ANALISIS KECEPATAN AKSES LAYANAN 3.5G
TELKOMSEL FLASH DALAM JARINGAN AD HOC YANG
DIGUNAKAN UNTUK BERBAGI KONEKSI INTERNET
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer
RAHMAD SYAHRI
081421001
PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS KECEPATAN AKSES LAYANAN 3.5G
TELKOMSEL FLASH DALAM JARINGAN AD HOC YANG DIGUNAKAN UNTUK BERBAGI KONEKSI INTERNET
Kategori : SKRIPSI
Nama : RAHMAD SYAHRI
Nomor Induk Siswa : 081421001
Program Studi : EKSTENSI (S1) ILMU KOMPUTER
Departemen : ILMU KOMPUTER
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui oleh :
KomisiPembimbing
Pembimbing II, Pembimbing I,
(Syahril Efendi, S.Si, M.IT) (Prof. Dr. Muhammad Zarlis) NIP. 196711101996021001 NIP. 195707011986011003
Diketahui/Disetujuioleh:
Departemen Ilmu Komputer FMIPA USU
Ketua,
PERNYATAAN
ANALISIS KECEPATAN AKSES LAYANAN 3.5G TELKOMSEL FLASH DALAM JARINGAN AD HOC YANG DIGUNAKAN UNTUK BERBAGI
KONEKSI INTERNET
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 20 Desember 2010
PENGHARGAAN
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rezeki dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini, dan segala sesuatu yang terjadi dalam proses penulisan skripsi adalah yang terbaik diberikan oleh-Nya kepada saya.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis dan Bapak Syahril Efendi, S.Si, M.IT selaku dosen pembimbing dalam penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan panduan dan bimbingan dengan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Drs. Agus Salim Harahap, M.Si dan Bapak M. Andri B. ST, M.Comp.Sc, M.E.M sebagai dosen pembanding skripsi ini yang telah memberikan banyak masukan bagi saya. Saya juga tidak lupa memberikan ucapan terima kasih kepada Ketua Departemen Ilmu Komputer yang dalam hal ini juga merupakan dosen pembimbing skripsi saya, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Bapak Dr. Sutarman, Pembantu Dekan III sekaligus koordinator Program Ekstensi S1 Ilmu Komputer Bapak Drs. Agus Salim Harahap, M.Si dan sekretaris Departemen Ilmu Komputer Bapak Syahriol Sitorus, S.Si, M.IT dan seluruh dosen dan pegawai pada Departemen Ilmu Komputer dan FMIPA USU.
Rasa terima kasih juga saya ucapkan untuk kedua orang tua saya Syahrin Siagian dan Jurianti serta adik semata wayang saya Ratna Fitri Syahriani Siagian yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan kasih sayangnya kepada saya selama kuliah hingga penyelesaian skripsi ini. Terima kasih juga saya ucapkan untuk wanita yang saya cintai Juni Arbi Sahfitri dan seluruh teman-teman terbaik saya Tami, Ondo, Ridwan, Selvy, Desi, Nova, Andi, Fadli, abang Ganda, Hakim, Fuzy, Asma, Melly, Hotma, Aidul, Yuni, Andika, Truman, Alex, Novita, Jernhita, Mangatur yang telah memberikan perhatian dan dukungan yang begitu solid untuk saya serta teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan semuanya disini saya ucapkan banyak terima kasih.
ABSTRAK
THE ANALYSIS OF ACCESS SPEED 3.5G SERVICES BY TELKOMSEL FLASH IN AD HOC NETWORK THAT USED FOR INTERNET
CONNECTION SHARING
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Daftar Istilah xii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 4
1.3 Ruang Lingkup Penelitian 5
1.4 Batasan Masalah 5
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 8
1.6 Metode Penelitian 8
1.7 Sistematika Penulisan 9
Bab 2 Landasan Teori 10
2.1 Sistem Jaringan Komputer 10
2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer 10
2.1.2 Tipe Jaringan Komputer 10
2.1.2.1 Jaringan Client Server 11
2.1.2.2 Jaringan Peer To Peer (P2P) 11
2.1.2.3 Jaringan Hybrid 12
2.1.3 Topologi Jaringan Wireless dan Standarisasinya 12
2.1.3.1 Topologi Jaringan Wireless 12
2.1.3.2 Standarisasi Jaringan Wireless 15
2.2 Konsep Dasar IP Address Versi 4 16
2.2.1 Mengenal IP Address Versi 4 16
2.2.2 Kelas IP Address Versi 4 17
2.2.3 Subnet Mask 18
Bab 3 Analisis 20
3.1 Solusi Mobilitas 20
3.2 Mengenal Ukuran Kecepatan Akses Internet 21
3.2.1 Bit Sebagai Satuan Dasar 21
3.2.2 Byte Sebagai Satuan Dasar Browser 22
3.3 Bandwith dan Cara Kerjanya 23 3.3.1 Uji Bandwith Melalui Situs Penguji 25 3.3.2 Menghitung Waktu Download Sebuah File 25
3.4 Generasi Teknologi Telepon Kabel 27
3.4.1 Teknologi 3G 27
3.4.2 High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) 28
3.4.3 Teknologi 4G 29
3.5 Layanan Mobile Internet Telkomsel Flash 29
Bab 4 Implementasi dan Pengujian 32
4.1 Implementasi 32
4.1.1 Lingkungan Implementasi 32
4.1.2 Batasan Implementasi 35
4.2 Instalasi dan Pengaturan Sistem 36
4.2.1 Software Mobile Partner 36
4.2.2 Setting Koneksi Sharing Telkomsel Flash 43 4.2.3 Topologi Perancangan Sistem Jaringan 53
4.3 Metode Pengujian 53
4.3.1 Pengujian dengan Situs 55
4.3.2 Tes Download Manual 57
4.3.3 Tabel dan Grafik Hasil Pengujian 60
Bab 5 Kesimpulan dan Saran 61
5.1 Kesimpulan 61
5.2 Saran 62
Daftar Pustaka 64
Lampiran 1: Surat Riset Pengumpulan Data
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kelas-Kelas IP Address Versi 4 17
Tabel 2.2 Tabel Network ID dan Host ID IP Address Versi 4 18
Tabel 2.3 Tabel Jumlah Network dan Host 18
Tabel 2.4 Tabel Subnet Mask IP Address Versi 4 19
Tabel 3.1 Satuan Ukuran Bandwith 22
Tabel 3.2 Tabel Ukuran Bandwith dalam Byte 22
Tabel 3.3 Tabel Ukuran Data atau File 23
Tabel 3.4 Jenis Koneksi dan Bandwith Yang Ditawarkan ISP 24
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Sketsa Gambar HSDPA Coverage Lokasi Penelitian 6 Gambar 2.1 Topologi InfrastrukturJaringan Wireless 13
Gambar 2.2 Topologi Ad hoc Jaringan Wireless 13
Gambar 2.3 IP Address Dalam Bilangan Biner dan Desimal 17 Gambar 3.1 Kecepatan Download Sebenarnya yang Ditunjukkan oleh Browser 24 Gambar 3.2 Ilustrasi Perbandingan Antara Bandwithdan Throughput 25 Gambar 3.3 Hasil Dua Kali Pengujian Bandwith Melalui Speedtest.net 24 Gambar 3.4 Paket Flash Unlimied Untuk Kartu SimPATI dan Kartu AS 30 Gambar 3.5 Paket Flash Unlimied Untuk KartuHALO 31
Gambar 4.1 Jendela Proses MemulaiInstalasi 37
Gambar 4.2 Jendela License Agreement 38
Gambar 4.3 Jendela Proses PenyimpananAplikasi 38
Gambar 4.4 Jendela Proses Pembuatan Folder Start Menu 39
Gambar 4.5 Jendela Proses SedangInstalasi 39
Gambar 4.6 Jendela Proses InstalasiSelesai 40
Gambar 4.7 Icon Mobile Partner Di Jendela Desktop 40
Gambar 4.8 JendelaUtama Mobile Partner 41
Gambar 4.9 Menu Pilihan Tools – Options 41
Gambar 4.10 Tampilan Jendela Profile Management 42 Gambar 4.11 Hasil Konfigurasi Profile Management 42 Gambar 4.12 Jendela Utama Dalam Melakukan Koneksi 43
Gambar 4.13 Klik Kanan Icon Network Di Taskbar 44
Gambar 4.14 Jendela Network and Sharing Center Windows 7 44
Gambar 4.15 Jendela Network Connections 44
Gambar 4.16 Jendela Telkomsel Flash Properties 45
Gambar 4.17 Jendela Advance Setting 46
Gambar 4.18 Klik Kanan Wireless Network Connection 46 Gambar 4.19 Wireless Network Connection Properties 47 Gambar 4.20 Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties 47 Gambar 4.21 Jendela Network and Sharing Center Internet Connected 48 Gambar 4.22 Jendela Set Up a Connection or Network 48
Gambar 4.23 Jendela Set Up an Ad Hoc Network 49
Gambar 4.24 Jendela Network Name and Security Options 49 Gambar 4.25 Jendela Progress Konfigurasi Ad Hoc 50
Gambar 4.26 Jendela Akhir Konfigurasi Ad Hoc 50
Gambar 4.27 Jendela Network And Sharing Center AkhirKonfigurasi 51 Gambar 4.28 Client – Klik Kanan Wireless Network Connection 51 Gambar 4.29 Client - Wireless Network Connection Properties 52 Gambar 4.30 Client - Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties 52
Gambar 4.31 Topologi Sistem Jaringan Ad Hoc 53
Gambar 4.33 Hasil Tes di Laptop Server 55 Gambar 4.34 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri) dan Client1 (Kanan) 55 Gambar 4.35 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri), Client1 (Kanan) dan
Client2 (Bawah) 56
Gambar 4.36 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri), Client1 (Kanan),
Client2 (Kiri Bawah) dan Client3 (Kanan Bawah) 56 Gambar 4.37 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri Atas), Client1 (Kanan Atas),
Client2 (Kiri Tengah), Client3 (Kanan Tengah) dan
Client4 (Bawah) 57
Gambar 4.38 Hasil Tes di Laptop Server 58
Gambar 4.39 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri) dan Client1 (Kanan) 58 Gambar 4.40 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri), Client1 (Kanan) dan
Client2 (Bawah) 58
Gambar 4.41 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri), Client1 (Kanan),
Client2 (Kiri Bawah) dan Client3 (Kanan Bawah) 59 Gambar 4.42 Hasil Tes di Laptop Server (KiriAtas), Client1 (Kanan Atas),
Client2 (Kiri Tengah), Client3 (Kanan Tengah) dan
Client4 (Bawah) 60
Gambar 4.43 Grafik Jumlah Hasil Tes Download Dalam Dua Cara
DAFTAR ISTILAH
GSM : Singkatan dari Global System for Mobile Communication yang merupakan sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
3G : Dari bahasa Inggris third-generation technology, merupakan sebuah standar untuk diaplikasikan pada jaringan telepon selular. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel versi ke-tiga. Melalui 3G, pengguna telepon selular dapat memiliki akses cepat ke internet dengan
bandwidth sampai 384 kilobit setiap detik ketika alat tersebut
berada pada kondisi diam atau bergerak secepat pejalan kaki.
Access Point : Access point adalah sebuah perangkat keras yang digunakan untuk mengembangkan jaringan lokal kabel menjadi wireless.
ADSL : Singkatan dari Asymmetric Digital Subscriber Line adalah salah satu bentuk dari teknologi DSL yang menggunakan sambungan kabel telepon sebagai jaringan penghubung dengan Internet
Service Provider (ISP).
AMPS : Singkatan dari Advanced Mobil Phone Service, merupakan salah satu teknologi komunikasi selular analog dirancang hanya untuk transmisi suara, lalu dikembangkan menjadi transmisi suara dan data.
Bandwith : Merupakan jumlah maksimal bit data yang melewati jaringan tiap detiknya.
Browser : Merupakan program aplikasi yang menterjemahkan kode HTML dan merepresentasikan halaman web site.
BTS : Singkatan dari Base Transceiver Station, merupakan benda yg terpasang di menara-menara (tower) bercat merah-putih milik operator selular. BTS merupakan perangkat yg bertugas memberi dan menerima sinyal dari ponsel untuk diteruskan ke ponsel lain.
seluler digital yang menggunakan teknik penyebaran spektrum.
Client server : Merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak seperti pihak klien dan pihak server.
DNS server : Merupakan sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer.
E-Book : Singkatan dari buku elektronik atau buku digital, adalah versi elektronik dari buku. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka ebook berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar.
EV-DO : Singkatan dari Evolution Data Optimized atau Evolution Data
Only, merupakan sebuah standar pada wireless broadband
berkecepatan tinggi.
File server : Suatu komputer yang berfungsi sebagai komponen penyimpanan jaringan lokal dan bisa mengatur agar para pengguna bisa memakai bersama-sama hard disk, file dan tempat penyimpanan file.
GPRS : Singkatan dari General Packet Radio Service adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat sampai 160 kbps.
HSDPA : Singkatan dari High-Speed Downlink Packet Access, lahir dari pengembangan teknologi WCDMA yang merupakan sebuah protokol telepon genggam atau ponsel yang juga disebut dengan teknologi 3,5 G.
IP Address : Merupakan deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
ISP : Singkatan dari Internet Service Provider, merupakan suatu perusahaan atau badan yang menyelenggarakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang berhubungan. Kebanyakan perusahaan telepon merupakan penyelenggara jasa Internet yang menyediakan jasa seperti hubungan ke Internet, pendaftaran nama domain, dan hosting.
Link : Disebut juga hyperlink, merupakan sebuah acuan dalam dokumen hiperteks ke dokumen yang lain atau sumber lain.
hoc Network yang tidak memiliki router tetap. Node-node dalam jaringan ini berfungsi juga sebagai router yang bertanggung jawab untuk mencari dan menangani rute ke setiap node di dalam jaringan.
Mobile Internet
: Merupakan akses internet portabel yang dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.
Mobile Nodes
: Merupakan perangkat keras seperti laptop, PDA, iPad dan lainnya yang bisa dibawa-bawa.
Network Administrator
: Seseorang yang profesional bertanggung jawab terhadap pemeliharaan komputer seperti hardware and software yang diintegrasikan dengan jaringan komputer.
NMT : Singkatan dari Nordic Mobile Telephone adalah salah satu jenis sistem telepon seluler yang beroperasi mulai tahun 1981.
Peer To Peer : Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan ujung kabel satu dengan lainnya yang saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalu lintas komunikasi informasi, pemrosesan, dan penugasan pembagian bandwidth yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh server pusat.
Platform : Istilah dalam teknologi informasi mengenai sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan di beberapa sistem operasi yang berbeda seperti Microsoft Windows, Linux, Mac OS, BSD dan lain sebagainya.
Proxy Server : Sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap konten dari Internet atauIntranet.
Quota : Quota adalah pembatasan jumlah fisik terhadap barang/jasa yang diterima dalam periode waktu yang ditentukan.
Router : Sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
Throughput : Merupakan jumlah bit data yang melewati jaringan pada saat-saat tertentu.
Transmitter : Suatu alat yang berfungsi sebagai pemancar gelombang (seperti radio atau infra merah), biasanya bersamaan dengan receiver yang berfungsi menerima gelombang untuk meneruskan dalam suatu perintah.
adalah salah satu teknologi telepon genggam 3G (generasi ke-3). Sekarang ini bentuk yang paling banyak digunakan adalah W-CDMA yang distandarisasi oleh 3GPP. UMTS seringkali dipasarkan sebagai 3GSM, menekankan dasar 3G dari teknologi ini.
USB : Singkatan dari Universal Serial Bus, adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya kepada komputer namun juga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA.
W-CDMA : Singkatan dari Wideband Code-Division Multiple Access merupakan teknologi generasi ketiga (3G) untuk GSM, biasa disebut juga UMTS yang memiliki kecepatan mencapai 384 kbps dan dimasa akan datang akan meningkat sampai mungkin sekitar 10Mbps.
WiMax : Singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave
Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar
(broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas.
Wireless Broadband
: WiBro (Wireless Broadband) yaitu layanan internet portabel yang dipancarkan pada frekuensi 2,3 GigaHertz (GHz) yang memungkinkan akses internet broadband ke berbagai perangkat seperti ponsel, komputer notebook, dan PDA. Dari segi mobilitas, Wibro juga dinilai lebih efisien ketimbang WiFi. Kedepannya akan menjadi standar internet nirkabel dengan Jangkauan sampai jarak 1 kilometer dari stasiun pemancarnya.
Wireless Card Adapter
: Perangkat keras yang berfungsi untuk menangkap dan menerima sinyal dari access point atau perangkat sejenis.
Wireless Multihop
PENGHARGAAN
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rezeki dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini, dan segala sesuatu yang terjadi dalam proses penulisan skripsi adalah yang terbaik diberikan oleh-Nya kepada saya.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis dan Bapak Syahril Efendi, S.Si, M.IT selaku dosen pembimbing dalam penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan panduan dan bimbingan dengan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Drs. Agus Salim Harahap, M.Si dan Bapak M. Andri B. ST, M.Comp.Sc, M.E.M sebagai dosen pembanding skripsi ini yang telah memberikan banyak masukan bagi saya. Saya juga tidak lupa memberikan ucapan terima kasih kepada Ketua Departemen Ilmu Komputer yang dalam hal ini juga merupakan dosen pembimbing skripsi saya, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Bapak Dr. Sutarman, Pembantu Dekan III sekaligus koordinator Program Ekstensi S1 Ilmu Komputer Bapak Drs. Agus Salim Harahap, M.Si dan sekretaris Departemen Ilmu Komputer Bapak Syahriol Sitorus, S.Si, M.IT dan seluruh dosen dan pegawai pada Departemen Ilmu Komputer dan FMIPA USU.
Rasa terima kasih juga saya ucapkan untuk kedua orang tua saya Syahrin Siagian dan Jurianti serta adik semata wayang saya Ratna Fitri Syahriani Siagian yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan kasih sayangnya kepada saya selama kuliah hingga penyelesaian skripsi ini. Terima kasih juga saya ucapkan untuk wanita yang saya cintai Juni Arbi Sahfitri dan seluruh teman-teman terbaik saya Tami, Ondo, Ridwan, Selvy, Desi, Nova, Andi, Fadli, abang Ganda, Hakim, Fuzy, Asma, Melly, Hotma, Aidul, Yuni, Andika, Truman, Alex, Novita, Jernhita, Mangatur yang telah memberikan perhatian dan dukungan yang begitu solid untuk saya serta teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan semuanya disini saya ucapkan banyak terima kasih.
ABSTRAK
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Ditinjau dari aspek teknologi, perkembangannya di Indonesia dapat dikatakan
mengalami kemajuan yang cukup pesat. Salah satu contohnya adalah perkembangan
penggunaan alat komunikasi seluler telepon genggam (handphone) yang telah
mengalami masa-masa pergantian versi-versi baru dalam waktu yang cukup singkat.
Ini dikarenakan beberapa produsen alat komunikasi yang ada di Indonesia telah
melihat pasar yang sangat luas di Indonesia. Indonesia dipandang sebagai masyarakat
yang konsumtif untuk sebagian golongan tertentu. Hal positif yang dapat ditarik
kesimpulannya adalah bahwa masyarakat Indonesia sangat tanggap terhadap
perkembangan teknologi bangsa khususnya dari segi penggunaan alat komunikasi.
Hal lain yang juga mengalami perkembangan adalah ketersediaan layanan
akses untuk internet. Perkembangan industri jasa komunikasi telah dirasakan semakin
mendekatkan masyarakat, mulai dari lingkungan institusi pendidikan, kalangan bisnis,
sampai masyarakat umum pada kemudahan akses menuju gudang informasi di dunia
internet. Internet memang sudah berhasil memotong jarak dan waktu. Kenyamanan
bekerja secara mobile tentu menjadi pilihan, jika ditunjang dengan kecepatan akses
yang memadai dan stabil. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, saat ini sejumlah
operator komunikasi mengeluarkan layanan akses mobile internet berkecepatan tinggi.
Sebagai salah satu operator telekomunikasi Global System for Mobile (GSM)
di Indonesia, Telkomsel telah menyediakan layanan akses mobile internet
berkecepatan tinggi untuk pelanggan prabayarnya (simPATI dan kartu AS) dan
dapat mengunduh video serta menjelajah internet melalui telepon genggam.
Telkomsel juga mengeluarkan sejumlah paket akses internet tanpa batas (unlimited
internet access) khusus bagi pengguna kartuHALO yang menggunakan layanan
Telkomsel Flash. Telkomsel Flash atau yang akrab dikenal dengan Flash ini
merupakan akses mobile internet berkecepatan tinggi hingga 3,6 Megabits per second
(Mbps). Dalam beberapa sumber pustaka yang terlampir dinyatakan bahwa hingga
akhir tahun 2008 jaringan 3G Telkomsel sudah tersedia untuk 154 kota, 3.5G di lebih
dari 29 kota dan General Packet Radio Service (GPRS) di seluruh pelosok Indonesia.
Seperti yang diketahui bahwa Flash merupakan jenis layanan mobile internet
berbasis nirkabel. Oleh karena itu, Flash sangat dipengaruhi oleh beberapa hal berikut
serta alasannya:
1. Paket yang dibeli. Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan, hingga di tahun
2010 Flash masih dibedakan atas tiga paket dasar dengan spesifikasi kecepatan
akses yang berbeda-beda sepeti paket Basic dengan kecepatan hingga 256
Kilobits per second (Kbps), paket Advance dengan kecepatan hingga 512
Kbps dan paket Professional dengan kecepatan hingga 3,6 Megabits per
second (Mbps).
2. Perangkat Akses. Sebaiknya, perangkat yang digunakan untuk menikmati
layanan Flash adalah perangkat yang telah mendukung teknologi High Speed
Downlink Packet Access (HSDPA) atau 3.5G karena teknologi ini sudah
mendukung kecepatan akses hingga 3,6 Mbps yang sesuai dengan layanan
paket terbaik Flash saat ini. Sebagai contoh Modem USB tipe Huawei e169g
juga bisa menjadi pilihan. Hal ini dikarenakan, perangkat ini sudah
mendukung teknologi HSDPA dan penulis juga menggunakan perangkat ini
dalam penelitiannya.
3. Quota. Quota disini diartikan sebagai batas pemakaian. Walau dalam teori
Flash merupakan paket akses internet unlimited, tapi kenyataanya tetap ada
batasan-batasan tertentu. Batasan yang dimaksud adalah batasan dari sisi
hingga 256 Kbps, kecepatan tersebut dapat diterima hanya bila jumlah volume
pemakaian internet pada bulan itu dibawah atau sama dengan 1 GB dan
kecepatannya akan turun menjadi hingga 64 Kbps setelah volume pemakaian
tersebut tercapai.
4. Base Tranceiver Station (BTS). Jarak pengguna Flash yang semakin dekat
dengan BTS/Pemancar Telkomsel, maka kesempatan pengguna untuk
mendapatkan kualitas sinyal HSDPA semakin besar dan semakin menjamin
untuk mendapatkan kecepatan koneksi yang maksimal.
5. Bandwith dan Throughput. Kecepatan yang diterima pengguna juga
bergantung pada jumlah pengguna yang terkoneksi secara bersamaan dalam
satu jaringan dan satu waktu tertentu. Makin banyak jumlah pengguna yang
terkoneksi dalam sebuah jaringan komputer, maka kecepatan koneksi yang
diterima masing-masing pengguna semakin menurun. Teori ini bisa dimisalkan
dengan teori air dalam sebuah pipa. Pipa yang memiliki volume maksimal
tertentu (bandwith) dan kemudian air dibagi ke beberapa percabangan pipa,
tentunya jumlah volume air yang diterima setiap percabangan pipa dalam tiap
detiknya merupakan hasil bagi dari jumlah volume air yang berada pada pipa
induk terhadap jumlah percabangannya (throughput). Kesimpulannya,
bandwith merupakan jumlah maksimal bit data yang melewati jaringan tiap
detiknya sedangkan throughput adalah jumlah bit data yang melewati jaringan
pada saat-saat tertentu.
6. Kestabilan koneksi. Sama halnya dengan koneksi internet berbasis jaringan
kabel seperti TelkomSpeedy, Flash juga memiliki kekurangan yang ditinjau
dari sisi kecepatan aksesnya. Kecepatan teori adalah kecepatan maksimal yang
ditawarkan Telkomsel sesuai dengan paket Flash yang dibeli sedangkan
kecepatan aktual adalah kecepatan sesungguhnya yang diterima pelanggan
Flash dalam waktu dan keadaan tertentu.
Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, saat ini dan seterusnya
Network atau yang lebih dikenal sebagai jaringan ad hoc merupakan salah satu sistem
jaringan komunikasi data berbasis nirkabel yang terdiri dari kumpulan mobile nodes
yang bersifat dinamis dan spontan, dapat diaplikasikan di mana pun tanpa
menggunakan infrastruktur jaringan. Contoh mobile node adalah laptop, notebook,
PDA atau ponsel, dan lain-lain.
Perlu diketahui bahwa secara teori kemampuan jaringan ad hoc akan turun
secara drastis apabila jumlah node yang terkoneksi terus ditambah. Penurunan ini
dapat dipahami karena setiap node yang terkoneksi pada jaringan ini tidak hanya
berperan sebagai pengirim dan penerima data, namun juga berperan sebagai
penunjang node yang lainnya seperti layaknya router. Bentuk koneksi seperti inilah
yang menjadi kelemahan utama jaringan ad hoc.
Berdasarkan uraian singkat di atas, penulis melihat adanya suatu bentuk
permasalahan ditinjau dari sisi kecepatan layanan akses internet Flash bila dibagi
pakai ke dalam jaringan Ad hoc. Dengan demikian, penulis merasa perlu mengangkat
permasalahan ini ke dalam skripsi yang berjudul “Analisis Kecepatan Akses Layanan
3.5G Telkomsel Flash Dalam Jaringan Ad Hoc Yang Digunakan Untuk Berbagi
Koneksi Internet”.
1.2Perumusan Masalah
Skripsi ini ditulis sebagai suatu upaya untuk meneliti berapakah kecepatan koneksi
yang diterima masing-masing node di dalam jaringan ad hoc menggunakan dasar teori
penghitungan jumlah bit data yang diterima terhadap waktu yang akan ditunggu
pengguna ketika mengakses internet, agar setiap node yang terhubung di dalamnya
tetap mendapatkan kecepatan akses yang nyaman dan stabil ketika layanan Flash
1.3Ruang Lingkup Penelitian
Ruang linkup penelitian adalah menganalisis kecepatan download layanan Telkomsel
Flash dalam Jaringan Ad Hoc dan kemudian menentukan apakah nilai kecepatan yang
diterima masing-masing node masih cukup layak atau tidak untuk mendapatkan akses
internet yang nyaman dan stabil.
1.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah tidak menyimpang dari apa yang ditujukan, maka
diperlukan suatu batasan masalah. Berikut adalah beberapa batasan masalah dalam
penulisan skripsi ini, sebagai berikut:
1. Pembahasan dibatasi khusus penelitian pada layanan Telkomsel Flash paket
Basic dengan spesifikasi kecepatan akses sampai dengan 256 Kbps.
2. Adapun hardware yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 buah laptop
yang masing-masing memiliki wireless adapter aktif dan sebuah USB Modem
tipe Huawei e169g atau sejenisnya yang penting telah mendukung layanan 3G
dan HSDPA.
3. Penggunaan software yang digunakan dibatasi atas sistem operasi Windows
XP/Vista/7, browser Mozilla Firefox yang cukup familiar dikalangan umum
dan aplikasi Mobile Partner untuk menghubungkan perangkat USB Modem ke
laptop pengguna.
4. Layanan Flash yang diteliti dibatasi khusus pada koneksi 3.5G atau HSDPA.
Hal ini dilakukan mengingat dibeberapa daerah di Indonesia disekitar daerah
jangkauan BTS Telkomsel belum mendukung koneksi 3G.
5. Dalam kontraknya, pelanggan Flash dibebani ketentuan terhadap jumlah
dicapai sebelum jangka waktu akhir bulan pemakaian, maka secara teknis
kecepatan akses akan diturunkan. Penelitian dibatasi untuk status Flash yang
penulis gunakan masih dalam quota.
6. Untuk lokasi yang menjadi objek sampel penelitian penulis adalah BTS
Telkomsel kota Medan sekitar wilayah Medan Sunggal. Berikut sketsa gambar
lokasinya yang dikutip dari sumber:
http://www.telkomsel.com/web/tselflash/images/HSDPA_Medan.html
Gambar 1.1 Sketsa Gambar HSDPA Coverage Lokasi Penelitian
Wilayah pada peta yang menunjukkan warna hijau adalah area jaringan
HSDPA dengan kondisi sinyal bagus. Warna orange menunjukkan area
jaringan 3G dengan kondisi sinyal bagus. Sedangkan warna putih merupakan
area jaringan yang tidak dicakup oleh 3G/HSDPA.
7. Penelitian tidak membahas permasalahan tentang jenis dan seputar
Troubleshooting gangguan koneksi yang mungkin terjadi serta jumlah
pengguna aktif yang bertempat tinggal disekitar BTS objek lokasi penelitian,
walaupun sebenarnya dua kemungkinan di atas sangat mempengaruhi
kecepatan akses internet yang dapat diterima pengguna Flash. Namun,
penelitian membatasi penerimaan kecepatan koneksi Flash pada kondisi aktual
tanpa memikirkan pengaruh apapun yang dapat mempengaruhi kecepatan
koneksi yang diperolehnya.
8. Secara singkat, firewall merupakan mekanisme keamanan dari suatu sistem
komputer dalam melindungi suatu koneksi dari jaringan lokal ke jaringan
diluar ruang lingkupnya seperti internet, dan tentunya sangat mempengaruhi
kecepatan koneksi dari dan ke pengguna jasa layanan internet itu sendiri. Oleh
karena itu, pembahasan terhadap mekanisme firewall ini tidak dibahas dan
dalam proses penelitiannya penulis membatasi masalah ini dengan
membiarkan status firewall tidak aktif (disable) untuk setiap host di dalam
jaringan ad hoc.
9. Batasan waktu penelitian dilakukan pada saat-saat jam kerja, yaitu pada waktu
diantara jam 08.00 – 18.00 WIB. Pemilihan interval waktu ini biasanya
menjadi saat-saat dimana setiap orang aktif berkerja, termasuk sebagian besar
pelanggan Flash menggunakan Flash pada waktu seperti ini.
10.Penelitian tidak membahas tentang konsep keamanan jaringan, walaupun pada
dasarnya nilai dari keamanan suatu jaringan sangat mempengaruhi kualitas dan
unjuk kerja jaringan tersebut.
11.Pengujian terhadap kecepatan akses dalam penulisan skripsi ini dibatasi atas
dua jenis percobaan yaitu uji bandwith melalui situs penguji
www.speedtest.net dan uji kecepatan download sebuah file yang dilakukan
menggunakan hingga 5 buah laptop dalam waktu yang bersamaan.
12.Data-data hasil analisis berupa hasil pengukuran kecepatan Flash yang dibagi
pakai menggunakan hingga 5 laptop pengujian yang diimplementasikan dalam
jaringan ad hoc dan beberapa kesimpulan dari setiap pengujian yang
dilakukan. Hasil penelitian ini merupakan kesimpulan dan pendapat penulis
yang terbuka untuk umum, dapat dijadikan sebagai rujukan data, dapat
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian pada skripsi ini adalah menganalisis kecepatan aktual yang mampu
diberikan Flash ketika dibagi pakai dalam jaringan ad hoc. Sedangkan manfaat dari
penelitian ini yaitu menemukan solusi dan membantu pengguna Flash sewaktu ingin
mengakses internet yang dibagi pakai melalui jaringan ad hoc.
1.6Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode dasar yaitu:
1. Studi Pustaka
Mengumpulkan data dan informasi pendukung dari sumber-sumber pustaka
seperti buku-buku teks, website dan ebook yang berkaitan dengan sistem
jaringan ad hoc, layanan Telkomsel Flash, teknologi jaringan mobile dan yang
lainnya yang memuat tentang perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini.
2. Implementasi Sistem
Melakukan konfigurasi sistem jaringan ad hoc, instalasi aplikasi pendukung
penelitian seperti Mobile Partner sebagai aplikasi penghubung antara
perangkat akses dengan komputer domain. Beberapa aplikasi ini dapat
diperoleh secara gratis di internet. Setelah sistem dikonfigurasi dan aplikasi
diinstal, selanjutnya menganalisis masalah dan menuangkan hasilnya ke dalam
bentuk laporan tertulis.
3. Penyusunan Laporan
1.7Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang
lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan perkembangan
teknologi telekomunikasi selular, pemahaman tentang jaringan ad hoc, dan informasi
seputar layanan Telkomsel Flash.
BAB 3 ANALISIS
Bab ini menjelaskan tentang bagaimana pembagian koneksi internet dapat terjadi, dan
metode yang digunakan untuk menganalisis kecepatan akses Flash.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini menjelaskan tentang beberapa cara mengkonfigurasi sistem jaringan ad hoc
pada sistem operasi Windows 7 dan bagaimana data-data analisis hasil pengukuran
kecepatan akses internet di dalam jaringan ad hoc diperoleh, yang dilakukan dalam
beberapa kali pengukuran sehingga kesimpulan bisa diperoleh.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian,
saran atau masukan yang bermanfaat juga dituliskan pada bab ini demi upaya
peningkatan kualitas layanan dan teknologi komunikasi yang lebih baik dikemudian
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Sistem Jaringan Komputer
2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer
Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa
“Jaringan-Kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabling), yang
memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain.”(Wendell
Odom, 2005, hal: 5). Sebuah sistem yang terdiri dari sekumpulan beberapa komputer
dan peralatan lain yang saling terhubung menggunakan aturan-aturan tertentu untuk
mencapai suatu tujuan.
Tujuan dari adanya jaringan komputer dapat berupa berbagi sumber daya
seperti pemakaian Central Processing Unit (CPU), harddisk, memori atau mengakses
informasi seperti browsing internet, e-mail, instant messaging dan chatting.
2.1.2 Tipe Jaringan Komputer
Terdapat tiga peran yang dapat dijalankan oleh komputer-komputer di dalam suatu
sistem jaringan komputer.Peran pertama adalah menjadi client. Client adalah
komputer yang meminta/ menerima sumber daya. Peran kedua adalah menjadi server.
Peran server dalam sistem jaringan komputer yaitu menyimpan dan menyediakan
sumber daya untuk diberikan kepada client. Peran ketiga adalah peran dimana salah
satu atau semua komputer dalam jaringan menjadi client yang menggunakan sekaligus
2.1.2.1 Jaringan Client Server
Client server atau jaringan berbasis server ini didefenisikan dengan kehadiran server
di dalam suatu jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan
jaringan tersebut. File server adalah jantung dari sistem jaringan ini. Keuntungan dari
jaringan client server ini diantaranya:
1. Resource (sumber daya) dan keamanan data terkontrol melalui server.
2. Fleksibel. Maksudnya teknologi baru dengan mudah dapat diintegrasikan ke
dalam sistem.
3. Interoperability. Maksudnya semua komponen (client/server/jaringan) saling
bekerja sama.
4. Mudah diakses. Maksudnya Server dapat diakses dari jauh dan bisa bekerja di
multi platform.
Sedangkan kerugian yang mungkin didapat bila menggunakan sistem jaringan
ini adalah selain memerlukan investasi biaya yang cukup mahal juga membutuhkan
staf ahli yang mampu mengefisienkan dan merawat jaringan ini.
2.1.2.2 Jaringan Peer To Peer (P2P)
Setiap komputer di dalam jaringan peer to peer mempunyai fungsi yang sama dan
dapat berkomunikasi dengan komputer lain yang telah memberikan izin. Secara
sederhana dapat dipahami, setiap komputer pada jaringan peer to peer berfungsi
sebagi client dan server sekaligus. Jaringan ini biasanya digunakan disebuah kantor
kecil dengan jumlah komputer sedikit.
Keuntungan menggunakan jaringan peer to peer adalah sebagai berikut:
1. Tidak memerlukan investasi tambahan untuk pembelian hardware dan
2. Tidak memerlukan seorang Network Administrator, serta perawatan mudah
dan biaya instalasi yang murah.
Kerugian menggunakan jaringan peer to peer adalah sebagai berikut:
1. Berbagi sumber daya pada suatu komputer di dalam jaringan akan sangat
membebani komputer tersebut.
2. Masalah lain adalah kesulitan dalam mengatur file-file. User harus menangani
komputernya sendiri jika ditemui masalah.
3. Tingkat keamanan jaringan cukup lemah.
2.1.2.3 Jaringan Hybrid
Jaringan hybrid memiliki semua yang terdapat pada dua tipe jaringan sebelumnya. Ini
berarti pengguna dalam jaringan dapat mengakses sumber daya yang di share oleh
jaringan peer, sedangkan di waktu yang bersamaan juga dapat memanfaatkan sumber
daya yang disediakan oleh server.
Keuntungan jaringan hybrid adalah sama dengan keuntungan menggunakan
jaringan berbasis server dan berbasis peer to peer. Jaringan hybrid memiliki
kekurangan seperti pada jaringan berbasis server.
2.1.3 Topologi Jaringan Wireless dan Standarisasinya
2.1.3.1 Topologi Jaringan Wireless
Secara singkat, jaringan wireless dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang
Perangkat keras utama yang menjadi ujung tombak sistem jaringan ini yaitu Wireless
Card Adapter (Perangkat Jaringan Wireless).
Topologi jaringan merupakan tampilan fisik jaringan yang menggambarkan
penempatan komputer-komputer di dalam jaringan dan bagaimana satu dengan yang
lainnya dihubungkan. Sebenarnya topologi pada jaringan wireless ada kemiripan
dengan topologi jaringan konvensional berbasis kabel. Secara teori topologi jaringan
wireless dibedakan atas dua jenis sebagai berikut:
1. Topologi Infrastruktur. Hal yang paling menonjol dalam topologi ini adalah
adanya perangkat keras access point sebagai media penghubungnya. Jadi client
anggota jaringan ini harus melalui acces point terlebih dahulu sebelum dapat
berhubungan dengan client yang lain. Berikut ilustrasi sistem jaringan
Infrastruktur yang dikutip dari http://laksamana-embun.blogspot.com.
Gambar 2.1 Topologi Infrastruktur Jaringan Wireless
2. Topologi Ad hoc. Topologi ini merupakan salah satu jenis jaringan peer to
peer. Artinya jaringan yang dibangun hanya mengandalkan komponenWireless
Card Adapter. Berikut ilustrasi gambar topologi jaringan ad hoc yang dikutip
dari http://laksamana-embun.blogspot.com.
Dilihat dari sisi topologi, jaringan ad hoc merupakan kumpulan dari beberapa
node jaringan wireless multihop yang dinamis dan tentu setiap nodenya mempunyai
interface wireless untuk berkomunikasi dengan node lainnya. Jaringan ini mempunyai
infrastruktur node jaringan yang tidak permanen karena terdiri dari node-node yang
bergerak secara bebas dan secara dinamis membentuk jaringan sementara tanpa sarana
dan prasarana pendukung yang ada sebelumnya.Jadi topologi jaringan yang terbentuk
dan hubungan antara node-nodenya dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat
diprediksi.
Uniknya pada jaringan ad hoc adalah setiap node pada jaringan ini harus
mampu menjaga performance trafik paket data dalam jaringan akibat sifat mobilitas
node dengan cara rekonfigurasi jaringan. Sebagai contoh, jika ada node yang bergeser
yang mengakibatkan gangguan berupa putus jaringan, maka node yang mengalami
gangguan tersebut dapat meminta pembentukan rute link baru untuk meneruskan
pengiriman paket data. Dengan kata lain node-node yang saling terkoneksi pada
jaringan ad hoc tidak hanya berperan sebagai pengirim dan penerima data, namun juga
berperan sebagai penunjang node yang lainnya. Berikut beberapa ciri yang unik dan
menarik dari mobile ad hoc network, antara lain:
1. Tidak ada sarana dan prasarana khusus yang ditentukan.
2. Secara otomatis membentuk konfigurasi dan memeliharanya sendiri.
3. Pembentukan hubungan komunikasi yang cepat.
4. Administrasi yang tidak terpusat.
5. Konfigurasi yang sangat mudah.
Dibandingkan jaringan infrastruktur, jaringan ad hoc memiliki keunggulan
seperti:
1. Mudah diimplementasikan dan sangat berguna disaat waktu yang mendesak.
2. Mobile node yang selalu bergerak dapat terus mengakses informasi secara real
time ketika berhubungan dengan node lain, sehingga pertukaran data dan
3. Jaringan yang bersifat fleksibel ini dapat digunakan untuk waktu yang singkat
terhadap suatu keperluan tertentu karena jaringan ini bersifat sementara.
4. Jaringan ini dapat pula direkonfigurasi dalam beragam topologi baik untuk
jumlah user kecil hingga banyak sesuai dengan aplikasi dan instalasi.
2.1.3.2 Standarisasi Jaringan Wireless
Secara umum, karena menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi
datanya, maka komponen wireless yang digunakan harus memiliki standar frekuensi
yang sama. Hal ini dikarenakan walaupun dalam suatu jaringan komputer terdapat
beberapa jenis vendor pembuat perangkat jaringan wireless, namun tetap dapat
berkomunikasi asalkan menggunakan standar frekuensi yang sama.
Standarisasi pada jaringan wireless didefenisikan oleh Institute of Electrical
and Electronics Engineers (IEEE). Menurut sumber kuitpan
darihttp://id.wikipedia.org/, IEEE adalah sebuah organisasi profesi nirlaba yang terdiri
dari banyak ahli di bidang teknik yang mempromosikan pengembangan
standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat teknologi-teknologi baru
dalam semua aspek dalam industri dan rekayasa (engineering), yang mencakup
telekomunikasi, jaringan komputer, kelistrikan, antariksa dan elektronika. Adapun
standarisasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. IEEE 802.11 Legacy,adalah standar jaringan wireless pertama yang bekerja
pada frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data maksimum 2 Megabit
persecond (Mbps).
2. IEEE 802.11b, masih menggunakan frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan
transfer datanya mencapai 11 Mbps dan jangkauan sinyal sampai 30 meter
3. IEEE 802.11a, sudah bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer
datanya mencapai 58 Mbps.
4. IEEE 802.11g, merupakan gabungan dari standar 802.11a dan 802.11b yang
menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Namun kecepatan akses datanya hanya
mencapai 54 Mbps. Standar inilah yang umum digunakan di pasaran.
5. IEEE 802.11n, sebagian buku menyebutnya sebagai standar masa depan yang
bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan dikabarkan kecepatan transfer datanya
dapat mencapai 100-200 Mbps.
2.2 Konsep Dasar IP Address Versi 4
2.2.1 Mengenal IP Address Versi 4
Internet Protocol (IP) Address atau alamat IP ibarat sebuah tanda pengenal bagi
komputer atau peralatan lain yang terhubung ke jaringan yang menggunakan protocol
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).
Protokol adalah sekumpulan aturan yang mengatur komunikasi data antar
peralatan-peralatan dalam suatu jaringan komputer. Salah satu protocol standar untuk
mengatur komunikasi antar komputer dalam sebuah jaringan adalah protocol TCP/IP.
Jaringan yang dimaksud dapat berupa Local Area Network (LAN), Wireless Ares
Network (WAN) atau Internet. Dengan adanya protokol ini memungkinkan komputer
yang dibuat dari berbagai vendor dan berbeda sistem operasinya dapat saling
berkomunikasi satu sama lain membentuk sebuah jaringan.
IP address merupakan sekumpulan bilangan biner 32 bit yang terbagi menjadi
4 segmen dimana setiap segmennya terdiri dari 8 bit dan dipisahkan dengan tanda titik
dimasing-masing segmennya. Tiap segmen yang terdiri dari 8 bit yang berarti
memiliki nilai desimal dari 0-255. Jarak angka yang bisa digunakan adalah dari
Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga
sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah
titik yang lebih dikenal dengan notasi desimal bertitik. Setiap bilangan desimal
merupakan nilai dari satu segmen IP address. Berikut contoh gambar hubungan suatu
IP address dalam format biner dan desimal yang dikutip dari
http://dedenthea.wordpress.com/2007/02/09/konsep-dasar-ip-address/.
Gambar 2.3 IP Address Dalam Bilangan Biner dan Desimal
2.2.2 Kelas IP Address Versi 4
Nilai maksimum setiap segmen adalah 255, artinya bila dihitung jumlah alamat IP
yang ada adalah 255x255x255x255 = 4.228.250.625. Kemudian untuk mempermudah
pemakaian, alamat IP dikelompokkan dalam beberapa kelas yaitu kelas A, B, C, D
dan E. Namun yang umum digunakan adalah kelas A, B, C. Berikut table yang
menunjukan kelas-kelas alamat IP versi 4.
Tabel 2.1 Kelas-Kelas IP Address Versi 4 Kelas Rentang IP Address Format Penulisan
A 1 - 126 1.0.0.0 s/d 126.255.255.255
B 128 - 191 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
C 192 - 223 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255
D 224 - 239 224.0.0.0 s/d 239.255.255.255
E 240 - 254 240.0.0.0 s/d 254.255.255.255
Segmen-segmen dalam alamat IP versi 4 sebenarnya dibagi menjadi 2 bagian
besar yaitu Network ID dan Host ID. Network ID menunjukkan identitas atau alamat
jaringan sedangkan Host ID mengacu pada nomor komputer atau peralatan lain yanga
terhubung ke suatu jaringan. Ibaratnya Network ID (Net ID) seperti alamat komplek
perumahan sedangkan Host ID adalah nomor rumah yang ada di komplek
tersebut.Berikut table yang menunjukkan Net ID dan Host ID dari masing-masing
Tabel 2.2 Tabel Network ID dan Host ID IP Address Versi 4 Kelas Segmen Net ID dan Host ID
A 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
B 10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
C 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Dengan mengetahui posisi Network ID yang ditunjukkan simbol huruf N dan
posisi Host ID yang ditunjukkan simbol huruf H pada masing-masing kelas, maka
dapat ditentukan berapa jumlah network dah host seperti ditunjukkan pada tabel
berikut:
Tabel 2.3 Tabel Jumlah Network dan Host Kelas Jumlah Network Jumlah Host
A 27 = 126 224 – 2 = 16.777.214 B 214 = 16.384 216 – 2 = 65.534 C 221 = 2.097.152 28 – 2 = 254
Sebagai contoh untuk memahami teori Net ID dan Host ID ini adalah bila
diketahui 3 buah komputer masing-masing memiliki alamat IP sebagai berikut A:
130.200.32.2, B: 130.100.32.3 dan C: 130.200.63.3. Kemudian diantara ketiga
komputer tersebut, manakah yang dapat saling berhubungan. Analisa dari masalah ini
yaitu pertama, alamat IP dari ketiga komputer tersebut ternyata semuanya di kelas B.
Kedua, karena kelas B berarti segmen pertama dan kedua merupakan Network ID
yang harus sama. Diperoleh komputer A dan C memiliki Net ID yang sama yaitu
130.200.x.x. Komputer dalam suatu jaringan dapat berhubungan jika memiliki Net ID
yang sama. Terakhir, kesimpulannya adalah komputer A dan C yang dapat saling
berhubungan sedangkan komputer B tidak dapat terhubung karena memiliki Net ID
yang berbeda dengan yang lain.
2.2.3 Subnet Mask
Agar suatu jaringan mengetahui kelas mana yang dipakai serta untuk menentukan
digunakan subnet mask. Subnet mask selalu berpasangan dengan IP address. Setiap
kelas memiliki subnet mask default seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 2.4 Tabel Subnet Mask IP Address Versi 4
Kelas Subnet Mask Default Biner
BAB 3
ANALISIS
3.1 Solusi Mobilitas
Ada beberapa faktor penting yang umum dibicarakan oleh banyak kalangan tentang
mengapa teknologi nirkabel semakin populer, diantaranya yaitu faktor kemudahan.
Tanpa adanya kabel yang terhubung ke terminal, pengguna bebas berpindah atau
bahkan bergerak sambil tetap berkomunikasi. Keberadaan akses yang semakin luas,
seperti jaringan seluler, internet nirkabel maupun hotspot serta harga akses dan
peralatan nirkabel yang semakin murah nampaknya semakin menambah keyakinan
bahwa teknologi nirkabel adalah pilihan nomor satu yang layak diperhitungkan
sebagai layanan akses internet mobile. Oleh karena kemampuan teknologi nirkabel
yang semakin meningkat, kemudian beberapa organisasi atau instansi merasa perlu
mewajibkan karyawannya memanfaatkan layanan nirkabel ini.
Solusi mobilitas dapat dipenuhi dengan cara menggunakan teknologi wireless,
yang memungkinkan pengguna untuk menjelajah internet dengan mudah tanpa
diributkan dengan kabel. Dalam pembicaraan sehari-hari wireless adalah sebuah
istilah lama untuk radio transmiter (perpaduan antara peralatan receiver dan
transmitter) seperti diterapkan pada jaman radio telegram. Sekarang perkembangan
telah dirasakan sangat jauh berbeda dibandingkan masa lalu dengan munculnya
fitur-fitur baru. Perkembangan teknologi komunikasi ini terjadi dengan sangat pesat
dikarenakan kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat, mudah
dan mobile. Salah satu teknologi komunikasi yang sedang banyak diimplementasikan,
khususnya di Indonesia adalah teknologi wireless Third Generation (3G) atau generasi
Fenomena ketika GPRS keluar pertama kali, fitur ini menjadi pertimbangan
utama saat membeli ponsel dan ketika teknologi 3G atau di Eropa dikenal dengan
nama universal mobile telecomunication system (UMTS) ini muncul, hal ini juga
menjadi pertimbangan yang sama. Kemunculan 3G dibarengi dengan kemunculan
high speed downlink packet access (HSDPA). HSDPA ini dikenal dan digolongkan ke
dalam teknologi 3.5G, karena kecepatan transfer datanya lebih bagus dibanding 3G.
3G pada permulaannya mampu mengirimkan data maksimal sampai 384 Kbit/s,
sedangkan HSDPA dapat dinaikkan menjadi 14 Mbit/s.
3.2 Mengenal Ukuran Kecepatan Akses Internet
Sebagaimana diketahui bahwa jaringan internet merupakan kumpulan node-node yang
saling berkomunikasi satu dengan yang lain dari dan ke seluruh dunia. Seluruh
node-node tersebut tersambung satu sama lain dan sejumlah bit data dikirim dan diterima
antar node melalui berbagai media penghantar seperti kabel tembaga, kabel serat optik
maupun gelombang radio di udara atau via satelit.
3.2.1 Bit Sebagai Satuan Dasar
Koneksi internet mempunyai kecepatan yang sering disebut dengan istilah bandwith.
Istilah bandwith digunakan untuk menunjukan berapa banyak data/paket data yang
bisa disalurkan tiap detiknya oleh jaringan internet yang digunakan saat mengirimkan
(upload) dan menerima (download) data server ke komputer pengguna seluruh dunia.
Besar nilai bandwith dinyatakan dalam satuan mulai dari bit, kilobit, megabit, gigabit,
terabit dan seterusnya. Berikut adalah tabel yang menunjukan kesetaraan nilai ukuran
Tabel 3.1 Satuan Ukuran Bandwith Satuan Bandwith Singkatan Setara dengan
Bits per second Bps 1 bps = Ukuran terkecil
Kilobits per second Kbps 1 Kbps = 1000 bps = 103 bps
Megabits per second Mbps 1 Mbps = 1000 Kbps = 103 Kbps
Gigabits per second Gbps 1 Gbps = 1000 Mbps = 103 Mbps
Terrabits per second Tbps 1 Tbps = 1000 Gbps = 103 Gbps
3.2.2 Byte Sebagai Satuan Dasar Browser
Selain bit, satuan lain yang digunakan untuk menyatakan ukuran bandwith adalah
byte,kilobyte, megabyte, gigabyte, terabyte dan seterusnya. Berikut tabel yang
menunjukan satuan bandwith dalam ukuran byte.
Tabel 3.2 Tabel Ukuran Bandwith dalam Byte Satuan Bandwith Singkatan Setara dengan Byte per second Bps 1 Bps = 8 bps
Kilobyte per second KBps 1 KBps = 1024 Bps
Megabyte per second MBps 1 MBps = 1024 KBps
Gigabyte per second GBps 1 GBps = 1024 MBps
Terrabyte per second TBps 1 TBps = 1024 GBps
Satuan Byte pada umumnya dipakai oleh sistem operasi dan browser,
sedangkan bit digunakan oleh Internet Service Provider (ISP). Bandwith internet yang
ada saat ini di setiap rumah, sekolah, warnet atau perkantoran biasanya berkisar pada
hitungan Kbps hingga Mbps. Sedangkan ISP biasanya memiliki bandwith besar
hingga hitungan Gbps. Bandwith ini kemudian dibagikan kepada para pelanggan
dengan besaran tergantung dari tipe koneksi yang pelanggan sewa. Kecepatan koneksi
Tbps untuk saat ini hanya dimiliki oleh jaringan backbone (tulang punggung) internet
3.2.3 Ukuran Data atau File
Seluruh informasi yang ada di internet baik itu berupa teks, gambar, suara, animasi
atau video semuanya adalah data atau file. File-file tersebut memiliki ukuran yang
dinyatakan dalam satuan Byte, Kilobyte (KB), Megabyte (MB), dan Gigabyte (GB).
Satuan-satuan ini adalah satuan yang paling banyak dipakai dalam menyatakan ukuran
file. Berikut adalah kesetaraan nilai dari beberapa satuan ukuran data atau file.
Tabel 3.3 Tabel Ukuran Data atau File Satuan Ukuran File Singkatan Setara dengan
Byte Byte 1 Byte = 8 bit
Kilobyte KB 1 KB = 1024 Byte
Megabyte MB 1 MB = 1024 KB
Gigabyte GB 1 GB = 1024 MB
Terrabyte TB 1 TB = 1024 GB
3.3 Bandwith dan Cara Kerjanya
Saat kita berlangganan akses internet kita akan mendapat jatah bandwidth dari ISP.
Bandwidth yang ditawarkan oleh ISP tergantung dari tipe koneksi yang dibeli atau
sewa yang pada dasarnya terbagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Dial up. Bandwith pada jenis koneksi ini hanya menawarkan kecepatan
sebesar 56 Kbps, sering disebut sebagai koneksi kecepatan rendah.
2. Broadband. Istilah yang juga sering disebut sebagai jalur pita lebar ini
menawarkan kecepatan yang lebih tinggi dari jenis koneksi dial up, mulai dari
384 Kbps hingga hitungan Mbps. Jalur yang digunakan untuk koneksi ini
seperti Asyncronous Data Subscriber Line (ADSL), 3G, HSDPA, Wi-Fi dan
sebagainya.
Pada tabel berikut ini bisa dilihat beberapa jenis kecepatan bandwith yang
Tabel 3.4 Jenis Koneksi dan Bandwith Yang Ditawarkan ISP Tipe Koneksi Bandwith Contoh Produk ISP Dial up 56 Kbps Telkomnet Instan Telkom
GPRS (2G) 64 Kbps
XL GPRS Excelcomindo
IM3 GPRS Indosat
Telkomsel GPRS Telkom
ADSL 384 Kbps up to
1 Mbps Speedy Telkom
3G 384 Kbps up to
3 Mbps
Telkomsel Flash Telkom
IM2 Mobile Indosat
XL Internet 3G Excelcomindo
HSDPA (3,5G) 384 Kbps up to
3,6 Mbps
Telkomsel Flash Telkom
IM2 Mobile Indosat
XL Internet 3G Excelcomindo
Wireless Broadband
128 Kbps up to
2 Mbps Wireless Network Wi-Fi
Seperti yang telah dibahas di atas bahwa bandwith merupakan jumlah
maksimal bit data yang melewati jaringan dari ISP menuju komputer pelanggan tiap
detiknya. Hal ini sebenarnya hanya di atas kertas atau dengan kata lain merupakan
kecepatan secara teori saja. Pada kenyataannya kecepatan internet sesungguhnya
ditentukan oleh banyak faktor seperti yang bisa dilihat di warnet dan juga di
laboratorium komputer sekolah. Bandwidth yang didapatkan dari ISP biasanya dibagi
rata kepada setiap komputer client melalui sebuah proxy server. Perhatikan gambar
berikut.
Dari gambar di atas ditunjukan suatu file yang bernama StormCodec7.exe
dengan ukuran 23,8 MB di download dengan kecepatan 13,2 KB/sec atau sekitar
105,6 Kbps. Padahal koneksi yang digunakan adalah koneksi HSDPA dari Telkomsel
Flash yang menyediakan bandwidth hingga 32 KB/s atau 256 Kbps. Kecepatan nyata
13,2 KB/sec seperti yang ditunjukkan oleh bowser di atas disebut dengan throughput.
Singkat kata, bila bandwidth merupakan jumlah maksimal bit yang bisa melewati
jaringan setiap detiknya, maka throughput adalah jumlah bit data yang melewati
jaringan saat itu.
Gambar 3.2 Ilustrasi Perbandingan Antara Bandwith dan Throughput
3.3.1 Uji Bandwith Melalui Situs Penguji
Ada sebuah situs yang menawarkan bantuan menarik untuk mengetahui bandwith
koneksi yait
hasil pengujian bandwith koneksi Telkomsel Flash yang penulis gunakan.
Pada pengujian pertama diperoleh kecepatan download sebesar 0,06 Mb/s (60
Kbps) dan kecepatan upload sebesar 0,06 Mb/s (60 Kbps) juga. Pada pengujian kedua
kecepatan upload dan downloadnya tetap. Ini membuktikan bahwa layanan Telkomsel
Flash saat ini cukup bisa dihandalkan sebagai pilihan koneksi internet jenis mobile.
Perlu diketahui bahwa pengujian yang dilakukan melalui cara di atas masih
dianggap memiliki banyak kekurangan. Seperti, hasil tes bandwith yang diberikan
merupakan hasil pengetesan dari komputer pengguna ke server tujuan.Server tujuan
adalah lokasi server yang menyediakan fasilitas untuk melakukan tes bandwith.
Faktanya, ketika seseorang mencoba untuk melakukan tes dari situs speedtest.net
maka akan dihadapkan pada titik-titik seperti Jakarta, Bandung, Semarang, dan
lainnya. Hal ini karena server yang saat ini mau bekerja sama dengan situs
speedtest.net adalah ISP di kota-kota tersebut yang tentunya telah memiliki lisensi atas
kepemilikan software speedtest. Masalahnya adalah pengujian tes bandwith melalui
cara ini belum memiliki standarisasi. Standarisasi yang dimaksud adalah standarisasi
internasional penentuan lokasi server dalam melakukan tes bandwith versi
speedtest.net.
3.3.2 Menghitung Waktu Download Sebuah File
Dalam masalah ini penulis mengangkat masalah pada jenis koneksi internet Telkomsel
Flash paket Basic Unlimited yang memiliki kontrak bandwith sebesar 256 Kbps (32
KBps) dengan pelanggannya. Masalahnya adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk mendownload sebuah file MP3 dengan ukuran 5 MB (5120 KB).
Untuk menentukan waktu download sebuah file berukuran tertentu digunakan
metode pembagian antara ukuran data/file dengan kecepatan bandwith. Dalam contoh
kasus di atas, maka waktu download yang dibutuhkan adalah 5120 KB/ 32 KBps sama
dengan 160 detik (2 menit 40 detik). Berikut adalah dasar rumus yang digunakan:
Dapat disimpulkan bahwa untuk mendownload file berukuran sebesar 5 MB
dengan kecepatan 256 Kbps dibutuhkan waktu selama lebih kurang 2 menit. Ini
merupakan waktu yang cukup bisa ditoleransi bagi pengguna Flash mengingat betapa
sulitnya mendapatkan kecepatan koneksi internet yang memuaskan saat ini.
3.4 Generasi Teknologi Telepon Nirkabel
Secara singkat, perkembangan teknologi telepon nirkabel dirangkum atas tiga generasi
sebagai berikut:
1. Generasi pertama. Ciri khusus dari generasi ini adalah data yang bisa diproses
masih bersifat analog seperti suara analog, berkecepatan rendah (low speed).
Contoh dari generasi ini adalah Nordic Mobile Phone (NMT) dan Analog
Mobile Phone System (AMPS).
2. Generasi kedua. Format data yang diproses sudah digital, berkecepatan
menengah (middle speed). Contoh dari generasi ini adalah Global System for
Mobile Communication (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA).
3. Generasi ketiga. Generasi ini sudah memproses menggunakan sistem data
digital yang berkecepatan tinggi (high speed) yang disebut sebagai jalur pita
lebar (broadband connection). Contoh dari generasi ini adalah
Wideband-CDMA atau W-Wideband-CDMA yang merupakan teknologi generasi ketiga (3G) untuk
GSM dan biasa disebut juga Universal Mobile Telecommunication System
(UMTS). Sedangkan untuk basis CDMA contoh dari generasi ini adalah
CDMA2000 1xEV-DO atau EV-DO singkatan dari Evolution-Data Only.
3G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris Third Generation Technology
yang umum dipanggil dengan sebutan triji dan merupakan sebuah standar yang
ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) untuk diaplikasikan
pada jaringan telepon selular. ITU adalah sebuah organisasi internasional yang di
dirikan untuk membakukan dan meregulasi radio international dan telekomunikasi
pada tanggal 17 Mei 1865 di Paris. Tujuan utama di dirikannya ITU meliputi
standarisasi pengalokasian spectrum radio, dan mengorganisasikan perjanjian
rangkaian interkoneksi antara negara-negara berbeda untuk memungkinkan panggilan
telepon internasional.
Berbicara masalah kecepatan akses, berdasarkan sumber kutipan dari
http://id.wikipedia.org, 3G memberikan solusi nirkabel bagi penggunanya seperti
kecepatan sebesar 144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat (mobile), 384 Kbps untuk
kondisi berjalan (jalan kaki), lebih dari 2 Mbps untuk kondisi statik atau pengguna
stasioner. Secara evolusioner teknologi 3G telah dikembangkan menjadi 3.5G melalui
peningkatan kecepatan transmisi data dengan teknologi berbasis High-Speed
Downlink Packet Access .
3.4.2 High Speed Downlink Packet Access (HSDPA)
HSDPA merupakan perkembangan teknologi nirkabel yang bisa dikatakan masih baru
di dunia jaringan selular saat ini yang dikeluarkan oleh Third Generation Partnership
Project (3GPP) dan juga kadang kala disebut sebagai teknologi 3,5G. 3GPP adalah
standar organisasi dan sekumpulan badan yang bekerja sama untuk memproduksi
standar spesifikasi teknis untuk jaringan GSM generasi ke-tiga.
Untuk masalah kecepatan akses, HSDPA mampu memberikan solusi yang
lebih baik dari pada 3G. Teknologi yang merupakan evolusi dari WCDMA ini
didesain untuk meningkatkan kecepatan transfer lima kali lebih tinggi dari generasi
sebelumnya. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile
Telecommunications System
http://id.wikipedia.org, di lingkungan perumahan teknologi ini dapat melakukan
unduh data hingga 3,7 Mbps, dalam keadaan bergerak cepat dapat mengakses internet
berkecepatan 1,2 Mbps, dan di lingkungan perkantoran yang padat pengguna dapat
menikmati streaming video dengan perkiraan kecepatan hingga 300 Kbps.
3.4.3 Teknologi 4G
Sama seperti 3G, 4G juga singkatan dalam bahasa Inggris Fourth Generation
Technology yang merupakan pengembangan dari 3G. IEEE telah menentukan nama
resmi dari basis teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMax)
ini, yaitu 3G and beyond.
WiMax merupakan teknologi 4G pertama yang diimplementasikan di
Indonesia pada bulan Juni 2010 oleh PT. Firstmedia Tbk. dengan merek dagang Sitra
WiMax. Untuk masalah kecepatan koneksi, WiMax dibedakan atas tiga bagian
generasi yang dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/4G sebagai berikut:
1. WiMAX 16.d, atau sering disebut WiMAX nomadic dengan mobilitas terbatas
hingga kecepatan 70 Mbps.
2. WiMAX 16.e, merupakan WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga
kecepatan 144Mbps.
3. WiMAX 16.m, WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan
1Gbps.
3.5 Layanan Mobile Internet Telkomsel Flash
Telkomsel Flash adalah layanan internet tanpa kabel (wireless) yang dikeluarkan oleh
Telkomsel sebagai salah satu produk dagang untuk seluruh pelanggannya. Layanan ini
kecepatan download sampai dengan 3,6 Mbps. Ini merupakan sebuah pengalaman
baru di dunia Mobile Internet Indonesia dalam melakukan koneksi jaringan internet
dengan kecepatan tinggi dan lokasi akses yang dapat dilakukan dimana saja dalam
jaringan HSDPA/3G/EDGE/GPRS Telkomsel.
Beberapa keuntungan yang ditawarkan Telkomsel Flash kepada pelanggannya
yaitu:
1. Mudah dikontrol. Dengan pilihan paket unlimited, pelanggan Flash dapat
berinternet sepuasnya tanpa khawatir dengan batasan waktu dan kelebihan
biaya akses.
2. Fleksibel. Pelanggan dapat menggunakan dan mendaftarkan kartu Telkomsel
apa saja, baik dari kartuHALO, simPATi ataupun Kartu As.
3. Kecepatan tinggi. Pengguna dapat menikmati pengalaman akses internet
dengan kecepatan hingga 3,6 Mbps.
4. Jangkauan jaringan yang luas. Akses internet dimana saja dan kapan saja,
sepanjang dalam jangkauan jaringan HSDPA/3G Telkomsel.
Sepanjang penulisan skripsi ini, Telkomsel Flash masih dibedakan atas
beberapa paket layanan seperti yang dikutip dari situsnya http://www.telkomsel.com.
1. Paket Prabayar Flash Unlimited
2. Paket KartuHALO Flash Unlimited
Gambar 3.5 Paket Flash Unlimied Untuk KartuHALO
Dari beberapa jenis paket di atas, penulis menggunakan Paket KartuHALO
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Implementasi
Proses implementasi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil pengujian
kecepatan koneksi internet layanan Telkomsel Flash menggunakan 2 versi pengujian
yaitu pengujian menggunakan situs penguji speedtest.net dan pengujian dengan
melakukan tes download sebuah file.
4.1.1 Lingkungan Implementasi
Telah dituliskan sebelumnya pada bab satu bagian batasan masalah tentang perangkat
pendukung yang digunakan dalam penelitian. Berikut adalah bagian dimana
perangkat-perangkat tersebut digunakan.Lingkungan implementasi yang dijelaskan
pada bagian ini merupakan penerapan perangkat keras dan perangkat lunak yang
digunakan dalam penulisan skripsi ini.
Spesifikasi perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Server. Server disini dimaksudkan sebagai komputer yang membagi koneksi
Flash. Spesifikasinya sebagai berikut:
a. Product Name: Acer Ferrari 1100-552G16Mn
b. Processor: AMD Turion 64 X2 Mobile Technology TL-62
c. RAM: 4096 MB
e. VGA: ATI Radeon X1270
f. Network Adapter: Broadcom 802.11b (Wireless) dan Broadcom Netlink
Gigabit Ethernet
2. Clients. Client disini dimaksudkan sebagai komputer yang meminta/menerima
layanan internet sharing dari server. Berikut spesifikasi beberapa komputer
yang menjadi client dalam penelitian ini.
a. Laptop Client1
1) Product Name: Acer Aspire One D250-1Bk
2) Processor: Intel Atom N280 1.66 GHz
3) RAM: 2048 MB
4) HDD: Hitachi HTS543216L9A300 160 GB
5) VGA: Mobile Intel 945 Express Chipset Family
6) Network Adapter: Atheros AR5007EG 802.11b (Wireless) dan Atheros
AR8132 PCIe FastEthernet Controller
b. Laptop Client2
1) Product Name: HP Compaq Presario CQ40-116TU
2) Processor: Intel Core 2 Duo T5800 2.0 GHz
3) RAM: 2048 MB
4) HDD: 250 GB SATA Device
5) VGA: Mobile Intel 4 Series Express Chipset Family
6) Network Adapter: Broadcom 802.11g (wireless) dan Realtek PCIe FE
Family Controller (Ethernet)
c. Laptop Client3
1) Product Name: HP Compaq Presario CQ40-116TU
2) Processor: Intel Core 2 Duo T5800 2.0 GHz
4) HDD: SATA Device 250 GB
5) VGA: Mobile Intel 4 Series Express Chipset Family
6) Network Adapter: Broadcom 802.11g (wireless) dan Realtek PCIe FE
Family Controller (Ethernet)
d. Laptop Client4
1) Product Name: Acer Aspire One D250-1Bk
2) Processor: Intel Atom N280 1.66 GHz
3) RAM: 2048 MB
4) HDD: 160 GB (Hitachi HTS543216L9A300)
5) VGA: Mobile Intel 945 Express Chipset Family
6) Network Adapter: Atheros AR5007EG 802.11b (Wireless) dan Atheros
AR8132 PCIe Fast Ethernet Controller (Ethernet)
3. USB Modem tipe Huawei e169g.
a. HSDPA/UMTS(900/2100MHz)
b. GSM/GPRS/EDGE(850/900/1800/1900MHz)
c. Support 7.2Mbps HSDPA services
d. Support PC voice (optional) and SMS services
e. Support Windows 2000/XP/Vista and Mac Operating Systems
Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Server.
a. Windows Vista Home Premium Service Pack 1, Product ID:
89578-OEM-7332157-00211.
b. Mobile Partner 11.030.01.04.03, Huawei Technologies Co., Ltd.