TUGAS AKHIR
PERENCANAAN BISNIS “BUDIDAYA IKAN MAS” BONA PASOGIT
Oleh:
ROMMEL SINAGA 082102112
DIPLOMA III AKUNTANSI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : ROMMEL SINAGA
NIM : 082102112
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : PERENCANAAN BISNIS “BUDIDAYA IKAN MAS”
BONA PASOGIT
Tanggal : Juni 2011 Dosen Pembimbing
(Drs. Sucipto, M.M, Ak)
NIP : 19511025 198203 1 001
Tanggal : Juni 2011 Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi
( Drs. Rustam, M.Si, Ak ) NIP : 19511114 198203 1 002
Tanggal : Juni 2011 Dekan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan anugerah-Nya hingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul PERENCANAAN BISNIS “BUDIDAYA IKAN MAS” BONA
PASOGIT ini dengan baik, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
Dengan selesainya tugas akhir ini maka penulis ingin mengucapkan rasa
terima kasih kepada kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda M. Sinaga dan Ibunda
K. Sidauruk, yang telah mendidik dan mengasuh Penulis dengan penuh kasih
sayang serta berkat doa, pengertian, dan kasih sayang yang tak terhingga serta
dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas sehingga
Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, serta penulis ingin mengucapkan
rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Chairul Nazwar,Ak, selaku Sekretaris Pengelola Jurusan
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Sucipto, M.M, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada
5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf pegawainya yang banyak membantu
Penulis selama menjalankan pendidikan di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
6. Buat saudara-saudaraku, Kak Hotna Uli Sinaga, Bang Hendra Sinaga,
Adik Sanro Sinaga, Adik Munter Sinaga, Adik saya Rikki P. Sinaga,
serta seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan dan semangat
Penulis dengan penuh cinta selama ini.
7. Buat semua temen-temen D3 Akuntansi stambuk 2008 khususnya
teman-teman sekelasku Goup C terima kasih atas semua motivasi dan
doronganya.
8. Buat teman-teman magang kelompok 20(Diego, Fitri, Yoni, Dina dan
Johanes) yang telah banyak membantu dalam pengerjaan Tugas Akhir
ini.
9. Buat teman-teman satu kost.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.
Medan, Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN Ringkasan Eksekutif ... 1
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Latar Belakang Perusahaan 1. Visi Dan Misi Perusahaan ... 6
2. Tujuan Perusahaan ... 7
3. Data Perusahaan ... 7
4. Biodata Pemilik/Pengurus ... 8
5. Struktur Organisasi ... 8
6. Susunan Pemilik Modal ... 11
B.Aspek Pasar Dan Pemasaran 1. Deskripsi Barang/Produk ... 11
2. Keunggulan Produk Yang Dimilik ... 12
3. Gambaran Pasar ... 12
4. Target Atau Segmen Pasar Yang Dituju ... 13
5. Trend Perkembangan Pasar ... 13
6. Proyeksi Pendapatan dan beban ... 14
7. Strategi Pemasaran a. Pengembangan Produk ... 15
c. Kegiatan Promosi ... 16
d. Strategi Penetapan Harga ... 17
e. Analisis Pesaing ... 17
f. Saluran Distribusi ... 18
C.Analisis Produksi 1. Proses Produksi ... 18
2. Bahan Baku Dan Bahan Penolong ... 31
3. Rencana Pengembangan Usaha ... 31
D.Analisis Sumber Daya Manusia 1. Analisis Kompetensi SDM ... 34
2. Analisis Kebutuhan Dan Pengembangan SDM ... 35
3. Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM ... 35
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi 5. Rencana Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 36
6. Peralatan Dan Sistem Yang Sudah Dimiliki ... 36
7. Tahapan Rencana Pengembangan Teknologi Informasi ... 37
E.Analisis Keuangan 1. Laporan Keuangan a. Biaya Investasi Awal ... 38
b. Biaya Operasional ... 39
c. Proyeksi Penerimaan ... 39
d. Proyeksi Keuntungan ... 40
e. Revenue Cost Ratio (R/C)... 40
f. Break Even Point ... 40
g. Rencana Laporan Laba Rugi... 43
h. Rencana Laporan Neraca ... 44
i. Rencana Arus Kas ... 45
2. Rencana Kebutuhan Pinjaman ... 46
3. Rencana Pengembalian Dana Pinjaman ... 46
F. Analisis Dampak dan Risiko Usaha
1. Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar ... 47
2. Dampak Terhadap Lingkungan ... 47
3. Analisis Resiko Usaha... 47
4. Antisipasi Risiko Usaha ... 47
BAB III PENUTUP A.Kesimpulan ... 48
B.Saran ... 49
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Susunan Pemilik Modal ... 11
Tabel 2. Analisis Pasar ... 17
Tabel 3. Keunggulan Proses yang Dilakukan ... 30
Tabel 4. Bahan Baku Dan Bahan Penolong ... 31
Tabel 5. Tahap-tahap Pengembangan Usaha ... 33
Tabel 6. Analisis Kompetensi SDM ... 34
Tabel 7. Analisis Kebutuhan Dan Pengembangan SDM ... 35
Tabel 8. Rencana Kebutuhan Dan Pengembangan SDM ... 35
Tabel 9. Peralatan Dan Sistem Yang Sudah Dimiliki ... 36
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi... 9
Gambar 2 Gambaran Pasar ... 12
Gambar 3 Proyeksi Pendapatan ... 14
Gambar 4. Proyeksi Biaya ... 15
BAB I PENDAHULUAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
Indonesia adalah negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan
perairan umum (waduk, rawa, sungai, dan danau) yang sangat luas. Perairan
tersebut menyimpan sumber daya alam yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan
untuk kesejahteraan penduduk Indonesia. Sejak dulu nenek moyang bangsa
Indonesia telah memanfaatkan laut dan perairan umum untuk memenuhi
kebutuhan pangan, khususnya protein hewani. Ikan merupakan sumber penyedia
protein hewani terbesar di perairan sejak zaman dahulu. Dan kini, dengan
berkembangnya teknologi budi daya ikan, produksi ikan dapat ditingkatkan untuk
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia dan menambah pemasukan
devisa negara.
Dari banyaknya komoditas perikanan di Indonesia, ikan mas dapat
dikatakan memiliki prospek yang cerah karena sudah dikenal lebih dari 150
tahun yang lalu, ikan ini terus berkembang dan semakin popular di masyarakat.
Hal ini wajar saja karena ikan mas tergolong ikan konsumsi air tawar yang rasa
dagingnya gurih dan memiliki kadar protein tinggi serta harga yang relatif murah.
Budidaya ikan mas telah berkembang pesat di kolam biasa, waduk, sungai air
deras, bahkan ada yang dipelihara dalam keramba di perairan Sumatera Utara.
Disamping itu dalam membudidayakannya tidak terlalu sulit. Danau Toba
membudidayakan ikan mas. Permintaan ikan Mas di Kabupaten Samosir setiap
tahunnya menunjukan peningkatan yang cukup tinggi seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk, dan juga dikarenakan harga ikan yang relatif
lebih murah dibandingkan dengan harga daging dan ayam.
Dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya, ikan mas dapat dianggap
memiliki keunggulan baik dari segi harga maupun permintaan konsumen
sehingga dari segi persaingan dirasakan tidak ada masalah. Sementara itu
permintaan yang cukup besar belum dapat dipenuhi dari produksi ikan mas yang
ada. Hal ini disebabkan oleh belum intensifnya teknologi budidaya ikan mas.
Dengan demikian, walaupun hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik,
peluang pasar masih terbuka.
Perusahaan “Bona Pasogit” direncanakan bergerak di bidang
pembudidayaan ikan mas yang terletak di desa Simarmata, Kecamatan
Simanindo, Kabupaten Samosir. Kolam ikan mas berada di perairan umum
Danau Toba. Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada
pada ketinggian antara 150-1.000 meter diatas permukaan laut, tingkat keasaman
air 5-9 pH dan suhu air yang baik berkisar antara 200-320C. Perairan Danau Toba
sangat cocok untuk budidaya ikan mas karena terletak pada ketinggian 906 meter
dpl, memiliki iklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 250–290C,
kelembaban udara rata-rata 85,04 persen, dan tingkat keasaman air Danau Toba
7,8 pH. Perusahaan “Bona Pasogit” ini dijalankan oleh Rommel Sinaga sebagai
pimpinan perusahaan dibantu dengan tiga orang staf. Produk yang ditawarkan
kolam pembesaran, serta rasanya yang khas dengan kandungan omega dan gizi
yang cukup tinggi, sehingga sering dijadikan sebagai sumber protein yang murah
dan mudah didapat, dengan harga jual terjangkau masyarakat. Namun,
pembudidayaannya akhir-akhir ini banyak mengalami hambatan sehingga kualitas
ikan mas sekarang menurun akibat keterbatasan pengetahuan dalam
mengendalikan genetiknya. Oleh karena itu, kami sebagai perusahaan
pembudidayaan ikan mas akan menawarkan kualitas ikan mas yang bermutu dan
murah.
Rencana pengembangan usaha :
1. Strategi pemasaran:
• Peningkatan produksi
• Pengembangan wilayah pemasaran
• Promosi
• Strategi penetapan harga
2. Penambahan kapasitas produksi
3. Penambahan fasilitas dan peralatan produksi
4. Penambahan dan pengembangan sumber daya manusia.
5. Pemanfaatan tekhnologi informasi.
Prospek pengembangan usaha sangat menjanjikan mengingat masih
tingginya permintaan pasar terhadap ikan mas terlihat dari mahalnya harga ikan
mas di pasaran, masih di impornya perikanan terutama ikan mas dari luar kota
bahkan dari luar negeri, murahnya biaya tenaga kerja dan tempat usaha yang
memulai usaha pembudidayaan ikan mas. Target pasar yang akan dituju
perusahaan pembudidayaan ikan mas ini yaitu pembeli individu (ibu rumah
tangga), distributor yang akan membantu dalam proses pemasaran ke pasar-pasar
tradisional, restaurant.
Modal dasar perusahaan adalah sebesar Rp150.000.000. Proyeksi nilai
penjualan untuk tahun 2012 sebesar Rp 180.000.000, dan peningkatan sebesar
10-15% untuk tahun-tahun berikutnya. Kebutuhan dana sebesar Rp 115.000.000.
Rencana penggunaan dana sebesar Rp50.000.000 digunakan untuk investasi
dalam peningkatan kapasitas produksi dan pemanfaatan teknologi informasi, serta
Rp 65.000.000 digunakan sebagai modal kerja. Jangka waktu pengembalian dana
pinjaman adalah selama 5 tahun dengan tenggang waktu pembayaran 1 bulan
sekali. Agunan yang dimiliki oleh perusahaan adalah tanah bersertifikat senilai
Rp 120.000.000.
Perusahaan ”BONA PASOGIT” memiliki sebuah tim manajemen yang
cukup kuat, dengan Rommel Sinaga sebagai Pimpinan. Oliver F Tambunan
sebagai Staf Keuangan yang bertanggung jawab untuk mengendalikan
kegiatan-kegiatan bidang keuangan perusahaan. Yohanes P Pakpahan sebagai Staf
Administrasi & HRD yang bertanggung jawab pada kepegawaian, keamanan
kolam, dan rencana pengembangan usaha, Zuinli Sidauruk sebagai Pemasaran
yang bertanggung jawab pada pemasaran produk dan link penjualan, serta yang
tidak kalah penting adalah Kaleb Silitonga sebagai Staf Penelitian Dan Riset yang
bertanggungjawab pada pembesaran ikan mas yang meliputi pembelian benih
Kami berkomitmen untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis ini
sehingga mencapai target dari perusahaan kami yaitu menjadi salah satu
perusahaan penyuplai kebutuhan ikan mas di daerah Samosir dan luar pulau
Samosir, membudidayakan ikan mas yang berkualitas tinggi yaitu sehat dan
murah. Saya sebagai pemilik dengan dibantu empat orang staf saya, yang
memiliki keunggulan dibidangnya masing-masing sehingga menjadikan kami tim
yang saling melengkapi, solid dan bertanggungjawab dengan sungguh-sungguh
akan menjalankan usaha pembudidayaan ikan mas ini sehingga mencapai target
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 1. Visi dan Misi
Visi
Ingin menjadi perusahaan pembudidayaan ikan air tawar dengan produk
unggulan ikan mas yang maju, berdaya saing, dan berkelanjuatan dengan
berwawasan lingkungan dan kemasyarakatan dengan kualitas produksi ikan yang
diakui dalam pasar domestik dan internasional sebagai sumber pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Misi
Misi yang dijalankan oleh Perusahaan “BONA PASOGIT” yaitu:
a. Menghasilkan produksi ikan mas yang berkualitas dan berkelanjutan.
b. Menyediakan protein hewani bagi masyarakat guna mendukung ketahanan
nasional.
c. Meningkatkan produksi perikanan budidaya nasional, memperluas
lapangan kerja bidang perikanan dan memproduksi ikan sesuai permintaan
pasar, kebutuhan pangan dan industri.
d. Mendirikan sekolah perikanan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat dalam pembudidayaan ikan.
e. Memberdayakan masyarakat perikanan melalui proses pendidikan,
2. TUJUAN PERUSAHAAN
a) Meningkatkan pendapatan dan devisa serta menciptakan lapangan kerja.
b) Meningkatkan kapasitas sumberdaya perikanan yanng berkelanjutan.
c) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
d) Meningkatkan mutu produk yang dihasilkan.
e) Memperluas jaringan pemasaran.
3. DATA PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan BONA PASOGIT
2. Bidang Usaha BUDIDAYA IKAN
3. Jenis Produk / Jasa IKAN MAS
4. Alamat Perusahaan SIDAJI, KEC. SIMANINDO, KAB.
SAMOSIR
5. Nomor Telepon/Fax 081397547812
6. Alamat E-mail
7. Bank Perusahaan BANK SUMUT
4. BIODATA PEMILIK/PENGURUS
1. Nama ROMMEL SINAGA
2. Jabatan PIMPINAN
3. Tempat dan Tanggal Lahir
LBN. MULANA, 03 DESEMBER 1988
4. Alamat Rumah SIMARMATA, KEC. SIMANINDO
5. Nomor Telepon 081397547052
6. Alamat E-mail
7. Pendidikan Terakhir SMA
5. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi fungsional,
di mana orang-orang digolongkan menurut fungsi atau pekerjaan yang mereka
lakukan. Dalam bentuk organisasi fungsional bawahan mendapat perintah dari
beberapa kepala bagian yang ahli dalam bidangnya.
Kolam Ikan Mas “Bona Pasogit” didirikan dan dimiliki oleh Rommel
Struktur organisasi “Bona Pasogit” terlihat seperti dalam gambar 1.
1.YANI
Gambar 1. Struktur Organisasi Kolam Ikan Mas ”Bona Pasogit”
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing adalah sebagai berikut :
PEMILIK
Pemilik bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian,
pengarahan, mengawasi kinerja bagian pembukuan, peningkatan mutu,
menetapkan tujuan perusahaan, menetapkan dan membuat segala keputusan yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan, merumuskan program kerja jangka
pendek dan jangka panjang, pengembagan usaha, serta menanggulangi
kekurangan dana.
STAF KEUANGAN
▪ Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan.
▪ Menyusun program keuangan perusahaan.
▪ Bertanggung jawab dalam mengatur jalannya kas, baik kas masuk maupun
kas keluar dan bertanggung jawab atas gaji karyawan.
▪ Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
▪ Membuat laporan keuangan pada tiap akhir periode yang ditentukan,
seperti pencatatan hutang dan pajak.
▪ Mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan pembukuan dan
administrasi.
▪ Mencatat semua penerimaan dan pengiriman barang.
STAF ADMINISTRASI DAN HRD
Bertanggung jawab pada kepegawaian, keamanan kolam, dan rencana
pengembangan usaha.
STAF PEMASARAN
• Mengenal dan mencari informasi tentang pasar,
• Menentukan pasar yang potensial untuk membuat ramalan penjualan,
• Menerima pesanan dari konsumen,
• Melakukan promosi,
• Melaksanakan dan menjalankan kebijakan-kebijakan harga yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
STAF PENELITIAN DAN RISET
Bertanggung jawab pada pembesaran ikan mas yang meliputi pembelian
benih ikan mas, proses pembesaran ikan mas, antisipasi dan penanggulangan
penyakit.
Saya sebagai pemilik berkomitmen untuk menjalankan dan
staf saya yang memiliki keunggulan dibidangnya masing-masing sehingga
menjadikan kami tim yang saling melengkapi, solid, dan bertanggung jawab.
6. SUSUNAN PEMILIK MODAL Tabel 1. Susunan Pemilik Modal
NAMA Jumlah Modal Persentase
Rommel Sinaga Rp 150.000.000 100%
T O T A L Rp 150.000.000 100%
B. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 1. DESKRIPSI PRODUK
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang
pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum
masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Dari
banyaknya komoditas perikanan air tawar di Indonesia, budidaya ikan mas
memiliki prospek yang cerah karena sudah dikenal lebih dari 180 tahun yang lalu,
ikan ini terus berkembang dan semakin populer di masyarakat. Hal ini wajar saja
karena rasa daging ikan mas yang gurih dan memiliki kadar protein tinggi serta
harga yang relatif murah. Namun, pembudidayaannya akhir-akhir ini banyak
mengalami hambatan, sehingga kualitas ikan mas sekarang menurun akibat
keterbatasan pengetahuan dalam mengendalikan genetikanya. Oleh karena itu,
kami sebagai perusahaan pembudidayaan ikan mas akan menawarkan kualitas
2. KEUNGGULAN PRODUK YANG DIMILIKI
a. Kualitas ikan dijamin baik dan ikan dijual dalam keadaan hidup sampai
kepada konsumen.
b. Rasa ikan lebih gurih dan tidak berbau lumpur, serta tekstur daging tidak
lembek dan tidak terlalu keras.
c. Rasa dagingnya yang khas dengan kandungan omega dan gizi yang cukup
tinggi, sehingga sering dijadikan sebagai sumber protein yang murah dan
mudah didapat.
d. Harga jual terjangkau oleh kalangan menegah kebawah
3. GAMBARAN PASAR
DATA NILAI PENJUALAN (3 Tahun Terakhir)
Gambar 2. Gambaran Pasar
Kegiatan pemasaran dan promosi yang akan dilakukan adalah:
Melakukan Direct Marketing atau Personal Selling melalui tenaga marketing
Pembuatan dan penyebaran brosur.
Melakukan kerjasama dengan distributor untuk memasarkan ikan ke
pasar-pasar tradisional, Restaurant yang menyediakan menu khusus ikan bakar,
supaya konsumen mendapat kemudahan dalam memperoleh produk tersebut.
Promosi penjualan dengan menggunakan alat peraga seperti: pameran, contoh
barang dan hadiah.
Melakukan kegiatan lomba memancing di kolam khusus sekali sebulan
dengan hadiah tertentu.
4. TARGET ATAU SEGMEN PASAR YANG DITUJU
Gambaran Karakteristik Pembeli/Pengguna
Pembeli individu (ibu rumah tangga)
Restaurant/rumah makan
Konsumen yang memiliki hobbi memancing.
Distributor
Eksportir
5. TREND PERKEMBANGAN PASAR
Ketika pertumbuhan ekonomi membaik maka tingkat pendapatan masyarakat
akan lebih membaik, sehingga permintaan masyarakat terhadap ikan mas akan
lebih tinggi. Berarti tren penjualan akan membaik, maka penerimaan akan
lebih tinggi
Selera konsumen terhadap ikan mas sangat tinggi yang menyebabkan
Saat ini permintaan terhadap ikan air tawar meningkat sehingga banyak
pengusaha yang mengembangkan usahanya dibidang pembudidayaan ikan
mas. Agar dapat terus bersaing dan mengembangkan usaha kolam ikan mas ini
maka kami akan melakukan berbagai inovasi terhadap produk.
6. PROYEKSI PENDAPATAN DAN BEBAN 1. Proyeksi Pendapatan
Gambar 3. Proyeksi Pendapatan
Diharapkan jumlah penjualan ikan mas tahun pertama sebesar 10.000 kg,
dengan asumsi harga per kg ikan mas Rp18.000,-, maka pendapatan dari
penjualan ikan mas tahun 2012 sebesar Rp 180.000.000, dan peningkatan sebesar
10-15% untuk tahun berikutnya.
0 20 40 60 80 100 120 140 160
2012 2013 2014
2. Proyeksi biaya
Gambar 4. Proyeksi biaya
Biaya yang dikeluarkan dalam satu tahun untuk memproduksi ikan mas
sebanyak 10.000 kg diperkirakan sebesar Rp133.470.000,- (Rp 51.270.000,- biaya
tetap dan Rp 82.200.000,- biaya variabel) dan jumlahnya meningkat setiap tahun
sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi.
7. STRATEGI PEMASARAN a. Pengembangan Produk
1. Menciptakan pasar sendiri guna melewati batas equlibrium penjualan dengan
cara mengolah hasil pembudidayaan jadi produk olahan yang dapat
dikonsumsi secara instan.
2. Optimalisasi potensi perikanan dan pemberdayaan masyarakat.
3. Peningkatan mutu benih, mutu hasil produksi dan pemasaran.
4. Penguatan modal dan peningkata sarana serta prasarana terkait pengembangan
budi daya perikanan, termasuk modernisasi sarana dan teknologi pendukung.
5. Peningkatan mutu melalui rekayasa genetika (reproduksi, pertumbuhan, mutu
dan warna daging, efisiensi pakan, ketahanan terhadap penyakit dan
perubahan lingkungan)
6. Sistem budidaya, perlu dikembangan sistem yang lebih efisien dan efektif
mengingat biaya input budidaya yang cenderung meningkat, seperti
penggunaan pakan buatan.
7. Dikarenakan masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap ikan mas
sehingga untuk pengembangan lahan dalam jumlah besarpun masih dirasa
memungkinkan jika hanya mengincar pasar yang sudah ada. Seperti misalanya
diciptakannya frencise peternakan ikan mas yang nantinya kita hanya
bermodalkan bibit yang kita produksi sendiri sehingga kita dapat menjual hasil
bibit, peralatan dan pangan terhadap orang yang mengikuti frencise kita.
b. Pengembangan Wilayah Pemasaran
Perluasan wilayah pemasaran dengan menjalin kerjasama yang baik
dengan pengusaha/distributor di kota Medan dan akan direncanakan untuk
menjajaki ekspor ke Malaysia, serta menciptakan pasar baru.
8. Kegiatan Promosi
1. Promosi Penjualan
Produk sampel
Intensifikasi pameran dagang/bazaar/pasar tradisional.
Diskount Khusus
Jaminan produk
2. Iklan
Selebaran
Sponsor spanduk kegiatan sekolah TK dan SD
3. Personal Selling
Lobbying
Presentasi penjualan
9. Strategi Penetapan Harga
Harga disesuaikan dengan keadaan harga pasar saat ini, biaya operasi
budidaya perikana dan keadaan ekonomi masyarakat lapisan menengah kebawah.
10. ANALISIS PESAING Tabel 2. Analisis Pasar
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. Rumah nilai jual yang tinggi. 2. Usaha yang dilakukan
11. SALURAN DISTRIBUSI
Wilayah pemasaran dan jalur distribusi yang direncanakan:
1. Wilayah Pemasaran
2. Jalur Distribusi
3. Rencana Lokasi/
Counter Penjualan
C. ANALISIS PRODUKSI 1. PROSES PRODUKSI
Gambar 5. Proses Produksi
Lokal………80%
Ekspor……….20%
Individu ………35%
Distributor………65% Kolam Ikan Mas “Bona Pasogit”. Pasar-pasar Tradisional.
PEMIJAHAN PENDEDERAN
PEMBESARAN
PEMANENAN PASCAPANEN
Keterangan:
Kolam
Kolam yang digunakan dalam pembudidayaan ikan mas “Bona Pasogit”
terbagi dua yaitu:
a) Kolam yang segaja dibuat di darat khusus untuk pembibitan ikan mas, berupa
genangan air yang keadaanya dapat dikendalikan. Artinya genangan air
tersebut dapat dengan mudah dikeringkan atau ditambah airnya sesuai
keinginan. Kolam ini dingunakan untuk proses pemijahan dan pendederan
ikan mas.
b) Kolam berupa keramba jaring apung yang khusus untuk pembesaran ikan mas.
Dalam proses produksi dibutuhkan tiga kolam yaitu:
• Kolam Pemijahan
Kolam pemijahan adalah kolam yang sengaja dibuat sebagai tempat
perkawinan induk-induk ikan budidaya. Bentuk kolam pemijahan empat persegi
panjang yang di buat di darat. Kolam pemijahan dibuat dengan sistem pengairan
yang baik yaitu mudah dikeringkan dan pada lokasi yang mempunyai air yang
mengalir serta bersih. Kolam pemijahan tidak bocor dan bersih dari kotoran atau
rumput-rumput liar.
Lebar kolam tidak terlalu beda dengan panjang kakaban (ijuk yg dijepit
dng bambu dibelah dua memanjang, dipakai untuk melindungi telur-telur ikan di
dalam kolam). Kedalaman kolam pemijahan cukup untuk tinggi air sekitar tiga
perempat sampai satu meter. Dasar kolam berupa tanah yang keras supaya tidak
Pengeringan merupakan faktor yang penting. Untuk memudahkan pengeringan
dasar kolam dibuat agak miring kearah saluran pembuangan air. Kolam diairi
hingga mencapai 30-40 cm. Setelah diari, kolam ditebari induk dengan kepadatan
1 ekor/m². Perbandingan induk jantan dan betina adalah 1: 3. Luas kolam 40 m²
maka induk yang ditebarkan sebanyak 40 ekor yang terdiri dari 10 ekor jantan dan
30 ekor betina. Dalam kolam pemijahan dibutuhkan lima buah kakaban.
• Kolam Pendederan
Kolam pendederan di buat di darat yang bentuknya adalah segi empat.
Untuk kegiatan pendederan ini luas kolam 25 m² dengan lima buah kakaban.
Kakaban merupakan tempat menempelkan telur, terbuat dari bahan ijuk pohon
enau yang dijepit oleh dua bilah bambu yang di paku. Pemasukan air dengan
menggunakan pralon. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran dasar) dan di dekat
pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir adalah tempat berkumpulnya
benih saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih. dasar
kolam dibuat miring ke arah pembuangan.
• Kolam Pembesaran
Khusus untuk pembesaran ikan mas kolam yang dingunakan adalah kolam
keramba jaring apung di Danau Toba. Kerangka keramba jaring apung terbuat
dari kayu, karna harganya relatif murah dan ketersediaannya di lokasi budidaya
sangat banyak. Ukuran kerangka keramba jaring apung satu petak adalah 5X5 m
dan Satu unit jaring terapung terdiri dari empat buah petak. Kerangka keramba
jaring apung menggunakan pelampung berupa drum plastik yang berkapasitas 200
ukuran 5mm . Keramba jaring apung harus memiliki jangkar agar keramba tidak
hanyut terbawa oleh arus air dan angin yang kencang. Jangkar terbuat dari semen
dan berat jangkar berkisar antara 50 – 75 kg. Jumlah jangkar untuk satu unit
keramba adalah 4 buah yang diikat pada setiap sudut keramba. Jaring keramba
terbuat dari bahan polyethylene atau disebut jaring trawl, ukuran mata jaring yang
digunakan adalah 1 cm.
Pemijahan
Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan. Proses pemijahan yang
dilakukan secara alami dengan menggunakan kakaban sebagai tempat
menempelnya telur. Induk yang digunakan baik jantan maupun betina adalah yang
sudah matang kelamin. Ciri-ciri calon induk ikan mas betina yang baik diantara
lain kepala relatif kecil dibandingkan dengan badannya dan bentuknya agak
meruncing, badan tebal berpunggung tinggi, sisik teratur/rapi, sirip dada mulus.
Induk ikan mas betina hasil seleksi sudah dapat mulai dipijah setelah berumur satu
setengah sampai dua tahun, setelah mencapai berat sekitar 2 kg. Ikan mas jantan
yang sudah siap untuk dipijahkan akan mengeluarkan cairan putih (sperma)
apabila perut diurut kearah anus. Dalam proses pemijahan ikan mas, ikan
dirangsang dengan cara membuat lingkungan kolam menyerupai keadaan
lingkungan perairan umum, dimana ikan ini biasanya memijah secara alami.
Peralatan yang digunakan dalam proses pemijahan adalah hapa dan kakaban.
Hapa adalah kantong yang dibuat kain terilin berwarna putih, dengan ukuran
panjang 7 m, lebar 4 m, dan tinggi 1 m. Hapa juga bisa dibuat dari jaring dengan
dijepit dengan bambu dibelah dua memanjang, dipakai untuk melindungi
telur-telur ikan di dalam kolam. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemijahan
ikan mas adalah :
• Mengisi kolam pemijahan dengan air setinggi 75-100 cm
• Memasang hapa untuk mempermudah panen larva di bak atau di kolam
dengan ukuran 7 x 4 x 1 meter. Hapa dilengkapi dengan pemberat agar tidak
mengambang.
• Memasang kakaban didalam kolam pemihajan (dalam hapa).
• Memasukkan induk Ikan Mas jantan dan betina siap pijah. Kepadatan kolam
sebanyak 1 ekor/m². Perbandingan jantan dan betina adalah 1:3. Dengan
kolam 40 m² dapat diisi 30 ekor induk betina dan 10 ekor induk jantan.
• Pemberian pakan. Pakan yang diberikan adalah pelet, dengan dosis pemberian
pakan 3-5% dari bobot tubuh induk ikan mas. Untuk 40 kg induk ikan mas
dengan berat rata-rata 2 kg jumlah pakan yang diberikan setiap hari adalah 4
kg. Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore hari.
Pemijahan biasanya mulai berlangsung pada hari ke-7 setelah penebaran
induk. Untuk satu ekor induk ikan bisa menghasilkan telur sebanyak 1.000. Telur
yang dihasilkan kemudian dierami dalam mulut ikan. Setelah telur berusia kurang
lebih dua hari maka telur ikan mas akan menetas menjadi larva. Dua hari setelah
menetas larva masih mendapatkan suplai makanan cadangan dari telur, setelah itu
diberi makanan tambahan berupa kuning telur rebus. Seminggu setelah telur
menetas larva siap dipanen untuk ditebar di kolam pendederan. Pemanenan
menyebabkan larva masih berada di permukaan air. Bila terlambat, larva sudah
berada di tengah kolam sehingga penangkapan menjadi sulit. Pemanenan
dilakukan dengan cara ditangkap dengan sekup net besar atau waring. Setelah
ditangkap, larva di masukkan ke ember dan ditampung dalam hapa halus yang
dipasang di kolam tersebut. Saat itu juga larva harus ditebarkan ke kolam
pendederan.
Pendederan
Pendederan adalah kegiatan pemeliharaan benih ikan berukuran 1-3 cm
yang berasal dari kegiatan pemijahan hingga mencapai ukuran yang siap
dipelihara di kolam pembesaran. Pendederan dilakukan di kolam semen yang
dasarnya tanah. Persiapan kolam tanah adalah dengan meratakan tanah dasarnya,
tebarkan dua karung kotoran ayam, isi air setinggi kurang lebih 40 cm dan rendam
selama 5 hari tanpa aliran air. Hal ini dimaksudkan agar plankton dan sumber
makanan alami ikan mas tumbuh di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam 40
m2 tebar 20.000 ekor larva, penebaran dilakukan pada pagi hari. Untuk hidup
sehat dan tumbuh optimal, ikan memerlukan pakan. Dalam pembenihan secara
intensif diutamakan pemberian pakan buatan. Pakan yang berkualitas baik
mengandung zat-zat makanan yang cukup, yaitu protein yang mengandung asam
amino esensial, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Pakan tambahan
diberikan setelah dua hari dari penebaran, karena pada awal penebaran, pakan
alami masih cukup tersedia. Pakan tambahan yang diberikan berupa pelet dalam
bentuk tepung atau pelet yang dibasahi air. Pemberiannya dilakukan dua kali
berudu pada minggu pertama, 30 gram pada minggu kedua, demikian seterusnya
dosis pakan ditambah sesuai dengan kebutuhan. Pemberian pakan tambahan
dilakukan dengan cara menebar langsung ke kolam secara merata. Pendederan
dilakukan selama 6 minggu atau benih sudah mencapai ukuran 8-10 cm dengan
berat 15-20 g/ekor.
Pembesaran
Pembesaran ikan mas dilakukan di kolam keramba jaring apung yang
dipasang diperairan umum Danau Toba. Pemilihan lokasi penempatan jaring
dalam suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produksi.
Beberapa karakteristik perairan yang tepat antara lain adalah air bergerak dengan
arus terbesar, tetapi bukan arus kuat, Penempatan jaring dipasang sejajar dengan
arah angin, badan air cukup besar dan luas sehingga dapat menjamin stabilitas
kualitas air, kedalaman air minimal dapat mencapai jarak antara dasar jaring
dengan dasar perairan 1 m. Kualitas air mendukung pertumbuhan ikan mas
dengan suhu perairan 200-300C, oksigen terlarut tidak kurang dari 4,0 mg/l, dan
kecerahan tidak kurang dari 80 cm. Ukuran benih ikan mas yang dibesarkan di
keramba jaring apung adalah 100 gram per ekor. Sementara padat penebarannya
hanya sekitar 10-15 ekor/m². Panjang keramba jaring apung 20 m, lebar 20 meter,
dan tinggi jaring 4 meter dari permukaan air. Penebaran benih ikan mas kedalam
kolam pembesaran/keramba jaring apung dilakukan pada pagi hari. Benih yang
ditebar sebanyak 13.000 ekor, dan ikan yang hidup diperkirakan sebanyak 12.500.
a. Pemberian pakan
Faktor pakan mempengaruhi pertumbuhan ikan. Agar pertumbuhan tinggi,
diperlukan pakan dalam kualitas dan jumlah yang memadai serta lingkungan yang
baik. Pakan yang dimanfaatkan ikan pertama-tama digunakan untuk merawat
tubuh dan memperbaiki organ tubuh yang rusak, seperti menggerakkan jantung
dan usus, berenang, penyembuhan organ yang luka. Setelah itu baru kelebihan
makanan yang digunakan untuk pertumbuhan. Ikan mas di keramba jaring apung
dipelihara dalam kepadatan tinggi. Di dalam petak tambak terdapat pakan alami
yang tumbuh di dalam petakan atau masuk bersama aliran air. Kendatipun
demikian dibanding dengan jumlah ikan yang tinggi, keberadaan pakan alami
sebagai sumber pakan ikan jauh dari memadai, sehingga diperlukan pakan jenis
lain yang disebut pakan buatan. Pada budidaya intensif peranan pakan sangat
penting karena sebagian besar biaya operasional digunakan untuk pembelian
pakan. Pengelolaan pemberian pakan dalam budidaya di keramba jaring apung
pada dasarnya dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ikan dengan
menggunakan biaya pakan ikan serendah-rendahnya, melalui pemilihan pakan
yang berkualitas, penentuan jumlah yang mencukupi dan cara pemberian pakan
yang tepat.
Sebagai pengganti pakan alami, pakan buatan harus memiliki kandungan
gizi lengkap. Ada sumber kalori, protein, vitamin dan mineral. Kandungan protein
yang diperlukan 25-30% dan kandungan kalori 2500 kalori. Bentuk pakan
bermacam, macam ada yang tepung, pelet atau remah. Pakan yang diberikan
bukan berbentuk tepung karna akan banyak yang terbuang. Sifat pakan buatan
berbentu pelet ada yang terapung atau tenggelam. Dalam proses pembesaran ini
menggunakan pelet terapung agar memudahkan kita memantau pakan yang
diberikan apakah dimakan atau tidak.
Jumlah pakan yang diberikan setiap hari disesuaikan dengan berat ikan.
Tingkat pemberian pakan 3-5% dari bobot tubuh ikan mas per hari, artinya untuk
13.000 ekor benih ikan mas dengan berat rata-rata per ekor 100 gram, diberi
pakan sebanyak 39 kg (13.000 x 100 gram x 3% ). Dosis pemberian pakan tiap
hari ditambah sejalan dengan pertambahan berat ikan mas, contoh pada saat berat
ikan mas mencapai berat rata-rata 800 gram maka jumlah pakan yang diberikan
sebanyak 347 kg (13.000 x 800 gram x 3%). Pemberian pakan dua kali sehari,
yaitu pagi dan sore hari. Pakan diberikan dengan cara ditebarkan secara merata
dengan harapan setiap individu akan mendapatkan jumlah pakan yang sama.
b. Penanggulangan penyakit ikan mas.
Penyakit ikan biasanya timbul berkaitan dengan lemahnya kondisi ikan
yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu antara lain penanganan ikan, faktor
pakan yang diberikan, dan keadaan lingkungan yang kurang mendukung. Pada
padat penebaran ikan yang tinggi jika faktor lingkungan kurang menguntungkan
misalnya kandungan zat asam dalam air rendah, pakan yang diberikan kurang
tepat baik jumlah maupun mutunya, penanganan ikan kurang sempurna, maka
ikan akan menderita stress. Dalam keadaan demikian ikan akan mudah terserang
oleh penyaki. Oleh karna itu, dibutuhkan keahlian khusus dalam penaganan ikan
adalah dengan cara memisahkan ikan yang terinfeksi penyakit supaya tidak
menyebar kepada ikan yang lain. Beberapa jenis penyakit ikan dan cara
penaganannya yaitu:
a. Penyakit bintik putih.
Gejala awal ikan mas terserang penyakit ini adalah adanya bintik putih
baik pada kulit, sirip, mata dan insang. Kasus infeksinya lebih sering pada kondisi
ikan dengan kepadatan tinggi, dengan suhu air rendah (dibawah 25°C).
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara pencegahan yaitu
mempertahankan kondisi perairan dalam keadaan yang optimal antara lain cukup
oksigen, mengurangi kepadatan serta mempertahankan suhu air pada keadaan
otimum. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan yang terinfeksi
dalam suatu wadah pada larutan campuram formalin 25 ml/m3 air dan malachite
green oxalat 0.15 g/m3 air selama 24 jam.
b. Penyakit Trichodiniasis
Penyakit ini disebabkan oleh Trichodina sp. Parasit ini banyak terjadi pada
ikan ukuran benih terutama apabila ikan berada dalam keadaan stress yang
diakibatkan antara lain oleh kepadatan terlalu tinggi penanganan yang kurang
sempurna, pemberian pakan yang kurang tepat baik mutu maupun jumlahnya
terutama pada keadaan temperatur air turun. Gejala klinis yang ditunjukkannya
adalah ikan yang terinfeksi biasanya menggosok-gosokan badannya pada dasar
atau dinding kolam. Penanggulangan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan
cara pencegahan yaitu antara lain dengan penanganan yang sempurna, penerapan
dilakukan dengan cara perendaman dalam larutan formalin 25 ml/m3 air selama
24 jam, atau Acriflavin dengan dosis 3 mg/l air selama 15 sampai 30 menit yang
dilakukan dalam bak atau wadah penampung.
c. Penyakit "kutu ikan".
Parasit ini terkenal dengan nama kutu ikan (fish lice), bergerak sangat
cepat, bersifat sebagai parasit obligat. Namun demikian ia hanya dapat bertahan
hidup sementara diluar tubuh inangnya. Selain sebagai parasit, Argulus juga dapat
menjadi penyebab timbulnya infeksi kedua antara lain oleh bakteri, jamur maupun
virus karena akibat luka gigitannya. Pengobatan dapat dilakukan dengan
merendan ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah penampung dengan larutan
garam dapur 1.25% selama 10-15 menit.
Pemanenan
Panen adalah pemungutan hasil ikan yang dipelihara. Jika pemeliharaan
kita berhasil dengan cukup baik, pemanenan ikan mas hasil pembesaran dapat
dilakukan setelah ikan berumur 4-5 bulan terhitung sejak benih mulai ditebar
dikolam pembesaran. Berat rata-rata dapat mencapai 600-900 gram per ekor.
Waktu pemanenan dilakukan hari tidak panas yaitu sore hari. Ini dimaksudkan
agar ikan tidak mengalami stres akibat suhu siang hari yang panas. Apabila
pemanenan dilakukan sore atau malam hari, kondisi ikan akan tetap segar sampai
ketempat tujuan pemasaran. Alat yang digunakan dalam pemanenan adalah serok
bulat dengan tali jaring yang tebal. Pemanenan dapat dilakukan dengan dua cara
a. Panen total
Pemanen total akan dilakukan apabila penjualan hasil panen/pemasaran
ikan sudah jelas.
b. Panen sebagian
Panen sebagian untuk mengatasi anjloknya harga ikan mas yang dikirim
kepasaran. Karena anjloknya harga ikan sering disebabkan oleh suplai atau
pasokan ikan yang berlebihan dan tidak adanya pengaturan. Dengan cara ini,
supali iakn mas dapat diatur frekuensi pemanenannya dan perputaran modal akan
lebih pendek sehingga kebutuhan yang lain dapat terpenuhi.
Pascapanen
Penanganan pascapanen ikan mas dapat dilakukan dengan cara
penanganan ikan hidup maupun ikan segar.
Penanganan ikan hidup
Ikan mas akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal
yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan
hidup, segar dan sehat antara lain:
- Dalam pengangkutan menggunakan air yang bersuhu rendah sekitar 200C.
- Waktu pengangkutan pada pagi hari atau sore hari.
- Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
Penanganan ikan segar
Ikan mas segar merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang
perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
- Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dari lendir.
- Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup.
- Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-70 C.
Pembudidayaan ikan dilakukan dengan cara intensif sehingga
menghasilkan ikan mas yang berkualitas baik, dan jumlah produksi ikan yang
tinggi.
Tabel 3. Keunggulan Proses yang Dilakukan
Kriteria Tradisional Intensif
Spesifikasi kolam Sederhana Mengikuti aturan tertentu
Bibit Penangkapan tanpa seleksi
sehingga ukuran tidak seragam
Penangkapan terseleksi sehingga ukuran seragam
Kepadatan penebaran Rendah Tinggi
Makanan Alami, apa yang tersedia di
tambak tingkat keasaman air (pH)
2. BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG Tabel 4. Bahan Baku Dan Bahan Penolong
Bahan Baku
Kebutuhan Rata-Rata per 3
Bulan
Sumber
Indukan Ikan Mas 30 ekor UPTD Pembudidayaan Ikan
Pejantan Ikan Mas 10 ekor UPTD Pembudidayaan Ikan
Tepung Jagung 1 Goni Pasar-pasar tradisional
Pelet 3.000 kg UPTD Pembudidayaan Ikan
Bahan Penolong
Kebutuhan Rata-Rata per 3
Bulan
Sumber
Ijuk 15 Ikat Pasar-pasar tradisional
Bambu 10 Batang Pasar-pasar tradisional
Obat Ikan Satu paket UPTD Pembudidayaan Ikan
3. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA Strategi Produksi
• Peningkatan kualitas ikan mas
• Pembelian mesin blower untuk peningkatan kapasitas produksi
• Penambahan jumlah ikan dan perbesaran kolam ikan.
• Peningkatan keahlian tenaga kerja dibidang perikanan.
Strategi Organisasi Dan SDM
• Perekrutan tenaga kerja yang terampil pada bidangnya
masing-masing. Pembentukan struktur manajemen dan organisasi sesuai
• Pengawasan terhadap kinerja para pekerja.
• Pelatihan tenaga kerja yang sudah ada
Strategi Marketing
• Melakukan kerja sama dengan distributor untuk memasarkan ikan
mas.
• Membuat sampel produk untuk di presentasikan ke para
distributor/individu
• Pembuatan iklan di media cetak, dan penyebaran brosur
• Memberikan diskon khusus dan voucher setiap pembelian diatas 20 kg
• Memberikan sponsor kegiatan di sekolah TK dan SD
• Pengembangan distribusi pemasaran kewilayah Pematang Siantar dan
Medan
• Kerjasama dengan eksportir untuk pengiriman barang ke luar negeri.
Strategi Keuangan
• Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha.
• Mencari pinjaman untuk pengembangan dan perluasan usaha.
Tabel 5. Tahap-tahap Pengembangan Usaha
KEGIATAN
Bulan
1 2 3 4 5 6 7
1. Restrukturisasi manajemen dan
organisasi
2. Perekrutan karyawan
3. Pelatihan Karyawan
4. Proses produksi
5. Promosi penjualan
6. Penjajakan perluasan wilayah pemasaran
7. Pengendalian sistem keuangan
D. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) 1. ANALISIS KOMPETENSI SDM
Tabel 6. Analisis Kompetensi SDM
BAGIAN/DEPT Jumlah
Bagian Keuangan 1 Bagian
keunggulan dan kompetensi SDM lainnya adalah semua staf sudah
dibekali dengan keahlian dibidangnya masing-masing sehingga memudahkan
dalam melaksanakan tugas pada setiap bagian. Sehingga kegiatan pembudidayaan
ikan dapat berjalan dengan baik.
2. ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Tabel 7. Analisis Kebutuhan Dan Pengembangan SDM
JABATAN
Tenaga kerja bagian Riset dan
Penelitian
S1 1 Ahli dalam
pembudidayaan
ikan.
3. RENCANA KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
Tabel 8. Rencana Kebutuhan dan Pengembangan SDM
JABATAN
Tenaga kerja bagian Riset &
Penelitian
E. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
1. RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
PEMASARAN
Pembuatan brosur,daftar pelanggan, daftar penjualan dengan
mempergunakan program komputerisasi.
Mencari peluang pasar pada situs-situs web.
PRODUKSI
Pembuatan sistem manajemen produksi ( daftar bahan baku, bahan
penolong, barang jadi, daftar persediaan).
KEUANGAN
Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan
program komputerisasi.
2. PERALATAN DAN SISTEM YANG SUDAH DIMILIKI Tabel 9. Peralatan Dan Sistem Yang Sudah Dimiliki
Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat Lunak yang Digunakan Acer Intel Core 2 Duo Windows 7, MS Office 2007, ACD
System, Adobe, SMADAV. Printer iP1900 series
3. TAHAPAN RENCANA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
Tabel 10. Rencana Pengembangan Teknologi
KEGIATAN Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sistem komputerisasi pembuat data
pelanggan, system keuangan, data
persediaan dan penjualan
Pencaharian informasi pasar dan
F. ANALISIS KEUANGAN 1. LAPORAN KEUANGAN a. Biaya Investasi Awal Tabel 11. Biaya Investasi Awal
No Item Jumlah
Nilai sisa Penyusustan
pertahun (Rp)
1. Sewa Tanah dibayar di muka Rp
40.000.000,-
10 - Rp
4.000.000,-
2. 3 kolam ikan untuk pemijahan,
pendederan, dan pembesaran Rp
b. Biaya Operasional
Tabel 12. Biaya tetap dan Biaya Variabel
Biaya Tetap Biaya 3bulan 1 tahun
Biaya perawatan Rp 100.000,- Rp 400.000,-
Gaji karyawan Rp 10.800.000,- Rp 43.200.000,-
Pajak Rp 20.000,- Rp 80.000,-
Penyusutan Rp 1.897.500,- Rp
7.590.000,-Total biaya tetap Rp 12.817.500,- Rp 51.270.000,-
Biaya Variabel Biaya 3 Bulan 1 Tahun
Listrik, dan telepon Rp 300.000,- Rp 1.200.000,-
Induk ikan (100@ Rp 20.000,-) Rp 2.000.000,- Rp 8.000.000,-
Pakan (pelet 888 dan pelet 999)
6.000 kg @ Rp 3.000 Rp 18.000.000,- Rp 72.000.000,-
Isi ulanng oksigen 5 kali Rp 50.000,- Rp 200.000,-
Obat-obatan 1 paket Rp 100.000,- Rp 400.000,-
Upah tenaga panen Rp 100.000,- Rp 400.000,-
Total Biaya Variabel Rp 20.550.000,- Rp 82.200.000,-
Total Biaya Operasional Rp 33.367.500 Rp133.470.000,-
c. Proyeksi Penerimaan dalam Satu Tahun
Harga jual ikan mas rata-rata per kg Rp 18.000, produksi total per tahun
d. Proyeksi Keuntungan dalam Satu Tahun
Proyeksi keuntungan = Penerimaan Total – biaya total
= penerimaan total – (biaya tetap + biaya Variabel)
= Rp 180.000.000 – (Rp 51.270.000 + Rp 82.200.000)
= Rp 180.000.000 – Rp5.242,3 kg
= Rp 46.530.000,-
e. Revenue Cost Ratio (R/C)
Revenue cost ratio merupakan perbandingan antara penerimaan dengan
biaya operasional yang dikeluarkan. Revenue cost ratio yang bernilai 1 berarti
setiap 1 rupiah modal yang dikeluarkan menghasilkan keuntungan 1 rupiah
(impas).
= Penerimaan Total : Biaya Operasional
= Rp 180.000.000 : Rp133.470.000
= 1,4
Revenue Cost Ratio (R/C) yang diperoleh sebesar 1,4. Ini berarti setiap Rp 1,00
yang dikeluarkan akan mendapat penerimaan sebesar Rp 1,4.
f. Break Even Point
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan
dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak
menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian
sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya
menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup
biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian.
Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan
melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan. Konsep analisis
Break Even Point berfungsi sebagai alat bagi manajemen untuk mengetahui
potensi laba yang belum dimanfaatkan oleh perusahaan, dan dapat membantu
pimpinan dalm mengambil keputusan mengenaihal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
c. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita
rugi.
d. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume
penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Adapun rumus Break even point, sebagai berikut:
Break Even Point (dalam unit)
BEP = Biaya Tetap : (harga jual per unit – biaya variabel per unit)
Biaya Variabel per unit = biaya variabel : jumlah produksi
= Rp 82.200.000 : 10.000
= Rp 8.220
BEP = Rp 51.270.000 : (18.000 – 8.220)
= Rp 51.270.000 : Rp 9.780
Break Even Point (dalam rupiah)
BEP = Total Biaya Tetap : 1 – (Biaya Variabel per kg : Harga Jual Per kg)
= Rp 51.270.000 : 1-( Rp 8.220 : Rp18.000)
= Rp 51.270.000 : 1- 0,457
= Rp 51.270.000 : 0,543
= Rp 94.361.706,-
Artinya titik impas usaha akan diperoleh apabila produksi ikan yang
dihasilkan per tahun minimun 5.242,3 kg atau menjual sebesar Rp 94.361.706,-
agar mencapai titik impas (perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau
g. Rencana Laporan Laba Rugi
BONA PASOGIT
RENCANA LAPORAN LABA RUGI TAHUN 2012 (Dalam Rupiah)
A. HASIL PENJUALAN
PENJUALAN 180.000.000
Sub Total Hasil Penjualan 180.000.000
B. BIAYA TETAP
Biaya perawatan 400.000
Gaji karyawan 43.200.000
Penyusutan 7.590.000
Biaya Produksi Lain-Lain 0
Sub Total Biaya Tetap 51.190.000
C. BIAYA VARIABEL
Pakan (18.000kg @ Rp4.000) 72.000.000
Induk ikan (400@ Rp 20.000,-) 8.000.000
Listrik, dan telepon 1.200.000
Isi ulanng oksigen 200.000
Obat-obatan 400.000
Upah tenaga panen 400.000
Sub Total Biaya Variabel 82.200.000
D. TOTAL BIAYA (B+C) 133.470.000
E. Laba Sebelum Pajak (A-D) 46.610.000
F. Pajak 80.000
h. Rencana Laporan Neraca
BONA PASOGIT
RENCANA LAPORAN NERACA TAHUN 2012 (Dalam Rupiah)
AKTIVA
Jumlah Aktiva Lancar 119.064.000 B.AKTIVA TETAP Jumlah Aktiva Tetap 77.466.000 JUMLAH AKTIVA (A+B) 196.530.000
PASIVA
C. HUTANG JANGKA PENDEK Hutang Dagang 0i. Rencana Arus Kas
BONA PASOGIT RENCANA ARUS KAS TAHUN 2012-2014 (Dalam Rupiah)
2012 2013 2014
A. Arus kas dari kegiatan operasi Kas Masuk
Penerimaan dari Penjualan 180.000.000 198.000.000 217.000.000
Total Kas Masuk 180.000.000 198.000.000 217.000.000
Kas Keluar
Biaya Pemeliharaan 400.000 600.000 900.000
Gaji Karyawan 3.200.000 43.200.000 43.200.000
Listrik,Air,Telepon 1.200.000 1.200.000 1.200.000
Penyusutan 7.590.000 7.590.000 7.590.000
Pakan Pelet 72.000.000 74.000.000 76.000.000
Upah Tenaga Panen 400.000 600.000 1.000.000
Total Kas Keluar 33.470.000 136.970.000 142.940.000 Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Operasi
46.530.000 61.030.000 75.060.000 B. Arus Kas dari Kegiatan
Investasi
Pembelian Peralatan 0 0 20.000.000 Pembelian Mesin Pompa Air 0 6.000.000 0
Total Arus Kas dari Kegiatan Investasi
0 (6.000.000) (20.000.000) C. Arus Kas Dari Kegiatan
Pendanaan
Pinjaman Jangka Panjang 0 0 115.000.000
Total Arus Kas Dari Kegiatan Pendanaan
2. RENCANA KEBUTUHAN PINJAMAN TOTAL NILAI KEBUTUHAN
PINJAMAN / MODAL
Rp 115.000.000,-
TOTAL NILAI KEBUTUHAN MODAL INVESTASI
Rp 100.000.000,-
TOTAL NILAI KEBUTUHAN MODAL KERJA
Rp 15.000.000,-
3. RENCANA PENGEMBALIAN DANA PINJAMAN JANGKA WAKTU PENGEMBALIAN 5 tahun MASA TENGGANG PEMBAYARAN 1 bulan sekali
4. AGUNAN YANG DIMILIKI
1. Jenis Agunan
2. Aspek Legalitas
3. Nilai Agunan
Tanah
Sertifikat BPN
G. ANALISIS DAMPAK DAN RISIKO USAHA
1. DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR − Menyerap tenaga kerja di sekitar lingkungan perusahaan.
2. DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN
Dampak terhadap lingkungan adalah air jadi tercemar, akibat sisa pakan
yang terbuang kedalam air yang tidak dimakan ikan. Keadaan ini dapat
diminimalisir dengan cara pemberian pakan ikan secara tepat/ tidak berlebihan.
3. ANALISIS RESIKO USAHA
o Bencana alam seperti banjir.
o Kenaikan Upah Tenaga Kerja sebesar
o Penurunan daya beli masyarakat
o Kerusakan mesin- mesin peralatan
o Penyakit juga biasa meyerang perikanan.
4. ANTISIPASI RISIKO USAHA
- mencari lokasi kolam yang aman dari banjir
- Membuat kontrak dengan tenaga kerja
- Meperluas saluran distibusi pemasaran dan penekanan peningkatan
kuantitas ekspor
- Melakukan maintenance secara berkala
- Melakukan pemeriksaan rutin terhadap ikan mas, karna kemungkinan
terserang penyakit juga besar sehingga penting untuk segera
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa:
1. Prospek pengembangan usaha pembudidayaan ikan mas sangat menjanjikan
mengingat masih tingginya permintaan pasar baik dalam negeri maupun
ekspor terhadap ikan mas terlihat dari mahalnya harga ikan mas dipasaran.
2. Target pasar yang akan dituju perusahaan pembudidayaan ikan mas ini yakni
pembeli individu (ibu rumah tangga), distributor selaku perantara yang akan
membantu dalam proses pemasaran ke pasar-pasar luar negeri tradisional,
restaurant, konsumen yang memiliki hobbi memancing.
3. Penggunaan teknologi informasi khususnya internet dalam proses pemasaran
produk sangat membantu dalam memasarkan produk ke masyarakat sehingga
proses pemasaran menjadi lebih cepat, hemat biaya, hemat tenaga.
4. Masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap ikan mas sehingga
memungkinkan untuk pengembangan lahan dan pengembangan pemasaran
B. Saran
1. Sebaiknya masyarakat di sekitar Danau Toba memulai usaha pembudidayaan
ikan mas ini guna membantu pemenuhan kebutuhan terhadap konsumsi ikan
mas masyarakat Indonesia, karna masih sangat tingginya permintaan pasar
terhadap ikan mas menyebabkan prospek pembudidayaan ikan mas sangat
cerah.
2. Sebaiknya para konsumen yang hobbi memancing menyalurkan hobinya di
kolam yang dibuat khusus untuk tempat pemancingan, karna konsumen yang
hobi memancing sangat di butuhkan dalam pemenuhan target penjualan yang
direncanakan perusahaan kami.
3. Sebaiknya pemerintah memperluas jaringan internet keseluruh wilayah
Indonesia, karna teknologi informasi khususnya internet memiliki peranan
DAFTAR PUSTAKA
Arie, Usni, 2000. Pembenihan dan Pembesaran Nila Gift, Cetakan II, Penebar Swadaya, Jakarta.
Ghufran, M, 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan, Cetakan I,
Penerbit PT Rineka Cipta dan PT Bina Adiaksara, Jakarta
Junianto, 2003. Teknik Penanganan Ikan, Cetakan I, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta
Lentera, Tim, 2002. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Air Deras, Agro Media Pustaka, Jakarta.
Sumantadinata, Komar, 1981. Pengembangan Ikan-Ikan Peliharaan di
Indonesia, Sastra Hudaya, Bogor.
Sutanto, Adi, 2002. Kewiraswastaan, Cetakan I, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.