• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR HIGIENE DAN SANITASI SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 1 BERINGIN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR HIGIENE DAN SANITASI SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 1 BERINGIN."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Ulfa Alawiyah. NIM. 5123144038. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Higiene Dan Sanitasi Siswa Kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan Smk Negeri 1 Beringin. Program Studi Pendidikan Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup dan persyaratan hygiene dan sanitasi bidang kecantikan dengan menggunakan model pembelajaran TTW siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. (2) kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup dan persyaratan hygiene dan sanitasi bidang kecantikan tanpa menggunakan model pembelajaran TTW siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. (3) sejauh mana pengaruh model pembelajaran TTW terhadap hasil belajar peranan, ruang lingkup dan persyaratan hygiene dan sanitasi bidang kecantikan dengan siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X jurusan kecantikan kulit yang berjumlah 2 kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu mengambil kelas X-1 sebanyak 30 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas X-2 sebanyak 30 orang sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan tes untuk kelas eksperimen. Analisis data menggunakan teknik kuantitatif, persyaratan analisis dengan uji normalitas dan homogenitas. Dan untuk uji hipotesis menggunakan uji-t.

Penelitian ini dikategorikan dalam penelitian quasi eksperimen yaitu penelitian yang membandingkan antara kelas yang tidak diberi perlakuan (kontrol) dan ditinjau dari hasil belajar siswa yang dicapai pada kelas tersebut. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan pengajaran menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW), sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan pengajaran tanpa menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW).

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup dan persyaratan hygiene dan sanitasi bidang kecantikan tanpa menggunakan model pembelajaran TTW siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin pada kelas eksperimen diperoleh kategori kurang sebesar 90 %.. Kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup dan persyaratan hygiene dan sanitasi bidang kecantikan tanpa menggunakan model pembelajaran TTW siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin diperoleh kategori cukup sebesar 63,33 %. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh dan dengan . sehingga maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap hasil belajar hygiene dan sanitasi siswa kelas X program tata kecantikan SMK Negeri 1 Beringin.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah setia dan sabar dalam memberikan bimbingan, arahan, serta mendukung penuh dalam penyelesaian skripsi ini. Kemudian kepada keluarga tercinta dan terkasih Ibunda Sri Diana dan Ayahanda Muhammad Ramli Suami tersayang Rinal Dinata Hasibuan dan Anak tercinta Qiara Az-Zahra yang telah memberikan semangat, perhatian, cinta dan kasih sayang yang tak ternilai harganya kepada penulis. Serta abang saya Ardi Fachry, SE dan adik saya Syabil Wahyu Ramadhan yang senantiasa memberikan canda tawanya.

Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Higiene Dan Sanitasi Siswa Kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin”

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyelesaian skripsi ini, akan tetapi dengan bantuan dan dukungan serta doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada :

(6)

iii

2. Ibu Dr. Hj. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik UNIMED.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK dan Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekertaris Jurusan PKK Fakultas Teknik UNIMED.

4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias Jurusan PKK Fakultas Teknik UNIMED .

5. Ibu Dra. Yetty R. Pangaribuan, M.Pd, Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd, Ibu Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd selaku Dosen penguji yang telah banyak memberi arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga khususnya dosen Pendidikan Tata Rias yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan. 7. Staf/Pegawai serta Tata Usaha dilingkungan jurusan pendidikan

kesejahteraan keluarga unimed.

8. Staf/Pengajar serta Tata Usaha dilingkungan SMK Negeri 1 Beringin yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.

9. Sahabat saya Isni, Leris, Novi, Sufi, Widya, Yati, Icha, Ika, Muti, Dicky, Ansari, Amin, umam, dan teman-teman mahasiswa tata rias reguler dan ekstensi 2012, terima kasih atas motivasi serta perhatian yang telah kalian berikan.

Medan, Maret 2017

(7)

iv

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar ... vii

Daftar Lampiran ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Deskripsi Teori ... 9

1. Hakikat Hasil Belajar Higiene Dan Sanitasi ... 10

2. Hakikat Pembelajaran Kooperatif ... 29

B.Penelitian Yang Relevan ... 43

C.Kerangka Berpikir ... 44

D.Hipotesis Penelitian ... 45

(8)

v

B. Waktu Dan Tempat Penelitian ... 46

C. Defenisi Operasional ... 46

D. Populasi Dan Sampel ... 47

E. Rancangan Penelitian ... 48

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 49

G. Instrumentasi Dan Teknik Pengumpulan Data ... 50

H. Teknik Analisis Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 58

B. Pembahasan ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 71

(9)

vi

[image:9.595.90.531.116.587.2]

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbedaan Higiene Dan Sanitasi Menurut Mariana (2003) ... 12

2.2 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Konvensional... 41

3.1 Populasi Penelitian ... 47

3.2 Sampel Penelitian ... 48

3.3 Rancangan Penelitian ... 48

3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Higiene Dan Sanitasi ... 51

3.7 Distribusi Frekuensi ... 58

4.1 Distribusi Frekuensi Skor Kelas Eksperimen ... 63

4.2 Distribusi Frekuensi Skor Kelas Kontrol ... 64

4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Higiene dan Sanitasi Kelas Eksperimen ... 65

4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Higiene dan Sanitasi Kelas Kontrol... 66

4.5 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ... 68

(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Silabus ... 78

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 81

3 Instrumen Tes ... 87

4 Kunci Jawaban ... 94

5 Skenario Pembelajaran ... 95

6 Perhitungan Uji Coba Instrumen Penelitian Pembelajaran ... 104

7 Data Hasil Penelitian ... 108

8 Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... 111

9 Uji Normalitas Data ... 112

10 Uji Homogenitas Data Penelitian ... 114

11 Uji Pengujian Hipotesis ... 115

12 Dokumentasi Penelitian ... 117

13 Tabel Distribusi Z dibawah Kurva Normal ... 120

(11)

ix Surat Permohonan Judul Skripsi

Surat Persetujuan Judul Skripsi Surat Penugasan Dosen Pembimbing Surat Izin Observasi

Surat Izin Uji Coba Instrument Surat Izin Penelitian

Surat Balasan Izin Observasi

Surat Balasan Izin Uji Coba Instrument Surat Balasan Izin Penelitian

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas Pemerintah Indonesia melakukan perubahan. Perubahan yang telah dilaksanakan diantaranya : 1) peningkatan kualitas guru, 2) perbaikan metode pembelajaran, 3) penyediaan bahan-bahan pembelajaran, 4) pengembangan media pembelajaran, 5) penyediaan bahan-bahan pembelajaran, 6) pengembangan media-media pendidikan, dan 7) pengadaan alat-alat laboratorium.

(13)

2

Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertanggung jawab mempersiapkan program pembelajaran berbasis life skill yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian siswanya guna menghasilkan lulusan sebagai tenaga kerja produktif tingkat menengah yang terampil, mandiri serta memiliki kemampuan bersaing ditengah-tengah masyarakat dalam era globalisasi. Siswa yang dididik pada jenjang SMK telah dibekali berbagai kompetensi yang relevan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu bersaing secara Nasional maupun Internasional.

Permendiknas No. 22 tahun 2009 menjelaskan standar kompetensi lulusan SMK sebagai berikut: 1) Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang di anut sesuai dengan perkembangan remaja. 2)Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya. 3) Mewujudkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya. 4) Menunjukkan kemampuan. 5) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengambil keputusan. 6) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang lebih. 7) Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengiikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya.

(14)

3

melakukan praktikum, karena apabila kebersihan didalam ruangan tidak diterapkan maka terjadilah penyebaran bakteri baik diruangan maupun pada alat.

Menurut Puspita (2010) Higiene dan Sanitasi merupakan hasil analisis dan keinginan pelanggan dengan memperhatikan sterilisasi alat, bahan, lenan, dan kosmetik serta ruangan dan perorangan pada saat akan melakukan perawatan. Dalam kenyataannya siswa Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin tidak menerapkan hal tersebut pada saat melakukan praktek, hal ini disebabkan sikap belajar siswa yang kurang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti di SMK Negeri 1 Beringin Program Keahlian Tata Kecantikan adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Higiene dan Sanitasi masih rendah dan masih ada yang belum mencapai nilai Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Adapun rentang nilai siswa berkisar antara 50-69, dimana persentase ketuntasan kelas hanya 42,8 %, ini artinya ˃50 % siswa masi belum mencapai

KKM. Hal ini dilihat dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) yang dimiliki oleh guru bidang studi.

(15)

4

pemecahan masalah dan kemampuan berpikir yang lebih tinggi tentu saja akan mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa pada sekolah tersebut.

Berdasarkan kondisi yang dikemukakan diatas, maka perlu diterapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sejalan dengan observasi yang telah dilakukan bahwa metode atau model pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih berpusat kepada guru sehingga kegiatan pembelajaran belum menekankan aktivitas dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak termotivasi untuk berperan aktif dalam belajar dan menemukan pengalaman sendiri.

Sesuai dengan kenyataan diatas peneliti akan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TTW (Think Talk Write) dalam pembelajaran. Model TTW ini merupakan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam

(16)

5

permasalahan yang di sajikan. (3) Write yaitu menulis hasil diskusi. Aktivitas menulis berarti mengkontruksi ide, karena setelah berdiskusi antar teman dan kemudian menuangkannya di catatan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Higiene dan Sanitasi Siswa Kelas X

Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka terdapat beberapa masalah yang perlu diidentifikasikan, di antaranya:

1. Dalam mengikuti proses pembelajaran siswa cenderung pasif, kurang memahami, dan kurang tertarik pada mata pelajaran Higiene dan Sanitasi. 2. Guru menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran pada mata pelajaran Higiene dan Sanitasi kelas X SMK Negeri 1 Beringin.

3. Guru belum menerapkan model pembelajaran Kooperatif TTW dalam pembelajaran.

(17)

6

C. Pembatasan Masalah

Guna memberikan ruang lingkup yang jelas dan terarah karena mengingat begitu luas dan kompleksnya permasalahan, maka pembatasan masalah disusun sebagai berikut:

1. Materi pembelajaran dibatasi pada materi pelajaran Peranan, ruang lingkup dan persyaratan hygiene bidang kecantikan.

2. Pembelajaran kooperatif tipe TTW ditempatkan sebagai model pembelajaran kelas eksperimen, sedangkan di kelas kontrol tanpa menggunakan model pembelajaran TTW.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup dan persyaratan hygiene dan sanitasi bidang kecantikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TTW siswa kelas SMK Negeri 1 Beringin? 2. Bagaimanakah kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup dan

(18)

7

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup dan persyaratan hygiene bidang kecantikan dengan menggunakan model pembelajaran TTW siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin.

2. Untuk mengetahui kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup dan persyaratan hygiene bidang kecantikan tanpa menggunakan model pembelajaran TTW siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin.

3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model pembelajaran TTW terhadap hasil belajar Higiene dan Sanitasi dengan siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah : a. Bagi sekolah

Memberi masukan yang baik bagi sekolah sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan sikap belajar.

b. Bagi guru

(19)

8

c. Bagi siswa

Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran higiene dan sanitasi d. Bagi penulis

(20)

74

BAB V KESIMPULAN A.Kesimpulan

1. Tingkat kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup. Dan persyaratan hygiene dan sanitasi dibidang kecantikan siswa kelas X program tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin tanpa pembelajaran think talk wirte adalah katagori kurang sebesar 90%.

2. Tingkat kecenderungan hasil belajar kompetensi peranan, ruang lingkup. Dan persyaratan hygiene dan sanitasi dibidang kecantikan siswa kelas X program tata kecantikan SMK Negeri 1 Beringin menggunakan Pembelajaran think talk wirte adalah kategori cukup sebesar 63,33%

3. Berdasarkan hasil perhitungan data diperoleh bahwa dan dengan . sehingga maka H0 diterima yang berarti bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran think talk write terhadap hasil belajar hygiene dan sanitasi siswa kelas X program tata kecantikan SMK Negeri 1 Beringin.

B.SARAN

(21)

75

1. Kepada Guru

Model pembelajaran think talk write hendaknya terus dikembangkan di lapangan yang membuat siswa terlatih dalam pembelajaran dan menarik perhatian siswa untuk lebih giat belajar.

2. Kepada lembaga terkait

Model pembelajaran think talk write masih sangat asing bagi guru dan siswa terutama pada guru dan siswa di daerah, oleh karena itu perlu disosialisasikan oleh sekolah dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa, meningkatkan hasil belajar siswa dan akan berimplikasi pada meningkatnya prestasi siswa dalam penguasaan materi pelajaran.

3. Kepada peneliti yang berminat

(22)

76

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidika. penerbit PT bumi jaksara, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada.

Husaini,SKM. (1998). Sanitasi Tempat-tempat Umum. Departemen Kesehatan RI Akademi Kesehatan Lingkungan Depkes.

Indrawati dan wanwan setiawan. (2009). Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Jakarta: PPPPTK IPA

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran. Penerbit Media Persada, Medan.

Mariana, Rina Rifqie. (2003), Higiene, Sanitasi dan K3 Pada Salon Kecantikan. Modul Pembelajaran.

Ngalimun. (2014) .Strategi dan Model Pembelajaran revisi 3

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: pustaka Belajar

Rejeki, Sri. (2015). Higiene, Sanitasi dan K3, Penerbit Rekayasa Sains, Bandung.

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media

Shoimin, Aris. (2014). Model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: ar-ruzz media

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.Rineka.

Sudjana, (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito

(23)

77

Suprijono, Agus. (2011). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya.

Syah.(2010).Pengertian Hasil Belajar.

Diakses pada 03 maret 2016 dari http://mistherchand89.blogspot.com

Trianto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif -Progresif, Surabaya: Prenada Media Group,

(24)

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan dosis resep obat telinga, mata, mulut dan gigi ... Interaksi resep obat telinga, mata, mulut dan

Berdasarkan temuan Tim Inspeksi Veteriner dan semakin meningkatnya jumlah perusahaan pengolah perikanan Indonesia yang masuk dalam daftar RASFF Komisi Eropa, serta respon yang

Kondisi optimum adsorpsi Co(II) menggunakan adsorben kitin terfosforilasi terjadi pada pH 5, dengan prosen adsorpsi Co(II) sebesar 52,40%, dan waktu kontak optimum adalah

Abstrak — Taman Hiburan Rakyat Surabaya berada yang di Jalan Kusuma Bangsa dulu melegenda dan banyak dikunjungi masyarakat baik dari dalam kota maupun dari luar

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui strategi apa yang digunakan dalam Waserda Koperasi Unit Desa Pakis, dengan cara mengidentifikasi faktor

Situs web FcChelsea Indonesia Fans Club sangat membantu masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai FcChelsea dengan mudah, dimana masyarakat dapat mengakses dimana pun

(1) Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas pokok memimpin, membina dan mengendalikan pengoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan tugas meliputi

Natrium sitrat juga merupakan salah satu agen hidrotrop dalam sistem hidrotropik yang telah dilaporkan dapat meningkatkan kelarutan obat sukar larut melalui reaksi kompleksasi