• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kecepatan Akses Layanan 3.5G Telkomsel Flash Dalam Jaringan Ad Hoc Yang Digunakan Untuk Berbagi Koneksi Internet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kecepatan Akses Layanan 3.5G Telkomsel Flash Dalam Jaringan Ad Hoc Yang Digunakan Untuk Berbagi Koneksi Internet"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KECEPATAN AKSES LAYANAN 3.5G

TELKOMSEL FLASH DALAM JARINGAN AD HOC YANG

DIGUNAKAN UNTUK BERBAGI KONEKSI INTERNET

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer

RAHMAD SYAHRI

081421001

PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS KECEPATAN AKSES LAYANAN 3.5G

TELKOMSEL FLASH DALAM JARINGAN AD HOC YANG DIGUNAKAN UNTUK BERBAGI KONEKSI INTERNET

Kategori : SKRIPSI

Nama : RAHMAD SYAHRI

Nomor Induk Siswa : 081421001

Program Studi : EKSTENSI (S1) ILMU KOMPUTER

Departemen : ILMU KOMPUTER

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disetujui oleh :

KomisiPembimbing

Pembimbing II, Pembimbing I,

(Syahril Efendi, S.Si, M.IT) (Prof. Dr. Muhammad Zarlis) NIP. 196711101996021001 NIP. 195707011986011003

Diketahui/Disetujuioleh:

Departemen Ilmu Komputer FMIPA USU

Ketua,

(3)

PERNYATAAN

ANALISIS KECEPATAN AKSES LAYANAN 3.5G TELKOMSEL FLASH DALAM JARINGAN AD HOC YANG DIGUNAKAN UNTUK BERBAGI

KONEKSI INTERNET

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 20 Desember 2010

(4)

PENGHARGAAN

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rezeki dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini, dan segala sesuatu yang terjadi dalam proses penulisan skripsi adalah yang terbaik diberikan oleh-Nya kepada saya.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis dan Bapak Syahril Efendi, S.Si, M.IT selaku dosen pembimbing dalam penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan panduan dan bimbingan dengan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Drs. Agus Salim Harahap, M.Si dan Bapak M. Andri B. ST, M.Comp.Sc, M.E.M sebagai dosen pembanding skripsi ini yang telah memberikan banyak masukan bagi saya. Saya juga tidak lupa memberikan ucapan terima kasih kepada Ketua Departemen Ilmu Komputer yang dalam hal ini juga merupakan dosen pembimbing skripsi saya, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Bapak Dr. Sutarman, Pembantu Dekan III sekaligus koordinator Program Ekstensi S1 Ilmu Komputer Bapak Drs. Agus Salim Harahap, M.Si dan sekretaris Departemen Ilmu Komputer Bapak Syahriol Sitorus, S.Si, M.IT dan seluruh dosen dan pegawai pada Departemen Ilmu Komputer dan FMIPA USU.

Rasa terima kasih juga saya ucapkan untuk kedua orang tua saya Syahrin Siagian dan Jurianti serta adik semata wayang saya Ratna Fitri Syahriani Siagian yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan kasih sayangnya kepada saya selama kuliah hingga penyelesaian skripsi ini. Terima kasih juga saya ucapkan untuk wanita yang saya cintai Juni Arbi Sahfitri dan seluruh teman-teman terbaik saya Tami, Ondo, Ridwan, Selvy, Desi, Nova, Andi, Fadli, abang Ganda, Hakim, Fuzy, Asma, Melly, Hotma, Aidul, Yuni, Andika, Truman, Alex, Novita, Jernhita, Mangatur yang telah memberikan perhatian dan dukungan yang begitu solid untuk saya serta teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan semuanya disini saya ucapkan banyak terima kasih.

(5)

ABSTRAK

(6)

THE ANALYSIS OF ACCESS SPEED 3.5G SERVICES BY TELKOMSEL FLASH IN AD HOC NETWORK THAT USED FOR INTERNET

CONNECTION SHARING

ABSTRACT

(7)

DAFTAR ISI

Daftar Istilah xii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 4

1.3 Ruang Lingkup Penelitian 5

1.4 Batasan Masalah 5

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 8

1.6 Metode Penelitian 8

1.7 Sistematika Penulisan 9

Bab 2 Landasan Teori 10

2.1 Sistem Jaringan Komputer 10

2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer 10

2.1.2 Tipe Jaringan Komputer 10

2.1.2.1 Jaringan Client Server 11

2.1.2.2 Jaringan Peer To Peer (P2P) 11

2.1.2.3 Jaringan Hybrid 12

2.1.3 Topologi Jaringan Wireless dan Standarisasinya 12

2.1.3.1 Topologi Jaringan Wireless 12

2.1.3.2 Standarisasi Jaringan Wireless 15

2.2 Konsep Dasar IP Address Versi 4 16

2.2.1 Mengenal IP Address Versi 4 16

2.2.2 Kelas IP Address Versi 4 17

2.2.3 Subnet Mask 18

Bab 3 Analisis 20

3.1 Solusi Mobilitas 20

3.2 Mengenal Ukuran Kecepatan Akses Internet 21

3.2.1 Bit Sebagai Satuan Dasar 21

3.2.2 Byte Sebagai Satuan Dasar Browser 22

(8)

3.3 Bandwith dan Cara Kerjanya 23 3.3.1 Uji Bandwith Melalui Situs Penguji 25 3.3.2 Menghitung Waktu Download Sebuah File 25

3.4 Generasi Teknologi Telepon Kabel 27

3.4.1 Teknologi 3G 27

3.4.2 High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) 28

3.4.3 Teknologi 4G 29

3.5 Layanan Mobile Internet Telkomsel Flash 29

Bab 4 Implementasi dan Pengujian 32

4.1 Implementasi 32

4.1.1 Lingkungan Implementasi 32

4.1.2 Batasan Implementasi 35

4.2 Instalasi dan Pengaturan Sistem 36

4.2.1 Software Mobile Partner 36

4.2.2 Setting Koneksi Sharing Telkomsel Flash 43 4.2.3 Topologi Perancangan Sistem Jaringan 53

4.3 Metode Pengujian 53

4.3.1 Pengujian dengan Situs 55

4.3.2 Tes Download Manual 57

4.3.3 Tabel dan Grafik Hasil Pengujian 60

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 61

5.1 Kesimpulan 61

5.2 Saran 62

Daftar Pustaka 64

Lampiran 1: Surat Riset Pengumpulan Data

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kelas-Kelas IP Address Versi 4 17

Tabel 2.2 Tabel Network ID dan Host ID IP Address Versi 4 18

Tabel 2.3 Tabel Jumlah Network dan Host 18

Tabel 2.4 Tabel Subnet Mask IP Address Versi 4 19

Tabel 3.1 Satuan Ukuran Bandwith 22

Tabel 3.2 Tabel Ukuran Bandwith dalam Byte 22

Tabel 3.3 Tabel Ukuran Data atau File 23

Tabel 3.4 Jenis Koneksi dan Bandwith Yang Ditawarkan ISP 24

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Sketsa Gambar HSDPA Coverage Lokasi Penelitian 6 Gambar 2.1 Topologi InfrastrukturJaringan Wireless 13

Gambar 2.2 Topologi Ad hoc Jaringan Wireless 13

Gambar 2.3 IP Address Dalam Bilangan Biner dan Desimal 17 Gambar 3.1 Kecepatan Download Sebenarnya yang Ditunjukkan oleh Browser 24 Gambar 3.2 Ilustrasi Perbandingan Antara Bandwithdan Throughput 25 Gambar 3.3 Hasil Dua Kali Pengujian Bandwith Melalui Speedtest.net 24 Gambar 3.4 Paket Flash Unlimied Untuk Kartu SimPATI dan Kartu AS 30 Gambar 3.5 Paket Flash Unlimied Untuk KartuHALO 31

Gambar 4.1 Jendela Proses MemulaiInstalasi 37

Gambar 4.2 Jendela License Agreement 38

Gambar 4.3 Jendela Proses PenyimpananAplikasi 38

Gambar 4.4 Jendela Proses Pembuatan Folder Start Menu 39

Gambar 4.5 Jendela Proses SedangInstalasi 39

Gambar 4.6 Jendela Proses InstalasiSelesai 40

Gambar 4.7 Icon Mobile Partner Di Jendela Desktop 40

Gambar 4.8 JendelaUtama Mobile Partner 41

Gambar 4.9 Menu Pilihan Tools – Options 41

Gambar 4.10 Tampilan Jendela Profile Management 42 Gambar 4.11 Hasil Konfigurasi Profile Management 42 Gambar 4.12 Jendela Utama Dalam Melakukan Koneksi 43

Gambar 4.13 Klik Kanan Icon Network Di Taskbar 44

Gambar 4.14 Jendela Network and Sharing Center Windows 7 44

Gambar 4.15 Jendela Network Connections 44

Gambar 4.16 Jendela Telkomsel Flash Properties 45

Gambar 4.17 Jendela Advance Setting 46

Gambar 4.18 Klik Kanan Wireless Network Connection 46 Gambar 4.19 Wireless Network Connection Properties 47 Gambar 4.20 Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties 47 Gambar 4.21 Jendela Network and Sharing Center Internet Connected 48 Gambar 4.22 Jendela Set Up a Connection or Network 48

Gambar 4.23 Jendela Set Up an Ad Hoc Network 49

Gambar 4.24 Jendela Network Name and Security Options 49 Gambar 4.25 Jendela Progress Konfigurasi Ad Hoc 50

Gambar 4.26 Jendela Akhir Konfigurasi Ad Hoc 50

Gambar 4.27 Jendela Network And Sharing Center AkhirKonfigurasi 51 Gambar 4.28 Client – Klik Kanan Wireless Network Connection 51 Gambar 4.29 Client - Wireless Network Connection Properties 52 Gambar 4.30 Client - Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties 52

Gambar 4.31 Topologi Sistem Jaringan Ad Hoc 53

(11)

Gambar 4.33 Hasil Tes di Laptop Server 55 Gambar 4.34 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri) dan Client1 (Kanan) 55 Gambar 4.35 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri), Client1 (Kanan) dan

Client2 (Bawah) 56

Gambar 4.36 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri), Client1 (Kanan),

Client2 (Kiri Bawah) dan Client3 (Kanan Bawah) 56 Gambar 4.37 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri Atas), Client1 (Kanan Atas),

Client2 (Kiri Tengah), Client3 (Kanan Tengah) dan

Client4 (Bawah) 57

Gambar 4.38 Hasil Tes di Laptop Server 58

Gambar 4.39 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri) dan Client1 (Kanan) 58 Gambar 4.40 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri), Client1 (Kanan) dan

Client2 (Bawah) 58

Gambar 4.41 Hasil Tes di Laptop Server (Kiri), Client1 (Kanan),

Client2 (Kiri Bawah) dan Client3 (Kanan Bawah) 59 Gambar 4.42 Hasil Tes di Laptop Server (KiriAtas), Client1 (Kanan Atas),

Client2 (Kiri Tengah), Client3 (Kanan Tengah) dan

Client4 (Bawah) 60

Gambar 4.43 Grafik Jumlah Hasil Tes Download Dalam Dua Cara

(12)

DAFTAR ISTILAH

GSM : Singkatan dari Global System for Mobile Communication yang merupakan sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.

3G : Dari bahasa Inggris third-generation technology, merupakan sebuah standar untuk diaplikasikan pada jaringan telepon selular. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel versi ke-tiga. Melalui 3G, pengguna telepon selular dapat memiliki akses cepat ke internet dengan

bandwidth sampai 384 kilobit setiap detik ketika alat tersebut

berada pada kondisi diam atau bergerak secepat pejalan kaki.

Access Point : Access point adalah sebuah perangkat keras yang digunakan untuk mengembangkan jaringan lokal kabel menjadi wireless.

ADSL : Singkatan dari Asymmetric Digital Subscriber Line adalah salah satu bentuk dari teknologi DSL yang menggunakan sambungan kabel telepon sebagai jaringan penghubung dengan Internet

Service Provider (ISP).

AMPS : Singkatan dari Advanced Mobil Phone Service, merupakan salah satu teknologi komunikasi selular analog dirancang hanya untuk transmisi suara, lalu dikembangkan menjadi transmisi suara dan data.

Bandwith : Merupakan jumlah maksimal bit data yang melewati jaringan tiap detiknya.

Browser : Merupakan program aplikasi yang menterjemahkan kode HTML dan merepresentasikan halaman web site.

BTS : Singkatan dari Base Transceiver Station, merupakan benda yg terpasang di menara-menara (tower) bercat merah-putih milik operator selular. BTS merupakan perangkat yg bertugas memberi dan menerima sinyal dari ponsel untuk diteruskan ke ponsel lain.

(13)

seluler digital yang menggunakan teknik penyebaran spektrum.

Client server : Merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak seperti pihak klien dan pihak server.

DNS server : Merupakan sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer.

E-Book : Singkatan dari buku elektronik atau buku digital, adalah versi elektronik dari buku. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka ebook berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar.

EV-DO : Singkatan dari Evolution Data Optimized atau Evolution Data

Only, merupakan sebuah standar pada wireless broadband

berkecepatan tinggi.

File server : Suatu komputer yang berfungsi sebagai komponen penyimpanan jaringan lokal dan bisa mengatur agar para pengguna bisa memakai bersama-sama hard disk, file dan tempat penyimpanan file.

GPRS : Singkatan dari General Packet Radio Service adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat sampai 160 kbps.

HSDPA : Singkatan dari High-Speed Downlink Packet Access, lahir dari pengembangan teknologi WCDMA yang merupakan sebuah protokol telepon genggam atau ponsel yang juga disebut dengan teknologi 3,5 G.

IP Address : Merupakan deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.

ISP : Singkatan dari Internet Service Provider, merupakan suatu perusahaan atau badan yang menyelenggarakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang berhubungan. Kebanyakan perusahaan telepon merupakan penyelenggara jasa Internet yang menyediakan jasa seperti hubungan ke Internet, pendaftaran nama domain, dan hosting.

Link : Disebut juga hyperlink, merupakan sebuah acuan dalam dokumen hiperteks ke dokumen yang lain atau sumber lain.

(14)

hoc Network yang tidak memiliki router tetap. Node-node dalam jaringan ini berfungsi juga sebagai router yang bertanggung jawab untuk mencari dan menangani rute ke setiap node di dalam jaringan.

Mobile Internet

: Merupakan akses internet portabel yang dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.

Mobile Nodes

: Merupakan perangkat keras seperti laptop, PDA, iPad dan lainnya yang bisa dibawa-bawa.

Network Administrator

: Seseorang yang profesional bertanggung jawab terhadap pemeliharaan komputer seperti hardware and software yang diintegrasikan dengan jaringan komputer.

NMT : Singkatan dari Nordic Mobile Telephone adalah salah satu jenis sistem telepon seluler yang beroperasi mulai tahun 1981.

Peer To Peer : Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan ujung kabel satu dengan lainnya yang saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalu lintas komunikasi informasi, pemrosesan, dan penugasan pembagian bandwidth yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh server pusat.

Platform : Istilah dalam teknologi informasi mengenai sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan di beberapa sistem operasi yang berbeda seperti Microsoft Windows, Linux, Mac OS, BSD dan lain sebagainya.

Proxy Server : Sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap konten dari Internet atauIntranet.

Quota : Quota adalah pembatasan jumlah fisik terhadap barang/jasa yang diterima dalam periode waktu yang ditentukan.

Router : Sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.

Throughput : Merupakan jumlah bit data yang melewati jaringan pada saat-saat tertentu.

Transmitter : Suatu alat yang berfungsi sebagai pemancar gelombang (seperti radio atau infra merah), biasanya bersamaan dengan receiver yang berfungsi menerima gelombang untuk meneruskan dalam suatu perintah.

(15)

adalah salah satu teknologi telepon genggam 3G (generasi ke-3). Sekarang ini bentuk yang paling banyak digunakan adalah W-CDMA yang distandarisasi oleh 3GPP. UMTS seringkali dipasarkan sebagai 3GSM, menekankan dasar 3G dari teknologi ini.

USB : Singkatan dari Universal Serial Bus, adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya kepada komputer namun juga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA.

W-CDMA : Singkatan dari Wideband Code-Division Multiple Access merupakan teknologi generasi ketiga (3G) untuk GSM, biasa disebut juga UMTS yang memiliki kecepatan mencapai 384 kbps dan dimasa akan datang akan meningkat sampai mungkin sekitar 10Mbps.

WiMax : Singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave

Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar

(broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas.

Wireless Broadband

: WiBro (Wireless Broadband) yaitu layanan internet portabel yang dipancarkan pada frekuensi 2,3 GigaHertz (GHz) yang memungkinkan akses internet broadband ke berbagai perangkat seperti ponsel, komputer notebook, dan PDA. Dari segi mobilitas, Wibro juga dinilai lebih efisien ketimbang WiFi. Kedepannya akan menjadi standar internet nirkabel dengan Jangkauan sampai jarak 1 kilometer dari stasiun pemancarnya.

Wireless Card Adapter

: Perangkat keras yang berfungsi untuk menangkap dan menerima sinyal dari access point atau perangkat sejenis.

Wireless Multihop

(16)

PENGHARGAAN

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rezeki dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini, dan segala sesuatu yang terjadi dalam proses penulisan skripsi adalah yang terbaik diberikan oleh-Nya kepada saya.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis dan Bapak Syahril Efendi, S.Si, M.IT selaku dosen pembimbing dalam penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan panduan dan bimbingan dengan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Drs. Agus Salim Harahap, M.Si dan Bapak M. Andri B. ST, M.Comp.Sc, M.E.M sebagai dosen pembanding skripsi ini yang telah memberikan banyak masukan bagi saya. Saya juga tidak lupa memberikan ucapan terima kasih kepada Ketua Departemen Ilmu Komputer yang dalam hal ini juga merupakan dosen pembimbing skripsi saya, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Bapak Dr. Sutarman, Pembantu Dekan III sekaligus koordinator Program Ekstensi S1 Ilmu Komputer Bapak Drs. Agus Salim Harahap, M.Si dan sekretaris Departemen Ilmu Komputer Bapak Syahriol Sitorus, S.Si, M.IT dan seluruh dosen dan pegawai pada Departemen Ilmu Komputer dan FMIPA USU.

Rasa terima kasih juga saya ucapkan untuk kedua orang tua saya Syahrin Siagian dan Jurianti serta adik semata wayang saya Ratna Fitri Syahriani Siagian yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan kasih sayangnya kepada saya selama kuliah hingga penyelesaian skripsi ini. Terima kasih juga saya ucapkan untuk wanita yang saya cintai Juni Arbi Sahfitri dan seluruh teman-teman terbaik saya Tami, Ondo, Ridwan, Selvy, Desi, Nova, Andi, Fadli, abang Ganda, Hakim, Fuzy, Asma, Melly, Hotma, Aidul, Yuni, Andika, Truman, Alex, Novita, Jernhita, Mangatur yang telah memberikan perhatian dan dukungan yang begitu solid untuk saya serta teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan semuanya disini saya ucapkan banyak terima kasih.

(17)

ABSTRAK

(18)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Ditinjau dari aspek teknologi, perkembangannya di Indonesia dapat dikatakan

mengalami kemajuan yang cukup pesat. Salah satu contohnya adalah perkembangan

penggunaan alat komunikasi seluler telepon genggam (handphone) yang telah

mengalami masa-masa pergantian versi-versi baru dalam waktu yang cukup singkat.

Ini dikarenakan beberapa produsen alat komunikasi yang ada di Indonesia telah

melihat pasar yang sangat luas di Indonesia. Indonesia dipandang sebagai masyarakat

yang konsumtif untuk sebagian golongan tertentu. Hal positif yang dapat ditarik

kesimpulannya adalah bahwa masyarakat Indonesia sangat tanggap terhadap

perkembangan teknologi bangsa khususnya dari segi penggunaan alat komunikasi.

Hal lain yang juga mengalami perkembangan adalah ketersediaan layanan

akses untuk internet. Perkembangan industri jasa komunikasi telah dirasakan semakin

mendekatkan masyarakat, mulai dari lingkungan institusi pendidikan, kalangan bisnis,

sampai masyarakat umum pada kemudahan akses menuju gudang informasi di dunia

internet. Internet memang sudah berhasil memotong jarak dan waktu. Kenyamanan

bekerja secara mobile tentu menjadi pilihan, jika ditunjang dengan kecepatan akses

yang memadai dan stabil. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, saat ini sejumlah

operator komunikasi mengeluarkan layanan akses mobile internet berkecepatan tinggi.

Sebagai salah satu operator telekomunikasi Global System for Mobile (GSM)

di Indonesia, Telkomsel telah menyediakan layanan akses mobile internet

berkecepatan tinggi untuk pelanggan prabayarnya (simPATI dan kartu AS) dan

(19)

dapat mengunduh video serta menjelajah internet melalui telepon genggam.

Telkomsel juga mengeluarkan sejumlah paket akses internet tanpa batas (unlimited

internet access) khusus bagi pengguna kartuHALO yang menggunakan layanan

Telkomsel Flash. Telkomsel Flash atau yang akrab dikenal dengan Flash ini

merupakan akses mobile internet berkecepatan tinggi hingga 3,6 Megabits per second

(Mbps). Dalam beberapa sumber pustaka yang terlampir dinyatakan bahwa hingga

akhir tahun 2008 jaringan 3G Telkomsel sudah tersedia untuk 154 kota, 3.5G di lebih

dari 29 kota dan General Packet Radio Service (GPRS) di seluruh pelosok Indonesia.

Seperti yang diketahui bahwa Flash merupakan jenis layanan mobile internet

berbasis nirkabel. Oleh karena itu, Flash sangat dipengaruhi oleh beberapa hal berikut

serta alasannya:

1. Paket yang dibeli. Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan, hingga di tahun

2010 Flash masih dibedakan atas tiga paket dasar dengan spesifikasi kecepatan

akses yang berbeda-beda sepeti paket Basic dengan kecepatan hingga 256

Kilobits per second (Kbps), paket Advance dengan kecepatan hingga 512

Kbps dan paket Professional dengan kecepatan hingga 3,6 Megabits per

second (Mbps).

2. Perangkat Akses. Sebaiknya, perangkat yang digunakan untuk menikmati

layanan Flash adalah perangkat yang telah mendukung teknologi High Speed

Downlink Packet Access (HSDPA) atau 3.5G karena teknologi ini sudah

mendukung kecepatan akses hingga 3,6 Mbps yang sesuai dengan layanan

paket terbaik Flash saat ini. Sebagai contoh Modem USB tipe Huawei e169g

juga bisa menjadi pilihan. Hal ini dikarenakan, perangkat ini sudah

mendukung teknologi HSDPA dan penulis juga menggunakan perangkat ini

dalam penelitiannya.

3. Quota. Quota disini diartikan sebagai batas pemakaian. Walau dalam teori

Flash merupakan paket akses internet unlimited, tapi kenyataanya tetap ada

batasan-batasan tertentu. Batasan yang dimaksud adalah batasan dari sisi

(20)

hingga 256 Kbps, kecepatan tersebut dapat diterima hanya bila jumlah volume

pemakaian internet pada bulan itu dibawah atau sama dengan 1 GB dan

kecepatannya akan turun menjadi hingga 64 Kbps setelah volume pemakaian

tersebut tercapai.

4. Base Tranceiver Station (BTS). Jarak pengguna Flash yang semakin dekat

dengan BTS/Pemancar Telkomsel, maka kesempatan pengguna untuk

mendapatkan kualitas sinyal HSDPA semakin besar dan semakin menjamin

untuk mendapatkan kecepatan koneksi yang maksimal.

5. Bandwith dan Throughput. Kecepatan yang diterima pengguna juga

bergantung pada jumlah pengguna yang terkoneksi secara bersamaan dalam

satu jaringan dan satu waktu tertentu. Makin banyak jumlah pengguna yang

terkoneksi dalam sebuah jaringan komputer, maka kecepatan koneksi yang

diterima masing-masing pengguna semakin menurun. Teori ini bisa dimisalkan

dengan teori air dalam sebuah pipa. Pipa yang memiliki volume maksimal

tertentu (bandwith) dan kemudian air dibagi ke beberapa percabangan pipa,

tentunya jumlah volume air yang diterima setiap percabangan pipa dalam tiap

detiknya merupakan hasil bagi dari jumlah volume air yang berada pada pipa

induk terhadap jumlah percabangannya (throughput). Kesimpulannya,

bandwith merupakan jumlah maksimal bit data yang melewati jaringan tiap

detiknya sedangkan throughput adalah jumlah bit data yang melewati jaringan

pada saat-saat tertentu.

6. Kestabilan koneksi. Sama halnya dengan koneksi internet berbasis jaringan

kabel seperti TelkomSpeedy, Flash juga memiliki kekurangan yang ditinjau

dari sisi kecepatan aksesnya. Kecepatan teori adalah kecepatan maksimal yang

ditawarkan Telkomsel sesuai dengan paket Flash yang dibeli sedangkan

kecepatan aktual adalah kecepatan sesungguhnya yang diterima pelanggan

Flash dalam waktu dan keadaan tertentu.

Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, saat ini dan seterusnya

(21)

Network atau yang lebih dikenal sebagai jaringan ad hoc merupakan salah satu sistem

jaringan komunikasi data berbasis nirkabel yang terdiri dari kumpulan mobile nodes

yang bersifat dinamis dan spontan, dapat diaplikasikan di mana pun tanpa

menggunakan infrastruktur jaringan. Contoh mobile node adalah laptop, notebook,

PDA atau ponsel, dan lain-lain.

Perlu diketahui bahwa secara teori kemampuan jaringan ad hoc akan turun

secara drastis apabila jumlah node yang terkoneksi terus ditambah. Penurunan ini

dapat dipahami karena setiap node yang terkoneksi pada jaringan ini tidak hanya

berperan sebagai pengirim dan penerima data, namun juga berperan sebagai

penunjang node yang lainnya seperti layaknya router. Bentuk koneksi seperti inilah

yang menjadi kelemahan utama jaringan ad hoc.

Berdasarkan uraian singkat di atas, penulis melihat adanya suatu bentuk

permasalahan ditinjau dari sisi kecepatan layanan akses internet Flash bila dibagi

pakai ke dalam jaringan Ad hoc. Dengan demikian, penulis merasa perlu mengangkat

permasalahan ini ke dalam skripsi yang berjudul “Analisis Kecepatan Akses Layanan

3.5G Telkomsel Flash Dalam Jaringan Ad Hoc Yang Digunakan Untuk Berbagi

Koneksi Internet”.

1.2Perumusan Masalah

Skripsi ini ditulis sebagai suatu upaya untuk meneliti berapakah kecepatan koneksi

yang diterima masing-masing node di dalam jaringan ad hoc menggunakan dasar teori

penghitungan jumlah bit data yang diterima terhadap waktu yang akan ditunggu

pengguna ketika mengakses internet, agar setiap node yang terhubung di dalamnya

tetap mendapatkan kecepatan akses yang nyaman dan stabil ketika layanan Flash

(22)

1.3Ruang Lingkup Penelitian

Ruang linkup penelitian adalah menganalisis kecepatan download layanan Telkomsel

Flash dalam Jaringan Ad Hoc dan kemudian menentukan apakah nilai kecepatan yang

diterima masing-masing node masih cukup layak atau tidak untuk mendapatkan akses

internet yang nyaman dan stabil.

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah tidak menyimpang dari apa yang ditujukan, maka

diperlukan suatu batasan masalah. Berikut adalah beberapa batasan masalah dalam

penulisan skripsi ini, sebagai berikut:

1. Pembahasan dibatasi khusus penelitian pada layanan Telkomsel Flash paket

Basic dengan spesifikasi kecepatan akses sampai dengan 256 Kbps.

2. Adapun hardware yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 buah laptop

yang masing-masing memiliki wireless adapter aktif dan sebuah USB Modem

tipe Huawei e169g atau sejenisnya yang penting telah mendukung layanan 3G

dan HSDPA.

3. Penggunaan software yang digunakan dibatasi atas sistem operasi Windows

XP/Vista/7, browser Mozilla Firefox yang cukup familiar dikalangan umum

dan aplikasi Mobile Partner untuk menghubungkan perangkat USB Modem ke

laptop pengguna.

4. Layanan Flash yang diteliti dibatasi khusus pada koneksi 3.5G atau HSDPA.

Hal ini dilakukan mengingat dibeberapa daerah di Indonesia disekitar daerah

jangkauan BTS Telkomsel belum mendukung koneksi 3G.

5. Dalam kontraknya, pelanggan Flash dibebani ketentuan terhadap jumlah

(23)

dicapai sebelum jangka waktu akhir bulan pemakaian, maka secara teknis

kecepatan akses akan diturunkan. Penelitian dibatasi untuk status Flash yang

penulis gunakan masih dalam quota.

6. Untuk lokasi yang menjadi objek sampel penelitian penulis adalah BTS

Telkomsel kota Medan sekitar wilayah Medan Sunggal. Berikut sketsa gambar

lokasinya yang dikutip dari sumber:

http://www.telkomsel.com/web/tselflash/images/HSDPA_Medan.html

Gambar 1.1 Sketsa Gambar HSDPA Coverage Lokasi Penelitian

Wilayah pada peta yang menunjukkan warna hijau adalah area jaringan

HSDPA dengan kondisi sinyal bagus. Warna orange menunjukkan area

jaringan 3G dengan kondisi sinyal bagus. Sedangkan warna putih merupakan

area jaringan yang tidak dicakup oleh 3G/HSDPA.

7. Penelitian tidak membahas permasalahan tentang jenis dan seputar

Troubleshooting gangguan koneksi yang mungkin terjadi serta jumlah

pengguna aktif yang bertempat tinggal disekitar BTS objek lokasi penelitian,

walaupun sebenarnya dua kemungkinan di atas sangat mempengaruhi

kecepatan akses internet yang dapat diterima pengguna Flash. Namun,

penelitian membatasi penerimaan kecepatan koneksi Flash pada kondisi aktual

(24)

tanpa memikirkan pengaruh apapun yang dapat mempengaruhi kecepatan

koneksi yang diperolehnya.

8. Secara singkat, firewall merupakan mekanisme keamanan dari suatu sistem

komputer dalam melindungi suatu koneksi dari jaringan lokal ke jaringan

diluar ruang lingkupnya seperti internet, dan tentunya sangat mempengaruhi

kecepatan koneksi dari dan ke pengguna jasa layanan internet itu sendiri. Oleh

karena itu, pembahasan terhadap mekanisme firewall ini tidak dibahas dan

dalam proses penelitiannya penulis membatasi masalah ini dengan

membiarkan status firewall tidak aktif (disable) untuk setiap host di dalam

jaringan ad hoc.

9. Batasan waktu penelitian dilakukan pada saat-saat jam kerja, yaitu pada waktu

diantara jam 08.00 – 18.00 WIB. Pemilihan interval waktu ini biasanya

menjadi saat-saat dimana setiap orang aktif berkerja, termasuk sebagian besar

pelanggan Flash menggunakan Flash pada waktu seperti ini.

10.Penelitian tidak membahas tentang konsep keamanan jaringan, walaupun pada

dasarnya nilai dari keamanan suatu jaringan sangat mempengaruhi kualitas dan

unjuk kerja jaringan tersebut.

11.Pengujian terhadap kecepatan akses dalam penulisan skripsi ini dibatasi atas

dua jenis percobaan yaitu uji bandwith melalui situs penguji

www.speedtest.net dan uji kecepatan download sebuah file yang dilakukan

menggunakan hingga 5 buah laptop dalam waktu yang bersamaan.

12.Data-data hasil analisis berupa hasil pengukuran kecepatan Flash yang dibagi

pakai menggunakan hingga 5 laptop pengujian yang diimplementasikan dalam

jaringan ad hoc dan beberapa kesimpulan dari setiap pengujian yang

dilakukan. Hasil penelitian ini merupakan kesimpulan dan pendapat penulis

yang terbuka untuk umum, dapat dijadikan sebagai rujukan data, dapat

(25)

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian pada skripsi ini adalah menganalisis kecepatan aktual yang mampu

diberikan Flash ketika dibagi pakai dalam jaringan ad hoc. Sedangkan manfaat dari

penelitian ini yaitu menemukan solusi dan membantu pengguna Flash sewaktu ingin

mengakses internet yang dibagi pakai melalui jaringan ad hoc.

1.6Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode dasar yaitu:

1. Studi Pustaka

Mengumpulkan data dan informasi pendukung dari sumber-sumber pustaka

seperti buku-buku teks, website dan ebook yang berkaitan dengan sistem

jaringan ad hoc, layanan Telkomsel Flash, teknologi jaringan mobile dan yang

lainnya yang memuat tentang perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini.

2. Implementasi Sistem

Melakukan konfigurasi sistem jaringan ad hoc, instalasi aplikasi pendukung

penelitian seperti Mobile Partner sebagai aplikasi penghubung antara

perangkat akses dengan komputer domain. Beberapa aplikasi ini dapat

diperoleh secara gratis di internet. Setelah sistem dikonfigurasi dan aplikasi

diinstal, selanjutnya menganalisis masalah dan menuangkan hasilnya ke dalam

bentuk laporan tertulis.

3. Penyusunan Laporan

(26)

1.7Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang

lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan perkembangan

teknologi telekomunikasi selular, pemahaman tentang jaringan ad hoc, dan informasi

seputar layanan Telkomsel Flash.

BAB 3 ANALISIS

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana pembagian koneksi internet dapat terjadi, dan

metode yang digunakan untuk menganalisis kecepatan akses Flash.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini menjelaskan tentang beberapa cara mengkonfigurasi sistem jaringan ad hoc

pada sistem operasi Windows 7 dan bagaimana data-data analisis hasil pengukuran

kecepatan akses internet di dalam jaringan ad hoc diperoleh, yang dilakukan dalam

beberapa kali pengukuran sehingga kesimpulan bisa diperoleh.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian,

saran atau masukan yang bermanfaat juga dituliskan pada bab ini demi upaya

peningkatan kualitas layanan dan teknologi komunikasi yang lebih baik dikemudian

(27)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Sistem Jaringan Komputer

2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer

Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa

“Jaringan-Kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabling), yang

memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain.”(Wendell

Odom, 2005, hal: 5). Sebuah sistem yang terdiri dari sekumpulan beberapa komputer

dan peralatan lain yang saling terhubung menggunakan aturan-aturan tertentu untuk

mencapai suatu tujuan.

Tujuan dari adanya jaringan komputer dapat berupa berbagi sumber daya

seperti pemakaian Central Processing Unit (CPU), harddisk, memori atau mengakses

informasi seperti browsing internet, e-mail, instant messaging dan chatting.

2.1.2 Tipe Jaringan Komputer

Terdapat tiga peran yang dapat dijalankan oleh komputer-komputer di dalam suatu

sistem jaringan komputer.Peran pertama adalah menjadi client. Client adalah

komputer yang meminta/ menerima sumber daya. Peran kedua adalah menjadi server.

Peran server dalam sistem jaringan komputer yaitu menyimpan dan menyediakan

sumber daya untuk diberikan kepada client. Peran ketiga adalah peran dimana salah

satu atau semua komputer dalam jaringan menjadi client yang menggunakan sekaligus

(28)

2.1.2.1 Jaringan Client Server

Client server atau jaringan berbasis server ini didefenisikan dengan kehadiran server

di dalam suatu jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan

jaringan tersebut. File server adalah jantung dari sistem jaringan ini. Keuntungan dari

jaringan client server ini diantaranya:

1. Resource (sumber daya) dan keamanan data terkontrol melalui server.

2. Fleksibel. Maksudnya teknologi baru dengan mudah dapat diintegrasikan ke

dalam sistem.

3. Interoperability. Maksudnya semua komponen (client/server/jaringan) saling

bekerja sama.

4. Mudah diakses. Maksudnya Server dapat diakses dari jauh dan bisa bekerja di

multi platform.

Sedangkan kerugian yang mungkin didapat bila menggunakan sistem jaringan

ini adalah selain memerlukan investasi biaya yang cukup mahal juga membutuhkan

staf ahli yang mampu mengefisienkan dan merawat jaringan ini.

2.1.2.2 Jaringan Peer To Peer (P2P)

Setiap komputer di dalam jaringan peer to peer mempunyai fungsi yang sama dan

dapat berkomunikasi dengan komputer lain yang telah memberikan izin. Secara

sederhana dapat dipahami, setiap komputer pada jaringan peer to peer berfungsi

sebagi client dan server sekaligus. Jaringan ini biasanya digunakan disebuah kantor

kecil dengan jumlah komputer sedikit.

Keuntungan menggunakan jaringan peer to peer adalah sebagai berikut:

1. Tidak memerlukan investasi tambahan untuk pembelian hardware dan

(29)

2. Tidak memerlukan seorang Network Administrator, serta perawatan mudah

dan biaya instalasi yang murah.

Kerugian menggunakan jaringan peer to peer adalah sebagai berikut:

1. Berbagi sumber daya pada suatu komputer di dalam jaringan akan sangat

membebani komputer tersebut.

2. Masalah lain adalah kesulitan dalam mengatur file-file. User harus menangani

komputernya sendiri jika ditemui masalah.

3. Tingkat keamanan jaringan cukup lemah.

2.1.2.3 Jaringan Hybrid

Jaringan hybrid memiliki semua yang terdapat pada dua tipe jaringan sebelumnya. Ini

berarti pengguna dalam jaringan dapat mengakses sumber daya yang di share oleh

jaringan peer, sedangkan di waktu yang bersamaan juga dapat memanfaatkan sumber

daya yang disediakan oleh server.

Keuntungan jaringan hybrid adalah sama dengan keuntungan menggunakan

jaringan berbasis server dan berbasis peer to peer. Jaringan hybrid memiliki

kekurangan seperti pada jaringan berbasis server.

2.1.3 Topologi Jaringan Wireless dan Standarisasinya

2.1.3.1 Topologi Jaringan Wireless

Secara singkat, jaringan wireless dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang

(30)

Perangkat keras utama yang menjadi ujung tombak sistem jaringan ini yaitu Wireless

Card Adapter (Perangkat Jaringan Wireless).

Topologi jaringan merupakan tampilan fisik jaringan yang menggambarkan

penempatan komputer-komputer di dalam jaringan dan bagaimana satu dengan yang

lainnya dihubungkan. Sebenarnya topologi pada jaringan wireless ada kemiripan

dengan topologi jaringan konvensional berbasis kabel. Secara teori topologi jaringan

wireless dibedakan atas dua jenis sebagai berikut:

1. Topologi Infrastruktur. Hal yang paling menonjol dalam topologi ini adalah

adanya perangkat keras access point sebagai media penghubungnya. Jadi client

anggota jaringan ini harus melalui acces point terlebih dahulu sebelum dapat

berhubungan dengan client yang lain. Berikut ilustrasi sistem jaringan

Infrastruktur yang dikutip dari http://laksamana-embun.blogspot.com.

Gambar 2.1 Topologi Infrastruktur Jaringan Wireless

2. Topologi Ad hoc. Topologi ini merupakan salah satu jenis jaringan peer to

peer. Artinya jaringan yang dibangun hanya mengandalkan komponenWireless

Card Adapter. Berikut ilustrasi gambar topologi jaringan ad hoc yang dikutip

dari http://laksamana-embun.blogspot.com.

(31)

Dilihat dari sisi topologi, jaringan ad hoc merupakan kumpulan dari beberapa

node jaringan wireless multihop yang dinamis dan tentu setiap nodenya mempunyai

interface wireless untuk berkomunikasi dengan node lainnya. Jaringan ini mempunyai

infrastruktur node jaringan yang tidak permanen karena terdiri dari node-node yang

bergerak secara bebas dan secara dinamis membentuk jaringan sementara tanpa sarana

dan prasarana pendukung yang ada sebelumnya.Jadi topologi jaringan yang terbentuk

dan hubungan antara node-nodenya dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat

diprediksi.

Uniknya pada jaringan ad hoc adalah setiap node pada jaringan ini harus

mampu menjaga performance trafik paket data dalam jaringan akibat sifat mobilitas

node dengan cara rekonfigurasi jaringan. Sebagai contoh, jika ada node yang bergeser

yang mengakibatkan gangguan berupa putus jaringan, maka node yang mengalami

gangguan tersebut dapat meminta pembentukan rute link baru untuk meneruskan

pengiriman paket data. Dengan kata lain node-node yang saling terkoneksi pada

jaringan ad hoc tidak hanya berperan sebagai pengirim dan penerima data, namun juga

berperan sebagai penunjang node yang lainnya. Berikut beberapa ciri yang unik dan

menarik dari mobile ad hoc network, antara lain:

1. Tidak ada sarana dan prasarana khusus yang ditentukan.

2. Secara otomatis membentuk konfigurasi dan memeliharanya sendiri.

3. Pembentukan hubungan komunikasi yang cepat.

4. Administrasi yang tidak terpusat.

5. Konfigurasi yang sangat mudah.

Dibandingkan jaringan infrastruktur, jaringan ad hoc memiliki keunggulan

seperti:

1. Mudah diimplementasikan dan sangat berguna disaat waktu yang mendesak.

2. Mobile node yang selalu bergerak dapat terus mengakses informasi secara real

time ketika berhubungan dengan node lain, sehingga pertukaran data dan

(32)

3. Jaringan yang bersifat fleksibel ini dapat digunakan untuk waktu yang singkat

terhadap suatu keperluan tertentu karena jaringan ini bersifat sementara.

4. Jaringan ini dapat pula direkonfigurasi dalam beragam topologi baik untuk

jumlah user kecil hingga banyak sesuai dengan aplikasi dan instalasi.

2.1.3.2 Standarisasi Jaringan Wireless

Secara umum, karena menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi

datanya, maka komponen wireless yang digunakan harus memiliki standar frekuensi

yang sama. Hal ini dikarenakan walaupun dalam suatu jaringan komputer terdapat

beberapa jenis vendor pembuat perangkat jaringan wireless, namun tetap dapat

berkomunikasi asalkan menggunakan standar frekuensi yang sama.

Standarisasi pada jaringan wireless didefenisikan oleh Institute of Electrical

and Electronics Engineers (IEEE). Menurut sumber kuitpan

darihttp://id.wikipedia.org/, IEEE adalah sebuah organisasi profesi nirlaba yang terdiri

dari banyak ahli di bidang teknik yang mempromosikan pengembangan

standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat teknologi-teknologi baru

dalam semua aspek dalam industri dan rekayasa (engineering), yang mencakup

telekomunikasi, jaringan komputer, kelistrikan, antariksa dan elektronika. Adapun

standarisasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. IEEE 802.11 Legacy,adalah standar jaringan wireless pertama yang bekerja

pada frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data maksimum 2 Megabit

persecond (Mbps).

2. IEEE 802.11b, masih menggunakan frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan

transfer datanya mencapai 11 Mbps dan jangkauan sinyal sampai 30 meter

(33)

3. IEEE 802.11a, sudah bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer

datanya mencapai 58 Mbps.

4. IEEE 802.11g, merupakan gabungan dari standar 802.11a dan 802.11b yang

menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Namun kecepatan akses datanya hanya

mencapai 54 Mbps. Standar inilah yang umum digunakan di pasaran.

5. IEEE 802.11n, sebagian buku menyebutnya sebagai standar masa depan yang

bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan dikabarkan kecepatan transfer datanya

dapat mencapai 100-200 Mbps.

2.2 Konsep Dasar IP Address Versi 4

2.2.1 Mengenal IP Address Versi 4

Internet Protocol (IP) Address atau alamat IP ibarat sebuah tanda pengenal bagi

komputer atau peralatan lain yang terhubung ke jaringan yang menggunakan protocol

Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).

Protokol adalah sekumpulan aturan yang mengatur komunikasi data antar

peralatan-peralatan dalam suatu jaringan komputer. Salah satu protocol standar untuk

mengatur komunikasi antar komputer dalam sebuah jaringan adalah protocol TCP/IP.

Jaringan yang dimaksud dapat berupa Local Area Network (LAN), Wireless Ares

Network (WAN) atau Internet. Dengan adanya protokol ini memungkinkan komputer

yang dibuat dari berbagai vendor dan berbeda sistem operasinya dapat saling

berkomunikasi satu sama lain membentuk sebuah jaringan.

IP address merupakan sekumpulan bilangan biner 32 bit yang terbagi menjadi

4 segmen dimana setiap segmennya terdiri dari 8 bit dan dipisahkan dengan tanda titik

dimasing-masing segmennya. Tiap segmen yang terdiri dari 8 bit yang berarti

memiliki nilai desimal dari 0-255. Jarak angka yang bisa digunakan adalah dari

(34)

Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga

sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah

titik yang lebih dikenal dengan notasi desimal bertitik. Setiap bilangan desimal

merupakan nilai dari satu segmen IP address. Berikut contoh gambar hubungan suatu

IP address dalam format biner dan desimal yang dikutip dari

http://dedenthea.wordpress.com/2007/02/09/konsep-dasar-ip-address/.

Gambar 2.3 IP Address Dalam Bilangan Biner dan Desimal

2.2.2 Kelas IP Address Versi 4

Nilai maksimum setiap segmen adalah 255, artinya bila dihitung jumlah alamat IP

yang ada adalah 255x255x255x255 = 4.228.250.625. Kemudian untuk mempermudah

pemakaian, alamat IP dikelompokkan dalam beberapa kelas yaitu kelas A, B, C, D

dan E. Namun yang umum digunakan adalah kelas A, B, C. Berikut table yang

menunjukan kelas-kelas alamat IP versi 4.

Tabel 2.1 Kelas-Kelas IP Address Versi 4 Kelas Rentang IP Address Format Penulisan

A 1 - 126 1.0.0.0 s/d 126.255.255.255

B 128 - 191 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255

C 192 - 223 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255

D 224 - 239 224.0.0.0 s/d 239.255.255.255

E 240 - 254 240.0.0.0 s/d 254.255.255.255

Segmen-segmen dalam alamat IP versi 4 sebenarnya dibagi menjadi 2 bagian

besar yaitu Network ID dan Host ID. Network ID menunjukkan identitas atau alamat

jaringan sedangkan Host ID mengacu pada nomor komputer atau peralatan lain yanga

terhubung ke suatu jaringan. Ibaratnya Network ID (Net ID) seperti alamat komplek

perumahan sedangkan Host ID adalah nomor rumah yang ada di komplek

tersebut.Berikut table yang menunjukkan Net ID dan Host ID dari masing-masing

(35)

Tabel 2.2 Tabel Network ID dan Host ID IP Address Versi 4 Kelas Segmen Net ID dan Host ID

A 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH

B 10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH

C 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH

Dengan mengetahui posisi Network ID yang ditunjukkan simbol huruf N dan

posisi Host ID yang ditunjukkan simbol huruf H pada masing-masing kelas, maka

dapat ditentukan berapa jumlah network dah host seperti ditunjukkan pada tabel

berikut:

Tabel 2.3 Tabel Jumlah Network dan Host Kelas Jumlah Network Jumlah Host

A 27 = 126 224 – 2 = 16.777.214 B 214 = 16.384 216 – 2 = 65.534 C 221 = 2.097.152 28 – 2 = 254

Sebagai contoh untuk memahami teori Net ID dan Host ID ini adalah bila

diketahui 3 buah komputer masing-masing memiliki alamat IP sebagai berikut A:

130.200.32.2, B: 130.100.32.3 dan C: 130.200.63.3. Kemudian diantara ketiga

komputer tersebut, manakah yang dapat saling berhubungan. Analisa dari masalah ini

yaitu pertama, alamat IP dari ketiga komputer tersebut ternyata semuanya di kelas B.

Kedua, karena kelas B berarti segmen pertama dan kedua merupakan Network ID

yang harus sama. Diperoleh komputer A dan C memiliki Net ID yang sama yaitu

130.200.x.x. Komputer dalam suatu jaringan dapat berhubungan jika memiliki Net ID

yang sama. Terakhir, kesimpulannya adalah komputer A dan C yang dapat saling

berhubungan sedangkan komputer B tidak dapat terhubung karena memiliki Net ID

yang berbeda dengan yang lain.

2.2.3 Subnet Mask

Agar suatu jaringan mengetahui kelas mana yang dipakai serta untuk menentukan

(36)

digunakan subnet mask. Subnet mask selalu berpasangan dengan IP address. Setiap

kelas memiliki subnet mask default seperti ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 2.4 Tabel Subnet Mask IP Address Versi 4

Kelas Subnet Mask Default Biner

(37)

BAB 3

ANALISIS

3.1 Solusi Mobilitas

Ada beberapa faktor penting yang umum dibicarakan oleh banyak kalangan tentang

mengapa teknologi nirkabel semakin populer, diantaranya yaitu faktor kemudahan.

Tanpa adanya kabel yang terhubung ke terminal, pengguna bebas berpindah atau

bahkan bergerak sambil tetap berkomunikasi. Keberadaan akses yang semakin luas,

seperti jaringan seluler, internet nirkabel maupun hotspot serta harga akses dan

peralatan nirkabel yang semakin murah nampaknya semakin menambah keyakinan

bahwa teknologi nirkabel adalah pilihan nomor satu yang layak diperhitungkan

sebagai layanan akses internet mobile. Oleh karena kemampuan teknologi nirkabel

yang semakin meningkat, kemudian beberapa organisasi atau instansi merasa perlu

mewajibkan karyawannya memanfaatkan layanan nirkabel ini.

Solusi mobilitas dapat dipenuhi dengan cara menggunakan teknologi wireless,

yang memungkinkan pengguna untuk menjelajah internet dengan mudah tanpa

diributkan dengan kabel. Dalam pembicaraan sehari-hari wireless adalah sebuah

istilah lama untuk radio transmiter (perpaduan antara peralatan receiver dan

transmitter) seperti diterapkan pada jaman radio telegram. Sekarang perkembangan

telah dirasakan sangat jauh berbeda dibandingkan masa lalu dengan munculnya

fitur-fitur baru. Perkembangan teknologi komunikasi ini terjadi dengan sangat pesat

dikarenakan kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat, mudah

dan mobile. Salah satu teknologi komunikasi yang sedang banyak diimplementasikan,

khususnya di Indonesia adalah teknologi wireless Third Generation (3G) atau generasi

(38)

Fenomena ketika GPRS keluar pertama kali, fitur ini menjadi pertimbangan

utama saat membeli ponsel dan ketika teknologi 3G atau di Eropa dikenal dengan

nama universal mobile telecomunication system (UMTS) ini muncul, hal ini juga

menjadi pertimbangan yang sama. Kemunculan 3G dibarengi dengan kemunculan

high speed downlink packet access (HSDPA). HSDPA ini dikenal dan digolongkan ke

dalam teknologi 3.5G, karena kecepatan transfer datanya lebih bagus dibanding 3G.

3G pada permulaannya mampu mengirimkan data maksimal sampai 384 Kbit/s,

sedangkan HSDPA dapat dinaikkan menjadi 14 Mbit/s.

3.2 Mengenal Ukuran Kecepatan Akses Internet

Sebagaimana diketahui bahwa jaringan internet merupakan kumpulan node-node yang

saling berkomunikasi satu dengan yang lain dari dan ke seluruh dunia. Seluruh

node-node tersebut tersambung satu sama lain dan sejumlah bit data dikirim dan diterima

antar node melalui berbagai media penghantar seperti kabel tembaga, kabel serat optik

maupun gelombang radio di udara atau via satelit.

3.2.1 Bit Sebagai Satuan Dasar

Koneksi internet mempunyai kecepatan yang sering disebut dengan istilah bandwith.

Istilah bandwith digunakan untuk menunjukan berapa banyak data/paket data yang

bisa disalurkan tiap detiknya oleh jaringan internet yang digunakan saat mengirimkan

(upload) dan menerima (download) data server ke komputer pengguna seluruh dunia.

Besar nilai bandwith dinyatakan dalam satuan mulai dari bit, kilobit, megabit, gigabit,

terabit dan seterusnya. Berikut adalah tabel yang menunjukan kesetaraan nilai ukuran

(39)

Tabel 3.1 Satuan Ukuran Bandwith Satuan Bandwith Singkatan Setara dengan

Bits per second Bps 1 bps = Ukuran terkecil

Kilobits per second Kbps 1 Kbps = 1000 bps = 103 bps

Megabits per second Mbps 1 Mbps = 1000 Kbps = 103 Kbps

Gigabits per second Gbps 1 Gbps = 1000 Mbps = 103 Mbps

Terrabits per second Tbps 1 Tbps = 1000 Gbps = 103 Gbps

3.2.2 Byte Sebagai Satuan Dasar Browser

Selain bit, satuan lain yang digunakan untuk menyatakan ukuran bandwith adalah

byte,kilobyte, megabyte, gigabyte, terabyte dan seterusnya. Berikut tabel yang

menunjukan satuan bandwith dalam ukuran byte.

Tabel 3.2 Tabel Ukuran Bandwith dalam Byte Satuan Bandwith Singkatan Setara dengan Byte per second Bps 1 Bps = 8 bps

Kilobyte per second KBps 1 KBps = 1024 Bps

Megabyte per second MBps 1 MBps = 1024 KBps

Gigabyte per second GBps 1 GBps = 1024 MBps

Terrabyte per second TBps 1 TBps = 1024 GBps

Satuan Byte pada umumnya dipakai oleh sistem operasi dan browser,

sedangkan bit digunakan oleh Internet Service Provider (ISP). Bandwith internet yang

ada saat ini di setiap rumah, sekolah, warnet atau perkantoran biasanya berkisar pada

hitungan Kbps hingga Mbps. Sedangkan ISP biasanya memiliki bandwith besar

hingga hitungan Gbps. Bandwith ini kemudian dibagikan kepada para pelanggan

dengan besaran tergantung dari tipe koneksi yang pelanggan sewa. Kecepatan koneksi

Tbps untuk saat ini hanya dimiliki oleh jaringan backbone (tulang punggung) internet

(40)

3.2.3 Ukuran Data atau File

Seluruh informasi yang ada di internet baik itu berupa teks, gambar, suara, animasi

atau video semuanya adalah data atau file. File-file tersebut memiliki ukuran yang

dinyatakan dalam satuan Byte, Kilobyte (KB), Megabyte (MB), dan Gigabyte (GB).

Satuan-satuan ini adalah satuan yang paling banyak dipakai dalam menyatakan ukuran

file. Berikut adalah kesetaraan nilai dari beberapa satuan ukuran data atau file.

Tabel 3.3 Tabel Ukuran Data atau File Satuan Ukuran File Singkatan Setara dengan

Byte Byte 1 Byte = 8 bit

Kilobyte KB 1 KB = 1024 Byte

Megabyte MB 1 MB = 1024 KB

Gigabyte GB 1 GB = 1024 MB

Terrabyte TB 1 TB = 1024 GB

3.3 Bandwith dan Cara Kerjanya

Saat kita berlangganan akses internet kita akan mendapat jatah bandwidth dari ISP.

Bandwidth yang ditawarkan oleh ISP tergantung dari tipe koneksi yang dibeli atau

sewa yang pada dasarnya terbagi menjadi 2 macam, yaitu:

1. Dial up. Bandwith pada jenis koneksi ini hanya menawarkan kecepatan

sebesar 56 Kbps, sering disebut sebagai koneksi kecepatan rendah.

2. Broadband. Istilah yang juga sering disebut sebagai jalur pita lebar ini

menawarkan kecepatan yang lebih tinggi dari jenis koneksi dial up, mulai dari

384 Kbps hingga hitungan Mbps. Jalur yang digunakan untuk koneksi ini

seperti Asyncronous Data Subscriber Line (ADSL), 3G, HSDPA, Wi-Fi dan

sebagainya.

Pada tabel berikut ini bisa dilihat beberapa jenis kecepatan bandwith yang

(41)

Tabel 3.4 Jenis Koneksi dan Bandwith Yang Ditawarkan ISP Tipe Koneksi Bandwith Contoh Produk ISP Dial up 56 Kbps Telkomnet Instan Telkom

GPRS (2G) 64 Kbps

XL GPRS Excelcomindo

IM3 GPRS Indosat

Telkomsel GPRS Telkom

ADSL 384 Kbps up to

1 Mbps Speedy Telkom

3G 384 Kbps up to

3 Mbps

Telkomsel Flash Telkom

IM2 Mobile Indosat

XL Internet 3G Excelcomindo

HSDPA (3,5G) 384 Kbps up to

3,6 Mbps

Telkomsel Flash Telkom

IM2 Mobile Indosat

XL Internet 3G Excelcomindo

Wireless Broadband

128 Kbps up to

2 Mbps Wireless Network Wi-Fi

Seperti yang telah dibahas di atas bahwa bandwith merupakan jumlah

maksimal bit data yang melewati jaringan dari ISP menuju komputer pelanggan tiap

detiknya. Hal ini sebenarnya hanya di atas kertas atau dengan kata lain merupakan

kecepatan secara teori saja. Pada kenyataannya kecepatan internet sesungguhnya

ditentukan oleh banyak faktor seperti yang bisa dilihat di warnet dan juga di

laboratorium komputer sekolah. Bandwidth yang didapatkan dari ISP biasanya dibagi

rata kepada setiap komputer client melalui sebuah proxy server. Perhatikan gambar

berikut.

(42)

Dari gambar di atas ditunjukan suatu file yang bernama StormCodec7.exe

dengan ukuran 23,8 MB di download dengan kecepatan 13,2 KB/sec atau sekitar

105,6 Kbps. Padahal koneksi yang digunakan adalah koneksi HSDPA dari Telkomsel

Flash yang menyediakan bandwidth hingga 32 KB/s atau 256 Kbps. Kecepatan nyata

13,2 KB/sec seperti yang ditunjukkan oleh bowser di atas disebut dengan throughput.

Singkat kata, bila bandwidth merupakan jumlah maksimal bit yang bisa melewati

jaringan setiap detiknya, maka throughput adalah jumlah bit data yang melewati

jaringan saat itu.

Gambar 3.2 Ilustrasi Perbandingan Antara Bandwith dan Throughput

3.3.1 Uji Bandwith Melalui Situs Penguji

Ada sebuah situs yang menawarkan bantuan menarik untuk mengetahui bandwith

koneksi yait

hasil pengujian bandwith koneksi Telkomsel Flash yang penulis gunakan.

(43)

Pada pengujian pertama diperoleh kecepatan download sebesar 0,06 Mb/s (60

Kbps) dan kecepatan upload sebesar 0,06 Mb/s (60 Kbps) juga. Pada pengujian kedua

kecepatan upload dan downloadnya tetap. Ini membuktikan bahwa layanan Telkomsel

Flash saat ini cukup bisa dihandalkan sebagai pilihan koneksi internet jenis mobile.

Perlu diketahui bahwa pengujian yang dilakukan melalui cara di atas masih

dianggap memiliki banyak kekurangan. Seperti, hasil tes bandwith yang diberikan

merupakan hasil pengetesan dari komputer pengguna ke server tujuan.Server tujuan

adalah lokasi server yang menyediakan fasilitas untuk melakukan tes bandwith.

Faktanya, ketika seseorang mencoba untuk melakukan tes dari situs speedtest.net

maka akan dihadapkan pada titik-titik seperti Jakarta, Bandung, Semarang, dan

lainnya. Hal ini karena server yang saat ini mau bekerja sama dengan situs

speedtest.net adalah ISP di kota-kota tersebut yang tentunya telah memiliki lisensi atas

kepemilikan software speedtest. Masalahnya adalah pengujian tes bandwith melalui

cara ini belum memiliki standarisasi. Standarisasi yang dimaksud adalah standarisasi

internasional penentuan lokasi server dalam melakukan tes bandwith versi

speedtest.net.

3.3.2 Menghitung Waktu Download Sebuah File

Dalam masalah ini penulis mengangkat masalah pada jenis koneksi internet Telkomsel

Flash paket Basic Unlimited yang memiliki kontrak bandwith sebesar 256 Kbps (32

KBps) dengan pelanggannya. Masalahnya adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan

untuk mendownload sebuah file MP3 dengan ukuran 5 MB (5120 KB).

Untuk menentukan waktu download sebuah file berukuran tertentu digunakan

metode pembagian antara ukuran data/file dengan kecepatan bandwith. Dalam contoh

kasus di atas, maka waktu download yang dibutuhkan adalah 5120 KB/ 32 KBps sama

dengan 160 detik (2 menit 40 detik). Berikut adalah dasar rumus yang digunakan:

(44)

Dapat disimpulkan bahwa untuk mendownload file berukuran sebesar 5 MB

dengan kecepatan 256 Kbps dibutuhkan waktu selama lebih kurang 2 menit. Ini

merupakan waktu yang cukup bisa ditoleransi bagi pengguna Flash mengingat betapa

sulitnya mendapatkan kecepatan koneksi internet yang memuaskan saat ini.

3.4 Generasi Teknologi Telepon Nirkabel

Secara singkat, perkembangan teknologi telepon nirkabel dirangkum atas tiga generasi

sebagai berikut:

1. Generasi pertama. Ciri khusus dari generasi ini adalah data yang bisa diproses

masih bersifat analog seperti suara analog, berkecepatan rendah (low speed).

Contoh dari generasi ini adalah Nordic Mobile Phone (NMT) dan Analog

Mobile Phone System (AMPS).

2. Generasi kedua. Format data yang diproses sudah digital, berkecepatan

menengah (middle speed). Contoh dari generasi ini adalah Global System for

Mobile Communication (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA).

3. Generasi ketiga. Generasi ini sudah memproses menggunakan sistem data

digital yang berkecepatan tinggi (high speed) yang disebut sebagai jalur pita

lebar (broadband connection). Contoh dari generasi ini adalah

Wideband-CDMA atau W-Wideband-CDMA yang merupakan teknologi generasi ketiga (3G) untuk

GSM dan biasa disebut juga Universal Mobile Telecommunication System

(UMTS). Sedangkan untuk basis CDMA contoh dari generasi ini adalah

CDMA2000 1xEV-DO atau EV-DO singkatan dari Evolution-Data Only.

(45)

3G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris Third Generation Technology

yang umum dipanggil dengan sebutan triji dan merupakan sebuah standar yang

ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) untuk diaplikasikan

pada jaringan telepon selular. ITU adalah sebuah organisasi internasional yang di

dirikan untuk membakukan dan meregulasi radio international dan telekomunikasi

pada tanggal 17 Mei 1865 di Paris. Tujuan utama di dirikannya ITU meliputi

standarisasi pengalokasian spectrum radio, dan mengorganisasikan perjanjian

rangkaian interkoneksi antara negara-negara berbeda untuk memungkinkan panggilan

telepon internasional.

Berbicara masalah kecepatan akses, berdasarkan sumber kutipan dari

http://id.wikipedia.org, 3G memberikan solusi nirkabel bagi penggunanya seperti

kecepatan sebesar 144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat (mobile), 384 Kbps untuk

kondisi berjalan (jalan kaki), lebih dari 2 Mbps untuk kondisi statik atau pengguna

stasioner. Secara evolusioner teknologi 3G telah dikembangkan menjadi 3.5G melalui

peningkatan kecepatan transmisi data dengan teknologi berbasis High-Speed

Downlink Packet Access .

3.4.2 High Speed Downlink Packet Access (HSDPA)

HSDPA merupakan perkembangan teknologi nirkabel yang bisa dikatakan masih baru

di dunia jaringan selular saat ini yang dikeluarkan oleh Third Generation Partnership

Project (3GPP) dan juga kadang kala disebut sebagai teknologi 3,5G. 3GPP adalah

standar organisasi dan sekumpulan badan yang bekerja sama untuk memproduksi

standar spesifikasi teknis untuk jaringan GSM generasi ke-tiga.

Untuk masalah kecepatan akses, HSDPA mampu memberikan solusi yang

lebih baik dari pada 3G. Teknologi yang merupakan evolusi dari WCDMA ini

didesain untuk meningkatkan kecepatan transfer lima kali lebih tinggi dari generasi

sebelumnya. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile

Telecommunications System

(46)

http://id.wikipedia.org, di lingkungan perumahan teknologi ini dapat melakukan

unduh data hingga 3,7 Mbps, dalam keadaan bergerak cepat dapat mengakses internet

berkecepatan 1,2 Mbps, dan di lingkungan perkantoran yang padat pengguna dapat

menikmati streaming video dengan perkiraan kecepatan hingga 300 Kbps.

3.4.3 Teknologi 4G

Sama seperti 3G, 4G juga singkatan dalam bahasa Inggris Fourth Generation

Technology yang merupakan pengembangan dari 3G. IEEE telah menentukan nama

resmi dari basis teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMax)

ini, yaitu 3G and beyond.

WiMax merupakan teknologi 4G pertama yang diimplementasikan di

Indonesia pada bulan Juni 2010 oleh PT. Firstmedia Tbk. dengan merek dagang Sitra

WiMax. Untuk masalah kecepatan koneksi, WiMax dibedakan atas tiga bagian

generasi yang dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/4G sebagai berikut:

1. WiMAX 16.d, atau sering disebut WiMAX nomadic dengan mobilitas terbatas

hingga kecepatan 70 Mbps.

2. WiMAX 16.e, merupakan WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga

kecepatan 144Mbps.

3. WiMAX 16.m, WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan

1Gbps.

3.5 Layanan Mobile Internet Telkomsel Flash

Telkomsel Flash adalah layanan internet tanpa kabel (wireless) yang dikeluarkan oleh

Telkomsel sebagai salah satu produk dagang untuk seluruh pelanggannya. Layanan ini

(47)

kecepatan download sampai dengan 3,6 Mbps. Ini merupakan sebuah pengalaman

baru di dunia Mobile Internet Indonesia dalam melakukan koneksi jaringan internet

dengan kecepatan tinggi dan lokasi akses yang dapat dilakukan dimana saja dalam

jaringan HSDPA/3G/EDGE/GPRS Telkomsel.

Beberapa keuntungan yang ditawarkan Telkomsel Flash kepada pelanggannya

yaitu:

1. Mudah dikontrol. Dengan pilihan paket unlimited, pelanggan Flash dapat

berinternet sepuasnya tanpa khawatir dengan batasan waktu dan kelebihan

biaya akses.

2. Fleksibel. Pelanggan dapat menggunakan dan mendaftarkan kartu Telkomsel

apa saja, baik dari kartuHALO, simPATi ataupun Kartu As.

3. Kecepatan tinggi. Pengguna dapat menikmati pengalaman akses internet

dengan kecepatan hingga 3,6 Mbps.

4. Jangkauan jaringan yang luas. Akses internet dimana saja dan kapan saja,

sepanjang dalam jangkauan jaringan HSDPA/3G Telkomsel.

Sepanjang penulisan skripsi ini, Telkomsel Flash masih dibedakan atas

beberapa paket layanan seperti yang dikutip dari situsnya http://www.telkomsel.com.

1. Paket Prabayar Flash Unlimited

(48)

2. Paket KartuHALO Flash Unlimited

Gambar 3.5 Paket Flash Unlimied Untuk KartuHALO

Dari beberapa jenis paket di atas, penulis menggunakan Paket KartuHALO

(49)

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi

Proses implementasi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil pengujian

kecepatan koneksi internet layanan Telkomsel Flash menggunakan 2 versi pengujian

yaitu pengujian menggunakan situs penguji speedtest.net dan pengujian dengan

melakukan tes download sebuah file.

4.1.1 Lingkungan Implementasi

Telah dituliskan sebelumnya pada bab satu bagian batasan masalah tentang perangkat

pendukung yang digunakan dalam penelitian. Berikut adalah bagian dimana

perangkat-perangkat tersebut digunakan.Lingkungan implementasi yang dijelaskan

pada bagian ini merupakan penerapan perangkat keras dan perangkat lunak yang

digunakan dalam penulisan skripsi ini.

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Server. Server disini dimaksudkan sebagai komputer yang membagi koneksi

Flash. Spesifikasinya sebagai berikut:

a. Product Name: Acer Ferrari 1100-552G16Mn

b. Processor: AMD Turion 64 X2 Mobile Technology TL-62

c. RAM: 4096 MB

(50)

e. VGA: ATI Radeon X1270

f. Network Adapter: Broadcom 802.11b (Wireless) dan Broadcom Netlink

Gigabit Ethernet

2. Clients. Client disini dimaksudkan sebagai komputer yang meminta/menerima

layanan internet sharing dari server. Berikut spesifikasi beberapa komputer

yang menjadi client dalam penelitian ini.

a. Laptop Client1

1) Product Name: Acer Aspire One D250-1Bk

2) Processor: Intel Atom N280 1.66 GHz

3) RAM: 2048 MB

4) HDD: Hitachi HTS543216L9A300 160 GB

5) VGA: Mobile Intel 945 Express Chipset Family

6) Network Adapter: Atheros AR5007EG 802.11b (Wireless) dan Atheros

AR8132 PCIe FastEthernet Controller

b. Laptop Client2

1) Product Name: HP Compaq Presario CQ40-116TU

2) Processor: Intel Core 2 Duo T5800 2.0 GHz

3) RAM: 2048 MB

4) HDD: 250 GB SATA Device

5) VGA: Mobile Intel 4 Series Express Chipset Family

6) Network Adapter: Broadcom 802.11g (wireless) dan Realtek PCIe FE

Family Controller (Ethernet)

c. Laptop Client3

1) Product Name: HP Compaq Presario CQ40-116TU

2) Processor: Intel Core 2 Duo T5800 2.0 GHz

(51)

4) HDD: SATA Device 250 GB

5) VGA: Mobile Intel 4 Series Express Chipset Family

6) Network Adapter: Broadcom 802.11g (wireless) dan Realtek PCIe FE

Family Controller (Ethernet)

d. Laptop Client4

1) Product Name: Acer Aspire One D250-1Bk

2) Processor: Intel Atom N280 1.66 GHz

3) RAM: 2048 MB

4) HDD: 160 GB (Hitachi HTS543216L9A300)

5) VGA: Mobile Intel 945 Express Chipset Family

6) Network Adapter: Atheros AR5007EG 802.11b (Wireless) dan Atheros

AR8132 PCIe Fast Ethernet Controller (Ethernet)

3. USB Modem tipe Huawei e169g.

a. HSDPA/UMTS(900/2100MHz)

b. GSM/GPRS/EDGE(850/900/1800/1900MHz)

c. Support 7.2Mbps HSDPA services

d. Support PC voice (optional) and SMS services

e. Support Windows 2000/XP/Vista and Mac Operating Systems

Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Server.

a. Windows Vista Home Premium Service Pack 1, Product ID:

89578-OEM-7332157-00211.

b. Mobile Partner 11.030.01.04.03, Huawei Technologies Co., Ltd.

Gambar

Gambar 2.1 Topologi Infrastruktur Jaringan Wireless
Tabel 3.4 Jenis Koneksi dan Bandwith Yang Ditawarkan ISP
Gambar 3.2 Ilustrasi Perbandingan Antara Bandwith dan Throughput
Gambar 3.4 Paket Flash Unlimied Untuk Kartu SimPATI dan Kartu AS
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Kuasa utama pentadbiran, kewangan dan perkhidmatan yang sebelum ini dikuasai oleh kerajaan pusat diagihkan kepada kerajaan negeri. • Dilaksanakan secara berperingkat antara

Nilai kapasitas panas pada suhu tinggi sesuai dengan nilai kapasitas panas yang diperoleh berdasarkan hasil eksperimen, sedangkan untuk suhu rendah nilai kapasitas

Menangkap makna terkait fungsi sosial dan unsur kebahasaan secara kontekstual lirik lagu terkait kehidupan remaja

[r]

Dengan demikian maka dapat di simpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh pijat oksitosin terhadap onset laktasi pada ibu postpartum di RSU

Penafsiran dan pe- nyimpulan dari hasil penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan tahap- tahap penyimpulan, meliputi: mengamati kemampuan siswa dalam bermain

Referensi persona orang pertama yang digunakan oleh siswa kelas VII SMPN 31 Purworejo meliputi referensi persona -ku, saya, kami, dan kita sebagaimana terdapat dalam korpus data

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut; bagaimana ketentuan hukum yang mengatur tentang kewenangan apoteker melakukan tindakan