• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PRILAKU ORGANISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS PRILAKU ORGANISASI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

TUGAS PRILAKU ORGANISASI

MAKALAH TENTANG PERKEMBANGAN TI TERHADAP ORGANISASI

(Dosen Pengampu : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)

NAMA : RICKY ARIF SUKOCO

NIM :14121022

KELAS : 21

UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

PRODI SISTEM INFORMASI

2015-2016

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat

serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “TENTANG PERKEMBANGAN TI TERHADAP ORGANISASI.

Makalah ini berisikan tentang perkembangan TI terhadap organisasi. Di dalamnya di bahas bagaimana menggunakan teknologi informasi yang meliputi internet, globalisasi, teleoffice, social network, dan cloud computing untuk mengembangkan suatu organisasi. Dengan adanya teknologi informasi ini, suatu organisasi dapat berkembang dengan cepat dan mudah. Karena dengan teknologi semua dapat teraplikasikan.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi. Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Demikian dari kami dan terimakasih.

(3)

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...2 DAFTAR ISI………..….…..3 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………...4 1.2. Rumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penulisan... 5

BAB II. PEMBAHASAN 2.1. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi....…………...……….…... 6

2.2. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi yang meliputi internet ..…...8

2.3. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi yang meliputi Globalisasi....………...11

2.4. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi yang meliputi Teleoffice…..………...13

2.5. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi yang meliputi social network...14

2.6. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi yang meliputi cloud computing…...16

BAB III.PENUTUP 3.1. Kesimpulan... 18

2.2. Saran... 18

(4)

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan pesat dibidang teknologi, menuntut perubahan total dalam orientasi pimpinan organisasi terhadap peranan informasi dalam mengambil keputusan. Telah diketahui bersama bahwa sebagai obyek studi dan penelitian ilmiah. Dengan kata lain, di negara-negara yang sudah maju, informasi dengan segala aspek penanganannya telah mulai menuju kearah berkembangnya ilmu informasi, yang biasanya dikenal dengan nama “informatika”.

Komputer telah menambah teknologi baru dan canggih pada sistem informasi. Akibatnya sebuah sistem informasi dengan menggunakan komputer akan lebih mempunyai manfaat yang besar. Sesungguhnya pentingnya informasi bagi pimpinan organisasi bukanlah merupakan hal yang baru. Sejak adanya manusia yang hidup berorganisasi, sejak saat itu pula informasi telah selalu diperlukan oleh pimpinan organisasi untuk membantunya melakukan tugasnya selaku pimpinan organisasi. Perkembangan yang pesat dari teknologi informasi merupakan akibat dari banyak faktor, salah satu diantaranya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebutuhan akan informasi dalam berbagai kegiatan manusia baik kegiatan yang terorganisasi maupun yang tidak terorganisasi menunjukkan adanya peningkatan. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan sangat ditunjang oleh adanya informasi yang terus menerus, mulai dari persiapan kegiatan sampai pada berakhirnya kegiatan tersebut.

Pada zaman ini teknologi informasi dan sistem informasi berkembang sangat pesat. Teknologi informasi semakin canggih dan dapat diandalkan untuk mendukung berbagai aktivitas, baik secara organisasi, individu dan juga sosial. Peran aplikasi teknologi informasi saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan, sekaligus menjadi tempat bergantung para penggunanya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Penggunaan teknologi informasi, termasuk Web, telah membawa banyak perubahan organisasional dalam berbagai area seperti struktur, otoritas, kekuatan, tugas dalam pekerjaan, jenjang karier karyawan, supervisi, serta pekerjaan manager. Teknologi informasi menimbulkan berbagai dampak pada individu dalam pekerjaannya. Teknologi informasi telah menguntungkan untuk menganani masalah manusia dan sosial.

(5)

5

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, kami merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Perkembangan TI terhadap organisasi yang meliputi internet 2. Perkembangan TI terhadap organisasi yang meliputi globalisasi 3. Perkembangan TI terhadap organisasi yang meliputi teleoffice 4. Perkembangan TI terhadap organisasi yang meliputi social network 5. Perkembangan TI terhadap organisasi yang meliputi cloud computing

1.3.Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui perkembangan Teknologi Informasi terhadap organisasi.

2. Mengetahui peran dan manfaat Teknologi Informasi terhadap kemajuan organisasi, Perusahaan dan bisnis.

3. Mengetahui perkembangan Teknologi Informasi yang meliputi internet, globalisasi ,teleoffice, social network dan cloud computing.

(6)

6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi

Perkembangan atau implementasi teknologi informasi dalam kegiatan operasional organisasi akan memberikan dampak yang cukup signifikan bukan hanya dari efisiensi kerja tetapi juga terhadap budaya kerja baik secara personal, antar unit, maupun keseluruhan institusi. Pengelolaan administrasi kerja berbasis teknologi informasi juga harus mempertimbangkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung optimalisasi pada pemanfaatan atau implementasi teknologi informasi yang bertahap yang dimulai dengan perencanaan, pengembangan, ahli kelola, operasional sampai dengan tahap pemeliharaan.

Dengan adanya teknologi informasi, maka produktivitas suatu organisasi atau perusahaan akan meningkat, serta dapat membuat model bisnis yang sulit ditiru oleh pesaing, karena pada dasarnya peranan teknologi informasi bagi setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal tersebut disebabkan karena masing-masing organisasi atau perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Perkembangan teknologi informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan juga berkaitan dengan keunggulan kompetitif untuk meningkatkan kualitas informasi, pengawasan kinerja organisasi atau perusahaan menggunakan teknologi informasi baik sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi.

Selain itu implementasi atau pemanfaatan teknologi informasi memiliki dampak positif yang secara umum adalah terjadi efisiensi waktu dan biaya yang secara jangka panjang akan memberikan keuntungan ekonomis yang sangat tinggi. Oleh karena itu, pengoperasian secara optimal juga harus diperhatikan, agar semua perangkat teknologi informasi bersifat multi fungsi sehingga dalam pengembangan selanjutnya diupayakan terjadi integrasi perangkat.

Pemanfaatan teknologi informasi akan melibatkan semua karyawan dalam organisasi yang dioperasikan secara rutin oleh staf administrasi dan bagian teknologi informasi. Karyawan dengan kualifikasi tertentu baik bagian teknologi informasi maupun bagian lain perlu dilibatkan selain untuk memberikan masukan juga untuk mempersiapkan karyawan dalam menghadapi perubahan. Di sisi lain, diperlukan kesadaran personal lainnya tehadap manfaat sistem bagi

(7)

7

dirinya dan kemudahan penggunaannya secara bertahap akan memberikan motivasi untuk menigkatkan kemampuan mereka.

Peran teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat kita lihat dengan menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah organisasi, yaitu:

1) Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm

infrastructure.

2) Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.

3) Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.

4) Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.

5) Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah

(8)

8

proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya. Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan system informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi.

Sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis Teknologi Informasi senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada Arsitektur Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :

2.2. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi yang meliputi Internet

Internet, khususnya World Wide Web, memiliki dampak penting pada hubungan antara banyak organisasi, perusahaan, entitas eksternal, dan bahkan pada organisasi proses bisnis di dalam perusahaan. Internet meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk membangun kembali dengan cepat organizations. Perusahaan membangun kembali beberapa proses utama bisnis mereka didasarkan pada teknologi internet dan membuat teknologi ini menjadi komponen utama dari infrastruktur TI-nya. Pada intinya, internet mampu secara dramatis mengurangi biaya transaksi dan keagenan yang dihadapi kebanyakan organisasi.

Jika jaringan sebelumnya memiliki bimbingan, hasilnya adalah proses bisnis yang lebih sederhana, karyawan lebih sedikit, dan organisasi yang jauh lebih rata dari pada dimasa lalu Internet hampir menghancurkan beberapa industri dan mengancam yang lainnya. Internet juga telah menciptakan pasar yang sepenuhnya baru dan membentuk dasar bagi ribuan bisnis baru. Sebagai contoh, industri ensiklopedia cetakan dan industri agen perjalanan hampir dikalahkan oleh ketersediaan pengganti melalui internet. Serupa dangan hal tersebut, internet juga memiliki dampak signifikan pada enceran, music, buku, broken, dan industri Koran.

Tenologi internet berdasarkan standar universal yang dapat digunakan perusahaan manapun, memudahkan pesaing untuk bersaing pada harga dan untuk pesaing baru untuk

(9)

9

memasuki pasar. Karena informasi tersedia bagi siapa saja, internet meningkatkan kekuatan menawar dari pelanggan, yang dapat dengan cepat menemukan penyediaan perbiaya terendah pada Web.

Kehadiran Internet harus diakui telah menghadirkan kemungkinan- kemungkinan baru dalam hidup manusia. Melalui teknologi ini para ahli manajemen semakin yakin bahwa

yang namanya „Virtual Organization‟ bukanlah suatu impian belaka. Dalam konsep „Virtual Organization‟, suatu organisasi (apakah dalam bentuk perusahaan, LSM, atau yayasan) tidak harus hadir dalam physicall space di suatu tempat tertentu. Sehingga, para karyawan bisa bekerja dalam tempat yang berbeda tanpa kehilangan koordinasi dan hubungan dengan teman-temannya di kantor pusat. Tidak mengherankan bila dengan konsep tersebut, di suatu kantor hanya

dibutuhkan seorang sekretaris dan office boy.

Kehadiran fasilitas seperti video conference, net meeting, chatting semakin memperkuat argumentasi para ahli manajemen bahwa konsep „virtual organization‟ merupakan salah satu alternatif yang harus diperhitungkan dalam pembuatan struktur organisasi di masa depan.

Namun, pertanyaannya kemudian adalah bagaimana pemanfaatan internet bagi perusahaan di Indonesia?

Disadari atau tidak, potensi penggunaan teknologi Internet bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia sangatlah besar. Hal ini didukung oleh kenyataan struktur geografis Indonesia

yang tersusun oleh wilayah yang cukup luas dan berkepulauan. Meskipun konsentrasi penduduk Indonesia masih terdapat di wilayah Jawa, namun potensi daerah di luar Jawa pun harus

diperhitungkan oleh suatu perusahaan. Dengan struktur geografis seperti ini tidaklah

mengherankan jika perusahaan yang berkeinginan untuk meng-cover konsumen dalam skala nasional harus menempatkan cabang-cabangnya di daerah lain.

Contoh kasus yang cukup menarik bisa kita lihat pada perusahaan yang bergerak di industri asuransi jiwa. Kita mengetahui salah satu key succes factor perusahaan asuransi jiwa, selain Teknologi Informasi, adalah coverage area. Artinya, suatu perusahaan asuransi jiwa akan berpotensi untuk mendapatkan premi dalam jumlah besar apabila perusahaan tersebut mampu untuk melakukan pendekatan, melalui agen-agen nya, ke berbagai potential customer yang tersebar di daerah-daerah. Dan kalau perusahaan asuransi jiwa ingin melakukan hal ini, maka

(10)

10

mau tidak mau perusahaan jiwa tersebut harus membuka cabang di daerah lain. Fenomena yang terjadi sekarang pun ekspansi perusahaan jiwa ke daerah lain tidak berhenti, walaupun selama periode krisis ekonomi.

Dengan semakin tersebarnya kantor-kantor cabang, perusahaan asuransi itu semakin berpotensi untuk mendapatkan new customer—yang akhirnya menghasilkan premi, namun di sisi lain banyaknya kantor cabang itu juga akan memunculkan biaya komunikasi yang cukup besar. Apalagi dengan struktur industri telekomunikasi di Indonesia yang masih termonopoli, maka struktur biaya telekomunikasi memiliki kontribusi yang tidak kecil dalam keseluruhan biaya operasi. Ditambah lagi dengan adanya rencana kenaikan biaya telepon yang telah disampaikan Dirut Telkom ke DPR.

Kembali ke contoh kasus tadi, maka kita melihat bahwa perusahaan di Indonesia akan dapat berpeluang untuk menghemat biaya komunikasi dengan menggunakan berbagai macam fasilitas yang terdapat di Internet. Untuk telepon interlokal misalnya, perusahaan tersebut bisa menggunakan fasilitas mail, chatting sampai penggunaan teknologi VOIP (Voice Over Internet Protocol).

Perusahaan seperti Total Indonésie—perusahaan minyak yang berbasis di Perancis, telah menggunakan fasilitas mail dan chating dalam koordinasi antara kantor pusat di Jakarta dengan

field di Balikpapan. Untuk regional meeting misalnya, para Branch Manager tidak perlu

kehadirannya secara fisik di Jakarta. Cukup melalui fasilitas video conference dan net meeting, maka perusahaan tersebut akan menghemat biaya seperti penginapan hotel, biaya transportasi pesawat dsb. Tentunya hal ini hanya akan terjadi apabila terdapat koneksi Internet di masing-masing kantor baik pusat maupun cabang.

VOIP sebagai sarana komunikasi di prediksikan akan menjadi trend komunikasi di kemudian hari. Karena memang salah satu keunggulan dari VOIP ini terletak pada faktor penghematannya yang drastis dibandingkan biaya pulsa telepon reguler. Malah sebenarnya percakapan melalui VOIP ini free of charge, namun beberapa provider VOIP masih mengenakan suatu beban biaya tertentu ke konsumen. Walaupun begitu beban biaya yang dikenakan tersebut masih jauh lebih kecil ketimbang beban biaya pulsa yang dikenakan oleh Telkom. Dan memang harus diakui bahwa peluang pemanfaatan teknologi Internet guna menekan biaya komunikasi di Indonesia masih terbuka lebar, mengingat biaya komunikasi melalui telepon masih sangat mahal dan mungkin akan bertambah mahal.

(11)

11

Perusahaan-perusahaan lokal sangat disarankan untuk menggali potensi utilitas Internet. Sebetulnya yang berkepentingan di sini tidak hanya kaum industriawan saja, melainkan pemerintah juga, karena penciptaan efisiensi baik di tingkat perusahaan atupun pada level industri otomatis akan meningkatkan daya saing. Ketika daya saing meningkat maka output yang dihasilkan secara nasional akan menghasilkan devisa yang tidaklah kecil. Terlebih lagi di iklim perdagangan bebas yang akan bergulir nanti, perlindungan pemerintah terhadap industri lokal tidak terletak pada penciptaan benteng UU terhadap arus barang dari luar, melainkan lebih kearah penciptaan iklim persaingan yang sehat antar perusahaan dan ketersediaan infrastruktur dalam arti luas yang memungkinkan efisiensi industri bisa terwujud.

2.3. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi yang meliputi Globalisasi

Kemajuan teknologi merupakan suatu hal yang terlihat dari perkembangan secara globalisasi. Kemajuan teknologi informasi pada masa sekarang ini mempermudah setiap orang untuk kehidupannya. Globalisasi merupakan sebuah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya dalam menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik, globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang komunikasi dunia. Istilah globalisasi pertama kali digunakan oleh Theodore Levitt tahun 1985 yang menunjuk pada politik-ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi keuangan. Menurut sejarahnya, akar munculnya globalisasi adalah revolusi elektronik dan disintegrasi negara-negara komunis. Revolusi elektronik melipatgandakan komunikasi, transportasi, produksi, dan informasi. Disintegrasi negara-negara komunis yang mengakhiri perang dingin memungkinkan kapitalisme barat menjadi satu-satunya kekuatan yang memangku hegemoni global.

Kemajuan globalisasi adalah jawaban dari perkembangan teknologi informasi dimana kemajuan yang sering di artikan sebagai modernisasi menjajikan memampuan manusia untuk mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan, meningkatkan kesejahteraan material melalui teknologi dan meningkatkan efektivitas kemampuan pelajar melalui penerapan organisasi yang berdasarkan pertimbangan kesadaran. Karena dengan ilmu pengetahuan teknologi informasi, manusia dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah di lakukan dan di bayangkan sebelumnya.

(12)

12

Di sisi lain keuntungan bagi para pengguna teknologi informasi misalnya dalam, hal berbagi informasi, para pengguna dapat berbagi dan mengakses informasi dunia luar dengan mudah dan cepat. Suatu akses yang tentunya akan memperkaya gudang informasi yang memacu Motivasi mereka untuk meningkatkan kreativitas. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

Dari tahun ke tahun terjadi perubahan-perubahan yang sangat besar dalam bidang informasi dan teknologi. Pada dasarnya informasi merupakan sebuah pesan, baik pesan secara fakta maupun opini dalam hubungan saling pengaruh antara pemberi pesan dan penerima pesan. Akan tetapi sekarang kebutuhan informasi khalayak dunia tidak lagi fakta yang akurat dan aktual melainkan penyajian yang cepat. Cepatnya perubahan dibidang informasi itu didukung oleh perkembangan kemajuan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi yang maju kearah globalisasi komunikasi cenderung berpengaruh terhadap tingkat peradaban manusia. Telah kita sadari bahwa perkembangan teknologi informasi pada dekade akhir ini perkembangan sangat pesat, dan telah menimbulkan banyak dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif terhadap tata kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia dan tidak menutup kemungkinan bahwa untuk masa mendatang teknologi informasi akan terus berkembang dan menjadi kuat, lebih mudah dicapai, lebih beraneka ragam dan kemajuan itu lebih bersifat mobil.

Organisasi Sosial ini secara singkat adalah sebuah perkumpulan bangsa indonesia dalam dunia maya yang ramah serta mudah digunakan agar dapat sesuai dengan semua jenis umur, gender, serta lapisan masyarakat, sasarannya adalah bangsa Indonesia karena selama ini pengetahuan kebudayaan hanya menggunakan media yang kurang diminati hal inilah salah satu faktornya. Mengambil sampel dari jaringan sosial facebook sekarang menjadi perhatian hampir setiap orang yang terhubung ke internet membuka jaringan sosial ini di Indonesia, maka belajar dari hal ini organisasi sosial ini di kemas secara berbeda dan sedemikian rupa sehingga akan menjadi familiar seperti facebook, tapi kelemahan facebook adalah sering terjadi tindak kejahatan seperti yang telah dijelaskan. Dan inilah juga kelebihan Organisasi sosial Cyber,

Culture And Community ini, di Organisasi ini kita bisa saling mengenal dan berhubungan lewat

situs, kegiatannya tetap memiliki tujuan utama berupa membangun solidaritas dan melestarikan atau memperdalam budaya dan pengetahuan, seperti Chatting, Upload Video/foto/catatan/Games

(13)

13

kebudayaan, katalog budaya nasional, konferensi, festival budaya nasional dan semacamnya. Berbagai jenis kejahatan yang pernah terjadi seperti di Facebook dan lainnya akan diatur sedemikian rupa sehingga dalam organisasi ini tidak ada unsur penipuan, kesalah-pahaman, saling menghina, serta pornografi.

2.4. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi yang meliputi Teleoffice

Perkembangan Teknologi Informasi memiliki hubungan dengan Manajemen organisasi serta tata kerja memiliki hubungan yang sangat erat Organisasi yang baik untuk mencapai tujuanya perlu Manajemen yang baik begitupun sebaliknya untuk mendapatakan manajemen yang terbaik diperlukan sebuah Organisasi yang memiliki orang-orang yang terampil, kreatif serta mampu bekerja secara tim untuk mewujudkan cita-cita yang ingin dicapai oleh organisasi. Walaupun sudah memiliki organisasi seta manajemen yang baik masih dibutuhkan satu lagi sebagai pelengkap yakni tata kerja, tata kerja sendiri dimaksudkan sebagai alat yang digunakan sebuah organisasi untuk mencapai tujuanya, tanpa adanya tata kerja yang tepat maka manajamen yang telah dibuat tidak akan maksimal sehinnga apa yang ingin dicapai organisasi tidak terpenuhi.

Sehingga dapat diambil kesimpulan Apabila organisasi, manajemen dan tata kerjanya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya.

Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Manajemen: proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.

2. Organisasi: alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.

3. Tata Kerja: pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut harus dilaksanakan

(14)

14

2.5. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi yang meliputi Social Network

Teknologi ini digunakan sebagai sarana untuk menguatkan bisnis. Jika dulu banyak perusahaan yang antipati terhadap adanya sosial media, karena dianggap dapat menurunkan produktifitas perusahaan, maka akhir-akhir ini trennya justru sebaliknya, banyak perusahaan mulai mengikuti arus perubahan ini.

Perusahaan PR Burson-Masteller merilis survey tentang pengaruh sosial media ini dalam laporan “Global Social Media Check Up 2011” yang menyebutkan bahwa 25% perusahaan di dunia menggunakan empat platform besar media sosial, yakni Facebook, Twitter, Youtube dan Blog, sedangkan 84% lainnya menggunakan minimal satu dari empat platform tersebut. Khusus untuk Twitter, sebanyak 67% perusahaan tersebut menggunakan twitter untuk mention ke pengguna lain dan 57% menggunakannya untuk retweet.

Setidaknya ada beberapa alasan yang mendasari beberapa perusahaan mulai masuk ke dalam sosial media, antara lain adalah:

1. Mampu meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan konsumen. Seperti dikatakan diatas, sosial media mampu merubah gaya komunikasi menjadi lebih interaktif dan partisipatif, hal ini menyebabkan hubungan antara perusahaan dengan konsumennya menjadi lebih intens, lebih personal dan setara (horisontal). Media sosial memungkinkan konsumen untuk berkomentar langsung dengan apa yang sedang dilakukan atau yang sedang terjadi dengan perusahaan tersebut. Dengan menciptakan satu akun atau fanpages di Facebook atau bisa juga dengan sebuah akun Twitter, sebuah brand bisa berkomunikasi dengan konsumen dengan mudah dan dekat. Seperti yang dilakukan oleh SoyJoy dengan program SoyJoy Healthylicious di twitter yang memungkinkan adanya percakapan secara kontinu antara brand dengan konsumen dan konsumen dengan konsumen lainnya.

2. Mampu mempercepat proses pembuatan keputusan. Dengan melemparkan sebuah topik atau survey akan sesuatu, maka konsumen dapat memberikan pendapatnya akan sesuatu tersebut dengan cepat, sehingga memudahkan untuk dapat membuat keputusan secara cepat. Sebagai contoh, Adrie Subono pemilik Java Musikindo, melalui akun

(15)

15

twitternya seringkali melemparkan sebuah gagasan tentang event yang akan diadakan sehingga membuat para followernya ikut memberikan pendapat-pendapatnya.

3. Meningkatkan brand awareness dan user engagement. Dengan sosial media, maka sebuah brand mampu mengumpulkan komunitas-komunitasnya dalam satu wadah tertentu, hal ini tentu saja akan memudahkan brand untuk melakukan promosi atau sekedar untuk berinteraksi dengan konsumen. Sebagai konsumen pun merasa semakin dilibatkan dalam berbagai hal, karena suaranya semakin mudah terdengar. Salah satu pemanfaatan sosial media untuk peningkatan brand awareness dan user engagement adalah dengan pembuatan Facebook fanpages. Akun Facebook Groovy Nations digunakan sebagai media untuk menampung komunitasnya dan sebagai media promosi. 4. Memudahkan viral marketing. Sebuah riset menyebutkan bahwa per Januari 2011

sebanyak 53% tweet adalah sebuah re-tweet. Hal ini dapat diartikan bahwa sebuah ide dapat berkembang lebih cepat dengan melemparkan ide tersebut di ranah twitterland. Sour Sally membuat satu tweet lewat akunnya tentang informasi diskon yang berlangsung dan tweet tersebut langsung menyebar sampai ribuan kali re-tweet.

5. Menurunkan biaya. Sosial media meningkatkan efisiensi dari perusahaan, antara lain mengurangi biaya komunikasi karena dengan sosial media setiap user adalah “juru bicara”, dapat juga mengurangi biaya riset karena sosial media memudahkan untuk melakukan survey langsung kepada konsumen dan mendapatkan masukan langsung dari konsumen.

Sosial Media dan Fenomena “Koin Prita”

Social media juga kadang memberikan efek yang kurang baik bagi sebuah brand jika tanpa dikelola secara baik. Dengan hubungan yang egaliter antara pemilik brand dan user maka selain memudahkan tersebarnya pesan positif namun juga sebaliknya: dapat cepat menyebarkan pesan negatif. Tentu kita ingat akan fenomena “koin Prita”, dengan hanya sebuah pesan maka dampak negatif dari pemilik brand dapat dengan segera tersebar.

Bagi sebuah organisasi atau perusahaan yang tidak siap, maka akan tergagap-gagap dengan arus perubahan ini. Sebuah perusahaan atau organisasi akan lebih terkontrol secara sosial, oleh karena itu dibutuhkan sebuah rencana dan pendekatan yang baru untuk dapat masuk

(16)

16

ke dalam sosial media. Perusahaan yang masuk ke dalam sosial media dengan dasar “ikut trend”, tanpa rambu-rambu dan tujuan yang jelas maka akan berjalan stagnan dan cenderung akan tidak produktif.

2.6. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi yang meliputi Cloud Computing

Banyak organisasi kesulitan dalam memperoleh dan memelihara infrastruktur Teknologi Informasi (TI) yang dibutuhkan untuk efektivitas operasi bisnisnya (Ekufu, 2012). Mereka terkendala oleh tingginya biaya investasi TI tersebut sehingga dibutuhkan solusi untuk pembiayaan yang lebih 2 rendah. Cloud computing hadir sebagai solusi dari masalah tersebut karena menyajikan berbagai sumber daya terutama aplikasi yang bisa diakses secara cepat, tanpa harus berinvestasi secara besar-besaran.

Salah satu keuntungan yang didapat dari penerapan cloud computing pada perusahaan adalah penurunan jumlah cost yang harus dikeluarkan dalam pengembangan infrastruktur TI khususnya dalam pengadaan server dan storage (Aljabre, 2012). Aljabre (2012) juga menekankan bahwa kompatibilitas cloud computing dalam semua platform dan sistem operasi membuat teknologi ini dilirik oleh berbagai perusahaan. Cloud computing memiliki potensi untuk memainkan peran utama dalam mengatasi inefisiensi dan memberikan kontribusi mendasar untuk pertumbuhan dan daya saing suatu organisasi atau perusahaan (Sahandi et al., 2013).

Dengan mengadopsi layanan komputasi awan perusahaan akan dapat memperoleh teknologi terbaru dengan biaya yang relatif lebih kecil. Cloud computing juga merubah sistem menyimpan data dan menjalankan aplikasi. Dengan teknologi ini aplikasi di-host dalam sebuah

cloud server dan dapat diakses oleh banyak pengguna yang memiliki hak akses dari berbagai

tempat yang terhubung dengan cloud, bahkan pengguna dapat mengakses dokumen-dokumen yang disimpan dalam berbagai server atau PC selama server atau PC tersebut terhubung aplikasi melalui cloud (Agustin, 2013). Dengan kemampuan yang dimiliki cloud computing, teknologi ini berpotensi untuk membantu organisasi menjawab tantangan perubahan lingkungan bisnis yang cepat.

Tidak diragukan lagi bahwa kemunculan cloud computing berdampak signifikan terhadap perkembangan TI. Munculnya cloud computing sebagai sumber daya TI merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan bisnis dan organisasi. Cloud computing dapat

(17)

17

membantu berbagai jenis bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok, serta dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat berubah. Wang et al. (2011) menyatakan cloud computing tidak hanya sebuah konsep TI namun juga merupakan sebuah pendekatan baru atas implementasi

e-commerce.

Tanpa cloud computing, saat ini perusahaan atau pengguna harus berinvestasi lebih dalam biaya infrastruktur TI khususnya pada perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengotomatisasi dan meningkatkan proses bisnis mereka. Keadaan seperti inilah yang perusahaan atau pengguna untuk memulai menggunakan cloud computing (Murphy, 2011).

Cloud computing menawarkan manfaat dan keuntungan untuk semua tipe dan jenis perusahaan

atau pengguna. Secara umum, pengguna tertarik pada janji yang diberikan oleh penyedia layanan atas cloud computing apalagi biaya penggunaan layanan cloud computing relatif lebih kecil. Hal ini mengindikasikan kepada seluruh perusahaan dan pengguna di seluruh dunia untuk secara perlahan mengubah infrastruktur teknologi informasi mereka, dan memulai penggunaan layanan

(18)

18

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, kami merumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Teknologi informasi berperan penting dalam menjamin tercapainya tujuan organisasi. 2. Implementasi atau pemanfaatan teknologi informasi memiliki dampak positif yang

secara umum adalah terjadi efisiensi waktu dan biaya yang secara jangka panjang akan memberikan keuntungan ekonomis yang sangat tinggi.

3. Pemanfaatan teknologi informasi akan melibatkan semua karyawan dalam organisasi yang dioperasikan secara rutin oleh staf administrasi dan bagian teknologi informasi. 4. Pemanfaatan teknologi informasi dalam suatu fungsi dari organisasi terbagi menjadi 5

elemen fungsi yaitu: Fungsi Operasional, Fungsi Monitoring and Control, Fungsi Planning and Decision, Fungsi Communication, dan Fungsi Interorganisational.

5. Perubahan yang tejadi dalam organisasi bukan hanya dari segi effisiensi kerja tetapi juga mempengaruhi budaya kerja baik secara personal, antar unit, maupun keseluruhan organisasi. Oleh karena itu pemilihan jenis TI yang diterapkan benar-benar perlu disesuakan dengan kondisi organisasi yang bersangkutan.

3.2. Saran

Dalam suatu organisasi Perkembangan IT sangat di butuhkan dari segi untuk mencari informasi, meningkatkan daya saing terhadap perusahaan guna memperoleh laba yang sebanyaknya. Dengan adanya teknologi informasi yang selalu berkembang kita harus bisa memanfaatkan secara maksimal dan benar serta menghindari dampak negative dari teknologi.

(19)

19

DAFTAR PUSTAKA

1. Putri, G. Perdana, 2009, Peran Teknologi Informasi didalam Perusahaan (www.iniputri.blog.uns.ac.id/files/2010/05/paper-manajemen-dan-ti.pdf)

2. Majalah SWA no. 10/XXIII 10-23 Mei 2007, hal. 44, Bagaimana Membangun

Sistem Teknologi Informasi (TI) yang Ideal(www/swa.co.id)

3. Widyawan, I. “Secuil Statistik Sosial Media di Indonesia”

http://the-marketeers.com/archives/secuil-statistik-sosial-media-di-indonesia.html (diakses pada 9

April 2010)

4. Saling Silang. “Indonesia Sosial Media Landscape”

http://www.slideshare.net/salingsilang/indonesia-social-media-landscape-saling-silang-report (diakses pada 9 April 2010)

5. Yuna. “Seberapa Banyak Perusahaan di Dunia Gunakan Media Sosial” http://the-

marketeers.com/archives/seberapa-banyak-perusahaan-di-dunia-gunakan-media-sosial.html (Diakses pada 9 April 2010)

6. Nugraha, Tuhu. “Apa yang Bisa Diharapkan dari Social Media?”

http://www.virtual.co.id/blog/social-media/apa-yang-bisa-diharapkan-dari-social-media/ (Diakses pada 9 April 2010)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pengaruh Kekristenan telah menjadi besar atas manusia modem dan dunianya. Agama memperbudak manusia; Kekristenan sejati membebaskan mereka. Ketika Kristus mati, ajaran-Nya

Analisis besar risiko menunjukkan bahwa status sosial ekonomi miskin merupakan faktor risiko terhadap kejadian demam neutropenia dengan nilai OR sebesar 4,591 kali dibandingkan

ke tempat lain dalam Daerah Pabean wajib diberitahukan oleh pengangkutnya kepada Pejabat Bea dan Cukai di Kantor Pabean tempat transit dengan menggunakan

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa kurikulum yang digunakan di MTs Paradigma Palembang ada dua yaitu menggunakan kurikulum KTSP untuk kelas VIII dan

(7) Format Laporan Pelaksanaan Pengadaan Barang, Laporan Semesteran Penerimaan/Pengeluaran Barang Inventaris, Laporan Semesteran Penerimaan/Pengeluaran Barang

Perkembangan teknologi ini juga harus diikuti dengan perkembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM). Manusia sebagai pengguna dan pencipta teknologi harus mampu

Para penari masih belum bisa menghayati pesan dakwah yang terdapat dalam sya’ir tari Rateeb Meuseukat di saat sedang menari karena belum memahami betul pesan