• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ADSORBEN HIBRID AMINO SILIKA SARI SEKAM PADI SAN KULIT UDANG DENGAN KULIT UDANG DENGAN VARIASI 20:3 DAN 20:4 SECARA SOL GEL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ADSORBEN HIBRID AMINO SILIKA SARI SEKAM PADI SAN KULIT UDANG DENGAN KULIT UDANG DENGAN VARIASI 20:3 DAN 20:4 SECARA SOL GEL."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DENGAN VARIASI 20:3 DAN 20:4 SECARA SOL-GEL

Oleh:

Jon Harniko Sianturi

NIM. 409210018

Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

   

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai pada waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Pembuatan dan Karakterisasi Adsorben Hibrid Amino Silika Dari Sekam Padi dan Kulit Udang Dengan Variasi 20:3 dan 20:4 Secara Sol-Gel”. Yang disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Sains dari Fakultas Matematika Ilmu dan Pengetahuan Alam.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak sekali memberi dukungan, bimbingan, nasehat dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

2. Pimpinan Fakultas MIPA UNIMED, Dekan, PD I, PD II dan PD III yang telah memberi kesempatan dan dorongan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi dan segala persyaratan.

(4)

   

4. Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, selaku Kepala Laboratorium beserta staffnya Kak Minda dan Bang Nizam atas bantuan dan fasilitas yang diberikan.

5. Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si, Bapak Dr. Zainuddin Muhctar, M.Si dan Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si, M.Sc, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan bimbingan dan saran selama perkuliahan.

7. Dosen-dosen di jurusan Kimia FMIPA UNIMED atas ilmu dan bimbingannya selama ini.

8. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ayahanda Tumpal Sianturi, dan Ibunda Romi Dolok Saribu yang telah memberikan kasih sayang, doa serta dorongan moral maupun materi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada Adek-adekkutercinta Roganda Sianturi, Erik Santony Sianturi, Bernat Faisal Sianturi dan Tambok Immanuel Sianturi,yang juga memberikan semangat dan dorongan moral kepada penulis.

10. Kepada teman-teman satu kost Ebenezer Purba, Spd, Goklas Sihotang, Spd, Afrizal Ritonga, S.Kom, Pangapuli Ritonga, ST yang telah banyak membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini.

(5)

   

Suman Susilo Turnip, Agam Saputra Sitompul, Gorat Viktor Sibuea, Nelius Harefa, Ardiansyah, Jenni Purnama Sari, Iis Apriance Simare-mare, Siti Aisyah, Ingreat Richni Ginting ) yang senantiasa mendukung penulis dengan motivasi untuk tetap semangat dalam menyelesaikan dan memperbaiki skripsi ini.

12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Olehkarena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Medan, 07 September 2016

Penulis

Jon Harniko Sianturi

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sekam padi 5

2.1.1 Abu Sekam Padi 5

2.1.2 Komposisi Sekam Padi Dan Abu Sekam Padi 5 2.1.3 Pemanfaatan Sekam Padi Padi di Bidang industri 7

2.2 Kulit Udang 8

2.3 Kitin dan Kitosan 9

2.3.1 Sumber Kitin dan Kitosan 11 2.3.2 Sifat Fisik Kimia Kitosan 12

2.3.3 Ekstraksi Kitosan 14

2.4 Silika Gel 16

2.5 Proses Sol-Gel Silika 17

2.6 Modifikasi permukaan Silika Gel Untuk

Tujuan Adsorpsi 17

2.7 Modifikasi Permukaan Silika Gel Dengan

Senyawa Organik (Organofungsionalisasi) 18

2.8 Isoterm Adsorpsi 19

2.9 Metode Hibridisasi 21

2.10 Spektroskopi Inframerah 25

2.11 XRD ( X-Ray Diffraction ) 27

2.12 BET 30

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 32

(7)

3.2.1 Alat 32

3.2.2 Bahan 32

3.3 Prosedur Percobaan 32

3.3.1 Pembuatan Larutan 32

3.3.2 Pengolahan Sekam Padi Menjadi

Larutan Natrium Silikat 33

3.3.3 Pembuatan Kitosan Dari Kulit Udang 34 3.3.4 Hibrid Amino-Silika Dari Sekam Padi Dan

Kitosan Dari Kulit Udang Melalui Proses Sol-Gel 34

3.4 Bagan Alir Penelitian 36

3.4.1 Pengolahan Abu Sekam Padi Menjadi

Larutan Natrium Silikat 36

3.4.2 Pembuatan Kitosan Dari Kulit Udang 37 3.4.3 Hibrid Senyawa Kitosan Pada Silika

Melalui Proses Sol-Gel 38

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Preparasi Sekam Padi Menjadi Larutan Na2SiO3 39 4.2 Preparasi Kulit Udang Menjadi Kitosan 40

4.3 Hibrid Amino-silika Dari Sekam Padi Dan Kitosan

Dari Kulit Udang Melalui Proses Sol-Gel 43 4.4 Karakteristik Hibrida Amino-Silika 44

4.4.1 Spektra Inframerah Silika Gel Dari

Larutan Na2SiO3 Dan Kitosan 44

4.4.2 Difraktogram Sinar-X Hibrid Amino-Silika

Dari Larutan Na2SiO3 Dan Kitosan 47 4.4.3 Luas Permukaan Hibrid Amino Silika 49 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 51

5.2 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1Komposisi Kimia Sekam Padi 6

Tabel 2.2 Komposisi Abu SekamPadi 7

Tabel 2.3Syarat-Syarat Kitosan Komersial 13 Tabel 2.4Beberapa Daerah Terpenting Dalam

Spektrum Inframerah 27

Tabel 4.1 Pengurangan Massa Tahap Deproteinase,

Demineralisasi, Deasetilasi Kulit Udang 42 Tabel 4.2 Karakterisasi Kadar Nitrogen dan

Derajat Deasetilasi Kitosan 42

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Struktur Molekul Kitin 10 Gambar 2.2 Struktur Molekul Kitosan 11 Gambar 2.3 Reaksi Demineralisasi 15 Gambar 2.4 Penataan SiO4 Tetrahedral Silika Gel 17 Gambar 4.1 Mekanisme Pembentukan Hibrid Amino Silika 43 Gambar 4.2 Spektrum FTIR Silika Gel dan Hibrid Amino Silika 44

Gambar 4.3 Spektrum FTIR Kitosan 46

Gambar 4.4 Difaktogram Sinar-X Silika Gel dan

Hibrid Amino Silika 47

(10)

UDANG DENGAN VARIASI 20:3 DAN 20:4 SECARA SOL GEL

Jon Harniko Sianturi (NIM 409210018)

ABSTRAK

Dalam penelitian ini telah dilakukan pembuatan dan karakterisasi adsorben hibrid

amino silika dari sekam padi dan kulit udang dengan variasi 20:3 dan 20:4 secara

sol-gel. Penelitian ini diawali dengan prepasasi Na2SiO3 dari abu sekam padi

dengan larutan 4 M NaOH kemudian dilanjutkan dengan preparasi kitosan melalui

proses deproteinase, demineralisasi, dan deasetilasi. Pembuatan adsorben HAS

melalui proses sol-gel dilakukan dengan menambahkan larutan HCl 3 M kedalam

campuran larutan kitosan (kitosan dilarutkan dalam asam asetat 1%) dan Na2SiO3

dengan perbandingan 3 gram : 20 mL dan 4 gram : 20 mL sampai pH 7. Adsorben

yang dihasilkan dikarakterisasi dengan spektroskopi inframerah (FTIR). Hasil

karakterisasi dengan FTIR menunjukkan bahwa HAS telah dapat disintesis

dengan ditunjukkan oleh munculnya serapan inframerah dari gugus fungsional

silanol (Si-OH), siloksan(Si-O-Si), amin (-NH2), dan metilen (-CH2-). Hasil

karakterisasi dengan difraksi sinar-X (XRD) menunjukkan bahwa HAS memiliki

kekristalan yang rendah yaitu berada pada daerah 2Ө = 21,24 - 22,32o untuk HAS

20:3 dan daerah 2Ө = 21,66 - 22,06o untuk HAS 20:4 yang menunjukkan

adsorben bersifat amorf. Selanjutnnya hasil karakterisasi BET menunjukkan

bahwa penambahan senyawa kitosan mempengaruhi luas permukaan, volume pori

total dan diameter pori dari adsorben. Dimana luas permukaan adsorben yang

paling besar diperoleh pada HAS 20:4.

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Padi merupakan hasil utama pertanian disamping mampu mencukupi kebutuhan pangan, produksi padi juga menghasilkan limbah berupa sekam padi. Pemanfaatan limbah berupa sekam padi juga masih terbatas sebagai bahan bakar pembuatan batu bata dan pembuatan abu gosok. Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), Sumatera Utara sebagai daerah pertanian seperti Kabupaten Deli Serdang,Tobasa, Humbahas dan Taput menyebutkan bahwa produksi padi pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 3.601.939 ton gabah kering dari produksi tersebut dapat diperkirakan jumlah limbah sekam padi cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal (http://www.starberita.com.2010). Pemanasan sekam padi pada temperature 800 oC dapat menghasilkan abu sekam padi yang tersusun dari komposisi kimia SiO2. Dilihat dari komponen penyusunnya, abu sekam padi tersebut memiliki kandungan silika yang cukup tinggi yaitu antara 87-97%. Oleh karena itu sekam padi dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan silika namun diperlukan proses pemanasan yang bertujuan untuk mengaktifkan ikatan Si dan O membentuk SiO2 (Sihombing, 2011). Silika gel telah banyak digunakan sebagai adsorben, umumnya digunakan sebagai adsorben untuk senyawa-senyawa polar. Silika gel dapat juga digunakan untuk menyerap ion-ion logam dengan prinsip pertukaran ion, namun kemampuannya untuk menyerap logam terbatas. Atom O sebagai situs aktif permukaan silika gel berfungsi sebagai donor pasangan elektron, merupakan spesies yang mempunyai ukuran relative kecil dan mempunyai polarisabilitas rendah atau bersifat basa keras sehingga kecenderungannya untuk berinteraksi dengan logam berat yang memiliki ukuran yag besar dan mempunyai polarisabilitas tinggi atau asam lemah secara teoritis tidak begitu kuat (Atkins, 1990). Oleh karena itu akan dilakukan modifikasi permukaan aktif silika gel agar memiliki daya serap yang tinggi.

(12)

mengingat luasnya daerah pantai di Sumatera Utara yang menumpukan hidupnya pada perikanan laut seperti Tanjung Balai, Pantai Cermin, Percut, Belawan, Tanjung Pura dan Sibolga. Namun limbah kulit udang dan kulit hasil lautnya seperti kepiting dan kerang belum dimanfaatkan secara optimal.

Beberapa penelitian terkait tentang sintesis kitosan dari limbah kulit udang dilakukan oleh Rinaudo,dkk (1997) telah berhasil mensintesis kitosan dari kulit udang dengan tahapan deproteinasi, demineralisasi, depigmentasi dan deasetilasi dengan menggunakan larutan NaOH atau KOH dala skala laboratorium dan dengan menghasilkan derajat asetilasi yang bervariasi antara 3-94,6 (% DA) dengan metode pengukuran menggunakan NMR. Selain itu pada percobaan skala laboratorium dengan menggunakan reaktor dengan volume 1L, laboratorium Polimer dan Membran Universitas Surabaya telah berhasil mensintesa kitosan dari limbah kulit udang dengan kualitas kitosan yang diperoleh sangat baik sesuai dengan standar kualitas kitosan dengan grade Pure Analysis dengan derajat deasetilasi 83%. Standar komersial kitosan mempunyai derajat deasetilasi minimum 70%. Variabel-variabel proses yang berpangaruh terhadap kualitas kitosan yang telah dipelajari adalah suhu, waktu dan konsentrasi NaOH juga pengadukan pada proses deasetilasi.

Penelitian yang sama juga dilakukan Emma,dkk (2010) yaitu Sintesis Kitosan dari kulit udang bahan baku alternatif pembuatan Biopolimer dihasilkan bahwa pengurangan massa yang terjadi pada proses deproteinasi, dan demineralisasi sebesar 50-62% dan 20-50% sedangkan pengurangnan massa yang terja2di pada proses deasetilasi menunjukkan terjadinya tranformasi gugus asetil

menjadi gugus amina. Konsentrasi NaOH dan suhu dalam proses deasetilasi memegang peranan penting dalam peningkatan derajat deasetilasi kitosan. Derajat deasetilasi tertinggi yaitu 79,3478% tercapai pada produk kitosan hasil deasetilasi pada konsentrasi NaOH 60%, suhu 125%, dengan waktu deasetilasi 2 jam. Produk kitosan yang dihasilkan mempunyai kadar air kurang dari 10 % dan kadar abu dari 2%, dengan yield kitosan sekitar 25%.

(13)

dimanfaatkan sebagai adsorben. Kelemahan penggunaan silika gel sebagai adsorben adalah rendahnya daya serapnya apabila digunakan untuk mengadopsi ion logam. Sedangkan kitosan memiliki situs aktif (-NH2) yang lebih mengikat ion logam yang besifat asam lewis karena N pada –NH2 bersifat basa Lewis daripada O pada Si-OH dan Si-O-Si.

Upaya telah dilakukan dengan imobilisasi gugus amin (-NH2) dari senyawa aktif aminopropiltrimetoksisilan pada silika gel melalui proses sol-gel untuk adsorpsi simultan ion logam divalent dalam sistem batch yang ternyata meningkatkan daya serap silika gel tersebut (Simatupang dkk.,2007). Hanya saja senyawa aktif aminopropiltrimetoksisilan sebagai sumber gugus amin (-NH2) sebagai situs aktif dan metode lain untuk meningkatkan daya serapnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik mempelajari Pembuatan Adsorben dan Karakterisasi Hibrid Amino Silika dari Sekam Padi dan Kulit Udang Secara Sol-Gel.

1.2Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian adalah Pembuatan Adsorben dan Karakterisasi Hibrid Amino Silika dari Sekam Padi dan Kulit Udang Secara Sol-Gel Dengan Variasi 20:3 ; 20:4.

1.3Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara pembuatan silika gel dan kitosan dari limbah sekam padi dan kulit udang?

2. Bagaimana proses pembuatan hibrid amino silika secara sol gel dengan variasi 20:3 dan 20:4?

3. Bagaimana hasil karakterisasi adsorben meliputi gugus fungsi, struktur, derajat deasetilasi dan luas permukan?

1.4Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

(14)

2. Membuat adsorben Hibrid Amino dari limbah sekam padi dan kulit udang dengan variasi 20:3 dan 20:4

3. Mengkarakterisasi adsorben hibrid Amino Silika dari limbah sekam padi dan kulit udang.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang pembuatan adsorben dari limbah sekam padi dan kulit udang.

2. Memberikan informasi tentang adsorben yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi yang mana dapat digunakan untuk menyerap logam-logam berat.

3. Sebagai bahan masukan bagi para peneliti yang material penelitiannya relevan dengan material penelitian ini.

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

1. Silika gel diperoleh dari hasil preparasi Na2SiO3 dari abu sekam padi dengan penambahan larutan NaOH 4 M dan kitosan diperoleh dari

preparasi kulit udang dengan melalui proses deproteinasi, demineralisasi

dan deasetilasi.

2. Hibrid Amino Silika dibuat melalui proses sol gel dengan menambahkan larutan HCl 3 M kedalam campuran larutan kitosan ( kitosan dilarutkan

dalam asam asetat 1% ) dimana berat kitosannya 0,3 dan 0,4 g dan larutan

natrium silikatnya sebanyak 20 mL sampai pH 7.

3. Berdasarkan karakterisasi FTIR, hibrid amino silika 20:3 ; 20:4 telah berhasil disintesis dengan munculnya pola serapan utuk regangan asimetris

dari Si-O-Si ke daerah bilangan gelombang yaitu 1080,14 cm-1 untuk 20:3

dan 1087,85 cm-1 untuk 20:4. Vibrasi tekuk gugus siloksan (Si-O-Si)

muncul pada bilangan gelombang yaitu 462,92 cm-1. Vibrasi ulur Si-O-Si

juga muncul pada bilangan gelombang yaitu 802,39 cm-1. Pada bilangan

gelombang 3433,29 cm-1 untuk 20:3 dan 3425,58 cm-1 untuk 20:4

menunjukkan penurunan intensitas serapan gugus OH dari Si-OH dan

munculnya gugus N-H dari senyawa kitosan yang diimobilisasikan pada

silika gel. Sedangkan berdasarkan karakterisasi XRD, hibrid amino silika memiliki kekristalan yang rendah yaitu berada pada daerah 2Ө = 21,24 - 22,32o untuk HAS 20:3 dan daerah 2Ө = 21,66 - 22,06o yang

menunjukkan puncak serapan yang bersifat amorf. Selanjutnya hasil

karakterisasi BET menunjukkan bahwa penambahan senyawa kitosan

mempengaruhi luas permukaan, volume pori dan diameter pori dari

adsorben.

SARAN

Pada penelitian selanjutnya adsorben hibrid amino silika perlu

diaplikasikan sebagai bahan penyerap logam-logam berat pada industri

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin dan Khairurrijal. 2009. Karakterisasi Nanomaterial. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Angka SL, Suhartono MT. 2000. Pemanfaatan Limbah Hasil Laut. Bioteknologi Hasil Laut. Bogor : Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan , Institut Pertanian Bogor.

Atkins, PW. 1990. Kimia Fisika Edisi ke IV. Jakarta : Erlangga.

Bastaman S. 1989. Studies on Degradation and Extraction of Chitin and Chitosan form Prawn Shells (Nephrops norvegicus). Tesis, The Queen’s University of Belfast.

Begin A, Marie RVC. 1999. Antimicrobal films produced from chitosan. Journal of Biological Macromolecules 26: 63-67.

Bough WA. 1975. Treatment of food processing waste with chitosan and nutritional evaluation of coagulated by products. Di dalam : Proceeding of the 1st International Conf. Of Chitin Chitosan. Mit Sea Grant Program Cambridge. Mass, http://www.elsevier.com/locate/ijbiomac diakses 5 September 2004.

Brinker, C.J, dan Scherer, W.J, 1990, Sol-Gel Science : The physics and Chemistry of Sol-Gel Processing, Academic Press, San Diego.

Brzeski MM. 1987. Chitin and chitosan pathing waste to good use. Majalah Info fish 5 (87).

Emma, dkk, 2010, Sintesis Kitosan, poli ( 2-amino-2deoksi-D-Glukosa ), Skala Pilot Project dari Limbah Kulit Udang sebagai Bahan Baku Alternatif Pembuatan Biopolimer; Jurusan teknik kimia, Fakultas teknik; Universitas Surabaya.

Haryadi, 2006, Teknologi Pengolahan Beras, Gajah Mada Universitas Press, ( UI Press ), Jakarta.

http://www.starberita.com.2010

(17)

Jhonson EL, Peniston QP. 1982. Utilization of shellfish waste for chitin and chitosan production. Di dalam ; Martin RE Flick GJ, Hebard CE, Ward DR, editor. Chemistry and Biochemistry of Marine Food Products. Wesport Connecticut: AVI Publishing Company. hlmn 415-422.

Karmas E. 1982. Meat Poultry and seafood Technology Recent Development Of Food. New Jersey: Rutgers University. Park Ridge.

Kalapathy U., Proctor, A., and Shultz, J., 2000. A simple Method For Production Of Silica From Rice Hull Ash, Bioresource Technology, 73, 257-262. Khopkar, SM. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press.

Knorr D. 1982. Functional properties of chitin and chitosan. Journal of Food Science 48: 36-41.

Knoor D. 1984. The use of chitinous polymer in food. J. Food Tech 38:85-94. Kumar MNVR. 2000. Chitin and chitosan fibres: An overviev on chitin and

chitosan applications, reactive & func. Polym. [ April 2003 ]

Laksmono, J.A. 2002. Pemanfaatan Abu Sekam Padi Sebagai Bahan Baku Silika. Seminar Tantangan Penelitian Kimia dalam Era Globalisasi dan Era Super Informasi. Gd. Widya Graha-LIPI. Jakarta, 17 September 2002.

Narsito, Nuryono, Suyanta., (2005), Imobilisasi Senyawa Amin pada Silika Gel dari Abu Sekam Padi Melalui Proses Sol-Gel dan Kinetika Adsorpsi Ion Logam Divalen, Penelitian Fundamental Perguruan Tinggi UGM, Yogyakarta.

Ockerman HW. 1992. Fishery by-products. Di dalam: Hall GM editor. Fish Processing Technology. New York : VCH Publisher, Inc.

Ornum JV.1992. Shrimp waste must it be waste?. Info Fish 6: 48-52 Oscik, J. 1982. Adsorption. Ellis Horwood Limited. England.

Purwatiningsih. 1992. Isolasi khitin dan senyawaan kimia dari limbah udang windu ( penaeus monodon ). Buletin Kimia no 8 th 1992. Bogor: FMIPA IPB.

Rinaudo, M., Milas, M., Desbriers J. 1997. In : Goosen, M.F.A., editor. “Applications of chitin and chitossan”.Lancaster: Technomic, 89-102. Sandford PA, Hucthings GP. 1987. Chitosan and natural cationic biopolimer,

(18)

Polysaccharides Proceeding of The Symposium on The Application and Modification of Industrial Polysaccharides: New York. 5-7 April 1987. New York : Elseiver Sci. Co.Inc

Scott, R.P.W., 1993, Silica Gel and Bonded Phases : Their Production, Properties and Use in LC, Jhon Wiley and Sons, Toronto.

Shahidi f, Janak KVA, You JJ. 1999. Food Aplications of Chitin and Chitosan. Food Sci and Technology 10 : 37-51.

Sembodo, S.T.B., (2006), Model Kinetika Langmuir untuk Adsorpsi Timbal pada Abu Sekam Padi, FT, UNS, Ekuilibrium Vol.5, No.i., 28-33. (http://si.uns.ac.id/profil/uploadpublikasi/ekuilibrium/2006vol%205%200/ Model%Kinetika%20Langmuir%20untuk%20Adsorpsi%20Timbal%20pa da%20Abu%20Sekam%20Padi.pdf), diakses pada tanggal 03 Juni 2013. Sihombing, Sabar. 2011. Perkembangan Keefektivitas Arang Aktif dan Silika Gel

dari Sekam Padi sebagai Adsorben logam Cu(II). Skripsi UNIMED. MEDAN.

Silverstein R. M., G.C. Bassler, dan T.C. Morrill. 1981. Spectrometric Identification of Organic Compounds. New York: Jhon Wiley and Sons Inc.

Simatupang. Lisnawaty. 2007. Interaksi Simultan Antara Mg(II), Zn(II), Ni (II), Cd(II) dan 3 Aminopropiltrimetoksisilan yang Diimobilisasikan pada Silika Melalui Proses Sol-Gel. Tesis UGM. Yogyakarta.

Suhartono MT. 1989. Enzim dan Bioteknologi. Bogor: Pusat Antar Universitas Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor.

Suptijah P, Salamah E, Sumaryanto H, Purwaningsih S, Santoso J. 1992. Pengaruh berbagai isolasi khitin kulit udang terhadap mutunya. Laporan Penelitian Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan , Institut Pertanian Bogor.

Yataman, A dan Prasetyo Hermawan. 2009. Karakterisasi Material Berpori dengan Adsorpsi Gas dalam Buku Material. Kimia FMIPA UGM Yogyakarta.

(19)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pakkat pada tanggal 29 Maret 1991. Ayah bernama Tumpal Sianturi dan ibu bernama Romi Dolok Saribu dan merupakan anak pertama dari 5 bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk Sekolah Dasar di SD Swasta RK Santa Maria Pakkat dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan pendidikan ke tingkap SMP di SMP Swasta RK Santa Maria Pakkat dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah ke tingkat SMA di SMA Negeri 1 Pakkat dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa di Program Studi Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Gambar

Tabel 2.1Komposisi Kimia Sekam Padi Tabel 2.2 Komposisi Abu SekamPadi
Gambar 2.1 Struktur Molekul Kitin

Referensi

Dokumen terkait

Baik model NRTL maupun UNIQUAC memberikan nilai RMSD yang lebih kecil dari 10% sehingga dapat disimpulkan bahwa baik persamaan model NRTL dan UNIQUAC layak digunakan

Wajib Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran

Berdasar hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah dan Ningsih (2013) variabel fokus pada pelanggan, perlibatan dan pemberdayaan karyawan, pendidikan dan pelatihan,

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapatnya korelasi positif antara lingkar skrotum dengan kualitas sperma sapi jantan Kuantan, dengan koefisien korelasi yang

Analizom modela prirodnog rasta koji dijeli stanovniˇstvo prema spolu zakljuˇcujemo da stanovniˇstvo moˇze postati stabilno, odnosno da je omjer muˇskaraca i ˇzena u

Perhitungan PPh Pasal 22: Menurut Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pemungutan PPh Pasal 22 Sehubungan dengan Pembayaran Atas Penyerahan Barang dan Kegiatan

Kesimpulan lain yang dapat diambil adalah kebiasaan merokok, kebiasaan mengorek hidung dengan tangan, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, dan kebiasaan menindik hidung

Keadaan Sarana dan Prasarana Unit Kerja SMA Negeri 3 Nganjuk Nilai Prestasi Semester I Kelas XI Data Hasil Angket Pengaruh Latar Belakang Keluarga Distribusi Frekuensi Tentang Orang