HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEMAMPUAN
MENGANALISIS CERITA PENDEK SISWA KELAS
XI SMA SWASTA PRIMBANA MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD AHDARIANSYAH
NIM 208111063
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas segala karunia
dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dengan ridha-Nya
penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan Self Efficacy dengan Kemampuan Menganalisis Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Primbana
Tahun Pembelajaran 2014/2015”, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari selama menyelesaikan Skripsi ini banyak mengalami
berbagai hambatan dan kesulitan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengalaman penulis dalam menulis Skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan
dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu tanpa bimbingan,
saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Medan.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
5. Fitriani Lubis, S.Pd, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia dan Dosen Pengarah.
6. Dr. Abdurrahman. A, M.Hum., Dosen Pembimbing Skripsi.
7. Arnita, S.Si, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik.
8. Suprakisno, S.Pd, M.Pd. Dosen Pengarah.
9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Adminitrasi Jurusan Bahasa
dan Sastra Indonesia.
10.Kepala Sekolah, Pegawai Tata Usaha, dan Guru Bahasa Indonesia Kelas IX
iii
11.Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah membesarkan, mendidik, dan
memotivasi penulis dengan kasih sayang serta doa yang selalu menyertai
penulis hingga terselesaikannya perkuliahan dan Skripsi ini.
12.Teman-teman seperjuangan Ahmad Fuad Zamzami, Eka Dewi Siswati, Rukun
Astarina Manik, Feronika Simbolon, Mindo Riswono, Siti Ferisha Zein Guchi.
yang selalu memberi support dan masukan kepada penulis dalam
menyelesaikan Skripsi.
Kiranya Skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah
berpikir bagi pembaca.
Medan, September 2015 Penulis,
iv
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9
A. Kerangka Teoretis ... 9
1. Pengertian Kemampuan Self Efficacy ... 9
a. Pengertian Self Efficacy ... 9
b. Klasifikasi Self Efficacy ... 12
c. Tahap Perkembangan Self Efficacy ... 14
d. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Self Efficacy .... 15
e. Aspek Self Efficacy ... 17
f. Cara Meningkatkan Self Efficacy ... 18
2. Pengertian Kemampuan Menganalisis Cerita Pendek ... 19
a. Hakikat Cerita Pendek ... 19
b. Ciri-Ciri Cerita Pendek ... 20
c. Unsur-Unsur Cerita Pendek ... 21
v
B. Kerangka Konseptual... 31
C. Hipotesis Penelitian ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34
1. Lokasi Penelitian ... 34
2. Waktu Penelitian ... 34
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
1. Populasi Penelitian ... 34
2. Sampel Penelitian ... 35
C. Metode Penelitian ... 36
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 36
1. Kemampuan Self Efficacy ... 37
2. Kemampuan Menganalisis Cerita Pendek ... 37
E. Instrumen Penelitian ... 38
1. Instrumen Self Efficacy ... 38
2. Instrumen Menganalisis Cerita Pendek ... 40
F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 42
1. Uji Coba Instrumen Self Efficacy ... 42
a. Uji Validitas ... 42
b. Uji Reliabilitas... 42
2. Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Menganalisis Cerita Pendek ... 43
a. Uji Validitas ... 43
b. Uji Reliabilitas... 44
c. Tingkat Kesukaran Tes ... 45
d. Daya Pembeda Tes ... 45
G. Teknik Analisis Data ... 47
1. Deskripsi Data ... 47
2. Uji Persyaratan Analisis ... 48
vi
b. Uji Reliabilitas... 48
3. Pengujian Hipotesis ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ... 51
1. Deskripsi Data Penelitian ... 51
a. Deskripsi Data Self Efficacy ... 51
b. Deskripsi Data Analisis Cerpen ... 54
c. Hubungan Self Efficacy (x) dan kemampuan menganalisis cerpen (y)…….. ... 56
2. Uji Persyaratan Analisis ... 57
a. Uji Normalitas ... 57
3. Uji Hipotesis ... 59
D. Pembahasan Penelitian ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64
A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 64
vii
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 Populasi siswa kelas XI SMA Primbana……... 36
TABEL 3.2 Kisi - kisi instrument Self Efficacy………....... 39
TABEL 3.3 Kisi - kisi instrument tes kemampuan analisis cerita Pendek……….… 42
TABEL 3.4 Taraf kualitas……… 43
TABEL 3.5 Besaran korelasi………...… 52
TABEL 4.1 Daftar Nilai Self Efficacy siswa SMA primbana………..… 54
TABEL 4.2 Frekuensi nilai Self Efficacy siswa ………..… 55
TABEL 4.3 Kategori Nilai Self Efficacy Siswa SMA Primbana ……… 55
TABEL 4.4 Kemampuan Analisi Cerpen siswa kelas XI IA-1 SMA Primbana………..… 56
TABEL 4.5 Frekuensi nilai kemampuan analisis cerpen siswa……...… 57
TABEL 4.6 Chart frekuensi nilai kemampuan analisis cerpen siswa….. 57
TABEL 4.7 Persiapan Perhitungan Korelasi kemampuan Self Efficacy dengan kemampuan menganalisis cerpen……… 58
TABEL 4.8 uji normalitas self efficacy……… 60
TABEL 4.9 uji normalitas analisis cerpen………...… 61
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
a. Instrumen kemampuan Self Efficacy ... 68
b. Instrument tes kemampuan analisis cerpen. ... 72
c. Daftar retribusi nilai Self Efficacy… ... 80
d. Daftar retribusi nilai kemampuan anaalisis cerpen ... 85
e. Penghitungan data korelasi ... 88
f. Tabel Z – 0 .. ... 91
g. Tabel Probability Degree Of Freedom .. ... 92
h. Olah data... 94
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pendidikan di SMA pada umumnya belum mengoptimalkan
faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil belajar siswa. Dalam hal ini,
pendidikan di tingkat SMA lebih mementingkan hasil belajar daripada proses
pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Hasil belajar akan dapat
diperoleh dengan baik apabila proses di dalamnya juga dilaksanakan dengan baik
pula. Hasil belajar ini tidak semata berupa penguasaan pengetahuan, tetapi lebih
dari itu, hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk kemampuan atau keterampilan.
Faktor-faktor dalam proses pembelajaran yang dimaksud, yakni pendidik,
alat dan media belajar, sumber belajar, lingkungan belajar, kondisi
sosio-emosional siswa, serta kondisi psikologis siswa. Kondisi internal siswa
sebenarnya adalah faktor yang vital dalam meningkatkan hasil belajar dan prestasi
siswa. Kondisi internal ini meliputi keadaan sosio-emosional siswa serta keadaaan
psikologis siswa.
Realita pendidikan di SMA bahwa dalam proses pembelajaran tampaknya
perlu merekonstruksi internal peserta didik. Kondisi internal yang dimaksud
adalah mengenai self efficacy siswa. Self efficacy merupakan penilaian individu
terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan tugas, mencapai
tujuan, dan menghasilkan sesuatu. Siswa dituntut tidak hanya untuk mempunyai
keterampilan teknis tetapi juga mempunyai kemampuan dalam menilai dirinya
2
belajar serta memperoleh hasil belajar yang baik dan motivasi yang kuat untuk
mampu mencapai prestasi belajar yang diinginkan. Oleh karena itu, kemampuan
self efficacy diasumsikan diperlukan dalam proses belajar siswa.
Selanjutnya, bila dilihat dari pendidikan atau lebih khususnya proses
belajar mengajar yang dilakukan selama ini, belum banyak menuntun siswa untuk
menunjukkan atau lebih lanjut meningkatkan self efficacy. Biasanya guru hanya
melihat dari media dan alat belajar, padahal pembelajaran tetap dapat
dilaksanakan dengan baik tanpa alat dan media yang lengkap namun dapat
memanfaatkan sumber belajar berupa lingkungan belajar. Pembelajaran yang baik
sebaiknya berorientasi pada siswa. Salah satunya adalah dengan memperhatikan
keadaan internal siswa termasuk dengan meningkatkan self efficacy siswa.
Salah satu karakteristik dari individu adalah keyakinan diri (self-efficacy).
Menurut Bandura (dalam Paulus Sanjaya, 2005) Self efficacy adalah keyakinan
seseorang mengenai kemampuannya untuk memberikan kinerja atas aktivitas atau
perilaku dengan sukses. Individu dengan self efficacy tinggi akan mencapai suatu
kinerja yang lebih baik karena individu memiliki motivasi yang kuat, tujuan yang
jelas, emosi yang stabil dan kemampuannya untuk memberikan kinerja atas
aktivitas atau perilaku dengan sukses.
Proses belajar mengajar di dalam kelas, yakni yang menyangkut self
efficacy akan terlihat nyata jika keyakinan diri siswa dituangkan dalam bentuk
kemampuan menganalisis karya sastra. Salah satu dari aspek pembelajaran bahasa
Indonesia adalah sastra. Sastra meliputi apresiasi, produksi, evaluasi, dan konversi
3
Sebagai suatu proses yang melibatkan tiga aspek inti, yakni (1) aspek
kognitif, (2) aspek emotif, dan (3) aspek evaluatif (Squire dan Taba dalam
Aminuddin, 2000: 34). Dari berbagai batasan aspek di atas dapat disimpulkan
bahwa apresiasi berhubungan dengan intelektual dan emosional yang di dalamnya
meliputi pengenalan, pengalaman, pemahaman, penikmatan, dan penilaian atau
analisis terhadap karya sastra secara sungguh-sungguh. Dalam hal ini self efficacy
dihubungkan dengan kemampuan mengapresiasi karya sastra, yaitu cerita pendek
berdasarkan kurikulum 2013 yang sedang berlaku.
Pada kurikulum 2013 terdapat pembelajaran yang mendukung kreativitas
siswa. Hal itu adalah dua pertiga dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh
melalui pendidikan, satu pertiga berasal dari genetik, dua per tiga kemampuan
kecerdasan dari genetik dan satu per tiga dari pendidikan. Kemampuan kreativitas
dapat diperoleh melalui: pengamatan, pertanyaan, percobaan, penalaran, dan
pembentukan jaringan (Dyers,2011). Seluruh tahapan kemampuan kreativitas di
atas dapat berjalan dengan optimal jika kemampuan internal siswa dapat
diperhatikan. Kemampuan internal yang dimaksud adalah self efficacy.
Selaras dengan hal tersebut, Wahyuni (dalam Hasnun, 2006: 196)
menyatakan bahwa pembelajaran sastra di sekolah memang tidaklah semudah
yang dibayangkan walaupun pembelajaran sastra sudah diberikan sejak bangku
Sekolah Dasar. Hal ini relevan dengan kenyataan di lapangan. Siswa mengeluh
jika disuruh mengapresiasi cerita pendek padahal mereka sudah duduk di tingkat
4
kepercayaan diri siswa dalam mencapai tujuan belajar yang berkaitan dengan
peningkatan kemampuan apresiasi cerita pendek.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di sekolah sasaran, siswa kelas
XI tidak memiliki minat dan pemahaman yang baik mengenai analisis cerita
pendek. Para siswa menyatakan bahwa mereka cenderung mengerjakan tugas
dengan tidak serius dan tidak memiliki tujuan dan perencanaan yang baik. Hal ini
ditunjukkan dari nilai rata-rata siswa mengenai analisis cerita pendek yang hanya
69. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan Ika Saputri Hasibuan dengan
judul Efektivitas penggunaan Teknik Pemecahan Masalah Kritis dalam
Meningkatkan Kemampuan Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen ‘Pemburu dan
Serigala’ Karya A.A. Navis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan Tahun
Pelajaran 2011/2012 menyatakan bahwa kemampuan analisis siswa terhadap
unsur intrinsik cerpen masih kurang memuaskan. Hasil penelitian tersebut
menyebutkan bahwa kemampuan rata-rata siswa dalam menganalisis unsur
intrinsik cerpen adalah 61,62. Nilai tersebut tergolong rendah dalam pencapaian
hasil belajar (Tampubolon, Rahmah Julfitriah, 2013).
Pada unsur self efficacy juga ditemukan hal serupa. Kemampuan self
efficacy siswa Indonesia secara umum masih tergolong rendah. Hal ini sesuai
dengan pernyataan yang dikutip dari Santrock (2010: 523),
5
Melihat hal tersebut, hendaknya guru-guru lebih memperhatikan
keyakinan diri siswa untuk mencapai tujuan belajarnya serta memiliki
kemampuan berdasarkan materi yang sedang dilaksanakan. Diasumsikan bahwa
dengan self efficacy yang baik, siswa mampu menganalisis cerita pendek
berdasarkan unsur intrinsk dan unsur ekstrinsik. Karena, self efficacy akan
memicu motivasi dan minat siswa dalam belajar.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
bagaimana “Hubungan Self Efficacy dengan Kemampuan Menganalisis Cerita
Pendek Siswa Kelas XI SMA Primbana Tahun Pembelajaran 2014/2015.”
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah penelitian di atas maka masalah
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Proses pendidikan belum banyak menuntun siswa untuk memiliki self
efficacy yang tinggi,
2. Pembelajaran sastra, khususnya analisis unsur cerita pendek sering dirasa
sulit oleh siswa,
3. Siswa kurang terampil menganalisis cerita pendek, sehingga hasil
menganalisis cerita pendek siswa kurang memuaskan,
4. Kemampuan self efficacy siswa masih rendah.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian terarah dan tuntas, maka perlu diadakan pembatasan
6
tenaga, dan alat-alat yang diperlukan. Untuk itu, penulis membatasi masalah
hanya untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kemampuan menganalisis
cerita pendek dalam hal unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik cerita pendek. Hal ini
disusun sesuai dengan kompetensi dasar yang dipilih. Penelitian ini dilakukan
pada kelas XI SMA Swasta Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan self efficacy siswa kelas XI SMA Primbana
Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015?
2. Bagaimanakah kemampuan menganalisis cerita pendek siswa kelas XI
SMA Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015?
3. Adakah hubungan antara kemampuan self efficacy dengan kemampuan
menganalisis cerita pendek siswa kelas XI SMA Primbana Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk menggambarkan kemampuan self efficacy siswa kelas XI SMA
7
2. Untuk menggambarkan kemampuan menganalisis cerita pendek siswa
kelas XI SMA Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015,
3. Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan self efficacy dengan
menganalisis ceita pendek siswa kelas XI SMA Primbana Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
i. Manfaat Teoretis
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan menambah
pengetahuan dalam teori menganalisis cerpen, serta memberikan informasi
kepada para pembaca bahwa ada hubungan antara self efficacy dengan
kemampuan menganalisis cerita pendek siswa. Selain itu, hasil penelitian ini
nantinya dapat dijadikan sebagai bacaan untuk menambah wawasan.
ii. Manfaat Praktis
a. Manfaat untuk Guru
1) Bahan masukan bagi guru untuk mengajar dengan meningkatkan
self efficacy siswa.
2) Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam
mengajarkan menganalisis cerita pendek.
b. Manfaat untuk Siswa
8
2) Menumbuhkan minat siswa dalam menganalisis cerita pendek
c. Manfaat untuk Peneliti
Bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru untuk
meningkatkan kemampuan peneliti mengenai self efficacy dan
menganalisis cerita pendek dalam hal unsur intrinsik dan unsur
64 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut;
1. Kemampuan Self Efficacy siswa SMA Primbana Medan baik, hal ini
dilihat dari rata-rata nilai Self Efficacy yakni 86,87.
2. Kemampuan menganalisis cerita pendek siswa SMA Primbana Medan
Sedang, dengan nilai rata-rata 74,62.
3. Terdapat korelasi tinggi dan signifikan antara kemampuan Self
Efficacy dengan Kemampuan Menganalisis cerita pendek, dengan
nilai korelasi 0.72.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan penulis dari hasil analisis perhitungan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Self Efficacy merupakan salah satu factor psikologis siswa yang
menunjang pembelajaran, maka perlu diadakan perhatian khusus
terhadap aspek kemampuan Self Efficacy siswa di dalam belajar.
2. Analisis cerpen merupakan salah satu materi yang bermanfaat dalam
proses kognitif dan kreativitas pembelajaran siswa, perlu ada
65
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam mengenai
penelitian ini untuk mencari hubungan yang lebih spesifik serta
66
DAFTAR PUSTAKA
Anita, A.M.Y, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) Terhadap Self Efficacy Siswa,” e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.2.2013.
Bandura, A. (19970. Self Efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change. Psychology Review, 84, 191-215.
Baron, R.A & Byne, P. (1994). Social Psychology: Understanding Human Interaction. Boston : Allyn and Bacon Inc.
Damarstuti Lelyana Martha, dkk. 2000. “ Analisis Variabel Antacedents bagi
Keyakinan Diri ( Self Efficacy ) yang Berpengaruh pada Motivasi Prapelatihan ( Studi Guru di SMA N se-Kota Semarang)
Depdiknas, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Edisi Ketiga). Jakarta;Balai Pustaka.
Marlina, dkk. “Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Self-Efficacy Siswa
SMP dengan Menggunakan Pendekatan Diskursif.” Jurnal Didaktik
Matematika. Vol.1 No.1 April 2014.
Nuroh, Ermawati Z. “Analisis Stilistika Dalam Cerpen, “ Jurnal Pedogogia, Vol.1
No.1, Desember 2011:21-34.
Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kotemporer. Medan: USU Press.
Santrorck, John W. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Scherbaum, Charles A.”Measuring General Self Efficacy: A Comparison of Three
Measures Using Item Respones Theory” Aducational and Pshicological Measurement, Volume 66 Number 6, December 2006.
Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga
Waristo, Hadi. “hubungan Antara Self Efficacy dengan Penyesuaian Akademik
dan Prestasi Akademik (Studi pada Mahasiswa FIP Universitas Negeri
Surabaya)” Jurnal Pedagogi, Volume IX no. 1 April 2009.
Widanarti, Niken dan Aisah Indati. “Hubungan atanra Dukungan Sosial Keluarga dengan Self Efficacy pada Remaja di SMU Negeri 9 Yogyakarta,” Jurnal
Psikologi, No.2, 122-123,2002.
67
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan. Jakarta: Kencana.