No. 3
ERGOSTEROL
WAN
PADA TEPUNG
[Ergosterol Detection as an Indicator of Fungal contamination in Wheat Flour]
A
Rikadan
Unika Unika
ABSTRACT
of or the storage period is becoming a serious matter. method needed for storage and its so and its be to prevent further
One method was is a which a
component of on end does exist on other The of the is to describe in wheat the based on
aimed to the content of end to species. is by and species is
determined by the and The of research is be detected by
end The lowest content was 0.21 1 during storage which that increased well. The in high and of wheat
to produce
Key words : and
PENDAHULUAN
Di Indonesia, tepung terigu
bahan baku makanan yang diterima di masyarakat
luas bahan makanan,
sifat kimia, bidogis dan
fisiknya memungkinkan
dapat dengan
bahan yang biasanya dan
jenis bahan tertentu dari
Adanya yang tumbuh
pada kualitas bahwa tepung terigu
yang fungi akan pada
dan karena akan
menyebabkan kualitas. fungi
biasanya dengan proses baking, namun rekontaminasi biasanya
1973 et 2000).
pada saat kontaminasi
fungi dari dan lebih
fungi pada tepung, dapat
kontaminasi mikotoksin 1976;
1984 et 2000).
Hal dengan yang
dan (1993) bahwa fungi yang
tumbuh tepung terigu memungkinkan
mikotoksin pada tertentu atau
selama penyimpanan. Mikotoksin dari
pada fungi yang dapat mengkontarninasi makanan dan dapat menyebabkan
pada manusia (Moss, 1992).
organ yang dapat akibat dari fungi
misalnya central nervous system, intestinal system,
liver, dan 1989 et 1989).
Dengan penentuan tingkat kontaminasi
fungi pada bahan makanan atau makanan terutama
penyimpanan masalah yaitu rnasalah
kerusakan mikotoksin dan kemungkinan
yang dapat
dan untuk
dan untuk mengevaluasi
kontarninasi bahwa
yang dan untuk
mendeteksi mungkin fungi dan
pada bahan untuk mencegah
kontaminasi lanjut.
satu untuk ada tidaknya
fungi adalah dengan Ergosterol adalah
sterol pada fungi 1974
et 1977). adalah sterol yang