I. Pendahuluan (17-1)
Bagian pendahuluan menjelaskan penggunaan sabuk dan tali untuk transmisi daya antar poros, baik dengan kecepatan sama maupun berbeda. Efisiensi transmisi dipengaruhi beberapa faktor, termasuk kecepatan sabuk, kekencangan sabuk pada puli, kontak antara sabuk dan puli, serta kondisi sabuk. Catatan penting menekankan pentingnya kesejajaran poros untuk kestabilan tegangan tali, jarak optimal antar puli untuk mencegah beban berlebih pada poros dan keausan bearing, serta pengaturan kekencangan sabuk untuk kinerja optimal. Pembahasan ini memberikan dasar pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar transmisi daya mekanik menggunakan sabuk dan puli.
II. Jenis Sabuk (17-2)
Seksi ini mengklasifikasikan jenis-jenis sabuk yang umum digunakan, meliputi sabuk datar, V-belt, dan sabuk bundar atau tali. Masing-masing jenis dijelaskan dengan aplikasinya, termasuk batasan jarak antar poros yang direkomendasikan. Untuk transmisi daya besar, penggunaan sabuk ganda atau puli dengan alur jamak dijelaskan sebagai solusi. Pengelompokan ini membantu mahasiswa memahami pilihan material dan desain berdasarkan kebutuhan aplikasi spesifik. Keberagaman jenis sabuk ini penting dalam konteks pemilihan material yang tepat dalam aplikasi teknik.
III. Bahan Sabuk (17-3)
Bagian ini membahas karakteristik material sabuk yang ideal, yaitu kuat, fleksibel, tahan lama, dan memiliki koefisien gesek tinggi. Dilanjutkan dengan penjelasan rinci berbagai material sabuk, seperti kulit, kapas, karet, dan balata. Masing-masing material dibahas kelebihan dan kekurangannya, serta aplikasi yang sesuai. Bagian ini penting untuk membantu mahasiswa memahami hubungan antara sifat material dengan performa dan ketahanan sabuk dalam berbagai kondisi operasi. Gambar 17-2 yang menunjukkan orientasi serat pada sabuk kulit menjadi ilustrasi kunci dalam pemahaman pemilihan sisi kulit.
IV. Massa Jenis Bahan Sabuk (17-4)
Tabel 17-1 menyajikan data massa jenis berbagai material sabuk, termasuk kulit, kanvas, karet, dan balata, baik untuk anyaman tunggal maupun ganda. Data numerik ini penting untuk perhitungan-perhitungan lanjut yang terkait dengan desain dan analisis sabuk. Data kuantitatif ini memberikan konteks faktual dalam perancangan sistem transmisi daya. Pemahaman tentang massa jenis penting untuk perhitungan tegangan dan kekuatan material.
V. Tekanan pada Sabuk (17-5)
Diskusi ini berfokus pada kekuatan ultimate dan tegangan kerja yang diperbolehkan pada sabuk kulit. Faktor keamanan yang direkomendasikan (8-10) dijelaskan, dan ditekankan bahwa keausan lebih penting daripada kekuatan teoritis. Tegangan kerja yang direkomendasikan diberikan, dan hubungannya dengan umur pakai sabuk dijelaskan. Bagian ini penting dalam menentukan dimensi dan material sabuk untuk aplikasi tertentu, mempertimbangkan faktor keamanan dan umur pakai yang diharapkan. Informasi ini berkaitan langsung dengan aspek kehandalan dan efisiensi sistem.
VI. Kecepatan Sabuk (17-6)
Bagian ini membahas pengaruh kecepatan sabuk terhadap gaya sentrifugal dan efisiensi transmisi daya. Kecepatan sabuk optimal (20-22,5 m/s) dijelaskan sebagai kecepatan yang memberikan efisiensi transmisi daya terbaik. Penjelasan ini menggabungkan teori mekanika dengan aplikasi praktis dalam mendesain sistem transmisi daya yang efisien. Pengetahuan tentang kecepatan optimal penting untuk memaksimalkan efisiensi dan menghindari kerusakan akibat gaya sentrifugal.
VII. Koefisien Gesek (17-7)
Bagian ini menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi koefisien gesek antara sabuk dan puli, termasuk material sabuk dan puli, kondisi permukaan, dan kecepatan sabuk. Tabel 17-2 memberikan nilai koefisien gesek untuk berbagai kombinasi material. Data ini penting untuk perhitungan tegangan dan daya yang ditransmisikan. Ketepatan data ini sangat krusial dalam desain dan peramalan kinerja sistem transmisi daya. Informasi ini mengilustrasikan kompleksitas interaksi antara material dalam sistem mekanik.
VIII. Sambungan Sabuk (17-8)
Bagian ini membahas berbagai metode penyambungan sabuk, termasuk sambungan tanam, ikat, dan logam. Gambar 17-3 mengilustrasikan berbagai jenis sambungan. Tabel 17-3 menunjukkan efisiensi masing-masing jenis sambungan. Pemahaman tentang sambungan sabuk penting untuk memastikan kekuatan dan ketahanan sambungan. Ilustrasi gambar dan data numerik dari efisiensi membantu mahasiswa dalam membuat pilihan yang tepat dalam aplikasi.
IX. Jenis Gerakan pada Sabuk Datar (17-9)
Bagian ini menjelaskan berbagai konfigurasi pengaturan poros dan puli, termasuk gerakan sabuk terbuka, membelit, seperempat putaran, dengan puli pengarah, campuran, langkah (tapered pulley), dan cepat-lepas. Gambar 17-4 sampai 17-11 mengilustrasikan masing-masing konfigurasi. Pemahaman ini penting untuk memahami berbagai kemungkinan penerapan sistem transmisi daya. Ilustrasi grafis dari berbagai konfigurasi sangat penting untuk memahami konsep secara visual dan praktis.
X. Perbandingan Kecepatan (17-10)
Bagian ini menjelaskan perhitungan perbandingan kecepatan antara puli penggerak dan pengikut. Rumus perhitungan perbandingan kecepatan berdasarkan diameter puli dan kecepatan rotasi diberikan. Pemahaman ini dasar untuk mendesain sistem transmisi daya dengan rasio kecepatan yang diinginkan. Rumus dan penjelasannya memberikan landasan matematika untuk perhitungan sistem transmisi daya.
XI. Gelincir Sabuk (17-11)
Bagian ini membahas fenomena gelincir sabuk dan pengaruhnya terhadap perbandingan kecepatan. Rumus untuk menghitung persentase gelincir diberikan. Contoh 17-1 mengilustrasikan perhitungan kecepatan dengan dan tanpa gelincir. Pemahaman tentang gelincir penting untuk merancang sistem yang handal dan akurat dalam transmisi kecepatan. Contoh numerik memperjelas penerapan rumus dan dampak gelincir terhadap sistem.
XII. Panjang Sabuk (17-12 & 17-13)
Bagian ini menjelaskan perhitungan panjang sabuk untuk pengaturan puli terbuka dan bersilangan. Rumus perhitungan panjang sabuk berdasarkan diameter puli dan jarak antar pusat puli diberikan, dengan pendekatan yang mempertimbangkan sudut kecil. Contoh 17-2 mengilustrasikan perhitungan panjang sabuk. Kemampuan menghitung panjang sabuk penting dalam mendesain dan memasang sistem transmisi daya. Rumus dan contoh numerik memberikan panduan praktis untuk perhitungan.
XIII. Daya yang Diteruskan (17-14)
Bagian ini membahas perhitungan daya yang ditransmisikan oleh sabuk, berdasarkan perbedaan tegangan pada sisi ketat dan kendur serta kecepatan sabuk. Rumus perhitungan daya diberikan, baik dalam satuan HP maupun Watt. Penjelasan ini menghubungkan teori mekanika dengan aplikasi praktis dalam perhitungan daya. Rumus perhitungan memberikan dasar untuk perancangan dan analisis sistem transmisi daya.
XIV. Pergeseran Sabuk (17-15)
Bagian ini menjelaskan fenomena pergeseran sabuk akibat perbedaan tegangan pada sisi ketat dan kendur. Penjelasan ini memberikan gambaran tentang dinamika sistem transmisi daya. Walaupun pergeseran kecil dan dapat diabaikan, penjelasan ini memberikan konteks yang lebih lengkap tentang mekanisme kerja sistem.
XV. Perbandingan Tegangan Sabuk Datar (17-16)
Bagian ini menjelaskan turunan rumus perbandingan tegangan pada sisi ketat dan kendur sabuk datar, berdasarkan sudut kontak dan koefisien gesek. Penjelasan ini melibatkan perhitungan integral dan persamaan diferensial. Penjelasan ini menunjukkan aplikasi kalkulus dalam memecahkan permasalahan teknik. Rumus yang diturunkan menjadi dasar untuk perhitungan tegangan dalam desain sistem transmisi daya.
XVI. Tegangan Sentrifugal (17-17)
Bagian ini membahas pengaruh tegangan sentrifugal pada sabuk akibat putaran. Rumus untuk menghitung tegangan sentrifugal diberikan. Penjelasan ini mempertimbangkan faktor tambahan yang memengaruhi tegangan sabuk pada kecepatan tinggi. Rumus ini penting untuk perhitungan yang lebih akurat, terutama pada kecepatan tinggi.
XVII. Daya Maksimum (17-18)
Bagian ini membahas kondisi untuk mendapatkan daya maksimum yang dapat ditransmisikan oleh sabuk, dan hubungannya dengan tegangan sentrifugal. Penjelasan ini mengoptimalkan desain sistem transmisi daya untuk mencapai kinerja maksimal. Penentuan kondisi daya maksimum sangat penting dalam perancangan sistem yang efisien.
XVIII. Tegangan Inisial (17-19)
Bagian ini menjelaskan konsep tegangan inisial pada sabuk dan hubungannya dengan tegangan pada sisi ketat dan kendur saat sabuk beroperasi. Penjelasan ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kondisi awal sistem transmisi daya. Pertimbangan tegangan inisial penting dalam pemasangan dan pengoperasian sistem.
XIX. Sabuk-V (17-20)
Bagian ini membahas karakteristik sabuk-V, termasuk konstruksi, aplikasi, dan kelebihan dibandingkan sabuk datar. Tabel 17-4 dan 17-5 memberikan dimensi standar sabuk dan puli V-belt. Penjelasan ini memperkenalkan jenis sabuk alternatif dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri. Tabel memberikan informasi detail yang berguna dalam pemilihan komponen.
XX. Panjang Sabuk-V (17-21)
Bagian ini memberikan daftar panjang standar sabuk-V dan cara menghitung panjang lereng. Informasi ini penting untuk pemilihan dan pemasangan sabuk V-belt yang tepat. Daftar panjang standar memberikan panduan praktis untuk pemilihan komponen.
. Keuntungan dan Kerugian Sabuk-V (17-22)
Bagian ini membandingkan keuntungan dan kerugian sabuk-V terhadap sabuk datar. Perbandingan ini membantu mahasiswa dalam memilih jenis sabuk yang tepat untuk aplikasi tertentu. Perbandingan ini memberikan perspektif yang komprehensif untuk pengambilan keputusan teknik.
. Perbandingan Tegangan Sabuk-V (17-23)
Bagian ini menjelaskan perhitungan perbandingan tegangan pada sabuk-V, mempertimbangkan sudut lekukan puli. Rumus yang diturunkan penting untuk perhitungan yang lebih akurat pada sabuk V-belt. Rumus ini memberikan dasar untuk perhitungan tegangan dalam desain sistem transmisi daya menggunakan sabuk V-belt.
. Sabuk V-Flat (17-24)
Bagian ini membahas sabuk V-flat sebagai alternatif dari sabuk V konvensional. Penjelasan ini memperkenalkan variasi desain sabuk dan aplikasi yang sesuai. Alternatif desain ini menunjukkan fleksibilitas dan inovasi dalam teknik mekanik.
. Tali (17-25)
Bagian ini menjelaskan penggunaan tali untuk transmisi daya, termasuk material, konstruksi, dan aplikasi. Penjelasan ini memperkenalkan alternatif lain untuk transmisi daya. Penjelasan ini memberikan wawasan tentang berbagai pilihan dalam teknik transmisi daya.