• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan aplikasi e-learning berbasis moddle (studi) kasus: AMA 2 Mei Ciputat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan aplikasi e-learning berbasis moddle (studi) kasus: AMA 2 Mei Ciputat)"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

MEI CIPUTAT )

Iqbal Chusni Ramdhan

205091000019

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

JAKARTA

(2)
(3)
(4)

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 2 Desember 2011

(5)

IQBAL CHUSNI RAMDHAN

, Pengembangan Aplikasi E-Learning Berbasis

Moddle ( Studi Kasus : SMA 2 MEI CIPUTAT ). Dibawah bimbingan

Herlino

Nanang

dan

Hendra Bayu

.

Proses pembelajaran di jaman berkembangnya teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) seperti saat ini memungkinkan ketidakhadiran guru dalam

kelas. Proses pembelajaran tidak lagi bergantung pada guru sebagai satu-satunya

sumber belajar, dan dapat berlangsung kapan saja dan di mana saja. Proses

pembelajaran tidak lagi hanya berbentuk komunikasi verbal antara guru dan

siswa. Dengan pesatnya perkembangan TIK di dunia pendidikan, dengan internet

sebagai bagian integral di dalamnya, banyak lembaga pendidikan termasuk UPI

yang menawarkan pembelajaran berbasis web, atau yang sering disebut dengan

perkuliahan online atau

E-learning

. Jenis pembelajaran seperti ini tentu saja

membutuhkan pengelolaan yang baik dan maksimal, agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Setelah mencoba menggunakan beberapa aplikasi

e-learning

berbasis web seperti MOODLE, DRUPAL, dan DOKEOS, adanya peringkat

dalam setiap kelas dan jumlah soal yang dapat ditentukan jumlahnya dengan

menggunakan PHP, Java Script dan MySQL. Pembangunan aplikasi

E-learning

ini akan di implementasikan untuk salah satu sekolah swasta di daerah Tangerang

yaitu SMA 2 MEI CIPUTAT.

Kata Kunci :

E-learning

, PHP, Java Script, MySQL.

(xiii +71+ Lampiran)

(6)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Yang Maha

Kuasa dan telah memberikan berkah dan anugerah-Nya kepada penulis sehingga

penulis mampu melaksanakan tugas untuk menyelesaikan skripsi ini dengan

sebaik-baiknya. Shalawat serta salam tak lupa juga penulis haturkan kepada

junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, pemberi inspirasi dan suri tauladan

kepada penulis.

Melalui proses pemikiran dan tahap demi tahap dilalui hingga

terselesainya laporan tugas akhir dengan judul “

Pengembangan Aplikasi

E-Learning Berbasis Moddle ( Studi Kasus : SMA 2 MEI CIPUTAT )

”, sebagai

salah satu mata kuliah dan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program

studi Teknik Informatika fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini :

1.

Bapak Dr. Syopiansyah jaya Putra M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

2.

Bapak Yusuf Durrachman M.Sc, MIT, selaku ketua Program Studi Teknik

(7)

dalam menyelesaikan skripsi ini.

4.

Bapak dan Ibu penguji yang memberikan kritik dan saran pada skripsi ini.

5.

Dosen-Dosen Fakultas Sains dan Teknologi yang telah mengajarkan kepada

penulis berbagai macam ilmu yang dapat penulis terapkan dalam penulisan

skripsi ini.

6.

Kedua orang tua dan adik tersayang yang telah memberikan dukungan moril,

semangat dan materil sehingga memperlancar proses penyusunan skripsi ini.

7.

Teman yang selalu ada disamping penulis Annafi Fatiha Annuria terima kasih

atas dukungan dan kesabaranya.

8.

Teman-Teman seperjuangan TI/SI UIN 2005 program non reguler, Haryo,

Uswatun Hasanah, Nurmalia, Dian, Zakiah Fatmawati terima kasih atas semua

Doa dan dukungannya.

9.

Dan seluruh pihak yang telah membantu penyusunan laporan tugas akhir ini.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini,

baik penulisan maupun aplikasinya sendiri. Oleh karena itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang dapat membangun skripsi ini lebih baik lagi.

Jakarta, Desember 2011

(8)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

... iii

LEMBAR PERNYATAAN

... iv

ABSTRAK

... v

KATA PENGANTAR

... vi

DAFTAR ISI

... viii

DAFTAR GAMBAR

... xii

DAFTAR TABEL

... xv

DAFTAR ISTILAH

... xvi

BAB I PENDAHULUAN

...

1

1.1

Latar Belakang ... 1

1.2

Rumusan Masalah ... 2

1.3

Batasan Masalah ... 3

1.4

Tujuan Penelitian ... 4

1.5

Metode Penelitian ... 4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI

... 7

2.1

E-Learning ... 7

2.1.1 Pembelajaran Jarak Jauh ... 8

2.1.2 Pembelajaran dengan Perangkat Komputer ... 9

2.1.3 Konsep E-Learning ... 9

2.1.4 Komponen E-Learning ... 11

2.1.5 Fungsi E-Learning ... 12

2.1.6 Jenis-Jenis E-Learning ... 14

(9)

2.2.2 DRUPAL ... 25

2.3

Studi Sejenis ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

... 42

3.1

Metode Pengumpulan Data ... 42

3.1.1

Studi pustaka ... 42

3.1.2

Observasi ... 42

3.1.3

Wawancara ... 42

3.2

Metode Pengembangan Sistem ... 43

3.2.1

Conception ... 43

3.2.2

Initiation ... 43

3.2.3

Analysis ... 44

3.2.4

Design ... 44

3.2.5

Construction ... 44

3.2.6

Testing ... 45

3.2.7

Implementation and Maintenance ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

... 47

4.1

Pengembangan Sistem ... 47

4.1.1

Conception ... 47

4.1.2

Initiation ... 47

4.1.3

Analysis ... 48

4.1.3.1 Pendefinisian Masalah ... 48

4.1.3.2 Solusi ... 49

4.1.4

Design ... 51

4.1.4.1 DFD ... 51

4.1.4.2 ERD ... 53

4.1.4.3 Flowchart Program ... 56

4.1.4.4 Tabel ... 61

(10)

4.1.7

Implementation and Maintenance ... 86

4.1.7.1 Pembahasan Program ... 86

4.1.7.2 Output Program Account Admin ... 91

4.1.7.3 Output Program Account Teacher ... 96

4.1.7.4 Output Program Account Student ... 101

4.1.7.5 Spesifikasi Hardware dan Software ... 104

BAB V PENUTUP

... ... 106

5.1

Kesimpulan ... 106

5.2

Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA

... 109

LAMPIRAN A WAWANCARA

... xix

(11)

1.1

Latar Belakang Masalah

E-learning

adalah suatu alat pembelajaran yang menggunakan media

elektronik untuk menyampaikan suatu isi materi.

E-learning

merupakan

salah satu strategi untuk memajukan pendidikan sehingga pelaksanaanya

perlu diperluas dan dikembangkan.

Marc Jeffrey Rosenberg (2001), dalam bukunya menyatakan bahwa :

e-Learning

merujuk pada pemanfaatan teknologi internet untuk pemecahan

masalah yang menyeluruh yang meningkatkan pengetahuan dan kinerja.

Jaya Kumar C. Koran (2002) dalam makalahnya menyatakan

e-Learning

sebagai berikut :

e-Learning

adalah suatu pengajaran dan

pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau

internet) untuk penyampaian isi materi dan interaksi.

Soekartawi, Haryono dan Librero (2002) mendefinisikan

e-Learning

sebagai berikut :

e-Learning

adalah sebuah istilah umum untuk teknologi

yang mendukung pembelajaran, seperti telepon, audio dan video,

teleconference, transmisi satelit, dan web-based training atau bantuan

instruksi komputer.

Menurut turban, Rainer, Potter (2006) e-learning adalah

pembelajaran elektronik yang didukung melalui web dan dapat dilakukan di

dalam kelas tradisional atau dalam kelas virtual (maya). Sedangkan menurut

Turban, E., et al. (2004) elearning adalah pembelajaran secara online yang

(12)

Dengan menggunakan e-learning kita dapat menciptakan lingkungan

belajar, maka masalah ini dapat dipecahkan dengan solusi yang menjadikan

Learning Management System Online menjadi sarana penting dalam

menciptakan WEB sebagai pusat kegiatan belajar mandiri serta pusat

pelayanan informasi siswa sekelilingnya yang lebih efektif dan efsien.

E-learning

dikelompokkan berdasarkan basis teknologi yaitu CBT

dan WBT. CBT (

Computer Based Training

), basis utama proses belajar

mengajar ini adalah program komputer (

software

),

e-learning

berbasis CBT

bersifat 1 arah yaitu

user

dengan sistem. WBT (

Web Based Training

)

merupakan perkembangan lanjutan dari CBT dan berbasis teknologi

internet

. Sehingga dengan menggunakan konsep ini, dapat terjadi

komunikasi 2 (dua) arah antar pengguna.

Penulis sudah pernah menggunakan beberapa aplikasi

e-learning

berbasis

web

yang

open source

seperti

moodle

,

drupal

dan

dokeos

. Oleh

karena itu penulis juga ingin membuat suatu aplikasi

e-learning

dengan

beberapa fungsi yang sudah ada seperti memasukkan unsur multimedia baik

berupa

flash

(animasi bergerak),

audio

(suara) ataupun

video

(gambar dan

suara), serta dilengkapi dengan fungsi sederhana yang belum dimiliki oleh

aplikasi

e-learning

lainnya yang telah disebutkan, yaitu fungsi untuk

menentukan jumlah soal yang akan keluar, fungsi untuk mengeluarkan soal

secara acak yang kemudian terdapat urutan peringkat bagi murid yang telah

mengerjakan soal pada suatu kelas berdasarkan nilai tertinggi. Tentunya

penulis akan membuat aplikasi

e-learning

yang lebih sederhana sehingga

(13)

Pada kesempatan ini penulis memilih sekolah SMA 2 MEI Ciputat,

yang saat ini belum memiliki sebuah aplikasi

e-learning

berbasis

web

sebagai tempat penelitian untuk mengumpulkan bahan dan memilih untuk

mengimplementasikan aplikasi

e-learning

yang penulis buat.

1.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas ada beberapa masalah yang

penulis rumuskan:

1.

Bagaimana mengembangkan sistem

e-learning

yang memudahkan

guru-guru memberikan soal secara acak dan mendapatkan hasilnya dengan

cepat berdasarkan ketepatan dan kecepatan menjawab?

2.

Apakah dengan pengembangan sistem

e-learning

ini dapat menunjang

proses pembelajaran pada SMA 2 MEI Ciputat?

1.3.

Batasan Masalah

Agar perancangan dan pengimplementasian aplikasi

e-learning

ini

dapat dilakukan secara terarah, maka penulis membatasi permasalahan

melalui fungsionalitas aplikasi

e-learning

yang akan dibuat. Fungsionalitas

aplikasi

e-learning

yang akan dibuat meliputi :

1.

Sistem otentikasi dapat membedakan setiap

user

yang

login

dengan

melihat status yang dimiliki, apakah

user

seorang murid, guru atau

(14)

3.

Admin dapat set ulang

password

dan memberikan

password

baru dengan

mengirimkan

password

untuk

user

yang melupakan

password

-nya ke

email

user

tersebut.

4.

Admin dan guru dapat membuat pengumuman yang hanya dapat dilihat

oleh anggota dari aplikasi

e-learning

.

5.

Guru dapat membuat sebuah kelas yang didalamnya terdapat quiz, quiz

adalah sebuah tugas yang berupa sekumpulan soal pilihan ganda dengan

jumlah soal yang ditentukan dan ditampilkan secara acak.

6.

Murid dapat mengikuti kelas yang telah dibuat dan mengerjakan quiz

yang diberikan.

7.

Murid dapat melihat urutan peringkat pada suatu kelas berdasarkan nilai

dan waktu pengerjaan quiz.

8.

Guru dapat meng

-upload

modul pelajaran dan murid dapat

men-download

modul pelajaran tersebut.

1.4

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini, antara lain :

1.

Merancang dan membangun aplikasi

e-learning

berbasis

web

yang dapat

(15)

mengurutkan nilai murid berdasarkan jawaban yang benar dan waktu

yang diperlukan.

2.

Mengimplementasikan aplikasi

e-learning

pada sekolah SMA 2 MEI

Ciputat.

1.5

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

1.5.1

Metode Pengumpulan Data

1. Studi Pustaka

Studi pustaka dari buku-buku tentang Sistem Informasi,

Basis Data,

e-Learning

dan penggunaan teknologi PHP, MySQL,

Java Script dan HTML, serta pencarian informasi lainnya yang

dapat mendukung proses penelitian yang bersumber dari beberapa

alamat pada

internet.

2. Observasi dan Wawancara

Langkah ini berupa pengamatan langsung, penulis datang

ke sekolah SMA 2 MEI Ciputat dan melakukan analisa terhadap

IT implementasi yang ada untuk mendukung kebutuhan aplikasi

e-learning

, kemudian meminta data yang diperlukan dan

melakukan wawancara langsung pada bapak A.Aziz Muhlas,

S.Ag selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMA 2 MEI

(16)

1.5.2

Metode Pengembangan Sistem

Pada perancangan Aplikasi perlu menggunakan sebuah

metode untuk membantu menyusun tahapan-tahapan yang harus di

lakukan, metode yang di gunakan yaitu SDLC (

System Development

Life Cycle

) dengan menggunakan model

waterfall.

1.6

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang disusun dalam Penulisan Ilmiah ini

ditunjukkan sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Menjelaskan landasan teori yang digunakan untuk menunjang

penulisan ini. Dasar-dasar teori tersebut yaitu pengenalan

e-Learning

.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan di jelaskan mengenai metode yang di

terapkan

untuk

mengimplementasikan

penelitian

dan

pengembangananya.

(17)

Perancangan dan Implementasi, bab ini menjelaskan tentang

analisa permasalahan, pemecahan permasalahan, pengumpulan

data, design aplikasi, serta langkah-langkah pembuatan

aplikasi

e-learning

berbasis

web

ini.

BAB V

PENUTUP

Berisikan kesimpulan yang merupakan hasil pengujian pada

(18)

2.1

E-learning

Definisi

e-Learning

seringkali berubah

ubah seiring dengan

kemajuan teknologi pada masa kini. Berbagai pendapat dikemukakan untuk

dapat mendefinisikan

e-Learning

secara tepat.

Marc Jeffrey Rosenberg (2001), dalam bukunya menyatakan bahwa :

e-Learning

merujuk pada pemanfaatan teknologi internet untuk pemecahan

masalah yang menyeluruh yang meningkatkan pengetahuan dan kinerja.

Soekartawi, Haryono dan Librero (2002) mendefinisikan

e-Learning

sebagai berikut :

e-Learning

adalah sebuah istilah umum untuk teknologi

yang mendukung pembelajaran, seperti telepon, audio dan video,

teleconference

, transmisi satelit, dan

web-based training

atau bantuan

instruksi komputer.

Jaya Kumar C. Koran (2002) dalam makalahnya menyatakan

e-Learning

sebagai berikut :

e-Learning

adalah suatu pengajaran dan

pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau

internet)

untuk penyampaian isi materi dan interaksi.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

e-Learning

itu adalah sebagai berikut :

1.

Metode belajar mengajar baru yang menggunakan media komputer,

(19)

2.

Tersampaikannya bahan ajar (konten) melalui media elektronik.

Otomatis bentuk bahan ajarnya juga dalam bentuk elektronik atau

digital.

3.

Adanya sistem dan aplikasi elektronik yang mendukung proses belajar

mengajar.

4.

Dalam beberapa kasus, pada

e-Learning

interaksi atau tatap muka di

kelas tidak diperlukan. Sehingga

e-Learning

bisa dikategorikan sebagai

suatu kegiatan pembelajaran individual.

2.1.1

Pembelajaran jarak jauh

E-Learning

memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu

tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di

Semarang, sementara instruktur dan pelajaran yang diikuti berada di

tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa

dijalankan secara

on-line

dan

real-time

ataupun secara

on-line

atau

archieved

.

Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah

dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan

Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan.

Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di

kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu.

Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana

(20)

2.1.2

Pembelajaran dengan perangkat komputer

E-Learning

disampaikan dengan memanfaatkan perangkat

komputer.

Pada

umumnya

perangkat

dilengkapi

perangkat

multimedia, dengan cd drive dan koneksi

Internet

ataupun

Intranet

lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan

intranet

ataupun

Internet

, pembelajar dapat berpartisipasi dalam

e-Learning

.

Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan

kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas

yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung

pada kondisi dari pengajar.

2.1.3

Konsep

e-Learning

Metode pengajaran tradisional masih kurang efektif jika

dibandingkan dengan metode pengajaran modern. Sistem

e-Learning

diharapkan bukan sekedar menggantikan tetapi diharapkan pula untuk

dapat menambahkan metode dan materi pengajaran tradisional seperti

diskusi dalam kelas, buku, CD-ROM dan pelatihan komputer non

internet.

Berbagai elemen yang terdapat dalam sistem

e-Learning

adalah :

1.

Soal-soal : materi dapat disediakan dalam bentuk modul, adanya

(21)

ditampilkan. Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan

siswa mendapatkan apa yang dibutuhkan.

2.

Komunitas : para siswa dapat mengembangkan komunitas

online

untuk memperoleh dukungan dan berbagi informasi yang saling

menguntungkan.

3.

Pengajar

online

: para pengajar selalu

online

dengan jadwal yang

telah ditentukan, untuk memberikan arahan kepada para siswa,

menjawab pertanyaan dan membantu dalam diskusi.

4.

Kesempatan bekerja sama : Adanya perangkat lunak yang dapat

mengatur pertemuan online sehingga belajar dapat dilakukan secara

bersamaan atau

realtime

tanpa kendala jarak.

5.

Multimedia : penggunaan teknologi audio dan video dalam

penyampaian materi sehingga menarik minat dalam belajar.

Di dalam pembelajaran

e-Learning

, fokus utamanya adalah

siswa. siswa perlu mandiri pada waktu

waktu tertentu dan

bertanggung jawab pada pembelajarannya. Suasana pembelajaran

e-Learning

akan memaksa siswa memainkan peranan yang lebih aktif

(22)

2.1.4

Komponen e-Learning

Beberapa komponen yang membentuk

e-Learning

adalah :

1.

Infrastruktur

e-Learning

.

Infrastruktur

e-Learning

dapat berupa PC, jaringan komputer,

internet, dan perlengkapan multimedia. Termasuk di dalamnya

peralatan

teleconference

apabila kita memberikan layanan

synchronous learning

melalui

teleconference

.

2.

Sistem dan Aplikasi

e-Learning

.

Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar

mangajar konvesional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan

materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (KHS), sistem

ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen

proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering

disebut dengan

Learning Management System (LMS)

, seperti

Moodle

,

Dokeos

,

Atutor

, dll. Tetapi di dalam penulisan ini penulis

ingin membuat suatu aplikasi LMS sendiri yang lebih sederhana.

3.

Konten

e-Learning

.

Konten dan bahan ajar yang ada pada

Learning Management

System

bisa dalam bentuk

Multimedia-based Content

(konten

berbentuk multimedia interaktif) atau

Text-based Content

(konten

berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Konten ini bisa

disimpan dalam

Learning Management System

sehingga dapat

(23)

Sedangkan aktor/pelaku yang ada dalam pelaksanaan

e-Learning

boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar

konvesional, yaitu :

1.

Dosen, guru (instruktur) yang membimbing.

2.

Siswa, mahasiswa yang menerima bahan ajar secara khusus.

3.

Administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar

mengajar.

2.1.5

Fungsi e-Learning

Terdapat 3 (tiga) fungsi

e-Learning

terhadap kegiatan

pembelajaran, yaitu:

1. Suplemen (Tambahan).

Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan),

apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan

memanfaatkan materi

e-Learning

atau tidak. Dalam hal ini. Tidak

ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses

materi

e-Learning

. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang

memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau

wawasan.

1.

Komplemen (Pelengkap).

Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap),

(24)

pembelajaran yang diterima peserta didik. Sebagai komplemen

berarti materi

e-Learning

diprogramkan untuk menjadi materi

reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi perserta didik di

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvesional.

Materi

e-Learning

dikatakan sebagai enrichment, apabila

kepada

peserta

didik

yang

dapat

dengan

cepat

menguasai/memahami

materi

pelajaran

yang

disampaikan

instruktur secara tatap muka (

fast learners

) diberikan kesempatan

untuk mengakses materi

e-Learning

yang memang secara khusus

dikembangkan

untuk

mereka.

Tujuannya

agar

semakin

memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi

pelajaran yang disajikan instruktur.

Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada

peserta didik yang mengalami kesulitan memahami pelajaran yang

disajikan instruktur secara tatap muka di kelas (

slow learners

)

diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi

e-Learning

yang

memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar

peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran

yang disajikan instruktur.

2.

Substitusi (Pengganti).

Beberapa istitusi di negara

negara maju memberikan

(25)

peserta didiknya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara

fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu

dan aktivitas lain sehari

hari peserta didik.

Ada 3 (tiga) alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat

dipilih peserta didik, yaitu :

1.

Sepenuhnya secara tatap muka (konvesional).

2.

Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet.

3.

Sepenuhnya melalui internet.

2.1.6

Jenis

jenis e-Learning

Berdasarkan teknologi informatika yang digunakan,

e-Learning

dikelompokkan berdasarkan basis teknologi sebagai berikut :

1.

Computer Based Training (CBT)

.

Basis utama proses belajar mengajar ini adalah Program

Komputer (Software), yang biasa dipakai untuk belajar secara

interaktif dan fleksibel. Biasanya software

software pelajaran ini

berisikan bagian

bagian multimedia, seperti animasi dan juga

bagian

bagian

tools

sebagai alat untuk menyelesaikan soal

soal

latihan.

Bagian multimedia biasanya digunakan untuk menjelaskan

bahan

bahan pelajaran dan menjadikannya mudah dimengerti

(26)

Dengan menggunakan tools yang disediakan maka

pengguna mempunyai kesempatan untuk mencoba soal

soal

latihan tanpa batasan jumlah dan tingkat kesulitannya. Sistem CBT

ini mulai berkembang ditahun 80-an dan masih berkembang terus

samapai sekarang. Hal ini ditunjang antara lain oleh perkembangan

sistem animasi yang kian menarik dan realistis (misalnya sistem

animasi 3D). Selain untuk pelajar, sistem inipun digemari oleh

perusahan

perusahan untuk mendidik karyawannya.

Namun, pada

e-Learning

dengan konsep ini, komunikasi

yang terjadi hanya komunikasi 1 (satu) arah.

2.

Web Based Training (WBT).

Sistem ini merupakan perkembangan lanjutan dari CBT dan

berbasis teknologi

internet

. Sehingga dengan menggunakan konsep

ini, dapat terjadi komunikasi 2 (dua) arah antar pengguna. Namun

lancarnya proses belajar dengan menggunakan sistem ini

bergantung kepada infrastruktur jaringan kecepatan tinggi. Namun

kendala penerapan konsep ini terletak pada kenyataan bahwa

memang jaringan

internet

di negara kita masih belum merata.

Salah satu komponen WBT yang sangat digemari adalah

video-conferencing

, yaitu dimana siswa dan pengajar dapat

langsung mendiskusikan semua hal tanpa harus bertemu muka

(27)

maju dan dapat dimanfaatkan sebagai alat belajar mengajar di

virtual classes

ataupun

virtual universities

.

2.1.7

Metode Penyampaian e-Learning

Metode penyampaian bahan ajar pada

e-Learning

ada 2 (dua)

yaitu :

1.

Synchronous Training

.

Synchronous training

adalah tipe pelatihan/pengajaran,

dimana proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika

pengajar sedang mengajar dan siswa sedang belajar.

Hal tersebut memungkinkannya interaksi langsung antara

pengajar dan siswa, baik melalui internet maupun intranet.

Pelatihan

e-Learning

synchronous

lebih banyak digunakan pada

seminar atau konferensi yang pesertanya berasal dari berbagai

daerah. Penggunaan tersebut sering pula dinamakan

web

conference

atau

webinar

(web seminar) dan sering digunakan kelas

atau kuliah universitas online.

Synchronous training

mengharuskan pengajar dan semua

siswa mengakses internet bersamaan. Pengajar memberikan

makalah dengan slide presentasi dan peserta

web conference

dapat

mendengarkan presentasi melalui hubungan internet. Pesertapun

(28)

Jadi,

synchronous training

sifatnya mirip pelatihan di ruang

kelas, namun kelasnya bersifat

virtual

(maya) dan peserta tersebar

di berbagai daerah dan terhubung melalui internet. Oleh karena itu,

synchronous training

sering pula dinamakan

virtual classroom

.

2.

Asynchronous Training

.

Asynchrous training

merupakan kebalikan dari

synchronous

training

, yaitu tipe pelatihan, dimana proses pembelajarannya

terjadi tidak pada waktu yang bersamaan. Jadi, seseorang dapat

mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar

memberikan pelatihan.

Pelatihan ini lebih populer di dunia

e-Learning

karena

memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat

mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun.

Pelatihan berupa paket pelajaran yang dapat dijalankan di

komputer manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar

atau pelajar lain. Oleh karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran

dan menyelesaikannya setiap saat. Paket pelajaran berbentuk

bacaan dengan animasi, simulasi, permainan edukatif, maupun

latihan atau tes dengan jawabannya.

Akan tetapi, ada pelatihan

asynchronous training

yang

terpimpin, dimana pengajar memberikan materi pelajaran lewat

(29)

berlainan. Pengajar dapat pula memberikan tugas atau latihan dan

peserta mengumpulkan tugas lewat e-mail. Peserta dapat berdiskusi

atau berkomentar dan bertanya melalui

bulletin board

.

2.1.8

Kelebihan dan Kekurangan e-Learning

Kelebihan

kelebihan yang ada dalam penerapan

e-Learning

antara lain :

1.

Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pengajar dan siswa

dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara

reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan

dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

2.

Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk

belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga

keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar

dipelajari.

3.

Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan

dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di

komputer.

4.

Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan

bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet

secara lebih mudah.

5.

Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui

(30)

sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih

luas.

6.

Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.

7.

Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mahasiswa yang tinggal jauh

dari perguruan tinggi, bagi mahasiswa yang sibuk bekerja, bagi

mahasiswa yang bertugas di luar kota atau luar negeri, dan lain

sebagainya.

Selain kelebihan

kelebihan yang ada,

e-Learning

juga tidak

terlepas dari berbagai kekurangan, yaitu :

1.

Kurangnya interaksi antara pengajar dan siswa atau bahkan antar

siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat

terbentuknya

values

dalam proses belajar dan mengajar.

2.

Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial

dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

3.

Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan

daripada pendidikan.

4.

Berubahnya peran pengajar dari semula menguasai teknik

pembelajaran konvesional, kini juga dituntut mengetahui teknik

pembelajaran

yang

menggunakan

ICT

(

Information

&

Communication Technology

).

5.

Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi

(31)

6.

Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini

berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun

komputer).

7.

Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan soal

soal internet.

2.1.9

Pembelajaran formal vs. informal

E-Learning

bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun

informal

E-Learning

secara formal, misalnya adalah pembelajaran

dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur

dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak

terkait (pengelola

e-Learning

dan pembelajar sendiri). Pembelajaran

seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh

perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang

dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya

perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan

jasa

e-Learning

untuk umum.

E-Learning

bisa juga dilakukan secara

informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui

sarana

mailing list

,

e-newsletter

atau

website

pribadi, organisasi dan

perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan

atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa

(32)

2.2

Beberapa LMS yang sudah ada

LMS juga sering disebut sebagai

Virtual Learning Environment

(VLE),

learning content management systems

(LCMS), course

management

systems

(CMS), ataupun

content management systems

(CMS).

Contoh-contoh LMS yang cukup terkenal adalah

WebCT, Blackboard, Moodle,

ATutor, ILIAS, Plone, Dokeos

dan

Drupal

.

2.2.1

MOODLE

Moodle

adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi

yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web.

Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam "ruang kelas"

digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan

menggunakan

Moodle,

kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis,

jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan

dari

Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment

.

Kata

Moodle

adalah singkatan dari

Modular Object-Oriented

Dynamic Learning Environment

.

Moodle

merupakan sebuah aplikasi

Course Management System

(CMS) yang gratis dapat di-download,

digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara

GNU (

General Public License

). Anda dapat men-download aplikasi

Moodle di alamat http://www.moodle.org/ . Saat ini Moodle sudah

digunakan pada lebih dari 150.000 institusi di lebih dari 160 negara

(33)

Aplikasi

Moodle

dikembangkan pertama kali oleh Martin

Dougiamas pada Agustus 2002 dengan Moodle Versi 1.0. Saat ini

Moodle bisa dipakai oleh siapa saja secara

Open Source

. Sistim yang

dibutuhkan agar aplikasi

Moodle

ini dapat berjalan dengan baik adalah

sebagaiberikut:

1.

Apache Web Server

2.

PHP

3.

Database MySQL atau PostgreSQL

Dengan menggunakan Moodle kita dapat membangun sistim

dengan konsep

E-Learning

(pembelajaran secara elektronik) ataupun

Distance Learning

(Pembelajaran Jarak Jauh). Dengan konsep ini

sistim belajar mengajar akan tidak terbatas ruang dan waktu. Seorang

dosen/guru/pengajar dapat memberikan materi kuliah dari mana saja.

Begitu juga seorang mahasiswa/siswa dapat mengikuti kuliah dari

mana saja.

Bahkan proses kegiatan test ataupun kuis dapat dilakukan

dengan jarak jauh. Seorang dosen/guru/pengajar dapat membuat

materi soal ujian secara online dengan sangat mudah. Sekaligus juga

proses ujian atau kuis tersebut dapat dilakukan secara online sehingga

tidak membutuhkan kehadiran peserta ujian dalam suatu tempat.

Peserta ujian dapat mengikuti ujian di rumah, kantor, warnet bahkan

di saat perjalanan dengan membawa laptop dan mendukung koneksi

(34)

Berbagai bentuk materi pembelajaran dapat dimasukkan dalam

aplikasi Moodle ini. Berbagai sumber (

resource

) dapat ditempelkan

sebagai materi pembelajaran. Nasakah tulisan yang ditulis dari

aplikasi pengolah kata

Microsoft Word

, materi presentasi yang berasal

dari

Microsoft Power Point

,

Animasi Flash

dan bahkan materi dalam

format audio dan video dapat ditempelkan sebagai materi

pembelajaran.

Berikut ini beberapa aktivitas pembelajaran yang didukung

oleh Moodle adalah sebagai berikut:

1.

Assignment

: Fasilitas ini digunakan untuk memberikan penugasan

kepada peserta pembelajaran secara

online

. Peserta pembelajaran

dapat mengakses materi tugas dan mengumpulkan hasil tugas

mereka dengan mengirimkan file hasil pekerjaan mereka.

2.

Chat

: Fasilitas ini digunakan untuk melakukan proses chatting

(percakapan online). Antara pengajar dan peserta pembelajaran

dapat

melakukan

dialog

teks

secara

online.

Forum : Sebuah forum diskusi secara online dapat diciptakan

dalam membahas suatu materi pembelajaran. Antara pengajar dan

peserta pembelajaran dapat membahas topik-topik belajar dalam

suatu forum diskusi.

3.

Kuis : Dengan fasilitas ini memungkinkan untuk dilakukan ujian

(35)

4.

Survey

: Fasilitas ini digunakan untuk melakukan jajak pendapat.

Moodle juga menyediakan kemudahan untuk mengganti model

tampilan

(themes

)

website e-learning

dengan menggunakan teknik

template. Beberapa model themes yang menarik telah disediakan

oleh Moodle. Selain itu tidak menutup kemungkinan bagi kita

untuk merancang dan membuat bentuk tampilan (themes) sendiri.

5.

Bahasa : Beberapa pilihan bahasa juga telah disediakan oleh

aplikasi Moodle. Dukungan terhadap bahasa tertentu ini terus

berkembang dan dapat di dapatkan dengan cara men-download-nya

dari website Moodle. Saat ini penggunaan bahasa Indonesia juga

telah didukung oleh Moodle. Sehingga website pembelajaran yang

kita buat tersebut tampil dalam bahasa Indonesia.

Moodle mendukung pendistribusian paket pembelajaran dalam

format SCORM (

Shareble Content Object Reference Model

). SCORM

adalah standard pendistribusian paket pembelajaran elektronik yang

dapat digunakan untuk menampung berbagai macam format materi

pembelajaran, baik dalam bentuk teks, animasi, audio dan video.

Dengan menggunakan format SCORM maka materi pembelajaran

dapat digunakan dimana saja pada aplikasi e-learning lain yang

mendukung SCORM. Saat ini telah banyak aplikasi e-learning yang

mendukung format SCORM ini. Dengan demikian maka antar

lembaga pendidikan, sekolah ataupun kampus dapat saling berganti

(36)

elektronik ini. Dosen atau pengajar cukup membuat sebuah materi

e-learning dan menyimpannya dalam file dengan format SCORM dan

memberikan materi pembelajaran tersebut dimanapun dosen atau

pengajar itu bertugas.

2.2.2

DRUPAL

Drupal adalah sebuah perangkat lunak system manajemen

konten

yang

bebas

dan

terbuka

yang

di

distribusikan

dibawah lisensi GPL, Pengembangan dan perawatannya dilakukan

oleh ribuan komunitas pengguna dan di seluruh dunia. Drupal dapat

diunduh secara bebas dan dapat digunakan secara bebas juga,

sehingga memungkinkan setiap orang baik secara individu maupun

komunitas untuk mempublikasikan, mengatur dan mengorganisir

berbagai jenis dari isi/konten pada website. Drupal dapat digunakan

untuk membangun:

1.

Portal Web Komunitas

2.

Situs Diskusi

3.

Website Perusahaan

4.

Aplikasi Internal

5.

Website Personal atau Blog

6.

Aplikasi Komersial E-Commerce

7.

Kumpulan Sumber Informasi

(37)

9.

Website Multi Bahasa

10.

Multi Situs (dalam satu setelan aplikasi)

11.

Dan lain-lain

Drupal dapat langsung digunakan setelah anda mendownload

dan menginstallnya secara mudah. Dengan berbagai fungsionalitas

yang sudah dibangun, dikombinasikan dengan ribuan paket modul

drupal dan tema tampilan bebas yang tersedia, akan mengaktifkan

berbagai fitur seperti :

1.

Sistem Manajemen Konten (

Content Management Systems

) (CMS)

2.

Blog

3.

Forum

4.

Jaringan Peer-to peer (

Peer-to-peer networking

)

5.

Surat Kabar (

Newsletters

)

6.

Multimedia

7.

Galeri Foto / Gambar (

Picture galleries

)

8.

Pengunggahan dan Pengunduhan File (File uploads and

downloads)

9.

Multi Tampilan

10.

Dan lebih banyak lagi.

Ditulis dengan bahasa PHP. Drupal jalan di atas berbagai

system operasi, seperti Microsoft Windows, Mac OS X, Linux,

(38)

dan membutuhkan program database seperti MySQL dan PostgreSQL

untuk semua datanya.

Meskipun menurut beberapa pengembang Drupal dibilang

cukup sulit untuk pengguna baru, namun dengan berbagai

keunggulannya, Drupal merupakan salah satu CMS terbaik. Bahkan,

Kemampuannya tidak sekedar sebagai CMS, namun, dengan API-nya

Drupal juga dapat digunakan sebagai Framework dalam membangun

aplikasi berbasis Web CMF.

2.3

Studi Sejenis

Dibawah ini akan dipaparkan beberapa penelitian yang pernah

ada yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan.

Dalam penelitian yang dialkukan oleh Raditya Subagja (2009)

yang berjudul Pengembangan Aplikasi E-learning Pada MA. Al-khariyah,

tujuan penelitian tersebut untuk menganalisa proses bisnis pada MA.

Al-khariyah, merancang sistem e-learning yang dapat membantu meninimalisis

kendala

kendala yang dihadapi oleh MA. Al-khariyah, merancang sistem

e-learning untuk proses belajar mengajar, metodelogi yang digunakan yaitu

penelitian pustaka kegiatan penelitian pustaka dilakukan dengan membaca,

mempelajari dan menandai beberapa hal yang berkaitan dengan web dan

perancangan sistem. Hasil dari penelitian tersebut dapat mempeekenalkan

e-learning kepada siswa dan guru MA. Al-khariyah, menghasilkan media

(39)

Dalam penelitian yang dialkukan oleh Raden Nur Tsawabit

(2010) dengan judul Pembuatan Aplikasi E-learning di Pesantren Darul

Qolam, tujuan dari panelitian itu agar Pesantren Darul Qolam lebih maju

dalam mengembangkan aplikasi e-learning, agar para Guru dan juga Siswa

dapat mengembangkan aplikasi e-learning sebaik mungkin, metode

penelitian yang dilakukan yaittu studi pustaka dari buku-buku tentang

Sistem Informasi, Basis Data, e-learning, lalu obserpasi dan wawancara

langkah ini merupakan pengamatan langsung penulis di Pesantren Darul

Qolam, Hasil yang di dapat baik siswa maupun guru dapat mengembangkan

aplikasi e-learning tersebut, menghasil media pembelajaran baru di

pesantren Darul Qolam, memudahkan siswa mengakses mata pelajaran dan

juga memperoleh hasil seputar nilai.

Dalam penelitian yang dialkukan oleh Fitri Dwi Lestari dengan

judul Pembangunan E-learning Pada Balai Besar Teknologi Energi (B2TE)

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), tujuan penulis adalah

terwujudnya sebuah e-learning agar memudahkan anggota B2TE

BPPT

dalam mendapatkan materi yang dibutuhkan sehingga tidak perlu lagi

datang langsung ke B2TE

BPPT. Serta anggota B2TE

BPPT

mendapatkan informasi yang jelas mengenai jadwal pelatihan. Sedang untuk

manfaat penulisan bagi B2TE

BPPT yaitu terwujudnya e-learning ini maka

B2TE

BPPT dapat melakukan proses pelatihan secara online, untuk

meningkatkan efisien dan efektifitas kinerja para pegawai B2TE

BPPT

(40)

meningkatkan pelayanan terhadap dari B2TE

BPPT yang ingin melakukan

proses pelatihan secara

online.

Sedangkan manfaat bagi penulis dapat

mengembangkan pengetahuan, sikap, an Kemampuan penulis melalui

penerapan ilmu, melatih keterampilan dan mampu menerapkan

pembangunan e-learning. Metodologi Penelitian yang dilakukan penulis

yaitu metode pengumpulan data diantaranya dengan wawancara

menanyakan langsung beberapa pertanyaan kepada manajer IT B2TE

BPPT serta pihak

pihak yang terkait, kuisioner pada metode pengumpulan

data ini dilakukan kuisioner untuk mengetahui seberapa penting e-learnig itu

dibutuhkan, pada metode dokumenter ini penulis mengumpulkan data dan

informasi dengan cara mencarai dan membaca buku

buku referensi, hasil

penelitian sejenisdengan penelitian yang penulis kerjakan.

Dalam penelitian yang dilakukan Ayu Fitriani dengan judul

Analisi dan Perancangan

E-learning

berbasis

web

pada SMA Plus

Pembangunan jaya. Untuk tujuaan penelitian adalah menganalisa sitem dan

merancang aplikasi e-learning berbasis web pada SMA plus Pembangunan

Jaya agar dapat membantu dalam proses belajar

mengajar (KBK). Metode

yang digunakan dalam penulisan sekripsi ini meliputi dua bagian utama

yaitu metodelogi analisis dan metode perancangan. Analisis sistem

dilakukan dengan 4 (empat) tahapan tahapan yaitu survei atas sistem yang

sedaag berjalan, analisis terhadap temuan survei, identifikasi kebutuhan

informasi dan identifikasi permasalahan sistem. Hasil yang dicapai adalah

(41)

diakses tanpa keterikatan waktu dan tempat. Hasil penelitian dengan adanya

e-learning berbasis web ini akan memudahkan komunikasi guru dan juga

siswa, pemberian materi pembelajaran, memudahkan dalam memberikan

tugas dan mengumpulkan tugas, serta meudahkan dalam menginformasikan

nilai.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Andi Gunawan dengan

judul Analisa dan Perancangan sistem e-learning pada PT. Goodyear

Indonesia. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis dan merancang sistem

e-learningpada PT. Goodyear Indonesia. Untuk metode penelitian yang

digunakan dalam penyusunan sekripsi ini meliputi metodelogi pengumpulan

data dan metode perancangan basis data. Secara garis besar sistem

pengajaran dan pengujian yang ada bersifat konvensionaln sehingga

membutuhkan waktu, biaya, dan juga tenaga yang tebih besar. Hasil yang

dicapai berupa sistem e-learning yang dibutuhkan oleh perusahaan. Untuk

hasil dari penelitian ini yaitu sistem e-learning yang telah dirancang dapat

mempermudah proses pengajaran dan pengujian pada PT. Goodyear

Indonesia. Kelebihan dari e-learning ini adalah user friendly, sedangkan

untuk kelemahanya yaitu tidak diperkuat dengan diadakanya kuisioner

sehingga tidak diketahui seberapa penting e-learninng tersebut dibutuhkan.

Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Hendra Yosefa, Emil

Ade Putra, dan meswara, Judul Analisis, Desain Sistem Informasi, dan

(42)

ialah untuk membantu sebuah aplikasi pembelajaran dan informasisiswa

berbasis web untuk SMUN 1 Depok mampu meningkatkan minat belajar

mengajar, dan interaktif siswa

siswi dengan guru tanpa dibatasi ruang dan

waktu serta kemudahan siswa dalam memperoleh informasi yang jelas.

Metodelogi yang digunakan adalah metodelogi analisis (survey, kuisioner)

yang digunakan untuk menganalisa kebutuhan penguna dan kebutuhan

sistem dan metode perancangan sturuktur dengan menggunakan UML yang

berisi clas diagram, usecase, state diagram, dan sequence diagram. Hasil

yang dicapai pada penelitian ini adalah terbuatnya sebuah layanan informasi

dan aplikasi pembelajaran serta informasi untuk siswa berbasis web untuk

SMUN 1 Depok. Aplikasi ini memiliki tampilan yang baik dan didukung

oleh fitur

fitur yang memudahkan pengguna, serta adanya kontrol dari

SMUN 1 Depok. Kesimpulan dari hsil rancangan ini adalah rancangan yang

dikembangkan telah sesuai dengan delapan aturan emas dalam perancangan

antar muka dan dapat beroprasi dengan baik. Kelebihan dari sistem

e-learning ini yaitu memiliki tampilan yang dinamis. Disamping kelebihan,

sistem e-learning ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak ada fitur private

message jika ada yang ingin bertanya sesuatu yang sifatnya pribadi.

Dalam penelitia yang dilakukan oleh Ferry Siswanto yang

berjudul Rancangan dan Implementasi Sistem E-Learnning pada

International Islamic University college. Tujuan dari penulisan yaitu untuk

mendukung sarana atau media pembelajaran dan pengajaran dalam proses

(43)

pengajar atau dosen dalam proses mengajar tanpa dibatasi oleh ruang dan

waktu, untuk membantu mahasiswa dalam memahami materi yang diberikan

tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Adapun untuk manfaat penelitian yaitu

menerapkan ilmi

ilmu dalam merancang sebuah sistem yang telah

diperoleh selama kukliah, mengetahui lebih dalam konsep dan sistem

e-learning sehingga dapat dijadikan acuan dan bahan refrensi dalam

mengembangkan sistem e-learning lebih lanjut, Lebih mengerti dan

memahami tentang bahasa pemograman yang digunakan oleh penulis, yaitu

php dan MSQL, mengetahui lebih dalam tentang MODLE ( Modular Object

Oriented Development Learning Environment. Metodelogi yang digunakan

utuk pengumpilan data yaitu dngan studi pustaka, metode ini dilakukan

untuk mengumpulkan data dengan mencari dan menbaca buku yang dapat

menunjang penyusunan sekripsi serta mencari data dari internet. Studi

lapangan dalam studi lapangan yaitu mengunakan observasi adalah suatu

teknik untuk mengamati ssecara langsung maupun tidak langsung gejala

gejala yang sedang berlangsungbaik yang berada didalam maupun diluar.

Lalu untuk wawancara merupakan suatu teknik yang bertujuan mencari

informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan untuk mengidentifikasi

permasalahan yang ada dilapangan. Dari penelitian yang penulis uraikan

maka hasil dari penelitian tersebut yaitu pengembangan sistem e-learning ini

menggunakan bahasa pemograman PH{, MSQL, sebagai basis data dan

MODDLE sebagai tool bantuan, sistem e-lerning yang dikembangkan disini

(44)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Galih Ginanjar yang

berjudul Pengembangan Sistem E-Learning di sekolah SMAN 1 Pamulang,

metode pengembangan yang digunakan adalah Waterfall. Tool yang

digunakan Moodle. Kelebihan dari penelitian ini dapat memudahkan para

guru dan murid dalam proses belajar dan mengajar di SMAN 1 pamulang.

Untuk kekurangan dari penelitian ini adalah tidak difasilitasi oleh video

confrence.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dhydha Maryudha yang

berjudul analisis dan perancangan Aplikasi E-learning Berbasis Web pada

SMA 1 Tangerang. Metodelogi pengembangan sistem yang digunakan

adalah waterfall model. Tool yang digunakan Apache server, RHP,

MYSQL, Brouser. Kelebihan dari penelitian ini adalah e-learning yang

dibuat oleh peneliti dapat memudahkan murid, guru, dan juga admin dalam

menggunakan aplikasi. Kekurangan dari penelitian ini adalah pada aplikasi

kurangnya ficture

ficture multimedia yang berhubungan dengan kegiatan

belajar mengajar dan tidak membahas masalah keamanan pada aplikasi.

Dalam penelitian yang dilakukan David Triwibowo yang

berjudul Analisis dan Perancangan Sistem E-learning pada Hong Hua

Mandarin Course. Metodelogi yang digunakan adalah metode untuk

contetent ADDIE. Tool yang digunakan apache Server, PHP. Kelebihan dari

penelitian ini adalah membantu murid menambah penngetahuan mengenai

(45)

murid dalam belajar bahasa mandarin. Kekurangan dari penelitian ini adalah

aplikasi e-learning ini adalah masih tergolong sderhana perlu ditambahkan

efek multimedia agar lebih menarik dan perlu dikembangkan lagi dari segi

kuantitas dan variasi untuk menunjang kebutuhan belajar murid.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rinaldi yang berjudul

Analisis dan Perancangan Sistem E-Learning berbasis Contens Manajemen

System di SMA Muhammadiyah 25 pamulang. Metode pengembangan

sistem yang digunakan adalah model sekuensial linear. Tool yang digunakan

Apache Server, PHP, CMS, MySQL. Kelebihan dari penelitian ini adalah

mudah digunakan oleh siapa saja dan mempunyai user interface yang

sederhana sehingga memudahkan user dalam menggunakan aplikasinya.

Kekurangan dari aplikasi e-learning ini adalah diperlukanya fitur

fitur

multimedia tambahan seperti audio, video, dan sebagainya sehingga siswa

lebih tertarik dalam menggunakan e-learning, dan juga belum adanya video

chatting untuk interaksi tatap muka.

Dalam penelitia yang dilakukan oleh Agung Wibisana yang

berjudul Rancangan dan Implementasi Sistem E-Learnning pada Sekolah

Insan Cindikia. Tujuan dari penulisan yaitu untuk mendukung sarana atau

media pembelajaran dan pengajaran dalam proses perkuliahan di Insan

Cindikia. Untuk membantu pengajar atau guru dalam proses mengajar tanpa

dibatasi oleh ruang dan waktu, untuk membantu siswa dalam memahami

(46)

manfaat penelitian yaitu menerapkan ilmi

ilmu dalam merancang sebuah

sistem yang telah diperoleh selama kukliah, mengetahui lebih dalam konsep

dan sistem e-learning sehingga dapat dijadikan acuan dan bahan refrensi

dalam mengembangkan sistem e-learning lebih lanjut, Lebih mengerti dan

memahami tentang bahasa pemograman yang digunakan oleh penulis, yaitu

php dan MSQL, mengetahui lebih dalam tentang MODLE ( Modular Object

Oriented Development Learning Environment. Metodelogi yang digunakan

utuk pengumpilan data yaitu dngan studi pustaka, metode ini dilakukan

untuk mengumpulkan data dengan mencari dan menbaca buku yang dapat

menunjang penyusunan sekripsi serta mencari data dari internet. Hasil yang

didapat baik guru ataupun murid dapat menggunakan aplikasi e-learning ini.

Dalam penelitian yang dilakukan Raditia dengan judul Analisi

dan Perancangan

E-learning

berbasis

web

pada SMA 2 Pamulang. Untuk

tujuaan penelitian adalah menganalisa sitem dan merancang aplikasi

e-learning berbasis web pada SMA 2 Pamulang agar dapat membantu dalam

proses belajar

mengajar. Metode yang digunakan dalam penulisan sekripsi

ini meliputi dua bagian utama yaitu metodelogi analisis dan metode

perancangan. Analisis terhadap temuan survei, identifikasi kebutuhan

informasi dan identifikasi permasalahan sistem. Hasil yang dicapai adalah

ketersediaan aplikasi pendukung kegiatan belajar

mengajar yang dapat

diakses tanpa keterikatan waktu dan tempat. Hasil penelitian dengan adanya

e-learning berbasis web ini akan memudahkan komunikasi guru dan juga

(47)

tugas dan mengumpulkan tugas, serta meudahkan dalam menginformasikan

nilai kepada seluruh siswa di SMA 2 Pamulang.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rikza Ramdani yang

berjudul Analisis dan perancangan Sistem E-Learning pada SMA 1 Bogor.

Tujuan dari penulisan yaitu untuk mendukung sarana atau media

pembelajaran dan pengajaran dalam proses perkuliahan di SMA 1 Bogor.

Untuk membantu pengajar atau guru dalam proses mengajar tanpa dibatasi

oleh ruang dan waktu, untuk membantu siswa dalam memahami materi yang

diberikan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, Metode pengembangan

sistem yang digunakan adalah model sekuensial linear. Tool yang digunakan

Apache Server, PHP, CMS. Kelebihan dari penelitian ini adalah mudah

digunakan oleh siapa saja dan mempunyai user interface yang sederhana

sehingga memudahkan user dalam menggunakan aplikasinya, dan yang

paling penting aplikasi ini dapat digun akan oleh guru dan murid di SMA 1

Bogor.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Renaldi dengan judul

aplikasi e-lerning berbasis web di SMA Negeri 61 Jakarta, Tujuan dari

penulisan antara lain penulis akan melakukan analisis prpses belajar

mengajar di SMA Negeri 61 Jakarta, Merancang sebuah sistem pendidikan

yang menggunakan media jaringan komputer dan internet yang disebut

aplikasi e-learning, merancang sebuah sistem pendidikan yang tidak

(48)

e-learning yang dapat memudahkan proses pendidikan di SMA Negeri 61

Jakarta, merancang fitur perangkat lunak yang dapat memfasilitasi siswa dan

pihak pengajar untuk dapat melakukan kegiatan akademik tanpa batasan

ruang dan waktu. Adapun manfaat dari penulisan ini yaitu untuk

meningkatkan mutu pendidikan berbasis TI dengan internet, mempermudah

interaksi pemmbelajaran antara siswa dan guru, menyediakan sarana

pembelajaran yang tidak terbatas pada rung dan waktu, menyediakan

informasi akademik seperti materi pembelajaran, nilai, dan tugas

tugas.

Metodelogi yang digunakan yaitu kuisioner disebarkan kepada siswa

siswa

SMA Negeri 61 Jakarta untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan mereka

dan menunjang pembuatan aplikasi aplikasi e-learning, wawancara

dilakukan secara tanya jawwab langsung kepada wakil kepala sekolah di

bidang kurikulum SMA Negeri 61 Jakarta, Studi Pustaka dilakukan dengan

cara mengumpulkan, membaca, meringkas, mempelajari serta membbuat

kesimpulan dari buku

buku yang berhubungan dengan topik yang

bersangkutan, jadi hasil dari penelitian yaitu fitur

fitur yang ada telah

berjalan dengan baik serta mudah digunakan, sehingga user mudah dalam

pengoperasian, Mempermudah interaksi serta komunikasi antara

gurudengan para siswa, terlebih di luar waktu KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riswandi dengan judul

Penerapan Aplikasi E-Learning berbasis Web di SMA N 91 Jakarta, tujun

(49)

SMAN 91 Jakarta terutama dalam kegiatan proses belajar mengajar.

Sedangkan untuk manfaat penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa,

guru dan aktor

aktor lain yang berkepentingan, kemudian akses materi

pelajaran, nilai, jadwal pelajaran, pengumuman dan informasi akademis

lainnya, memudahkan bagi siswa dan guru yang ingin berdiskusi lebih jauh

diluar jam sekolah, dengan menggunakan forum diskusi, sehingga

komunikasi dapat terus berjalan tanpa terus hadir kesekolah, ketersediaan

informasi data guru, siswa, materi pelajaran yang dapat disimpan database

server untuk digunakan dikemudian hari, sehingga dapat meminimalisir

dokumen

dokumen yang berbentuk hard copy. Metodelogi yang digunakan

yaitu metode analisis dan perancangan yaitu suatu teknik pemecahan

masalah yang menguraikan suatu sistem menjadi bagian

bagian komponen

dengan tujuan mempelajari seberapa bagus komponen

komponen tersebut

bekerja dan berinteraksi, pendekatan yang dipakai dalam penemuan

persyaratan sistem adalah teknik penemuan fakta atau fact finding technique.

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis bahwa aplikasi dapat membantu

guru dan siswa untuk berdiskusi secara non

formal ( di luar jam pelajaran

sekolah ). Sebagai contoh, dengan adanya aplikasi e-learning ini dapat

memudahkan para guru dan siswa dalam berdiskusi secara langsung tanpa

dibatasi oleh ruang dan waktu, aplikasi e-learning ini jg dapat membantu

siswa dalam mengambil bahan materi dan tugas yang telah diberikan oleh

(50)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dimas Seno dengan

judul Penerapan Aplikasi berbsis Web di SMAN 103 Jakarta, tujuan dari

penelitian yaitu untuk menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi e-learning

berbasis web, yang diharapkan dapat membantu meringankan permasalahan

pada SMAN 103 Jakarta dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan

manfaat dari penelitian yaitu kemudahan murin untuk mengakses materi

pelajaran, nilai, jadwal pelajaran, penggumuman, dan informasi akademis

lainnya, siswa dengan lebih baik mengetahui arah pembelajaran dan belajar

sesuai dengan arahan tersebut, kemudian komunikasi antyara guru dan juga

siswa. Guru dan siswa dapat berkomunikasi di luar jam sekolah dengan

menggunakan forum diskusi. Metodelogi yang dilakukan oleh penulis yaitu

metodelogi analisi sistem yaitu teknik pemecahan yang menguraikan suatu

sistem menjadi bagian

bagian komponen tersebutu bekerja dan

berinteraksi. Pendekatan yang dipakai dalam penemuan persyaratan sistem

ialah teknik penemuan fakta. Hasil dari penelitian pada SMAN 103 Jakarta

adalah siswa SMAN 103 Jakarta kesulitan untuk mengetahui rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), sehingga siswa tidak memiliki pedoman

yang jelas dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Sedang evaluasi dan

kuisioner terhadap penggunaan aplikasi e-learning berbasis web pada

SMAN 103 Jakarta, maka aplikasi ini membantu mempermudah siswa untuk

mengetahui RPP (Rencana Proses Pembelajaran

Gambar

Gambar 4.1 Diagram Context
Gambar 4.3 ERD
Gambar 4.5 Rancangan Skema Tatap Muka
Gambar 4.6 Rancangan Skema Authentication
+7

Referensi

Dokumen terkait

Justifikasi ini sekaligus membukti diterimanya hipotesis 2 dalam kajian penelitian ini yang menyatakan : ” Kualitas hidup dari segi materi, Kualitas hidup dari segi

Riset ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan Pamartha dkk (2016) yang meneliti tentang pengaruh Atribut produk terhadap Preferensi konsumen dan

Adalah penting bahwa semua perencanaan umum didasarkan kepada data yang dapat dipercaya dan prosedur yang seragam digunakan untuk penyiapan program pekerjaan jembatan juga penting

Hal ini membuktikan bahwa pangsa es krim Indonesia di Singapura tergolong es krim yang lebih murah dibandingkan es krim impor dari negara lain; dan cara menaikkan nilai ekspor

Hasil analisis kandungan karbon organik dan salinitas tanah dilahan sawah pada indeks penanaman padi 100 didesa Tanjung Rejo kecamatan Percut Sei Tuan

Pada bab ini penulis pertama-tama akan secara spesifik membahas mengenai asas keseimbangan dalam hukum perjanjian, antara lain hal-hal yang berkaitan dengan pengertian

Faktor pendukung strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dilihat dari fasilitas sekolah yang memadai berupa

Anak autis merupakan salah satu anak yang dikategorikan berkebutuhan khusus, karena anak autis memiliki kelainan intelektual dan sosial yang memerlukan penanganan