• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN ALAT-ALAT UKUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA SISWA KELAS X SMK IMMANUEL MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN ALAT-ALAT UKUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA SISWA KELAS X SMK IMMANUEL MEDAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN

ALAT-ALAT UKUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)

PADA SISWA KELAS X SMK IMMANUEL MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

Eko Syahputra Simanjuntak

5113121020

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Eko Syahputra Simanjuntak, 5113121020: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Alat-Alat Ukur Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Pada Siswa Kelas X SMK Immanuel Medan. Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur di kelas X SMK Immanuel Medan T.P. 2015/2016, melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Immanuel Medan T.P. 2015/2016 yang berjumlah 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan juga memberikan tes berupa pretest yang berjumlah 10 soal pilihan ganda dan postest 1 dan 2 yang masing-masing berjumlah 10 soal pilihan ganda pada setiap siklusnya. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan aktivitas guru serta hasil belajar siswa. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. Hasil belajar dapat diketahui dengan memberikan pretest sebelum memulai pembelajaran dan postest yang diberikan di akhir siklus pembelajaran. Aktivitas belajar siswa yang diamati meliputi: (1) mendengarkan penjelasan guru, (2) mengajukan pendapat, (3) mendengarkan pendapat teman, (4) merespon pertanyaan teman. Hasil belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata 69,33, tingkat ketuntasan klasikal siswa rata-rata 53,33% atau 16 siswa dari 30 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata 79,66, tingkat ketuntasan klasikal siswa rata-rata 80% atau 24 siswa dari 30 siswa. Aktivitas rata-rata guru pada siklus II juga mengalami peningkatan dengan rata-rata 15% setelah tindakan siklus II. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar menggunakan alat-alat ukur pada siswa kelas X SMK Immanuel Medan T.P. 2015/2016.

(5)

ii ABSTRACT

Eko Syahputra Simanjuntak, 5113121020: Improving of students Learning Outcomes in Utilize Measure Tools Using Cooperative Learning Model of TAI (Team Assisted Individualization) In X Grade of SMK Immanuel Medan. Script. Faculty of Engineering, University of Medan. 2015.

This research is aimed to improve the students learning outcomes in utilize measure tools subjects in X grade ofSMK Immanuel Medan Academic Year 2015/2016, through the implementation of cooperative learning model of TAI. This research was a classroom action research (CAR), consisted of two cycles. The subject of this research was students in X grade of Teknik Kendaraan Ringan at SMK Immanuel Medan Academic Year 2015/2016 which consisted to 30 people. The Data collected through oobservation techniques and also provide test in a form of pretest 10 multiple choice and posttest 1 and 2, each of them consisted of 10 multiple choice on each cycle. The parameters of this study is the students and teacher activities and also students learning outcomes. The observations is conducted to observe the activities of teacher and students. The learning outcomes can be identified by providing the pretest before the beginning of teachig and posttest given at the end of the teaching cycle. The learning activities of students observed included: (1) listened to the teacher, (2) conveyed opinions, (3) listened to the friends opinion, (4) respond to friends questions. The average of students learning outcomes in the first cycle is 69.33, the level of students classical completeness is 53.33% or 16 students of 30 students. In the second cycle, there is an improving of students learning outcomes with an average 79.66, the level of students classical completeness is 80% or 24 students of 30 students. The average of teacher activities in the second cycle also increased in 15% after the treatment in the second cycle. Cooperative Learning Model of TAI can improved the activities and learning outcomes utilize measure tools in X grade of SMK Immanuel Medan Academic Year 2015/2016.

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Alat-alat Ukur Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Pada Siswa Kelas X SMK Immanuel Medan”.

Terwujudnya skripsi ini merupakan usaha maksimal yang dilakukan oleh penulis, dan penulis menyadari banyak mengalami kendala dalam penyusunan Skripsi ini. Walaupun demikian segala kendala tersebut dapat diatasi berkat bantuan dan pertolongan Tuhan melalui berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Bonaraja Purba, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. Penulis terkhususnya mengucapkan terima kasih kepada Ibunda tercinta Saudur Br Pangaribuan dan Tianur Br Siahaan (Oppung Tercinta) yang selama ini selalu setia memberikan dukungan, kasih sayang, doa dan semangat kepada penulis dalam penulisan Skripsi ini..Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini banyak terdapat kekurangan dalam hal penulisan, isi dan penyampaiannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:

1. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

(7)

v

4. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST., MT., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan Ilmu Pengetahuan selama penulis melakukan perkuliahan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 7. Bapak/Ibu Staff Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 8. Bapak Drs. Hormat Parningotan, M.Si, selaku Kepala Sekolah SMK

Immanuel Medan.

9. Bapak Ir. Lusin, M.Th, selaku Guru Mata Diklat Menggunakan Alat-alat Ukur Mekanik SMK Immanuel Medan.

10. Tulang Pradja, Inang tua Daniel, Inang tua Christo dan Keluarga besar Oppung Kevin yang memberikan dukungan, doa dan semangat kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

11. Devi J Sihotang yang telah membantu penulis dalam pembuatan Skipsi ini. 12. Rekan-rekan mahasiswa khususnya di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu-persatu..

Akhir kata, hanya doa yang dapat dipersembahkan oleh penulis atas berkat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa, dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Desember 2015

Penulis

(8)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... ...i

ABSTRACK ... ..ii

SURAT PERNYATAAN ... .iii

KATA PENGANTAR ... .iv

DAFTAR ISI ... .vi

DAFTAR TABEL ... .viii

DAFTAR GAMBAR ... .ix

DAFTAR LAMPIRAN ... ..x

BAB I PENDAHULUAN ... ..1

A. Latar Belakang Masalah ... ..1

B. Identifikasi Masalah ... ..4

C. Batasan Masalah ... ..4

D. Rumusan Masalah ... ..5

E. Tujuan Penelitian ... ..5

F. Manfaat Penelitian ... ..5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... ..6

A. Kerangka Teoritis ... ..6

1. Pengertian Belajar ... ..6

2. Hakikat Hasil Belajar Menggunakan Alat-Alat Ukur... ..6

3. Hakikat Aktivitas Belajar ... 10

4. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 11

5. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI ... 13

7. Tahap-Tahap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI ... 15

8. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran TAI ... 15

B. Penelitian Yang Relevan ... 17

(9)

vii

D. Hipotesis Penelitian ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

B. Subjek Penelitian ... 20

C. Rancangan Penelitian ... 20

D. Prosedur Penelitian ... 23

E. Metode Pengumpulan Data ... 25

F. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Hasil Penelitian ... 31

B. Pembahasan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 54

(10)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ...12

Tabel 2. Format Observasi Aktivitas Guru ...26

Tabel 3. Format Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...27

Tabel 4. Data hasil pre-test siswa ...32

Tabel 5. Hasil belajar post-test I ...36

Tabel 6. Nilai hasil pre-test dan post-test I...37

Tabel 7. Skor aktivitas siswa pada siklus I...37

Tabel 8. Hasil observasi aktivitas guru siklus I ...39

Tabel 9. hasil belajar siswa siklus II ...43

Tabel 10. Perbandingan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II ...44

Tabel 11. Skor aktivitas siswa pada siklus II ...45

Tabel 12. Hasil observasi aktivitas guru siklus II ...47

(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Siklus dalam prosedur PTK ...20

Gambar 2. Diagram aktivitas belajar siswa pada siklus I ...38

Gambar 3. Diagram aktivitas belajar siswa siklus I dan siklus II...46

Gambar 4. Perbandingan aktivitas guru siklus I dan siklus II ...48

Gambar 5. Nilai rata-rata hasil belajar siswa ...52

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perangkat pembelajaran 59

Lampiran 2. Daftar nilai tes awal siswa 90

Lampiran 3. Daftar nilai siswa siklus I 91

Lampiran 4. Daftar nilai siswa siklus II 92

Lampiran 5. Hasil observasi aktivitas guru siklus I 93

Lampiran 6. Hasil observasi aktivitas guru siklus II 94

Lampiran 7. Data skor aktivitas siswa siklus I 95

Lampiran 8. Data skor aktivitas siswa siklus II 97

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berakhlak mulia, terampil dan terlatih untuk memasuki lapangan pekerjaan. Apabila ditinjau dari tujuan dan konsep dasar pelaksanaannya maka Pendidikan Kejuruan Tingkat Menengah (SMK) sangat berbeda dengan Pendidikan Umum (SMA). Ada tujuh kriteria pendidikan kejuruan menurut Finch & Crunkilton (1984) yaitu: 1) Orientasi pada kinerja individu dalam dunia kerja, 2) justifikasi khusus pada kebutuhan nyata di lapangan, 3) fokus kurikulum pada aspek-aspek psikomotorik, afektif dan kognitif, 4) tolak ukur tidak hanya di sekolah, 5) kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja, 6) memerlukan sarana dan prasarana khusus yang memadai, dan 7) adanya dukungan masyarakat.

Dalam kurikulum SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur (measuring tools) merupakan mata pelajaran yang sangat penting. Dalam pelajaran menggunakan alat-alat ukur (measuring tools) ini, siswa diharapkan mampu memahami jenis alat ukur, menggunakan alat ukur, dan melakukan pengukuran sesuai SOP (Standard Operational Procedure). Standar kompetensi ini akan menjadi modal dasar siswa ketika lulus dari SMK, artinya mereka sudah memiliki ketrampilan dan keahlian sesuai dengan bidangnya dan siap untuk memasuki dunia usaha dan dunia industri.

(14)

2

2013/2014, persentase kelulusan siswa yang memenuhi standard KKM hanya 25 % dengan rata-rata nilai 70,40. Infromasi ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggunakan alar-alat ukur masih jauh dari nilai KKM yang telah ditetapkan.

Rendahnya hasil belajar yang dialami oleh siswa dapat disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu: 1) faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan / kondisi jasmani dan rohani siswa, 2) faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni keadaan / kondisi lingkungan di sekitar diri siswa, 3) faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan model yang digunakan guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Sehingga sebagian besar hasil belajar siswa tidak mencapai nilai batas ketuntasan belajar yang ditetapkan.

Rendahnya hasil belajar siswa dapat juga disebabkan karena kurang kreatifnya guru sebagai pendidik dalam memvariasikan strategi dan model pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sehingga membuat proses pembealjaran yang terjadi hanyalah berupa penyampaian informasi dari guru kepada siswa. Dengan kata lain, guru sangat bergantung pada metode yang lama (tradisional) saja yaitu ceramah, tanya jawab dan penugasan. Pembelajaran cenderung membosankan dan kurang menarik minat siswa sehingga membuat suasana proses belajar mengajar menjadi vakum, pasif, tidak ada interaksi dan ada akhirnya siswa hanya termenung, mengantuk dan membuat keributan di dalam kelas.

(15)

3

merumuskan gagasan sendiri dan siswa belum terbiasa bersaing dalam menyampaikan pendapat kepada orang lain.

Untuk mengatasi hasil belajar siswa yang belum memenuhi standard KKM tersebut, maka diperlukan upaya-upaya dari guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Salah satu ciri model pembelajaran kooperatif adalah kemampuan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok yang heterogen. Masing-masing anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama, karena dalam pembelajaran kooperatif keberhasilan suatu kelompok sangat diperhatikan. Siswa yang pintar ikut bertanggung jawab membantu teman satu kelompoknya yang kurang pintar, dan yang kurang pintar akan merasa terbantu dalam memahami materi belajar. Dalam cooperative learning terdapat variasi model yang dapat diterapkan yaitu: 1) Student Team achievent division (STAD), 2) jigsaw, 3) group investigation (GI), 4) think pair share (TPS), 5) numbered head together (NHT), 6) teams game tournament (TGT), 7) team assisted individualization (TAI).

Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini adalah model pembelajaran yang dilakukan guru dengan mengelompokkan siswa dalam beberapa kelompok yang heterogen. Di dalam kelompok tersebut, siswa dituntut aktif di dalam kelompok, bekerjasama, dan saling membantu antar anggota kelompok.

(16)

4

memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) maupun model pembelajaran langsung.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran menggunakan alat-aalt ukur. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Adapun judul penelitian yang diangkat oleh penulis adalah “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Alat-Alat Ukur Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted

Individualization) Pada Siswa Kelas X SMK Immanuel Medan“.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengidentifikasi masalah yang terdapat di sekolah SMK Immanuel Medan antara lain :

1. Persentase hasil belajar siswa pada semester Ganjil tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 37% dengan rata-rata nilai 71,37 sementara pada semester Ganjil tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 25% dengan rata-rata nilai 70,40.

2. Proses belajar mengajar masih berpusat pada guru (teacher centered) sehingga menyebabkan siswa pasif dalam belajar.

3. Penggunaan metode pembelajaran oleh guru yang kurang bervariasi sehingga siswa cepat bosan dalam pembelajaran.

4. siswa masih kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat kepada guru maupun kepada temannya.

C. Batasan Masalah

(17)

5

penelitian maka dilakukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi pada masalah Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Alat-Alat ukur Pada Siswa Kelas X SMK Immanuel Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, diajukan rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar menggunakan alat-alat ukur pada siswa kelas X SMK Immanuel Medan ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui hasil belajar menggunakan alat-alat ukur dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada siswa kelas X SMK Immanuel Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi peneliti, yaitu sebagai kekayaan wawasan dan pengalaman dalam menentukan dan menerapkan model pembelajaran yang dapat menunjang hasil belajar siswa dengan maksimal.

2. Manfaat bagi guru, yaitu dapat menjadi gambaran untuk menentukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

(18)

54 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan data penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur mekanik di kelas X TKR SMK Immanuel Medan T.P. 2015/2016. Persentase aktivitas yang terjadi pada siklus I masih tergolong sangat rendah, untuk kategori aktif dan sangat aktif siswa seharusnya memiliki persentase skor ≥ 75%. Pada siklus II, siswa yang tergolong pada kategori sangat aktif sebanyak 16,67% atau 5 siswa dari 30 siswa, siswa yang tergolong kategori aktif sebanyak 66,66% atau sebanyak 20 siswa dari 30 siswa, dan siswa yang tergolong kategori cukup aktif sebanyak 16,67% atau 5 siswa dari 30 siswa. Aktivitas guru mengalami peningkatan sebesar 15% setelah tindakan pada siklus II. Peningkatan aktivitas guru tersebut diperoleh dari selisih persentase aktivitas guru pada siklus I dengan persentase aktivitas guru pada siklus II.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur mekanik di kelas X TKR SMK Immanuel Medan T.P. 2015/2016. Pada siklus I didapatkan hasil belajar siswa 69,33tingkat ketuntasan klasikal siswa 53,33% atau 16 siswa dari 30 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa menjadi 79,66 tingkat ketuntasan klasikal siswa menjadi 80% atau 24 siswa dari 30 siswa.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti menyarankan: 1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan sebelum memulai proses pembelajaran

(19)

55

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran guru tidak kaku memberi instruksi kepada siswa. 2. Bagi guru yang ingin melakukan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TAI disarankan lebih memperhatikan dan membimbing siswa selama bekerja dalam kelompok dengan cara aktif bertanya kepada tiap siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dengan begitu siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok.

(20)

56

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bungin, Burhan. (2006). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Cahyono, dkk. (2014). Eksperimentasi Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (Tai) Dengan Pendekatan Saintifik Pada Materi Fungsi Ditinjau Dari Interaksi Sosial Siswa. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS (2015).http://blog.hericahyono.com/category/penelitian. 23 Januari 2016.

Curtis R. Finch & Jhon R. Crunkilton, (1984), Curriculum Development in Vocational and Technical Eucation (Planning, Content, and Implementation) (Second Edition). Toronto: Allyn and Bacon, Inc.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fajar, Arni. (2002). Portofolio Dalam Pelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gradini, Ega. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Berbantukan Worksheet Untuk Meningkatkan Kemampuan Trigonometri Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Bina Bangsa Getsempena. STKIP Bina Bangsa Getsempena. Volume IV Nomor 2.

http://ejournal.stkipgetsempena.ac.id/index.php/visipena/article/view/67. 30 Juni 2015.

Hamiyah, Nur dan Mohammad Jauhar. (2014). Strategi Belajar-mengajar Di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Isjoni. (2007). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Kresma, Eka Nella. (2014). Perbandingan Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Titik Jenuh Siswa Maupun Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Educatio Vitae. Vol. 1/Tahun1/2014.

http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/educatiovitae/article/vie/ 180. 30 Juni 2015.

(21)

57

Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Pada Konsep Hama Dan Penyakit Tumbuhan, Jurnal EduBio Tropika. Volume 1. Nomor 1. Oktober 2013.

http://jet.jurnal.web.id/index.php/JET/article/download/5/5. 2 Juli 2015.

Makmun, Abin Syamsudin. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Megawati, Yolanda Dian Nur dan Annisa Ratna Sari. (2012). ModelPembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Dalam Meningkatkan Keaktifan Siswa Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. X. No. 1. Tahun 2012.

http://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/927. 2 Juli 2015.

Oemar, Hamalik. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Retnowati, Sri. (2009). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kelulusan Mahasiswa FE UNNES. http://lib.unnes.ac.id/5379. 19 Agustus 2015.

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning : Teori, Riset, dan Praktik. Bandung : Nusa Media.

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. (2014). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sriyono, dkk. (1992). Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudrajat, Akhmad. (20090. Taksonomi Bloom.

http://www.scribd.com/doc/18022257/Taksonomi-Bloom. 23 Januari 2016

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Susanto, Ahmad. (2012). Teori Belajar Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(22)

58

Keaktifan Siswa Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI PSs 1 SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun Ajaran 2011/2012. Pendidikan Matematika UNWIDHA Klaten. Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013. http://journal.unwidha.ac.id/index.php/magistra/article/view/271. 2 Juli 2015.

Thobroni, M. (2015). Belajar & Pembelajaran : Teori dan Praktik. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Wahyuniar, Lilia Sinta, dkk. (2015). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team-Assisted Individualization (TAI) Dan Teams Games Tournaments (TGT) Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Kemampuan Spasial Siswa Kelas VIII MTS Negeri Se-Kabupaten Ngawi. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. Vol.3. No.1. Hal 38-50. Maret 2015. http://jurnal.fkip.uns.ac.id. 2 Juli 2015.

Wati, Yuli Ratna, dkk. (2013). Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan Media Komik Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2012/201. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK). Vol. 3 No. 2 Tahun 2014.

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia/article/view/3347. 2 Juli 2015

Widyantini. (2006). Model pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta: Depdiknas PPPG Matematika.

Wintari, Ni Luh Made Dwi, dkk. (2014). Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team-Assisted Individualization (TAI) Dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Iv Sd Negeri 6 Dauh Puri Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Vol: 2 No: 1 Tahun 2014.

Gambar

Gambar 1. Siklus dalam prosedur PTK ..............................................................20

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan karena banyaknya nasabah yang tidak dapat mengembalikan kredit sehingga karena terganggunya kelancaran usaha yang disebabkan oleh situasi ekonomi

Bila seorang remaja mulai menunjukkan perubahan ke arah yang negatif: bergaul dengan kelompok delinkuen (menyimpang/kriminal), pacaran yang mulai melebihi

Perencanaan pola tata ruang yang efisien dan efektif untuk area pahat adalah dengan cara ditata bergrup, hal itu dimaksudkan agar memudahkan pengawasan dari instruktur

Untuk mengembangkan kompetensi dan jejaring riset, dosen akan difasilitasi dalam berbagai bentuk kegiatan riset bersama dengan institusi mitra (joint research atau

Hasil analisis mendapati interaksi antara kebebasan lembaga pengarah, pengetahuan perakaunan dan kewangan jawatankuasa audit dan pemilikan ekuiti oleh pengurusan masing-masing

− Sampah halus tidak ikut terbawa ke dalam sistem pengumpul lindi, dan memungkinkan lindi mengalir dan terarah ke bawahnya. c) Bila menggunakan tanah liat,

Maka dibutukan guru yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya dan dilandasi oleh niat yang benar, ikhlas dalam mengajarkan ilmu

Pembahasan utama yang dijadikan objek oleh peneliti dalam karya tulis ilmiah ini adalah ‚Analisis Hukum Islam terhadap Mekanisme Jual Beli Ikan Laut dalam Tendak‛ yang