• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu upaya yang ditujukan untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak sejak usia dini. Pada usia tersebut, anak dipandang memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak usia di atasnya sehingga pendidikannya pun perlu untuk dikhususkan. Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya adalah upaya untuk memfasilitasi perkembangan yang sedang terjadi pada diri anak. Perkembangan anak usia dini merupakan peningkatan kesadaran dan kemampuan anak untuk mengenal dirinya dan berinteraksi dengan lingkungannya seiring dengan pertumbuhan fisik yang dialami.

Pada jenjang usia dini, anak-anak memiliki sikap sangat aktif, dinamis, antusias, dan hampir selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, serta seolah-olah tak pernah berhenti untuk belajar (Sofia Hartati, 2005: 7). Ahmad Susanto (2011: 33-45) menyebutkan bahwa aspek-aspek perkembangan anak usia dini meliputi aspek perkembangan fisik, aspek perkembangan intelegensi, aspek perkembangan bahasa, aspek perkembangan sosial, dan aspek perkembangan moral. Semua aspek perkembangan tersebut dapat dikembangkan melalui stimulasi yang tepat sehingga aspek perkembangannya tepat pada sasaran, misalnya untuk mengembangkan aspek perkembangan bahasa dibutuhkan stimulasi yang berhubungan dengan bahasa. Berkaitan dengan beberapa aspek perkembangan anak, salah satunya adalah perkembangan bahasa. Bahasa anak akan berkembang sejalan dengan perbendaharaan kata yang di miliki. Penguasaan kosakata sangat berpengaruh pada kemampuan seorang anak dalam berbahasa. Perkembangan bahasa belum sempurna sampai akhir masa bayi, dan akan terus berkembang sepanjang kehidupan seseorang. Perkembangan bahasa berlangsung sepanjang manusia aktif dan tersedianya lingkungan untuk belajar.

Perkembangan bahasa anak TK masih bersifat egosentrik dan self-

(2)

2

Pada masa TK anak menguasai kemampuan berbahasa yang menonjol yaitu pengajuan kalimat tanya. Pada usia enam tahun, anak mulai aktif menggunakan gesture (bahasa/gerak isyarat). Anak TK dapat menggerakkan anggota tubuh untuk membantu memperjelas maksud perkataannya (Tadkiroatun Musfiroh, 2008: 8). Hurlock (1987), berpendapat bahwa pada masa TK kelompok B atau usia 5-6 tahun seharusnya telah menguasai kosakata umum (meliputi kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, dan kata pengganti), dan kosakata khusus. Sejalan dengan pendapat Hurlock, Tadkiroatun Musfiroh (2008), berpendapat bahwa pada saat anak berusia 5 tahun telah mampu menghimpun kurang lebih 3000 kata. Kata-kata yang dimiliki anak usia prasekolah meliputi kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan. Anak usia prasekolah sudah mampu menggunakan kata benda dengan tepat walaupun masih mengalami kebingungan pada kata-kata ulang dan kata berimbuhan.

Kemampuan berbahasa anak merupakan suatu hal yang penting karena dengan bahasa tersebut anak dapat berkomunikasi dengan teman atau orang-orang disekitarnya. Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan pikiran dan pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain. Anak yang sedang tumbuh dan berkembang mengkomunikasikan kebutuhan, pikiran dan perasaannya melalui bahasa dengan kata-kata yang mempuyai makna. Menurut Depdiknas (2003: 105), fungsi pengembangan bahasa bagi anak usia dini adalah sebagai alat untuk berkomunikasi dengan lingkungan, sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan intelektual anak, sebagai alat untuk mengembangkan ekspresi anak, sebagai alat untuk menyatakan perasaan dan buah pikiran kepada orang lain.

Pengembangan berbahasa mempunyai empat komponen yang terdiri dari pemahaman, pengembangan perbendaharaan kata, penyusunan kata-kata menjadi kalimat dan ucapan. (Dahlan, 2004: 119). Ke empat pengembangan tersebut memiliki hubungan yang saling terkait satu sama lain, yang merupakan satu kesatuan. Keempat keterampilan tersebut perlu dilatih pada anak usia dini karena dengan kemampuan berbahasa tersebut anak akan belajar

(3)

3

berkomunikasi dengan orang lain, sebagaimana dalam kurikulum 2004 diungkapkan bahwa kompetensi dasar dari pengembangan bahasa untuk anak usia dini yaitu anak mampu mendengar, berkomunikasi seara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya.

Dalam pedoman guru RA dikemukakan bahwa dalam melaksanakan pembinaan dan perkembangan bahasa di RA hendaknya mempersiapkan prinsip-prinsip, dengan memberikan kesempatan sebaik-baiknya pada anak dalam mengembangkan bahasa dan dalam memelihara ketertiban, hendaknya spontanitas anak sebaiknya jangan ditekan dan sebaiknya diberikan dalam suasana keakraban antara guru dengan anak didik, serta memenuhi syarat-syarat yang diambil dari lingkungan anak, sesuai dengan taraf usia dan taraf perkembangan anak sehingga aspek perkembangan anak dapat tercapai secara optimal.

Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak melalui cerita yang disampaikan secara lisan (Moeslichatun, 1996:194). Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain. Dengan demikian bercerita dalam konteks komunikasi dapat dikatakan sebagai upaya mempengaruhi orang lain melalui ucapan dan penuturan tentang sesuatu ide. Sementara dalam konteks pembelajaran anak usia dini bercerita dapat dikatakan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa anak melalui pendengaran dan kemudian menuturkannya kembali dengan tujuan melatih anak dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan. Kegiatan bercerita memberikan sumbangan besar pada perkembangan anak secara keseluruhan sebagai implikasi dari perkembangan bahasanya, sehingga anak akan memiliki kemampuan untuk mengembangkan aspek perkembangan yang lain dengan modal kemampuan berbahasa yang sudah baik.

Wibawa dan Farida Mukti (1992), mengemukakan bahwa media

(4)

4

bergambar yang dilengkapi dengan kata dalam bentuk kartu, dan biasanya berisi kata-kata, gambar atau kombinasinya, dan dapat digunakan untuk mengembangkan perbendaharaan kata dalam pelajaran bahasa pada umumnya dan bahasa asing pada khususnya. Azhar Arsyad (2011), mengemukakan bahwa media flash card dapat digunakan untuk melatih mengeja dan memperkaya kosakata. Lain halnya Janu Astro (MeI:2005), mengemukakan kelebihan dari media flash card antar lain mudah dibawa, praktis, gampang diingat, dan menyenangkan. Penguasaan kosakata dengan media flash card akan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dan secara tidak langsung akan menambah perbendaharaan kata bagi anak karena anak mengetahui dan belajar kosakata baru yang belum pernah ditemukan pada diri mereka. Penguasaan kosakata dengan menggunakan media flash card diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dan menambah perbendaharaan kata serta dapat memberikan konstribusi pada guru untuk meningkatkan pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Sebelumnya peneliti melakukan pengamatan terhadap laporan perkembangan anak pada semester satu atau gasal terhadap permasalahan yang terjadi, khususnya di TK Kristen 03 Eben Haezer Salatiga yang seluruhnya berjumlah 15 anak, dari jumlah tersebut anak yang mampu mengembangkan kemampuan bahasanya hanya 50% yaitu sekitar 7 anak, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kemampuan perkembangan bahasa anak pada kelompok anak TK Kristen 03 Eben Haezer Salatiga masih kurang atau masih mengalami kesulitan. Namun pada kenyataannya yang terjadi pada saat ini tidak semua guru yang ada, mampu menyampaikan metode bercerita dengan baik, metode cerita di sajikan langsung dari guru tanpa menggunakan alat peraga apapun, sehingga kurang menarik perhatian anak didik dalam memahami isi cerita yang ada, dalam hal ini anak didik seringkali kurang mendapat perhatian dari guru dalam mengungkapkan sebuah perasaan atau idenya, sehingga kemampuan bahasa yang di miliki oleh anak tidak berkembang secara optimal, selain itu tak jarang guru lebih fokus pada kegiatan keterampilan membaca dan menulis serta

(5)

5

berhitung, dengan alasan kegiatan keterampilan membaca dan menulis serta berhitung adalah salah satu tuntutan untuk jenjang pendidikan selanjutnya, yaitu ketika anak usia dini memasuki Sekolah Dasar (SD), sehingga anak usia dini kurang mampu mengungkapkan perasaan atau ide ketika menjawab pertanyaan dari guru dan tidak paham dengan informasi yang telah di sampaikan oleh guru.

Maka dari itu metode bercerita dengan menggunakan media kartu bergambar sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak, agar dikemudian hari anak tidak mengalami kegagalan dalam berbahasa, maka dari itu sudah seharusnya seorang guru dapat menyampaikan metode yang praktis dan menyenangkan dalam mengembangkan aspek bahasa yang dimiliki oleh anak, metode bercerita adalah salah satu metode pembelajaran yang efektif bagi anak didik, maka dari itu berdasarkan yang tertera di atas, meskipun masih banyak guru yang tidak mampu menyampaikan isi cerita dengan baik, ada alternatif yang baik untuk guru dalam menyampaikan isi cerita pada anak didik, yaitu dengan bantuan atau menggunakan media kartu bergambar.

Berdasarkan uraian di atas, maka keadaan yang seperti ini tidak untuk di diamkan begitu saja, karena permasalahan yang terjadi tidak terlepas dari kurangnya wawasan guru dalam memilih metode dan media pembelajaran yang tepat, oleh karena itu juga peneliti ingin melakukan tindakan kelas pada anak TK Kristen 03 Eben Haezer Salatiga, dengan harapan dapat melakukan perbaikan dan dapat meningkatkan bahasa anak, salah satunya dengan menggunakan metode bercerita dengan media kartu bergambar, dengan metode tersebut di harapkan kegiatan pembelajaran bermakna dan menyenangkan serta tidak membosankan lagi bagi anak, dengan metode dan penggunaan media tersebut di harapkan kemampuan bahasa anak tercapai dengan baik.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar permasalahan di atas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahannnya sebagai berikut: Apakah pembelajaran

(6)

6

menggunakan metode bercerita berbantuan media kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia 5-6 tahun pada anak TK Kristen 03 Eben Haezer Salatiga?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa yang dicapai pada anak melalui metode bercerita dengan menggunakan media kartu bergambar pada anak usia 5-6 tahun pada anak TK Kristen 03 Eben Haezer Salatiga

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat teoritis

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, selain itu juga dapat memberi pemahaman psikologis terhadap guru-guru dalam penggunaan metode bercerita dengan media kartu bergambar dalam upaya meningkatkan perkembangan bahasa.

b) Untuk mengembangkan metode pembelajaran yang menyenangkan 1.4.2. Manfaat praktis

a) Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan keterampilan mengajar guru di kelas, menambah wawasan tentang metode pembelajaran yang tepat khususnya dalam pembelajaran berbahasa.

b) Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak, anak mampu meningkatkan pembendaharaan kosa kata, dan dapat mengungkapkan ide, serta meningkatkan kecerdasan bahasa.

c) Bagi sekolah

Hasil penelitian diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung

(7)

7

terutama masalah meningkatkan perkembangan bahasa anak dengan metode bercerita.

d) Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman dalam penelitian selanjutnya, serta memberi makna kerja sama antara guru dan siswa dalam upaya mengembangkan kemampuan bahasa anak melaui metode bercerita dengan media kartu bergambar yang ada.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri dari BAB I yang di dalamnya terdapat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian yang ditujukan baik untuk anak, guru dan struktur organisasi penulisan skripsi.

BAB II membahas kajian teori tentang meningkatkan kemampuan bahasa melalui metode bercerita dengan penggunaan media kartu gambar, konsep bahasa, konsep metode bercerita, manfaat metode bercerita. Kemudian terdapat pula hasil penelitian yang relevan serta kerangka berpikir yang telah dirancang dan disusun dalam pelaksanaan penelitian ini.

BAB III adalah Metode Penelitian yang di dalamnya memuat tentang lokasi dan subjek penelitian, rancangan penelitian, jenis penelitian. Instrument penelitian, tekhnik pengumpulan data dan tekhnik analisis data.

BAB IV adalah hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini akan terisi dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dan disertai dengan pembahasannya.

BAB V adalah Penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Pada bab ini akan terisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan disertai dengan saran atau rekomendasi yang diberikan.

Referensi

Dokumen terkait

Ramli Eksekutif membutuhkan suatu perangkat lunak yang membantu perhitungan Harga Pokok Produksi dan mengestimasi aktivitas-aktivitasnya sehingga menghasilkan cost

Siswa biasanya dalam hal menulis teks eksplansi tidak berpedoman dengan struktur dan ejaan yang benar sehingga karangan atau hasil tulisan tidak sesuai dengan ketentuan

Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa keluhan gangguan saluran pernapasan pada pedagang kaki lima yang terbanyak selama berdagang adalah batuk yaitu sebanyak 25

Whenever she got an assignment, she tried to solve it and when she could handle it, it made her feel better and then raise her self-confident. Later, when she found

Johnstone (1995) argues ‘‘those who assert that trade liberalisation is fundamentally benign with respect to environmental effects rest their argument upon the existence of

Berdasarkan tabel penelitian relevan di atas maka dapat diketahui bahwa dalam penggunaan dana BOS yang dilakukan oleh sekolah-sekolah sudah sesuai dengan keinginan semua

Secara operasional, kemampuan membaca permulaan yang dimaksud adalah kemampuan untuk mengenal huruf, melafalkan dan memahami kata sederhana yang memiliki unsur

beberapa jenis seperti birthday card yang berisi ucapan selamat ulang tahun, weeding card yang berisi ucapan pernikahan, weeding anniversary card yang berisi ucapan ulang