• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEMAMPUAN MENGANALISIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SWASTA PRIMBANA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEMAMPUAN MENGANALISIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SWASTA PRIMBANA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEMAMPUAN

MENGANALISIS CERITA PENDEK SISWA KELAS

XI SMA SWASTA PRIMBANA MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD AHDARIANSYAH

NIM 208111063

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas segala karunia

dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dengan ridha-Nya

penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan Self Efficacy dengan Kemampuan Menganalisis Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Primbana

Tahun Pembelajaran 2014/2015”, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari selama menyelesaikan Skripsi ini banyak mengalami

berbagai hambatan dan kesulitan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan

pengalaman penulis dalam menulis Skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan

dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu tanpa bimbingan,

saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

5. Fitriani Lubis, S.Pd, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia dan Dosen Pengarah.

6. Dr. Abdurrahman. A, M.Hum., Dosen Pembimbing Skripsi.

7. Arnita, S.Si, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik.

8. Suprakisno, S.Pd, M.Pd. Dosen Pengarah.

9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Adminitrasi Jurusan Bahasa

dan Sastra Indonesia.

10.Kepala Sekolah, Pegawai Tata Usaha, dan Guru Bahasa Indonesia Kelas IX

(6)

iii

11.Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah membesarkan, mendidik, dan

memotivasi penulis dengan kasih sayang serta doa yang selalu menyertai

penulis hingga terselesaikannya perkuliahan dan Skripsi ini.

12.Teman-teman seperjuangan Ahmad Fuad Zamzami, Eka Dewi Siswati, Rukun

Astarina Manik, Feronika Simbolon, Mindo Riswono, Siti Ferisha Zein Guchi.

yang selalu memberi support dan masukan kepada penulis dalam

menyelesaikan Skripsi.

Kiranya Skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah

berpikir bagi pembaca.

Medan, September 2015 Penulis,

(7)

iv

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Pengertian Kemampuan Self Efficacy ... 9

a. Pengertian Self Efficacy ... 9

b. Klasifikasi Self Efficacy ... 12

c. Tahap Perkembangan Self Efficacy ... 14

d. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Self Efficacy .... 15

e. Aspek Self Efficacy ... 17

f. Cara Meningkatkan Self Efficacy ... 18

2. Pengertian Kemampuan Menganalisis Cerita Pendek ... 19

a. Hakikat Cerita Pendek ... 19

b. Ciri-Ciri Cerita Pendek ... 20

c. Unsur-Unsur Cerita Pendek ... 21

(8)

v

B. Kerangka Konseptual... 31

C. Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

1. Lokasi Penelitian ... 34

2. Waktu Penelitian ... 34

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

1. Populasi Penelitian ... 34

2. Sampel Penelitian ... 35

C. Metode Penelitian ... 36

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 36

1. Kemampuan Self Efficacy ... 37

2. Kemampuan Menganalisis Cerita Pendek ... 37

E. Instrumen Penelitian ... 38

1. Instrumen Self Efficacy ... 38

2. Instrumen Menganalisis Cerita Pendek ... 40

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 42

1. Uji Coba Instrumen Self Efficacy ... 42

a. Uji Validitas ... 42

b. Uji Reliabilitas... 42

2. Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Menganalisis Cerita Pendek ... 43

a. Uji Validitas ... 43

b. Uji Reliabilitas... 44

c. Tingkat Kesukaran Tes ... 45

d. Daya Pembeda Tes ... 45

G. Teknik Analisis Data ... 47

1. Deskripsi Data ... 47

2. Uji Persyaratan Analisis ... 48

(9)

vi

b. Uji Reliabilitas... 48

3. Pengujian Hipotesis ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ... 51

1. Deskripsi Data Penelitian ... 51

a. Deskripsi Data Self Efficacy ... 51

b. Deskripsi Data Analisis Cerpen ... 54

c. Hubungan Self Efficacy (x) dan kemampuan menganalisis cerpen (y)…….. ... 56

2. Uji Persyaratan Analisis ... 57

a. Uji Normalitas ... 57

3. Uji Hipotesis ... 59

D. Pembahasan Penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 64

(10)

vii

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Populasi siswa kelas XI SMA Primbana……... 36

TABEL 3.2 Kisi - kisi instrument Self Efficacy………....... 39

TABEL 3.3 Kisi - kisi instrument tes kemampuan analisis cerita Pendek……….… 42

TABEL 3.4 Taraf kualitas……… 43

TABEL 3.5 Besaran korelasi………...… 52

TABEL 4.1 Daftar Nilai Self Efficacy siswa SMA primbana………..… 54

TABEL 4.2 Frekuensi nilai Self Efficacy siswa ………..… 55

TABEL 4.3 Kategori Nilai Self Efficacy Siswa SMA Primbana ……… 55

TABEL 4.4 Kemampuan Analisi Cerpen siswa kelas XI IA-1 SMA Primbana………..… 56

TABEL 4.5 Frekuensi nilai kemampuan analisis cerpen siswa……...… 57

TABEL 4.6 Chart frekuensi nilai kemampuan analisis cerpen siswa….. 57

TABEL 4.7 Persiapan Perhitungan Korelasi kemampuan Self Efficacy dengan kemampuan menganalisis cerpen……… 58

TABEL 4.8 uji normalitas self efficacy……… 60

TABEL 4.9 uji normalitas analisis cerpen………...… 61

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

a. Instrumen kemampuan Self Efficacy ... 68

b. Instrument tes kemampuan analisis cerpen. ... 72

c. Daftar retribusi nilai Self Efficacy… ... 80

d. Daftar retribusi nilai kemampuan anaalisis cerpen ... 85

e. Penghitungan data korelasi ... 88

f. Tabel Z – 0 .. ... 91

g. Tabel Probability Degree Of Freedom .. ... 92

h. Olah data... 94

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan pendidikan di SMA pada umumnya belum mengoptimalkan

faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil belajar siswa. Dalam hal ini,

pendidikan di tingkat SMA lebih mementingkan hasil belajar daripada proses

pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Hasil belajar akan dapat

diperoleh dengan baik apabila proses di dalamnya juga dilaksanakan dengan baik

pula. Hasil belajar ini tidak semata berupa penguasaan pengetahuan, tetapi lebih

dari itu, hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk kemampuan atau keterampilan.

Faktor-faktor dalam proses pembelajaran yang dimaksud, yakni pendidik,

alat dan media belajar, sumber belajar, lingkungan belajar, kondisi

sosio-emosional siswa, serta kondisi psikologis siswa. Kondisi internal siswa

sebenarnya adalah faktor yang vital dalam meningkatkan hasil belajar dan prestasi

siswa. Kondisi internal ini meliputi keadaan sosio-emosional siswa serta keadaaan

psikologis siswa.

Realita pendidikan di SMA bahwa dalam proses pembelajaran tampaknya

perlu merekonstruksi internal peserta didik. Kondisi internal yang dimaksud

adalah mengenai self efficacy siswa. Self efficacy merupakan penilaian individu

terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan tugas, mencapai

tujuan, dan menghasilkan sesuatu. Siswa dituntut tidak hanya untuk mempunyai

keterampilan teknis tetapi juga mempunyai kemampuan dalam menilai dirinya

(13)

2

belajar serta memperoleh hasil belajar yang baik dan motivasi yang kuat untuk

mampu mencapai prestasi belajar yang diinginkan. Oleh karena itu, kemampuan

self efficacy diasumsikan diperlukan dalam proses belajar siswa.

Selanjutnya, bila dilihat dari pendidikan atau lebih khususnya proses

belajar mengajar yang dilakukan selama ini, belum banyak menuntun siswa untuk

menunjukkan atau lebih lanjut meningkatkan self efficacy. Biasanya guru hanya

melihat dari media dan alat belajar, padahal pembelajaran tetap dapat

dilaksanakan dengan baik tanpa alat dan media yang lengkap namun dapat

memanfaatkan sumber belajar berupa lingkungan belajar. Pembelajaran yang baik

sebaiknya berorientasi pada siswa. Salah satunya adalah dengan memperhatikan

keadaan internal siswa termasuk dengan meningkatkan self efficacy siswa.

Salah satu karakteristik dari individu adalah keyakinan diri (self-efficacy).

Menurut Bandura (dalam Paulus Sanjaya, 2005) Self efficacy adalah keyakinan

seseorang mengenai kemampuannya untuk memberikan kinerja atas aktivitas atau

perilaku dengan sukses. Individu dengan self efficacy tinggi akan mencapai suatu

kinerja yang lebih baik karena individu memiliki motivasi yang kuat, tujuan yang

jelas, emosi yang stabil dan kemampuannya untuk memberikan kinerja atas

aktivitas atau perilaku dengan sukses.

Proses belajar mengajar di dalam kelas, yakni yang menyangkut self

efficacy akan terlihat nyata jika keyakinan diri siswa dituangkan dalam bentuk

kemampuan menganalisis karya sastra. Salah satu dari aspek pembelajaran bahasa

Indonesia adalah sastra. Sastra meliputi apresiasi, produksi, evaluasi, dan konversi

(14)

3

Sebagai suatu proses yang melibatkan tiga aspek inti, yakni (1) aspek

kognitif, (2) aspek emotif, dan (3) aspek evaluatif (Squire dan Taba dalam

Aminuddin, 2000: 34). Dari berbagai batasan aspek di atas dapat disimpulkan

bahwa apresiasi berhubungan dengan intelektual dan emosional yang di dalamnya

meliputi pengenalan, pengalaman, pemahaman, penikmatan, dan penilaian atau

analisis terhadap karya sastra secara sungguh-sungguh. Dalam hal ini self efficacy

dihubungkan dengan kemampuan mengapresiasi karya sastra, yaitu cerita pendek

berdasarkan kurikulum 2013 yang sedang berlaku.

Pada kurikulum 2013 terdapat pembelajaran yang mendukung kreativitas

siswa. Hal itu adalah dua pertiga dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh

melalui pendidikan, satu pertiga berasal dari genetik, dua per tiga kemampuan

kecerdasan dari genetik dan satu per tiga dari pendidikan. Kemampuan kreativitas

dapat diperoleh melalui: pengamatan, pertanyaan, percobaan, penalaran, dan

pembentukan jaringan (Dyers,2011). Seluruh tahapan kemampuan kreativitas di

atas dapat berjalan dengan optimal jika kemampuan internal siswa dapat

diperhatikan. Kemampuan internal yang dimaksud adalah self efficacy.

Selaras dengan hal tersebut, Wahyuni (dalam Hasnun, 2006: 196)

menyatakan bahwa pembelajaran sastra di sekolah memang tidaklah semudah

yang dibayangkan walaupun pembelajaran sastra sudah diberikan sejak bangku

Sekolah Dasar. Hal ini relevan dengan kenyataan di lapangan. Siswa mengeluh

jika disuruh mengapresiasi cerita pendek padahal mereka sudah duduk di tingkat

(15)

4

kepercayaan diri siswa dalam mencapai tujuan belajar yang berkaitan dengan

peningkatan kemampuan apresiasi cerita pendek.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di sekolah sasaran, siswa kelas

XI tidak memiliki minat dan pemahaman yang baik mengenai analisis cerita

pendek. Para siswa menyatakan bahwa mereka cenderung mengerjakan tugas

dengan tidak serius dan tidak memiliki tujuan dan perencanaan yang baik. Hal ini

ditunjukkan dari nilai rata-rata siswa mengenai analisis cerita pendek yang hanya

69. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan Ika Saputri Hasibuan dengan

judul Efektivitas penggunaan Teknik Pemecahan Masalah Kritis dalam

Meningkatkan Kemampuan Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen ‘Pemburu dan

Serigala’ Karya A.A. Navis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan Tahun

Pelajaran 2011/2012 menyatakan bahwa kemampuan analisis siswa terhadap

unsur intrinsik cerpen masih kurang memuaskan. Hasil penelitian tersebut

menyebutkan bahwa kemampuan rata-rata siswa dalam menganalisis unsur

intrinsik cerpen adalah 61,62. Nilai tersebut tergolong rendah dalam pencapaian

hasil belajar (Tampubolon, Rahmah Julfitriah, 2013).

Pada unsur self efficacy juga ditemukan hal serupa. Kemampuan self

efficacy siswa Indonesia secara umum masih tergolong rendah. Hal ini sesuai

dengan pernyataan yang dikutip dari Santrock (2010: 523),

(16)

5

Melihat hal tersebut, hendaknya guru-guru lebih memperhatikan

keyakinan diri siswa untuk mencapai tujuan belajarnya serta memiliki

kemampuan berdasarkan materi yang sedang dilaksanakan. Diasumsikan bahwa

dengan self efficacy yang baik, siswa mampu menganalisis cerita pendek

berdasarkan unsur intrinsk dan unsur ekstrinsik. Karena, self efficacy akan

memicu motivasi dan minat siswa dalam belajar.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti

bagaimana “Hubungan Self Efficacy dengan Kemampuan Menganalisis Cerita

Pendek Siswa Kelas XI SMA Primbana Tahun Pembelajaran 2014/2015.”

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah penelitian di atas maka masalah

dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Proses pendidikan belum banyak menuntun siswa untuk memiliki self

efficacy yang tinggi,

2. Pembelajaran sastra, khususnya analisis unsur cerita pendek sering dirasa

sulit oleh siswa,

3. Siswa kurang terampil menganalisis cerita pendek, sehingga hasil

menganalisis cerita pendek siswa kurang memuaskan,

4. Kemampuan self efficacy siswa masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian terarah dan tuntas, maka perlu diadakan pembatasan

(17)

6

tenaga, dan alat-alat yang diperlukan. Untuk itu, penulis membatasi masalah

hanya untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kemampuan menganalisis

cerita pendek dalam hal unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik cerita pendek. Hal ini

disusun sesuai dengan kompetensi dasar yang dipilih. Penelitian ini dilakukan

pada kelas XI SMA Swasta Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan self efficacy siswa kelas XI SMA Primbana

Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015?

2. Bagaimanakah kemampuan menganalisis cerita pendek siswa kelas XI

SMA Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015?

3. Adakah hubungan antara kemampuan self efficacy dengan kemampuan

menganalisis cerita pendek siswa kelas XI SMA Primbana Medan Tahun

Pembelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk menggambarkan kemampuan self efficacy siswa kelas XI SMA

(18)

7

2. Untuk menggambarkan kemampuan menganalisis cerita pendek siswa

kelas XI SMA Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015,

3. Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan self efficacy dengan

menganalisis ceita pendek siswa kelas XI SMA Primbana Medan Tahun

Pembelajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

i. Manfaat Teoretis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan menambah

pengetahuan dalam teori menganalisis cerpen, serta memberikan informasi

kepada para pembaca bahwa ada hubungan antara self efficacy dengan

kemampuan menganalisis cerita pendek siswa. Selain itu, hasil penelitian ini

nantinya dapat dijadikan sebagai bacaan untuk menambah wawasan.

ii. Manfaat Praktis

a. Manfaat untuk Guru

1) Bahan masukan bagi guru untuk mengajar dengan meningkatkan

self efficacy siswa.

2) Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam

mengajarkan menganalisis cerita pendek.

b. Manfaat untuk Siswa

(19)

8

2) Menumbuhkan minat siswa dalam menganalisis cerita pendek

c. Manfaat untuk Peneliti

Bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru untuk

meningkatkan kemampuan peneliti mengenai self efficacy dan

menganalisis cerita pendek dalam hal unsur intrinsik dan unsur

(20)

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut;

1. Kemampuan Self Efficacy siswa SMA Primbana Medan baik, hal ini

dilihat dari rata-rata nilai Self Efficacy yakni 86,87.

2. Kemampuan menganalisis cerita pendek siswa SMA Primbana Medan

Sedang, dengan nilai rata-rata 74,62.

3. Terdapat korelasi tinggi dan signifikan antara kemampuan Self

Efficacy dengan Kemampuan Menganalisis cerita pendek, dengan

nilai korelasi 0.72.

B. SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan penulis dari hasil analisis perhitungan

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Self Efficacy merupakan salah satu factor psikologis siswa yang

menunjang pembelajaran, maka perlu diadakan perhatian khusus

terhadap aspek kemampuan Self Efficacy siswa di dalam belajar.

2. Analisis cerpen merupakan salah satu materi yang bermanfaat dalam

proses kognitif dan kreativitas pembelajaran siswa, perlu ada

(21)

65

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam mengenai

penelitian ini untuk mencari hubungan yang lebih spesifik serta

(22)

66

DAFTAR PUSTAKA

Anita, A.M.Y, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) Terhadap Self Efficacy Siswa,” e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.2.2013.

Bandura, A. (19970. Self Efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change. Psychology Review, 84, 191-215.

Baron, R.A & Byne, P. (1994). Social Psychology: Understanding Human Interaction. Boston : Allyn and Bacon Inc.

Damarstuti Lelyana Martha, dkk. 2000. “ Analisis Variabel Antacedents bagi

Keyakinan Diri ( Self Efficacy ) yang Berpengaruh pada Motivasi Prapelatihan ( Studi Guru di SMA N se-Kota Semarang)

Depdiknas, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Edisi Ketiga). Jakarta;Balai Pustaka.

Marlina, dkk. “Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Self-Efficacy Siswa

SMP dengan Menggunakan Pendekatan Diskursif.” Jurnal Didaktik

Matematika. Vol.1 No.1 April 2014.

Nuroh, Ermawati Z. “Analisis Stilistika Dalam Cerpen, “ Jurnal Pedogogia, Vol.1

No.1, Desember 2011:21-34.

Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kotemporer. Medan: USU Press.

Santrorck, John W. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Scherbaum, Charles A.”Measuring General Self Efficacy: A Comparison of Three

Measures Using Item Respones Theory” Aducational and Pshicological Measurement, Volume 66 Number 6, December 2006.

Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga

Waristo, Hadi. “hubungan Antara Self Efficacy dengan Penyesuaian Akademik

dan Prestasi Akademik (Studi pada Mahasiswa FIP Universitas Negeri

Surabaya)” Jurnal Pedagogi, Volume IX no. 1 April 2009.

Widanarti, Niken dan Aisah Indati. “Hubungan atanra Dukungan Sosial Keluarga dengan Self Efficacy pada Remaja di SMU Negeri 9 Yogyakarta,” Jurnal

Psikologi, No.2, 122-123,2002.

(23)

67

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Gambar

Tabel Z – 0 .. .................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Isolasi, Identifikasi, dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat dari Dadih Susu Kerbau.. Eksperimen Mikrobiologi dalam

PENINGKATAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA MELALUI METODE TUGAS DALAM PEMBELAJARAN IPS: (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 3 Tanjungsari Kelas VIII A).. Universitas

Memahami Perilaku Pemilih Pada Pemilu 2004 di Indonesia. Jurnal Demokrasi

Pada masalah khusus membahas mengenai tata bangunan kantor Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan untuk sebagai bangunan penunjang aksibilitas petugas Pemadam Kebakaran

Proyek tersebut dibangun dengan luas tanah 4.720 m2, serta luas bangunan 45.211,7 m2, yang terdiri dari Office Tower 29 lantai, Car Parks 3 lantai pada basemant dan 8 lantai

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variable, yaitu dua variabel bebas (independent va riables) dalam penelitian ini adalah: kepemimpinan instruksional

Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta adalah unsur pelaksanaan pemerintah daerah yang diberikan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas tugas penanganan masalah

Nilai nilai tersebut terbentuk dari modifikasi berupa stiker yang ditempelkan pada bagian luar Angkot Gaul, kata - kata yang dipilih oleh pengemudi atau juragan Angkot