• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pemberdayaan Masyarakat Desa Won

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Pemberdayaan Masyarakat Desa Won"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DI DESA WONOMULYO, KECAMATAN PONCOKUSUMO, KABUPATEN MALANG

Disusun oleh :

Muhammad Khairul Anwar 201410210311028 Fadhli Izhhar Sutisna 201410210311063

Rully Fachri R 201410210311082

Fahmi Ramadhan 201410210311086

LABORATORIUM AGRIBISNIS JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum lapang Pemberdayaan Masyarakat disusun berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mulai tanggal 16 Oktober 2016, oleh :

Kelompok : 6 (enam)

Nama/NIM : Muhammad Khairul Anwar 201410210311028 Fadhli Izhhar Sutisna 201410210311063

Rully Fachri R 201410210311082

Fahmi Ramadhan 201410210311086

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian – Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

Telah Disahkan dan Disetujui, Tanggal, 14 November 2016

Instruktur Assisten

(Ir. Gumoyo Mumpuni N, MP) (Citra Ni’matus Sa’diyah)

Mengetahui,

Kepala Laboratorium Agribisnis

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunian-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan praktikum lapang Sosiologi Pertanian.

Adapun penyusunan laporan ini tidak lepas dari semua pihak, baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini :

1. IbuProf. Dr. Indah Prihartini, MP selaku dosen kelas mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat yang telah membimbing dan mengajari kami dalam mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat.

2. Ibu Ir. Gumoyo Mumpuni Ningsih, MP, selaku instruktur dosen mata kuliah praktikum Pemberdayaan Masyarakat yang telah membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.

3. Mbak Citra dan mbak Rahmi selaku asisten laboraturium Agribisnis yang telah memberi saran dan kritik yang membangun kepada kami.

4. Orang tua dan teman-teman Agribisnis 5B yang telah memberikan semangat dan membantu dalam pelaksanaan tugas ini.

Penulis sadar bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulismengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini dan laporan berikutnya.

Malang, 15 November 2016

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR TABEL...iv

DAFTAR GAMBAR...v

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan...2

BAB II GAMBARAN DAERAH...3

2.2 Letak Geografis...3

2.1.1 Peta Desa...4

2.1.2 Sejarah Desa...5

2.2 Gambaran Penduduk...6

2.2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia...6

2.2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan...7

2.2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin...8

2.2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama...9

2.2.5 Mata Pencaharian Penduduk...10

2.2.6 Kesehatan...10

2.2.7 Keadaan Ekonomi...11

2.3 Gambaran Hasil Pertanian...11

2.3.1 Gambaran Umum Hasil Pertanian di Desa Wonomulyo...12

2.3.2 Kalender Musim...14

BAB III MASALAH DAN POTENSI...16

3.1 Gambaran Masalah Desa...16

3.2 Potensi Desa...17

BAB IV PROGRAM PEMBERDAYAAN...20

4.1 Program Pemberdayaan masyarakat...20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...21

5.1 Kesimpulan...21

5.2 Saran...21

(5)
(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia...7

Tabel 2.Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan...8

Tabel 3.Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin...9

Tabel 4.Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama...9

Tabel 5.Kalender Musim...15

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Peta Desa Wonomulyo...4

Gambar 2.Gedung TK...8

Gambar 3.Gedung SD...8

Gambar 4.Gedung SMP...8

Gambar 5.Gedung SMK...8

Gambar 8.Puskesmas Desa Wonomulyo...11

Gambar 9.Tanaman Kubis...13

(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri secara proporsional dan menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu keberlanjutan dalam jangka panjag, melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. Gagasan pembangunan yang mengutamakan pemberdayaan masyarakat perlu untuk dipahami sebagai suatu proses transformasi dalam hubungan social, ekonomi, budaya dan politik masyarakat. Perubahan struktur yang sangat diharapkan adalah proses yang berlangsung secara alamiah dengan sendirinya, yaitu yang menghasilkan dan harus dapat dinikmati. Proses ini diarahkan agar setiap upaya pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan kapasitas masyarakat melalu penciptaan akumulasi modal yang bersumber dari surplus yang dihasilkan sendiri. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan masyarakat yaitu partisipasi masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan mulai perencanaan sampai implementasi di lingkungan mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat baik secara fisik, material, maupun finansial diharapkan akan meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa memiliki proses dan hasil pembangunan yang dilakukan pada masyarakat tersebut untuk desa nya.

(9)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah dari praktikum pemberdayaan masyarakat di Desa Wonomulyo antara lain :

1. Bagaimana kondisi iklim di Desa Wonomulyo ?

2. Bagaimana gambaran sector pertanian di Desa Wonomulyo ? 3. Apa saja masalah dan potensi yang ada di Desa Wonomulyo ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum pemberdayaan masyarakat pada Desa Wonomulyo antara lain :

1. Untuk mengetahui kondisi iklim di Desa Wonomulyo

2. Untuk mengetahui gambaran sektor pertanian di Desa Wonomulyo 3. Untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan serta potensi yang

(10)

BAB II

GAMBARAN DAERAH 2.2 Letak Geografis

Secara Astronomis, Desa Wonomulyo terletak pada posisi 8° 2' 22.9" (8.0397°) Lintang Selatan dan 112° 45' 45.4" (112.7626°) Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 500 - 642 meter di atas permukaan air laut. Desa Wonomulyo terletak di wilayah Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga yaitu :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Belung b. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Wonomulyo

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Karangnongko

d. Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Wonorejo

Jarak tempuh ke ibu kota kabupaten Malang adalah sekitar +- 25 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 50-60 menit.

(11)

2.1.1 Peta Desa

Sumber : Data Sekunder

Gambar 1. Peta Desa Wonomulyo

Berdasarkan data diatas Desa Wonomulyo terletak di wilayah Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga yaitu :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Belung b. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Wonomulyo

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Karangnongko

d. Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Wonorejo

(12)

2.1.2 Sejarah Desa

(13)

dan mencari makam Mbah Irsat tersebut maka makam Mbah Irsat diberi pagar dan ditanami pohon Beringin/Ipik. Dalam sejarahnya kedua Dukuh Wates dan Robyong merupakan Desa yang berdiri sendiri-sendiri dan masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Desa (Petinggi) namun nama-nama Petingginya tidak diketahui sehingga tidak tertuang dalam sejarah Desa ini.

Seiring berjalanya waktu maka terjadilah penyatuan Wilayah, dimana Desa Wates dan Desa Robyong dijadikan satu Pemerintahan atau di jadikan satu Desa yang bernama Wanomulyo (yang artinya hutan yang makmur), sedangkan Desa Wates dan Desa Robyong di jadikan nama Pedukuhan. Pemberian Nama Desa Wonomulyo pun dikaitkan dengan keberadaan sejarah hutan, yang mana pada jaman dahulu dipercayai bahwa hutan Dukuh Wates dan hutan Dukuh Robyong merupakan hutan yang membawa berkah atau kemulyaan bagi masyarakat. Namun sampai saat ini tidak diketahui secara jelas sejak tahun berapa babat alas dimulai dan sejak tahun berapa Dukuh Wates dan Dukuh Robyong berdiri begitu pula berdirinya Desa Wonomulyo juga Belum diketahui.

2.2 Gambaran Penduduk

Secara garis besar penduduk desa Wonomulyo dapat diklasifikasikan dalam hal-hal berikut,yaitu: jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan agama. Desa Wonomulyo terbagi menjadi dua dusun, yaitu Dusun Wates, dan Dusun Robyong. Kedua dusun tersebut dibagi menjadi 15 RW dan terdapat 60 RT. Pada tahun 2015, Desa Wonomulyo memiliki jumlah penduduk 5198 jiwa.

2.2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

(14)

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia N

O

UMUR LAKI LAKI PEREMPUA

N

JUMLAH

1 0-12 bulan 23 36 59

2 13 bulan-4 tahun 123 89 212

3 5-6 tahun 63 62 125

4 7-12 tahun 235 220 455

5 13-15 tahun 143 123 266

6 16-18 tahun 118 106 224

7 19-25 tahun 294 280 574

8 26-35 tahun 356 313 669

9 36-45 tahun 467 345 712

10 46-50 tahun 152 133 285

11 51-60 tahun 152 176 328

12 61-75 tahun 150 122 272

13 76 tahun keatas 94 138 232

JUMLAH 2270 2143 4413

Sumber : Data Primer, 2016.

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa penduduk dengan usia 36-45 tahun saat ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan dengan umur lainnya yang terdiri dari 467 laki-laki dan 345 perempuan.

2.2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Adapun di desa Wonomulyo terdapat beberapa sarana pendidikan yang terdiri atas:

(15)

Gambar 2. Gedung TK Gambar 3.Gedung SD

Gambar 4. Gedung SMP Gambar 5. Gedung SMK

Sumber : Data Sekunder

Dilihat dari tingkat pendidikan penduduk desa wonomulyo jumlah persentase penduduk buta huruf sebesar 0,28%, SD atau di bawahnya sebesar 62,2%, tamatan SLTP sebesar 16,48%,tamatan SLTA sebesar 13,71%, dan perguruan tinggi sebesar 7,30%.

Berdasarkan data administrasi Desa Wonomulyo tahun 2016 jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan tertera dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase

1 Tidak Lulus 597 14,83

2 Lulus SD 2401 59,65

3 Lulus SMP/SLTP 667 16,57

4 Lulus SMA/SLTA 325 8,07

5 S1 32 0,79

6 S2 3 0,07

Jumlah 4025 100

Sumber : Data Desa Wonomulyo, 2016

2.2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

(16)

Tabel 3.Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase

1 Laki-laki 2.270 51,44

2 Perempuan 2.143 48,56

Jumlah 4.413 100

Sumber : Data Desa Wonomulyo, 2016

Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebanyak 2.143 orang (49 %) penduduk desa Wonomulyo berjenis kelamin perempuan sedangkan sisanya sebesar 2.270 orang (51%) berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menunjukanbahwa di Desa Wonomulyo peran perempuan dalam perumusan pembangunan mempunyai arti yang sangat penting dan strategis.

2.2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Berdasarkan data administrasi desa Wonomulyo tahun 2016 jumlah penduduk berdasarkan agama tertera dalam tabel berikut ini :

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah Presentase

1 Islam 4.441 99,9%

2 Kristen 2 0,04%

3 Katolik 1 0,02%%

4 Hindu -

-5 Budha 1 0,02%

Jumlah 4.445 100%

Sumber : Data Desa Wonomulyo, 2016

(17)

2.2.5 Mata Pencaharian Penduduk

Secara umum mata pencaharian warga Desa Wonomulyo dapat di identifikasikan sebagai berikut :

Tabel 5. Mata Pencaharian Warga Desa Wonomulyo

No. Uraian Jumlah/(org) Prosentase (%)

1. Pengangguran 59 1,34

2. Petani 1130 25,61

3. Pedagang 657 14,89

4. Pegawai Negeri 12 0,27

5. ABRI 7 0,16

6. Peternak 32 0,73

7. Tukang Kayu 15 0,34

8. Tukang Batu 32 0,73

9. Nelayan -

-10. Guru 43 0,97

11. Buruh 1144 25,92

12 Pelajar 1282 29,05

Jumlah 4413 100

Sumber : Data Desa Wonomulyo, 2016

2.2.6 Kesehatan

Terdapat beberapa jenis prasarana kesehatan yang ada di desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang yakni berupa PUSKESMAS dan Rumah Bidan Desa. Dari kedua jenis prasarana kesehatan ini ada 12 orang jumlah tenaga medis di desa Wonomulyo. Tenaga medis tertinggi yang ada di desa ini adalah dokter dan perawat.

Penyakit yang paling menonjol di desa Wonomulyo yaitu demam berdarah. Di desa ini pun masih ada beberapa orang yang menggunakan pengobatan tradisional dari tanaman obat dan lain sebagainya. Bahan-bahan untuk obat tradisional ini diambil dari hutan oleh masyarakat yang masih menggunakan obat-obatan tradisional.

(18)

Sumber : Data Sekunder

Gambar 6.Puskesmas Desa Wonomulyo 2.2.7 Keadaan Ekonomi

Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Wonomulyo adalah sebesar Rp. 500.000. secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Wonomulyo dapat diklasifikasikan kedalam beberapa bagian pekerjaan yaitu petani, pedagang, pegawai negeri, ABRI atau TNI, peternak, Tukang, Guru, dan Buruh. Banyak nya masyarakat Desa Wonomulyo menjadi seorang petani juga merupakan faktor penting dalam peningkatan pendapatan per kapita di Desa Wonomulyo. Banyak nya petani yang menjual hasil panen langsung ke tengkulak dengan harga rendah menyebabkan petani di Desa Wonomulyo memiliki penghasilan yang rendah karena tidak bisa berperan sebagai penentu harga. Selain itu tingkat pendidikan rata-rata warga Desa Wonomulyo yang rendah juga menjadi salah satu faktor penyebab keadaan ekonomi di Desa Wonomulyo rendah. Banyaknya lulusan SD dan lulusan SMP menyebabkan sumber daya manusia di Desa Wonomulyo tidak memadai.

2.3 Gambaran Hasil Pertanian

(19)

langkah- langkah strategis dalam mengatasi persoalan pertanian dengan melakukan berbagai upaya-upaya perbaikan pola tanam dan pemilihan komoditas alternatif dengan mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak terkait (dinas pengairan, dinas pertanian), sedangkan untuk lahan kering (tegal) produk unggulan masih didominasi oleh tanaman tebu dan Jagung, di samping itu masih banyak lahan yang belum termanfaatkan secara produktif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Langkah alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah melakukan penyuluhan-penyuluhan untuk meningkatkan pemanfaatan lahan, pengadaan bibit-bibit tanaman produktif dengan melibatkan instasi terkait (dinas kehutanan, dinas pertanian dan perkebunan.

2.3.1 Gambaran Umum Hasil Pertanian di Desa Wonomulyo

Di desa Wonomulyo sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani sayur dan palawija. Rata – rata mereka memulai usaha pada tahun 1984, namun ada juga beberapa yang memulai usaha pada tahun 1978. Para petani sayur dan palawija mewariskan pekerjaan ini secara turun temurun.

Berbicara masalah pendanaan usaha, sebagian besar pendanaan tersebut diperoleh dari modal sendiri. Tetapi ada beberapa petani yang meminjam modal dari beberapa bank seperti BRI, BNI, Danamon dan lain – lain. Namun prosentasenya sangat kecil karena para petani takut mengambil resiko. Pengecualian untuk penanaman jagung hibrida, para petani tidak memakai modal sendiri melainkan mendapatkan pinjaman modal dari para mandor.

Adapun jenis – jenis pertanian yang sebagian besar ditanam di wilayah ini diantaranya :

a) Sayur Mayur

Kubis, Jagung Manis, Buncis, Tomat, dan Ketimun. b) Palawija

Cabe (TW dan Keriting)

(20)

juga harus diperhatikan. Dilihat dari sejarah zaman Belanda, para petani memakai pupuk organik atau urine. Karena perkembangan IPTEK, banyak pupuk kimia yang diproduksi. Sehingga petani banyak yang menggunakan pupuk berbahan kimia. Namun melihat kondisi saat ini, pupuk yang berbahan dasar kimia bisa mengganggu kesuburan tanah dan tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Petani mulai beralih menggunakan pupuk organik seperti pupuk kotoran ayam dan sapi. Pada saat ini, pemakaian pupuk organik sudah mencapai 50%.

Rentang kurun waktu 1 tahun, para petani bisa mendapatkan beberapa kali hasil panen. Jika petani tersebut menanam sayuran yang umurnya singkat misalnya : Kubis (3 Bulan), Ketimun (40 hari), Cabe (90 – 95 hari), Tomat (75 hari) mereka bisa memanen hingga 3 – 4 kali.

Tidak ada kendala dalam mendistribusikan hasil panen. Hal ini dikarenakan banyaknya tengkulak yang membawa hasil panen tersebut ke pasar. Beberapa wilayah pendistribusian hasil panen adalah Gadang, Porong dan Luar Jawa. Bahkan bila musim panen kubis, hasilnya bisa sampai dikirim ke luar negeri (Jepang, Korea dan lain- lain) melalui container.

Dari semua hasil panen, kubis dan cabe menjadi komoditi yang paling diminati karena harganya yang cukup tinggi dan stabil di pasaran. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan harga jual kubis di pasaran yang bisa mencapai 2 kali lipat dari harga jual jagung. Sedangkan harga jual cabe bisa mencapai 5 kali lipat dari harga jual jagung.

(21)

Sumber : Data Sekunder Gambar 8. Tanaman Jagung

Akan tetapi,ada beberapa kendala yang dihadapi para petani yaitu:

1. Karena terserang layu, bisa menyebabkan kerugian total. Terlebih bila musim penghujan, sangat rawan bagi tumbuhan tersebut dan biaya yang dikeluarkan bisa 2 kali lipat.

2. Seringnya tanaman yang terserang hama ulat kawat. Selain itu, pada tanaman kubis daunnya kering pada saat musim penghujan.

3. Jarang diadakannya pameran agrobisnis. 2.3.2 Kalender Musim

(22)

musim kemarau, dan pada musim hujan kegiatan bercocok tanam dilakukan pada bulan November, Desember, Januari, dan Februari. Pada musim kemarau jenis komoditas yang ditanam adalah mentimun, kacang panjang wortel, palawija dan cabai, sedangkan pada musim hujan tanaman yang ditanam adalah padi dan sawi. Kegiatan kerja bakti membersihkan saluran air dilakukan pada musim pancaroba (peralihan musim) yang dilakukan sebanyak 2 kali pada musim hujan yakni bulan November dan Februari. Wabah penyakit DBD disebabkan oleh nyamuk muncul pada bulan Maret hingga April atau pada masa pancaroba yang disebabkan karena lingkungan dan kondisi yang tidak sehat. Musim paceklik di Desa ini biasanya terjadi pada bulan September hingga Oktober.

Tabel 5.Kalender Musim

Kalender musim berdasarkan bulan

Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Jenis komoditi

Cabai Padi

Kubis Cabai

Kubis Jagung

Cabai Kubis

(23)

BAB III

MASALAH DAN POTENSI 3.1 Gambaran Masalah Desa

Desa Wonomulyo merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Poncokumo, Desa tersebut masih memiliki beberapa masalah yang harus ditangani, antara lain 1. Buta huruf

Buta huruf merupakan ketidakmampuan seseorang untuk membaca dan menulis, ketidakmampuan tersebut menempatkan seseorang atau masyarakat dalam ketertinggalan. Karena membaca dan menulis merupakan jendela untuk melihat dunia, dimana dengan kemampuan membaca dan menulislah seseorang bisa melihat dunia dengan segala perkembangannya. Masih banyaknya masyarakat yang buta aksara di sebabkan oleh masalah geografis dan ekonomis, kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan dan pemanfaatan keaksaraan mereka. Masyarakat Desa Wonomulyo kebanyakan yang mengalami buta huruf adalah lansia. Karena dulu mereka masih belum terlalu memikirkan pendidikan, mereka hanya memikirkan bagaimana bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya.

2. Ibu-ibu menganggur

Sebagian besar masyarakat Desa Wonomulyo memiliki mata pencaharian sebagai petani. Namun, masih banyak warga yang menganggur terutama terjadi pada ibu-ibu, Sebagian besar mereka hanya sebagai ibu rumah tangga. Sehingga perekonomian warga di Desa tersebut masih relatif kurang stabil untuk memenuhi kebutuhan mereka.

3. Kurangnya subsidi pupuk

Pupuk merupakan salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan bagi petani. Terlebih pupuk dapat memberikan manfaat bagi kesuburan tanah, sehingga tanaman yang ditanam pun juga akan ikut sehat akibat adanya pemupukan. Meski demikian, saat ini petani di Desa Wonomulyo masih mengeluhkan minimnya distribusi pupuk subsidi. Minimnya subsidi pupuk akan menyebabkan menurunnya mutu dan kualitas hasil produksi pertanian.

(24)

Masalah hasil pertanian yang murah salah satunya disebabkan oleh petani menjual hasil pertaniannya ke tengkulak dan hargapun biasanya ditentukan oleh tengkulak tersebut. Oleh karena itu, tengkulak bebas untuk menentukan harga dan biasanya harga yang diberikan ke petani sangatlah rendah.

3.2 Potensi Desa

Potensi merupakan suatu keadaan yang terdapat pada suatu daerah dimana keadaan tersebut dapat dikembangkan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan terhadap daerah itu sendiri.Melihat masalah yang sering kali ada di Desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo seperti yang sudah dijelaskan diatas, tidak hanya masalah saja yang dimiliki Desa tersebut melainkan banyak sekali potensi yang ada disana yang mumpuni untuk mengatasi masalah-masalah yang ada. Hanya saja masyarakat yang ada di Desa Wonomulyo masih belum mampu untuk melakukan hal tersebut. Berikut merupakan beberapa potensi yang dimiliki Desa Wonomulyo antara lain :

1. Adanya lembaga sekolah

Sebenarnya di Desa Wonomulyo juga mempunyai potensi yang mumpuni untuk mengatasi salah buta huruf yang kerap terjadi di Desa tersebut, hanya saja masyarakatnya yang masih belum benar-benar berinisiatif untuk melakukan pendidikan yang lebih tinggi sehingga tingkat buta huruf di Desa tersebut tinggi. Adanya lembaga sekolah merupakan potensi yang dimiliki oleh Desa Wonomulyo, generasi penerus harus memanfaatkan lembaga pendidikan tersebut dengan sebaik mungkin agar meminimalisir tingkat buta huruf. Selain itu masyarakat Desa Wonomulyo juga memiliki waktu senggang yang cukup banyak, diharapkan untuk memanfaatkan waktu tersebut dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat seperti belajar membaca dan menulis sehingga angka buta huruf di Desa tersebut minim bahkan juga tidak ada lagi.

2. Menanam sistem tumpangsari

(25)

memanfaatkan lingkungan sebaik-baiknya agar diperoleh produksi yang maksimum. Dengan melakukan sistem tumpangsari, petani akan dapat meminimalisir kerugian atas masalah-masalah yang dihadapi seperti busuknya tanaman tomat yang disebabkan oleh hama dan penyakit.Harapannya adalah petani dapat memaksimalkan sistem tumpangsari agar hasil yang diperoleh juga maksimal.

3. Adanya PKK

PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) merupakan organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan. Potensi yang dimiliki Desa Wonomulyo juga disediakan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), akan tetapi belum berjalan dengan maksimal sehingga masih banyak ibu-ibu yang menganggur di Desa tersebut. Oleh karena itu, diharapkan anggota PKK untuk lebih berperan aktif lagi dalam memberantas ibu-ibu menganggur dengan cara melakukan kegiatan pelatihan seperti membuat kerajinan dari barang bekas, mengolah hasil produk pertanian dengan agar memiliki nilai jual tinggi sehingga dapat meminimalisir ibu-ibu menganggur yang ada di Desa Wonomulyo tersebut. 4. Disediakannya pupuk anorganik

Potensi selanjutnya yang dimiliki Desa Wonomulyo adalah tersedianya atau disediakannya pupuk anorganik di Desa tersebut sehingga petani dapat mengatasi masalah kekurangan subsidi pupuk. Dengan disediakannyya pupuk diharapkan bahwa petani mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian yang dihasilkan. Seperti data yang didapat dari Desa tersebut bahwa Desa Wonomulyo sudah mampu mengekspor hasil pertanian seperti kubis dan kol ke Thailand.

5. Adanya koperasi kredit

(26)
(27)

BAB IV

PROGRAM PEMBERDAYAAN 4.1 Program Pemberdayaan masyarakat

Tabel 6. Tabel Program Pemberdayaan Masyarakat

NIM Bidang Kegiatan Jenis Lokasi Sifat Volume Sasaran Waktu

Pelaksanaan Biaya Sumber Biaya Penanggung Jawab Keterangan 028 PEMBERANTASAN BUTA AKSARA Sosialisasi Program Desa Wonomulyo Baru Seluruh Masyarakat Desa Wonomulyo Seluruh Masyarakat Desa Wonomulyo

1 Desember 2016 sampai 31 Januari 2017 Rp. 5.000.000 APBD dan Kerjasama FKIP UMM Semua pihak yang terlibat

063 Pembangunan Pelatihan Komputer & Internet Sebagai Dasar Kemapuan Potensi

Melatih dan mengembangkan kreatifitas pada bidang komputer

Desa Wonomulyo

Baru masyarakat desa Wonomulyo

Bapak/ibu rumah tangga dan anak putus sekolah

Desember 2016 – Februari 2017 Rp. Koperasi wanita srikandi pembuat program pemberdayaan dan ketua PKK yang ada di Desa Wonomulyo 082 Penanaman Komoditi

Pada Saat Musim Hujan

Penyuluhan kepada petani Desa Wonomulyo Baru Seluruh Masyarakat Desa Wonomulyo Seluruh Masyarakat Desa Wonomulyo

Desember 2016 Rp. 1.000.000.

APBD Pembuat Program dan Organisasi Desa 086 Pertanian Berbasis

Agribisnis Di Desa Wonomulyo Penyuluhan kepada petani Desa Wonomulyo Baru Seluruh Masyarakat Desa Wonomulyo Seluruh masyarakat khususnya petani desa Wonomulyo

Desember 2016 Rp.20.000.0 00

APBD dan sponsor PT Cheil Jedang Indonesia

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

 Desa Wonomulyo terdiri dari lahan terbangun (415 Ha) dan lahan tidak terbangun (159,5 Ha). Dengan kelengkapan fasilitas sarana yang mencukupi untuk kebutuhan desa yang terdiri dari Sarana Kesehatan (1 Puskesmas Poncokusumo), Sarana Pendidikan (SD, SMP, SMK), Sarana Peribadatan (musholla dan masjid), Sarana Olahraga, dan Sarana Perdagangan dan Jasa.

 Desa Wonomulyo memiliki 14 desa diantaranya yaitu Desa Bakka-Bakka, Desa Arjorasi, Desa Tumpiling, Desa Gaselo, Desa Banua Baru, Desa Sugihwares, Desa Napo, Desa Sumberejo, Desa Kel.Sidodadi, Desa Campurejo, Desa Sidirejo, Desa Bumimulyo, Desa Bumiayu, dan Desa Kebunsari.

 Desa Wonomulyo terbagi menjadi dua dusun, yaitu Dusun Wates, dan Dusun Robyong. Kedua dusun tersebut dibagi menjadi 15 RW dan terdapat 60 RT. Pada tahun 2015, Desa Wonomulyo memiliki jumlah penduduk 5198 jiwa.

 Desa Wonomulyo secara umum di dominasi pada sektor pertanian yang sistem pengelolaanya masih banyak dilaksanakan secara tradisional (pengolahan lahan, pola tanam mapun pemilihan komoditas produk pertaniannya).

 Di Desa Wonomulyo sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani sayur dan palawija. Rata – rata mereka memulai usaha pada tahun 1984, namun ada juga beberapa yang memulai usaha pada tahun 1978. Para petani sayur dan palawija mewariskan pekerjaan ini secara turun temurun.

5.2 Saran

(29)

LAMPIRAN

Gedung TK Gedung SD

Gedung SMP Gedung SMK

Puskesmas

Gambar

Gambar 1. Peta Desa Wonomulyo
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Gambar 2. Gedung TK
Tabel 3.Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Beringin termasuk yang sebagai pusat perhatian oleh Dinas Informasi dan Komunikasi, karena desa ini salah satu desa yang membutuhkan komunikasi, dikarenakan tidak

Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Musi Banyuasin memiliki peran strategis dalam upaya meningkatkan keberdayaan masyarakat yang difokuskan

Bidang Pemberdayaan Masyarakat 5 Meningkatnya jumlah TTG 5 Persentase desa yang

Bidang Prasarana Fisik memiliki program kerja yang akan diutamakan yaitu pembuatan Web Desa dalam menunjang sistem informasi di Desa Petak Kaja serta segala jenis

Dari 14 desa tersebut, 13 desa diantaranya berlokasi di bagian selatan Kabupaten Pemalang yang memang berada di daerah dataran tinggi yaitu di Kecamatan Bantarbolang,

Berdasarkan ketiga tahapan dalam pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan desa wisata di Desa Sukawening dapat dikatakan bahwa masyarakat mulai memiliki semangat dan

Alokasi Dana Desa dalam Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur‖ memperoleh hasil bahwa pengelolaan alokasi

Pada prinsip yang ini, tidak semua desa memenuhinya karena di setiap desa selain tingkat partisipasi masyarakat juga dilihat bagaimana setiap desa tidak semuanya memiliki