• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

21

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu atau kuasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh model Discovery Learning dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas 5 SDN Tegalombo 04 dan SDN Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen dengan satu kondisi perlakuan (treatment) yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

Model eksperimen melalui 3 proses yaitu:

1. Memberikan pretest untuk mengukur variabel sebelum perlakuan atau sesudah perlakuan dilakukan (pretest).

2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada mata pelajaran IPA di kelas 5 SDN Tegalombo 04 Kecamatan Dukuhseti, Pati.

3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan. 3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Tegalombo 04 Kecamatan Dukuhseti, Pati sebagai kelas eksperimen yang diberikan treatment sedangkan SDN Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati sebagai kelas kontrol. Untuk uji validitas instrumen dilaksanakan di SDN Tegalombo 04 Kecamatan Dukuhseti, Pati. Adapun rentang waktu digunakan penelitian ini dimulai dari bulan Maret-Juni 2015.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan adalah:

(2)

Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan model pembelajaran Discovery Learning. 2. Siswa kelas 5 SDN Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati.

Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan suatu treatment atau perlakuan apapun. Model pembelajaran yang digunakan adalah Picture and Picture.

3.3 Desain Eksperimen dan Prosedur Penelitian 3.3.1 Desain Eksperimen

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2011:116). Misalnya, pada beberapa skripsi dalam bidang pendidikan khususnya dalam pembelajaran, peneliti memerlukan kelas eksperimen dan kelas kontrol tetapi tidak memungkinkan diadakannya pengambilan subyek penelitian secara acak dari populasi yang ada karena subyek (siswa) secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok (satu kelas).

Quasi Experimental Design dibagi menjadi dua yaitu Time Series Design dan Nonequivalent Control Group Design. Tetapi dalam penelitian ini, yang akan dipakai sebagai desain penelitian yaitu Nonequivalent Control Group Design. Ciri-ciri dari desain penelitian ini adalah ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta subyek penelitian diambil tidak secara acak dari populasi tetapi diambil seluruh subyek dari kelompok yang telah terbentuk secara alami. Dalam desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2011:118).

Sugiyono (2011) Desain penelitian eksperimen Nonequivalent Control Group Design

01x02 03 04

(3)

Keterangan:

O1 : Keadaan awal kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan O2 : Keadaan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan O3 : Keadaan awal kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan O4 : Keadaan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan

X : Perlakuan(treatment) yang diberikan

3.3.2 Prosedur Eksperimen

1. Memilih sebuah subyek penelitian, yaitu kelas 5 SDN Tegalombo 04 dan kelas 5 SDN Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati.

2. Menggolongkan subyek menjadi dua kelompok antara kelompok eksperimen, yaitu kelas 5 SDN Tegalombo 04 yang dikenai variabel perlakuan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan kelompok kontrol, yaitu kelas 5 di SDN Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture.

3. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrument pretest dan posttest.

4. Mengujicobakan instrument pretest dan postest pada kelas uji coba, yaitu kelas 6 di SDN Tegalombo 04 Kecamatan Dukuhseti, Pati. 5. Menganalisis data hasil pretest dan Postest untuk menguji apakah

instrument valid dan reliabel.

6. Memberikan pretest pada SDN Tegalombo 04 dan di SDN Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati.

7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada SDN Tegalombo 04 dan di SDN Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati untuk mengetahui bahwa kedua SD tidak ada perbedaan yang signifikan. 8. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model

(4)

dan di SDN Tegalombo 03 dengan model pembelajaran Picture and Picture.

9. Melaksanakan posttest pada SDN Tegalombo 04 dan di SDN Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati.

10. Menghitung perbedaan antara hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen.

11. Membandingkan hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk melihat pengaruh perlakuan pada kedua kelompok. 12. Interprestasi hasil penghitungan data.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang mempunyai variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:38).

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu; variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y):

1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Discovery Learning. Model pembelajaran Discovery Learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa.

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar IPA adalah hasil yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPA. Hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa. Hasil akhir dari proses pembelajaran IPA tentang unsur

(5)

kognitif yang akan diukur dengan tes tertulis. Variabel ini merupakan variabel terikat karena timbul dari variabel bebas yang diamati dan diukur dengan pengaruh model pembelajaran Discovery Learning pada mata pelajaran IPA.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan dua teknik yaitu: 1. Observasi

Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2011:196) mengemukakan bahwa, obeservasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari perbagai proses biologis dan psikologis. Obeservasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dengan mengamati perubahan tingkah laku pada saat proses pembelajaran.

2. Tes

Soal tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan dalam proses pembelajaran. Tes yang digunakan berupa butir-butir soal uji pengetahuan siswa terhadap mata pelajaran IPA.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa yang ditunjukan oleh nilai siswa setelah mengerjakan soal-soal evaluasi yang sudah diajarkan.

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrument, dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menurut

Discovery Learning (X)

Hasil Belajar (Y) (X)

(6)

Sugiyono (2011:148) mengatakan bahwa karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pretest dan postest, lembar observasi guru dan siswa tentang proses pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran Discovery Learning dan model pembelajaran Picture and Picture.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Pembelajaran Mengunakan Model Pembelajaran Discovery Learning

Tahap Kegiatan No. Item

Kegiatan Awal  Melaksanakan kesiapan alat pembelajaran

 Kesiapan siswa

 Berdoa dan absensi

Apersepsi (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)

 Tujuan pembelajaran dan rencana kegiatan pembelajaran. 1 2 3 4 5

Kegiatan Inti Melaksanakan kegiatan inti pembelajaran meliputi:

 Penjelasan Materi

(Pernyataan/Identifikasi Masalah)

Demonstrasi materi (Pengumpulan Data)

 Pembagian kelompok

Praktikum (Pengolahan Data)

Mencatat hasil praktikum

6

7

8 9 10

(7)

(Pembuktian) Menarik Kesimpulan/Generalisasi  Presentasi kelompok  Pemberian pujian  Konfirmasi 11 12 13

Kegiatan Penutup Melaksanakan kegiatan penutup meliputi:

 Evaluasi

 Menyusun kesimpulan dan rangkuman

 Refleksi

 Revisi (Tindak lanjut)

14 15 16 17 18 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pretest Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal No. Item Pilihan Ganda Jumlah Item Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Menjelaskan sifat-sifat cahaya saat mengenai benda yang berbeda. 1,7,13 3 Menyebutkan contoh sifat cahaya merambat lurus. 2,8,14 3 Menyebutkan contoh sifat cahaya dapat dipantulkan. 3,9,15,19 4

(8)

Menyebutkan contoh sifat cahaya dapat dibiaskan 4,10,16,20 4 Menyebutkan contoh sifat cahaya dapat diuraikan. 5,11,17 3 Menyebutkan contoh sifat cahaya dapat menembus benda bening. 6,12,18 3 Jumlah Soal 20 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Postest Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal No. Item Pilihan Ganda Jumlah Item Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Menjelaskan sifat-sifat cahaya saat mengenai benda yang berbeda. 1,7,13,20 4 Menyebutkan contoh sifat cahaya merambat lurus. 2,8,14,18 4 Menyebutkan 3,9,15,17 4

(9)

contoh sifat cahaya dapat dipantulkan. Menyebutkan contoh sifat cahaya dapat dibiaskan 4,10,16 3 Menyebutkan contoh sifat cahaya dapat diuraikan. 5,11 2 Menyebutkan contoh sifat cahaya dapat menembus benda bening. 6,12,19 3 Jumlah Soal 20 3.7 Uji Prasayarat

3.7.1 Uji Validitas Instrumen

Untuk mengetahui bahwa instrumen berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan (Pretest dan Postest) merupakan instrumen yang baik maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Karena instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel. Menurut Sugiyono (2012:348) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Nana Sudjana, (2010:12) validitas berkenaan dengan ketepatan alat

(10)

penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.

Menurut Masrun (dalam Sugiyono (2011:133) syarat minimum suatu instrumen dianggap valid adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Uji validitas soal tes pada penelitian ini menggunakan SPSS release 16.0 for windows.

Tabel 3.4

Validitas Instrumen Soal Pretest Soal Pretest

Valid Tidak Valid

1,2,4,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17,18 ,19, 24,25,26,27,29

3,5,14,20,21,22,23,28,30

Tabel 3.5

Validitas Instrumen Soal Posttest Soal Postest

Valid Tidak Valid

1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17, 18,19,21,22,24,25,27,29,30

5,14,20,23,26,28

Berdasarkan hasil uji validitas item item pretest pada tabel 3.4 dan item postest pada tabel 3.5, dapat ditunjukan bahwa soal pretest berjumlah 30 item, 21 item yang valid dan 9 item yang tidak valid. Sedangkan untuk soal postest berjumlah 30 item, 24 item yang valid dan 6 item yang tidak valid. Tahapan uji validitas program SPSS 16.0 for windows (statistical product and service solutions).

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik.

(11)

Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010:121).

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap soal (pretest dan posttest) yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan model pembelajaran Picture and Picture. Intrumen ini terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu di kelas 6 SDN Tegalombo 04 Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati.

Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama (Nana Sudjana, 2010:16). Dapat diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan, uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.6

Klasifikasi Tingkat Reliabilitas Instrumen Tingkat Reliabilitas Instrumen Kriteria

a ≤ 0,7 Tidak dapat diterima

0,7 <  ≤ 0,8 Dapat diterima 0,8 <  ≤ 0,9 Reliabilitas bagus

α > 0,9 Reliabilitas memuaskan

Berdasarkan teknik alpha diatas, nilai relibilitas yang dapat diterima harus lebih dari 0,7. Berikut ini tabel hasil uji relibitas instrument sebelum penelitian.

Tabel 3.7

(12)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.853 30

Tabel 3.8

Hasil uji reliabilitas item pretest yang dipakai Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.896 20

Tabel 3.9

Hasil uji reliabilitas seluruh postest Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.866 30

Tabel 3.10

Hasil uji reliabilitas item postest yang dipakai Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.895 20

Hasil uji reliabilitas item pretest dapat ditunjukan pada tabel 3.7 yaitu hasil uji reliabilitas item seluruh pretest dengan Cronbach’s Alpha sebesar Alpha 0,853. Pada tabel 3.8 yaitu hasil uji reliabilitas item pretest yang dipakai dengan Cronbach’s Alpha sebesar Alpha 0,896. Sedangkan hasil uji reliabilitas item postest dapat ditunjukan pada tabel 3.9 yaitu hasil uji reliabilitas item seluruh postest dengan Cronbach’s Alpha sebesar Alpha 0,866. Pada tabel 3.10 yaitu hasil uji reliabilitas item postest yang dipakai dengan Cronbach’s Alpha sebesar Alpha 0,895. Hal ini membuktikan bahwa item soal sudah termasuk dalam kriteria reliabel bagus. Sehingga data yang digunakan adalah reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

3.7.3 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

Menurut Arikunto (2007:207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan

(13)

soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah :

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran soal : P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah Misalnya untuk pretest no 1. P = = = 0.86

Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah, sedangkan untuk mencari taraf kesukaran soal nomor 2 sampai 20 prosesnya sama dengan perhitungan di atas. Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran item soal dengan menggunakan rumus diatas, dapat diperoleh perhitungan dari 20 item soal pretest dapat dilihat pada tabel 3.19 di bawah ini.

Tabel 3.11

Indeks Kesukaran Soal Pretest

Pilihan Ganda Jumlah

Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar

1,4,6,11,17,27 7,8,9,12,15, 16,18,25,26, 29 10,13,19, 24 6 10 4

Misalnya untuk postest no 1. P = = = 0.91

Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah, sedangkan untuk mencari taraf kesukaran soal nomor 2 sampai 20 prosesnya sama

(14)

dengan perhitungan di atas. Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran item soal dengan menggunakan rumus diatas, dapat diperoleh perhitungan dari 20 item soal postest dapat dilihat pada tabel 3.12 di bawah ini.

Tabel 3.12

Indeks Kesukaran Soal Posttest

Pilihan Ganda Jumlah

Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar

1,3,4,7,8,11, 15,18,27 9,12,16,17,21, 22,29 2,10,13, 19 9 7 4 3.7.4 Uji Normalitas

Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan Statistik Parametris, antara lain dengan menggunakan t-test untuk satu sampel, korelasi dan regresi, analisis varian dan t-test untuk dua sampel. Penggunaan Statistik Parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal (Sugiyono, 2011:228), tetapi apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik non parametrik. Sedangkan untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal atau bisa dianggap normal, ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk menguji normalitas data yaitu dengan Kertas Peluang dan Chi-Kuadrat. Tetapi dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan Chi-Kuadrat (chi-square) untuk menguji normalitas data. Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-nonparametrik-one sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test distribution.

(15)

3.7.5 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas varian digunakan rumus sebagai berikut.

Sugiyono (2010:140) mengatakan bahwa hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai pada taraf signifikansi 5%. Kedua varian homogen jika dk pembilang dan dk penyebut .Uji homogenitas varian ini bisa menggunakan software SPSS yaitu analyze-comperemean-aneway Anova.

3.7.6 Hipotesis penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diduga bahwa ada pengaruh positif dan signifikan dari penggunaan antara model pembelajaran discovery learning dengan model pembelajaran picture and picture pada mata pebelajaran ipa terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Tegalombo 04 Kec. Dukuhseti Kab. Pati Tahun Pelajaran 2014/2015.

Referensi

Dokumen terkait

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

Dari pelaksanaan hasil Program Pengabdian Kepada Masyarakat Karang Taruna Bina Karya Desa Tuyuhan Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang dapat disimpukan : bahwa

Bentuk konflik sosial yaitu konflik pribadi yang dialami oleh Tengku Muda, Raja Djafar dan Engku Puteri, konflik politik yang dialami oleh Raja Kecik, Tengku

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

a) Tersedianya bahan untuk kempa langsung yang mempunyai kompresibilitas dan fluiditas yang baik. b) Prosesnya lebih singkat dan ekonomis. c) Mengeliminasi panas dan

Dalam upaya pengembangan literasi informasi terdapat beberapa potensi yang belum secara optimal dimanfaatkan, potensi tersebut antara lain potensi kewenangan,

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

Model fluida mosaik mengusulkan bahwa protein integral membran memiliki gugus R asam amino yang bersifat hidrofobik pada permukaan protein yang akan