• Tidak ada hasil yang ditemukan

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BANTEN DAN DKI JAKARTA

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

Jln. Raya Kodam Bintaro No.82 Tangerang Selatan Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com Website: www.staklimpondokbetung.net

BULETIN BMKG

B M K G

EDISI MEI 2015

-

Analisis Hujan Bulan April 2015

-

Iklim Mikro Bulan April 2015

-

Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2015

-

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April

2015

(2)

i

KATA PENGANTAR

Buletin ini merupakan laporan rutin setiap bulan yang berisikan informasi mengenai Analisis hujan bulan sebelumnya dan informasi prakiraan hujan untuk tiga bulan kedepan. Pada periode ini, informasi yang disajikan adalah Analisis hujan bulan April 2015 dan prakiraan hujan untuk bulan Juni, Juli dan Agustus 2015.

Analisis hujan diketahui dengan melihat kondisi yang terjadi pada bulan tersebut. Untuk Analisis hujan bulan April 2015 di Propinsi Banten dan DKI Jakarta menunjukkan bahwa hujan yang terjadi cenderung bersifat Normal dan Atas Normal. Kecuali untuk sebagian kecil wilayah DKI Jakarta, Serang, Lebak dan Pandeglang cenderung bersifat Bawah Normal.

Sedangkan prakiraan hujan dihasilkan dari pengolahan data hujan yang ada (time series) dengan membandingkan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi wilayah Banten dan DKI Jakarta. Hasil prakiraan hujan untuk bulan Juni, Juli dan Agustus 2015 di wilayah Banten dan DKI Jakarta memiliki kecenderungan bersifat Normal dan Atas Normal. Kecuali untuk sebagian kecil wilayah Lebak pada bulan Juni dan sebagian wilayah DKI Jakarta, Tangerang, Serang dan Lebak pada bulan Agustus bersifat Bawah Normal.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan.

Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Tangerang Selatan, Mei 2015

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

PONDOK BETUNG

Ir. BUDI ROESPANDI NIP.196007061981031002

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI POOOONDOK BBBBBBETUNG

Ir. BUDI RRRRROEEEEEEESPSS ANDI NIP.19600770000061981031002

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... II DAFTAR ISI ... III

1 TINJAUAN UMUM ... 1

1.1 Curah Hujan ... 1

1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan ... 1

1.3 Sifat Hujan ... 1

1.4 Intensitas Hujan ... 1

1.5 Cuaca Ekstrim ... 2

1.6 SOI (Southern Oscillation Index) ... 2

1.7 DMI (Dipole Mode Index) ... 2

1.8 Peta Normal Curah Hujan ... 3

2 ANALISIS HUJAN BULAN APRIL 2015 ... 4

2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan April 2015 ... 4

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan April 2015 ... 5

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan April 2015 ... 6

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan April 2015 ... 7

2.5 Data Iklim Bulan April 2015 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta ... 10

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN JUNI, JULI DAN AGUSTUS 2015 ... 11

3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global ... 11

3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Sampai Dengan Bulan Agustus 2015 ... 12

3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2015 ... 14

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2015 ... 15

3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli 2015 ... 16

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2015 ... 17

3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2015 ... 18

3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2015 ... 19

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 20

4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Mei 2015 ... 20

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juni 2015 ... 21

5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN APRIL PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 22

6 ANALISIS KADAR AIR TANAH BULAN APRIL PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 24

LAMPIRAN 1. ANALISIS HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN APRIL 2015 ... 26

LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JUNI 2015 ... 27

LAMPIRAN 3. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JULI 2015 ... 28

LAMPIRAN 4. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2015 ... 29

LAMPIRAN 5. INDEKS SPI TIGA BULANAN DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 30

LAMPIRAN 6. PETA SEBARAN POS HUJAN UNTUK EVALUASI BULANAN ... 32 i ii

(4)

1 BMKG

1 TINJAUAN UMUM 1.1 Curah Hujan

Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap.

1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan

Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya.

1.3 Sifat Hujan

Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat yang sama.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :

a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya.

b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya.

c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya.

Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.

1.4 Intensitas Hujan

Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam.

Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :

a. Enteng (tipis) : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 – 38 mm/jam c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam

(5)

2

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

1.5 Cuaca Ekstrim

Cuaca ekstrim, yaitu keadaan cuaca yang terjadi bila:

1. Jumlah hari hujan yang tercatat paling banyak melebihi harga rata-rata pada bulan yang bersangkutan di stasiun tersebut.

2. Intensitas hujan terbesar dalam 1 (satu) jam selama periode 24 jam dan intensitas dalam 1 (satu) hari selama periode satu bulan yang melebihi rata-ratanya.

3. Terjadi kecepatan angin >45 km/jam dan suhu udara >35oC atau <15oC. Curah hujan Ekstrim :

Curah Hujan dengan intensitas >50 milimeter per hari menjadi parameter terjadinya hujan dengan intensitas lebat. Sedangkan curah hujan ekstrim memiliki curah hujan >100 milimeter per hari.

(Jaja Supiatna, Diklat Meteorologi Publik 2008)

1.6 SOI (Southern Oscillation Index)

Indeks ini menunjukan perbedaan tekanan udara antara daerah Tahiti (mewakili daerah Amerika Selatan) dan Darwin (mewakili India-Australia). Jika nilai SOI negatif, berarti tekanan udara permukaan sepanjang Amerika Selatan lebih daripada wilayah India-Australia, dan jika SOI positif akan terjadi sebaliknya.

1.7 DMI (Dipole Mode Index)

Fenomena Dipole Mode Indeks (DMI) yaitu fenomena yang ditandai dengan interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia, dimana terjadi penurunan suhu muka laut dari keadaan normalnya di Samudera Hindia tropis bagian timur (pantai barat Sumatera) dan kenaikan temperatur dari normalnya di Samudera Hindia tropis bagian barat atau bagian timur Afrika, Menganalisis kejadian DMI digunakan indeks sederhana, yaitu berupa dipole anomali suhu muka laut yang didefinisikan sebagai perbedaan anomali suhu muka laut Samudera Hindia

bagian timur (90° - 110°BT / 10°LS – ekuator) dan Samudera Hindia bagian barat (50° - 70°BT / 10°LS - 10°LU).

Pada saat DMI (+) terjadi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat, sebaliknya apabila DMI (-) terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat.

(6)

3 BMKG

Gambar 1. Peta Normal Hujan Bulan April Propinsi Banten dan DKI Jakarta

1.8 Peta Normal Curah Hujan

Gambar 3. Peta Normal Hujan Bulan Juli Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 2. Peta Normal Hujan Bulan Juni Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 4. Peta Normal Hujan

(7)

4

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

2 ANALISIS HUJAN BULAN APRIL 2015

Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, maka analisis curah hujan bulan April 2015 dapat diinformasikan sebagai berikut:

2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan April 2015

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN)

DKI Jakarta bagian Timur Laut, Sebagian kecil Kab Serang bagian Utara, Kab Lebak bagian Tengah, Kab Pandeglang bagian Tengah dan Timur Laut

Normal (N)

Sebagian besar DKI Jakarta kecuali bagian Timur Laut, Seluruh Kab Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangsel, Kab Serang kecuali sebagian kecil di bagian Utara, Kota Cilegon, Kab Pandeglang kecuali sebagian kecil di bagian Tengah, Timur Laut, Barat Daya dan Barat Laut, Kab Lebak bagian Utara, Tengah dan Tenggara

Atas Normal (AN) Kab Pandeglang bagian Timur, Barat Daya dan Barat Laut, Kab

Lebak bagian Selatan, Tenggara, Barat dan Barat Daya

Gambar 5. Peta Distribusi Sifat Hujan Bulan April 2015 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(8)

5 BMKG

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan April 2015

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah (0 – 100 mm)

DKI Jakarta bagian Timur Laut, Kab Tangerang bagian Utara dan Barat Laut, Kab Serang bagian Utara dan Timur

Menengah (101 – 300 mm)

DKI Jakarta kecuali bagian Timur Laut, Kab Tangerang kecuali bagian Utara dan Barat Laut, Kota Tangerang, Kota Tangsel, Kab Serang kecuali bagian Utara dan Timur, Kota Cilegon, Kab Lebak kecuali bagian Selatan dan Timur, Kab Pandeglang kecuali sebagian kecil di bagian Utara dan Selatan

Tinggi (301 – 400 mm)

Kab Lebak bagian Selatan dan Timur, Sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Utara dan Selatan

Sangat Tinggi

> 400 mm -

Gambar 6. Peta Distribusi Curah Hujan Bulan April 2015 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(9)

6

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan April 2015

KRITERIA TERJADI TANGGAL

Angin dengan kecepatan > 45 km/jam -

Suhu Udara > 35OC Staklim Pondok Betung tgl 20 April 2015 : 35.4oC

Suhu Udara < 17OC -

Kelembaban Udara < 40 %

-

Curah Hujan Harian > 100 mm

DKI Jakarta : - Pesanggrahan tgl 3 April 2015 : 104 mm Lebak : - Cilaki/Ciminyak tgl 25 April 2015 : 104 mm - Cimarga tgl 24 April 2015 : 121 mm - Panyaungan tgl 11 April 2015 : 123 mm Pandeglang : - Bd Ciliman tgl 24 April 2015 : 106 mm - Cilemer tgl 24 April 2015 : 145 mm - Munjul tgl 25 April 2015 : 109 mm - Panimbang tgl 25 April 2015 : 128 mm

(10)

7

BMKG

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan April 2015

Gambar 7. Intensitas Hujan Harian pada Area Pondok Betung Bulan April 2015

Pada bulan April 2015, grafik disamping menunjukkan intensitas hujan dengan kategori Enteng 36%, Sedang 13%,

Lebat 0%, dengan kategori Tidak ada hujan 40%.

Gambar 8. Suhu Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan April 2015

Pada bulan April 2015 grafik di atas menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata memiliki kisaran nilai 26.0 - 28.9oC. Suhu maksimum absolut ditunjukkan dengan garis merah adalah bernilai 35.4oC terjadi pada tanggal 20. Sedangkan suhu minimum absolut ditunjukkan dengan garis biru terjadi pada tanggal 26 adalah sebesar 23.6oC.

(11)

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

Gambar 9. Kelembaban Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan April 2015

Kelembaban Udara yang tercatat di Stasiun Klimatologi Pondok Betung pada bulan April 2015 bernilai maksimum pada tanggal 1 sebesar 94% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 16, 29 dan 30 sebesar 78%.

Gambar 10. Windrose Area Pondok Betung Bulan April 2015

Gambar windrose bulan April 2015 di atas menunjukkan bahwa angin yang terjadi pada bulan tersebut sebagian besar berasal dari arah Barat dan untuk frekuensi kejadian dengan kategori kategori 2-4 knots sebesar 33.3%, kategori 4-6 knots sebesar 50.0%, kategori 6-8

(12)

9

BMKG

Gambar 11. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan April 2015

Gambar 12. Lama Penyinaran Matahari Harian pada Area Pondok Betung Bulan April 2015

Dari gambar di atas terlihat bahwa lama penyinaran matahari pada bulan April 2015, bernilai maksimum pada tanggal 28 sebesar 96% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 17 sebesar 1%.

(13)

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

Gambar 13. Penguapan Udara pada Area Pondok Betung Bulan April 2015

Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan bulan April 2015 sebesar 3.6 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 7 sebesar 5.4 mm dan bernilai minimum pada tanggal 20 dan 21 sebesar TTU (0 mm). Sedangkan untuk penguapan yang terukur pada ruangan (Piche) rata-rata sebesar 2.2 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 22 sebesar 3.5 mm dan bernilai minimum pada tanggal 10 dengan nilai 0.7 mm.

2.5 Data Iklim Bulan April 2015 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta

No Pos Hujan Temperatur (0C) Kelembaban Udara (%) Lama Penyinaran Matahari (%) Hujan

Rata-rata Maks Min

Jumlah (mm) Hari Hujan (hari) 1 Stasiun Klimatologi Pondok Betung 27.5 32.9 24.8 85 49.7 161.9 23 2 Stasiun Meteorologi Curug 26.5 32.1 23.7 84 50 243.0 17 3 Stasiun Meteorologi Serang 27.3 32.1 24.3 83 54 130.7 18 4 Stasiun Maritim Tanjung Priok 28.6 32.1 26.4 76 63.2 96.7 13 5 Stasiun Meteorologi Cengkareng 27.5 31.9 24.6 82 57 111.0 11 6 Stasiun Geofisika Tangerang 27.7 32.4 23.8 82 55 215.8 13 7 Stasiun Meteorologi Kemayoran 28.5 32.1 25.8 78 48.5 83.2 21 Sumber : UPT BMKG Banten dan DKI Jakarta

(14)

11 BMKG

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN JUNI, JULI DAN AGUSTUS 2015 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global

Pada bulan April posisi semu matahari berada di wilayah utara ekuator dan akan terus berada di wilayah tersebut hingga mencapai garis titik balik semu di utara yaitu 23,5° LU. Saat ini diprakirakan suhu hangat perairan muka laut akan terkonsentrasi diwilayah sekitar perairan ekuator. Dengan demikian suhu muka laut seharusnya akan menghangat di wilayah tersebut dan menghasilkan uap air dalam terbentuknya hujan yang ada disekitarnya, untuk wilayah utara ekuator juga akan mulai mengalami penghangatan suhu muka laut dan berakibat pada masih meningkatnya intensitas awan-awan hujan. Kondisi peningkatan suhu muka laut tersebut akan memiliki implikasi terhadap munculnya berbagai vortek (gangguan) berupa pusat tekanan udara rendah di wilayah sekitar utara ekuator.

Berikut adalah berbagai indeks prakiraan kondisi yang menguraikan keadaan dinamika atmosfer sebagai bahan pertimbangan kondisi untuk bulan Mei 2015, sebagai berikut :

1. Anomali Suhu Muka Laut (SST) :

Anomali suhu muka laut terbagi menjadi tiga wilayah, untuk wilayah Samudera Hindia diprakirakan memiliki anomali yang positif, wilayah perairan Indonesia mengalami anomali yang positif, dan wilayah perairan Pasifik terdapat anomali yang positif.

Gambar 16. Anomali Suhu Muka Laut

Sumber : NCEP-USA

2. SOI (Southern Oscillation Indeks) dan Nino 3.4 :

Melihat prakiraan anomali suhu muka laut diatas, maka pada wilayah pasifik akan menurun kondisi suhu muka laut dibandingkan normalnya, sehingga mempengaruhi nilai indek SOI. Diprakirakan nilai SOI pada bulan Mei mengalami trend ke arah negatif. Nilai indeks Nino 3.4 akan bernilai positifdan diprakirakan akan cenderung memiliki trend yang meningkat selama bulan Mei 2015, Hal tersebut mengindikasikan adanya sedikit penurunan pasokan uap air sebagai pembentuk hujan diwilayah Indonesia dan mengalami sedikit defisit uap air di wilayah Samudera Hindia sebelah barat.

(15)

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

Gambar 17. Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4

Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtml

3. IOD (Indeks Ocean Dipole) :

Nilai dari IOD diprakirakan akan berada pada kondisi normal sehingga tidak terjadi penambahan pasokan uap air yang signifikan dari Samudra Hindia kewilayah Indonesia bagian barat.

Gambar 18. Prakiraan Index Dipole Mode

Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtml

3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Sampai Dengan Bulan Agustus 2015

Mengingat kondisi dinamika atmosfer di atas, maka diprakirakan wilayah Indonesia, khususnya wilayah Banten dan DKI Jakarta, pada bulan Juni hingga Agustus 2015, khususnya yang dipengaruhi oleh kondisi musim (wilayah ZOM) akan mulai mengalami

(16)

13 BMKG

penurunan intensitas hujan dan masih berada pada sifat normal. Prospek Cuaca pada bulan Juni hingga Agustus 2015 untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten diprakirakan memiliki kondisi cerah dan cerah berawan serta berpotensi hujan ringan pada malam hari.

Gambar 19. Prakiraan Anomali Curah Hujan Harian bulan Juni s/d Agustus 2015

(17)

14

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2015

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN) Kab Lebak bagian Timur

Normal (N)

DKI Jakarta bagian Barat dan Tengah, Kota Tangsel, Kota Tangerang bagian Timur, Kab Tangerang bagian Utara dan Tenggara, Kab Serang kecuali bagian Tengah dan Barat, Kota Cilegon kecuali bagian Selatan, Kab Lebak kecuali bagian Timur, Tenggara dan Barat, Kab Pandeglang bagian Utara, Tenggara dan Barat

Atas Normal (AN)

DKI Jakarta bagian Timur, Kab Tangerang bagian Tengah dan Barat Daya, Kab Serang bagian Tengah dan Barat, Kota Cilegon bagian Selatan, Kab Lebak bagian Tenggara dan Barat, Kab Pandeglang kecuali bagian Utara, Tenggara dan Barat

Gambar 20. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2015 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(18)

15 BMKG

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2015

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah (0 – 100 mm)

DKI Jakarta bagian Timur Laut dan Barat Laut, Kota Tangerang kecuali bagian Tenggara, Kab Tangerang bagian Utara, Kab Serang bagian Tengah, Timur dan Utara, Kota Cilegon bagian Timur, Sebagian kecil Kab Pandeglang di bagian Barat

Menengah (101 – 300 mm)

Sebagian besar DKI Jakarta kecuali bagian Timur Laut dan Barat Laut, Kab Tangerang bagian Selatan, Kota Tangerang bagian Tenggara, Kota Tangsel, Kab Serang bagian Selatan, Barat dan Timur Laut, Kota Cilegon kecuali bagian Timur, Kab Lebak, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali sebagian kecil di bagian Barat

Tinggi

(301 – 400 mm) -

Sangat Tinggi

> 400 mm -

Gambar 21. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2015 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(19)

16

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli 2015

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN) -

Normal (N)

Kab Serang bagian Barat Daya, Sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Timur Laut, Tenggara dan Utara, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Timur Laut dan Barat

Atas Normal (AN)

Seluruh DKI Jakarta, Kab Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangsel, Sebagian besar Kab Serang kecuali sebagian keci; di bagian Barat Daya, Kota Cilegon, Kab Lebak baigan Timur Laut dan Barat, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali sebagian kecil di bagian Tenggara, Timur Laut dan Utara

Gambar 22. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli 2015 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(20)

17 BMKG

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2015

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah (0 – 100 mm)

DKI Jakarta bagian Timur dan Barat Laut, Kota Tangerang kecuali bagian Tenggara, Kab Tangerang bagian Timur, Barat dan Tengah, Kab Serang bagian Tengah dan Timur, Kab Lebak bagian Tenggara, Kab Pandeglang bagian Barat

Menengah (101 – 300 mm)

DKI Jakarta bagian Barat, Kab Tangerang bagian Utara dan Selatan, Kota Tangerang bagian Tenggara, Kota Tangsel, Kab Serang bagian Selatan, Barat dan Timur Laut, Kota Cilegon, Sebagian besar Kab Lebak kecuali sebagian kecil di bagian Tenggara, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali sebagian kecil di bagian Barat Laut

Tinggi

(301 – 400 mm) -

Sangat Tinggi

> 400 mm -

Gambar 23. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2015 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(21)

18

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2015

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN)

DKI Jakarta bagian Tengah, Timur, Barat Laut dan Barat Daya, Kab Tangerang bagian Tengah dan Timur, Kota Tangerang kecuali bagian Tenggara, Kota Tangsel bagian Timur, Kab Serang bagian Tengah dan Timur Laut, Kota Cilegon bagian Barat, Sebagian kecil Kab Lebak bagian Selatan

Normal (N)

Sebagian besar DKI Jakarta kecuali bagian Tengah, Timur, Barat Daya dan Barat Laut, Kab Tangerang bagian Utara, Selatan dan Barat, Kota Tangerang bagian Tenggara, Kota Tangsel bagian Barat, Sebagian besar Kab Serang kecuali bagian Tengah dan Timur Laut, Kota Cilegon bagian Tenggara, Kab Lebak bagian Utara, Selatan dan Timur, Kab Pandeglang bagian Utara dan Tenggara

Atas Normal (AN)

Kab Lebak bagian Timur, Barat, Tengah dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali bagian Utara dan Tenggara

Gambar 24. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2015 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(22)

19 BMKG

3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2015

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah (0 – 100 mm)

DKI Jakarta, Sebagian besar Kab Tangerang kecuali sebagian kecil di bagian Tenggara, Kota Tangerang, Kota Tangsel kecuali bagian Barat, Sebagian besar Kab Serang kecuali sebagian kecil di bagian Selatan, Kota Cilegon, Kab Lebak bagian Utara, Selatan dan Barat Daya, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali bagian Timur Laut, Timur dan Tengah

Menengah (101 – 300 mm)

Kab Tangerang bagian Tenggara, Kota Tangsel bagian barat, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Utara, Selatan dan Barat Daya, Kab Pandeglang bagian Timur Laut, Timur dan Tengah

Tinggi

(301 – 400 mm) -

Sangat Tinggi

> 400 mm -

Gambar 25. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2015 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(23)

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Prakiraan potensi banjir bulan Mei dan Juni 2015 Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir.

4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Mei 2015

Pada gambar di atas diketahui bahwa pada bulan Mei 2015 potensi banjir di wilayah DKI Jakarta dan Propinsi Banten secara umum adalah Rendah.

Gambar 27. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Mei 2015 Propinsi Banten Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir

(24)

21 BMKG

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juni 2015

Pada gambar di atas diketahui bahwa pada bulan Juni 2015 potensi banjir di wilayah DKI Jakarta dan Propinsi Banten secara umum adalah Aman.

Gambar 28. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juni 2015 Propinsi DKI Jakarta

Gambar 29. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juni 2015 Propinsi Banten

(25)

22

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN APRIL PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Monitoring Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI

DAERAH TINGKAT KEKERINGAN SANGAT KERING KERING AGAK KERING NORMAL

DKI Jakarta - - - Halim (TNI AU), Depok, Pulogadung

Tangerang - - -

Cengkareng, Pondok Betung, Kota Tangerang, Cipondoh Sambidoyong, Serpong, Tegal Kemiri

Serang - - -

Kota Serang, Anyer, Baros, Cinangka, Ciomas, Ciruas, Kasemen Kilasah, Kramatwatu Pegadigan, Pabuaran, Padarincang, Pamarayan, Pontang, Ragas Hilir, Walantaka

Pandeglang - - - Cibaliung, Cilemer, Cimanuk, Labuhan, Menes, Pandeglang

Lebak - - Cisalak

Baru

Banjar Irigasi Cipanas, Bojong Leles, Sajira, Cilaki Ciminyak, Kec.Cimarga, Lebak Parahiang Leuwidamar, Malingping Utara, Panyaungan Panggarangan, Rangkasbitung

DAERAH

TINGKAT KEBASAHAN

AGAK BASAH BASAH SANGAT

BASAH

DKI Jakarta - Kemayoran, Karet,

Rorotan Tanjung Priok

Tangerang Balaraja, Bendung

Ciputat, Sepatan Curug, Jatiwaringin Mauk

Benda Sukamulya,

Kresek

Serang - - Kragilan

Kalenpetung

Pandeglang - Bendung Ciliman -

Lebak - - -

(26)

23 BMKG

Gambar 30. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(27)

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

I. DKI JAKARTA 1 Kem ayoran (BMKG) 61 cukup 2 Pondok Betung (BMKG) 95 s angat cukup 3 Tanjung Priok (BMKG) 69 cukup 4 Cengkareng (BMKG) 75 cukup 5 Halim (TNI AU) 100 s angat cukup

6 Pakubuwono 68 cukup

7 Karet 73 cukup

8 Manggarai 75 cukup

9 UPTD Serpong 100 s angat cukup

10 Rorotan 79 cukup

11 Sunter III Rawa Badak 53 s edang 12 Sunter Kodam ar 75 cukup 13 Pulo Gadung 35 kurang 14 Depok 100 s angat cukup

II. TANGERANG 15 Curug (BMKG) 100 s angat cukup 16 Stageof Tangerang (BMKG) 100 s angat cukup

17 Mauk 89 cukup

18 Kres ek 60 s edang

19 Balaraja 100 s angat cukup

20 Sepatan 12 kurang

21 Bendung Ciputat 100 s angat cukup 22 Cipondoh 100 s angat cukup

23 Kronjo 70 cukup

24 Rajeg 45 s edang

25 Sindang Jaya 47 s edang 26 Tegal Kem iri 34 kurang 27 Benda Suka Mulya 100 s angat cukup

28 Sepatan 52 s edang

29 BPP Carenang 100 s angat cukup 30 Caringin 100 s angat cukup

III. S E R A N G 31 Serang (BMKG) 87 cukup 32 C i o m a s 100 s angat cukup 33 Cinangka 100 s angat cukup 34 Ciruas (Singam erta) 47 s edang 35 Pam arayan 100 s angat cukup

36 Kas em en 40 kurang

37 Anyer 100 s angat cukup 38 Padarincang 100 s angat cukup

39 Baros 63 cukup

40 Walantakan 42 s edang 41 Kram atwatu 48 s edang 42 Pabuaran 100 s angat cukup

IV. PANDEGLANG 43 Pandeglang 100 s angat cukup 44 Labuan 100 s angat cukup 45 Menes 100 s angat cukup 46 Cibaliung 100 s angat cukup 47 Banjars ari (Bd. Cilem er) 100 s angat cukup 48 BD Cilim an 100 s angat cukup 49 Cikeus ik 100 s angat cukup 50 Cim anuk 100 s angat cukup 51 Jiput 100 s angat cukup

V. L E B A K 52 Banjar Irigas i-Cipanas 100 s angat cukup 53 Bayah 100 s angat cukup 54 Lebak Parahiang-Leuwidam ar 100 s angat cukup

55 Malingping 100 s angat cukup

56 BPP Sajira 100 s angat cukup 57 Panyaungan Panggarangan 100 s angat cukup 58 Cilaki 100 s angat cukup 59 Cis alak Baru 60 s edang 60 Kec Cim arga 100 s angat cukup 61 Bojong Leles 100 s angat cukup 62 Pagelaran 100 s angat cukup 63 Sam pang Peundeuy 100 s angat cukup 64 Pas ir Ona/Rangkas 100 s angat cukup Ket : - = defis it

% ATI Kategori WILAYAH NO STASIUN PENGAMATAN

6 ANALISIS KADAR AIR TANAH BULAN APRIL PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Data Analisis Kadar Air Tanah Bulan April 2015 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(28)

25 BMKG

KETERSEDIAAN

AIR TANAH WILAYAH

Sangat Kurang

(

<

10%) Kab Serang bagian Timur Laut Kurang

(10 - 40 %)

DKI Jakarta bagian Timur, Kab Tangerang bagian Barat Laut dan Timur, Kota Tangerang bagian Barat Laut, Kab Serang bagian Utara

Sedang (40 - 60%)

DKI Jakarta bagian Timur, Kab Tangerang bagian Utara, Kota Tangerang bagian Barat, Kab Serang bagian Tengah dan Barat Laut, Kab Lebak bagian Timur Laut

Cukup (60 - 90%)

DKI Jakarta bagian Tengah dan Barat, Kab Tangerang bagian Tengah, Kab Serang bagian Selatan dan Barat, Kab Lebak bagian Timur Laut

Sangat Cukup (

90%)

DKI Jakarta bagian Selatan, Utara dan Barat Laut, Sebagian besar Kab Tangerang bagian Selatan dan Timur Laut, Sebagian besar Kota Tangerang kecuali bagian Barat dan Barat Laut, Kota Tangsel, Kab Serang bagian Tenggara, Barat Daya dan Barat, Sebagian besar Kab Lebak kecuali sebagian kecil di bagian Timur Laut, Kab Pandeglang

Gambar 31. Peta Analisis Ketersediaan Air Tanah Bulan April 2015 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(29)

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

Lampiran 1. Analisis Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan April 2015

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)

RR : Curah hujan bulan berjalan (mm)

(30)

27 BMKG

Lampiran 2. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Juni 2015

I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kem ayoran 75 64 - 86 85 N

2. Pondok Betung (BMKG) 111 94 - 128 127 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 54 46 - 62 71 AN 4. Cengkareng (BMKG) 54 46 - 62 55 N 5. Halim 93 79 - 107 108 AN 6. Pakubuwono 125 107 - 144 126 N 7. Kedoya Selatan 159 135 - 183 168 N

II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 134 114 - 154 138 N

9. Stageof Tangerang 67 57 - 78 88 AN 10. Mauk 58 50 - 67 55 N 11. Kresek 62 53 - 71 62 N 12. Balaraja 78 66 - 90 117 AN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 73 62 - 84 77 N 14. C i o m a s 129 110 - 149 138 N 15. Cinangka 85 73 - 98 119 AN 16. Ciruas (Singamerta) 68 58 - 79 84 AN 17. Kram at Watu 58 50 - 67 50 N 18. Pam arayan 88 75 - 101 97 N 19. Kasem en 44 37 - 51 54 AN 20. Mancak 74 63 - 85 101 AN 21. Carenang 46 39 - 53 49 N 22. Padarincang 106 90 - 122 115 N

IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 162 138 - 186 163 N

24. Labuan 94 80 - 108 145 AN 25. Menes 137 116 - 158 170 AN 26. Cibaliung 122 104 - 140 152 AN 27. Munjul 44 37 - 51 133 AN 28. Cikeusik 172 146 - 198 186 N 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 62 53 - 71 116 AN V. L E B A K 30. Rangkasbitung 117 100 - 135 132 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 197 167 - 226 149 BN 32. Bayah 168 142 - 193 187 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidam ar 135 115 - 155 147 N 34. Malingping 94 80 - 108 132 AN 35. BPP Sajira 150 127 - 172 152 N 36. Panyaungan Panggarangan 157 133 - 181 176 N N RR SIFAT PRAKIRAAN HUJAN

WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : JUNI 2015

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm)

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)

(31)

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

Lampiran 3. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Juli 2015

I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kem ayoran 66 56 - 76 100 AN

2. Pondok Betung (BMKG) 97 83 - 112 121 AN 3. Tanjung Priok (BMKG) 60 51 - 69 92 AN 4. Cengkareng (BMKG) 64 54 - 73 85 AN 5. Halim 83 70 - 95 99 AN 6. Pakubuwono 88 75 - 101 109 AN 7. Kedoya Selatan 42 36 - 48 124 AN

II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 83 71 - 96 126 AN

9. Stageof Tangerang 66 56 - 76 93 AN 10. Mauk 49 42 - 56 103 AN 11. Kresek 46 39 - 53 72 AN 12. Balaraja 52 45 - 60 98 AN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 69 58 - 79 102 AN 14. C i o m a s 98 83 - 113 128 AN 15. Cinangka 91 77 - 105 108 AN 16. Ciruas (Singamerta) 44 37 - 51 82 AN 17. Kram at Watu 59 50 - 68 79 AN 18. Pam arayan 89 75 - 102 126 AN 19. Kasem en 35 29 - 40 82 AN 20. Mancak 89 76 - 103 124 AN 21. Carenang 56 48 - 65 82 AN 22. Padarincang 118 100 - 135 120 N

IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 206 175 - 237 213 N

24. Labuan 77 65 - 88 90 AN 25. Menes 94 80 - 108 132 AN 26. Cibaliung 104 89 - 120 129 AN 27. Munjul 63 54 - 72 133 AN 28. Cikeusik 124 106 - 143 123 N 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 57 49 - 66 112 AN V. L E B A K 30. Rangkasbitung 124 105 - 142 138 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 170 144 - 195 186 N 32. Bayah 149 127 - 171 131 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidam ar 111 94 - 128 122 N 34. Malingping 105 89 - 121 115 N 35. BPP Sajira 102 87 - 117 152 AN 36. Panyaungan Panggarangan 107 91 - 123 120 N PRAKIRAAN HUJAN

WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : JULI 2015

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)

(32)

29 BMKG

Lampiran 4. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Agustus 2015

I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kem ayoran 61 52 - 70 42 BN

2. Pondok Betung (BMKG) 89 76 - 102 74 BN 3. Tanjung Priok (BMKG) 38 32 - 44 42 N 4. Cengkareng (BMKG) 53 45 - 61 42 BN 5. Halim 45 38 - 51 48 N 6. Pakubuwono 70 59 - 80 65 N 7. Kedoya Selatan 83 71 - 96 73 N

II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 94 80 - 109 105 N

9. Stageof Tangerang 55 47 - 63 42 BN 10. Mauk 33 28 - 38 32 N 11. Kresek 26 22 - 30 28 N 12. Balaraja 59 50 - 68 32 BN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 52 45 - 60 44 BN 14. C i o m a s 88 75 - 101 100 N 15. Cinangka 58 49 - 66 50 N 16. Ciruas (Singamerta) 43 37 - 50 37 N 17. Kramat Watu 37 32 - 43 41 N 18. Pam arayan 80 68 - 92 84 N 19. Kasem en 23 19 - 26 22 N 20. Mancak 50 43 - 58 48 N 21. Carenang 41 34 - 47 32 BN 22. Padarincang 90 76 - 103 78 N

IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 132 112 - 151 139 N

24. Labuan 79 67 - 91 75 N 25. Menes 86 73 - 98 91 N 26. Cibaliung 85 72 - 97 110 AN 27. Munjul 73 62 - 84 120 AN 28. Cikeusik 88 75 - 102 79 N 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 58 50 - 67 95 AN V. L E B A K 30. Rangkasbitung 103 88 - 119 97 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 107 91 - 123 117 N 32. Bayah 138 117 - 159 100 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidam ar 83 71 - 95 149 AN 34. Malingping 57 48 - 66 96 AN 35. BPP Sajira 103 87 - 118 127 AN 36. Panyaungan Panggarangan 83 71 - 95 81 N N RR SIFAT STASIUN PENGAMATAN PRAKIRAAN HUJAN

WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : AGUSTUS 2015

WILAYAH X (mm)

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)

(33)

30

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

Lampiran 5. Indeks SPI Tiga Bulanan Di Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan Di Beberapa Tempat Di Propinsi Banten Dan DKI Jakarta

Feb 2015 Mar 2015 Apr 2015

1 Cengkareng KAB.TANGERANG 484 155 111 0.59 2 Curug KAB.TANGERANG 444 335 251 1.60 3 Halim (TNI AU) JAKARTA TIMUR 468 415 204 0.66 4 Kemayoran JAKARTA PUSAT 939 214 83 1.90 5 Pondok Betung TANGERANG SELATAN 255 305 161 -0.08

6 Serang SERANG 241 198 131 0.12

7 Tangerang KOTA TANGERANG 399 221 216 0.95 8 Tanjung Priok JAKARTA UTARA 889 213 98 2.20

9 Depok DEPOK 319 477 257 -0.09

10 Karet JAKARTA PUSAT 565 302 105 1.90 11 Pulogadung JAKARTA TIMUR 599 214 30 0.44 12 Rorotan JAKARTA UTARA 945 336 115 1.80 13 JaƟwaringin Mauk KAB.TANGERANG 483 208 134 1.60 14 UPTD Balaraja KAB.TANGERANG 392 180 154 1.20 15 UPTD Benda Sukamulya KAB.TANGERANG 577 158 165 2.10 16 UPTD Bendung Ciputat KAB.TANGERANG 304 255 260 1.30 17 UPTD Cipondoh Sambidoyong KAB.TANGERANG 463 199 159 0.90 18 UPTD Kresek KAB.TANGERANG 595 155 82 2.20 19 UPTD Sepatan KAB.TANGERANG 621 155 66 1.30 20 UPTD Serpong KAB.TANGERANG 210 201 154 -0.10 21 UPTD Tegal Kemiri KAB.TANGERANG 188 62 116 -0.12

22 Anyer SERANG 223 120 164 -0.97 23 Baros SERANG 167 138 104 -0.82 24 Cinangka SERANG 205 143 267 -0.81 25 Ciomas SERANG 296 206 275 -0.12 26 Ciruas SERANG 309 99 110 0.12 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN/KOTA

NO NAMA STASIUN/ POS HUJAN INDEKS

(34)

31 BMKG

Feb 2015 Mar 2015 Apr 2015

27 Kasemen Kilasah SERANG 224 100 93 0.37 28 Kragilan Kalenpetung SERANG 575 280 158 2.00 29 Kramatwatu Pegadigan SERANG 226 139 71 -0.52

30 Pabuaran SERANG 269 166 155 -0.32

31 Padarincang SERANG 217 261 353 -0.60

32 Pamarayan SERANG 302 182 218 0.38

33 Pontang SERANG 517 118 133 0.93

34 Ragas Hilir SERANG 556 324 86 0.77

35 Walantaka SERANG 250 114 85 -0.72 36 Bd Ciliman PANDEGLANG 427 276 381 1.80 37 Cibaliung PANDEGLANG 384 337 471 0.33 38 Cilemer PANDEGLANG 286 180 467 0.72 39 Cimanuk PANDEGLANG 219 191 461 0.11 40 Labuhan PANDEGLANG 158 224 587 0.24 41 Menes PANDEGLANG 183 333 644 0.35 42 Pandeglang PANDEGLANG 313 193 311 -0.30 43 Banjar Irigasi Cipanas LEBAK 292 370 301 0.31

44 Bojong Leles LEBAK 286 41 261 -0.26

45 BPP Sajira LEBAK 341 164 277 -0.25

46 Cilaki_Ciminyak LEBAK 319 158 401 -0.14

47 Cisalak Baru LEBAK 250 84 150 -1.10

48 Kec.Cimarga LEBAK 307 111 244 -0.05

49 Lebak Parahiang LEBAK 281 197 363 0.17 50 Malingping Utara LEBAK 246 415 379 0.17

51 Panyaungan LEBAK 233 327 508 0.24

52 Pasir Ona Rangkasbitung LEBAK 332 128 286 0.35

KABUPATEN/KOTA INDEKS

SPI CURAH HUJAN (mm)

NAMA STASIUN/ POS HUJAN NO

(35)

BMKG

Analisis Indeks Kekeringan dan Kebasahan Bulan April 2015 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

Lampiran 6. Peta Sebaran Pos Huj

a

n

(36)

PONDOK BETUNG TANGERANG MEI 2015

Gambar

Gambar 1. Peta Normal Hujan   Bulan April Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Gambar 5. Peta Distribusi Sifat Hujan  Bulan April 2015 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Gambar 6. Peta Distribusi Curah Hujan  Bulan April 2015 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Gambar 7. Intensitas Hujan Harian pada Area Pondok Betung Bulan April 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sirup formula I (propilen glikol 11 %) merupakan formula terpilih, karena memiliki rasa dan penampilan menarik, tingkat kekentalan yang rendah, endapan paling sedikit,

*Rangkuman Materi Penjas Kelas 7 SMP/MTs Semester 1/2* - Pelajaran olahraga di sekolah bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani setiap siswa karena di dalam tubuh yang

bahwa perubahan Ketiga Lampiran Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 8OO /8798 I 2015 tentang Penunjukan Pejabat Pelaksana

Enkripsi adalah metode pengamanan data dengan cara mengubah data asli menjadi data yang sudah dimodifikasi atau ditransformasi dengan menggunakan kunci dan

Namun menurut Misdiyono (2007), tarif selular di Indonesia sangat mahal. Biaya pembangunan satu buah jaringan wireless saat ini sudah kurang dari 100 Dolar AS, sedangkan biaya

Dalam sebuah pengertian umum sebenarnya kompresi ini dapat diartikan bahwa sebuah data dapat dilakukan pengecilan dari kapasitasnya, dengan kata lain apabila melakukan

Metode pelaksanaan konstruksi dilapangan sangat berperan dalam hal ini untuk perhitungan analisa beban yang terjadi, penggunaan metode pelaksanaan dengan alat traveller

Penentuan bilangan penyabunan menggunakan titrasi asam basa dan penentuan bilangan peroksida menggunakan metode titrasi iodometri.Hasil penelitian menujukkan adanya