MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS V
SD NEGERI 101799 DELI TUA T.A 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar
OLEH :
NIRWANA HERAWATI (NIM.1131111023)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
NIRWANA HERAWATI, Nim. 1131111023. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Role Playing di Kelas V SD Negeri 101799 Delitua T.A 2016/2017. Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2017.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yaitu materi pokok bahasan perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan hasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing materi pokok perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di kelas V.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 101799 Delitua yang berjumlah 31 orang siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Jadi dalam 2 siklus ada 4 kali pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan 4 tahap yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data kuantitatif berupa tes dan data kualitatif berupa observasi.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan terdapat hasil belajar siswa tergolong rendah, dari jumlah 31 siswa pada mata pelajaran IPS perolehan hasil nilai pre tes (tindakan awal) terdapat 6 siswa yang tuntas hasil belajar dengan persentase 19.36% dan belum tuntas 25 siswa dengan persentase 80.64% dengan nilai rata-rata klasikal siswa sebesar 50.48. peneliti menindaklanjuti pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing pada mata pelajaran IPS perolehan hasil siklus I meningkat menjadi 14 siswa yang tuntas hasil belajar dengan persentase 45.16% dan belum tuntas terdapat 17 siswa dengan persentase 54.84% dengan nilai rata-rata klasikal meningkat menjadi 66.30. Berdasarkan kesimpulan sementara bahwa hasil belajar siswa belum sesuai dengan yang diharapkan atau belum mencapai tingkat ketuntasan secara klasikal yang baik, sehingga perlu perbaikan dan pengembangan pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II perolehan hasil belajar meningkat menjadi 29 siswa yang tuntas hasil belajar dengan persentase 93.55% dan belum tuntas 2 siswa dengan persentase 6.45% dengan nilai rata-rata siswa secara klasikal sebesar 79.83.
v
2.2 Hakikat Hasil Belajar ... 11
2.3 Pengertian Model Pembelajaran ... 13
2.4 Jenis-Jenis Model Pembelajaran ... 16
2.5 Model Pembelajaran Role Playing ... 17
2.6 Langkah-langkah Penggunaan Role Playing ... 19
2.8 Hakikat Pembelajaran IPS di SD ... 21
2.9 Materi Pembelajaran IPS ... 22
2.10 Kerangka Konseptual... 28
2.11 Kerangka Berfikir ... 29
2.12 Hipotesis Tindakan ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1 Jenis Penelitian ... 31
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 31
3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 32
3.5 Desain Penelitian ... 32
3.6 Prosedur Penelitian ... 33
3.7 Alat Pengumpulan Data ... 37
3.8 Teknik Analisis Data ... 38
3.9 Jadwal Penelitian ... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 43
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 43
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian... 43
4.3 Deskripsi Siklus I ... 46
4.4 Deskripsi Siklus II ... 60
4.5 Temuan Hasil Penelitian ... 74
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 75
vii 5.1 Kesimpulan ... 80
5.2 Saran ... 81
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmatnya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Role Playing Di Kelas V SD Negeri
101799 Delitua T.A 2016/2017”. Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari banyak kendala dan rintangan dalam penulisan skripsi ini.
Tetapi berkat dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Untuk itu kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FIP
UNIMED
4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku wakil Dekan Bidang Keuangan dan
Kepegawaian FIP UNIMED
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
iii 6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED
beserta Ibu Dr. Naeklan Simbolon M.Pd selaku Sekretaris Jurusan FIP
UNIMED.
7. Ibu Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik selama
perkuliahan dan Dosen Pembimbing Sripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan arahan pada penulis sejak awal penulisan proposal sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini.
8. Ibu Dra. Risma Sitohang, M.Pd, Ibu Dra. Masta Ginting, M.Pd, Bapak
Drs. Demmu Karo-Karo, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi.
9. Kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan PGSD FIP
UNIMED yang telah membantu penulis.
10. Penghargaan juga disampaikan kepada Ibu Sri Gusmiati, S.Pd selaku Kepala
Sekolah SD Negeri 101799 Delitua yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melaksanakan penelitian ini di sekola tersebut dan kepada Ibu Norma
Barus, S.Pd selaku wali kelas V SD Negeri 101799 Delitua serta pada guru dan
staf yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
11. Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda Borkat Harahap dan Ibunda
Abadiah Lubis yang tercinta yang telah banyak memberikan dorongan, do’a,
semangat baik moril maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan studi
12. Teristimewa penulis sampaikan kepada Riswan Hanafi Harahap, Syahrial
Alamsyah, Ucok Noris selaku abang, Anni Cholila Yanti Harahap, Nelvi Delila
Harahap, Yuni Lismaya selaku kakak, dan Rismi Haviva Harahap selaku adik
yang telah memberikan semangat menyelesaikan skripsi ini.
13. Terimakasih kepada keluarga besar di Padangsidimpuan yang telah memberikan
do’a dan semangat kepada penulis.
14. Terkhusus ucapan terimakasih kepada sahabat-sahabatku Rapikah Nur Nasution,
Sinta Anggreini dan Ade Cantik yang telah banyak memberikan semangat,
penghiburan, penulisan skripsi dan do’a kepada penulis.
15. Terkhusus ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman
seperjuangan A Reguler 2013, teman-teman seperjuangan PPL dan seluruh
teman-teman PGSD Angkatan 2013.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi
bahan masukan bagi pengembangan pendidikan.
Medan, Mei 2017 Penulis
ix
ix DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pre Tes ... 46
Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 57
Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 71
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Skenario Pembelajaran Role Playing... 95
Lampiran RPP Siklus I Pertemuan I ... 99
Lampiran Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ... 104
Lampiran Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I... 105
Lampiran RPP Siklus I Pertemuan II ... 106
Lampiran Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan II... 111
Lampiran Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II ... 112
Lampiran RPP Siklus II Pertemuan I ... 113
Lampiran Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan I... 119
Lampiran Lembar Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I ... 120
Lampiran RPP Siklus II Pertemuan II ... 121
Lampiran Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan II ... 127
Lampiran Lembar Observasi Siswa Siklus II Pertemuan II ... 128
Lampiran Hasil Belajar Siswa Pada Pre Tes ... 129
Lampiran Hasil Belajar Siswa Pada Pos Tes Siklus I ... 135
Lampiran Hasil Belajar Siswa Pada Pos Tes Siklus II ... 139
xi Lampiran Tabulasi Nilai Hasil Jawaban Pos Tes Pada Siklus 1 ... 143
Lampiran Tabulasi Nilai Hasil Jawaban Pos Tes Pada Siklus 2 ... 145
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan di zaman yang semakin modern ini, terutama pada era globalisasi
yang seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas
tinggi. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal utama untuk mencapai
tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dimulai dari lembaga pendidikan yang terendah yaitu Sekolah Dasar(SD).
Sekolah Dasar merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan formal di
Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai
kelas 6. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah
Pertama (atau sederajat).
Salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa adalah mata pelajaran
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). IPS merupakan penyerdehanaan, adaptasi, seleksi dan
modifikasi dari konsep dan keterampilan sejarah. Tujuan IPS di SD difokuskan pada
kepentingan siswa, ilmu dan sosial (masyarakat), agar pengetahuan dan kerampilan
dasar dapat dikembangkan oleh siswa yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini berarti, tujuan IPS adalah dengan membekali siswa dengan berbagai
informasi dan juga mengkaji berbagai kenyataan sosial beserta permasalahannya.
Di dalam peningkatan mutu pendidikan pada masa sekarang ini, perlu diiringi
proses belajar mengajar, di dalam proses belajar mengajar harus memiliki model
2
yang diharapkan. Keberhasilan pembelajaran IPS di kelas sangat terkait dengan
kepribadian guru. Oleh karena itu dalam implementasinya guru dituntut memiliki
ketampilan, keuletan, dan sikap terbuka kepada siswa. Selain guru juga diharapkan
memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih aktif,
kreatif dan menyenangkan. Tugas utama guru adalah melakukan pembelajaran kepada
siswa, yaitu dengan mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya
dapat berkembang dengan maksimal.
Dewasa ini, dapat dilihat bahwa sebagian besar pola pembelajaran IPS masih
bersifat tranmisif, pengajar mentransfer dan mencurahkan konsep-konsep secara
langsung pada peserta didik. Dalam pandangan ini, siswa secara pasif “menyerap
struktur pengetahuan yang diberikan guru atau yang terdapat dalam buku pelajaran”,
akibatnya berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
Kecenderungan guru dalam menggunakan metode konvensional (ceramah) dalam
pembelajaran IPS menumbuhkan kesan membosankan. Akhirnya siswa dalam kegiatan
belajarnya banyak bermain-main, kurang fokus dan konsentrasi terhadap materi yang
dijelaskan oleh guru dalam proses pembelajaran, sering keluar kelas (permisi), sehingga
tidak ada lagi semangat dalam menerima pelajaran karena kurang tertariknya siswa
dengan materi yang diajarkan dan menyebabkan tujuan pembelajaran yang diinginkan
tidak akan tercapai.
Berdasarkan hasil obsevasi peneliti di sekolah SD Negeri 101799 Deli Tua T.A
2016/2017 diperoleh kesimpulan bahwa pemahaman siswa terhadap pembelajaran IPS
masih sangat rendah, dimana masih banyak siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan
3
perolehan hasil belajar siswa melalui hasil ulangan Mid Semester yang masih rendah,
dimana dari hasil ulangan Mid Semester masih banyak siswa yang mengikuti remedial.
Dalam proses pembelajaran IPS guru kurang melibatkan siswa secara aktif
dalam interaksi belajar mengajar atau dalam hal ini guru lebih aktif dalam proses
pembelajaran, sehingga guru seolah-olah mendongeng dan bercerita kepada siswa.
Penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, strategi
pembelajaran yang kurang maksimal serta sarana dan prasarana yang kurang
menunjang sehingga membuat siswa kurang tertarik dengan materi yang diajarkan
selama proses pembelajaran berlangsung. Kemampuan siswa dalam berinteraksi dan
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar masih rendah. Salah upaya untuk pembaharuan
dalam proses pembelajaran adalah pembaharuan dalam model pembelajaran yang
digunakan. Model pembelajaran dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa
mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan IPS pada khususnya.
Pada dasarnya pembelajaran harus sebisa mungkin terwujud dalam suasana yang
menyenangkan dan melibatkan siswa, agar siswa dapat mengalami pembelajaran yang
benar-benar memahami apa yang ia pelajari. Pembelajaran IPS akan lebih
menyenangkan atau lebih bermanfaat apabila dalam pembelajaran tersebut
menggunakan model pembelajaran yang menciptakan pembelajaran aktif, bukan hanya
keaktifan guru tapi juga keaktifan pada siswa. Karena model pembelajaran yang
menekankan pada kegiatan siswa dapat membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti
proses belajar mengajar.
Salah satu model pembelajaran yang cocok digunakan pada pembelajaran IPS
4
suatu bentuk aktivitas dimana siswa membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar
kelas dan memainkan peran orang lain. Melalui kegitan Role Playing atau bermain
peran, pembelajar mencoba mengekpresikan hubungan-hubungan antar manusia dengan
cara memperagannya, bekerja sama dan mendiskusikannya, sehingga secara
bersama-sama pembelajar dapat mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai dan berbagai strategi
pemecahan masalah.
Bermain peran pada prinsipnya merupakan pembelajaran untuk menghadirkan
peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu pertunjukkan peran di dalam
kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta
memberikan penilaian terhadap peran yang diperagakan. Model bermain peran lebih
tepat digunakan pada peritiwa-peristiwa yang berkaitan dengan sejarah atau peristiwa
yang terjadi pada masa lampau. Degan model ini, siswa dapat menghadirkan kembali
peristiwa-peristiwa tersebut melalui peran-peran yang dimainkan oleh siswa yang telah
ditentukan oleh guru. Dengan demikian, model role playing (bermain peran) diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti akan melakukan penelitian dengan judul
: “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah-masalah
dalam penelitian tindakan kelas di SD Negeri 101799 Deli Tua Tahun Ajaran
2016/2017.
1. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS
2. Pemilihan metode pengajaran guru tidak tepat dan kurang bervariasi
3. Model pembelajaran yang diterapkan guru tidak memberikan kesempatan siswa
untuk saling berinteraksi dalam pembelajaran
4. Model pembelajaran yang digunakan guru bersifat konvensional (ceramah),
akibatnya siswa kurang tertarik dengan materi yang diajarkan.
5. Sarana dan prasana yang kurang menunjang dalam pembelajaran.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti merasa perlu melakukan
pembatasan masalah agar penelitian yang dilakukan tidak terlalui meluas. Masalah yang
diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Materi Pokok Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Role Playing Di Kelas V SD Negeri
101799 Delitua T.A 2016/2017”.
1.4 Rumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
6
Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Di Kelas V SD Negeri 101799
Deli Tua Tahun Ajaran 2016/2017?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Materi Pokok Perjuangan
Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Role Playing Di Kelas V SD Negeri 101799 Delitua T.A 2016/2017”.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
a. Bagi Peneliti
Mendapatkan pengalaman melaksanakan proses pembelajaran dengan
membantu siswa melakukan refleksi diri tentang sesuatu yang dimengerti dan
yang belum dimengerti dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS).
b. Bagi Siswa
Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS. Diharapkan dapat
memperoleh pengalaman belajar yang lebih bervariasi dan menarik dalam
pembelajaran IPS
c. Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai masukan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan
7
d. Bagi sekolah
Pengguanaan Model Role Playing terhadap pembelajaran IPS dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.
e. Bagi Peneliti Berikutnya
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai dasar pijakan untuk
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan di zaman yang semakin modern ini, terutama pada era globalisasi
yang seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas
tinggi. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal utama untuk mencapai
tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dimulai dari lembaga pendidikan yang terendah yaitu Sekolah Dasar(SD).
Sekolah Dasar merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan formal di
Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai
kelas 6. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah
Pertama (atau sederajat).
Salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa adalah mata pelajaran
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). IPS merupakan penyerdehanaan, adaptasi, seleksi dan
modifikasi dari konsep dan keterampilan sejarah. Tujuan IPS di SD difokuskan pada
kepentingan siswa, ilmu dan sosial (masyarakat), agar pengetahuan dan kerampilan
dasar dapat dikembangkan oleh siswa yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini berarti, tujuan IPS adalah dengan membekali siswa dengan berbagai
informasi dan juga mengkaji berbagai kenyataan sosial beserta permasalahannya.
Di dalam peningkatan mutu pendidikan pada masa sekarang ini, perlu diiringi
proses belajar mengajar, di dalam proses belajar mengajar harus memiliki model
2
yang diharapkan. Keberhasilan pembelajaran IPS di kelas sangat terkait dengan
kepribadian guru. Oleh karena itu dalam implementasinya guru dituntut memiliki
ketampilan, keuletan, dan sikap terbuka kepada siswa. Selain guru juga diharapkan
memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih aktif,
kreatif dan menyenangkan. Tugas utama guru adalah melakukan pembelajaran kepada
siswa, yaitu dengan mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya
dapat berkembang dengan maksimal.
Dewasa ini, dapat dilihat bahwa sebagian besar pola pembelajaran IPS masih
bersifat tranmisif, pengajar mentransfer dan mencurahkan konsep-konsep secara
langsung pada peserta didik. Dalam pandangan ini, siswa secara pasif “menyerap
struktur pengetahuan yang diberikan guru atau yang terdapat dalam buku pelajaran”,
akibatnya berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
Kecenderungan guru dalam menggunakan metode konvensional (ceramah) dalam
pembelajaran IPS menumbuhkan kesan membosankan. Akhirnya siswa dalam kegiatan
belajarnya banyak bermain-main, kurang fokus dan konsentrasi terhadap materi yang
dijelaskan oleh guru dalam proses pembelajaran, sering keluar kelas (permisi), sehingga
tidak ada lagi semangat dalam menerima pelajaran karena kurang tertariknya siswa
dengan materi yang diajarkan dan menyebabkan tujuan pembelajaran yang diinginkan
tidak akan tercapai.
Berdasarkan hasil obsevasi peneliti di sekolah SD Negeri 101799 Deli Tua T.A
2016/2017 diperoleh kesimpulan bahwa pemahaman siswa terhadap pembelajaran IPS
masih sangat rendah, dimana masih banyak siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan
3
perolehan hasil belajar siswa melalui hasil ulangan Mid Semester yang masih rendah,
dimana dari hasil ulangan Mid Semester masih banyak siswa yang mengikuti remedial.
Dalam proses pembelajaran IPS guru kurang melibatkan siswa secara aktif
dalam interaksi belajar mengajar atau dalam hal ini guru lebih aktif dalam proses
pembelajaran, sehingga guru seolah-olah mendongeng dan bercerita kepada siswa.
Penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, strategi
pembelajaran yang kurang maksimal serta sarana dan prasarana yang kurang
menunjang sehingga membuat siswa kurang tertarik dengan materi yang diajarkan
selama proses pembelajaran berlangsung. Kemampuan siswa dalam berinteraksi dan
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar masih rendah. Salah upaya untuk pembaharuan
dalam proses pembelajaran adalah pembaharuan dalam model pembelajaran yang
digunakan. Model pembelajaran dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa
mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan IPS pada khususnya.
Pada dasarnya pembelajaran harus sebisa mungkin terwujud dalam suasana yang
menyenangkan dan melibatkan siswa, agar siswa dapat mengalami pembelajaran yang
benar-benar memahami apa yang ia pelajari. Pembelajaran IPS akan lebih
menyenangkan atau lebih bermanfaat apabila dalam pembelajaran tersebut
menggunakan model pembelajaran yang menciptakan pembelajaran aktif, bukan hanya
keaktifan guru tapi juga keaktifan pada siswa. Karena model pembelajaran yang
menekankan pada kegiatan siswa dapat membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti
proses belajar mengajar.
Salah satu model pembelajaran yang cocok digunakan pada pembelajaran IPS
4
suatu bentuk aktivitas dimana siswa membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar
kelas dan memainkan peran orang lain. Melalui kegitan Role Playing atau bermain
peran, pembelajar mencoba mengekpresikan hubungan-hubungan antar manusia dengan
cara memperagannya, bekerja sama dan mendiskusikannya, sehingga secara
bersama-sama pembelajar dapat mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai dan berbagai strategi
pemecahan masalah.
Bermain peran pada prinsipnya merupakan pembelajaran untuk menghadirkan
peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu pertunjukkan peran di dalam
kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta
memberikan penilaian terhadap peran yang diperagakan. Model bermain peran lebih
tepat digunakan pada peritiwa-peristiwa yang berkaitan dengan sejarah atau peristiwa
yang terjadi pada masa lampau. Degan model ini, siswa dapat menghadirkan kembali
peristiwa-peristiwa tersebut melalui peran-peran yang dimainkan oleh siswa yang telah
ditentukan oleh guru. Dengan demikian, model role playing (bermain peran) diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti akan melakukan penelitian dengan judul
: “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah-masalah
dalam penelitian tindakan kelas di SD Negeri 101799 Deli Tua Tahun Ajaran
2016/2017.
1. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS
2. Pemilihan metode pengajaran guru tidak tepat dan kurang bervariasi
3. Model pembelajaran yang diterapkan guru tidak memberikan kesempatan siswa
untuk saling berinteraksi dalam pembelajaran
4. Model pembelajaran yang digunakan guru bersifat konvensional (ceramah),
akibatnya siswa kurang tertarik dengan materi yang diajarkan.
5. Sarana dan prasana yang kurang menunjang dalam pembelajaran.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti merasa perlu melakukan
pembatasan masalah agar penelitian yang dilakukan tidak terlalui meluas. Masalah yang
diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Materi Pokok Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Role Playing Di Kelas V SD Negeri
101799 Delitua T.A 2016/2017”.
1.4 Rumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah dengan Menggunakan Model Pembelajaran Role Playing
6
Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Di Kelas V SD Negeri 101799
Deli Tua Tahun Ajaran 2016/2017?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Materi Pokok Perjuangan
Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Role Playing Di Kelas V SD Negeri 101799 Delitua T.A 2016/2017”.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
a. Bagi Peneliti
Mendapatkan pengalaman melaksanakan proses pembelajaran dengan
membantu siswa melakukan refleksi diri tentang sesuatu yang dimengerti dan
yang belum dimengerti dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS).
b. Bagi Siswa
Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS. Diharapkan dapat
memperoleh pengalaman belajar yang lebih bervariasi dan menarik dalam
pembelajaran IPS
c. Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai masukan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan
7
d. Bagi sekolah
Pengguanaan Model Role Playing terhadap pembelajaran IPS dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.
e. Bagi Peneliti Berikutnya
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai dasar pijakan untuk
80
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan temuan penelitian, maka diperoleh
kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran role playing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS materi pokok perjuangan
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN 101799 Delitua T.A
2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari:
1. Pada pre test terdapat 6 siswa (19,36%) yang memperoleh ketuntasan, dan 25
siswa (80,64%) yang belum tuntas. Dari data tersebut maka dapat diketahui
bahwa hasil belajar siswa dan kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa
masih sangat rendah dengan nilai rata-rata klasikal siswa 50,48.
2. Pada siklus 1 terdapat 14 siswa dengan persentase 45,16% yang memperoleh
ketuntasan dalam belajar dan 17 siswa dengan persentase 54,84% yang belum
tuntas belajar, serta nilai rata-rata klasikal siswa meningkat menjadi 66.30. Hasil
observasi yang dilakukan oleh guru kelas kepada peneliti menunjukkan nilai
67,50 pada siklus I pertemuan I dan hasil observasi kegiatan siswa dalam
pembelajaran 47.20. Pada siklus I pertemuan II terjadi peningkatan terhadap
hasil observasi guru kelas kepada peneliti menjadi 72.50 dan hasil observasi
teman sejawat meningkat menjadi 66.68.
3. Pada siklus II terdapat 29 siswa (93.55%) yang memperoleh ketuntasan belajar
81
2 siswa dengan persentase 6.45%. Hasil observasi yang dilakukan oleh guru
kepada peneliti menunjukkan nilai 77.50 pada siklus II pertemuan I dan hasil
observasi teman sejawat kepada peneliti 75. Pada siklus II pertemuan II, hasil
observasi guru kelas terhadap kemampuan guru dalam menerapkan model
pembelajaran Role Playing 95 dan hasil observasi teman sejawat pada kegiatan
siswa dalam pembelajaran diperoleh hasil 91.75. Dari data tersebut maka pada
siklus II diketahui bahwa hasil belajar siswa dan kegiatan guru mengalami
peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya.
4. Model Role Playing dapat menjadi alternative bagi guru utnuk membangkitkan
motivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar IPS.
5. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Role Playing
pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
memahami materi pokok perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
5.2 Saran
Dengan melihat permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut:
1. Agar guru menggunakan model pembelajaran role playing saat pembelajaran
untuk mengaitkan motivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa
sehingga siswa lebih memahami materi pokok perjuangan mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia yang diajarkan dan pembelajaran dapat tercapai dengan
82
2. Bagi pihak sekolah agar mengadakan pelatihan penggunaan model pembelajaran
role playing yang dapat mengaitkan keterampilan guru sehingga prestasi belajar
siswa dapat ditingkatkan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, karena penelitian ini baru samapai mengangkat sejauh
mana peran penggunaan model pembelajaran role playing dapat meningkatkan
hasil belajar IPS siswa khususnya dalam memerankan tokoh dalam naskah
drama, maka peneliti menyarankan kiranya para peneliti selanjutnya dapat
melanjutkan penelitian ini. Hal ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat
sebagai penyeimbang teori maupun sebagai perubahan terhadap dunia
pendidikan khususnya kompetensi mengajar guru.
83
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Aqib, Zainal dan Jaiyaroh, Siti. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB,
TK. Bandung : Yrama Widya.
Dewi, Rosmala. 2015. Profesionalisasi Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : UNIMED PRESS
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
Hardini, Isriani dan Puspitasari, Dewi. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,
Konsep & Implementasi). Yogyakarta : Familia.
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Idris, Meity H. 2014. Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan. Jakarta : Redaksi Luxima.
Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.
Jihad, Asep dan Haris, Abdullah. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo.
Khanifah. 2013. Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta : AR-RUZZ MEDIA.
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo.
Nurhadi, dkk. 2016. Fun Learning Social Science 5. Yogyakarta : Facil.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Sagala, Syaiful. 2013. Konssep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Siregar, Eveline dan Nara Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.
84
……….. 2013. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.
Sohimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : AR-RUZZ MEDIA.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Innovatif-Progresif. Jakarta : Kencana