KINERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
KOTA PEMATANG SIANTAR DALAM MENERBITKAN
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Rafani Damanik NIM. 3123111065
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Rafani Damanik. 3123111065. “Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
(BPPT) Kota Pematangsiantar Dalam Menerbitkan Izin Mendirikan
Bangunan”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja BPPT dalam memberikan pelayanan penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Pematangsiantar dan untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi BPPT Kota Pematangsiantar dalam memberikan pelayanan perijinan IMB di Kota Pematangsiantar.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum dan metode penelitian ini adalah metode penelitian deskriftif kualitatif, sehingga dapat menggambarkan kinerja BPPT Kota Pematangsiantar dalam menerbitkan IMB.Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa sumber melalui wawancara, dokumentasi dan observasi.Metode penarikan sampel yang digunakan bersifat purposive sampling yaitu dengan memilih informan yang dianggap mengetahui dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa kerena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan sangat baik.
Skripsi ini berjudul,“Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Pematangsiantar Dalam Menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)”.
Penulisan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan, Unimed. Dalam skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan
dorongan dari beberapa pihak. Untuk itu dengan segenap ketulusan hati, penulis
banyak mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan
3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru P.A.M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Pancasilan dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra Yusna Melianti, MH, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu, pikiran dan memberikan bimbingan serta masukan
dari awal sampai selesai skripsi ini.
5. Ibu Sri Hadiningrum, SH, M.Hum, selaku Dosen penguji yang telah banyak
meluangkan waktu, pikiran dan memberikan bimbingan serta masukan mulai dari
6. Ibu Dr. Reh Bungana Beru P.A. SH, M.Hum, selaku dosen penguji saya yang
telah memberikan saran dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa
diselesaikan.
7. Ibu Juliana Ivanna, S.Sos.M.Si., M.AP selaku dosen penguji saya yang telah
memberikan saran dan masukan kepada penulis.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan, serta staf pegawai di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan.
9. Bapak Jon di jurusan PPKn yang telah banyak membantu penulis dalam
administrasi yang dibutuhkan mahasiswa/i dalam menyelesikan skripsi ini.
10. Teristimewa buat orang tua saya Ayahanda Samudin Damanik dan Ibunda
Rosyida atas pengorbananya selama ini kepada penulis, baik dari segi moril,
material, dan untaian doa dan kasih sayangnya yang tak terhingga sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan selama perkuliahan dan terutama selama
penyeselaian skripsi ini.
11. Terkasih buat Bapak Sukiran dan Ibu Siti Rosmanna yang selalu mendukung
saya serta terimakasih buat orang spesial, yaitu pacarku Juli Andriano yang
selalu mendampingi saya dari awal kuliah hingga sekarang, selalu memberikan
dukungan, semangat, kasih-sayang, untaian doa bagi penulis dalam menyelesikan
12. Terimakasih juga buat kakak ku tersayang, Novita Sari Damanik dan adik-adik
ku tersayang, Muhammad Tri Wahyudi Damanik dan Muhammad Harisyuwanda
Damanik yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis
selama perkuliahan dan memberikan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
13. Terimakasih juga buat sahabatku Juliani S.Pd, Tya Monika S.Pd, Nita Tursiah
S.Pd, Sri Lestari S.Pd, Tri Ulana S.Pd, Ruhmiati S.Pd, Dewi Pertiwi S.Pd dan
Rosmawati yang telah memberikan dukungan serta semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
14. Terimakasih juga buat teman seperjuanganku Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan khususnya kelas Reguler B Stambuk 2012 yang telah
memberikan dukungan dan kebersamaannya selama perkuliahan.
15. Terimakasih juga buat teman seperjuangan PPLT MAN Kisaran tahun 2015
yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga Skripsi ini
berguna bagi pembaca dan penelitian selanjutnya. Terimakasih
Medan, Juni 2016
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah...6
1. Kinerja Organisasi Publik ... 10
a. Pengertian Kinerja ... 10
b. Indikator Kinerja ... 14
c. Pengertian Akuntabilitas ... 16
d. Prinsip-prinsip Akuntabilitas ... 17
2. Badan Pelayanan Perzinan Terpadu (BPPT) Kota Pematangsiantar ... 19
a. Pengertian Birokrasi ... 19
b. Pengertian Pelayanan Publik ... 21
c. Tugas pokok BPPT Kota Pematangsiantar ... 22
3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ... 24
b. Persyaratan Umum Prosedur Pengurusan IMB ... 24
c. Persyaratan Bangunan dan Lingkungan ... 25
d. Tujuan IMB Menurut Pemerintah ... 27
e. Dasar Hukum Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ... 27
B. Kerangka Berfikir ... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
A. Jenis Penelitian ... 32
B. Jenis Data ... 33
1. Data primer ... 33
2. Data sekunder... 33
C. Lokasi Penelitian ... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ... 34
E. Metode Penarikan Sampel... 35
F. Teknis Analisis Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 36
1. Sejarah Pembentukan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Pematangsiantar ... 36
2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, Visi dan Misi ... 37
3. Susunan Organisasi BPPT Kota Pematangsiantar ... 39
4. Kepegawaian BPPT Kota Pematangsiantar ... 49
5. Jenis Pelayanan BPPT Kota Pematangsiantar ... 50
B. Pembahasan ... 56
1. Produktivitas BPPT Kota Pematangsiantar ... 56
2. Kualitas Layanan BPPT Kota Pematangsiantar ... 62
3. Akuntabilitas BPPT Kota Pematangsiantar ... 66
D. Hambatan-hambatan yang dihadapi BPPT Kota Pematangsiantar dalam
Pelayanan Menerbitkan IMB...76
BAB V PENUTUP ... 78
A. KESIMPULAN ... 78
B. SARAN ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 80
DAFTAR TABEL
1. Jadwal Pelayanan BTTP Kota Pematangsiantar ...53
2. Inventaris Ruang Kepala ...53
3. Tabel Inventaris Ruang Staf ...54
4. Inventasis Ruang Rapat ...55
5. Rekapitulasi Setoran Retribusi IMB melalui BPPT Pematangsiantar...57
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Wawancara
2. Nota Tugas
3. Surat Izin Penelitian dari Jurusan
4. Surat Izin Penelitian dari Fakultas
5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Tempat Penelitian
6. Surat Keterangan dari Laboratorium PPKn
7. Surat Keterangan Penyerahan Buku dan Tidak Ada Masalah Dengan
Perpustakaan Fakultas
8. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan UNIMED
9. Kartu Mengikuti Seminar Proposal
10. Kartu Bimbingan Skripsi
11. Pernyataan Keaslian Tulisan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ruang lingkup pelayanan publik meliputi berbagai aspek kehidupan
masyarakat yang sangat luas dan kompleks. Kinerja organisasi yang baik sangat
berpengaruh terhadap pelayanan publik yang mengutamakan kepuasan pelanggan
(masyarakat). Namun, selama ini birokrasi di Indonesia belum mampu
menunjukkan kondisi yang sesuai dengan harapan masyarakat. Kondisi tersebut
merupakan salah satu ketidakberhasilan kinerja birokrasi dalam upaya menuju
Good Governance. Good Governance merupakan suatu cara mengatur
pemerintahan yang baik dengan memberikan pelayanan publik secara efisien
kepada masyarakat.
Organisasi publik merupakan penyelenggara pemerintahan dan pelayan bagi
warganegara. Peran organisasi publik sangat sentral dalam sistem pemerintahan
yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Terciptanya suatu kinerja yang
tinggi dalam organisasi publik perlu diupayakan agar penyelenggaraan
pemerintahan dapat berjalan secara efektif, efisien dan responsif dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat
Upaya pemerintah dalam meningkatkan citra pelayanan dimulai dengan
diberlakukannya UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas UU No. 2
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
2
Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, selanjutnya PP No. 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, dan pada akhirnya melalui menteri Dalam Negeri
dengan Permendagri No. 24 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu serta Permendagri No. 20 Tahun 2008 tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah.
Meskipun setiap instansi pemerintah telah mengadakan perbaikan dan
peningkatan setiap tahunnya, namun masih dirasa kurang. Peningkatan kinerja
menjadi salah satu faktor utama untuk memperbaiki kondisi birokrasi di Indonesia
agar dapat memperikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat yang menjadi
pelanggannya. Adanya evaluasi kerja dalam suatu organisasi menujukkan bahwa
organisasi tersebut mulai berusaha untuk mengupayakan peningkatan kinerja yang
optimal. Oleh karena itu, penilaian terhadap kinerja suatu organisasi sangat
penting dilakukan karena dapat dipakai sebagai tolak ukur tingkat keberhasilan
suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu dan dapat dijadikan sebagai
perbaikan atau peningkatan kinerja organisasi selanjutnya.
Pemerintah melalui kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 24 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu yang intinya meminta pemerintah daerah melakukan kegiatan seperti:
a. Penyederhanaan sistem dan prosedur perizinan usaha
b. Pembentukan Lembaga Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di
daerah
c. Pemangkasan waktu dan biaya perizinan
3
e. Perbaikan sistem informasi
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi proses penyelenggaraan perizinan
Berdasarkan Peraturan Walikota Pematangsiantar No. 1 Tahun 2009
Tentang Urusan Pemerintah Kota Pematangsiantar, Peraturan Walikota No. 2
Tahun 2009 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah
Kota Pematangsiantar dan Peraturan Walikota No. 4 Tahun 2009 Tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota
Pematangsiantar maka dibentuklah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Pematangsiantar dengan menimbang:
a. Bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
khususnya dibidang perizinan, maka perlu adanya sistem pemberian izin
yang cepat, efisien dan terpadu.
b. Bahwa untuk mempercepat/memperlancar dan memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat dalam proses penerbitan perizinan di Kota
Pematangsiantar, maka dipandang perlu menunjuk Kepala Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Pematangsiantar untuk dan atas nama
Walikota Pematangsiantar.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b diatas perlu ditetapkan Keputusan Walikota tentang penunjukan
Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Pematangsiantar untuk
menandatangani naskah/sertifikat bidang perizinan dan non perizinan di
4
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Pematangsiantar merupakan suatu
badan yang memiliki wewenang dalam bidang perizinan yaitu Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) yang terbentuk pada Maret 2009. IMB merupakan izin
pengaturan fisik terhadap bangunan yang sebelumnya berada dibawah naungan
Dinas Pekerjaan Umum Pematangsiantar. Namun untuk mewujudkan pelayanan
publik yang maksimal, maka dibentuk Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu.
Pembentukan BPTSP pada dasarnya ditunjukan untuk menyederhanakan
birokrasi penyelenggaraan perizinan dalam bentuk pemangkasan tahapan dan
prosedur dalam instansi yang bersangkutan, pemangkasan biaya, pengurangan
jumlah persyaratan, pengurangan jumlah paraf dan tanda tangan yang
bersangkutan, dan pengurangan waktu proses perizinan. Dengan adanya BPTSP,
maka telah terjadi perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pelayanan publik
yang tujuannya meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik, lebih murah
dan lebih cepat. Pelayanan publik yang dilakukan oleh Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kota Pematangsiantar sangat beragam. Terdapat berbagai jenis
pelayanan bidang perizinan antara lain:
1. Izin Usaha Angkutan
2. Izin Trayek
3. Izin Gangguan (HO)
4. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
5. Izin Usaha Industri (IUI)
5
7. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
8. Tanda Daftar Perusahaan
9. Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol (ITPMB)
10.Tanda Daftar Gudang (TDG)
11. Izin Pemakaian Gudang dan Lapangan Terbuka
12.Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)
13.Izin Kelayakan Media Reklame (IKMR)
14.Izin Penyelenggaraan Reklame (IPR)
15.Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
16.Kartu Izin Berjualan (KIB)
17.Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP)
18.Izin Usaha Toko Modern (IUTM)
19.Izin Usaha Pemakaian Air Tanah
20.Izin Pengusahaan Air Tanah
21.Izin Depot Air Minum
22.Izin Mendirikan Rumah Sakit
23.Izin Operasional Sementara Rumah Sakit
24.Izin Operasional Rumah Sakit Kelas C dan D
25.Izin Klinik
Dari sekian banyak jenis pelayanan bidang perizinan yang ada di Kantor
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Pematangsiantar diatas, penulis
tertarik untuk meneliti proses penyelenggaraan pelayanan Izin Mendirikan
6
pembagunan terutama dalam penataan bangunan dan lingkungan agar sejalan
dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK), tetapi dalam kenyataannya
masih banyak juga bangunan di Kota Pematangsiantar yang belum memiliki IMB.
Hal ini disebabkan adanya anggapan selama ini dalam masyarakat bahwa untuk
mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) diperlukan banyak sekali persyaratan
yang harus dipenuhi oleh para pemohon serta proses pengurusannya yang
memerlukan waktu lama karena harus melalui beberapa prosedur dan tata cara
kepengurusan yang panjang.
Kendala lain yang sering muncul dalam proses pelayanan kepada
masyarakat yaitu pegawai yang kurang disiplin terhadap waktu kerja. Banyaknya
pegawai yang datang tidak tepat waktu tentunya menghambat proses pengurusan
yang membuat pemohon menunggu. Hal ini tentunya tidak efesien dalam
pemberiaan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka perlu
ditelitimengenai ”Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Pematangsiantar Dalam Menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).’’
B. Identifikasi Masalah
Adapun yang menjadi identifikasi masalah berdasarkan latar belakang diatas
adalah:
1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang prosedur pengurusan IMB di
BPPT Kota Pematangsiantar.
7
3. Belum tercapainya target pendapatan retribusi IMB Kota Pematangsiantar
tahun 2015.
4. Kurangnya Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota
Pematangsiantar dalam memberikan pelayanan menerbitkan IMB.
5. Banyak hambatan yang di hadapi BPPT Kota Pematangsiantar dalam
menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
C. Pembatasan Masalah
1. Kurangnya Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota
Pematangsiantar dalam memberikan pelayanan menerbitkan IMB
2. Banyaknya hambatan yang dihadapi BPPT Kota Pematangsiantar dalam
menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang permasalahan yang telah
dijabarkan, maka dapat ditarik perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota
Pematangsiantar dalam memberikan pelayanan penerbitan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB)?
2. Hambatan apa saja yang dihadapi oleh Badan Pelayanan Perizinan
8
E. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang hendak
dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya jelas diketahui
sebelumnya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana Kinerja Kantor Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu (BPPT) dalam memberikan pelayanan penerbitan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Pematangsiantar.
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh
Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota
Pematangsiantar dalam memberikan pelayanan penerbitan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB).
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis dan Pengetahuan dalam Bidang Hukum Khususnya
dalam Bidang Perijinan
a. Dapat menambah wawasan bagi penulis mengenai teori tentang kinerja
sebuah pemerintahan daerah terkait masalah pelayanan perijinan.
b. Sebagai referensi bagi peneliti lain dalam mengadakan suatu penelitian
9
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota
Pematangsiantar:
Sebagai suatu bahan rekomendasi dan pertimbangan dalam membuat
suatu kebijakan berikutnya untuk meningkatkan kinerja khususnya
yang berkaitan dengan pelayanan perijinan, umumnya pelayanan yang
dilakukan pemerintah daerah.
b. Bagi Masyarakat:
Bagi masyarakat digunakan sebagai untuk menambah wawasan dalam
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan didalam
BAB IV tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. BPPT Kota Pematangsiantar cukup produktif bisa dilihat dari pencapaian
pemasukan dari retribusi IMB 2 tahun terakhir yaitu 2014 dan 2015 yang
mengalami peningkatan 12%. Hal ini karena pada tahun 2015 terdapat
pengurusan ijin bangunan yang tergolong besar yaitu Siantar Park, Hotel
Horison, dan Marihat Permai yang mempengaruhi peningkatan pendapatan
dibanding tahun 2014.
2. Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat juga baik terlihat dari respon
dan proses penyelesaian ijin yang dipermudah dan sesuai prosedur yang
berlaku. Dibanding dengan sebelumnya yang terkesan dipersulit dan
bertele-tele.
3. Proses pertanggungjawaban yang dilakukan Kepala BPPT kepada pihat
terkait juga transparan. Materi laporan yang dibuat lengkap tentang pemohon.
Seluruh kegiatan BPPT dapat dipertanggungjawabkan melalui laporan yang
transparan dan teratur untuk dilaporkan kepada Walikota dan ditunjuk untuk
mendapat laporan BPPT.
4. Hambatan yang ditemui yaitu Kepala BPPT yang jarang dikantor
79
ada dikantor, maka berkas tertahan dan menunggu adanya persetujuan kepala
dikemudian harinya.
5. Sarana dan prasarana lemari sorong juga kurang memadai. Berkas kurang
tersusun dengan rapi. Jika ada pemohon yang mengajukan pengurusan ijin
dan berkasnya blm lengkap, maka berkas awal akan diletak ditumpukan
berkas lama. Hal ini akan menyulitkan proses pemeriksaan berkas
dikemudian hari. Jika lemari memadai, maka berkas yang menunggu
kelengkapan akan disusun berdasarkan waktu pengajuannya, maka hal ini
akan mempermudahkan petugas untuk mencari jika dibutukan dan berkas
lama juga akan tersusun dengan rapi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada hal yang perlu
disampaikan berhubungan dengan kinerja BPPT dalam memberikan pelayanan
menerbitkan IMB di Kota Pematangsiantar, yaitu antara lain :
Menambah jumlah lemari sorong untuk menyimpan berkas-berkas pemohon. Hal
ini sangat penting dilakukan karena berkas pemohon yang teratur akan
memudahkan pegawai untuk mencari berkas itu kembali jika dfibutuhkan. Dan
jika terdapat maslah yang membutuhkan pengecekan data ulang pemohon, maka
80
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Abdoel, Kebam. 2004. Birokrasi Pelayanan Publik. Jakarta: Rajawali Pers.
Adisasmita, Rahardjo. 2011. Manajemen Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Agussalim. Widodo. 2005. Pelayanan Pemerintahan Daerah. Bogor: Ghalia Indonesia.
Anggara, Sahya. 2013. Sistem Politik Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Amiruddin dan Asikin, Zainal. 2004. Penghantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT RajaGrapindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Awan, Muhammad. 2013. Seluk Beluk Mengurus IMB dan HO. Jakarta: Bumi Aksara.
Bungin. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Dwiyanto. 2006. Memahami Kinerja Organisasi Publik di Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Kartiwa. 2004. Birokrasi Pemerintah Daerah. Medan: Pustaka Bangsa.
Rahman. 2007. Sistem Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setiawan, Deny. 2014. Metodologi Penelitian. Medan: Unimed.
Sinambela, Poltak. 2008. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara.
81
Wicaksono, Widya. 2006. Administrasi dan Birokrasi Pemerintah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumber Jurnal
Ansari, Deni, Purba. 2013 . Efektivitas Pelayanan Pemberian IMB. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Saban, Azhar. 2015. Implementasi Kebijakan IMB di Kota Baubau Dalam Perspektif Good Governance Tahun 2012. Voleme 1 No.1, April 2014.
http://denihasri.blogspot.co.id/2013/05/efektivitas-pelayanan-pemberian-izin.html [ 17 Februari 2016 ]
Website Resmi BPPT Kota Pematangsiantar.
http://bppt.pematangsiantarkota.go.id/index.php. [ 7 Januari 2016 ]
Sumber Perundangan
UU Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota.
Peraturan Walikota No. 1 Tahun 2009 Tentang Urusan Pemerintah Kota Pematangsiantar.