• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan strategis sistem informasi pada PT Sasmita Wikrama Nusantara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan strategis sistem informasi pada PT Sasmita Wikrama Nusantara."

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

i

PADA PT SASMITA WIKRAMA NUSANTARA

Oleh :

Hayyumitya Desmin 107093001272

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Skripsi ini diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Disusun Oleh : HAYYUMITYA DESMIN

107093001272

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(3)
(4)
(5)

v

HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Agustus 2014

(6)

Pada PT. Sasmita Wikrama Nusantara. Dibimbing oleh NIA KUMALADEWI dan RINDA HESTI KUSUMANINGTYAS.

Dalam era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat saat ini, perusahaan harus mampu melakukan terobosan dan inovasi baru serta menggunakan seluruh sarana dan teknologi yang tersedia untuk dapat tetap bersaing. PT Sasmita Wikrama Nusantara merupakan perusahaan konsultan IT yang sedang berkembang, dan sebagai perusahaan konsutan IT yang menawarkan dan menghasilkan solusi IT, perlu juga memperhatikan dukungan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) pada perusahaan untuk meningkatkan produksi dan kinerja perusahaan menjadi lebih baik, namun pada saat ini belum adanya pemanfaatan sistem informasi untuk membatu unit kerja, sehingga sering terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek. Keadaan ini yang mendorong untuk membuat suatu perencanaan strategis pada PT Sasmita Wikrama Nusantara. Penelitian ini melakukan perencanaan strategis sistem informasi dengan menggunakan metode Ward dan Peppard, yang didalamnya dilakukan tahap analisis terhadap lingkungan bisnis internal, lingkungan bisnis eksternal, analisis terhadap lingkungan SI/TI internal dan analisis lingkungan SI/TI eksternal. Kemudian dari analisis tersebut didapatkan hasil berupa strategi SI bisnis, Strategi TI serta strategi Manajemen SI/TI. Tools yang digunakan dalam tahap analisis yaitu CSF, SWOT, value chain, Porter’s five competitives forces, PEST analysis, dan McFarlan’s Strategic Grid. Adapun metode pengumpulan data dilakukan, yaitu dengan melakukan observasi, wawancara, studi pustaka dan studi literatur. Perencanaan strategis sistem informasi ini diharapkan dapat menyajikan perencanaan yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi perusahaaan agar tercapai tujuan bisnisnya. Serta penggunaan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kinerja tiap unit yang terdapat di PT Sasmita Wikrama Nusantara sehingga dapat membantu menghasilkan produk tepat waktu.

Kata kunci: Perencanaan Strategis Sistem Informasi, Metode Ward dan Peppard, PT Sasmita Wikrama Nusantara.

(7)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat dan nikmat, baik nikmat waktu dan nikmat sehat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis panjatkan kehadirat junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Skripsi ini berjudul

“Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada PT Sasmita Wikrama Nusantara”.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para peneliti selanjutnya. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik moril maupun materil. Penulis ini mengucapkan terima kasih khusus kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Agus Salim, MMSI, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(8)

Wikrama Nusantara yang telah bersedia diwawancarai serta memberikan data dan ilmu yang bermanfaat.

6. Bapak Muhammad Mirza Musoffa selaku Project Manager dan Ibu Rosalina Indah selaku HR & GA PT Sasmita Wikrama Nusantara yang telah bersedia diwawancarai, memberikan data dan ilmu yang bermanfaat

7. Orang tuaku tercinta yang telah memberikan doa, semangat, motivasi dan cinta untuk menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih tidak akan cukup membalas semua jasamu.

8. Teman - teman Sistem Informasi SI 2007 yang telah berbagi ilmu kepada penulis agar dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dan sahabat - sahabat lain yang terlalu banyak jika penulis sebutkan satu per satu.

9. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu saya selama penyusunan skripsi ini, namun tidak mengurangi rasa terima kasih penulis.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan sedikit wacana dan bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu ‘alaikum wr. Wb

Jakarta, Agustus 2014

(9)

HALAMAN JUDUL ... ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ... ..iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN... ..iii

HALAMAN PERNYATAAN ... ...v

ABSTRAK ... ..vi

KATA PENGANTAR ... .vii

DAFTAR ISI ... ..xi

DAFTAR GAMBAR ... .xiv

DAFTAR TABEL ... ..xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian... 5

1.6 Metodologi Penelitian ... 5

1.7.1 Metode Pengumpulan Data ... 5

1.7.2 Metode Analisis Perencanaan Strategis SI/TI ... 6

(10)

2.1.2 Karakteristik Sistem... 12

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 13

2.2.1 Pengertian Informasi ... 15

2.2.2 Nilai Informasi ... 13

2.2.3 Kualitas Informasi ... 15

2.3 Pengertian Informasi ... 16

2.4 Perencanaan Strategis SI/TI ... 16

2.4.1 Strategis SI ... 16

2.4.2 Strategis TI ... 17

2.4.3 Perencanaan Strategis Sistem Informasi ... 18

2.4.4 Strategi Bisnis ... 18

2.5 Perlunya strategi SI dan TI ... 19

2.6 Hubungan Antara Strategi SI, Strategi TI dan Strategi Bisnis ... 19

2.7 Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi ... 21

2.8 Model Perencanaan Strategis SI dan TI ... 22

2.9 Metode Analisis Perencanaan Strategis Sistem Informasi ... 24

2.9.1 Analisis SWOT ... 24

2.9.2 Porter’s five competitives forces ... 26

2.9.3 PEST ... 29

(11)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 41

3.1.1 Observasi ... 41

3.1.2 Wawancara ... 42

3.1.3 Studi Pustaka ... 42

3.2 Metode Analisis Perencanaan Strategis Sistem Informasi ... 42

3.2.1 Tahapan Masukan ... 43

3.2.1.1 Analisis lingkungan bisnis internal ... 43

3.2.1.2 Analisis lingkungan bisnis eksternal ... 44

3.2.1.3 Analisis lingkungan SI/TI internal ... 45

3.2.1.4 Analisis lingkungan SI/TI eksternal ... 45

3.2.2 Tahapan Keluaran ... 45

3.2.2.1 Strategi SI bisnis ... 45

3.2.2.2 Strategi TI ... 46

3.2.2.3 Strategi manajemen SI/TI ... 46

3.2 Kerangka penelitian... 47

(12)

4.1.4 Nilai-Nilai Budaya Kerja Perusahaan ... 49

4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan... 50

4.2. Metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi Ward dan Peppard 52 4.2.1 Analisis lingkungan bisnis internal ... 52

4.2.1.1 Analisis CSF (Critical Success Factor) ... 52

4.2.1.2 Analisis SWOT ... 57

4.2.1.3 Analisis Value Chain ... 61

4.2.2 Analisis lingkungan bisnis eksternal... 64

4.2.2.1 Analisis PEST ... 64

4.2.2.2 Analisis Porter’s five competitives forces ... 65

4.2.3 Analisis lingkungan SI/TI internal... 67

4.2.3.1 Perangkat Keras yang Digunakan ... 67

4.2.3.2 Perangkat Lunak Komputer ... 68

4.2.3.3 Jaringan Komputer ... 69

4.2.4 Analisis lingkungan SI/TI eksternal ... 70

4.2.4.1 Trend Server ... 70

4.2.4.2 Trend Jaringan Komputer ... 71

4.2.4.3 Trend Aplikasi Sistem Informasi ... 72

4.3. Hasil Perencanaan Strategis Sistem Informasi ... 73

(13)

4.3.2.1 Usulan Jaringan Komputer ... 79

4.3.2.2 Kebutuhan Hardware... 80

4.3.3 Strategi Manajemen SI/TI ... 81

4.3.3.1 Usulan Struktur Organisasi ... 81

4.3.3.2 Rencana Migrasi SI/TI ... 83

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 86

5.2 Saran ... 87

(14)

Gambar 2.2 Model Strategis SI/TI ... 24

Gambar 2.3 Matrix SWOT ... 25

Gambar 2.4 Porter’s five competitive model’s ... 29

Gambar 2.5 Mc Farlan Strategic Grid ... 32

Gambar 2.6 Analisis Value Chain ... 34

Gambar 2.7 Analisis Critical Success Factor ... 35

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ... 47

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 50

Gambar 4.2 Analisis Value Chain PT Sasmita Wikrama Nusantara ... 63

Gambar 4.3 Analisis Porter’s Five Competitives Forces ... 67

Gambar 4.4 Arsitektur Jaringan PT Sasmita Wikrama Nusantara ... 69

Gambar 4.5 Arsitektur jaringan usulan PT Sasmita Wikrama Nusantara... 80

(15)

Tabel 4.1 Tujuan utama dan CSF PT Sasmita Wikrama Nusantara ... 53

Tabel 4.2 CSF Bagian HR & General Affairs ... 53

Tabel 4.3 CSF Bagian Business Development ... 55

Tabel 4.4 CSF Bagian Project Management Office ... 55

Tabel 4.5 CSF Bagian Support ... 56

Tabel 4.6 Matrix Identifikasi SWOT PT Sasmita Wikrama Nusantara... 60

Tabel 4.7 Portofolio aplikasi SI PT Sasmita Wikrama Nusantara ... 69

Tabel 4.8 Solusi SI Bagian HR & General Affairs ... 74

Tabel 4.9 Solusi SI Bagian Business Development ... 76

Tabel 4.10 Solusi SI Bagian Project Management Office ... 76

Tabel 4.11 IS Future Portfolio PT Sasmita Wikrama Nusantara ... 78

Tabel 4.12 Deskripsi Kemampuan Startegi SI ... 78

(16)
(17)

1 1.1. Latar Belakang

Dalam era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat saat ini, perusahaan harus mampu melakukan terobosan dan inovasi baru serta menggunakan seluruh sarana dan teknologi yang tersedia untuk dapat tetap hidup. Hal ini dapat dipahami mengingat setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk mewujudkan pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya untuk jangka panjang (Susetyaningsih, 2008).

Sistem Informasi merupakan salah satunya dan tools yang sering dipilih oleh banyak perusahaan di dunia untuk membantu perusahaan dalam mempertahankan pelanggan yang dimiliki dan sebagai alat bersaing. Untuk mendukung strategi bisnis sebuah perusahaan diperlukan suatu strategi Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (IT) (Ward dan Peppard, 2002). Perencanaan strategis sistem dan teknologi informasi dibutuhkan untuk mempersiapkan organisasi dalam merencanakan pemakaian teknologi dan sistem informasi untuk organisasinya. Perencanaan tersebut dibutuhkan sekali untuk menyesuaikan gerak langkah organisasi dengan sistem informasi yang pas dengan irama perkembangan organisasi dan mampu untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi organisasi di masa datang.

(18)

satu masalah yang paling penting dari aplikasi teknologi informasi (TI) di lembaga publik pendidikan tinggi Malaysia (Pihl). Penelitian ini menguji validitas dan penerapan model sukses PSSI dalam konteks Pihl Malaysia. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Zijad et al. (2009), dalam penelitiannya ini memperkenalkan Stakeholders PSSI membangun untuk menganalisis komitmen dan partisipasi sumber daya PSSI yang tersedia dalam terang memaksimalkan keberhasilan PSSI. Adapun Fitzgerald (2001) dalam jurnalnya tentang keberhasilan perencanaan strategis sistem informasi (PSSI): operasionalisasi variabel dependen, menetapkan bagaimana PSSI sukses adalah untuk didefinisikan dan dioperasionalkan.

Penggunaan sistem dan teknologi informasi, tidak melihat dari besar kecilnya suatu perusahaan. Dengan adanya peranan sistem informasi dan teknologi dapat menjadikan segala kegiatan operasional dalam perusahaan menjadi lebih mudah dan cepat. Perkembangan sistem dan teknologi informasi yang sangat cepat sekarang ini, dapat membuat dunia bisnis dan tingkat persaingan akan semakin meningkat, sehingga menjadikan sistem dan teknologi informasi tersebut memegang peranan penting pada perusahaan dalam mencapai tujuan.

(19)

baik. Selain itu, dibutuhkan juga SDM yang berkompeten dalam bidangnya di suatu perusahaan. Keadaan ini yang mendorong untuk membuat suatu perencanaan strategis pada PT Sasmita Wikrama Nusantara agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat bersaing dengan perusahaan konsultan IT yang lainnya secara seimbang.

Oleh karena permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dilakukanlah penelitian dengan judul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada PT Sasmita Wikrama Nusantara”.

1.2. Rumusan Masalah

Atas dasar permasalahan yang dipaparkan, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Sering terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek.

2. Sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidangnya masih terbatas serta struktur organisasi IT belum lengkap.

3. PT Sasmita Wikrama Nusantara belum memiliki suatu perencanaan strategis sistem informasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga dapat menghasilkan produk tepat waktu.

Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, maka rumusan masalah yang menjadi pokok pembahasan penelitian ini adalah:

“Bagaimana membuat perencanaan strategis sistem informasi pada PT

(20)

1.3. Batasan Masalah

Agar lebih terarah, maka penelitian ini dibatasi hanya pada dua jenis batasan masalah, yaitu:

1. Analisis Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada PT Sasmita Wikrama Nusantara dengan menggunakan metode Ward dan Peppard.

2. Tools yang digunakan pada metodologi penelitian ini hanya menggunakan analisis SWOT, analisis PEST, Mc Farlan Strategic Grid, dan Porter’s Five Force Competitive, analisis Value Chain dan analisis CSF.

1.4. Tujuan

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada PT Sasmita Wikrama Nusantara dalam membantu mengatasi masalah keterlambatan penyelesaian proyek, serta meningkatkan kinerja perusahaan.

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

(21)

1.5. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini berguna bagi penulis, bagi universitas dan perusahaan, yaitu:

1. Memberikan pemahanan mengenai Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada suatu perusahaan.

2. Menambah wawasan dalam menganalisis suatu Perencanaan Strategis Sistem Informasi.

3. Menjadi referensi bagi penelitian berikutnya, di bidang Perencanaan Strategis Sistem Informasi.

4. Memberikan gambaran yang dapat dimanfaatkan perusahaan sebagai acuan dalam meningkatkan kinerja perusahan untuk jangka waktu beberapa tahun kedepan.

1.6. Metodologi Penelitian

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, beberapa metode pengumpulan data yang dilakukan antara lain:

1. Observasi

(22)

2. Wawancara dilakukan dalam mengumpulkan informasi untuk kebutuhan analisis data terhadap pihak yang terkait di Sasmita Wikrama Nusantara, dalam hal ini dari pihak yaitu Managing Director, Project Manager, HR dan General Affairs.

3. Studi Pustaka

Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan, dilakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam buku-buku referensi untuk dapat dijadikan acuan pembahasan yang diperlukan. Buku-buku referensi yang digunakan mulai dari terbitan tahun 1985 sampai dengan tahun 2009.

4. Studi Literatur

Mempelajari dan melakukan analisis pada dari jurnal-jurnal penelitian sejenis yang telah ada sebelumnya. Studi literatur yang digunakan mulai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012.

1.6.2. Metode Analisis Perencanaan Strategis SI/TI

Metode Ward and Peppard, metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan tahapan keluaran (Ward & Peppard, 2002).

Tahapan masukan terdiri dari: 1. Analisis lingkungan bisnis internal

(23)

(strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang (oppurtunities) dan ancaman (threats) yang berkaitan dengan sistem yang ada di perusahaan. Analisis

Value Chain digunakan untuk mendapatkan gambaran hubungan antara

aktivitas-aktivitas dan fungsi-fungsi yang dilakukan di internal perusahaan. Analisis CSF digunakan untuk mempertimbangkan beberapa hal yang kritis di dalam lingkungan perusahaan untuk mendefinisikan faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan perusahaan.

2. Analisis lingkungan bisnis eksternal

Menggunakan analisis Porter’s five competitive model’syang berfungsi untuk

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan perusahaan, dan PEST analysis untuk menganalisis lingkungan politik, ekonomi, sosial dan teknologi terhadap perusahaan.

3. Analisis lingkungan SI/TI internal

Melakukan analisis dengan menggunakan Mc Farlan’s Strategic Grid untuk

menggambarkan aplikasi SI yang terdapat pada perusahaan serta pengembangannya dimasa mendatang.

4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal.

(24)

Tahapan keluaran terdiri dari: 1. Strategi SI,

2. Strategi TI,

3. Strategi Manajemen SI/TI.

1.7. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, pembahasan yang akan disajikan terbagi dalam lima bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisi pembahasan teori-teori yang digunakan sebagai panduan dasar dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan serta langkah-langkah yang digunakan terkait dengan penelitian yang dilakukan.

BAB IV : Pembahasan

(25)

BAB V : Kesimpulan dan Saran

(26)
(27)

9

3.1.Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem terdiri dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Subsistem perangkat keras dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (Jogiyanto, 2005).

3.1.1. Pengertian Sistem

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu:

1. Pendekatan yang menekankan prosedur

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2005).

(28)

2. Pendekatan yang menekankan urutan operasi

Pendekan sistem yang lebih menekankan pada urutan-urutan operasi di dalam sistem mendefinisikan sistem sebagai, sekelompok komponen yang saling berhubungan, yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output melalui suatu proses

transformasi yang terorganisir (O’Brien, 2003).

3.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, antarmuka, masukan, pengolah, dan sasaran atau tujuan (Jogiyanto, 2005).

1. Komponen sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja dalam membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (boundary)

(29)

3. Lingkungan luar sistem (environtment)

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. 4. Penghubung sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan susbsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung.

5. Masukan sistem (intput)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem

tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah sistem (process)

(30)

berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran sistem (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak mempunyai sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

3.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi

(31)

2.2.2. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan (Jogiyanto, 2005).

Nilai informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya, yaitu sebagai berikut:

1. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi dapat diperoleh dengan mudah jika sistem dilengkapi oleh basis data dan bagian pengolahan yang mampu mengolah data dengan baik untuk memenuhi segala kebutuhan informasi secara mudah.

2. Sifat luas dan kelengkapannya

(32)

3. Ketelitian

Informasi apabila mempunyai ketelitian yang tinggi atau akurat dikatakan memiliki kesempurnaan nilai. Informasi yang akurat dapat diperoleh jika basis data yang tersedia sebagai sumber informasi memuat data yang valid. 4. Kecocokan dengan pengguna

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

5. Ketepatan waktu

Informasi tepat waktu dapat diperoleh jika ada dukungan sistem informasi yang mampu mengolah data secara cepat.

6. Kejelasan

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. 7. Fleksibilitas

Fleksibilitas informasi berhubungan dengan bentuk dan format tampilan informasi.

8. Dapat dibuktikan

Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang diolah. 9. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10. Dapat diukur

(33)

dimaksudkan untuk mengukur dan melacak kembali validitas data sumber yang digunakan.

2.3.1 Kualitas Informasi

Agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Pada Waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan berakibat fatal bagi suatu organisasi.

3. Relevan

(34)

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah suatu pengaturan dari orang-orang, data, proses, dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten et al. 2004).

Sedangkan, menurut pendapat Jogiyanto (2005) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Jadi dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem yang terintegrasi untuk memproses dan menyebarkan informasi untuk mendukung sebuah organisasi.

2.4. Perencanaan Strategis SI / TI 2.4.1. Strategi SI

(35)

Ada beberapa alasan kebutuhan akan strategi sistem informasi (Ward dan Peppard, 2002), yaitu:

1. Sistem informasi dapat mendukung obyektivitas perusahaan.

2. Kehilangan kendali dari sistem informasi, dapat mendorong individu-individu untuk berusaha menyelesaikan kenyataan yang bertentangan dengan sistem informasi.

3. Dalam memutuskan tingkatan sumber-sumber optimal tidak menggunakan mesin atau mensuplai sistem.

4. Pembuatan infrastruktur sistem yang tidak seimbang. 5. Manajemen informasi yang buruk, tidak dapat konsisten. 6. Semua proyek diuji hanya pada faktor keuangan saja.

7. Strategi teknologi yang tidak ada ujung pangkalnya dan pilihan yang dipaksakan.

2.4.2. Strategi TI

(36)

2.4.3. Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Perencanaan strategis yaitu proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi (Rangkuti, 2008). Sedangkan Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkahlangkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif (Ward dan Peppard, 2002).

2.4.4. Strategi Bisnis

(37)

2.5. Perlunya Strategi SI dan TI

Ward dan Peppard (2002) mengemukakan beberapa alasan yang menyebabkan perlunya suatu perusahaan memiliki strategi sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI):

a. Investasi pada SI/TI tidak mendukung sasaran bisnis. b. Tidak terkontrolnya SI/TI yang ada.

c. Sistem yang tidak terintegrasi, sehingga memungkinkan terjadinya duplikasi data dan hilangnya keterkaitan antar sumber daya informasi.\

d. Perusahaan tidak memiliki panduan untuk menentukan prioritas proyek SI/TI dan selalu terjadi perubahan sehingga menurunkan produktivitas.

e. Manajemen informasi yang buruk dan tidak akurat.

f. Strategi SI/TI tidak sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. g. Proyek SI/TI hanya dievaluasi pada basis keuangan semata.

Strategi SI/TI hendaknya dapat mengarahkan kinerja sistem secara terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang dapat dijadikan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan manajemen.

2.6. Hubungan Antara Strategi SI, Strategi TI dan Strategi Bisnis

(38)

yang ditawarkan. Cara yang paling efektif untuk meraih keuntungan strategi dari SI/TI ialah berkonsentrasi lebih dahulu pada aspek bisnis dengan menganalisa masalahmasalah bisnis yang sekarang terjadi dan perubahan lingkungan dengan menganggap TI sebagai salah satu alternatif solusi (Urumsah, 2005). Earl menyarankan agar strategi SI fokus dalam mengidentifikasi kebutuhan perusahaan terhadap sistem informasi (application set) dan strategi TI fokus dalam mengidentifikasikan kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi dan infrastrukturnya. Hubungan ini dapat digambarkan seperti dibawah ini (Ward dan Peppard, 2002).

(39)

2.7. Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Penggunaan metodologi dalam perencanaan strategis sistem informasi sangat penting dilakukan, karena dapat meminimalkan resiko kegagalan, memastikan keterlibatan semua pihak yang berkepentingan serta meminimalkan ketergantungan individu, dan lebih menekankan kepada proses dan sasaran yang ditentukan. metodologi itu sendiri merupakan kumpulan dari metode, teknik, dan

tools yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu. Adapun metodologi

perencanaan strategis sistem informasi yang digunakan adalah metodologi Ward dan Peppard (2002). Metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan tahapan keluaran (Ward dan Peppard, 2002).

Tahapan masukan terdiri dari:

1. Analisis lingkungan bisnis internal 2. Analisis lingkungan bisnis eksternal 3. Analisis lingkungan SI/TI internal 4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal

Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategis SI/TI yang isinya terdiri dari:

1. Strategi SI bisnis 2. Strategi TI

3. Strategi Manajemen SI/TI

Metode analisis yang terdapat pada perencanaan strategis sistem informasi

(40)

Farlan’s Strategic Grid, Balance Scorecard, analisis Value Chain, dan analisis Critical Success Factor.

2.8. Model Perencanaan Strategis SI dan TI a. Inputs (Tahap Masukan),

Sebagai masukan dalam perencanaan strategis sistem informasi, terdiri atas:

1. The Internal Business Environment

Mencakup aspek-aspek strategi bisnis yang digunakan pada masa sekarang, tujuan, proses, sumber daya, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi.

2. The External Business Environment

Mencakup aspek-aspek ekonomi, politik, sosial, teknologi, industri dan iklim bersaing perusahaan.

3. The Internal IS/IT Environment

Mencakup kondisi SI/TI organisasi dari perspektif bisnis saat ini, pengalaman perusahaan dalam bisnis, cakupan bisnis dan kontribusinya terhadap pasar, kemampuan perusahaan sumber daya perusahaan dan infrastruktur teknologi yang digunakan. Aplikasi portofolio saat ini dari sistem yang sedang berjalan dan sistem yang sedang dalam pengembangan atau belum dikembangkan tapi sudah direncanakan pada perusahaan.

4.The External IS/IT Environment

(41)

b. Proses Perencanaan Strategi SI/TI

Proses dimana informasi yang diperoleh, serta hasil analisa yang diperoleh dari inputs, akan diolah untuk menghasilkan outputs.

c. Outputs

Merupakan hasil proses yang mencakup: 1.Business IS Strategy

Bagaimana setiap unit atau fungsi bisnis akan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya. Mencakup portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi.

2.IT Strategy

Kebijakan dan strategi yang diterapkan bagi pengelolaan teknologi dan mengatur sumber daya SI/TI.

3. IS/IT Management Strategy

Mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan.

d. Future Application Portofolio

Rincian yang menjelaskan usulan aplikasi yang akan digunakan perusahaan dalam waktu ke depan, untuk mengintegrasikan setiap unit dari perusahaan dan menyesuaikan perkembangan teknologi dengan perkembangan perusahaan.

e. Current Application Portofolio

(42)

menggunakan applikasi tersebut serta melihat dukungan aplikasi yang ada terhadap kegiatan operasional dan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan dan pasar pada saat sekarang ini.

Gambar 2.2 Model Strategis SI/TI (Ward dan Peppard, 2002)

2.9. Metode Analisis Perencanaan Strategis Sistem Informasi 2.9.1. Analisis SWOT

(43)

tantangan-tantangan yang dihadapi (Jogiyanto, 2005). Adapun alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya (Jogiyanto, 2005).

Gambar 2.3 Matrix SWOT (Ward dan Peppard, 2003) Keterangan dari gambar di atas adalah sebagai berikut: a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

(44)

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Startegi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.9.2. Porter’s five competitive model’s

Porter menjelaskan bahwa persaingan terdiri dari lima ancaman-ancaman sekaligus dapat menjadikan kesempatan-kesempatan (Jogiyanto, 2005), yaitu:

1. Persaingan Dari Pesaing-Pesaing Yang Sudah Ada (Rivalry Among Existing Competitors)

Persaingan difokuskan terhadap beberapa faktor semacam harga, bentuk kinerja, inovasi produk baru, kualitas dan daya tahan, garansi dan imej merk. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi persaingan, yaitu:

a. Persaingan akan meningkat dengan meningkatnya jumlah pesaing dan pesaing-pesaing menjadi lebih mendekati ke kemampuan dan ukuran yang sama.

b. Persaingan biasanya menjadi lebih kuat jika permintaan dari produk bertumbuh.

c. Persaingan akan lebih meningkat jika biaya-biaya pelanggan untuk berpindah ke merk lain rendah.

(45)

2. Ancaman Pesaing-Pesaing Baru (Threats of New Entrants)

Untuk mengatasi pesaing-pesaing baru yang akan masuk ke dalam industri dapat dilakukan dengan membangun halangan-halangan untuk masuk (barriers to entry). Terdapat beberapa tipe dari halanganhalangan untuk masuk sebagai berikut:

a. Skala ekonomis,

b. Ketidakmampuan untuk mendapatkan akses ke teknologi dan keahlian khusus,

c. Terdapat efek kurva belajar dan pengalaman, d. Preferensi merk dan loyalitas pelanggan, e. Kebutuhan-kebutuhan sumber daya tertentu.

3. Ancaman Produk-Produk atau Jasa-Jasa Subtitusi (Threat of Subtitute Products and Services)

Perusahaan-perusahaan yang berada di dalam suatu industri seringkali bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya di industri lain karena produk-produk mereka merupakan barang-barang subtitusi. Subtitusi tergantung dari beberapa faktor sebagai berikut ini:

a. Apakah harga-harga barang yang subtitusi atraktif.

b. Seberapa memuaskannya barang-barang subtitusi dalam hal kualitas, kinerja dan atribut-atribut lainnya.

(46)

4. Kekuatan Menawar dari Pelanggan-Pelanggan (Bargaining Power of Customers)

Pembeli dapat menjadi ancaman bagi perusahaan dengan cara tidak membeli barang dari perusahaan, menekan harga supaya mendapatkan diskon yang berlebihan, dan mengancam akan berpindah ke perusahaan pesaing. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan-kekuatan pembeli:

a. Pembeli merupakan pelanggan yang besar yang membeli dengan kuantitas banyak yang dapat menyebabkan konsesi harga.

b. Jika jumlah pembeli sedikit.

c. Jika pembeli mempunyai pilihan untuk membeli produk atau tidak membelinya.

5. Kekuatan Menawar dari Pemasok-Pemasok (Bargaining Power of Supplier)

Kekuatan-kekuatan pemasok dapat menjadi ancaman bagi perusahaan karena perusahaan membeli barang dari pemasok. Jika barang dari pemasok tidak lancar sampai ke tangan perusahaan, maka dapat mengganggu proses operasi perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan-kekuatan pemasok: a. Jumlah pemasok sedikit

b. Kemampuan pemasok besar c. Kompetisi antar pemasok rendah

(47)

Gambar 2.4 Porter’s five competitive model’s (Jogiyanto, 2005)

2.9.3. Analisis PEST

(48)

a. Faktor Politik

Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatannya, seperti:

1. Kebijakan tentang pajak 2. Peraturan ketenagakerjaan 3. Peraturan daerah

4. Peraturan perdagangan 5. Stabilitas politik b. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari pelanggan dan mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan, seperti: 1. Pertumbuhan ekonomi

2. Tingkat suku bunga 3. Standar nilai tukar 4. Tingkat inflasi

5. Harga-harga produk dan jasa c. Faktor Sosial

Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada, seperti:

(49)

3. Kondisi lingkungan sosial 4. Kondisi lingkungan kerja

5. Keselamatan dan kesejahteraan sosial d. Faktor Teknologi

Faktor teknologi meliputi meliputi semua hasil yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis, seperti:

1. Aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi 2. Automatisasi

3. Kecepatan transfer teknologi 4. Tingkat kadaluarsa teknologi

2.9.4. Mc Farlan’s Strategic Grid

(50)

Gambar 2.5 Mc Farlan Strategic Grid (Ward dan Peppard, 2002) Kategori dalam portofolio aplikasi adalah sebagai berikut:

a. Strategic

Adalah aplikasi yang memiliki pengaruh kritis terhadap keberhasilan bisnis perusahaan di masa mendatang. Aplikasi strategis adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dengan memberikan keunggulan bersaing.

b. Key Operational

Adalah aplikasi yang menunjang kelangsungan bisnis perusahaan. Apabila terhenti, perusahaan tidak bisa beroperasi dengan normal dan ini akan mengakibatkan menurunnya keunggulan perusahaan.

c. Support

(51)

d. High Potential

Adalah aplikasi yang mungkin dapat menciptakan peluang keunggulan bagi perusahaan di masa mendatang. Tapi masih belum terbukti.

2.9.5. Analisis Value Chain

Analisa Value Chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung (Wedhasmara, 2007). Porter (1985) membagi aktivitas di dalam perusahaan menjadi sembilan aktivtas yang dikelompokkan menjadi dua aktivitas besar, yaitu empat aktivitas pendukung dan lima aktivitas utama. Empat aktivitas pendukung yaitu infrastruktur perusahaan (Management and Administrative Services yaitu manajemen, akuntansi, keuangan dan sebagainya), manajemen sumber daya manusia (Human Resource Management seperti penerimaan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia), pengembangan teknologi (Technology Development seperti peningkatan kualitas produk dan proses), dan pengadaan barang (Procurement seperti pembelian bahan mentah, barang dijual, mesin, peralatan). Lima aktivitas utama adalah penanganan dan penyimpanan bahan mentah (inbound logistics), operasi (produksi pembuatan barang, perakitan), penanganan dan penyimpanan barang jadi (outbound logistics), penjualan dan pemasaran (marketing and sales), dan pelayanan purna

(52)

terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing unit kerja, secara diagram value chain dapat terlihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.6 Analisis Value Chain ( Ward dan Peppard, 2002)

2.9.6. Analisis Critical Success Factor

(53)

SI dan mengevaluasi strategi SI (Wedhasmara, 2007). Rockart mendefinisikan CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan terjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar. Sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang (Ward dan Peppard, 2002).

Gambar 2.7 Analisis Critical Success Factor (Ward dan Peppard, 2002) Manfaat dari analisis CSF menurut Ward dan Peppard (2002), adalah sebagai berikut:

(54)

2. Analisis CSF menhubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

3. Dengan menyediakan suatu hubungan antara dengan kebutuhan informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.

4. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

5. Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

2.10. Studi Literatur

Studi literatur merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan

cara membaca, memahami, mengkritik, dan mereview literatur dari berbagai

macam sumber. Sumber-sumber yang dapat dijadikan sumber literatur antara lain

tugas akhir atau skripsi sejenis, prosiding dan jurnal-jurnal yang terkait dengan

penelitian yang akan di teliti. Tujuan dilaksanakan studi literatur adalah sebagai

sumber informasi dan pembanding pada penelitian yang akan dibuat.

(55)

No Sumber Metode Tools Ulasan Singkat Kelebihan Kekurangan

(56)

3 Sunarto dan Zainal A. Hasibuan, 2007

bisnis BOS menggunakan empat perspektif BSC. Kebutuhan SI/TI yang muncul kemudian di inventarisir untuk dijalankan

Hasil penelitian ini memberikan urutan aplikasi yang

aplikasi yang menggunakan data

tersebut”.

Ari Wedhasmara, 2009

PSSI Ward dan Ward dan Peppard, yang menghasilkan kesimpulan, perencanaan strategis SI/TI digunakan untuk menyelaraskan antara kebutuhan strategi bisnis

-

Hanya berupa kajian

(57)

segi keunggulan kompetitif suatu

Studi Kasus PT. XYZ”,

Made Gde Yoga Iswara dan Yudho Giri

Hasil dari penelitian ini

termasuk perencanaan strategis sistem informasi yang akan menuntun perkembangan aplikasi software dan

(58)

40

Berdasarkan hasil dari studi dari literatur yang terdahulu maka pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tools analisis yang lebih beragam yaitu SWOT, analisis PEST, Mc Farlan Strategic Grid, dan Porter’s Five Force Competitive, analisis Value Chain dan analisis CSF dan tidak hanya mengusulkan

(59)
(60)

41 BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu langkah yang dilakukan dalam

penelitian untuk memperoleh data atau informasi serta referensi yang lengkap dalam mendukung materi uraian pembahasan sangat dibutuhkan. Dalam melakukan pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan beberapa

teknik pengumpulan data. Berikut adalah metode pengumpulan data yang

dilakukan untuk mendapatkan data dan referensi yang dibutuhkan.

3.1.1. Observasi

(61)

3.1.2. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap pihak yang terkait di Sasmita Wikrama Nusantara kepada Bapak Ahmad Shalahuddin Zulfa sebagai Managing Director, Bapak Muhammad Mirza Mushoffa Project Manager, dan Ibu Rosalina Indah sebagai HR dan General Affairs. Dari hasil wawancara tersebut, dikumpulkan data dan informasi berupa tujuan, job desk tiap-tiap unit kerja, permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas, serta pemanfaatan TI. Secara lengkapnya hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran.

3.1.3. Studi Pustaka

Salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan adalah studi pustaka,

yaitu dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Dalam

penulisan penelitian ini penulis mencari informasi tentang teori Strategic

Planning of Information Systems oleh Ward & Peppard, dan tools analisis lainnya

yang mendukung penelitian ini. Secara lengkapnya daftar buku dan situs web

yang terkait dalam penulisan penelitian ini dapat dilihat dalam daftar pustaka.

3.2. Metode Analisis Perencanaan Strategi Sistem Informasi

(62)

internal, dan analisis lingkungan SI/TI eksternal. Kemudian tahapan keluaran yang terdiri dari strategi SI bisnis, strategi TI dan strategi manajemen SI/TI.

3.2.1. Tahapan Masukan

3.2.1.1. Analisis lingkungan bisnis internal

Dalam tahap ini yang dilihat adalah hasil wawancara dan observasi terhadap proses kerja setiap unit dalam perusahaan dan, dokumen yang terdapat dalam organisasi. Kemudian melakukan analisis dengan tools yang digunakan adalah analisis SWOT, analisis Value Chain dan analisis CSF.

a. Analisis SWOT

Teknik ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan yang terdiri dari kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam kondisi yang ada saat ini pada PT Sasmita Wikrama Nusantara. Manfaat dari SWOT dapat membantu perusahaan untuk mengetahui dan mengenali kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan beserta peluang dan ancamannya, sehingga suatu perusahaan dapat menemukan solusi jika ada hal-hal yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan.

b. Analisis Value Chain

(63)

c. CSF

Analisis ini dilakukan dengan menghubungkan strategi bisnis organisasi dengan strategi SI-nya serta merumuskan faktor-faktor kritikal dan indikator kunci dari kinerja suatu perusahaan yang bertujuan untuk membangun strategi SI/TI dan mengembangkan strategi bisnis PT Sasmita Wikrama Nusantara. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

3.2.1.2. Analisis lingkungan bisnis eksternal

Dalam tahap ini yang dilihat adalah hasil wawancara dengan pimpinan perusahaan. Tahapan ini dilakukan dengan menganalisis dari sisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, industri yang mempengaruhi perusahaan. Adapun tools yang digunakan dalam tahap ini adalah five force competitive models dan PEST analysis.

a. Analisis Lima Persaingan Porter (Porter’s Five Force Competitive

Models)

(64)

b. Analisis PEST

Analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Dari analisis ini PT Sasmita Wikrama Nusantara dapat mengetahui pengaruh lingkungan politik ekonomi, sosial, dan teknologi yang mempengaruhi perusahaannya.

3.2.1.3. Analisis lingkungan SI/TI internal

Dalam tahap ini yang dilihat adalah dari hasil hasil wawancara dan observasi terhadap kondisi SI/TI perusahaan saat ini mencakup hardware, software, database, serta jaringan komputer yang kemudian di analisis dengan

menggunakan model Mc Farlan’s Startegic Grid. Analisis ini terdiri dari 4

kuadran yaitu startegic, high potential, key operation, and support. Yang digunakan untuk memetakan aplikasi SI berdasarkan kontribusinya terhadap PT Sasmita Wikrama Nusantara dan pengembangannya dimasa mendatang.

3.2.1.4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal

(65)

3.2.2. Tahapan Keluaran 3.2.2.1. Strategi SI bisnis

Masukan dari tahap ini menyatakan bagaimana bisnis akan mengerahkan SI/TI dalam mencapai tujuan, memformulasikan visi dan misi SI/TI organisasi. Serta menghubungkan SI/TI dengan strategi bisnis. Keluaran dari tahap ini berupa solusi strategi SI dan identifikasi solusi SI berdasarkan tools yang digunakan.

3.2.2.2. Strategi TI

Masukan dari tahap ini yaitu solusi strategi SI dan tren perkembangan TI. Lalu menentukan solusi TI yang tepat agar dapat mengoptimalkan implementasi strategi SI. Adapun keluaran dari tahap ini adalah cakupan strategi TI berupa usulan arsitektur jaringan komputer.

3.2.2.3. Strategi Manajemen SI/TI

(66)

3.3. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.1

Melakukan Observasi Analisis Lingkungan Bisnis Internal (Teknik analisis: SWOT,CSF,Value

Chain)

Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal (Teknik analisis: PEST,

Porter’s Five Force Model)

Business IS Strategy

IT Strategy

IS/IT Management Strategy Analisis Lingkungan SI/TI Internal

(Teknik analisis: Portofolio

(67)
(68)

48 BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Profil Perusahaan

PT. Sasmita Wikrama Nusantara (Sasmita) adalah perusahaan yang bergerak di bidang solusi integrasi perusahaan (enterprise integration) dan layanan pengelolaan perusahaan (company management services).

Latar belakang PT Sasmita Wikrama Nusantara dimulai dari tahun 2008, yaitu ketika beberapa co - pendiri dengan pengalaman dan keahlian dalam pemrograman, analisis bisnis, implementasi dan integrasi sistem orang memutuskan untuk bersinergi dalam satu institusi . Oleh karena itu, PT Minova Infotech Solution didirikan dan dikenal sebagai 'MINOVAIS'. Perusahaan ini berfokus pada solusi TI sebagian besar didasarkan pada Microsoft Technology seperti Microsoft. NET Framework sebagai platform Program dan Microsoft SQL Server sebagai Database, SAP juga Technology.

(69)

Maret 2012, PT Sasmita Wikrama Nusantara ( SASMITA ) didirikan, juga membangun core engine baru bernama SasmitaEngine. SasmitaEngine adalah inti dari semua produk Sasmita mulai dari fungsional produk, solusi sosial & kolaborasi, juga solusi mobile. Beberapa produk berdasarkan SasmitaEngine sudah diterapkan di beberapa perusahaan. Produk ini adalah SasmitaHumanCapital, SasmitaHealthCare & SasmitaAssetTracking.

4.1.2. Visi Perusahaan

"Menjadi mitra paling inovatif, dapat diandalkan, dan terpercaya dalam memberikan manajemen perusahaan dan solusi integrasi yang sangat baik untuk membangun bisnis strategis dan bisnis yang berkelanjutan"

4.1.3. Nilai-nilai Budaya Kerja Perusahaan

 Kemitraan  Inovasi  Excellent

(70)

4.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Job Desk yang mejadi tujuan kerja masing-masing unit dalam struktur

organisasi perusahaan yaitu:

a. Managing Director: Bertugas sebagai seorang komunikator, pengambil

keputusan, pemimpin, pengelola, dan eksekutor. Managing Director bertanggung jawab untuk perbaikan terus-menerus SasmitaEngine dan perluasan produk berdasarkan berbagai platform teknologi dan bahasa pemrograman.

(71)

c. Operation & Technology Directorate: Bertugas untuk memastikan bahwa kegiatan operasional dan pengembangan teknologi berjalan dengan baik. Operation & Technology Directorate bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek, kontrol dan monitoring, dan juga rekayasa ulang process reengineering.

d. HR & General Affair: Bertugas menyiapkan laporan bulanan, laporan keuangan dan beban biaya kantor, Membina hubungan dengan para mitra/klien termasuk tindak lanjut atas penanganan nota pembayaran/invoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait, serta mengelola dan mengontrol aktifitas administrasi kantor, dan kepersonaliaan.

e. Business Development: Bertugas menjembatani kepentingan pihak

perusahaan sehubungan dengan kerjasama bisnis yang dilakukan, dan bertanggung jawab terhadap aktivitas pengembangan bisnis.

f. Project Management Office: Bertugas mengidentifikasi dan mengembangkan

metodologi manajemen proyek, praktik terbaik (best practice), dan standar-standar dalam pelaksanaan project, bertanggung jawab dalam menjalankan project dan dapat melakukan launching product sesuai jadwal yang telah

ditentukan.

g. Support: Bertugas untuk memberikan support atau dukungan untuk

(72)

4.2. Metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi Ward dan Peppard

Dengan metode Ward dan Peppard, analisis dilakukan terhadap lingkungan bisnis internal dan eksternal perusahaan serta lingkungan SI/TI internal dan eksternal.

4.2.1. Analisis Lingkungan Bisnis Internal

Analisis lingkungan bisnis internal ini dilakukan dengan menggunakan analisis CSF yang digunakan dalam mengetahui strategi bisnis perusahaan, analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman pada perusahaan, dan analisis Value Chain untuk mendapatkan gambaran hubungan antara aktifitas dan fungsi-fungsi organisasi yang terdapat pada proses bisnis perusahaan.

4.2.1.1. Analisis CSF (Critical Success Factors)

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dengan menganalisis dokumen-dokumen yang berhubungan dengan strategi bisnis di PT Sasmita Wikrama Nusantara dan dengan menganalisis dokumen yang berhubungan dengan strategi bisnis perusahaan maka didapatkan tujuan utama PT Sasmita Wikrama Nusantara dan identifikasi CSF.

Tabel 4.1 Tujuan utama dan CSF PT Sasmita Wikrama Nusantara

(73)

Menjadi mitra paling inovatif, dapat diandalkan, dan terpercaya

 Melakukan IT Research  Meningkatkan

kepuasan klien dengan cepat menanggapi setiap kebutuhan klien dengan pelayanan yang baik.

 Tepat waktu dalam menyelesaikan produk yang akan didelivered kepada klien

Update perkembangan

Teknologi Informasi.  Sigap melayani klien.  Ketepatan waktu.

Tujuan utama perusahaan tersebut kemudian dijabarkan menjadi tujuan setiap bidang kerja (fungsional) di PT Sasmita Wikrama Nusantara sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Berikut ini identifikasi CSF berdasarkan tujuan dan ukuran (measure) pada setiap bidang kerja.

Tabel 4.2 CSF Bagian HR & General Affairs

Tujuan Bagian HR &

General Affairs CSF Measure

Menyiapkan laporan bulanan, laporan keuangan dan beban biaya kantor.

 Membuat laporan keuangan dengan jujur

(74)

Membina hubungan

 Peningkatan kepuasan mitra/klien dengan sosialisasi pelayanan yang baik.

 Membuat invoice dan kontrak kerja dengan baik. dengan jujur dan tidak memanipulasi data.  Menyiapkan keperluan

rekrutmen pegawai  Menyusun strategi dan

kebijakan pengelolaan  Pengelolaan SDM yang

(75)

rencana kerja yang telah disusun.

Tabel 4.3 CSF Bagian Business Development Tujuan Bagian Business

Development CSF Measure

Melakukan aktivitas pengembangan bisnis.

 Mencari klien baru.  Melakukan evaluasi

produk baru.

 Pemasaran produk  Produk Baru yang

up-to-date

Menjembatani

kepentingan pihak perusahaan sehubungan dengan kerjasama bisnis yang dilakukan.

 Aktif dalam menjajaki dan membina hubungan

dengan klien.

 Kerjasama bisnis.

Tabel 4.4 CSF Bagian Project Management Office Tujuan Management

 Mengelola kebijakan

project, prosedur,

template, dan dokumentasi lainnya.  Memberikan laporan

dan pandangan perusahaan mengenai project yang ada di

 Kebenaran dokumentasi Kebijakan & prosedur proyek.

(76)

bawah

kewenangannya. Melakukan launching

product sesuai jadwal yang telah ditentukan

 Mengoptimalkan penggunaan sumber daya organisasi untuk semua project agar selesai tepat waktu.

 Ketepatan waktu penyelesaian project.

Tabel 4.5 CSF Bagian Support

Tujuan Support CSF Measure

Memberikan

 Melakukan dukungan teknis terkait dengan produk kepada klien.

 Berkomunikasi dengan klien mengenai masalah dengan produk.

 Kualitas produk yang terkontrol  Kepuasan

(77)

4.2.1.2. Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis perusahaan yang mana terdiri dari kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats).

Dibawah ini adalah hasil analisis SWOT berdasarkan hasil observasi, dan wawancara pada PT Sasmita Wikrama Nusantara:

1. Kekuatan (Strength)

a. Memiliki core engine yarg dapat diterapkan di berbagai produk yang dikembangkan.

b. Leadership top management yang sudah berpengalaman.

c. Karyawan yang berdedikasi tinggi terhadap tugasnya.

d. Perusahaan bersifat kekeluargaan menciptakan loyalitas pegawai yang tinggi terhadap perusahaan.

2. Kelemahan (Weakness)

a. Struktur Organisasi IT yang belum lengkap.

b. HR & General Affair masih tergabung sehingga kekurangan fokus untuk fungsi HR dalam pengelolan SDM.

(78)

3. Peluang (Opportunity)

a. Pesatnya laju perkembangan Teknologi Informasi (TI) membuat banyak perusahaan mencari jasa Konsultan IT.

b. Perkembangan Teknologi Informasi membawa banyak perubahan dari setiap perusahaan sejalan dengan kebutuhannya untuk memberi kemudahan dalam memperoleh, menciptakan, mengolah, dan mendistribusikan data.

4. Ancaman (Threat)

a. Banyak Konsultan IT lain yang sudah memiliki nama besar.

b. Sistem/aplikasi (produk) tidak selesai tepat waktu dan perubahan teknologi software memaksa untuk meng-update solusi cukup sering.

Hasil dari analisis SWOT ini berupa alternatif pilihan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi PT Sasmita Wikrama Nusantara yang tercakup dalam empat kategori strategi yaitu:

1. Strategi SO

a. Melakukan IT Research untuk produk IT yang selalu up-to-date. (S2+O1) b. Meningkatkan penawaran dengan menonjolkan keunggulan produk yang

dimiliki kepada klien baru. (S1+O1)

c. Memberikan support atau dukungan untuk memastikan produk sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan klien. (S3+O2)

(79)

2. Strategi WO

a. Membuat sebuah website yang menarik untuk memperkenalkan PT. Sasmita Wikrama Nusantara beserta informasi produk-produk yang up-to-date. W3+O1)

b. Pemisahan fungsi / job HR agar memiliki fokus dalam pengelolan SDM untuk dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM dalam memenuhi kebutuhan klien. (W2+O2)

3. Strategi ST

a. Meningkatkan kinerja karyawan agar dapat mencapai target waktu penyelesaian. (S3+T2)

b. Task Management yang baik & terarah sehingga aplikasi dapat selesai tepat waktu. (S2+T2)

4. Strategi WT

1. Membuat sebuah website yang menarik untuk memperkenalkan PT.Sasmita Wikrama Nusantara beserta informasi produk-produk yang up-to-date. W3+O1)

(80)

Tabel 4.6 Matrix Identifikasi SWOT PT Sasmita Wikrama Nusantara

Matriks SWOT Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Memiliki core engine 4. Perusahaan bersifat

kekeluargaan

menciptakan loyalitas pegawai yang tinggi terhadap perusahaan.

1. Struktur Organisasi IT yang belum

Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

1. Pesatnya laju

produk IT yang selalu up-to-date. (S2+O1) 2. Meningkatkan

penawaran dengan menonjolkan

keunggulan produk yang dimiliki kepada klien baru. (S1+O1) 3. Memberikan support

(81)

Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT 1. Banyak Konsultan

IT lain yang sudah

1. Meningkatkan kinerja karyawan agar dapat mencapai target waktu penyelesaian. (S3+T2)

2. Task Management

yang baik & terarah

4.2.1.3. Analisis Value Chain

Analisis value chain untuk perusahaan PT Sasmita Wikrama Nusantara dilakukan berdasarkan hasil wawancara yang mana menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja PT Sasmita Wikrama Nusantara, dan juga pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing unit kerja

Berdasarkan value chain, aktivitas internal dibagi menjadi dua, yaitu aktifitas utama (primary activities) dan aktivitas penunjang (support activities). Uraian tentang seluruh aktivitas adalah sebagai berikut.

1. Aktivitas Utama

Berikut ini adalah aktivitas-aktivitas utama dalam value chain PT Sasmita Wikrama Nusantara:

a. Requirement Product

(82)

kembangkan, dengan berorientasi pada pemecahan masalah bisnis. Dalam tahap ini perusahaan mengumpulkan informasi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah.

b. Development

Setelah requirement produk sudah terkumpul maka aplikasi sudah mulai dapat di develop. Aktivitas ini merupakan pengembangan produk sampai aplikasi cukup siap untuk dikostumisasi dan diimplementasikan.

c. Project Implementation

Mengimplementasikan produk/aplikasi yang sudah dikostumisasi sesuai dengan kebutuhan klien.

d. Sales & Marketing

Melakukan penawaran dengan mempresentasikan produk dengan baik kepada calon klien baru. Memberikan informasi mengenai spesifikasi produk secara jelas dan benar terhadap produk sampai dengan tahap penjualan.

e. Product Warranty.

Perusahaan memberikan garansi jaminan produk sesuai dengan waktu garansi yang sudah disepakati, selama masa garansi ini perusahaan masih melakukan pemeliharaan tanpa dikenai biaya pemeliharaan. Dan juga perusahaan akan melakukan training/pelatihan untuk menggunakan produk Aplikasi.

2. Aktivitas Pendukung

(83)

a. Human Resource Management

Aktivitas Human Resource Management seperti perekrutan, kepegawaian, dan kinerja SDM adalah aktivitas pendukung perusahaan yang dilakukan agar karyawan dapat meningkatkan kemampuan penguasaan bidang tugas kerjanya.

b. Finance

Pada aktivitas keuangan yang dilakukan meliputi pembayaran gaji karyawan, membuat invoice penjualan produk, dan pembayaran lainnya. Serta membuat laporan keuangan bulanan & tahunan yang baik, benar, dan akurat.

c. General Affair

Pada aktivitas General Affair yang dilakukan meliputi administrasi dan pengadaan fasilitas.

Human Resourch Management: perekrutan, kepegawaian, kinerja SDM

Finance: penggajian, invoice, laporan keuangan

General Affair: Administrasi, pengadaan fasilitas

Inbound Logistic

Gambar 4.2 Analisis Value Chain PT Sasmita Wikrama Nusantara 4.2.2. Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal

(84)

Sasmita Wikrama Nusantara. Untuk menganalisis lingkungan bisnis eksternal PT Sasmita Wikrama Nusantara digunakan beberapa metode, diantaranya analisis PEST dan analisis Porter’s five competitive forces. Di bawah ini adalah hasil-hasil analisis dari metode-metode di atas.

4.2.2.1. Analisis PEST

Analisis PEST merupakan analisis terhadap kekuatan eksternal yang dapat mempengaruhi proses bisnis. Faktor-faktor eksternal tersebut antara lain Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi. Dengan mengenali dan mengevaluasi peluang dan ancaman eksternal, perusahaan akan mampu mengembangkan visi dan misi sebagai dasar strategi yang tepat untuk mencapai sasaran jangka panjang. Berdasarkan hasil wawancara, analisis PEST untuk PT Sasmita Wikrama Nusantara dapat dipaparkan seperti di bawah ini.

a. Politik

Secara tidak langsung kondisi lingkungan politik kerapkali berdampak pada proses bisnis, seperti pergantian pimpinan negeri ini disertai dengan pergantian menteri yang terkait dengan Teknologi Informatika, dan beberapa proyek terkait pemerintahan menunggu pemilu untuk proses tender.

b. Ekonomi

Perkembangan bisnis dan persaingan usaha memaksa perusahaan untuk lebih efisien, sehingga menambah belanja IT untuk efisiensi proses bisnis.

Gambar

Gambar 2.1 Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI, dan Strategi TI (Ward dan Peppard, 2002)
Gambar 2.2 Model Strategis SI/TI (Ward dan Peppard, 2002)
Gambar 2.3 Matrix SWOT (Ward dan Peppard, 2003)
Gambar 2.4 Porter’s five competitive model’s (Jogiyanto, 2005)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis strategi bisnis dan kebutuhan sistem informasi bisnis serta kondisi SI/TI saat ini, yaitu terlihat dalam sistem informasi yang secara umum dibutuhkan

Rekomendasi solusi: informasi yang didapatkan dari financial ratio dapat digunakan untuk mengetahui pencapaian yang dilakukan di bidang SI/TI. 6.2 Strategi –

Untuk mencapai tujuan proses bisnis perusahaan, maka diperlukan perencanaan strategis SI/TI untuk mengidentifikasi strategi dan teknologi yang digunakan sistem informasi

Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang dihasilkan meliputi strategi SI dan TI, dan strategi manajemen SI/TI yang diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk rekomendasi

Hasil dari penelitian ini adalah suatu perencanaan strategis SI/TI yang selaras dengan perencanaan strategi Universitas XYZ serta rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan

Hasil akhir dari analisis ini berupa Perencanaan strategis sistem informasi, strategi manajemen SI/TI, penerapan dan pemilihan teknologi informasi yang selaras

Hasil akhir dari analisis ini berupa Perencanaan strategis sistem informasi, strategi manajemen SI/TI, penerapan dan pemilihan teknologi informasi yang selaras

Rencana Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) harus mendukung tujuan bisnis perusahaan DMC   untuk mendapatkan suatu keunggulan kompetitif dan dapat