• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahapan-tahapan E-commerce

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tahapan-tahapan E-commerce"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Kerangka

Kerangka

Dasar Teknologi

Dasar Teknologi

E

E

--Kerangka

Kerangka

Dasar Teknologi

Dasar Teknologi

E

E

--commer

(2)

Tahapan-tahapan E-commerce

Provide Info Find Customer C o rp o ra te D at ab as es C o rp o ra te D at ab as es Identify Need Find Source Information Sharing Identify Need Find Source Information Sharing

Phone, Fax,, Email

Website

Newsgroup

Net

SELLLER BUYER

send info request info

web sur fing web sea rches, web ads data s heets, catalogs, dem os, etc. Provide Info Fulfill Order Support C o rp o ra te D at ab as es C o rp o ra te D at ab as es Evaluate Purchase Use, Maintain Ordering Payment Fulfillment Service & Support Evaluate Purchase Use, Maintain Ordering Payment Fulfillment Service & Support Net Communities Website EDI Website, Phone, Fax, Email Emailing Lists demos, reviews credit cards, digital cash P.O.s

(3)

Tahapan-tahapan E-commerce

 Pada gambar di atas terlihat, bahwa perusahaan, sekelompok orang, atau individu yang ingin

menawarkan produk atau jasanya, dapat memulai rangkaian bisnis dengan menggunakan internet sebagai media berkomunikasi (Kosiur, 1997).

sebagai media berkomunikasi (Kosiur, 1997).

 Dengan bermodalkan sebuah website atau homepage, penjual (seller) dapat memberikan berbagai informasi sehubungan dengan profil usaha dan produk atau jasa yang ditawarkan.

(4)

Tahapan-tahapan E-commerce

 Di sisi konsumen sebagai calon pembeli (buyers), internet menyediakan akses secara luas dan bebas terhadap semua perusahaan yang telah

“mendaftarkan” diri di dunia maya.

Pertukaran informasi dalam arena ini dapat dilakukan  Pertukaran informasi dalam arena ini dapat dilakukan

secara satu arah maupun interaktif melalui beragam produk elektronik, seperti komputer, telepon, faks, dan televisi.

 Proses bisnis pertama di dalam sistem E-Commerce ini dinamakan sebagai “information sharing”.

(5)

Tahapan-tahapan E-commerce



Prinsip penjual di dalam proses ini adalah untuk

mencari dan menjaring calon pembeli

sebanyak-banyaknya, sementara prinsip pembeli adalah

berusaha sedapat mungkin mencari produk atau

jasa yang diinginkannya, dan mencoba untuk

jasa yang diinginkannya, dan mencoba untuk

mencari tahu penilaian orang lain terhadap

produk atau jasa tersebut.



Setelah aktivitas tukar-menukar informasi

dilakukan, proses bisnis selanjutnya adalah

melakukan pemesanan produk atau jasa secara

elektronik.

(6)

Tahapan-tahapan E-commerce



Dua pihak yang bertransaksi sudah selayaknya

harus melakukan aktivitas perjanjian tertentu,

sehingga proses pembelian dapat dilakukan

dengan sah, benar, dan aman.

dengan sah, benar, dan aman.



Pembelian antara dua entiti bisnis biasanya

dilakukan melalui jaringan tertentu seperti

EDI (Electronic Data Interchange) atau

(7)

Tahapan-tahapan E-commerce



Di dalam proses bisnis ini, ada empat aliran

entiti yang harus dikelola dengan baik:



Flow of goods (aliran produk);



Flow of information (aliran informasi);



Flow of information (aliran informasi);



Flow of money (aliran uang); dan



Flow of documents (aliran dokumen).

 Fasilitas E-Commerce yang ada harus dapat

mensinkronisasikan keempat aliran tersebut, sehingga proses transaksi dapat dilakukan secara efisien, efektif, dan terkontrol dengan baik.

(8)

Tahapan-tahapan E-commerce



Setelah transaksi usai dilakukan dan produk telah

didistribusikan ke tangan konsumen, barulah

proses terakhir yaitu aktivitas purna jual

dijalankan. Pada tahapan ini penjual dan pembeli

melakukan berbagai aktivitas atau komunikasi

melakukan berbagai aktivitas atau komunikasi

seperti:

 Keluhan terhadap kualitas produk;

 Pertanyaan atau permintaan informasi mengenai produk-produk lain;

 Pemberitahuan akan produk-produk baru yang ditawarkan;

 Diskusi mengenai cara menggunakan produk dengan baik,

(9)

Yang Perlu Diperhatikan Oleh Penjual

 Berdasarkan kenyataan, website dan email merupakan dua sarana yang kerap dipergunakan dalam

melakukan transaksi perdagangan.

 Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pihak penjual  Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pihak penjual harus memiliki pusat basis data (corporate database) yang berisi informasi mengenai produk dan jasa

perusahaan beserta semua rekaman interaksi antara penjual dan pemberi (formal maupun informal) yang terjadi.

(10)

Yang Perlu Diperhatikan Oleh Penjual



Sistem basis data ini akan menjadi sebuah

pusat pengetahuan korporat (corporate

knowledge) yang di dalamnya terdapat data

mentah maupun informasi mengenai perilaku

mentah maupun informasi mengenai perilaku

konsumen dan pasar.

(11)

Kerangka Kerja E-commerce

 National Inormation Technology Committee (on

eCommerce). Komite ini bertanggung jawab untuk

memformulasikan Information Technology, speciically eCommerce, di Indonesia. Komite ini dapat membuat eCommerce, di Indonesia. Komite ini dapat membuat working group untuk meneliti penggunaan teknologi

informasi lebih lanjut. Berbagai pihak yang terlibat dalam bidang commerce dan electronic commerce sebaiknya

terwakili dalam komite ini, misalnya adanya wakil dari Perbankan.

(12)

Kerangka Kerja E-commerce

 Communication Infrastructure

 EC/EDI standards / infrastructure. Menentukan standar

yang dapat diterima oleh semua pihak merupakan salah satu kunci utama.

satu kunci utama.

 Cyberlaw: EC laws, Electronic Security laws.  Customers & related organizations

(13)

Klasifikasi E-Commerce



Business to Business (B2B)

 Adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar

pelaku bisnis, Dalam Business to Business pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama.

 Karakteristiknya:

 Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).

(14)

Klasifikasi E-Commerce



Business to Business (B2B) - continue

 Karakteristiknya:

 Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini

memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.

 Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.

 Model yang umum digunakan adalah peer-topeer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua

(15)

Klasifikasi E-Commerce



Business to Customers (B2C)

 Merupakan mekanisme toko on-line (electronic

shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer. Sedangkan dalam Business to dengan e-customer. Sedangkan dalam Business to Customer sifatnya terbuka untuk publik, sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server.

 Karakteristiknya:

 Terbuka untuk umum , dimana informasi disebarkan ke umum

(16)

Klasifikasi E-Commerce



Business to Customers (B2C) – continue

 Karakteristiknya:

 Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum

Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum

digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.

 Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakuka inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.

 Pendekatan client/server sering digunakan dimana

diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server

(17)

Klasifikasi E-Commerce

 Perdagangan Kolabratif (collaborative commerce). Dalam c-commerce, para mitra bisnis berkolaborasi (alih-alih membeli atau menjual) secara elektronik. Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis do sepanjang rantai pasokan.

(18)

Klasifikasi E-Commerce

 Consumen to consumen (C2C).

Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. Dapat juga disebut sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.

(19)

Klasifikasi E-Commerce

 Consumen to Business (C2B).

Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para

pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya di

priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.

(20)

Klasifikasi E-Commerce

 Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional). Dalam situasi ini perusahaan menggunakan

ecommerce secara internal untuk memperbaiki operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut sebagai e-commerce B2E(business to its employees) yang digambarkan dalam studi kasus terbuka.

(21)

Klasifikasi E-Commerce

 Pemerintah ke Warga (Goverment to Citizen—G2C).

Dalam kondisi ini sebuah entitas (unit) pemerintah

menyediakan layanan ke para warganya melalui teknologi E-commerce. Unit-unit pemerintah dapat melakukan

E-commerce. Unit-unit pemerintah dapat melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan berbagai perusahaan(G2B). E-goverment yaitu penggunaan teknologi internet secara umum dan

e-commerce secara khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja di sektor publik.

(22)

Klasifikasi E-Commerce

 Perdagangan Mobile(mobile commerce—m-commerce).

Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon selluler untuk mengakses internet dan berbelanja, maka hal ini disebut m-commerce

Referensi

Dokumen terkait

Judul : Pelatihan servis karburator pada kendaraan roda empat bagi pemuda karang taruna di.

Interaksi di dunia bisnis dapat berbentuk model B2B (Business to Business) dimana terjadi transaksi bisnis antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya, B2C (Business

Oleh karena itu model bisnis yang dijalankan oleh Icomits adalah B2B (business to business) dengan konsumen yang merupakan pelaku bisnis seperti pemilik UMKM,

Pada formasi TRIANGLE WORKS, beliau lebih terspesialisasi untuk konten yang berkenaan dengan Personal Motivation, Mind-Conducting, Hypnosis, Selling Skill, dan Training

Hasil ini dapat menunjukkan bahwa ikan mujair dapat terfermentasi dengan baik pada konsentrasi NaCl tersebut karena menghasilkan asam organik total dengan

Seandainya ulama dayah memberikan respon yang tinggi dan menjelaskan kepada masyarakat tentang kebenaran kegiatan yang mulia ini, maka pesan-pesan dakwah yang selalu

produk atau jasa per setiap masukan (input) sumber daya yang digunakan dalam suatu proses produksi. • Produktivitas dapat dinyatakan

Alat parut sagu terbuat dari bahan besi dan sebagian Stainless Steel (gerigi/paku-paku) yang ditanam pada sumbu/as diameter 1” dengan fully 8” dan disambung ke motor