PE54ANFAATAN
LClMf
{JK
DAN
LIMBAH
PADAT
IIVDUSTRI TAPlOKA
U N T U K PRODUKSi B1OGA-S
OLEH
:HERL-
PRIYOSO
P
RUGRAM
PASCA
S A M A N A
INSTITUT PERTANIAY
BOGOR
HERCI PWYONO. Pemanfaatan Lumpur dan timbah Padat Industri I'apioka untuk Produksi Biogas. Dibimbing oleh ERLIZA NOOR dam SIGID HARIY ADI.
Penelitran ini krtujuan untuk rnembuat biogas dari bahan campuran lurnpur dan ampas tapioka, mcnentukan jurnlah biops t e h i k yang dihasilkan, rnerancaog alat pengolahan dan rnengkaji secara ekonornis terhadap produksi biogas.
Penentuan jurnlah biogas terbaik terhadap lumpur
dan
ampas tapioka dilakulcan dengan komposisi M a n campuran ( kadar TS 7%, kadar TS 14% dan kadar TS 2 t %) dengan volume 60 liter clan waktu pemeraman selama 25 hari, slanjutnya diuji dengan RAL (Rancangan Acak Lengkap).Hasit penelitian rnenunjukkan bahwa jumlah biogas terbaik di hasil kan oleh bahan dengan hdar TS 31% yaitu s e b r 12,26 It biogas per It bahan. Penerapan untuk industri tapioka skala b e a r (kapasitas olah 300 t o h r i ) direurcang menggunakan 9 bud! digester &nagan volume 240 m3.
Bersama ini saya menyatakan h h w a tesis yang berjudui "PE.M.4NFAATAN LliMPtl
R
DAN LIMBAH P.4D.4T INDllSTRI TAPIOKA €?NTUK PRODUKSI BIOGASw merupakan k i l karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasi kan dimanapun. Semua sumber data claninformasi yang digunakan s d h dinyatakw -a jelas dan dapat diperiksa keknarannya.
Bogor, Agustus 2002
PEMANFAATAN
LUMPUR
DAN
LIMBAH
PADAT
INDUSTRI TAPIOKA
UNTUK PRODUKSI BIOCAS
OLEH
:
HERC1
PRIYONO
Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar Magister Sains prtda
Program Srudi Pengelolaan Sumberdaya AIam dan Lingkungan
PROGRAR'I PASCA SARJANA
INSTITUT
PERTANIAN
BOGOR
Judui Tesis : Pengolahan Lurnpur
dm
Limbah Padat lndustn Tapioka Untuk Produksi BiogasNama : Hem Priyom
NRP
: P10500063P r o g m Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dm L i n g k u n p
1 . Komisi Pembirnbing
Dr. Ir. Erliza Noor Ketua
2. Ketua Frognun Studi Pagelolaan 3. Direktur Program Pascasar~ana
Sumberdaya Alam dm Lingkun
Prof.
Dr.
Ir. M.Sri Saeni,MS.
RIWAYAT HlDUP
Penulis dilahirkan di ~Magebn @a tanggal 25 April 1969 sebagai anak keempat dari tujuh bersaudara dengan ayah S a k dm ibu Sutina h.
Penulis menyelesaikan pendidikan DI (SPPH Madiun) tahun 1990 dan langsung langkat rnenjadi PNS
dan
diternpatkandi
Dinas Kesehatan Lampung, kemudian melanjutkan pendidikan D3 (tugs belajar)di
AKL Jakarta dan l u!ustahun 1 996. Pendidikan sarjana (ijin belajar) ditempuh di Program Studi Teknik Lingkungan, FakuItas Tehnik Sipil dan Perencanaan ITPS, lulus pda tahun 1999.
Kesernpatan untuk melanjut kan program Magister Sains pada program studi Pengelolaan Surnberdaya A l m dart Lifigkungan PI3 diperoleh p d ~ tahun
2000. Beasiswa pendidikan pascasajam diperoleh dari Proyek Kesehatan Propinsi Lrtmpung.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Nya sehingga karya ilrniah ini berhasil
disclesaikan.
Tema yang dipilih dalarn penelitim yang dilzksmakan sejak bulan Januari
hingga buIm Juli 2002 ini ialah biogas, dengan judul Pemanfaatan Lurnpur dm
Limbah Padat lndustri Tapioka Untuk Prduksi Biogas.
sampaikan kepada :
1. Dr-Ir. Erliza Noor
dan
Ir. Sigid Hariyadi, MSG., atas saran d m birnbingan yangtelah d i k i kan.
2. ProEDr.1r. M.Sri
Saeni,
MS.
dm staf labomtorim kimia Fakultas MIPAJurusan Kirnia, IPB yang telah memberikan gin tempat penelitiaa
3. Bapak Kepaia BAPEDALDA Propimi Lampung yang telah membantu selama
pengumpulan data.
4. Ayah dan Ibu serta
ism
tercinta atas do'a dan dorongan rnoril yang telahI-Jalarnan DAF'PAK '1'AHL.L . . .
DAFTAR GAMRAR ... vii
...
DAFTAR LAMP1
RAN
... V ~ I I PENDAHULUAN ... ILatar Belakang ... I Perurnusan Masalah ...
.
'?. . . .
... 1
l u j w Penelltian .
Hipotesis 1
d ...
Kerangka Pemi kiran ... 4
...
TlNJAUAN PUSTAKA
I d u s i n Tapioka ... Limbah Cair Industri Tapioka
...
... Limbah Padat 1dusb-i Tapioka
...
Pertanganan Limbah Cair Industn Tapioka
... Pengolahan Lumpur
Proses Pembentukan Biogas ... Produksi Biogas Pada Beberap Penelitian ... Ranca~gan B ioreaktor ...
...
METODE PENELITIAN 25
...
Waktu dm Tempt Penelitim 25
...
Bahan dan Alat 25
...
Prosedur Kerja 26
HASIL DAN PEMBAHASAN ...
... Produksi Biogas
...
Perubahan pH
7 '
Swa Lumpur ...
Pengelolaan Digested Sludge ... Rmcangan Disain Pengolahan Lumpur Skaln Industri ...
Prod uksi Biogas Pada Digester Skala Industri ... . . .
Anahs~s F~nansial ...
KESIMPULAN DAN SARAN . . .
. .
53Lesr mpulan ... 53
. . .
UAFTAR T.4 H E L
Halaman
1 Karakteristik limbah cair pada berbagai industri tapioka ...
2 . Baku mutu limbah cair industri tapioka ... . .
3 . Kompos~s~ ampas tqioka ... ...
I . Komposisi lumpur dari limbah industri tapioka
...
.
5 Golongan Wteri pengguna selulosa
... 6 . Golongan trakteri pernbentuk metan
... 7 . Produksi biogas dengan bahan kulit pisang di New Delhi, India
...
8 . Produksi biogas dengan bahan sampah kuIit pisang
...
9 . Produksi biogas dengan M a n l imbah industxi hej u di K a d
... 10 . Produksi biogas dengan bahan kotoran sap1 perah di Kanada
... f l
.
Produksi biogas dengan brthan limbah industri pengo t a b tornat... 12 . Produksi biogas yang
dihasilkan
dari limbah padat organik13 . Prduksi biogas dari berbagai b h ...
14 . Produksi biogas has11 penelitian ... 1 5 . IXgi?. r/c?d slztdge y ang d i kelwkan daii proses amerohic sltt~lge digestion ..
1 6 . Hasil pengeringm digeeq& sIuugt' ...
1 7 . Hasil pengukuran parameter limbah industri tapioka ...
18 . B iaya investasi pembuatan instalasi unueroh ie slidge digartion ...
19 . Biaya operasional dan peraimtan ... 20 . Keuntungan pemanfaatan lumpw dm limbah padat tapioka untuk biobps
.
. .
. .
...
Kerangka pem~k!ran
...
Proses pembuatan tapioka
...
Dtsain pengolahan limbah
Grafik produksi hiogas dengan bahm lumpur tapiolia ...
Grafik produksi hiogas dengan bahan lumpur dm ampas tapioka ...
Grafik produbrji biogas deengan bshan lurnpur dm ampas tapioka ...
Anuerobic s / d g c ~iigeslion dengan sistern curah ...
Grafik pruduksi biogas dengan bahan lurnpur dan ampas tapioka ...
G r ~ k laju prduksi biogas ...
...
Grafik perubahan pH
SIudge dryzrrg hc~d ...
Ilalarnan
. . .
I . Hasil pengatnatan prduksi biogas 57
2 . Rencaoa tata letak instal as^ r/trlr~)rohic . . s / t ~ I g ~ > ~ ~ I R C S I r o t 7 . . . 5 8
2 . Perhitungan gas y m g dikeliwkan dari limbah industri tapioka . . . 59
4 . f 'u.d2#Iow instalasi pengolahan tumpor dan limbah padat tapioka ... 60
5 . I~i.ccc~rrnic~d c ~ t ~ ~ l l . f l < ~ l . r - dan N P V instal as^ pengolahan fumpur dan limbah
padat tapioka ... 61
6 . Ili.scou~~lt~iI 1'0.~1 dm Ur.vco tmtal H ~ w ~ f l i , instalasi pengo lahan I urn pur
BOD B/C COD
CN
DO
GC HRTl PAL
IRR NPV
NRY
PBP SS TSvs
: Biological Oxygen Demand
: Benefit Cost Ratio
: Chemical Oxygen Demand
: Cyanide (Sianida)
: Dissolved Oxygen
: Generating Cost
: Hydraulic Retention Time
: Instalasi Pengolahan Air Limbah
: Intern1 Rate of Return
: Net Present Value
: Net Return per Year
: Pay Bzck Period
: Smpended Solid
: Total Solid
1 .I. Latar Eklakang
Keglatan industn di bidang pengolaha;! hasil pertmian semakin
berkembang den&=? *at, diantamya addah industri tapioka. Di Indonesia,
indussi tapioka tersebar di b d a g a i propinsi antara lain Propinsi Larnpung
yang hingga ? d u n 2000 b q d 60 bush i n d u h berskala menmgah dan
besar, ditam bah puluhm indush berskda kscil yang tergabung dalam kelompok Ittara ( Industri Tepung Tapioka Rakyat ).
Idustri tapioka =gat dibutddm untuk memenuhi kebutllhan akm
te~ung tapioka Tepung tapioka dibutuhkan antara lain wbzgai Wan baku
dalarn industri makanan, fkmasi, tekstii, kertas dm perek-at.
Namw disamping rnenghasilkan produk ymg k i l a i ekonomi, ind& tapioka jugs mengeluarkan limbah cair dm limbah padat yang
berdampak p d a pencematan lingkungan.
Dam@
negati f yang ditimbulkan dari limbah cair dm limbah padat adalah peningkatan kadar BOD, bau busuk dm kenrsakm biota d~ perairan. H d ini &sebabkan limbah indusm tapioka mewandung b hor@.Penanganan atau pengolahan limbah cair tapioka sudah banyak
dilakukan, rnisaln ya dengan a r a acri~~uied sludge p r o c e . ~ ~ (prom l urnpur
akti f), .~~uhtl~zut~cm PIPXI .<sL~tc'nt dan c~.rrduitot~ dtch rr~>{~tn~t~ur .cysturn.
Pengolahar~ limbah cair di lain pil~ak masih rnengeluarkan limbah dalarn
Dalarn penelitian irti dilakukan p p l a h a n lurnpur dan limbah padat
tapioka menggunakan sist em ~urac.rrihrc s/t~&c> digc:srron, unt uk
rnmghasikan biogas. Hingga saat ini belum ada publikasi mengenai pembuatan 5iogas dengan penggunaan lurnpur dm f imbah padat tapioka.
Lumpur yang d i p a k a n &]ah l u m p hasil pengoldtan limbah cair
tapioka setelah rnelalui proses pengendapan akhir (final sedimentation). Sedangkan limbah padat tapioka adalah ampas yang dikeluarkan dari proses
ekssaksi tepung tapioka. Keuntungan lain dari proses ini adaIah sisa limbah
padat yang ah pnda digester dtrpat dimanfadan
-
lmgsung sebagai kompos.f 2. Penrmuw M t l ~ k h
Anaerobic sludge digestion stdalah sistem pengolahan lurnpw serrara biologis d- menggudan bioreaktor yang d d u t digester d a h kondisi mmob (tanpa
02).
Pro= ini &an rnenghasikan biogas dalamj d a h tertmtu.
Cara pengolahan lumpur semacam ini sudah banyak dilakukan @a industri-ind& negara maju seperti Empa dan Amaka Utara, namm httl ini
masih sangat jarang ditemukan pada instalasi pengolahan Iirnbah industti- industri di Indonesia
Berdasarkan ha1 ini, maka dapat dirumuskan masalal~ sebapi berikut :
Belurn ads industri tapioka di Indonesia y q magofah lumpur dm limbah
den* rnengmakan lu~npur dan ampas tapioka perlu dika-11 sebagai
altmlatif perlgolahan lirnbah industri tapioka yang s u d d ~ ada saat ini.
13. Tujuaa Dan Manfaat Peaelitian
Tujuan dari penditian ini adahh :
a. h f e m h t biogas dari campuran hmpra dm limbah padat (ampas) tapioka.
b. Menentukm jum fah biogas terbaik yang diperoleh pada proses anaerclhic sludge digestion dengan menggunakan pammaer komposisi - M a n baku
d. Kajian &onomis tediadap produksi biogas.
Manfola t geoeiihn ini a d d a b :
Hasil penelilia kini dihapkao dapat m e m k r i h al:er~;:tif bagi pengolahan lirnbah di i n d h tapioka
1.4. H i p o t s i s
a. Lumpur dm m p a s rap& bisa d i g u d m sebagai bahan u m k
,
rnenghasilkan biogas dengan sistem pengolahan .anuenhic sltrdge
c/tge.$lic>n.
b. Proses pero~nbakan bahan organik xmra maerobik d e n p ~ sistem
pengolahan m e r ~ h i c . s/trdge digestion idan berlangsung b& dengan
Lurnpur tapioka %lama ini belum dimanfaatkan atau diolah lebih Imjut, p a d h l dari instalasi pgola!!m air limbah industn' tapioka skda besar dapat diperoieh Iumpur &anyak +_ 60 m3pm hari.
sex& dqat m m u k a n lump\rr dan ampas tqioka Iebih banyak. Kaangka
.
--
,, <-
INDUSTRI TAPIOKA
Cair
r c d X ":L -
IPAL SL W E
1 . Indusbi tapioka addah industri yang rnengolah ubi kayu unrd rnemproduksi
tepung tapioka
2. Ampas tapioka adaiah sisa padatan ymg dihifkan industri tapioka dari proses dmaksi tepuog tapioka
3. Limbah cair addah limbah a i r yang dikeluarkan industti tapioka dari proses pmcian bahan dm proses ekstraksi tepung tapioka
4. IPAL adalah instalasi pengolahm air limbah yang a k a rnenghasilkan endapan lumpur (~Iudge).
5 . Ammbic .~/?idge dige.~fion adalah sistern p e n g o l h lumpra (dalam ha1 ini
ditamb* ampas tapioka) secara anaeroblk seh- d i h a s i l h biogas.
6 . Biogas adalah gas yang diharilkan oleh mikroorgantsme dari proses perornba~an
mt organik secara anaerobik.
7. Sludge digested adalah residu padatan yang dihasilkan dari proses at~uerohic
11. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Indusiri Tapioka
Pada dasarnya pembuatan tapioka adalah mengekstrak pati yang
terkandung &lam ubi kaju. Proses dasar ekstraksi ubi kayu addah pencucian
ubi, prnarutan, ekstmksi pati, pemutihan, pemerasan dan pengeringan.
D i l i b t dari cara pengolahannya proses pmbuatan tapioka dapat
dibedakan ke dalam dua tipe pengolahan. Tipe pu-tama adafah proses
pengolahan yang dilakukan oleh indusbj -at dengan menggunakan metode
dan alat yang seddana dm hasil yang did* bmpa tapioka jenis k. Tipe kedua adalah proses pengolallan y m g dilakukan oleh industri menengah
sampai d m p besar menggunakan metde dm peralatan yang modern, tapioka yang dihasikan berupa tapidca jenis yang hdus. Adajmn bagan alir industri rapioka dapat dilihat pada Gambar 2.
22. Umbsth Cair I d & Tapioka
Limbah cair yang d h i l k a n pada industri tapioka berasal dari proses
pencucian. ekstraksi, dm pengendapan. Limbah yang b a s a l dari pencuch pati dm pengendapan sebagian besar mengandung pati terlanrt, sianida,
/
nitrogen dan fosfor dalam konsentrasi rendah. Sedangkm limbah a i r dari
Air Pemisah
/
Indusm' tapioka rnemerlukan air cukup banyak untuk proses
pdulrsinya. Untuk indush tapioka modem dipalukan 5
-
7.5 m3 air untukmengolah 1 ton uhl kayu (Gabtingan Industri Tqioka lampung Tagah 1984, diacu dalarn ?USDI PSL I PB 1984). Pentapa? lain rnenydmtkan bahwa air
yang d i b d a n
urttuk
mmgolah 1 ton ubi byu &ah 6-
9 m3 dim limbah cair yaug dlhasilkan kurang lebih 75 % dari jumlah air yang digunakancair industri tapioka adalah tercemarnya Wan air perirna yang umumnya
Karaherisiik limbah cair i a d b rqioka tenrtama yang
b e r h h w dengan dam@ t d m d q Witas air meliputi
BOD,
COD, piatan taian?tf pH dan sianida (CN). Menurut Tjiptadi (1 985) limbah cair tapidca dari hasil pengendapi memiliki BOD 1450,8 - 30303ma
dengan mta-rata 231354 m a COD s e k w 3200 mgll dtm @atan t e r h t
638,O
-
2.836,Om a
wta kmdun@ siani&(CN)
sebesar 19,58 - 33,75m d *
Kamkteristik limbah a i r indastri tapioka
menanrr
laporan BPPI \Semmng secara lmglcap d+ dilihat pada Tabel 1. Nilai BOD dm War padatan terlarut y m g tinggi rnenunjukkan M w a limbah tersebut banyak
rnengandung bahan organik yang tinggi. Hal ini memungkinkan limbah
T a k l 1 . Wteristik limbah a i r pada berbagai industti tapida '(nilai rata-
I I I 1 I
S~rmher.. BPPl S m m n g . Lapomn Teknolog Pengalahan Air B u m p lredustri rata).
\
Linbsh cair industn tapioka yang masih barn berwarna putih kekuaing-kuningan, sedangkan
air
limbah yang d a h basi stau busuk-
Karaherisrik I
I
Saturn1
I
Bahan baku Todhari Debit
j
M"hariBOD PPm
t
I COD PPm
SS
I
W mI
b a m a abu-r,bu gelap. Kekeruhafi yang tqadi pada h b a h cair iodustn
--
industri Tapioka
pH
:
SianidaI
tapioka disebabkan oteh adanya zat or&
-
pati yang terlarut, psadW m
renik dm zat koloid lainnya ymg tidak &pa mengendap den* segera.
Besar
200600
1
1200
3075
5 158 1 342 5,o 0200 Kecil 5 22 5055 16202
34 15
5,5
0,1265
Kekeruhan menrpakan sifat fisik yang piing mudah diamati untuk menilai Mena~gah
20
80
5439
25 123 3442
4 s
0,117
Luditas limbah cair pabrik tapioka Semakin k m h limbdl cau tersebut
semakin tinggi tin@ pcemarannya.
8au dari limbah cair yang rnasih baru kbas ubi kayu dan akan berubah
Sampai saat ini peraturn perundangan lingkungzn ludup yang ada di
lndoncsia untuk industri tapioka. menumt Surat Keputusan Menteri Negara
Kependudukan dm Lingkurtgan Hidup No. KEP-03/MENKLH!II!I 991, W u
[image:106.551.93.458.255.436.2]mu tu l irnbah industri tapioka yang diperqaratkan hanya l irn bah caimya saja, den= karakteristrk yang disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Baku mum limbah cair d u s t r i tapioka.
I
! Debit limbah maksimum s e h w 60
M'
per ron produki Parameter
1
Kadar rnaksimumI
BebanpencemamnmaksAr yang tercemar o l d I d a h air industri rnaupun limbah domestik
I
: BOD
/ COD
1
TSI
I CN I
: pH
j
I---- - -
&an magalami p e o m h d i t a s =psi @a tin@ tutmfu. Ada
beberapa cara penu1ar;dn penyakit lewat air atau limbah cair (Chatter Jee, 1983)
Sumber : ffintor Menrerr' Negam Lingkunpan H~dup. K ~ e p u n ~ s ~ Menleri Negum KLH NO. : KEP-O3iMiNKI,H/II 1991.
200
400
I50
Yaitu penularan penyakit yang disebabkan oleh kualitas air yang tidak 1270
24,O
9 4
hakteri -bakteri pa togen. Contoh : penyakit tiphoid, demtri, cholera, 0,5
6 - 0
I
0 * 0 0 31
--
2, Writer wIatt!d in,sec/ vebur diireaase
Yaitu pcnularan pimyakit yang disebabkan oleh serangga yang berkemhg biak rnelalui air. Contoh : A~1fie1e.v (vektor penyakit malaria), Cnlex (vektor pen yakit filariasis), Aides ( vektor pen yakit demam
3. Water washed disra.se
Yaitu penuiaran penyakit yang disebabkan oleh kualitas air yang dig& mtuk mencuci peralatau tidak memenuhi pyaratan, karma
Yaitu pendamn penyakit yang disebabkan oleh air secara tidak Iangsuog,
dimana air hanya mempakan w h tetnpat hidup hewan (&an, siput)
23. Limbah Potdae Iodustri Tslpioka
Pada produksi 300 tori ubi kayu basah per hari, umumnya dihasilkm tepung tyioka sekitm 20% dari besat basah ubi kayu atau 60 ton tapioka per
hari, dan sisanya 80% benga ampas (limbah pdat) a&u sebesar 240 ton
limbah padat per hari (Kombiono, 1984).
Man limhah padai jrmg h p a ampa diipar dimanfaatkan tmtr~k
terbt~ang krcampur air limbah yang rnenirnbulkan hair brisuk yang tajarn dar~
dapat mmcapai beberapa km dari lokasi industri.
Menurut pemelitim li~nbah padat industri tapioka ini dapst dtmanfaatkan
bakac, sebagai bahan untuk - b u m gas bio dm dapat digunakrrn sebagai
Limbah padat ind- tapioka w a n besar tessusun dari Idohidrat.
Kmkreristik limbah padat industri tapidra (ampas tapioka) dapat dilihat dalm Tabel 3.
Tabel 3. Kornposisi Ampas Tqioka [onggok).
63.30
-
67.93I
1 ,-
195Lemak
I
0.22-
0,30s m t Kasar
I
9,42-
10,54Air f9,70
-
20,30I
I
I . . .. - . .- L - - -- --
[image:108.557.77.460.374.598.2]Peniu~gmar~ limbah cair dapat dilaliukan dengan pengoldlan s e a m
biologis yang bertujuan z ~ t u k mmghilru~gkan M a n organik du~gar~ rnenggunakar~ mikoorganisrne yang ada dalam lirnbd; cair, diatttaranya yaitu
den&- proses lum pur &if! uctiw~ed s I e e f T ~ k u s u m o , I 9 8 ).
Proses iumpur &if (activated sludge) terdiri daii dua yaitu tan&
rmerasi dimana terjdi reuksi penguntian at organik secara biokimia oleh mikroorganisme dalam keadaan cukup oksigen dan ran& pengendap tempat
biosolid ( l u m p dipisahkan dari cairn mtuk dikembdlkan
ke
tangkiaertlsi d m k e l e b h biosolidnya drburrng {Becmefiekl ef-al-, 1982). Bagan pengolahan limbah t x i r deugan proses lumpur &if (actiw~ed sludge) dapal
dilihat pada G a m k 3.
Pada proses lumpur aktif, air limbah bersama lumpur aMf masuk ke
d a h bak aeaasi yang di *ye
her-
penmidm oksigea smm terus menaus. DaIam bak ini tejadi pguraran-pmgwaim zat or@k yangterkandung ddam air buangan secara b i h i a oleh m i h h ymg terdapat
dalam lrtmpur ahif menjadi gas COz dm sel bani. Djsamping t h t u k sel-sel
yang banr j u g tawat sel-sel yang mrtti, namun jmbh sel-sel bm Mih
besar dari yang mati.
Hasil sarnpingan pada proses pengolahan dengan sistern lurnpur a h f ini adalah lumpur organik, hal ini perlu p e n a n p a n khusris aw tidak
Influent
Gambar 3. Disain Pengoiahan Limbah dengan Sistern Activated ,Sludge
2.4. Pmgolahan Lumpur
L umpur adalah campuran zat padat (solid) dengan cairan (air) dengan
kadar suId yang rendah (antara 0.25 % sampai 6%). Pada kadar .+did yang
rendah ini m J a sifat fisik lumpur s m a dengan sifat cairannya, yaitu mudah
ma~galir dm
km
jenis rnendekati satu (Tjokrokusumo, 1998). Zat padat ymgterdapat d h m lumpur sebagian mudah te& secara biologis (bidegrdubIe)
yang disebut volan'ie solid, dm dangim betsifat tetap @xed solid). Kmposisi
lumpur dari limbah industrr tapioka dapat dilihat pa& Tabel 4.
Pengolabaa lumpur mtara lain adalah dengan ~n4erobic sIdge digestion
yaog dilanjutkan dengafi sludge ddr)lt~g bed. IMm proses in& b a g h padatan yang mudah rnenguap (volatile) diuraikan dalam keadaan anaerobik mmjadi gas bio (Tjohkusumo, 1998).
Semakin tinggi suh u sernakin singkat w&tu d~gt'.v~ro~r yang diperlukm dm
s e b a l h y a Ada dua macam proses m e r a m a m (dgeestron) berdasarkan suhu
&lam proses pengeraman secara anaerobik, w h i l e srdid diuraikan
rnenjadl gas metan 68% serta gas CUZ 32% (Tjokrokusumo, 1998).
Bio-ras &pat dipergunakan sebagai bahan bakar, kareia mmpunyai nifai
panas (heat value) yang tinggi yaitu 4.800 - 6.700 kilo ka!~ri per meter kubik.
(Smi. 1989).
Menurut Junus (1987) nilai kalori biogas W s a r mtara 5.500
-
6.700kiio Wari /m3 atau sebanding den- Imp 60 watt yang menyaia seiama 6 -
7 jam.
Sifat lumpur h a i l olabm disamping lebrh stabil vdumenya juga
lebih
sedilrit dm k a d x air dahm iumpur d d a r W/a Jumlah wiutde .rdd t& rnenjadi gas bio maksirnum 70% old k m y a lumpur Mil olahan perlu
d i k h g k a n lebih d;lhulu &lam pengering lumplrr (Tjakroksumo, 1998).
Pengolahan lumpur dengan sistem anaerobic sludge digestion ini telah banyak diialnrkan yada h!~agat iwlusiri di n-a E m
Am&
utara dm behapa negara Asia sepati Jepang, Thailand, Cina dm India (Toshiba Co,, 1998).
25. P m e Pembenhhn Biogas (Metan)
Biogas merupakan hasil fmentasi bahan organik oleh baktai a n ~ o b i k .
Perbandingan rndm dan karbondioksida dalam biogas tagantung substrat dm
Jurnlall ~netar~ yang dilepaskan selama proses anaerobik dapat
diperkirakan dengan persamaan reaksi berikut (Mc Carty 1 %8 diacu dalanl
Bieby dart Ida 2000)
Jadi 1 mol ( 1 6gram ) metan sebandlilg dengan 2 rnol(64 gram) COD, atau
1/64 mol C& sebanding den* 1 gram COD. Volume gas metrm yang
dihasilkan dari s&ap 1 Ib COD atau BOD dapat ditentukan dengan mengingat
M w a pada suhu dm tekanan staodar
(O"C,
1 abn), 1 mol gas sebauding dengan 22,4 liter. Maka 1!umol C& menghitsih 22,4164 = 025 liter, atau0,35 liter
C h
akan tdentuk dari tiap grainCOD.
Menurut Junus (1 987) komposisi biogas terdiri dari gas metan atau C&
(0, I ?4), oksigen (0, I %) dan hydrogen sul fida (0, 1%).
Hal ini rnenunjukkan bahwa biogas ti& sama d e n w gas
LPG
yang dijual di pasaran, karena gas LPG magandung gas metan m m i . Nilai kaloribiogas lebih keciI sekitar 4.8W sampai 6.700 k k a h 3 sedangkam gas metan
murni rnernpunyai nilai kalori &itat 9000 & a m 3 (Saeni, t989).
B i ~ ~ c ~
Perombakan bahan organik menjadi biogas diperlukan waktu sekitar 25
hari. Dalam hal ini Wtei memegang p e r m yang maeniukan. Ada beberapa golongam bakteri ymg memegang peranan ddam proses
a. &longan bakteri pengguna selulosa.
Bd-teri-bakteri ini akan inengubah selu tosa menjadi gula. Tergantung
suasananya, pada suasana aerob &an d i h a s i l h karbon dioksida, air dan panas. Pada suasana anaerob akan dihasilkm karbondioksida, etanol dm panas. Bakteri pengpa seldom dapat dilihat pada Tabel 5.
b. Golongan bakteri pembentuk asam.
Pada suasana anaerob U e r i golongan ini aktif merombzdr substansi
polirner kompleks, yaitu protein, karbohidrat, dm Ian& menjadi asam-
asem
orgsnik sederhaaq ylitu asamawm butirat, propimat,lsktlf
ase$t dm alkohol. Golongm baktea-i ini bersiht W & f aemb. Tahqperombakan &an organ& meo# a s a m a m or& ini m*
tahap perkma pada pembentukan biogas, dan sering dinamkan den@
tabap a s i ~ ~ .
c. Golongan baheri pembentuk metart
Pada Map ketiga atau tahaja yang t d i r pembenhdm biogas, Meri- bakteri metan
&if
berperan merornbak asam M a t menjadi gas metan dankarbon dioksida. Tahap ini disebut m e t a n o w . Gdoogan bakterj pembentuk biogas merighenddci suasana ymg merob.
Kmposisi biogas tergantung pada M a n baku limbah dan kondisi f m ~ n t a s i . Kornponen utama biogas addah gas metan (60-70%)- gas C@ (30-
M%), H2S (I%), dm sejumlah kecil gas nitrogen serta k a r b o n e s i d a
I
i
&,is ~ i h & r ~ i ~ i s m e -1
K ~ T G
Species --I ( "lr~.vtricli~irn tI~~.rmr~crr/lum
1
I ' l a n e r o c h e . ~ ~ a c h ~ ~ s ~ r i u m
Lrnfinus e&es
Volvariella vulvaceu
VdvurieIIa em~lep~ru
VolvarieIIa dipfasia
Pltw mlus osireahrs
Pleurolus s a j o r c v
Plm mfusflortila
Pleuro 1u.y carr??icoptae
7Kemoactinom)rces sp. 7richoderma viride
i"rict~odema koni~lgii
i
1
<.:i~~~didu uii/i.%!
1 f undidu /rop~,u/i.v
I
Menurut Saeni ( 1 989) p r o m perornbakan bahar~ orgar~ik ole11 bakteri
dalarn proses pembentukan biogas dapat digambarkan dengan reaksi seperti di
bawah ini :
a. Perornbakan pada suasana aerob :
(C6H
1206h
-l(cd-I
1 2 0 6 )selulosa glukosa
n ( W 1 2 0 6 ) + 6 n(Q) -6 n ( C q )
+
6 n(H20) + n kaloriglukosa oksigen karbondioksida air
b. Pambakan pada suasana anaerob
2n(CH3CH20H)
+
@C&) bakteri-
metma 2n(CH3COOH) + n ( C h )Bakteri pembentuk metan dapat dilihat dalam Tabel 6.
Prduksi biogas yang dihasilkan dari lirnbah organik tergantung
dari jenis M a n lirnbah organik tersebut. Produksi biogas dengm M a n
sam@ kulit pisang yang dilakukan 01th Nirmala dm Sunnil (1996)
terlihat dalam Tabel 7.
Data produksi biogas dmgan Wan sampab Wit nanas yang Tabel 7. Prduksi biogas dengan b a h sampah kulit pisang di New Delhi,lndia
diteliti oleh Nirmala dan Surd (I 996) t-ji dalam Tabel 8.
I
i C d a n
I
HRT 25 hariI
Powder
TabeI 8. P r d u ksi Biom demgarn bahm sampah kulit nanas di New Del hi,India HRT 40 hari HRT 25 hari
HRT (tlsri)
Biogas (mlhr) Hasil ( l k g TS)
Methan (%)
Degradation IO/o)
- TS
- V S
HRT 40 h
Biogas ( r n f i r )
i
925h d ( I / k g T S )
1
188 Methan (%)1
55I % d a % l ( % )
1
- TS
1
36Su&r : Ninnala and Sunnil (1 996).
- VS
Sumkr : NimuIa a d Sumif {I 996).
lo
/
20I
1682 , ! 1436
133 i I 228
49
1
5058 I
I
5062 i 53
I
925
23 1
55 30 34 875 219 57 28 3 1 41 30 1352 322 51 49
5 1
I
1 1 6 0
181
53
35
[image:117.551.111.462.249.400.2]Produksi biogas dari berbayai M a n -limbah padat organ& dapat
TabeI 1 2. Produksi bio-ys yang dihasilkan dati limhah padar organik.
(
No/
Jenis Bahan1
Gas Metan Yang Dihasilkan:
1
1
Produksi biogas yang dihasi!kan dari b d q a i bahm kotoran
(inJ/ kg T S )
I
Lumpur anggur + kotoran sapi/
Sampah lkan+
kotoran sapi1
Sampah buah & sayur+
kotoran q i Kotoran ayarn+
kotoran sapiKgtoran bab~
Kotoran sapi
--
Tabel 1 3. Prod uksi biogas dari h b a g i baban.
0,3 1 0.36
0,23 i
0.16
I
0,121 I
I
0,102
i
- - - -. . . .
I
ISurnber : C a l l e n . fi 998).
No Jenis Balun Gas Mebn Yang DihasiIkan
(m3/ kg TS)
I
1 [ Kotoran sap1
i
2 ! Kotomn kambing
I
3
/
Kotoran babi4
1
Kotoran manusia0,25
I
0,25
0,44
O,m
5
1
Garbage1
I
0-301
1
[image:119.547.106.461.185.359.2]2.6. Rancrrngan Woreaktar (Digeuter)
Biorak tor rnerupakan tangki t a u t up yang disebut juga Ljiges~er. Dalam
skaia Lecil dapat dipakan d m bekas, sedangkan untuk skala besat
digunakan tangki beton
mu
plat baja. Menurut Tjohkusumo (1 998) bpasitasbioreaktor dapat dihihurg dengan formula :
Dimma :
V : Volume bioreaJrtor dalam f? '
Vr : Volume M a n yang dimadkan bioreakror tiag hari &dam
@
V d : Volume lumpur yang dikeluarkan tiap hari da1am ft3. t : W ~ p e n g ~ d a t a m h a r i
V : Volume digester
VL : Volume lumpur yang diolah
3.1. Waklu dan T e m p t Peuelitian
P e n p b i l a n W a n lurnpur dm ampas tapioka dilakukan d i tempat
pzmbuangad pengolahan limbah tapioka pada i n d h tapioka Desa Cimahpar- Bogor Utara.
Waktu penelitian berlangsung selama 7 bulan dari bulan Januari 2002 m p a i demgan bulan Juli 2002. Sedangkan waktu pmgambilan sampel dilakukan pada minggu pertma bulan Pebruari 2002.
Analisa sampel dm proses pengulahan l u m p / limbah padat dilakukan di Laboratorium Kimia - FMIPA (Junrsan Kimia) Institut Pertankm Bogor.
32. Babe dam Aht
Baliao-bahan ymg digunaksn dalam penelitian hi antam lain adalalr
lumpur dari sisa pengoMan limbah tapiokrt yang teIah bemmur d m han,
ampas tapioka yang masih
baru
dm Man- bahan kirnia untuk analisis tumpurdm ampas tapioka
Sedangkm alat-slat yang d i g u n b dalam penelitian hi yaitu tat]&
digester (bior&or),tabung biogas, tamomHer, pH meter, aerator. DO meter,
oven, timbangan analitik dm peralatan untuk menganalisis kadar total solid
33. P m s d u r Kerja
Penelitian ini dilakukan tnelalui dua rahap yaitu penelitian pmdahult~an
dm penefitian utama. Penelitian pardahuluan teadiri dari :
1. Perancangan rnodifikasi bioreaktorl tan& digester.
Bi&w d i r m g whik skala laboratorium den@ u k ~ m volume
airan 60 lifer. Bahan yang d& adalah plat alumunium untuk
penampung gas dan dmm b&as untuk m g k i ukgesler.
2. Fernasangad m d i fikasi bioreaktor (tangki digester).
Bioreaktw terdiri dari dua bag'an yaitu tangki digester dm tan&
pefiamprmg gas. Tan& p w q u u g gas
akrrn
dilengkapi deqpn alat-&t (actmwris) : kran aliran gas, pengukur suhu dan pengukur t b m . Bior&or ini dimodi fikasi mtuk pmgisian wah (butch).3. Pzngkondisian bimzktm/ tan& Agester.
Pengkmdish d U den- memas- l q u r cair k&am
biomktor unbuk memastikan tidak aQa kebmm.
Setelah dilakukan pgkon&sian @a tanglo pengolahthan, kmu&m ddakukan peaelitian utama :
1. Perlakuan a w l lumpur dan limbah padat
Pal&uan awal lumpur dilakdan melalui proses analisis lumpur dm iirnbah padat tapioka untuk: rnengetahui karakteristikn ya. Lurnpur
Limbah a i r industri tapioka ditmpung dalam bak plastik 1 00 liter.
Ditambahkan I liter lulnpur dan diaduk.
Dilakukanmsidwrganamator(~5jam).,hin~kadarDOjenuh
Keniudian diendapkan selama 2 hari.
Rancangan Pembsan
Perwbaan yang akan dilakukan dafarn penelltian ini digunakan Rancangm
Acak hmgkap ( M L ) dargan tiga ulangan. PerIakuan yang dibaikan addah komposisi u m p (campwan Iumpur dm limbah padat tapioka)
yang rerdiri dati tiga macam campuran sebagai W t:
Campuran dengan bahan kering (TS) 7 %
Yaifu l q r tapioka mpa m p u r a n ampas, mengmdung @atan
talarut 7% atau 70 mglt.
Campurn dengan bahan keriag (TS) 14 ?4
Yaitu lumpur dicampur dengan ampas tapioka dengan perbandingan
1:5 ( I bag-~an runpas dm 5 bagim Iumpur) untuk m m d q ~ k a n kandungan p a d m terlam (total solid) 14% atau 1 40 mgd.
Campuran dmgan bahan kmhg ITS) 2 1 %
Yaitu lumpur dicampur dengan mpas tapioka dengan perbandingan
1 :2 (1 bagan ampas dm 2 bagian lumpur, diukur dengan ember plastik
Setiap ko~nposisi camptiran ini (dengan volurne 60 It) dimasukkm ke
dalatn mas ing-masing b i o r d o r , ketnudian di lakukan pengukuran
prduksi biogas setelah ditar 25 h r i rnasa pemaaman (proses
dig~srion). narnun bisa lebih c e p t dm juga bisa lebih lama tergantung d&+ kondisi di lapangan. Rumus model perchan (Ludwig and Reynold,
Yij =
M
+
Ti+
EijY ij : Produksi biogas pada perlakuan ke i d m ulangan ke j .
M : Nil= tengah runurn Ti : Pmgaruh perlakuanke i
Etj : Pengaruh galat wlakum ke i dan ulangan ke j
by-out percobaan :
Keterangan :
A : komposisi campuran 7 35 bahan kering B : kornposisi carnpuran 14 % bahan kering
C : komposisi campuran 21 % Wan ku%g
Penempatan masing-masing perwbaan dilakukan secara acak
Setelah 25 fiari pemeraman lumpur ymg texsisa disaring atau dikeringkan pada sfudge drying bed. Sludge dying bed adalah saringan
beri si pasir dm kerikil serta subdrain unmk rnengeringkan digested dudge.
bed, sebagan
b
kadar air &an meresap ke iapisan pasir dm kmikilAir yang keluar dari sarifigan pasir dapat langsung dibuang ke pipa
outlet, sedangkan air yang dikeluarkan dur~ .duJgc iitylng bed yang hanya
rnenggwdan s c r m hams dialirkan Iagi ke dalarn instalasi pengolahan air
limbah (Tjokrokusumo, 1 998).
3. Uji ?ammeter
Parameter yang akan diteliti pada akhir fahapan proses (sete1alt sekitar 25
hari
) meliputi :a. Kadar padatan ddam lurnpur, diukur pada awal dm akhir proses.
b. Suhu daiam digestion, diukur Wap hari.
c. pH, diukur set@ h;tri dengan pH rnder.
d
W
h
digest~on.e. Kadar t o d solid y m g terdegradsi, diukur pada akhir proses.
f.
Volume biogas yang d i h a s i h , diukur pada akhir proses.g Volume bahan padat yaug t a s k diukur @a akhir proses. A A n s h k h t a
Data yang diperoleh dari uji parameter selanjumya dianalisa
secara
w f i d regresi, kemudian dilakukao i n t ~ a s i terhadap hasilpercobam yang d i l a k u h untuk mengetahui kernampurn sistem tersebut
dalam mengolah lumpur dan limbah indusni tapioka, terutama kernampurn dalam rnenghasikan produk biogas.
Data tersebut kernudian digmakan sebagai dasar ttnruk
ineralicang disain bioreaktor dalarn skala mdustri yang dapat diterapkan
1V. HASII* DAN PEMBAHAGAN
4.1. P d u k d w a s
Produksi biogas yang dihasilkan dari masing-masing bahan dasar mulai dari awal s a m p akhir proses dm b i o r d o r yang digunnkan searat detail
disajikan pada Gambar 4
-
7.1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 1213141516171819M212223242526
[image:126.549.72.439.60.762.2]. Waktu (ha@
Gambar 4. Gram- pruduksi biogas denw &an lumpur tspioka Wdar TS 7%)
Waktu (hari)
I 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 12 13 14 15 161718 1920212223242526
[image:127.551.74.428.69.777.2]Waktu (hati)
Gambar 6. Proddisi biogas dengan bahan Iumpur dm ampas tapioka kadar TS 2 1 %
Gam bar 7. A naemhic .rludge dtge.~!it~f sistem wah (hutch)
h r i p e ~ ~ b a a n pembuaan biogas denpn bahan lumpur dari limbah tapidra dm limbah padat/ ampas tapioka det~gan volume total 60 liter diperoleh Imsii produksi
biogas yang disajikan &am Tabel 14 dan tampiran I .
Tabel 1 4. Produksi biogas h a i l penelitian.
Ketaangan :
A = Lumpur hasit p e n g o b limbah tapidca (Mar
TS
7%)B
= Cmpuran lumpur dm ampas hpioka ( k a h TS 14%) C = Cmpuran lumpur dan ampas tapidra (kadat TS 2 1 %)Totaf fhdulrsi Bi- ( fiber)
Babaa (liter)
[image:128.549.77.469.95.771.2]Badasarkarl hasil pengunatan produksi biogas dari proses umerhic
.s/r~d$y d i w i u n dmgan siste~n curah (harch) diketahui bahwa Iumpur tapioka
dengan k d a r padattlv 70 gdl mmg!?n.i!kan biogas wbanyak 125 l k g TS setel&
25 hari pengerman. Sementata pada proses sinambung rnmurut Ghaly ( 1 996)
d e n p menggunakan Man limbah irtdusrri keju menghasrlkan biogas 114 l k g
TS dan dengafi bahan kotom sapi perrth menghasilkan b i o p 165 k g TS dalm
20 hari pageraman, CalIaghan (1998) den- s i w am& maggunaka M a n
limbab padat W sayuran + kotoran sapi menghasilkan biogas 14 1 Ukg TS.
data tersebut terlihai bahw prod& biogas dari bahm lumplrr tapidca masilt Iebih besar dibanding prodoksi biogas dari b h u limbah industri
keju, nrunun lebih keal dibmdingkan dengan prduksi biogas
dari
balm limbah sapi perah dm Iimbah 3uah/sayuran yang dicampur derigan k o t m sapi. Hal inikeanungkhan disebabkan karena kandungtn bekteri pembeotuk meran dalam
kototan sapi lebih
k w
dibmdingkan dengan lumpur fapioh.R a h h i biogas dimulai pada laari ke 5 dan tmw rneninghi mencapai
optimum pada hari ke 13, kemudian men- @ahan hingga akhir proses. h4aunrt Nirmda (19%) tit& optimum pada hari ke 17, M y(1 996) m e n p a t i b&wa iitik optimum pada hari ke 10 dm Callaghm (1 998) tit& optimum pada hari ke 10,
Titik optimum produksi biogas dalarn penelitian ini lebih kecil bila
dibanding peneIitjan Nirmal3 ( 1 9%), namun kbih ksar bila &banding pertditian
kemungkinan disebabkan oleh adanya petbedam sisrem yang digunakan dan
hesarnya volume bahan yang d ipakai.
Dengan p a m b h ampas tapioka berpengaruh nyata t h d a p
penir~gkatan p d u k s i biogas. Penarnbaha~ ampas dengan perbandingan 1 : 5
(1 ampas : 5 lumpur) produksi biogas meningkat 20% dan penambahan mpas dengan perbandingan 1 : 2 (1 ampas : 2 I u q u r ) produksi biugas rneningkat 40%.
Pabandingan prduksi biogas dari k&ga bahm tmebut dapat dilihat dalm
Garnbar 8 - 9.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 ~ 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 ~ 2 3 2 4 ~ 2 6
Waktu Ihari]
A = Lumpw basil pmgolahan limbah tapioka (Mar TS 7%)
B = C m p m lumpur dan ampas tapioka warTS 14 %)
[image:130.547.74.456.58.781.2]C = Carnpuran lumpur dan amps tapioka (k& TS 2 1 %)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 l f t 2 ? 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 ~ 2 4 2 5 2 6
Waktu (hari)
B = Campuran lumpur dan ampas tapioka TS 14 %)
C = Campuran lumpur dan a m p tapioka warTS 2 1 %)
4w
Waktu (ha@
kdasarkan prduksi biogas per volume bahan, maka produksi biogas lutnpur dall ampas tspioka i'kadar TS 2 1 %) menghasilkan 1 2,26 I biogas per liter
bahan, yaitu 736 1 biogas yang dihasilkan dibagi 60 1 bahan yang digunakan. Menurut pelidan Ghally (19%) d e n w M a n limbah industri keju
menghasilkan biogas 7,s Miter bahm dan limbah sapi perall menghasilkan 13,s 1
Aiter bahan, N d a (1996) dengafi bahan blir pisang mengfiasilkan biogas
1 1 36 l/ liter b a h dan kulit mas(1 436 Ylicer Man), Ruihong Zhang (1998)
.-.
dengan Man jerami + ammonia menghasilkan biogas 1 2,11 llliter Man.
Produksi b i q p yang dihasilkm per vdurne bahm dari paditian ini
dan Nirmala yang menggunakan balm M i t piszmg. Hal ini disebaMcaa karma
M a n yang digunakan dalam penelltian ini lebih pekat (kadar
TS
2 1%I,
sehingga43. Perubbsn pH
Keadaan pH ddam digester mengalami p b a h a n selama proses
atmedic stdge digestion berlangsung hal ini dapat dilihat m a detail pada Tabef 14.
pH dalarn digester mulai turun di hari Ice 2 dan terus menurun hingga
Penurunan darl perlingkaiati pH hi disebabkan deh adanya aktih'tas
bakteri dalam merombak Mlan organik. Pada awal proses golongan hakteri
p e m h t u k asam aktif mermb& ssubstansi plimer kompleks (pr~tein, karbohidrat dm Iernak) menjadi m - a s a m organ& ssderhana (Xadiwiy oto,
1983), sehingga suasana menjadi asam hingga pH 4. Pada tahap berrktmya golongan bakteri pembentuk metau merombak asamasam organik menjadi gas
metan dm karbondioksida yang menyebabkan pH rnenjadi naik kembdi hingga pH 7. Grafrk peningkatm atau penunrrsan pH d q a t dilihat ddam Gamtrar 10.
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
Lama pemeamn (had)
Keterangan :
PI = Lumpur has11 pengolahan limbah tapioka (kadar TS 7%)
B = Cam puran Iumpur dm ampas tapioka (kadar TS 1 4%)
43. Sisa Lumpur (&ad 3:lu&c)
Proses pmgerarnan (digr.vtirm) selain menghasilkan b l o w juga
menyidcan Wan-bahm orgmik yang lebih sederfaana yang disebut digested
sIz~dge. Jlunlal~ digesred sludge yang di hasi ikan dari proses pengerman ini lsajikan dalam Tabel IS.
Tabel 1 5. Digested s l d g c yang dikelurtrkan dasi proses anaerubic s/+e digestiiorr.
A = Lurnpur hasil penglahan limbah kapioka (kdar TS 7%)
B = Camp- lwnpur dm ampas tapioh ( k h TS 14%)
C = Campuran lumpur dm ampas iapioka (kadar TS 2 1%
&dadcan malisa data digested sludge yang dikduarkan dari proses anaerobic sludge dige.rtiun, diketahui bahwa terjadi p e n m a n kadar TS pada
semua M a n . Bahan A dari 70 grff menjadi 50 gr/l, bahan
B
dari 140 grfl medljadi 1 10 gr1 dan M a n C dari 2 10 grll menjadi 175 gri).Disamping itu juga tejadi pen- volume total bahm, yaitu bahan A
dari 60 1 menjadi 52.4 I (12.6 %), W a n
B
dari 60 I menjadi 50.1 1 (14.5), danM a n C dari 60 1 menjadi 49 1 (18.3 %). -
A d Akhir
Kelerangan :
I
/
(Ilter)B
1
60Volume D i p &
sw!F
( l i t 4
52,4
50,l
49,O
-
Kadar TS Reduksi TS
(liter) 52,4 50,l 49,O (%) 38 34 32 A& @A) 70 140 210
' Akhlr
(gm)
50
110
h g a n dmikian terjadi redtrksi total solid (TS) @a smua bahan
penelitian, yaitu sebesar 38 9'0 untuk bahan :4, 34 96 untuk bahan I3 dan 32 %
untuk M a n C . hlmurut Callaghan ( 1998) reduksi TS sebesar 45
-
55%- Parkin( 1 986) M a n acrrrutrri sludge reduksi TS antara 20 sampai 50%. Jadi prosentasi reduksi total solid ddam pelitian hi mas& dr dalam mgdjamk prosentasi reduksi total solid peneiitian Parkin, namun masill dibawah promtasi reduksi
total solid penelitim CaIlaghan.
Reduksi total solid ini disebbkan perombakan bahan organik oleh
miborgmisme, dimana k d m g a ~ b&an or& pada lumpur dan -pas
lapioh sangat tinggi dm mengandung smrktur karbohidrat rantai panjang, kmkteristik yang demikian membuat bahan t d u t mudah dicema oleh mikroorganisme atau mudah diolah m abiologs.
4.4. Pengelolaan D @ W SWge
Digested dudge atau lumpur yang dihasilk