• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI RASA BERDUKA TERHADAP PROSES BERDUKA DISFUNGSIONAL PADA MAHASISWA PSIK UMM TA. 2010 - 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI RASA BERDUKA TERHADAP PROSES BERDUKA DISFUNGSIONAL PADA MAHASISWA PSIK UMM TA. 2010 - 2012"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Allah berfirman dalam Q.S Ali Imran, ayat 185 yang berbunyi: “Tiap-tiap yang

berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah

disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke

dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain

hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”

Kematian adalah berakhirnya proses kehidupan (vital process). Kematian bukan

hanya negasi atas kehidupan; kematian bukan sekedar ketiadaan kehidupan, tapi juga

ketiadaan ke-manusia-an (humanness). Kematian klinis adalah momen ketika jantung

berhenti bekerja sehingga menghentikan pasokan oksigen ke otak (Luper dalam

Damm, 2011).

Duka cita (grief) merupakan istilah yang mengindikasikan reaksi alamiah yang

terjadi pada individu akibat kehilangan (Baik berupa primary losses/actual losses maupun

secondary losses/symbolic losses), yang meliputi reaksi fisik, psikologis (emosi dan kognisi),

perilaku, social, atau spiritual. Mourning/grief work adalah respon kehilangan dan duka

cita hingga usaha mengatasinya dan respon untuk belajar hidup dengan apa yang

terjadi (Corr, Nabe, & Corr, dalam Miller, 2014).

Menurut Wiryasaputra (2005) menghimpun lima variable yang mempengaruhi

bagaimana berkabung dan reaksi duka cita yang dialami oleh individu, yaitu,

kedekatan hubungan dimasa lampau, cara kehilangan, ketersediaan dukungan bagi

orang yang berduka, kepribadian orang yang berduka, dan nilai objek yang hilang.

(2)

2

seseorang dengan seseorang yang hilang, maka semakin dalam dan kompleks rasa

duka yang menerpa. Cara kehilangan dalam pandangan individual memiliki makna

yang berdeba-beda. Cara kehilangan yang kita anggap wajar belum tentu tidak

menyebabkan rasa duka pada orang yang mengalaminya. Ketersediaan dukungan

adalah merujuk kepada tindakan yang orang lain lakukan ketika mereka

menyampaikan bantuan. Kepribadian adalah manajemen konstan (dengan

tingkat-tingkat yang beragam) terhadap potensi-potensi yang terdapat pada individu, dan

potensi-potensi tersebut membantu menentukan respon individu dalam berbagai

situasi (Az-Za’balawi, 2007). Nilai objek yang hilang pada umumnya adalah semakin

tinggi nilai yang diberikan oleh orang pada objek yang hilang maka akan semakin

dalam kedukaannya dan begitu pula sebaliknya.

Intensitas grief pada setiap individu berbeda dan dapat berangsung selama

beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun. Perubahan yang terjadi pada fase awal

orang yang ditinggalkan akan merasa terkejut, tidak percaya dan lumpuh, sering

menagis atau mudah marah (Santrock dalam Laurie, 2008). Merasa sakit setelah

kehilangan besar sungguh normal. Itu membuktikan bahwa kita hidup, kita manusia

biasa (Baswardono, 2006).

Wissmann, (2006) mengidentifikasi beberapa dampak yang muncul karena

berduka disfungsional, antara lain: menjadi tergantung pada almarhum/ah, terlibat

penyalahgunaan zat, depresi, mengembangkan ide untuk bunuh diri, merasa bersalah

secara terus menerus, menurunkan harga diri, dan muncul keluhan somatik dalam

jangka waktu tertentu.

Perkiraan tingkat prevalensi kejadian berduka disfungsional patologis 14-34%

(Dimonda dalam Miller, 2014). Ada perkiraan bervariasi tergantung pada definisi

(3)

3

hubungan antara kesedihan yang rumit simtomatologi dan masalah yang

berhubungan dengan tidur dalam kelompok lebih dari 500 berduka orang dewasa dan

300 orang dewasa yang tidak berduka dalam dua tahun pertama setelah mereka

kehilangan teman dekat atau kerabat (Hardison dalam Neimeyer, 2005). Sampel

adalah beragam baik etnis (37% Afrika Amerika) dan modus kematian, dengan subset

besar kematian akibat penyebab trauma (kecelakaan, bunuh diri). Menariknya, ini

sangat daerah yang dinonaktifkan dalam depresi akut, memberikan bukti lebih lanjut

untuk kekhasan depresi dan kesedihan (Gundel et al, dalam Laurie, 2008).

Berdasarkan interview awal yang peneliti lakukan, subyek dewasa awal mengaku

sulit menerima kenyataan atas peristiwa kematian. Ketika memasuki fase awal

berduka disfungsional hasil interview peneliti dengan mahasiswa PSIK UMM tahun

angkatan 2010-2012 yang berjumlah 30 orang sebagai responden 10 orang merasa

sangat terkejut dan menjadi sering menangis, 15 orang merasa sangat terpukul dan

merasa hidupnya hampa, 5 orang mengatakan mereka merasakan kekecewaan yang

sangat dalam karena kehilangan orang tuanya. Dampak yang timbul setelah

responden mengalami kedukaan diantaranya, 15 orang mengatakan mereka merasa

minder karena orang tuanya sudah tidak utuh lagi, 7 orang mengungkapkan perasaan

bersalah terus-menerus setelah kehilangan orang tuanya karena merasa belum mampu

membahagiakannya, 3 orang mengatakan masih sangat merasa bergantung kepada

almarhum/ah orang tuanya, dan 5 orang mengatakan sering merasakan kelelahan

secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.

Melalui paparan di atas peneliti tertarik untuk meneliti faktor dominan yang

mempengaruhi proses berduka disfungsional pada Mahasiswa PSIK Universitas

(4)

4

yang mempengaruhi rasa berduka terhadap proses berduka disfungsional pada

Mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Malang”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka dapat

disusun rumusan permasalahan sebagai berikut:

Bagaimanakah faktor yang dominan dalam mempengaruhi rasa berduka

terhadap proses berduka disfungsional?

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor dominan yang dapat

menyebabkan berduka disfungsional.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengindentifikasi faktor nilai objek yang hilang dalam proses berduka

disfungsional.

2. Mengidentifikasi faktor kedekatan hubungan dimasa lampau dalam

proses berduka disfungsional.

3. Mengidentifikasi faktor cara kehilangan dalam proses berduka

disfungsional.

4. Mengidentifikasi faktor kepribadian orang yang berduka dalam

proses berduka disfungsional.

5. Mengidentifikasi faktor kesediaan dukungan orang yang berduka

dalam proses berduka disfungsional.

6. Menganalisis faktor yang paling dominan diantara nilai objek yang

(5)

5

kepribadian, dan ketersediaan dukungan terhadap proses berduka

disfungsional.

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

1.4.1.1.Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam

penerapan ilmu metode penelitian, khususnya mengenai gambaran berduka

disfungsional pada dewasa muda.

1.4.1.2.Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Merupakan salah satu sumber ilmu yang bermanfaat atau sebagai sarana

untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi kehidupan

penulis kedepan. Dari penelitian ini diharapkan, peneliti dapat mengetahui

faktor dominan yang dapat mempengaruhi rasa berduka dalam proses

berduka disfungsional pada usia dewasa muda.

2. Bagi institusi pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan dan pengajaran serta menambah kumpulan katalog

perpustakaan. Dapat menjadi acuan dalam penyusunan asuhan keperawatan

terhadap masalah berduka disfungsional.

3. Bagi masyarakat

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan untuk

(6)

6

disfungsional. Sehingga keluarga dapat memahami dan dapat mengaplikasikan

kepada keluarga atau kerabat yang mengalami hal serupa.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Menurut hasil penelitian Fahransa (2008) yang berjudul ”Grief pada Ayah

yang Anaknya Meninggal Dunia secara Mendadak”, kontrol diri yang tampil

pada seorang ayah, tidak menggambarkan perasaan ayah yang sesungguhnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran prose grief pada ayah

yang anaknya meninggal secara mendadak pada usia kanak-kanak serta

usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesedihan. Pendekatan penelitian ini

adalah pendekatan kualitatif pada dua orang subjek penelitian dengan

menggunakan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proses grief yang diajukan Sanders

(1998), salah seorang subjek melampaui tahap shock hingga tahap healing

namun belum mencapai tahap renewal. Seorang subjek lainnya mencapai tahap

renewal, namun tidak mengalami tahap shock yang intens dan tahap withdrawal.

Usaha yang dilakukan kedua subjek untuk mengatasi kesedihan antara lain

dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, menyibukkan diri dengan pekerjaan,

dan berfokus pada anak-anak lain yang masih hidup. Sedangkan penelitian

yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor dominan

yang dapat menyebabkan berduka disfungsional pada usia dewasa muda (17 –

22 tahun) yang ditinggal meninggal oleh orang tuanya, pada saat berada di

bangku perkuliahan. Jenis penelitian yang dugunakan adalah analisis

(7)

7

2. Menurut hasil penelitian Cahyasari (2009) yang berjudul “Grief Pada Remaja

Putra karena Kedua Orang Tuanya Meninggal”, dalam penelitian ini peneliti

ingin mengetahui bagaimana reaksi grief yang muncul pada remaja putra,

proses perkembangan grief dan faktor yang menyebabkan grief pada remaja

putra. Metode yang digunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian

studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang remaja putra yang

usianya diantara 11 – 17 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, grief yang muncul

pada subjek dapat dilihat dari ekspresi yang muncul yaitu ekspresi fisik,

ekspresi kognitif, ekspresi afektif, dan ekspresi dalam bentuk tingkah laku.

Adapun faktor yang menyebabkan grief yang dialami subjek yaitu hubungan

individu dengan almarhum, proses kematian, jenis kelamin orang yang

ditinggalkan, latar belakang keluarga, support system. Sedangkan pada penilitian

yang telah dilakukan jenis penelitiannya adalah analisis observasional dengan

pendekatan cross sectional. Menggunakan responden laki-laki dan perempuan,

(8)

i

ANALISIS FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI

RASA BERDUKA TERHADAP PROSES BERDUKA

DISFUNGSIONAL PADA MAHASISWA

PSIK UMM TA. 2010 - 2012

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadyah Malang

Oleh:

NOVIETRI SHOFIANI

201010420311002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(9)

ABSTRAK

Analisis Faktor Dominan yang Mempengaruhi Rasa Berduka Terhadap Proses BerdukaDisfungsional Pada Mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Malang TA. 2010 – 2012 Novietri Shofiani1, Tutu April A, S. Kp. M. Kes 2, Sunardi, S.Kep. Ns. M.Kep 3

Latar Belakang: Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kematian adalah berakhirnya proses kehidupan. Berduka disfungional pada usia dewasa muda dapat menimbulkan efek seperti menurunkan harga diri, depresi, dan merasa bersalah secara terus-menerus. Pada penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti analisis faktor dominan yang mempengaruhi rasa berduka terhadap prose berduka disfungsional pada mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2015.

Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian case Control dengan rancangan Retrospektif. Dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan dengan cara mengobservasi sekaligus pada suatu saat. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Subjek penelitian adalah mahasiswa tahun angkatan 2010, 2011, 2012 yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 30 orang, Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan sistem komputerisasi dengan uji regresi logistik.

Hasil: Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel nilai objek yang hilang memiliki nilai signifikansi (0.017) tersebut lebih kecil dari α < 0,05, maka variabel nilai objek yang hilang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses berduka disfungsional. Begitu pula dengan variabel kedekatan hubungan dimasa lampau memiliki nilai signifikansi (0.044) tersebut lebih kecil dari α < 0,05, maka variabel kedekatan hubungan dimasa lampau memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses berduka disfungsional.Sedangkan variabel kepribadian memiliki nilai signifikansi (0.710) tersebut

lebih besar dari α > 0,05, maka variabel kepribadian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap proses berduka disfungsional. Begitu pula dengan variabel ketersediaan

dukungan memiliki nilai signifikansi (0.192) tersebut lebih besar dari α > 0,05, maka variabel ketersediaan dukungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap proses berduka disfungsional.

Kesimpulan: Terdapat faktor nilai objek yang hilang berpengaruh paling dominan terhadap proses berduka disfungsional pada mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2015.

Kata Kunci: Faktor yang mempengaruhi rasa berduka, berduka disfungsional, dewasa muda

(10)

ABSTRACT

Analysis of Dominant Factor that Influence Grief Feeling toward Dysfunctional Grieving Process in PSIK Student of

Muhammadiyah Malang University Under Graduate. 2010 – 2012

Novietri Shofiani1, Tutu April A, S. Kp. M. Kes 2, Sunardi, S.Kep. Ns. M.Kep 3

Background: Every soul will be die. Death is the end of life. Dysfunctional Grieving in young adult can give effect such as, decreasing of self esteem, depression, and feeling guilty continuedly. In this research, interest to knowing dominant factor of dysfunctional grieving process in PSIK student of muhammadiyah malang university.

Research Methode: The research design used in this study is descriptive correlational research and the type Cross Sectional research conducted. It was did on April 2015 in health science faculty of muhammadiyah malang university. The sample subject were under graduate 2010 - 2012 include in criteria were 30 peoples. It used purposive sampling and data analyze by SPSS with logistic regression test.

Result: the result shows if value object that lost variable gots siqnificant (0.017) < 0.05, it mean that value object that lost variabel have influence toward in dysfunctional grieving process. Nearby relation in a past variable got siqnificant (0.044) < 0.05 it’s also have influence in dysfunctional grieving process too. Character variable got siqnificant

value (0.710) > 0.05 it’s mean don’t have a relation. It was same in support relation

variable gots siqnificant (0.192) > 0.05 that’s mean don’t have a relation.

Conclude: There is a dominant factor of dysfuntional grieving process in PSIK student of muhammadiyah malang university 2015.

Keyword: Factor influence grief feeling, dysfuntional grieving, young adulth.

1. Student of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.

2. Lecture of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.

(11)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu,

berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Analisis faktor dominan yang mempengaruhi rasa berduka terhadap proses

berduka disfungsional.” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan,

arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis juga tidak lupa menyampaikan

terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M. Kep., Sp. Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini S.Kep.Ns.M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Ibu Tutu April A, S.Kp. M.Kes., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, memberikan bimbingan, dukungan, arahan, dan motivasi

dalam penyusunan proposal skripsi ini.

4. Bapak Sunardi S.Kep, Ns.,M.Kep selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, memberikan bimbingan, dukungan, arahan, dan motivasi

dalam penyusunan proposal skripsi ini.

5. Kedua orang tua saya, (Alm) Drs. Muhammad Jamian dan Purwahyuni, S.Pd

yang selalu ada untuk saya. Ridho kalianlah yang menuntun mencapai cita-cita

(12)

v

6. Kakak-kakakku: Yulina Fadilah, S.Pd, Muhammad Shofian, Amd, Muhammad

Usamah Rasyidi, S.Sos, yang selalu menjadi supporter sejati.

7. Teman-temanku: PSIK A 2010, dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan

satu persatu, terima kasih telah menemani masa-masa kuliah.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat

balasan yang sesuai dan diterima sebagai ibadah oleh Allah Yang Maha Kuasaatas

segala sesuatu. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan

oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena

itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Malang Mei 2015

(13)

vi DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ……… i

Lembar Persetujuan ……… ii

Lembar Pengesahan ……… iii

Kata Pengantar ………... iv

Daftar Isi ……… vi

Daftar Tabel ………... viii

Daftar Gambar ……….. ix

Daftar Lampiran ……… x

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1 Latar Belakang ……… 4

1.2 Rumusan Masalah ………... 4

1.3 Tujuan ……… 4

1.3.1 Tujuan Umum ……… 4

1.3.2 Tujuan Khusus ……… 4

1.4 Manfaat ……… 5

1.4.1 Manfaat Teoritis ……… 5

1.4.2 Manfaat Praktisi ……… 5

1.4.2.1 Manfaat Bagi Peneliti ………. 5

1.4.2.2 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan …………. 5

1.4.2.3 Manfaat Bagi Masyarakat ………... 5

1.5 Keaslian Penelitian ……….... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……… 8

2.1 Konsep Kematian ………. 8

2.1.1 Definisi Kematian ………. 8

2.1.2 Jenis-jenis Kematian ………. 9

2.1.3 Tingkatan Persepsi Usia Tentang Kematian ………. 13

2.2 Konsep Berduka dan Kehilangan ………. 15

2.2.1 Definisi Berduka dan Kehilangan ………. 15

2.2.2 Fase-fase Dalam Berduka ………. 16

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasa Berduka … 17 2.2.4 Tipe Berduka ……… 23

2.3 Konsep Dewasa Muda ……….. 25

2.3.1 Definisi Dewasa Muda ……… 25

2.3.2 Karakteristik Perkembangan Dewasa Muda ……….. 25

2.4 Hubungan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasa Berduka Terhadap Proses Berduka Disfungsional ……… 26

(14)

vii

Proses Berduka Disfungsional ……… 26

2.4.2 Hubungan Faktor Kedekatan dimasa Lampau Terhadap Proses Berduka Disfungsional ………….. 26

2.4.3 Hubungan Faktor Cara Kehilangan Terhadap Proses Berduka Disfungsional ……….. 27

2.4.4 Hubungan Faktor Kepribadian Terhadap Proses Berduka DIsfungsional ……….. 27

2.4.5 Hubungan Faktor Ketersediaan Dukungan Terhadap Proses Berduka Disfungsional ………... 28

BAB III KERANGKA KONSEP ……….. 29

3.1 Kerangka Konsep ………. 29

3.2 Hipotesis Penelitian ………... 30

BAB IV METODE PENELITIAN ……….. 31

4.1 Desain Penelitian ………... 31

4.2 Kerangka Penelitian ………... 32

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ……….. 33

4.3.1 Populasi ………. 33

4.3.2 Sampel ………... 33

4.3.3 Sampling ……… 33

4.4 Variabel Penelitian ………. 33

4.4.1 Variabel Bebas (Independen) ………. 34

4.4.2 Variabel Tergantung (Dependen) ………... 34

4.5 Definisi Operasional ……….. 34

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 37

4.7 Instrumen Penelitian ……….. 37

4.7.1 Uji Validitas ……….... 38

4.7.2 Uji Reliabilitas ……… 40

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ………. 40

4.9 Analisa Data ……….. 44

4.10 Etika Penelitian ………... 46

4.11.1 Lembar Persetujuan atau Informed Consent ………. 46

4.11.2 Anonimity ………. 47

4.11.3 Confidentiality ……… 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ………..48

5.1 Data Umum ………... 48

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……… 48

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin … 49 5.2 Data Khusus ………. 49

5.2.1 Karakteristik Responden Berduka Disfungsional Berdasarkan Cara Kehilangan ……… 49

5.2.2 Karakteristik Responden Berduka Disfungsional Berdasarkan Nilai Objek yang Hilang ……… 50

5.2.3 Karakteristik Responden Berduka Disfungsional Berdasarkan Kedekatan Hubungan dimasa Lampau ….. 51

(15)

viii

5.2.5 Karakteristik Responden Berduka Disfungsional

Berdasarkan Ketersediaan Dukungan ……… 52

5.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Proses Berduka Disfungsional ……… 53

5.2.7 5.3.2 Crosstab Karakteristik Responden Berdasarkan Data Khusus ………... 56

5.4 Analisis Data Multivariat ……… 58

BAB VI PEMBAHASAN ………...……… 57

6.1 Gambaran Proses Berduka Disfungsional Pada Mahasiswa PSIK UMM TA. 2010 –2012 Tahun 2015 ……… 57

6.2 Identifikasi Faktor Cara Kehilangan Terhadap Proses Berduka Disfungsional ……… 58

6.3 Identifikasi Faktor Nilai Objek yang Hilang Terhadap Proses Berduka Disfungsional ……….. 59

6.4 Identifikasi Faktor Kedekatan Hubungan dimasa Lampau Terhadap Proses Berduka Disfungsional ………... 60

6.5 Identifikasi Faktor Kepribadian Terhadap Proses Berduka Disfungsional ………. 61

6.6 Identifikasi Faktor Ketersediaan Dukungan Terhadap Proses Berduka Disfungsional ……….. 62

6.7 Analisis Multivariat ……….. 63

6.8 Keterbatasan Penelitian ………... 64

6.9 Implikasi Keperawatan ……… 64

BAB VII PENUTUP ..………...……… 66

7.1 Kesimpulan ………. 66

7.2 Saran ………... 66

7.2.1 Bagi Profesi Keperawatan ………... 66

7.2.2 Bagi Institusi ……….. 67

7.2.3 Bagi Peneliti Lain ……… 67

(16)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Persepsi Usia Tentang Kematian ………... 13

Tabel 4.1 Definisi Operasional ………... 30

Tabel 5.1.1 Karakteristik Respoden Berdasarkan Usia Di PSIK Universitas Muhammadiyah Malang Tahun Angkatan. 2010 – 2012

Pada Tahun 2015 ……….. 48

Tabel 5.2.7 Crosstab Karakteristik Responden Berdasarkan

Data Khusus Di PSIK Universitas Muhammadiyah Malang Tahun Angkatan. 2010 - 2012

Pada Tahun 2015 ……….. 53

(17)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual .,……… 24

Gambar 4.1 Kerangka Penelitian ……….. 26

Gambar 5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……. 49

Gambar 5.2.1 Karakteristik Responden Berduka Disfungsional

Berdasarkan Cara Kehilangan ……… 49

Gambar 5.2.2 Karakteristik Responden Berduka Disfungsional

Berdasarkan Nilai Objek yang Hilang ……….. 50

Gambar 5.2.3 Karakteristik Responden Berduka Disfungsional

Berdasarkan Kedekatan Hubungan Dimasa Lampau …… 51

Gambar 5.2.4 Karakteristik Responden Berduka Disfungsional

Berdasarkan Kepribadian ………. 51

Gambar 5.2.5 Karakteristik Responden Berduka Disfungsional

Berdasarkan Ketersediaan Dukungan ……….. 52

Gambar 5.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Proses

(18)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qarni, A. (2008). If We Die Saat Maut menjemput. Jakarta : Al Qalam Kelompok Gema Insani

Az-Za’balawi, M. (2007). Pendidikan Remaja antara Islam dan Ilmu Jiwa. Jakarta : Gema Insani Press

Baswardono, D. (2006). Bertahan dari Tragedi: Petunjuk untuk Mereka yang Berduka karena Kematian, Bencana dan Perceraian. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia

Bruce, A. (2007). Helping Patients, Families, Cargivers, and Physicians, in the Grieving Process. JAOA, Supplement 7 Vol 107, No 12

Cahyasari, I. (2009). Grief Pada Remaja Putra Karena Kedua Orang Tuanya Meninggal.

Skripsi tidak diterbitkan. Depok: Universitas Gunadarma

Damm, M. (2011). Kematian: Subuah Risalah Tentang Eksistensi Dan Ketiadaan. Depok : Tim Kepik

Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Bogor : Ghalia Indonesia

Fahransa, A. (2008). Grief Pada Ayah yang Anaknya Meninggal Dunia Secara Mendadak.

Skripsi tidak diterbitkan. Depok: Universitas Indonesia

Gunarsa, S. (2008). Psikologi Keperawatan. Jakarta: Gunung Mulia

Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Laurie, A. & Neimeyer, A. (2008). African Americans In Bereavement: Grief As A Function Of Ethnicity. Baywood, OMEGA Vol 57

Lestari, S. (2012). Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Miller, K. (2014). A Matter of Life and Death: Situating Death in Education. Canadian Journal for New Scholars in Education, Vol 5, Issue 2

Musfiroh, T. (2008). Pengembangan Karakter Anak Melalui Pendidikan Karakter. Tinjauan Berbagai Aspek Character Buiding. Yogyakarta : Tiara Wacana

Neimeyer, A. (2005). Complicated Grief and The Quest For Meaning: A Constructivist Contribution. Baywood, OMEGA Vol 52

(20)

Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Rita, F. (2009). Theory and Practice, Tabbner’s Nursing Care. Australia : CAN

Ruwaida, A. (2006). Hubungan Antara Kepercayaan Diri dan Dukungan Keluarga dalam Menghadapi Masa berduka. Jurnal Indigenous. Vol 8, No 2

Sarafino, E. P. (2005). Health Psycholohy Biopsychosocial Interaction (2nd ed). USA : John, W

& Sons inc

Sheehy, L. (2013). Understanding Factors That Influence The Grieving Process. End of Life Journal, Vol 3, No 1

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung : CV Alfa Beta

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Suseno, T. A. A. (2005). Buku Ajar Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia: Kehilangan, Kematian dan Berduka dan Proses Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Seto

Videbeck, L. (2008). Psychiatric-Mental Health Nursing. Philadelphia : A Macmillan Company

Wiryasaputra, S. (2005). Mengapa Berduka: kreatif mengelola perasaan duka. Yogyakarta: Kanisius

Referensi

Dokumen terkait

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sriwijaya “hak bebas royalti non-ekslusif” ( non-exclusively royalty-freeright )

Faktor lain yang mempengaruhi perbedaan tingkat depresi lansia yang berada di rumah dan di panti werdha adalah faktor support system meliputi dukungan keluarga, lingkungan

Tujuan penelitian ini adalah menguji secara empirik perbedaan prasangka terhadap kelompok siswa sekolah lain dan konformitas pada kelompok teman sebaya antara siswa

Hal ini tentu harus dibarengi dengan bukti-bukti sah kepemilikan tersebut yang berasal dari bagian pertanahan negara berupa akta tanah dan surat-surat resmi

Formulasi dari struktur aktiva adalah sebagai berikut: Struktur aktiva :  Aktiva Total Tetap  Aktiva Total (Syamsudin 2001:9) Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang

Untuk mengetahui faktor-faktor paling dominan yang dapat mempengaruhi stres pada mahasiswa PSIK angkatan 2012 dalam menghadapi OSCE, yang terdiri dari subfaktor ekonomi, faktor

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 serta Peraturan Menteri

Adapun penelitian terdahulu yang menggunakan dua metode tersebut pada data microarray yaitu prediksi waktu tahan hidup pasien penyakit jantung koroner dengan