• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI

Akuntansi pendidikan tinggi merupakan proses pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan keuangan dalam lembaga perguruan tinggi sebagai tolok ukur kinerja, media akuntabilitas dan transparansi public guna untuk pegambilan keputusan oleh pihak-pihak yang terkait. Aturan mengenai tujuan, prinsip, sumber pendanaan, dan pengelolaan keuangan pendidikan tinggi sebagian kecil diatur juga dalam Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi.

PSAK 45 mengatur tentang akuntansi untuk organisasi nirlaba termasuk akuntansi perguruan tinggi. Keuangan yang terbentuk berdasarkan PSAK 45 hanya satu, yaitu seolah seperti General Fund dalam akuntansi pemerintahan atau CurrentFund (tidak dirinci berdasarkan Restricted Current Fund danUnrestricted Current Fund) seperti dalam akuntansi perguruan tinggi.

Selain itu perguruan tinggi dibagi menjadi dua macam yaitu perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Perguruan Tinggi Negeri yang selanjutnya disingkat PTN adalah Perguruan Tinggi yang didirikan atau diselenggarakan oleh Pemerintah. Sedangkan Perguruan Tinggi Swasta yang selanjutnya disingkat PTS adalah Perguruan Tinggi yang didirikan atau diselenggarakan oleh masyarakat.[4].

Terkait dengan pertimbangan Menteri Pendidikan Nasional Ikatan Akuntansi Indonesia perlu meneliti ulang kebutuhan penyusunan standar akutansi badan hukum pendidikan tinggi. Pihak-pihak yang bertanggung jawab adalah bagian keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Standar akuntansi untuk penggabungan dua atau lebih BHPT disusun atas dasar prinsip akuntansi ekonomi atau peristiwa yang lebih penting daripada formalitas legalnya.

PENDANAAN PENDIDIKAN TINGGI

(2)

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu, dana yang diperoleh dari masyarakat dapat berasal dari sumber-sumber sebagai berikut.

a) Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). b) Biaya seleksi masuk perguruan tinggi.

c) Hasil kontrak kerja yang sesuai dengan peran dan fungsi perguruan tinggi.

d) Hasil penjualan produk yang diperoleh dari hasil penyelenggaraan pendidikan tinggi. e) Sumbangan dan hibah dari perorangan, lembaga pemerintah, atau lembaga non-pemerintah.

f) Penerimaan dari masyarakat lainnya.

Perguruan tinggi menyelenggarakan pembukuan terpadu berdasarkan peraturan tata buku yang berlaku. Pembukuan keuangan perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah akan diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kewenangan penerimaan, penyimpanan, dan penggunaan dana serta pembukaan keuangan perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat, ditentukan oleh badan penyelenggaraan perguruan tinggi berdasarkan setatus perguruan tinggi bersangkutan.

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Perguruan Tinggi yang diselanggarakan oleh Pemerintah, setelah disetujui oleh senat perguruan tinggi, kemudian akan diusulkan oleh Rektor/ Ketua/ Direktur melalui Menteri Pendidikan kepada Menteri Keuangan untuk disahkan menjadi Anggaran Pendaatan dan Belanja Perguruan Tinggi.

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Perguruan Tinggi yang diselanggarakan oleh masyarakat, setelah disetujui oleh senat perguruan tinggi, akan diusulkan oleh Rektor/ Ketua/ Direktur kepada badan penyelenggara peguruan tinggi bersangkutan untuk disahkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Perguruan Tinggi.

(3)

ELEMEN-ELEMEN TRANSAKSI PERGURUAN TINGGI Berikut ini adalah akun-akun transaksi Perguruan Tinggi dalam neraca:

Aset/ Aktiva

Aset/ Aktiva Lancar Aset/ Aktiva Tetap

Kas

Piutang

Cadangan penghapusan Piutang

Piutang Wesel

Sediaan Barang Dagangan

Asuransi Dibayar Dimuka

Sewa Tempat Dibayar Di Muka

Tanah

Gedung

Peralatan kantor

Perlengkapan Kantor

Lain-lain

Utang/ Kewajiban

Kewajiban Lancar Kewajiban Jangka

Panjang

Utang

Utang biaya bunga

Utang gaji dan honorium

(4)

Utang pajak penghasilan

Ekuitas/ Modal

a) Setoran modal dari Entitas

b) Saldo laba/ surplus-defisit

c) Dana cadangan

Elemen-elemen transaksi perguruan tinggi dalam Laporan Surplus Defisit

Berikut ini adalah akun-akun transaksi Perguruan Tinggi dalam Laporan Surplus Defisit.

Pendapatan

Arus masuk atau peningkatan lain aktiva sebuah entitas atau pelunasan piutang (atau kombinasi dari keduanya) dari pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan kegiatan utama dan masih berlangsung dari entitas tersebut.

Biaya

Arus kas keluar atau penggunaan lain suatu aktiva atau timbulnya utang (atau kombinasi dari keduanya) dari pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama dan masih berlangsung dari intetitas tersebut.

Surplus

Kenaikan ekuitas dari transaksi-transaksi tambahan atau insidental suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya atau kejadian serta keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh suati entitas (Institute pendidikan: sekolah).

(5)

insidental suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya atau kejadian serta keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh suatu entitas (institusi pendidikan sekolah).

Elemen-elemen Transaksi Perguruan Tinggi dalam Laporan Arus Kas.

Berikut ini adalah akun-akun transaksi Perguruan Tinggi dalam laporan arus kas.

Arus Kas Dari Aktiva Operasi

Arus Kas Masuk Dari Aktiva Operasi:

Penurunan Aktiva Lancer Non Kas

Kenaikan Utang Jangka Pendek

Arus Kas Keluar Dari Aktiva Operasi:

Kenaikan Aktiva Lancer Non Kas

Penuruanan Utang Jangka Pendek

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus Kas Masuk Dari Aktivitas Investasi:

Penurunan Investasi Jangka Panjang

Penurunan Aktiva Tetap

Arus Kas Keluar Dari Aktivitas Investasi:

Kenaikan Investasi Jangaka Panjang

(6)

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pembiayaan:

Kenaikan Utang Jangka Panjang

Kenaikan Dana Ekuitas

Kenaikan Dana Cadangan

Arus Kas Keluar dari Aktivitas Pembiayaan:

Penurunan Utang Jangka Panjang

Penurunan Dana Ekuitas

Penurunan Dana Cadangan

SIKLUS AKUNTANSI PENDIDIKAN TINGGI

Menurut Indra Bastian (2007), Siklus Akuntansi Dalam Perguruan Tinggi merupakan proses akuntansi mulai dari pencatatan transaksi keuangan sampai dengan penyusunan laporan keuangan pada akhir suatu periode. Pada dasarnya akuntansi dapat dibagi sebagai berikut:

1. Membuat atau menerima bukti pencatatan di mana biasanya sebuah entitas mempunyai form voucher (bukti pencatatan) sendiri atau bukti lain yang bisa berupa kwitansi atau yang lainnya.

2. Mencatat dalam buku jurnal.

3. Memindahkan buku jurnal ke buku besar.

4. Menyusun laporan keuangan.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

nguatan pendidikan kewirausa- haan di perguruan tinggi terns dilanjutkan, Pada tahun 2010 pe- nguatan di perguruan tinggi swasta dengan penarnbahan dana kewirausahaan,..

(2) Susunan organisasi, rincian tugas, fungsi, dan tata kerja perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat diatur dalam statuta perguruan

▪ Proyek kemanusiaan: Kegiatan sosial/pengabdian kepada masyarakat yang merupakan program Perguruan Tinggi atau untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang

maksimal 5 (lima) orang mahasiswa termasuk ketua yang berasal dari satu PTS, dengan persetujuan Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan. Meskipun demikian disarankan

Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Melalui Tata Kelola Yang Baik.. Seminar Pengelolaan

b. Pemimpin perguruan tinggi atau Badan Penyelenggara menyiapkan dan menyusun dokumen usul pembukaan prodi sebagaimana dimaksud dalam angka 3.2., sebagai berikut:.. 1)

 Agar tata kelola perguruan tinggi dapat dijalankan dengan baik, maka organisasi dan mekanisme pengelolaan perguruan tinggi tersebut perlu diatur dalam peraturan yang

2.1.1 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI TATA PAMONG YANG MEMUNGKINKAN TERLAKSANANYA SECARA KONSISTEN PRINSIP-PRINSIP TATA PAMONG, TERUTAMA YANG TERKAIT DENGAN PELAKU TATA PAMONG AKTOR DAN