• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang."

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Nama : Andy Wijaya

NIM : 06.41010.0272

Program : S1 (Strata Satu)

Program Studi : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

ix

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 6

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem ... 6

2.3 Konsep Persediaan ... 7

2.3.1 Jenis Persediaan ... 8

2.3.2 Fungsi Persediaan ... 8

2.3.3 Biaya Persediaan ... 9

2.4 Waktu Tunggu (Lead Time)... 10

(3)

x

2.7 Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) ... 14

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 15

3.1 Analisis Permasalahan ... 15

3.1.1 Document Flow Pembelian Barang ... 16

3.1.2 Document Flow Penjualan Barang... 17

3.1.3 Document Flow Persediaan Barang ... 18

3.2 Perancangan Sistem ... 19

3.2.1 System Flow Pembelian Barang ... 20

3.2.2 System Flow Penjualan Barang ... 21

3.2.3 System Flow Persediaan Barang ... 22

3.3 Data Flow Diagram ... 23

3.3.1 Hirarki Input Proses Output (HIPO) ... 24

3.3.2 Context Diagram ... 25

3.3.3 DFD Level 0 ... 26

3.3.4 DFD Level 1 Penjualan ... 28

3.3.5 DFD Level 1 Perencanaan Persediaan ... 29

3.3.6 DFD Level 1 Pembelian ... 30

3.3.7 DFD Level 1 Laporan ... 31

3.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 32

3.5 Struktur Database ... 34

3.6 Desain Input Output ... 40

(4)

xi

3.6.3 Desain Form Supplier ... 44

3.6.4 Desain Form Barang ... 45

3.6.5 Desain Form Pelanggan ... 46

3.6.6 Desain Form User ... 48

3.6.7 Desain Form Penjualan ... 49

3.6.8 Desain Form Pembelian ... 50

3.6.9 Desain Form Peramalan ... 52

3.6.10 Desain Form EOQ ... 53

3.6.11 Desain Form Laporan Penjualan ... 55

3.6.12 Desain Form Laporan Pembelian ... 55

3.6.13 Desain Form Laporan Peramalan ... 56

3.6.14 Desain Form Laporan EOQ ... 57

3.6.15 Desain Form Laporan Stok Barang ... 57

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 59

4.1 Implementasi Sistem ... 59

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 59

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 60

4.1.3 Instalasi Program ... 60

4.2 Evaluasi Sistem ... 60

4.2.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem ... 61

4.2.2 Analisis Hasil Uji Coba Sistem ... 82

(5)

xii

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

(6)

1

1.1Latar Belakang Masalah

Sebagai perusahaan yang berperan sebagai distributor barang,

manajemen persediaan yang baik merupakan salah satu faktor yang penting untuk

keberhasilan perusahaan. Distributor harus memiliki manajemen persediaan yang

baik untuk dapat memenuhi permintaan dari pelanggannya. Masalah yang sering

terjadi apabila tidak ada manajemen persediaan yang baik adalah perusahaan akan

mengalami kekurangan dan kelebihan persediaan sehingga mengalami kerugian.

PT. Panamas Dwitama Distrindo adalah perusahaan yang bergerak dalam

bidang jasa yang berperan sebagai distributor barang dan berlokasi di Jl.

Dr.Soetomo no. 109 Kalisat Jember. Barang yang didistribusikan adalah

produk-produk dari PT. Unilever Indonesia yaitu parfum, sabun, dan makanan yang

jumlahnya mencapai ribuan. Perusahaan melakukan distribusi barang melalui

saluran distribusi yaitu sales center dan proses distribusi yang dilakukan

perusahaan berdasarkan atas permintaan dari masing-masing sales center. Pada

saat ini perusahaan melakukan perhitungan untuk pemenuhan persediaan dan

melakukan pencatatan transaksi menggunakan Microsoft Excel. Perusahaan

melakukan pemesanan barang kepada supplier (PT. Unilever Indonesia) setiap

bulan, jumlah pemesanan berdasarkan atas rata-rata penjualan per bulan.

Jumlah permintaan dari sales center yang fluktuatif mengakibatkan

jumlah persediaan yang harus disiapkan oleh PT. Panamas Dwitama Distrindo

(7)

permintaan dalam jumlah yang besar, maka perusahaan mengambil langkah yaitu

melakukan pemesanan barang sebanyak tiga kali rata-rata penjualan per bulan

kepada supplier. Solusi tersebut dapat mengatasi kekurangan persediaan barang

dan perusahaan juga tidak perlu melakukan pemesanan berulang-ulang kepada

suplier tetapi mengakibatkan biaya simpan yang tinggi dan tidak ekonomis.

Permasalah yang terjadi pada perusahaan disebabkan karena perusahaan

mengalami kesulitan dalam menentukan stok minimum tiap barang yang harus

dipenuhi, menentukan waktu pemesanan kembali, dan menentukan berapa jumlah

pesanan barang yang sesuai. Untuk dapat mengatasi permasalahan yang terjadi,

maka perusahaan membutuhkan suatu sistem perencanaan persediaan barang yang

lebih baik sehingga dapat menentukan stok minimum, waktu pemesanan kembali

dan jumlah pemesanan yang optimal agar perusahaan tidak lagi mengalami

masalah kekurangan atau kelebihan dalam pemenuhan persediaan barang.

Salah satu metode manajemen persediaan adalah metode Economic

Order Quantity atau biasa disebut dengan EOQ. Metode ini dapat digunakan baik

untuk barang yang dibeli maupun untuk barang yang diproduksi sendiri. Metode

EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang

meminimumkan biaya penyimpanan dan pemesanan barang persediaan.

Diharapkan dengan adanya perencanaan pemenuhan persediaan yang baik,

perusahaan tidak lagi menghadapi permasalahan dalam menentukan jumlah

(8)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang permasalahan diatas maka dapat

dirumuskan masalah yaitu bagaimana merancang dan membangun sistem

informasi perencanaan persediaan barang pada PT. Panamas Dwitama Distrindo.

1.3Batasan Masalah

Dalam pembuatan Tugas Akhir Rancang Bangun Sistem Informasi

Perencanaan Persediaan Barang ini, ruang lingkup permasalahan hanya akan

dibatasi pada:

1. Sistem yang dibuat bertujuan untuk dapat menentukan jumlah pemesanan yang

optimal dan titik pemesanan kembali.

2. Sistem yang dibuat tidak membahas retur barang dan barang yang kadaluarsa.

3. Sistem perencanaan persediaan barang meliputi transaksi penjualan, pembelian

dan stok barang.

4. Peramalan digunakan untuk menentukan jumlah permintaan barang.

5. Metode peramalan yang digunakan adalah single moving averages

(perhitungan dengan periode empat bulanan).

6. Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan adalah metode

Economic Order Quantity (EOQ).

7. Data pendukung yang digunakan adalah data penjualan tahun 2012.

8. Sistem akan diterapkan pada PT. Panamas Dwitama Distrindo.

1.4Tujuan

Dengan mengacu pada perumusan masalah maka tujuan yang dicapai

(9)

perencanaan persediaan barang pada PT. Panamas Dwitama Distrindo yang

bertujuan untuk dapat membantu perusahaan dalam menentukan jumlah

pemesanan yang ekonomis dan titik pemesanan kembali.

1.5Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab yaitu pendahuluan,

landasan teori, metodologi penelitian atau perancangan sistem, implementasi dan

evaluasi, serta penutup. Masing-masing bab terdiri atas beberapa sub bahasan

sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan permasalahan yang ada beserta solusi yang

digunakan untuk menjelaskan permasalahan tersebut. Penjelasan tersebut

akan dibagi-bagi menjadi beberapa sub - bab yaitu latar belakang

masalah dan penjelasan permasalahan secara umum, perumusan masalah,

batasan masalah yang dibuat, tujuan dari pembuatan tugas akhir, dan

sistematika penulisan buku ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas berbagai macam teori yang mendukung dalam

pembuatan Tugas Akhir Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan

Persediaan Barang. Pada landasan teori dijelaskan teori permasalahan

yang terdiri dari pengertian tentang persediaan, single moving averages,

titik pemesanan kembali (Reorder Point), Economic Order Quantity

(10)

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang analisis dan desain sistem dalam Rancang

Bangun Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang yang meliputi

context diagram, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur

database, dan desain uji coba.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab ini membahas tentang implementasi dan evaluasi dari aplikasi yang

dibuat serta kebutuhan sistem. Serta melakukan pengujian terhadap

aplikasi yang dibuat untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut telah

dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang

diharapkan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang

ada dari rancang bangun aplikasi ini didapatkan dari hasil evaluasi bab

empat. Kesimpulan akan menjelaskan hasil dari evaluasi sistem,

sedangkan saran akan menjelaskan saran atau masukan untuk

(11)

6

2.1Konsep Dasar Sistem Informasi

Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem.

Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang

berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), “Sistem adalah

suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

sasaran tertentu”. Dan menurut Richard F. Neuschel (2005:2), “Sistem adalah

kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.” Dari pendapat yang dikemukakan mempunyai maksud bahwa sistem

bertanggung jawab memproses masukan (input) dan kemudian menghasilkan

keluaran (Output). Menurut Jogiyanto (1991:16), sistem informasi adalah suatu

sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan

yang diperlukan.

2.2Analisis dan Perancangan Sistem

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam

bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

(12)

perbaikan-perbaikannya. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap

perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system

design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena

kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap

selanjutnya.

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah

mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem

tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem. Analisa dan Perancangan Sistem

dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan

sistem informasi terkomputerisasi. Kristanto (2003:5).

2.3Konsep Persediaan

Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah,

barang dalam proses dan barang jadi dan pengendalian persediaan adalah aktivitas

mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Pada barang

barang, pengendalian persediaan ditekankan pada pengendalian material. Pada

(13)

pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga

tidak memerlukan persediaan.

2.3.1 Jenis - jenis Persediaan

Jenis persediaan dibagi menjadi tiga bagian:

1. Persediaan bahan mentah:

Bahan mentah adalah bahan yang akan digunakan untuk membarangsi barang

dagangan.

2. Persediaan barang setengah jadi:

Bahan setengah jadi adalah barang yang belum selesai sepenuhnya menjadi

barang dagangan.

3. Persediaan barang jadi:

Bahan jadi adalah barang yang sudah selesai dikerjakan dan siap dijual.

2.3.2 Fungsi Persediaan

Persediaan berfungsi untuk mempermudah jalannya operasi perusahaan

yang dilakukan secara berturut-turut untuk proses bisnis. Menurut Sujadi

Prawirosentono (2000:69), persediaan diadakan mulai dari bahan baku sampai

barang jadi, antara lain berguna untuk:

1. Mengurangi resiko keterlambatan datangnya bahan-bahan yang dibutuhkan

untuk menunjang proses barangsi perusahaan.

2. Mengurangi resiko penerimaan bahan baku yang dipesan tetapi tidak sesuai

dengan pesanan sehingga harus dikembalikan.

3. Menyimpan bahan/barang yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat

(14)

4. Mempertahankan stabilitas operasi barangsi perusahaan, yang berarti

menjamin kelancaran proses barangsi.

5. Upaya penggunaan mesin yang optimal, karena terhindar dari terhentinya

operasi barangsi karena ketidakadaan persediaan (stock out).

6. Memberikan pelayanan kepada konsumen dengan baik, dimana keinginan

konsumen pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan memberikan jaminan tetap

tersediaanya barang jadi tersebut.

2.3.3 Biaya Persediaan

Menurut Assauri (2004:171), Persediaan pada dasarnya menimbulkan

biaya. Biaya yang ditimbulkan tersebut dapat berupa biaya tetap dan biaya

variable. Besarnya persediaan memperhatikan variable dari biaya-biaya

persediaan. Biaya-biaya yang timbul dari adanya persediaan ini adalah sebagai

berikut:

1. Biaya Pembelian

Biaya pembelian dari suatu barang adalah harga beli barang per unit, jika

barang tersebut diperoleh dari luar perusahaan / pihak lain. Biaya pembelian

ditentukan oleh:

a. Banyaknya barang yang dibeli.

b. Harga barang per unit.

2. Biaya Penyimpanan

Biaya persediaan adalah biaya yang diperlukan dalam penyimpanan

persediaan. Yang termasuk dalam biaya penyimpanan adalah biaya gudang,

asuransi, pajak kekayaan, biaya modal, penyusutan dan keusangan. Biaya

(15)

dengan nilai barang yang dibeli. Jenis biaya-biaya penyimpanan yang lain bisa

naik turun mengikuti nilai persediaan. Selain itu, barang yang lebih berharga

nilainya dapat membutuhkan tambahan perlindungan dan penjagaan. Oleh

karena itu, biaya gudang dan biaya-biaya penyimpanan dinyatakan dengan

angka persentase terhadap nilai persediaan.

3. Biaya Pemesanan

Biaya pemesanan adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memesan

barang yang dibeli dari pihak lain. Biaya pemesanan termasuk biaya

pengelolaan bagian pembelian, biaya pengiriman pesanan, biaya administrasi

yang berkaitan dengan proses pemesanan barang.

4. Biaya Persediaan Pengaman

Biaya persediaan pengaman adalah biaya yang berupa persediaan yang

disimpan perusahaan dalam usaha mencegah kemungkinan kehabisan

barang-barang untuk dijual. Apabila persediaan pengaman tidak mencukupi,

perusahaan menanggung rugi karena kehilangan kesempatan untuk menjual

dan hilangnya kepercayaan pelanggan.

2.4Waktu Tunggu (Lead Time)

Lead time atau waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan untuk

menunggu mulai dari pemesanan dilakukan sampai barang diterima. Hal tersebut

sesuai dengan pengertian lead time menurut (Wawan:2007), “Lead time is the

elapsed time between the beginning of an economic or manufacturing function

and the completion of that function.”. Dalam masalah inventory, lead time yang

digunakan adalah waktu dalam satuan horizon perencanaan. Dalam pemenuhan

(16)

lama antara saat mengadakan pesanan (order) untuk pengisian kembali persediaan

dengan saat penerimaan barang-barang yang dipesan tersebut diterima dan

dimasukkan ke dalam persediaan (stok), perbedaan waktu inilah yang dinamakan

lead time (Gaspersz:2004).

2.5Single Moving Averages

Peramalan merupakan suatu cara untuk memperkirakan permasalahan

dimasa yang akan datang berdasarkan pada data penjualan masa lalu. Langkah

awal dalam melakukan proses peramalan yaitu plotting data permintaan aktual

berdasarkan dari permintaan setiap periodenya, plotting data ini dilakukan untuk

mengetahui pola data aktual yang terjadi. Salah satu cara untuk mengubah

pengaruh data masa lalu terhadap nilai tengah sebagai ramalan adalah dengan

menentukan sejak awal berapa jumlah nilai observasi masa lalu yang akan

dimasukkan untuk menghitung nilai tengah. Untuk menggambarkan prosedur ini

digunakan istilah rata-rata bergerak (moving average) karena setiap muncul nilai

observasi baru, nilai rata-rata baru dapat dihitung. Rata-rata bergerak ini

kemudian menjadi ramalan untuk periode mendatang. Untuk menentukan ramalan

pada periode yang akan datang memerlukan data historis selama jangka waktu

tertentu. Misalnya dengan metode 4 bulanan moving average ramalan bulan ke- 5

baru dapat dihitung setelah bulan keempat berakhir dan demikian seterusnya

(17)

Keterangan:

= Ramalan untuk periode ke t + 1.

= Data untuk periode ke t.

N = Jangka waktu rata-rata bergerak.

2.6Economic Order Quantity (EOQ)

EOQ adalah jumlah unit (kuantitas) barang yang dapat dibeli dengan

biaya minimal. Tujuan metode persediaan ini adalah menentukan jumlah pesanan

yang dapat meminimumkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan.

Dengan menggunakan EOQ, maka persediaan yang ada di dalam gudang tidak

terlalu banyak, tetapi juga tidak akan terlalu sedikit, sehingga aktivitas perusahaan

tidak akan terganggu karenanya. Salah satu masalah dalam menentukan analisis

EOQ adalah bahwa sulit bagi kita untuk dapat menentukan titik pemesanan

kembali. Perlu diingat bahwa titik pemesanan kembali diperlukan untuk

mencegah terjadinya kehabisan/kekurangan stok selama waktu antara melakukan

pemesanan dan penerimaan pesanan tersebut.

Titik pemesanan kembali adalah suatu tingkat persediaan yang tetap ada

dalam stok yang jumlahnya sama dengan permintaan selama masa waktu yang

dibutuhkan untuk menerima pesanan (lead time). Ketika permintaan bersifat pasti,

persediaan ini akan berkurang/dihabiskan pada tingkat yang diketahui, sehingga

pesanan akan sampai tepat pada saat tingkat persediaan mencapai titik nol

(Wawan:2007).

Walaupun tenggang waktu dapat bersifat konstan, permintaan bersifat

(18)

terjadi pada waktu yang telah ditentukan. Meskipun memiliki titik pemesanan

kembali, kekurangan tetap saja terjadi. Sebagai pencegahan terhadap kekurangan

ketika permintaan tidak pasti, perusahaan-perusahaan sering menggunakan suatu

penyangga atas sejumlah persediaan tambahan yang disebut stok cadangan.

Kehabisan stok terjadi karena permintaan melebihi perkiraan, titik pemesanan

kembali selama masa tenggang waktu. Titik pemesanan kembali ditentukan

sehingga tingkat stok cadangan diperlakukan sama seperti tingkat persediaan nol

tanpa stok cadangan.

Menjaga adanya stok cadangan tidak lepas dari biaya, biaya

pemeliharaan dibebankan pada stok cadangan tersebut seperti halnya persediaan

biasa. Umumnya diasumsikan bahwa frekuensi dan jumlah permintaan aktual

diatas tingkat stok cadangan sama dengan frekuensi dan jumlah permintaan aktual

tersebut dibawah tingkat stok cadangan tersebut. Maka surplus dan defisit terjadi

sepanjang tahun, sehingga secara rata-rata stok cadangan tersebut tidak dipakai.

Secara matematis jumlah pesanan yang optimal (Q*) dapat dihitung sebagai

berikut:

Keterangan:

Q* = jumlah/nilai EOQ (unit).

C = biaya pemesanan per pesanan.

R = permintaan per periode (unit).

(19)

2.7Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)

Reorder point adalah saat titik dimana harus diadakan pesanan lagi

sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan barang yang dipesan itu

adalah tepat pada saat dibutuhkan. Pemesanan kembali ini perlu dilakukan oleh

perusahaan pada setiap periode untuk mencegah terjadinya kekurangan barang,

sehingga aktivitas perusahaan tidak terganggu (Elwood:1996).

B =

Jika ada stok pengaman atau safety stock maka:

B = + safety stock

Keterangan:

B = titik pemesanan kembali.

R = kebutuhan per periode (unit).

L = waktu tunggu (lead time).

(20)

15

3.1Analisis Permasalahan

Sistem untuk melakukan pembelian atau pemesanan barang pada PT.

Panamas Dwitama Distrindo saat ini kurang efisien dan tidak ekonomis, akibatnya

kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang

yang dilakukan oleh pelanggan. Permasalahan yang terjadi dikarenakan

perusahaan belum dapat menentukan stok minimum yang harus dipenuhi, kapan

harus melakukan pemesanan barang, dan menentukan jumlah pemesanan barang

yang optimal.

Untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut diperlukan dua tahap,

yaitu tahap peramalan, dan tahap perencanaan persediaan barang. Tahap

peramalan yaitu meramalkan penjualan barang yang dilakukan pada bulan yang

telah ditentukan. Peramalan barang periode ke-n ditentukan dengan menggunakan

metode single moving averages dan untuk tahap perencanaan persediaan yaitu

dengan memasukkan hasil rata - rata dari peramalan ke dalam metode Economic

Order Quantity (EOQ).

Untuk mengetahui secara lebih jelas tentang gambaran sistem dari

(21)

Gambar 3.1 Block Diagram Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan

Persediaan Barang

Data yang digunakan untuk melakukan peramalan adalah data penjualan

barang tahun 2012. Tiap-tiap data penjualan barang diramalkan dengan

menggunakan metode single moving averages dan untuk menentukan jumlah

pembelian atau pemesanan barang yang optimal menggunakan metode Economic

Order Quantity (EOQ).

3.1.1 Document Flow Pembelian Barang

Pada document flow pembelian barang proses yang terjadi adalah admin

melakukan cek persediaan barang dan hasil laporan diberikan kepada bagian

pembelian. Hasil laporan tersebut akan dikirim ke pihak supplier untuk

melakukan pemesanan kebutuhan barang persediaan. Adapun penjelasan

document flow pembelian barang ditunjukkan pada gambar 3.2.

(22)

Gambar 3.2 Document Flow Pembelian Barang

3.1.2 Document Flow Penjualan Barang

Pada document flow penjualan barang proses yang terjadi adalah admin

melakukan cek barang permintaan pelanggan. Apabila barang mencukupi, maka

dibuatkan nota penjualan dan apabila persediaan tidak mencukupi permintaan, Document Flow Pembelian Barang

Admin Bag. pembelian Supplier

start

Cek stok barang

Stok ada?

Data barang yg habis 2

Data barang 1

N

2 Data kebutuhan 1

barang Data kebutuhan 1

(23)

maka admin menginformasikan kepada pelanggan. Kemudian admin akan

memberikan daftar laporan barang yang habis kepada bagian pembelian untuk

mendapat persetujuan melakukan pemesanan barang kembali. Penjelasan

document flow penjualan barang ditunjukkan pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Document Flow Penjualan Barang

3.1.3 Document Flow Persediaan Barang

Pada document flow persediaan barang, proses pengadaan persediaan

ditentukan dari ada tidaknya stok barang. Jika terjadi kekurangan stok maka

Document Flow Penjualan Barang

Pelanggan Admin Bag. pembelian

Melakukan Rencana data order 1

Data order ter-acc Data order ter-acc 1

N

Pembatalan data order

ya tidak

(24)

admin menyerahkan daftar laporan barang yang akan dibeli kepada bagian

pembelian untuk mendapat persetujuan melakukan pemesanan barang. Sedangkan

perencanaan kebutuhan stok barang untuk periode mendatang masih belum ada

kepastian, sehingga untuk perencanaan bulan berikutnya berdasar atas daftar

laporan barang yang habis yang dibuat oleh admin. Penjelasan document flow

persediaan barang ditunjukkan pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Document Flow Persediaan Barang

3.2Perancangan Sistem

Pada perancangan sistem ini akan dijelaskan beberapa dokumen dan

diagram yang akan membantu dalam pembuatan aplikasi ini, dintaranya adalah

Document Flow Persediaan Barang

Pelanggan Admin Bag. pembelian

(25)

system flow, Hirarki Input Proses Output (HIPO), Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD) dan Struktur Database serta desain input dan output.

3.2.1 System Flow Pembelian Barang

System Flow pembelian barang berikut menjelaskan jalannya pekerjaan

dari setiap proses yang ada, dimana proses dimulai dari admin yang melakukan

penentuan stok dan jumlah barang yang akan dipesan. Semua data yang berkaitan

akan digunakan untuk menentukan barang persediaan yang akan dibeli. Admin

akan melaporkan daftar data barang persediaan yang akan dibeli kepada bagian

pembelian, untuk mendapatkan persetujuan. Setelah itu bagian pembelian akan

menentukan kebutuhan bulan berikutnya berdasarkan data dari admin.

Daftar Data kebutuhan barang yang telah dibuat oleh bagian pembelian

diserahkan kepada supplier dan supplier akan mengkonfirmasi mengenai daftar

data kebutuhan barang yang diperoleh dari bagian pembelian untuk proses yang

lebih lanjut. Penjelasan dari system flow pembelian barang dapat dilihat pada

(26)

Gambar 3.5 System Flow Pembelian Barang

3.2.2 System Flow Penjualan Barang

Pada System Flow Penjualan Barang proses yang terjadi diawali dari

admin melakukan cek barang berdasarkan permintaan pelanggan. Apabila barang

ada maka akan dibuatkan nota penjualan dan bila persediaan tidak ada maka

admin menginformasikan kepada pelanggan. Admin juga melakukan rekap order

System Flow Pembelian Barang

Admin Bag. pembelian Supplier

Start Data Persediaan 1

Barang Kebutuhan barang 1

(27)

pembelian barang berdasarkan data permintaan barang. Penjelasan dari system

flow penjualan barang ditunjukkan pada gambar 3.6.

Gambar 3.6 System Flow Penjualan Barang

3.2.3 System Flow Persediaan Barang

Proses pada system flow persediaan barang dimulai dari memasukkan

data penjualan barang pada periode sebelumnya. Kemudian dilakukan peramalan

System Flow Penjualan Barang

Pelanggan Admin Bagian Pembelian

Start Data Permintaan 1

(28)

menggunakan metode single moving averages, hasil dari peramalan tersebut

digunakan sebagai masukan untuk perhitungan Economic Order Quantity (EOQ),

hasil dari perhitungan EOQ akan digunakan oleh bagian pembelian untuk

menentukan jumlah pembelian barang pada bulan mendatang. Penjelasan System

Flow Persediaan Barang ditunjukkan pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 System Flow Persediaan Barang

3.3Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang menggunakan

notasi-notasi untuk menggambarkan arus data dan sistem secara logika.

System Flow Persediaan Barang

Pelanggan Admin Bagian Pembelian

(29)

Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) adalah memudahkan

pemakaian yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang

dikembangkan.

Penggambaran alur sistem dilakukan dengan membagi sistem yang

kompleks menjadi sub-sub sistem yang lebih sederhana dan mudah dimengerti.

Adapaun simbol-simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD)

adalah sebagai berikut :

1. Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari

hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data

yang akan keluar dari proses.

2. External Entity merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat

berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya

yang akan memeberikan input atau menerima output dari sistem.

3. Data Store sebagai penyimpan data. Data Flow menggambarkan aliran data

yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3.3.1 Hirarki Input Proses Output (HIPO)

Hirarki input proses output (HIPO) menggambarkan hirarki

proses-proses yang ada dalam DFD. Pada HIPO Rancang Bangun Sistem Informasi

Perencanaan Persediaan Barang terdiri dari 4 (empat) proses utama yaitu

penjualan, perencanaan persediaan barang, pembelian, pembuatan laporan.

Masing - masing dari sistem proses tersebut akan dijabarkan kembali ke dalam

(30)

Gambar 3.8 HIPO untuk Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan

Persediaan Barang

3.3.2 Context Diagram

Context diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu

DFD yang menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan dengan suatu

sistem. Context diagram untuk Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan

Persediaan Barang dapat dilihat pada Gambar 3.9.

0

(31)

Gambar 3.9 Context Diagram Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan

Persediaan Barang

Pada Context Diagram diatas terdapat 4 (empat) external entity yaitu,

pelanggan, supplier, admin dan bagian pembelian. Masing masing entity akan

memberikan input dan sistem akan memberikan output berupa laporan – laporan

atau data yang diperlukan. Pada proses perencanaan persediaan barang dimulai

dari peramalan sebagai inputan proses perhitungan EOQ.

3.3.3 DFD Level 0

Pada DFD Level 0 memiliki 4 (empat) proses utama, yaitu proses

penjualan, pembelian, perencanaan persediaan dan laporan. Proses penjualan

dimulai dari data permintaan pelanggan yang masuk dan stok barang yang keluar.

Proses selanjutnya memasukkan data penjualan yang akan diramalankan untuk

Permintaan Barang M asuk Hasil EOQ

Hasil Peramalan

Stok Barang

Permintaan Barang Keluar Data Barang yang Dipenuhi

Data Permintaan Barang

(32)

mengetahui jumlah permintaan barang, dan hasilnya akan disimpan dan

digunakan sebagai masukkan pada proses perhitungan EOQ.

Proses perencanaan persediaan barang dimulai dari membaca file atau

data yang tersimpan dari proses penjualan. Data ini digunakan untuk menentukan

jumlah persediaan barang pada bulan berikutnya. Metode yang digunakan untuk

menentukan jumlah persediaan barang adalah Economic Order Quantity (EOQ).

Hasil dari penentuan jumlah persediaan barang tersebut akan dilaporkan kepada

bagian pembelian, dan digunakan untuk menentukan jumlah pembelian persediaan

barang pada bulan berikutnya.

Proses pembuatan laporan dimulai dari memasukkan data yang telah

disimpan pada proses-proses sebelumnya, yaitu data penjualan, pembelian, hasil

peramalan permintaan, hasil perhitungan EOQ dan stok barang. Hasil dari

pembacaan file tersebut akan diproses untuk menghasilkan laporan – laporan yang

dapat membantu perusahaan dalam menentukan jumlah persediaan barang pada

(33)

Gambar 3.10 DFD Level 0 Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan

Persediaan Barang

3.3.4 DFD Level 1 Penjualan

Pada DFD Level 1 penjualan menjelaskan proses cek barang,

maintenance penjualan dan rekap penjualan. Proses penjualan terjadi berdasarkan input data barang permintaan pelanggan pada periode waktu tertentu. Sedangkan

untuk menentukan perencanaan permintaan dilakukan dengan input data

Stock Barang

Permintaan Barang M asuk

List Barang Permintaan Barang Keluar

Data Barang yang Dipenuhi Data Permintaan Barang

Supplier

Bag Pembelian

Pelang g an Admin

(34)

permintaan pelanggan yang disimpan dan data stok barang yang keluar. DFD

Level 1 penjualan ditunjukkan pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 DFD Level 1 Penjualan

3.3.5 DFD Level 1 Perencanaan Persediaan

Pada DFD Level 1 perencanaan persediaan menjelaskan proses dari

peramalan jumlah permintaan barang dan perhitungan untuk menentukan jumlah

barang persediaan. Proses peramalan penjualan dimulai dari membaca data

tersimpan dari data penjualan tahun sebelumnya dan hasil dari peramalan akan

disimpan. Sedangkan proses perhitungan jumlah barang persediaan dimulai dari

input stok barang dan hasil dari peramalan permintaan. Output dari proses

perhitungan persediaan berupa data Economic Order Quantity (EOQ) dan data

(35)

hasil perhitungan EOQ. Data dari proses rekap persediaan digunakan sebagai

acuan untuk melakukan pembelian barang. Penjelasan DFD level 1 perencanaan

persediaan ditunjukkan pada gambar 3.12.

Gambar 3.12 DFD Level 1 Perencanaan Persediaan

3.3.6 DFD Level 1 Pembelian

Pada DFD Level 1 pembelian menjelaskan proses dari maintenance data

pembelian, order pembelian dan perencanaan persediaan barang. Proses

maintenance digunakan untuk menyimpan data barang. Sedangkan proses order

pembelian dimulai dari input data dari proses perencanaan persediaan yang telah

disimpan. Proses perencanaan persediaan barang dimulai dari input data

permintaan barang dan daftar barang yang telah disimpan. Proses perencanaan

persediaan barang memiliki output data yaitu stok barang yang digunakan untuk

Rekap Persediaan

5 Data Order Barang

(36)

acuan proses order pembelian barang persediaan. Penjelasan DFD level 1

pembelian ditunjukkan pada gambar 3.13.

Gambar 3.13 DFD Level 1 Pembelian

3.3.7 DFD Level 1 Laporan

Pada DFD Level 1 laporan menjelaskan hasil yang diperoleh dari proses

penjualan, perencanaan persediaan barang dan pembelian. Laporan – laporan yang

dihasilkan yaitu laporan pembelian, penjualan, peramalan, Economic Order

Quantity (EOQ) dan stok barang. Hasil laporan akan digunakan untuk

merencanakan proses pemenuhan persediaan barang pada bulan berikutnya.

(37)

Gambar 3.14 DFD Level 1 Laporan

3.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data

dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan

antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, ERD

dalam bentuk Conceptual Data Model (CDM) menjelaskan hubungan antar entity

(38)

Gambar 3.15 Conceptual Data Model

Dengan men-generate ERD dalam bentuk CDM, maka dihasilkan ERD dalam

bentuk Physical Data Model (PDM) yang menjelaskan hubungan antar entity

secara fisik seperti yang terlihat pada gambar 3.16.

(39)

Gambar 3.16 Physical Data Model

3.5 Struktur Database

Setelah melewati tahap perancangan sistem maka dapat dibuat struktur

database dengan mengacu pada Physical Data Model (PDM). Berikut akan

dijelaskan struktur database tersebut:

(40)

1. Nama Tabel : BARANG

Fungsi : Untuk menyimpan data-data barang

Primary Key : ID_BARANG Foreign Key : -

Tabel 3.1 Barang

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 ID_BARANG Char(10) PK Id Barang

2 NAMA_BARANG Varchar(30) Nama Barang

3 HARGA_BELI Money Harga Beli Barang

4 HARGA_JUAL Money Harga Jual Barang

5 BIAYA_PESAN Money Biaya Pemesanan Barang

6 BIAYA_SIMPAN Money Biaya Simpan Barang

7 LEAD_TIME Integer Waktu Tunggu

8 STOK Integer Stok Barang

9 ROP Integer Jumlah Pemesanan

Kembali

2. Nama Tabel : PELANGGAN

Fungsi : Untuk menyimpan Data Pelanggan

Primary Key : ID_PELANGGAN Foreign Key : -

Tabel 3.2 Pelanggan

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 ID_PELANGGAN Char(10) PK Identitas Pelanggan

2 NAMA Char(10) Nama Pelanggan

3 ALAMAT Integer Alamat Pelanggan

4 NO_TELP Integer Nomor Telepon

(41)

3. Nama Tabel : USER

Fungsi : Untuk menyimpan data user

Primary Key : ID_ USER Foreign Key : -

Tabel 3.3 User

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 ID_USER Char(10) PK Identitas User

2 NAMA_USER String Nama User

3 JABATAN String Jabatan User

4 PASSWORD String Password

4. Nama Tabel : PEMBELIAN

Fungsi : Untuk menyimpan data pembelian kepada supplier

Primary Key : ID_PEMBELIAN

Foreign Key : ID_SUPPLIER, ID_BARANG

Tabel 3.4 Pembelian

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 ID_PEMBELIAN Char(10) PK Identitas Pembelian

2 ID_SUPPLIER Char(10) FK Identitas Supplier

3 ID_BARANG Char(10) FK Identitas Barang

4 NO_NOTA Integer Nomor Nota

Pembelian

5 TANGGAL Date Tanggal Pembelian

6 JUMLAH_PEMBELIAN Integer Jumlah Barang

(42)

5. Nama Tabel : DETAIL_PEMBELIAN

Fungsi : Untuk menyimpan data detail pembelian kepada supplier

Primary Key : ID_ DETAIL_PEMBELIAN Foreign Key : ID_SUPPLIER, ID_BARANG

Tabel 3.5 Detail Pembelian

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 ID_DETAIL_PEMBELIAN Char(10) PK Identitas Pembelian

2 ID_SUPPLIER Char(10) FK Identitas Supplier

3 ID_BARANG Char(10) FK Nama Barang

4 TANGGAL Date Tanggal Pembelian

5 JUMLAH Integer Banyaknya Barang

6 HARGA SATUAN Money Harga Barang

7 TOTAL Money Total Pembelian

6. Nama Tabel : PENJUALAN

Fungsi : Untuk menyimpan data transaksi penjualan

Primary Key : ID_ PENJUALAN

Foreign Key : ID_BARANG, ID_PELANGGAN

Tabel 3.6 Penjualan

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 ID_PENJUALAN Char(10) PK Identitas Pembelian

2 ID_BARANG Char(10) FK Identitas Barang

3 ID_PELANGGAN Char(10) FK Identitas Pelanggan

4 TANGGAL Date Tanggal Penjualan

5 JUMLAH Integer Banyaknya Barang

6 HARGA SATUAN Money Harga Barang

(43)

7. Nama Tabel : DETAIL_PENJUALAN

Fungsi : Untuk menyimpan data detail transaksi penjualan

Primary Key : ID_ DETAIL_PENJUALAN Foreign Key : ID_PELANGGAN, ID_BARANG

Tabel 3.7 Detail Penjualan

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 ID_DETAIL_PENJUALAN Char(10) PK Identitas Penjualan

2 ID_PELANGGAN Char(10) FK Identitas Pelanggan

3 ID_BARANG Char(10) FK Identitas Barang

4 TANGGAL Date Tanggal Penjualan

5 JUMLAH Integer Banyaknya Barang

6 HARGA SATUAN Money Harga Barang

7 TOTAL Money Total Penjualan

8. Nama Tabel : SUPPLIER

Fungsi : Untuk menyimpan data supplier

Primary Key : ID_ SUPPLIER Foreign Key : -

Tabel 3.8 Supplier

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 ID_SUPPLIER Char(10) PK Identitas Supplier

2 NAMA_SUPPLIER Varchar(50) Nama Supplier

3 ALAMAT Varchar(50) Alamat Supplier

4 NO_TELP Integer Nomor Telepon

Supplier

5 KOTA Varchar(20) Lokasi Supplier

(44)

9. Nama Tabel : PERAMALAN

Fungsi : Untuk menyimpan data peramalan

Primary Key : ID_PERAMALAN Foreign Key : -

Tabel 3.9 Peramalan

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 ID_PERAMALAN Char(10) PK Identitas Supplier

2 TANGGAL Date Tanggal Peramalan

3 ID_BARANG Char(10) Identitas Barang

4 BULAN_KE_1 Integer Jumlah Peramalan

5 BULAN_KE_2 Integer Jumlah Peramalan

6 BULAN_KE_3 Integer Jumlah Peramalan

7 BULAN_KE_4 Integer Jumlah Peramalan

8 BULAN_KE_5 Integer Jumlah Peramalan

9 BULAN_KE_6 Integer Jumlah Peramalan

10 BULAN_KE_7 Integer Jumlah Peramalan

11 BULAN_KE_8 Integer Jumlah Peramalan

12 BULAN_KE_9 Integer Jumlah Peramalan

13 BULAN_KE_10 Integer Jumlah Peramalan

14 BULAN_KE_11 Integer Jumlah Peramalan

15 BULAN_KE_12 Integer Jumlah Peramalan

(45)

10.Nama Tabel : EOQ

Fungsi : Untuk menyimpan data perhitungan EOQ

Primary Key : ID_ EOQ Foreign Key : ID_BARANG

Tabel 3.10 EOQ

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 ID_EOQ Char(10) PK Identitas Supplier

2 ID_BARANG Char(10) FK Identitas Barang

3 TANGGAL Date Tanggal Perhitungan

EOQ

4 BULAN Date Bulan Perhitungan

EOQ

5 PERMINTAAN Integer Banyaknya

Permintaan

6 LEAD_TIME Integer Waktu Tunggu

7 PERIODE Integer Waktu Melakukan

Pemesanan

5 ROP Integer Titik Pemesanan

Kembali

6 Q* Integer Hasil EOQ

7 TOTAL_COST Money Total Biaya

3.6 Desain Input Output

Pembuatan tampilan sangat diperlukan agar user dapat berinteraksi

dengan aplikasi, sehingga dibutuhkan perancangan secara detil mengenai tampilan

aplikasi berdasarkan informasi yang ditampilkan.

3.6.1 Desain Form Menu Utama

Desain Form Utama adalah form yang muncul saat kita mulai

(46)

1. Menu Akun User yaitu digunakan untuk melakukan Login dan Exit dalam

menggunakan aplikasi.

2. Menu Master yaitu menu yang digunakan untuk menuju form master yang

akan digunakan menginputkan data-data master.

3. Menu Transaksi yaitu menu yang digunakan untuk menuju form transaksi

penjualan dan pembelian.

4. Menu Proses yaitu menu yang digunakan untuk menuju form peramalan dan

EOQ.

5. Menu Laporan yaitu menu untuk menuju ke form laporan.

Form ini adalah form utama dari keseluruhan sistem. Pada form ini akan

ditampilkan semua menu yang ada pada aplikasi. Untuk penjelasan lebih

lengkapnya dapat melihat pada gambar 3.17

Gambar 3.17 Desain Form Menu Utama

Menu Utama

Master Data Proses Laporan

User Transaksi

Login

Ganti Password

Logout

(47)

Untuk fungsi-fungsi tiap objek menu form menu utama terdapat pada

Tabel 3.11 dibawah ini.

Tabel 3.11 Fungsi Objek Form Menu Utama

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Akun user Expandable Menu

Digunakan untuk

menampilkan form login dan menutup aplikasi

2 Master Expandable Menu Digunakan untuk membuka

menu expand master

3 Transaksi Expandable Menu Digunakan untuk membuka

menu expand Transaksi

4 Proses Expandable Menu Digunakan untuk membuka

menu expand Proses

5 Laporan Expandable Menu digunakan untuk membuka

menu expand Laporan

3.6.2 Desain Form Login

Desain Form Login adalah form yang muncul saat tombol menu login

ditekan. Pada Form Login user diminta memasukkan username dan Password

seperti diurakan pada gambar 3.18

Gambar 3.18 Desain Form Login

Form Login

Login

User name :

Password :

(48)

Data yang akan diisi pada form login terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu

username dan password. Fungsi-fungsi objek dalam desain form login dapat

dilihat pada tabel 3.12.

Table 3.12 Fungsi Objek Form Login

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Login Tombol Masuk ke dalam sistem

3 Keluar Tombol Menutup form Login

Setelah melakukan login user dapat mengakses expandable menu yang

tersedia adapun menu-menu tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Expandable Menu Akun User

Pada menu ini terdapat 3 (tiga) sub menu yaitu:

- Change Password yaitu digunakan untuk mengganti password sesuai

dengan username yang melakukan akses pada sistem.

- Logout yaitu digunakan untuk keluar dari sistem.

- Exit yaitu digunakan untuk menutup aplikasi.

b. Expandable Menu Master

Pada menu ini terdapat 3 (tiga) sub menu yaitu:

- Supplier yaitu digunakan untuk menampilkan form Supplier.

- Barang yaitu digunakan untuk maintenance barang.

- Pelanggan yaitu digunakan untuk maintenance data pelanggan.

c. Expandable Menu Transaksi

Pada menu ini memiliki 2 (dua) sub menu yaitu transaksi penjualan dan

(49)

d. Expandable Menu Proses

Pada menu ini terdapat 2 (dua) sub menu yaitu:

- Peramalan yaitu digunakan untuk memprediksi jumlah permintaan

barang untuk periode mendatang.

- EOQ yaitu untuk menampilkan Form EOQ yang digunakan untuk

melakukan perhitungan jumlah pembelian barang.

e. Expandable Menu Laporan

Pada menu ini terdapat 5 (lima) submenu yaitu sub menu laporan

penjualan, pembelian, peramalan, EOQ, dan stok barang.

3.6.3 Desain Form Supplier

Desain Form Supplier digunakan untuk meng-input-kan data supplier,

merubah data supplier, serta menghapus data supplier. Tombol simpan berfungsi

untuk menyimpan data supplier yang akan digunakan ke database. Untuk tombol

edit berfungsi untuk mengubah data supplier. Untuk tombol hapus berfungsi

untuk menghapus data supplier. Tampilan desain Form Supplier dapat dilihat pada

gambar 3.19.

Gambar 3.19 Desain Form Supplier Form Supplier

Data Supplier ID Supplier : Nama : Alamat : No_Telp : Kota :

(50)

Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form supplier dapat dilihat

pada tabel 3.13.

Tabel 3.13 Fungsi Objek Form Supplier

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Data Grid Data Grid Untuk menampilkan data

supplier yang tersimpan

3 Simpan Tombol Untuk menyimpan data supplier

4 Edit Tombol Untuk mengubah data supplier

5 Hapus Tombol Digunakan untuk menghapus

data supplier

3.6.4 Desain Form Barang

Desain Form Barang digunakan untuk meng-input-kan data barang,

mengubah data barang, serta menghapus data barang. Tombol simpan berfungsi

untuk menyimpan data barang yang akan digunakan ke database. Untuk tombol

edit berfungsi untuk mengubah data barang. Untuk tombol hapus berfungsi untuk

menghapus data barang. Tampilan desain Form Barang dapat dilihat pada gambar

(51)

Gambar 3.20 Desain Form Barang

Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form barang dapat dilihat pada

tabel 3.14.

Tabel 3.14 Fungsi Objek Form Barang

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Data Grid Data Grid Untuk menampilkan data barang

yang tersimpan

3 Simpan Tombol Untuk menyimpan data barang

4 Edit Tombol Untuk mengubah data barang

5 Hapus Tombol Digunakan untuk menghapus

data barang

3.6.5 Desain Form Pelanggan

Desain Form Pelanggan digunakan untuk meng-input-kan data

pelanggan, mengubah data pelanggan, serta menghapus data pelanggan. Tombol

Form Barang

Data Barang

Simpan Edit Hapus

ID :

Nama :

Harga Jual :

Harga Beli :

Biaya Pesan :

Biaya Simpan :

(52)

simpan berfungsi untuk menyimpan data pelanggan yang akan digunakan ke

database. Untuk tombol edit berfungsi untuk mengubah data pelanggan. Untuk

tombol hapus berfungsi untuk menghapus data pelanggan. Tampilan desain Form

pelanggan dapat dilihat pada gambar 3.21.

Gambar 3.21 Desain Form Pelanggan

Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form pelanggan dapat dilihat

pada tabel 3.15.

Tabel 3.15 Fungsi Objek Form Pelanggan

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Data Grid Data Grid Untuk menampilkan data

pelanggan yang tersimpan

3 Simpan Tombol Untuk menyimpan data

pelanggan

4 Edit Tombol Untuk mengubah data pelanggan

5 Hapus Tombol Digunakan untuk menghapus

data pelanggan

Form Pelanggan

Data Pelanggan ID Pelanggan :

Nama :

Alamat :

No_Telp :

Kota :

(53)

3.6.6 Desain Form User

Desain Form User digunakan untuk meng-input-kan data user, mengubah

data user, serta menghapus data user. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan

data user yang akan digunakan ke database. Untuk tombol edit berfungsi untuk

mengubah data user. Untuk tombol hapus berfungsi untuk menghapus data user.

Tampilan desain Form user dapat dilihat pada gambar 3.22.

Gambar 3.22 Desain Form User

Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form user dapat dilihat pada

tabel 3.16.

Tabel 3.16 Fungsi Objek Form User

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Data Grid Data Grid Untuk menampilkan data user

yang tersimpan

3 Simpan Tombol Untuk menyimpan data user

4 Edit Tombol Untuk mengubah data user

5 Hapus Tombol Digunakan untuk menghapus

data user Form User

Data User ID User : Nama : Jabatan : Password :

(54)

3.6.7 Desain Form Penjualan

Desain Form Penjualan digunakan untuk meng-input-kan data penjualan,

mengubah data penjualan, serta menghapus data penjualan. Tombol simpan

berfungsi untuk menyimpan data penjualan yang akan digunakan ke database.

Untuk tombol edit berfungsi untuk mengubah data penjualan. Untuk tombol hapus

berfungsi untuk menghapus data penjualan. Tampilan desain Form Penjualan

dapat dilihat pada gambar 3.23.

Gambar 3.23 Desain Form Penjualan

Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form penjualan dapat dilihat

pada tabel 3.17.

Form Penjualan

Data Transaksi

Simpan Hapus Exit

Data Penjualan Data Barang

ID Penjualan :

Nama Pelanggan :

Tanggal :

Harga Beli :

ID Barang : Nama Barang : Harga : Jumlah Barang : Total :

(55)

Tabel 3.17 Fungsi Objek Form Penjualan

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Data Grid Data Grid Untuk menampilkan data

penjualan yang tersimpan

3 Simpan Tombol Untuk menyimpan data

penjualan

4 Edit Tombol Untuk mengubah data penjualan

5 Hapus Tombol Digunakan untuk menghapus

data penjualan

3.6.8 Desain Form Pembelian

Desain Form Pembelian digunakan untuk meng-input-kan data

pembelian, mengubah data pembelian, serta menghapus data pembelian. Tombol

simpan berfungsi untuk menyimpan data pembelian yang akan digunakan ke

database. Untuk tombol edit berfungsi untuk mengubah data pembelian. Untuk

tombol hapus berfungsi untuk menghapus data pembelian. Tampilan desain Form

(56)

Gambar 3.24 Desain Form Pembelian

Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form pembelian dapat dilihat

pada tabel 3.18.

Tabel 3.18 Fungsi Objek Form Pembelian

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Data Grid Data Grid Untuk menampilkan data

penjualan yang tersimpan

3 Simpan Tombol Untuk menyimpan data

penjualan

4 Edit Tombol Untuk mengubah data penjualan

5 Hapus Tombol Digunakan untuk menghapus

data penjualan

Form Pembelian

Data Transaksi

Simpan Hapus Exit

Data Pembelian Data Barang

(57)

3.6.9 Desain Form Peramalan

Desain Form Peramalan digunakan untuk meng-input-kan data penjualan

masa lampau kemudian akan dilakukan proses peramalan yang bertujuan untuk

mengetahui jumlah permintaan barang pada periode mendatang. Tombol simpan

berfungsi untuk menyimpan data peramalan yang akan digunakan ke database.

Untuk tombol exit berfungsi untuk keluar dari form peramalan. Tampilan desain

Form peramalan dapat dilihat pada gambar 3.25.

Gambar 3.25 Desain Form Peramalan

Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form peramalan dapat dilihat

pada tabel 3.19.

Form Peramalan

Data Peramalan

Data Peramalan

Hasil Peramalan

Hasil Peramalan Untuk Tahun Berikutnya :

(58)

Tabel 3.19 Fungsi Objek Form Peramalan

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Simpan Tombol Untuk menyimpan data

peramalan

3 Exit Tombol Digunakan untuk keluar dari

form peramalan

3.6.10 Desain Form EOQ

Desain Form EOQ digunakan untuk melakukan perhitungan jumlah

pemesanan barang yang ekonomis, dengan cara meng-input-kan data barang dan

hasil peramalan. Tujuan dari form EOQ adalah untuk mengetahui berapa jumlah

barang yang harus dipesan dan juga mengetahui kapan harus melakukan

pemesanan barang kembali (reorder point). Tombol simpan berfungsi untuk

menyimpan data EOQ yang akan digunakan ke database. Tombol batal berfungsi

apabila tidak ingin menyimpan hasil EOQ, tombol exit berfungsi untuk keluar dari

(59)

Gambar 3.26 Desain Form EOQ

Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form EOQ dapat dilihat pada

tabel 3.20.

Tabel 3.20 Fungsi Objek Form EOQ

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Data Grid Data Grid Untuk menampilkan data

perhitungan EOQ

3 Simpan Tombol Untuk menyimpan data EOQ

4 Batal Tombol Untuk tidak menyimpan data

EOQ

5 Exit Tombol Digunakan untuk keluar dari

(60)

3.6.11 Desain Form Laporan Penjualan

Desain Form Laporan Penjualan berfungsi sebagai informasi yang

menampilkan data-data transaksi penjualan yang terjadi di perusahaan dan

bertujuan untuk dapat membantu proses bisnis perusahaan. Tampilan desain Form

Laporan Penjualan dapat dilihat pada gambar 3.27.

Gambar 3.27 Desain Form Laporan Penjualan

3.6.12 Desain Form Laporan Pembelian

Desain Form Laporan Pembelian berfungsi sebagai informasi yang

menampilkan data-data transaksi pembelian kepada supplier yang terjadi di

perusahaan dan bertujuan untuk dapat membantu proses bisnis perusahaan.

Tampilan desain Form Laporan Pembelian dapat dilihat pada gambar 3.28.

Laporan Penjualan

ID Penjualan :

Tanggal : ID Pelanggan :

Nama Pelanggan :

(61)

Gambar 3.28 Desain Form Laporan Pembelian

3.6.13 Desain Form Laporan Peramalan

Desain Form Laporan Peramalan berfungsi sebagai informasi yang

menampilkan data-data peramalan permintaan barang yang akan terjadi pada

periode mendatang dan bertujuan untuk dapat membantu proses bisnis

perusahaan. Tampilan desain Form Laporan Peramalan dapat dilihat pada gambar

3.29.

Gambar 3.29 Desain Form Laporan Peramalan

Laporan Pembelian

ID Pembelian : Tanggal : ID Supplier :

Nama Supplier :

ID Barang : Nama Barang : Jumlah Harga Satuan Total

Laporan Peramalan

(62)

3.6.14 Desain Form Laporan EOQ

Desain Form Laporan EOQ berfungsi sebagai informasi yang

menampilkan data-data hasil perhitungan EOQ yang bertujuan untuk dapat

membantu perusahaan dalam melakukan pemesanan jumlah barang yang

ekonomis. Tampilan desain Form Laporan EOQ dapat dilihat pada gambar 3.30.

Gambar 3.30 Desain Form Laporan EOQ

3.6.15 Desain Form Laporan Stok Barang

Desain Form Laporan Stok Barang berfungsi sebagai informasi yang

menampilkan data-data stok barang yang bertujuan untuk dapat mengetahui sisa

stok barang. Tampilan desain Form Laporan Stok Barang dapat dilihat pada

gambar 3.31.

Laporan EOQ

ID EOQ :

Tanggal :

ID Barang :

Nama Barang :

(63)

Gambar 3.31 Desain Form Laporan Stok Barang

Laporan Stok Barang

Tanggal :

(64)

59

4.1Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah implementasi dari hasil analisa dan desain

sistem yang telah dibuat sebelumnya. Aplikasi yang dibuat akan diterapkan

berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian rupa

sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menggunakan aplikasi Rancang

Bangun Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang. Sebelumnya pengguna

harus mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dari program yang akan

diimplementasikan baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak yang

digunakan.

4.1.1 Kebutuhan perangkat Keras

Untuk dapat menjalankan aplikasi Rancang Bangun Sistem Informasi

Perencanaan Persediaan Barang dibutuhkan persyaratan minimal perangkat keras

(hardware) sebagai berikut:

1. Prosesor Pentium IV, Dual Core atau diatasnya.

2. Memory 1 Gb atau lebih.

3. Harddisk 80 Gb.

4. Monitor.

(65)

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Adapun kebutuhan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan

aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows XP Professional / Vista / 7.

2. Database untuk pengolahan data menggunakan SQL Server 2008.

3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic.NET

2008.

4. Laporan menggunakan Crystal Report for Visual Studio.NET 2008.

5. Desain input output menggunakan Microsoft Office Visio 2010.

6. Power Designer 6.

4.1.3 Instalasi Program

Pengembangan aplikasi Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan

Persediaan Barang membutuhkan perangkat lunak yang telah terinstalasi, adapun

tahapan-tahapan instalasi dan pengaturan sistem adalah:

a. Instalasi sistem operasi Microsoft Windows XP Professional / Vista / 7.

b. Instalasi aplikasi database Microsoft SQL Server 2008, attach database yang

dibutuhkan.

c. Instalasi aplikasi Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Persediaan

Barang.

4.2Evaluasi Sistem

Adapun tahapan evaluasi sistem terbagi menjadi dua yaitu Evaluasi hasil

(66)

dilakukan untuk mengkroscek kembali semua tahapan yang sudah dilakukan dan

analisa hasi uji coba sistem bertujuan untuk menarik kesimpulan terhadap semua

hasil uji coba yang dikerjakan terhadap sistem. Uji coba dilakukan dalam tahapan

beberapa uji coba (testing) yang telah disiapkan sebelumnya.

Proses pengujian menggunakan Black Box Testing dimana aplikasi akan

diuji dengan melakukan berbagai percobaan untuk membuktikan apakah aplikasi

yang telah dibuat sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

4.2.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem

Untuk mendapatkan sistem yang sesuai dengan apa yang akan dicapai

maka dilakukan beberapa uji coba. Uji coba meliputi pengujian terhadap fitur

dasar aplikasi dan uji coba validasi pengguna terhadap pemakaian aplikasi dengan

menggunakan black box testing. Uji coba yang dilaksanakan adalah sebagai

berikut:

A.Hasil Uji Coba Form Menu Utama

Pada saat program mulai dijalankan, form menu utama akan tampil dan

menu yang akan tambil hanya menu account. Untuk dapat mengoperasikan

aplikasi, user harus melakukan login yang terdapat pada submenu menu account.

(67)

Tabel 4.1 Evaluasi Uji Coba Form Menu Utama

No. Tujuan Input Hasil yang

diharapkan

Output Sistem

1 Membuka

Form Login.

Menekan Tombol Login

Form Login terbuka dan user sudah bisa melakukan login

Form Login terbuka

2 Menutup

Form

Menekan Tombol X atau EXIT

Aplikasi tertutup

Aplikasi Tertutup

Gambar 4.1 Form Menu Utama

B.Hasil Uji Coba Form Login

Pada saat tombol login ditekan pada form utama, form login akan

muncul. Form ini digunakan untuk mengisi username dan password untuk dapat

mengakses keseluruhan menu. Data login yang digunakan terlihat pada Tabel 4.2

(68)

Tabel 4.2 Data Uji Coba User Login

Nama Field Data-1

Username US002

Password MANAGER

Tabel 4.3 Evaluasi Uji Coba Login

No. Tujuan Input Hasil yang

diharapkan Output Sistem

3 menu sudah bisa diakses

Username = salah, password = Login username = US002, password data username = "" dan password= ""

Uji coba Tabel 4.3 akan menampilkan form Login yang digunakan oleh

(69)

Gambar 4.2 Form Login Berhasil

(70)

Gambar 4.4 Form Login Password Salah

Gambar 4.5 Form Login Data Belum Diisi

Setelah login sukses, user juga dapat mengubah password. Menu change

password terdapat pada submenu menu account yang berfungsi untuk mengubah password sesuai dengan username yang digunakan. Form change password dapat

(71)

Gambar 4.6 Form Change Password

Semua menu aktif setelah login berhasil yaitu menu master data, menu

transaction, menu proses, dan menu laporan. Secara detail isi dari setiap menu

dapat dilihat pada Gambar 4.7 sampai Gambar 4.10.

(72)

Gambar 4.8 Submenu Transaction

(73)

Gambar 4.10 Submenu Laporan

C.Form Master Supplier

Gambar 4.11 merupakan gambar Form Master Supplier. Form Master

Supplier digunakan untuk menyimpan dan mengubah data supplier.

(74)

Tabel 4.4 Evaluasi Uji Coba Master Supplier tersimpan ke dalam database

Exit Form menutup

Sukses, form tertutup

D.Form Master Barang

Form Master Barang digunakan untuk memaintenace barang. Pengguna

dapat melakukan penambahan barang, perubahan barang, dan penghapusan

barang. Gambar 4.12 merupakan gambar Form Master Barang.

Gambar

Gambar 3.8 HIPO untuk Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan
Gambar 3.9 Context Diagram Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan
Gambar 3.14 DFD Level 1 Laporan
Gambar 3.15 Conceptual Data Model
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sekiranya maklumat dalam paparan tidak betul, Guru PK 1 boleh mengemaskini maklumat dan klik pada butang „Kemaskini Maklumat Latihan /Kursus ‟ .... Paparan Skrin Semakan

Dampak perubahan lahan tambak ini terhadap aspek sosial dapat dilihat dari jumlah penduduk di daerah penelitian yang bekerja pada sektor perikanan yaitu pada tahun 2006

Selanjutnya adalah mencari delay bound dengan menggunakan batas panjang maksimum ekstensi fiber optik dengan asumsi N HT-LTF = 4 untuk data dan extended

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal terhadap efektivitas kerja guru; 2) Bagaimana pengaruh

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa Penyajian Laporan Realisasi Anggaran yang disusun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan dilihat dari Basis

Sistem informasi yang digunakan yaitu penentuan penyakit hewan sapi dengan metode saw ( simple additive weighting) menggunakan informasi dengan berbasis web supaya peternak

Setelah melakukan analisis dan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan pada bagian penjualan dan bagian akuntansi pada PT Trisakti Manunggal Jaya

Mengingat permasalahan yang telah dikemukakan ternyata persepsi konsumen tentang negara asal suatu merek sangatlah penting dalam menimbulkan minat pembelian suatu produk