perancangan sistem tersebut terdapat tahapan-tahapan yang harus

dilakukan. Adapun tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan

adalah pembuatan struktur model dasar sistem. Dari struktur model dasar sistem

dikembangkan menjadi beberapa tahap-tahap perancangan sistem mulai dari

pembuatan bagan alir sistem, diagram berjenjang, data flow diagram (DFD),

entity relationship diagram (ERD), struktur database dan rancangan masukan dan

keluaran aplikasi yang akan dibuat.

3.2.1 Struktur model dasar sistem

Gambar 3.1 Struktur Model Dasar Sistem

Gambar 3.1 merupakan merupakan struktur dasar sistem penerimaan

pesanan barang dari konsumen ke PT. Kuat Bersaudara yang menggunakan e-mail

sebagai sarana pemesanan barang dan intranet sebagai lingkup jaringannya.

(37)

Konsumen PT. Kuat Bersaudara

Buat SP dari Template

Kirim File berformat Excel ke Konsumen

via E-mail

Kirim File SP berformat Excel ke PT. Kuat via E-mail

Pengecekkan e-mail

Gambar 3.2 Alir sistem penerimaan pesanan barang dengan menggunakan fasilitas VBA yang akan dibuat.

Gambar 3.2 merupakan alir sistem penerimaan barang, dimulai dengan

pendaftaran konsumen baru. Konsumen mengirimkan data nama perusahaan,

alamat, NPWP dan alamat E-mail perusahaan ke PT. Kuat Bersaudara. Oleh PT.

Kuat Bersaudara data konsumen didaftarkan sebagai konsumen baru kemudian

(38)

konsumen yang diterima. Template SP dikirimkan kembali ke konsumen via

e-mail untuk digunakan oleh konsumen sebagai surat pemesanan barang. Jika

konsumen ingin memesan barang maka template SP di isi dengan barang yang

akan dipesan dan dikirimkan via e-mail ke PT. Kuat Bersaudara. Kemudian oleh

PT. Kuat Bersaudara file tersebut dicek dan diolah dengan menggunakan VBA

untuk menjadi laporan dan faktur penjualan.

3.2.2 Bagan alir sistem pendaftaran

Mulai

Data Konsumen Data Konsumen

Selesai Masukkan data

konsumen

Konsumen Bagian Penjualan

Data konsumen

Gambar 3.3 Bagan Alir Sistem Pendaftaran

Alir sistem pendaftaran pada gambar 3.3 dimulai dari konsumen (dapat

berupa PT, CV atau Apotik) yang ingin mendaftar menjadi anggota atau

pelanggan tetap menyerahkan data perusahaan yang dimiliki seperti nama

perusahaan, alamat, nomor telp, NPWP dan e-mail. Data tersebut diterima oleh

(39)

3.2.3 Bagan alir sistem pembuatan file templates surat pesanan

Mulai

Selesai Cari data

konsumen

Aplikasi VBA

Buat file templates Surat Pemesanan

Baru

File Templates Surat Pemesanan

Kirim via e-mail

File Templates Surat Pemesanan

Bagian Penjualan Konsumen

Data konsumen

Gambar 3.4 Bagan Alir Sistem Pembuatan File Templates Surat Pesanan

Setelah konsumen melakukan proses pendaftaran seperti yang terlihat

pada gambar 3.3, maka proses selanjutnya adalah pembuatan file templates surat

pesanan barang yang berformat excel seperti yang terlihat pada gambar 3.4. File

templates surat pesanan berisi daftar order barang yang akan dipesan oleh

konsumen dan digunakan setiap kali konsumen ingin memesan barang kepada

(40)

3.2.4 Bagan alir sistem pemesanan barang

Pada bagian ini akan ditampilkan alir sistem pemesanan barang dari

konsumen kepada PT. Kuat Bersaudara. Adapun pada penerapannya kali ini

melibatkan tiga bagian yang saling berinteraksi, yaitu konsumen sebagai pihak

diluar perusahaan dan Bagian Penjualan serta Gudang sebagai bagian atau

instansi di dalam perusahaan. Alir sistem dimulai dari konsumen yang telah

terdaftar dan telah memperoleh file templates surat pesanan (SP) barang, mengisi

file templates SP dengan barang yang akan dipesan setelah itu dikirimkan via

e-mail ke PT. Kuat Bersaudara selaku supplier. Oleh bagian penjualan SP tersebut

di download dan diolah dengan menggunakan VBA. Jika data SP lengkap maka

proses dilanjutkan sampai terbentuk faktur penjualan seperti yang terlihat pada

gambar 3.5 dan 3.6.

Konsumen Bagian Penjualan Gudang

Data barang

(41)

Validasi ke konsumen

Selesai

1

Data sisa stok barang

Pembuatan faktur penjualan Update stok

barang

Update stok barang File validasi

Kirim via e-mail File validasi

Konsumen Bagian Penjualan Gudang

Data penjualan

Data barang

Gambar 3.6 Bagan Alir Sistem Pemesanan Barang (Lanjutan)

3.2.5 Bagan Alir Sistem peramalan penjualan

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai alir sistem peramalan penjualan.

Peramalan penjualan digunakan oleh pimpinan perusahaan sebagai pendukung

keputusan dalam menjalankan bisnis. Alir sistem dimulai dari bagian gudang

melakukan pengecekan data barang dan bagian penjualan melakukan pengecekan

data penjualan barang-barang tersebut. Oleh sistem data penjualan

periode-periode sebelumnya di analisa untuk digunakan sebagai dasar peramalan

(42)

Selesai Mulai

Cek Barang

Cek data penjualan

Peramalan penjualan

Data Peramalan

Data Peramalan

Gudang Bagian Penjualan Pimpinan

Data barang

Data penjualan

Gambar 3.7 Bagan Alir Sistem Peramalan Penjualan

3.2.6 Diagram Berjenjang

Berdasarkan bagan alir sistem yang telah dirancang sebelumnya,

kemudian ditentukan proses-proses apa yang akan digunakan dalam implementasi

sistem program aplikasi nantinya. Proses-proses tersebut disusun secara

berjenjang sesuai kompleksitas dari level. Diagram berjenjang selengkapnya dapat

(43)

Sistem Penerimaan Pesanan Barang dan Peramalan Penjualan

dengan Metode Single Moving Average

Transaksi Penjualan Laporan Penjualan Peramalan Penjualan

Terima Pesanan

Gambar 3.8 Diagram Berjenjang (Hierarchy Chart)

3.2.7 Data Flow Diagram

Langkah selanjutnya adalah pembuatan data flow diagram atau disebut

DFD. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran

data di antara tiap komponen tersebut, serta asal, tujuan dan penyimpanan dari

data tersebut. Untuk menggambarkan arus data dalam sistem secara lebih jelas,

terinci dan terstruktur, maka DFD yang dimulai dari Context Diagram hingga

DFD pada level yang terendah.

A. Context Diagram

Context diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu

DFD yang menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan dengan suatu sistem

(44)

Laporan Penjualan Peramalan Penjualan

Validasi harga dan barang yang tersedia via e_mail

SP barang via e_mail

Kirim template SP barang via e_mail Faktur Penjualan

Data Pelanggan 0

Sistem Penerimaan Pesanan Barang dan Peramalan Penjualan

+

Pelanggan

Pimpinan

Gambar 3.9 Context Diagram

Pada context diagram pada gambar 3.9 terdapat dua buah entitas yang

berhubungan dengan sistem yaitu Pelanggan, dan Pimpinan. Pelanggan

merupakan entitas diluar lingkup perusahaan yang berinteraksi dengan sistem

informasi pemesanan barang. Pelanggan berinteraksi dengan sistem dengan

memberikan masukkan kepada sistem berupa surat pemesanan barang dan data

pelanggan yang terdiri dari nama perusahaan, alamat, nomor telp, NPWP dan

informasi lain yang diperlukan. Sistem memberikan keluaran berupa file

templates surat pemesanan, faktur penjualan, dan validasi pemesanan barang.

Entitas pimpinan menerima data hasil dari olahan sistem yang berupa peramalan

penjualan dan laporan penjualan.

B. DFD level 0

DFD level 0 adalah merupakan dekomposisi dari context diagram yang

akan menggambarkan tiap-tiap proses yang terdapat dalam sistem informasi

penerimaan pesanan barang dan peramalan penjualan. Adapun DFD level 0 untuk

(45)

Data Peramalan [SP barang via e_mail]

[Validasi harga dan barang yang tersedia via e_mail]

[Faktur Penjualan]

[Kirim template SP barang via e_mail]

[Data Pelanggan]

Gambar 3.10 DFD Level 0

Pada diagram yang ditampilkan pada gambar 3.10 dapat dilihat bahwa

dalam aplikasi ini terdapat empat buah proses utama yang membangun

keseluruhan aplikasi. Proses dimulai dari Pendaftaran Pelanggan, proses ini

digunakan untuk menerima pelanggan baru dan memelihara data pelanggan yang

sudah ada. Pada proses ini melibatkan entitas Pelanggan dan data store

Pelanggan. Pelanggan memberikan datanya kepada sistem dan sistem menanggapi

dengan memberikan keluaran berupa file templates surat pesanan kepada

pelanggan dan menyimpan data pelanggan tersebut ke dalam tabel Pelanggan.

Proses kedua yang terdapat dalam DFD level 0 adalah Transaksi

(46)

kepada sistem. Pada proses ini melibatkan entitas Pelanggan dan data store

Barang serta TransaksiJual. Proses ini dimulai dari pelanggan yang ingin

memesan barang mengirimkan templates surat pesanan yang telah terisi melalui

e-mail, oleh sistem surat pesanan tersebut diolah dan dilakukan pengecekkan stok

barang apakah barang yang dipesan oleh pelanggan dapat dipenuhi, setelah itu

dilakukan proses pembuatan faktur penjualan yang nantinya akan diberikan

kepada pelanggan.

Proses ketiga yang terdapat dalam DFD level 0 adalah Laporan

Penjualan. Proses ini digunakan untuk mengolah data penjualan menjadi laporan

dan diberikan kepada pimpinan.

Proses selanjutnya adalah Peramalan Penjualan. Proses ini digunakan

untuk menganalisa data penjualan pada periode-periode bulan lalu untuk

digunakan sebagai data peramalan bulan berikutnya.

C. DFD Level 1

DFD level 1 merupakan merupakan dekomposisi dari level diagram

sebelumnya (level 0), yang berfungsi menjabarkan secara lebih rinci,

proses-proses yang terdapat dalam sistem. Berikut ini digambarkan DFD level 1 pada

masing-masing proses yang terdapat dalam sistem informasi ini.

C.1 DFD level 1 sub proses Pendaftaran Pelanggan

Pada gambar 3.11 merupakan dekomposisi dari proses Pendaftaran

Pelanggan yang memiliki dua buah proses yaitu Pembuatan File Template Surat

Pesanan dan Kirim File Template Surat Pesanan via E-Mail. Proses Pembuatan

(47)

pesanan baru berdasarkan data pelanggan yang ada. Proses Kirim File Template

Surat Pesanan digunakan untuk mengirimkan template surat pesanan yang telah

dibuat sebelumnya kepada pelanggan melalui e-mail.

Data Pelanggan Data Pelanggan

File Template [Data Pelanggan]

[Kirim template SP barang via e_mail] [Data Pelanggan]

Pelanggan 1 Pelanggan 1.1

Pembuatan File Template Surat

Pesanan

1.2

Kirim File Template Surat Pesanan via

E_Mail

Gambar 3.11 DFD Level 1 Sub Proses Pendaftaran Pelanggan

C.2 DFD level 1 sub proses Transaksi Penjualan

Pada gambar 3.12, Sub Proses Transaksi Penjualan memiliki dua buah

proses yaitu Terima Pesanan Barang dan Pembuatan Faktur. Proses Terima

Pesanan Barang digunakan untuk memproses template surat pesanan barang dari

pelanggan yang dikirimkan melalui e-mail sedangkan proses Pembuatan Faktur

digunakan untuk membuat faktur penjualan berdasarkan data pesanan barang yang

(48)

Data Pesanan Barang

[Update Data Penjualan] [Data Barang]

[Faktur Penjualan] [SP barang via e_mail]

[Validasi harga dan barang yang tersedia via e_mail]

Pelanggan

2 Barang

3 TransaksiJual 2.1

Terima Pesanan Barang

2.2

Pembuatan Faktur 4 SuratPesanan

Gambar 3.12 DFD Level 1 Sub Proses Transaksi Penjualan

C.3 DFD level 1 sub proses Laporan Penjualan

Pada level ini terdapat dua buah proses, yaitu Pembuatan Laporan Harian

dan Pembuatan Laporan Bulanan. Proses Pembuatan Laporan Harian digunakan

untuk menampilkan data penjualan pada hari itu sedangkan proses pembuatan

Laporan Bulanan digunakan untuk menampilkan seluruh data penjualan pada

(49)

Data Penjualan

Gambar 3.13 DFD Level 1 Sub Proses Laporan Penjualan

C.4 DFD level 1 proses Peramalan Penjualan

Pada level ini, hanya terdapat satu proses yaitu proses Peramalan

Penjualan Per-Item Barang. Proses Peramalan Penjualan Per-Item Barang

digunakan untuk meramalkan penjualan pada periode ke depan dan digunakan

oleh pimpinan perusahaan sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan

manajemen.

[Data Peramalan]

[Data Penjualan]

[Data Barang] [Peramalan Penjualan] Pimpinan

2 Barang

(50)

3.2.8 Entity Relatioanal Diagram

Entity relationship diagram (ERD) digunakan untuk mengambarkan

hubungan atau relasi antara entity atau tabel yang digunakan dalam membuat

program aplikasi ini. Ada dua macam ERD yaitu conceptual data model (CDM)

dan physical data model (PDM).

A. Conceptual Data Model

Sebuah CDM (Conceptual Data Model) akan menggambarkan secara

keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu program

aplikasi. Pada CDM belum tergambar dengan jelas bentukan tabel-tabel penyusun

basis data beserta field-field yang terdapat pada setiap tabel. Adapun CDM yang

dirancang untuk aplikasi penerimaan pesanan barang dan peramalan penjualan ini

(51)

IdSP

Gambar 3.15 Conceptual Data Model (CDM)

B. Physical Data Model

Sebuah PDM (Physical Data Model) akan menggambarkan secara detail

rancangan struktur basis data dan merupakan hasil generate dari Conceptual Data

Model. Model ini dapat menggambarkan struktur basis data secara detail sampai

dengan field-field yang terdapat dalam suatu tabel serta tipe-tipe data yang

(52)

IDSP = IDSP

Gambar 3.16 Physical Data Model(PDM)

3.2.9 Struktur Basis Data

Struktur tabel merupakan uraian dari struktur fisik dari tabel-tabel yang

terdapat pada database sistem yang berfungsi untuk menyimpan data-data yang

saling berhubungan. Adapun tabel-tabel pada struktur basis data yang dibentuk

(53)

Tabel 3.1 Barang

Nama Field Tipe Data Panjang Cons. Ref Keterangan

KodeBarang Varchar 20 PK Menyimpan Kode Barang NamaBarang Varchar 50 NN Menyimpan Nama Barang SaldoAwal Numeric 9 Menyimpan Saldo Awal TglSaldoAwal Datetime 8 Menyimpan Tgl Saldo Awal Satuan Varchar 50 Satuan barang

Fungsi : untuk menyimpan data barang dan stok barang

Tabel 3.2 Pelanggan

Nama Field Tipe Data Panjang Cons. Ref Keterangan

KodePelanggan Varchar 10 PK Berisi ID pelanggan Nama Varchar 100 Nama pelanggan Alamat Varchar 100 Alamat pelanggan Kota Varchar 50 Kota pelanggan KodeTelp Varchar 5 Kode wilayah telepon Telp Varchar 20 Telp pelanggan Fax Varchar 20 Fax pelanggan NPWP Varchar 50 NPWP pelanggan Email Varchar 20 Alamat Email pelanggan ContactPerson Varchar 50 Contact Person BlackList TinyInt 1 Penanda

NoRek1 Varchar 20 Menyimpan no rek pelanggan Bank1 Varchar 20 Menyimpan nama bank NoRek2 Varchar 20 Menyimpan no rek pelanggan Bank2 Varchar 20 Menyimpan nama bank HaveTemplate TinyInt 1 Status sudah punya template HasSend TinyInt 1 Status templates terkirim

(54)

Tabel 3.3 TransaksiJual

Nama Field Tipe Data Panjang Cons. Ref Keterangan

IdJual Int 4 PK Beisi ID Jual NoFaktur Varchar 50 No Faktur penjualan NoFP Varchar 50 No Faktur Pajak KodePelanggan Varchar 10 FK Pelanggan Beisi ID Pelanggan TglTerima Datetime 8 Tanggal penjualan TotalBayar Money 8 Total Pembayaran IdSP Int 4 FK SuratPesanan Berisi ID SuratPesanan

Fungsi : untuk menyimpan data penjualan barang dari perusahaan ke konsumen

Tabel 3.4 DetilJual

Nama Field Tipe Data Panjang Cons. Ref Keterangan

Fungsi : untuk menyimpan data detail penjualan barang dari perusahaan ke konsumen

Tabel 3.5 SuratPesanan

Nama Field Tipe Data Panjang Cons. Ref Keterangan

(55)

Fungsi : untuk menyimpan data pesanan barang dari pelanggan

Tabel 3.6 DetilSP

Nama Field Tipe Data Panjang Cons. Ref Keterangan

IdDetilSP Int 4 PK Berisi ID DetilSP IdSP Int 4 FK SuratPesanan Berisi ID Surat Pesanan KodeBarang Varchar 20 FK Barang Kode Barang

Jumlah Int 4 Jumlah pesan

Fungsi : untuk menyimpan data detail pesanan barang pelanggan

Tabel 3.7 ForecastJual

Nama Field Tipe Data Panjang Cons. Ref Keterangan

Bulan Int 4 PK Bulan forecastJual Tahun Int 4 PK Tahun forecastJual KodeBarang Varchar 20 FK Barang Kode Barang Sales Int 4 Total Penjualan

Fungsi : untuk menyimpan data peramalan penjualan per item barang

Tabel 3.8 Retur

Nama Field Tipe Data Panjang Cons. Ref Keterangan

IdRetur Int 4 PK Beisi ID Retur NoRetur Varchar 20 No Retur NoFaktur Varchar 50 No. Faktur Jual TglRetur Datetime 8 Tanggal Retur

Fungsi : untuk menyimpan data retur penjualan

Tabel 3.9 DetilRetur

Nama Field Tipe Data Panjang Cons. Ref Keterangan

IdDetilRetur Int 4 PK Berisi ID DetilRetur IdRetur Int 4 FK Retur Berisi ID Retur KodeBrgRetur Varchar 20 FK Barang Kode Barang

JmlRetur Int 4 Jumlah barang yang di retur JmlJual Int 4 Jumlah barang yang di jual Keterangan Varchar 50 Keterangan barang retur

(56)

Tabel 3.10 Report

Nama Field Tipe Data Panjang Cons. Ref Keterangan

IdReport Int 4 PK Berisi ID Report NamaFile Varchar 50 Nama file NoSP Varchar 50 No Surat Pesanan KdPelanggan Varchar 50 FK Pelanggan Kode Pelanggan NmPelanggan Varchar 50 Nama pelanggan EMail Varchar 50 E-Mail pelanggan IsGroup Int 4 Pengelompokan ID

Fungsi : untuk menyimpan report dari hasil proses surat pesanan

Tabel 3.11 DetilReport

Nama Field Tipe Data Panjang Cons. Ref Keterangan

IdDetilReport Int 4 PK Berisi ID Detil Report IdReport Int 4 FK Report Berisi ID Report KdBarang Varchar 50 Kode Barang NmBarang Varchar 50 Nama barang

Fungsi : untuk menyimpan detil report dari hasil proses surat pesanan

3.2.10 Rancangan Masukan dan Keluaran

Untuk memberikan gambaran awal tentang antar muka aplikasi

penerimaan pesanan barang dan peramalan penjualan serta untuk menjaga

konsistensi dari desain aplikasi, maka perlu dibuat suatu rancangan masukan dan

keluaran aplikasi sebagai berikut :

A. Rancangan Masukan Sistem

Rancangan masukan sistem dapat berupa form-form yang merupakan

antar muka aplikasi dengan atau pengguna sistem. Berikut ini beberapa format

form masukan yang memerlukan interaksi langsung dengan pengguna sistem

(57)

A.1 Menu Utama

Rancangan menu utama pada aplikasi penerimaan pesanan barang dan

peramalan penjualan akan mempunyai format dan bentuk sebagai berikut :

NAMA FORM UTAMA (Nama Aplikasi)

Menu Sub Menu

x

-Logo

Sub Menu 1 Sub Menu 2 Sub Menu 3 Sub Menu 4

Sub Menu 5 Sub Menu 5.2 Sub Menu 5.1

Gambar 3.17 Rancangan Menu Utama

Pada rancangan Menu Utama terdapat pembagian wilayah, yaitu:

1. Nama Aplikasi, bagian ini berisi nama aplikasi yang dibuat beserta icon-nya.

2. Logo, berisi judul aplikasi dan gambar ilustrasi

3. Menu, merupakan kontrol yang berbentuk pop-up menu untuk menjalakan

aplikasi. Pada menu terdapat sub menu dan sub-sub menu aplikasi.

A.2 Form Maintenance

Form-form yang terdapat dalam aplikasi untuk keperluan maintenance

(58)

FORM (Identitas Form)

Text

Text

Text

Text

Text

Tombol

Tombol

Tombol

Tombol

Tombol

Tombol

Tampilan Grid

Gambar 3.18 Rancangan Form Maintenance

Pada desain form maintenance terdapat beberapa pembagian wilayah, yaitu :

1. Identitas form, berisi nama form dan icon aplikasi

2. Tampilan Grid, berisi data hasil inputan user

3. Text, merupakan inputan berupa text box untuk memasukkan data

4. Tombol, bagian ini berisi tombol-tombol yang menjalankan fungsi-fungsi

maintenance pada basis data.

B. Rancangan Keluaran Sistem

Rancangan keluaran sistem dibuat untuk menjaga konsistensi dari desain

keluaran sistem. Keluaran sistem dapat merupakan tampilan pada layar monitor

(59)

JUDUL LAPORAN

ICON

NAMA FIELD

DATA

RINGKASAN(SUMMARY REPORT)

Kode Barang :

Diskripsi :

Nama Barang : Periode : Tanggal :

Gambar 3.19 Rancangan Keluaran Sistem

Pada rancangan keluaran sistem terdapat beberapa bagian yang dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Icon, bagian ini akan berisi icon yang berfungsi mempertegas laporan yang

dibuat oleh aplikasi serta menjalankan fungsi estetika.

2. Judul laporan, bagian ini berisi judul dari laporan yang dibuat

3. Diskripsi, pada bagian ini berisi data yang berkaitan dengan laporan

4. Data, bagian ini akan berisi data yang dihasilkan dari query yang bertujuan

untuk menghasilkan informasi tertentu

(60)

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan uji coba dari

Aplikasi Penerimaan Pesanan Barang dan Peramalan Penjualan dengan

Menggunakan Metode Single Moving Average.

4.1 Kebutuhan Perangkat Keras dan Lunak

Sebelum menjalankan program atau aplikasi, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, antara lain kebutuhan sistem akan perangkat keras (hardware) dan

perangkat lunak (software).

4.1.1 Perangkat Keras

Perangkat keras komputer adalah komponen-komponen fisik peralatan

yang membentuk suatu sistem komputer, serta peralatan-peralatan lain yang

mendukung komputer dalam menjalankan tugasnya. Adapun perangkat kerasyang

diperlukan dalam aplikasi ini adalah :

1. CPU dengan processor 700 Mhz atau lebih

2. Monitor VGA / SVGA

3. Memory 128 MB atau lebih.

4. VGA Card dengan memory 32 MB atau lebih.

5. Printer

6. Mouse, Keyboard dan CDROM.

(61)

4.1.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang diperlukan adalah program komputer yang

diperlukan untuk mengoperasikan fungsi dari perangkat keras. Adapun perangkat

lunakyang diperlukan dalam perancangan dan pembuatan aplikasi ini adalah :

1. Untuk Server minimal Sistem Operasi Windows 2000 Server.

2. Untuk Client minimal Sistem Operasi Window 98

3. Microsoft Excel 2000

4. Microsoft Outlook 2000

5. Microsoft Visio 2002

6. Microsoft SQL Server 2000

7. Power Designer 6.0

4.2 Menjalankan Aplikasi

Untuk menjalankan aplikasi penerimaan pesanan barang dan peramalan

penjualan ini kita cukup mengklik dua kali pada file My Program.xls maka

program akan berjalan dan membuka window Excel.

4.2.1 Penggunaan Aplikasi Per Sistem Menu

Aplikasi penerimaan pesanan barang dan peramalan penjualan dengan

menggunakan metode single moving average, adalah sebuah aplikasi yang

berfungsi membantu mengolah data pesanan barang dari konsumen dengan

menggunakan teknologi VBA yang terdapat di dalam aplikasi Microsoft Excel

dan menerapkan suatu cara baru dalam melakukan pemesanan barang dengan

menggunakan e-mail sebagai sarana pemesanannya. Aplikasi ini mempunyai

(62)

penjualan, untuk memperkirakan jumlah pemesanan barang pada periode

berikutnya.

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai struktur menu yang terdapat

dalam aplikasi serta petunjuk penggunaan aplikasi per sistem menu, meliputi

desain tampilan aplikasi dan fungsi serta pengoperasiannya.

4.2.2 Struktur Menu

Adapun struktur menu yang terbentuk pada aplikasi penerimaan pesanan

barang dan peramalan penjualan ini adalah sebagai berikut :

Start

Pendaftaran Pelanggan Send Templates Surat Pesanan Penerimaan Pesanan Barang via E-Mail

Peramalan Penjualan

Gambar 4.1 Struktur Menu

Pada aplikasi ini terdapat menu Start yang terdiri dari delapan buah sub

menu utama yaitu Keluar Aplikasi, Pendaftaran Pelanggan, Send Templates Surat

Pesanan, Penerimaan Pesanan Barang via E-Mail, Peramalan Penjualan, Transaksi

Penjualan, Data Master dan Laporan.

Pendaftaran Pelanggan, digunakan untuk mendaftarkan pelanggan baru

dan berisi data pelanggan seperti nama perusahaan, alamat, telp, e-mail dan

(63)

Send Templates Surat Pesanan, digunakan untuk mengirimkan file

Templates Surat Pesanan Barang yang berformat *.xls via e-mail kepada

pelanggan.

Penerimaan Pesanan Barang via E-mail, digunakan untuk memeriksa

apakah ada e-mail pesanan barang yang masuk, dan jika ada akan diproses sebagai

data penjualan.

Peramalan Penjualan, digunakan untuk menampilkan form peramalan

penjualan yang akan menganalisa data penjualan barang dan mengolahnya

menjadi data peramalan penjualan.

Transaksi Penjualan, mempunyai empat buah sub menu yaitu (1) Order

Penjualan, digunakan untuk memasukkan order penjualan yang masuk tetapi

tidak melalui e-mail. (2) Penjualan, digunakan untuk memasukkan harga barang

dan diskon pada data penjualan yang telah dimasukkan pada order penjualan dan

digunakan untuk mencetak faktur penjualan. (3) Retur Penjualan, digunakan

untuk me-retur barang yang telah dijual kepada pelanggan dikarenakan ada cacat

pada barang tersebut. (4) Laporan Penjualan, digunakan untuk melihat rekap

penjualan harian dan bulan.

Data Master, mempunyai empat buah sub menu yaitu (1) Data

Pelanggan, digunakan untuk memelihara data pelanggan. (2) Data Barang,

digunakan untuk memelihara data barang dan melihat stok barang. (3) Data

Pengguna, digunakan untuk memelihara data pengguna aplikasi ini. (4)

Konfigurasi, digunakan untuk menyimpan path lokasi dari file-file yang

Gambar

Gambar 2.10  Simbol external entity (kesatuan luar) di DFD
Gambar 2.13  Simbol data store (simpanan data) di DFD
Gambar 3.2  Alir sistem penerimaan pesanan barang dengan menggunakan  fasilitas  VBA yang akan dibuat
Gambar 3.3 Bagan Alir Sistem Pendaftaran
+7

Referensi

Dokumen terkait