• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Laporan Kinerja (LKJ ) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2020 merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perindagkop dan UM kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2016-2021 dan Rencana Kinerja Tahunan 2020 yang ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2020. Penyusunan LKJ pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama tahun bersangkutan. Berdasarkan PERMENPAN No. 53 Tahun 2014 Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah atas penggunaan anggaran

Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang atau badan hukum atau pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak untuk meminta pertanggung jawaban dan keterangan. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian hasil dari pelaksanaan suatu kegiatan program dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Sedangkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah itu sendiri adalah kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksaan tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mencapai misi organisasi.

SK LAN NO239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 yang disempurnakan dengan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 secara teknis mengatur mekanisme penyusunan Tapkin dan Lakip, digunakan sebagai pedoman penyusunan, pengendalian dan evaluasi Lakip yang terdiri dari RPJMD, RKPD/Tapkin, Pelaksanaan Kegiatan, Pengukuran Kinerja dan Pelaporan Kinerja.

Setiap daerah harus menyusun Laporan Kinerja secara sistematis, terarah, dan terpadu. Laporan Kinerja ini memuat pertanggung jawaban dan keterangan terhadap pelaksanaan kegiatan Instansi daerah. Laporan Kinerja ini sangat penting untuk melihat keberhasilan kinerja atau capaian kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2020. serta mendorong tumbuhnya

(2)

2

Dinas Perindagkop dan UM yang akuntabel, sehingga beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan,

Laporan kinerja Dinas Perindagkop dan UM tahun 2020 ini memberi gambaran pertanggung jawaban, memberikan dasar pengambilan keputusan untuk perbaikan dalam mencapai kehematan , efisiensi dan efektifitas pelaksanaan Tupoksi dalam upaya mencapai misi dan visi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan serta memberi masukan untuk memperbaiki perencanaan Dinas Perindagkop dan UM khususnya jangka pendek dan jangka menengah.

B. DASAR HUKUM

Penyusunan LKJ Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan didasarkan pada:

1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaa Negara

3. Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang standar Akutansi Pemerintah 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja

instansi pemerintah

6. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

7. Keputusan Kepala LAN Nomor 589/IX/6/Y/99 tentang pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang perbaikan pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas instansi pemerintah

9. Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi 10. Surat Edaran Menteri PAN Nomor SE-31/M.PAN/XII/2004 tentang penetapan kinerja 11. KepMenPAN No.135 Tahun 2004 tentang pedoman umum evaluasi akuntabilitas

kinerja

12. Peraturan Menteri Negara PAN Nomor:PER/09/.M.PAN/5/2007 tanggal 31 mei 2007 tentang pedoman umum penetapan indicator kinerja utama di lingkungan Instansi Pemerintah

(3)

3

13. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang kedudukan, tugas,fungsi, susunan, organisasi dan tata kerja Kementrian Negara Republik Indonesia

14. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/01/M.PAN/01/2009 tentang organisasi dan tata kerja kementrian Negara perdayaan aparatur Negara dan reformasi birokrasi

15. Peraturan Menteri Negara pendayagunaan aparatur Negara dan reformasi birokrasi nomor 13 tahun 2010 tentang petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja tahun 2010

16. Permenpan dan Reformasi Birokrasi No.29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Lakip

17. Pepres No 29 Tahun 2014 tentang system akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

C. MAKSUD DAN TUJUAN

C.1 Maksud Penyusunan Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan

Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu

Selatan Tahun 2020 merupakan salah satu media informasi pertanggung jawaban untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan

C.2 Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan.

Tujuan penyusunan LKJ adalah untuk menggambarkan penerapan Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi di Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan serta keberhasilan capaian sasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kualitas capaian kinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunan LKJ juga dapat memberikan gambaran penerapan good governance yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di Lingkungan Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan. Secara lebih spesifik, tujuan disusun Laporan Kinerja Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan, antara lain:

1. Peningkatan akuntabilitas Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan

(4)

4

2. Umpan balik bagi peningkatan kinerja Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan

3. Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas sehingga tugas-tugas akan dapat dilaksanakan lebih efektif, efisien dan responsive terhadap lingkungannya.

D. ISU STRATEGIS

Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan, dapat ditarik beberapa isu strategis yang menjadi tantangan Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan selama periode Rencana Strategi 5 (lima) tahun ke depan yaitu :

1. Kurang selarasnya Program/kegiatan yang diusulkan dengan kebijakan yang dimasukan ke dalam APBD

2. Sangat terbatasnya dana pembangunan dan pembinaan yang tersedia

3. Kurangnya kualitas dan keterampilan SDM bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UM

4. Kurangnya koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait tentang pembinaan permodalan agar pertumbuhan koperasi dan UKM, industry dan perdagangan dapat di capai

5. Kurangnya data-data yang akurat tentang koperasi dan UKM, industry dan perdagangan sebagai bahan untuk menyusun kebijakan-kebijakan yang strategis 6. Terbatasnya sarana dan prasaran bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

UKM

7. Terbatasnya Teknologi informasi pemasaran produk-produk yang memadai dalam bentuk website

8. Kurangnya Peningkatan kualitas produk-produk unggulan agar dapat bersaing dengan produk-produk luar daerah

9. Kurangnya keterampilan pengurus koperasi dan UKM serta para pengrajin dan pedagang

10. Kurangnya dukungan kerjasama dengan lembaga-lembaga pemasaran baik dalam daerah maupun luar daerah

(5)

5

E. STRUKTUR OPD E.1 Kedudukan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan nomor: 09 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan, Dinas Perindagkop dan UM adalah salah satu dinas yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan dimana pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati Bengkulu Selatan.

Kedudukan Perindustrian,Perdagangan,Koperasi dan Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

1. Dinas merupakan unsur pelaksana urusan pemerintah dibidang Perindustrian, bidang Perdagangan, bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

2. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah dipimpin oleh seorang kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

3. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang menjadi kewenangan kabupaten dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten.

Berdasarkan peraturan Bupati Bengkulu Selatan nomor: 44 tahun 2016 tentang tugas, pokok, fungsi dan uraian tugas dinas Perindagkop dan UM kabupaten bengkulu selatan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tugas Pokok

Tugas pokok Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan adalah merumuskan kebijakan teknis, mengkoordinasikan, membina dan memfasilitasi pelaksanaan program-program bidang perindustrian,perdagangan,koperasi dan usaha kecil menengah

2. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas pokok diatas, Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan mempunyai fungsi sebagai berikut:

 Penyelenggaraan perumusan,penetapan,pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis dibidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah

(6)

6

 Penyelenggaraan Fasilitasi dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas bidang perindustrian,bidang perdagangan,bidang koperasi dan usaha kecil menengah  Penyusunan kebijakan,pedoman dan standar teknis pelaksanaan urusan

pemerintah bidang perindustrian,perdagangan,koperasi dan usaha kecil menengah  Penyediaan,pengembangan,pembinaan,pemantauan,pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan bidang perindustrian,perdagangan,koperasi dan usaha kecil menengah.

 Pemberian dukungan teknis kepada perangkat daerah,lembaga pendidikan,perusahaan,organisasi politik,organisasi kemasyarakatan dan masyarakat dibidang Perindustrian, bidang Perdagangan, bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah..

 Pelaksanaan Administrasi Dinas

E.2 SUSUNAN ORGANISASI

Susunanan organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, terdiri dari :

2.1 Sub bagian umum dan Kepegawaian 2.2 Sub bagian Perencanaan dan Keuangan 3. Bidang Koperasi dan Usaha Mikro, terdiri dari :

3.1 Seksi Pembinaan dan Pemberdayaan Koperasi

3.2 Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah

3.3 Seksi Pembinaan Kelembagaan dan SDM Koperasi dan Usaha Mikro 4. Bidang Perindustrian

4.1 Seksi Bimbingan Sarana Industri 4.2 Seksi Usaha Produksi

4.3 Seksi Pengembangan Industri 5. Bidang Perdagangan, terdiri dari :

5.1 Seksi Pengembangan Usaha Perdagangan

5.2 Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar 5.3 Seksi Sarana dan Distribusi Perdagangan

6. Unit Pelakasana Teknis Dinas (UPTD 7. Kelompok Jabatan Fungsional.

(7)

7

1. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro

Kepala Dinas perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan dibidang perindustrian,perdagangan,koperasi dan usaha kecil menengah yang menjadi kewenangan Kabupaten dan tugas pembantuan yang diberikan kepada kabupaten.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut :

 Pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyusunan rencana strategis (Renstra) dinas sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).  Perumusan kebijakan, penyelenggaraan, pemantauan dan evaluasi, pembinaan dan

pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta pengawasan pelayanan  Pelaksanaan administrasi dinas

 Pelaksanaan pelayanan umum di bidang Perindustrian, Perdagangan,Koperasi dan Usaha Kecil Menengah berdasarkan peraturan perundang-undangan

 Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kebijakan,program dan kegiatan bidang

 Pembinaan, Pengawasan dan Pengendaliaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP)

 Pembinaan kelompok jabatan fungsional dan unit pelaksana teknis dibawah koordinasi dinas

 Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.

2. Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan dan barang milik daerah dilingkungan dinas.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :  Koordinasi penyusunan kebijakan, rencana program dan kegiatan serta anggaran

dinas.

 Pengelolaan data dan informasi di bidang perindustrian,perdagangan,koperasi dan usaha kecil menengah

 Koordinasi dan pelaksanaan kerjasama dibidang perindustrian,perdagangan,koperasi dan usaha kecil menengah

(8)

8

 Pembinaan dan pemberian layanan administrasi pemerintahan yang meliputi ketatausahaan,kerumahtanggaan,kearsipan dan dokumentasi dinas

 Pembinaan dan pengelolaan kepegawaian dilingkungan dinas  Pelaksanaan urusan organisasi dan tatalaksana dilingkungan dinas  Koordinasi pengelolaan administrasi keuangan dilingkungan dinas  Pengelolaan barang milik daerah dilingkungan dinas

 Koordinasi dan penyusunan bahan publikasi serta hubungan masyarakat dibidang perindustrian,perdagangan,koperasi dan usaha kecil menengah

 Penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan dan fasilitasi bantuan hukum dibidang perindustrian,perdagangan,koperasi dan usaha kecil menengah  Penyusunan dan analisis bahan dari bidang-bidang,sebagai bahan masukan bagi dinas

untuk perumusan kebijakan teknis dinas

 Koordinasi,pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dibidang perindustrian ,perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah

 Penyusunan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah

 Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

2.1. Sub Bagian Umum

Kepala sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas merencanakan,melaksanakan,mengevaluasi serta melakukan koordinasi pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian.Untuk melaksanakan tugas tersebut kepala sub bagian umum dan kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

 Penyusunan rencana pelaksanaan tugas sub bagian umum dan kepegawaian

 Pelaksanaan administrasi surat menyurat dan pengelolaan kearsipan serta dokumentasi

 Pelaksanaan administrasi,pembinaan kepegawaian internal dan pengelolaan sistem informasi kepegawaian

 Penyusunan rencana kebutuhan,pengkoordinasian,pemeliharaan peralatan dan kelengkapan dilingkungan dinas

 Pengidentifikasian produk hukum daerah dan penghimpunan peraturan perundang-undangan dibidang perindustria,perdagangan,koperasi dan usaha kecil menengah  Penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan,advokasi dan

(9)

9

 Pelaksanaan pengendalian,evaluasi serta pelaporan program dan kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian

 Penyiapan bahan kebijakan dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan urusan administrasi umum dan kepegawaian

 Pelaksanaan pengelolaan urusan ketata usahaan dan rumah tangga dinas

 Pelakasanaan pengelolaan informasi,komunikasi dan publikasi serta hubungan masyarakat

 Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

2.2. Sub Bagian Perencanaan daan Keuangan

Kepala Sub bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyusun perencanaan,pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas,pengelolaan administrasi keuangan dan pengelolaan barang milik daerah di lingkungan dinas.Untuk melaksanakan tugas tersebut kepala sub bagian perencanaan dan keuangan mempunyai fungsi :

 Penyusunan rencana pelaksanaan tugas sub bagian perencanaan dan keuangan  Penyusunan rencana kerja dan rencana strategis dinas

 Koordinasi dan penyusunan laporan akuntabilitas (LAKIP)

 Penyiapan,koordinasi dan penyusunan rencana program anggaran dinas

 Penyusunan dan Pelaksanaan standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur di sub bagian perencanaan dan keuangan

 Penyiapan bahan kebijakan dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan urusan perencanaan,keuangan,evaluasi dan pelaporan

 Pengelolaan anggaran dinas

 Penatausahaan administrasi keuangan dinas

 Penyusunan dan pelaporan realisasi fisik dan keuangan dinas secara berkala  Pengelolaan dan penata usahaan barang milik daerah dilingkungan dinas

 Pengkoordinasian,pengevaluasian,penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan program dan kegiatan dinas secara berkala

 Pengevaluasian,pengendalian dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bagian perencanaan dan keuangan

(10)

10

3. Bidang Koperasi dan Usaha Mikro

Kepala Bidang koperasi mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan baha perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang koperasi dan usaha mikro untuk melaksanakan tugas tersebut kepala bidang koperasi dan usaha mikro menyelenggarakan fungsi :

 Penyusunan rencana pelaksanaan tugas bidang koperasi dan usaha mikro

 Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur di bidang koperasi dan usaha mikro

 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang koperasi dan usaha kecil menengah

 Pengesahan akta pendirian,penggabungan dan pembubaran koperasi serta penyelarasan bersama NPAK (Notaris Pembuat Akta Koperasi)

 Pelaksanaan pengelolaan tata cara penyertaan modal pada koperasi dan usaha kecil menengah

 Pelaksanaan ,pembinaan dan pengawasan kerjasama antar koperasi dan usaha kecil menengah

 Pelaksaanaan pengelolaan kualifikasi koperasi dan usaha kecil menengah

 Pengawasan teknis pelaksanaan usaha bidang koperasi dan usaha kecil menengah  Penyelenggaraan pengembangan sistem distribusi bagi koperasi dan usaha kecil

menengah

 Pembinaan dan fasilitasi akuntansi koperasi dan usaha kecil menengah  Penyelenggaraan promosi bidang koperasi dan usaha kecil menengah

 Pelaksanaan peningkatan kemampuan sumber daya manusia pengelola koperasi dan usaha kecil menengah

 Pengkoordinasian penyusunan rencana dan program pembinaan kelembagaan dan usaha koperasi serta usaha mikro kecil dan menengah.

 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan bidang perkoperasian dan usaha kecil menengah  Pengelolaan usulan permohonan bantuan yang diajukan oleh koperasi dan usaha kecil

menengah

 Pelaksanaan koordinasi lintas sektoral tentang pembinaan serta program pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah

 Pelaksanaan fasilitasi penyelesaian permasalahan koperasi dan usaha mikro pelaksanaan sistem pengendalian intern (SPI)

(11)

11

 Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi  Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

Kepala bidang koperasi dan usaha mikro membawahi :

3.1 Seksi Pembinaan dan Pemberdayaan koperasi

Kepala seksi pembinaan dan pemberdayaan koperasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada seksi pembinaan dan pemberdayaan koperasi.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,seksi pembinaan dan pemberdayaan koperasi mempunyai fungsi :

 Penyusunan rencana pelaksanaan tugas pada seksi pembinaan dan pemberdayaan koperasi

 Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur pada seksi pembinaan dan pemberdayaan koperasi

 Pembinaan dan pengawasan pelayanan minimal dibidang perkoperasin

 Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan koperasi dan kerjasama antar koperasi  Penyelenggaraan pengembangan sistem distribusi bagi koperasi

 Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan serta evaluasi kearsipan dan akuntansi koperasi

 Penyusunan rencana teknis kegiatan bina usaha kegiatan koperasi  Pemberian bantuan fasilitasi,dorongan permodalan koperasi

 Pelaksanaan peningkatan kemampuan SDM pengelolaan koperasi dan UMKM  Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi

 Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

3.2 Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro

Kepala seksi pembinaan dan pengembangan usaha mikro mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada seksi pembinaan dan pengembangan usaha mikro,untuk melaksanakan tugas tersebut kepala seksi pembinaan dan pengembangan usaha mikro menyelenggarakan fungsi :

 Penyusunan rencana pelaksanaan tugas pada seksi pembinaan dan pengembangan usaha mikro

 Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur pada seksi pembinaan dan pengembangan usaha mikro

(12)

12

 Pelaksanaan standar pelayanan minimal (SPM) usaha kecil menengah

 Pelaksanaan pembinaan,pengembangan,penyiapan sarana dan prasarana pemmbinaan usaha kecil menengah

 Pelaksanaan,penyiapan pengelolaan kebijakan operasional paket-paket bantuan untuk pengembangan usaha kecil menengah

 Penyelenggaraan kualifikasi usaha-usaha mikro dan pembinaan administrasi serta akuntansi usaha kecil menengah

 Penyusunan rencana teknis kegiatan bidang pendaftaran dan perizinan usaha mikro  Pelaksnaan fasilitasi pelaksanaan untuk pemberian bantuan modal melalui Bapak

angkat//CSR//Lainnya.

 Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan kegiatan seksi pembinaan dan pemberdayaan koperasi

 Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.

3.3 Seksi Pembinaan Kelembagaan dan SDM Koperasi dan Usaha Mikro

Kepala seksi pengembangan pembinaan kelembagaan dan SDM Koperasi dan Usaha Mikro mempunyai tugas malaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada seksi pembinaan kelembagaan dan SDM Koperasi dan usaha mikro,untuk melaksanakan tugas tersebut seksi pembinaan kelembagaan dan SDM koperasi dan usaha mikro menyelenggarakan fungsi :

 Penyusunan rencana pelaksanaan tugas pada seksi pembinaan kelembagaan dan SDM Koperasi dan usaha mikro

 Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik dan standara operasional prosedur pada seksi pembinaan kelembagaan dan SDM koperasi dan usaha mikro  Pelaksanaan tugas pembantuan operasional bidang koperasi dalam membina usaha

mikro ,pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja intern ,petugas konsultasi lapangan dalam melaksanakan pembinaan

 Perumusan kebijakan,, penyelenggaraan, pemantauan dan evaluassi, pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta pengawasan pelayanan pada seksi kelembagaan dan SDM koperasi dan usaha mikro

 Pelaksanaan tugas pembantuan tugas operasional bidang koperasi dalam membina usaha kecil menengah,melaksanakan koordinasi dengan unit kerja intern,petugas konsultasi lapangan dalam melakukan pembinaan

(13)

13

 Penyiapan rekomendasi bagi pengusaha mikro yang mengajukan permohonan untuk memperoleh bantuan fasilitas

 Penyelenggaraan pemeran dan promosi hasil –hasil usaha baik pengusaha mikro,kecil dan menengah

 Pelaksaanaan evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban pembinaan pengusaha mikro serta evaluasi tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan penyusunan perencanaan kegiatan selanjutnya

 Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi  Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

4 Bidang perindustrian

Kepala Bidang perindustrian melaksanakan tugas menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang perindustrian,ntuk melaksanakan tugas tersebut, kepala bidang perindustrian menyelenggarakan fungsi sbb:

 Penyusunan serta perumusan rencana pelaksanaan tugas dan kebijakan teknis bidang perindustrian;

 Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur dibidang perindustrian

 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang perindustrian dan pengembangan industri

 Penyelenggaraan pembinaan / pengembangan usaha industri kecil menengah  Penyiapan bahan penyusunan rencana teknis usaha dan produksi industri  Penyiapan bahan penyusunan rencana teknis bimbingan sarana industri  Pemberdayaan industri kecil dan menengah di bidang perindustrian

 Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan dan pegawasan kerjasama di bidang industri dan mendorong penyelenggaraan kemitraan industri

 Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pencemaran industri;

 Pemantauan dan pengawasan industri yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan dan pencemaran industri

 Pelaksanaan fasilitasi pelatihan teknis manajemen bagi pengusaha kecil dan keterampilan bagi pengrajin industri kecil dan menengah;

 Penyusun potensi /profil sektor perindustrian;

 Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi;  Pelaksaanaan tugas kedinasaan lain yang diberikan atasan

(14)

14 Kepala Bidang Perindustrian membawahi :

4.1 Seksi bimbingan sarana industri

Kepala seksi bimbingan sarana industri mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksaanaan kebijakan pada seksi bimbingan sarana industri,untuk melaksanaakan tugas tersebut kepala seksi bimbingan sarana industri menyelenggarakan fungsi :

 Penyusunan serta perumusan rencana pelaksanaan tugas dan kebijakan teknis seksi bimbingan sarana industri

 Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur seksi bimbingan sarana industri

 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang bimbingan sarana industri  Pelaksanaan penyiapan bahan bimbingan teknis terhadap sarana dan prasarana

industri

 Pelaksanaan penataan dan pengelolaan pengadaan serta mengusulkan sarana dan prasarana industri

 Pelaksanaan pemantauan dan penerapan industri dari produk tertentu yang berkaitan dengan keamanan,kesehatan umum,keselamatan lingkungan dan moral

 Pelaksanaan kerjasama dengan instansi terkait dan mitra kerja lainnya untuk pengadaan sarana daan prasarana industri

 Pelaksanaan dan pengelolaan promosi dan pameran kerajinan-kerajinan produk industri daerah

 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta melaporkan keadaan perkembangan perizinan usaha industri

 Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi  Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

4.2 Seksi usaha produksi

Kepala seksi usaha produksi mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada seksi usaha produksi,untuk melaksanakan tugas tersebut kepala seksi usaha produksi menyelenggarakan fungsi

 Penyusunan serta perumusan rencana pelaksanaan tugas daan kebijakan teknis seksi usaha produksi;

(15)

15

 Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik dan operasional prosedur seksi usaha produksi

 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang usaha produksi

 Pengelolaan bimbingan teknis pembinaan usaha dan produksi industri atau kegiatan pemilihan dalam menggunakan mesin dan peralatan,bahan baku dan bahan penolong  Penyelenggaraan pembinaan terhadap para pengrajin industri kecil dan menengah dan

keterampilan bagi pengrajin IKM

 Pelaksanaan fasilitasi pelatihan teknis manajemen bagi pengusaha kecil dan keterampilan bagi pengrajin IKM

 Pelaksanaan pembinaan terhadap produk OVOP (One Vilage One Product)

 Pelaksanaan fasilitasi untuk meningkatkan produk unggulan daerah dan kompetensi daerah

 Pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan inovasi teknologi produksi industri kecil menengah

 Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi  Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

4.3 Seksi Pengembangan Industri

Kepala seksi pengembangan industri mempunyai tugas melaksanakan ,menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada seksi pengembangan industri,untuk melaksanakan tugas tersebut kepala seksi pengembangan industri menyelenggarakan fungsi :

 Penyusunan serta perumusan rencana pelaksanaaan tugas dan kebijakan teknis seksi pengembangan industri

 Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur seksi pengembangan industri

 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pengembangan industri

 Pelaksanaan fasilitasi permodalan bagi industri kecil dan menengah dalam mengembangkan usaha industri

 Penyusunan dan pengelolaan potensi / profil sektor industri

 Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan dan penyusunan kerjasama dibidang industri dan mendorong kemitraan industri

(16)

16

 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi perkembangan industri dalam wilayah kabupaten

 Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan industri yang berkaitan dengan kesehatan,lingkungan,dan pencemaran industri

 Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi  Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

5 Bidang Perdagangan

Kepala bidang perdagangan melaksanakan tugas menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan dan pelaksanaan kebijakan dibidang usaha pengembangan perdagangan,perlindungan konsumen dan pengawasan barang-barang beredar serta saran dan distribusi perdagangan,untuk melaksanakan tugas tersebut kepala bidang perdagangan menyelenggarakan fungsi :

 Penyusunan serta perumusan rencana pelaksanaan tugass dan kebijakan teknis bidang perdagangan

 Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur dibidang perdagangan

 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang perdagangan

 Penyusun rencana / program pembinaan dan pengembangan perdagangan  Penyediaan,pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana perdagangan  Penyelenggaraan pembinaan / pengembangan usaha perdagangan

 Pelaksanaan pemantauan dan pendataan aspek harga dan non harga terhadap lalu lintas barang dan jasa.

 Pelaksanaan kendali dan pengawasan penerapan standar perdagangan  Penataan dan pembinaan terhadap pelaksanaan surat izin perdagangan

 Pelaksanaan fasilitasi kemitraan perdagangan kecil,menengah dan besar sektor perdagangan lainnya

 Pelaksanaan monitoring dan fasilitasi kegiatan distribusi bahan kebutuhan pokok  Penyedian informasi pasar (aspek harga dan non harga)

 Pelaksanaan fasilitasi usaha peningkatan ekspor daerah  Pelaksanaan pemantauan dan pengendalian kegiatan impor

 Penyediaan informasi teknologi, pemasaran pemakaian hak kekayaan intelektual (HKI) dan Sumber Daya Manusia

(17)

17

 Pengelolaan penerbitan dan pengawasan daftar kerajinan produksi dalam negeri  pengawasan persetujuan penyelenggaraan pameran dagang nasional dan lokal

 Pengkoordinasian dan pengawasan pelaksanaan larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat

 Pelaksanaan pembinaan perlindungan konsumen

 Pelaksanaan penyuluhan dan pengawasan penggunaan tanda tera dan tera isi ulang alat UTTP (Ukuran,takaran,timbangan dan pengepakan)

 Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri  Pengelolaan pengembangan lembaga perdagangan  Pengelolaan dan monitoring usaha jasa perdagangan

 Pengelolaan dan pengawsan tanda daftar lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat (LPKSM)

 Pengelolaan penyusunan potensi / profil sektor perdagangan

 Pelaksanaan fasilitasi pembinaan pejabat fungsional penyuluh dalam mengembangkan sektor perdagangan

 Pengelolaan dan pengembangan kawasan brikat

 Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi  Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

Kepala bidang perdagangan membawahi :

5.1 Seksi Pengembangan usaha perdagangan

Kepala seksi pengembangan usaha perdagangan mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada seksi pengembangan usha perdagangan,untuk melaksanakan tugas tersebut kepala seksi pengembangan usaha perdagnagn menyelenggarakan fungsi ;

 Penyusunan serta perumusan rencana pelaksanaan tugas dan kebijakan teknis seksi pengembangan usaha perdagangan

 Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur seksi pengembangan usaha perdagangan

 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pengembangan usaha perdagangan

 Penyusunan rencana / program pembinaan dan pengembangan usaha perdagangan  Penyelenggaraan dan pengelolaan pembinaan / pengembangan usaha perdagangan

(18)

18

 Penyelenggaraan fasilitasi kemitraan perdagangan kecil,menengah dan besar serta sektor usaha perdagangan lainnya

 Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi  Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberika atasan

5.2 Seksi Perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar

Kepala seksi perlindungan konsumen dan pengawasan barang mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada seksi perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar,untuk melaksanakan tugas tersebut kepala seksi perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar menyelenggarakan fungsi ;

 Penyusunan serta perumusan rencana pelaksanaan tugas dan kebijakan teknis seksi perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar

 Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar

 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar

 Penyusunan rencana/program pembinaan dan pengembangan kemetrologian dan perlindungan konsumen

 Penyelenggaraan pembinaan/peengembangan kemetrologian dan perlindungan konsumen

 Pengendalian dan pengawasan penerapan standar perdagangan  Penyediaan informasi pasar (aspek harga dan non harga)

 Penyediaan informasi teknologi,pemasaran ,pemakaian hak kekayaan intelektual (HKI) dan sumber daya manusia

 Pengelolaan dan pengawasan daftar organisasi usaha niaga tingkat dewan pimpinan daerah

 Pengelolaan dan pengawasan daftar keagenan produksi dalam negeri

 Pengelolaan dan pengawasan pelaksanaan larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dan mengawasi Surat Izin Perdagangan minuman yang beralkohol (SIUPMB/untuk pengecer dan menjual langsung untuk diminum)

 Pengawasan alat UTTP yang legal,baik UTTP tetap maupun berjalan sifatnya meresahkan masyarakat

(19)

19

 Pengelolaan laporan kepada pihak berwajib manakala terdapat UTTP legal tidak layak beroperasi

 Pelaksanaan penyuluhan dan pengawasan penggunaan tanda tera dan tera isi ulang alat UTTP (Ukuran,Taakaran,Timbangan dan Pengepakan)

 Pelaksanaan pendaftaran dan perusahaan sebagai bahan informasi perusahaan nasional

 Pengawasan terhadap barang-barang beredar

 Pengelolaan dan pengawasan tanda daftar lembaga perlindungan konsumen sumber daya masyarakat (LPKSM)

 Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi  Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

5.3 Seksi Sarana dan Distribusi Perdagangan

Kepala seksi sarana dan distribusi perdagangan mempunyai tugasmelaksanakan, menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada seksi sarana dan distribusi perdagangan,untuk melaksanakan tugas tersebut kepala seksi sarana dan distribusi perdagangan menyelenggarakan fungsi :

 Penyusunan serta perumusan rencana pelaksanaan tugas dan kebijakan teknis seksi sarana dan distribusi perdagangan

 Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur seksi sarana dan distribusi perdagangan

 Penyusunan rencana,program dan kebijakan teknis pembinaan,pengembangan distribusi perdagangan

 Pelaksanaan fasilitas pengelolaan sarana dan prasarana pasar

 Penyediaan, pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana perdagangan  Penyelenggaraan pembinaan /pengembangan distribusi perdagangan

 Pelaksanaan pengelolaan fasilitas dan monitoring aspek harga dan non harga terhadap lalulintas barang dan jasa

 Pelaksanaan pengelolaan,fasilitas dan monitoring kegiatan distribusi bahan kebutuhan pokok

 Pengelolaan peningkatan usaha ekspor daerah

 Pelaksanaan pengelolaan ,fasilitas monitoring dan mengendalikan kegiatan impor  Pelaksanaan pengelolaan fasilitas dan monitoring serta pengawasan persetujuan

(20)

20

 Pengelolaan usaha peningkatan produksi dalam negeri  Pengelolaan dan pengembangan kawasan brikat

 Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi  Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Untuk melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang Komunikasi dan informatika,dapat dibentuk UPT pada Dinas Perindustrian,Perdagangan,Koperasi dan Usaha Mikro sesuai dengan kebutuhan,pembentukan susunan organisasi tugas dan fungsi UPTD sebagaimana dimaksud ditetapkan lebih lanjut dengan peraturan Bupati sesuai dengan peraturaan perundang-undangan yang berlaku.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas secara professional sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan,kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugasnyaberada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas.

F. KERAGAMAN SDM DINAS PERINDAGKOP DAN UM KABUPATEN

BENGKULU SELATAN.

Berkaitan dengan tugas dan fungsinya, sumber daya manusia (Human Resources) Dinas Perindagkop dan Usaha Mikro Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan akumulasi dari berbagai jenis tingkatan pendidikan yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, pangkat/golongan serta masa kerja dalam rangka menunjang peningkatan kinerja serta optimalisasi target kinerja berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021.

(21)

21

1. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan Tabel 2.1

Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan

No Pangkat Golongan Jumlah

1 Pembina Utama Muda IV/C 1

2 Pembina Tingkat 1 IV/B 0

4 Pembina IV/A 3

5 Penata Tingkat I III/D 5

6 Penata III/C 9

7 Penata Muda Tingkat I III/B 5

9 Penata Muda III/A 1

10 Pengatur II/C 1

11 Pengatur Muda Tingkat I II/B 2

0

12 Pengatur Muda II/A 0

JUMLAH 27 1 0 3 9 5 1 1 1 0 3 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pangkat/Gol.

Pembina Utama Muda Pembina Tingkat I Penata Tingkat I Penata

Penata Muda Tingkat I Penata Muda

Pengatur

Pengatur Muda TK.I Pengatur Muda Pembina

2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Untuk mengetahui jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini:

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah 1. Strata 2 (S 2) 5 2. Strata 1 (S 1) 15 3. Diploma 3 (D 3) 2 4. SLTA / SMK 7 JUMLAH 27

(22)

22

Dari tabel di atas dapat dilihat untuk klasifikasi tingkat pendidikan strata 2 (S2) berjumlah 5 orang. Pada tingkat pendidikan strata 15 (S1) menunjukan jumlah pegawai yang paling dominan yaitu dengan jumlah 15, dari keseluruhan jumlah pegawai di Dinas Koperindag Kabupaten Bengkulu Selatan, untuk klasifikasi Diploma 3 (D3) berjumlah 2 orang, untuk strata SLTA/SMK berjumlah 7 pegawai. Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada grafik 2.2 di bawah ini:

5 15 2 5 0 2 4 6 8 10 12 14 16 Tingkat Pendidikan Strata 2 (S 2) Strata 1 (S 1) Diploma 3 (D 3) SLTA / SMK

3. Jumlah Pegawai yang telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan

No Pangkat Golongan Jumlah

1 Diklat Kepemimpinan Tingkat II IV 1

2 Diklat Kepemimpinan Tingkat III IV 3

3 Diklat Kepemimpinan Tingkat III III 0

4 Diklat Kepemimpinan Tingkat IV III 4

4. Sumber Daya Aset/Modal Aset Gedung/Bangunan

NO NAMA BARANG ALAMAT/LOKASI LUAS (M2)

1. Gedung Koperindag Jl. Letnan Jahidin Manna 209

2. Rumah Jaga Disperindag Jl. Letnan Jahidin Manna 40

3. Gedung Dekranasda Jl. Pantai Pasar Bawah 80

4. Bangunan Gedung Kantor Pameran Jl. P. Marzuki 106

5. Bangunan Gedung Kantor Perencanaan Jl. P. Marzuki 100

(23)

23

Aset Tanah

NO NAMA BARANG ALAMAT/LOKASI LUAS (M2)

1. Tanah Bangunan Rumah Fasilitas Tempat Tinggal Lain Jl. Letnan Tukiran 422

2. Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Jl. Letnan Jahidin 1471

3. Tanah Bangunan Rumah Fasilitas Tempat Tinggal Lain Jl. Pengeran Marzuki 800 4. Tanah Bagunan Rumah Fasilitas Tempat Tinggal Lain Jl. Letnan Jahidin 455

5. Tanah Bangunan Pemerintah Jl. Pangeran Marzuki 1856

TOTAL 5004

Kendaraan Dinas

1. Kendaraan Roda Dua Dinas Koperindag Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 7 (Tujuh) unit yaitu BD 2781 AY, BD 2782 AY, BD2780 AY, BD 2464 BY, BD 2463 BY, BD 2441 BY, BD 2446 BY.

2. Kendaraan Roda Empat Dinas Koperindag Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 3 (Tiga) unit yaitu BD 28 BY dan BD 1164 BY, BD 9066 By

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LKJ) Dinas Perindustrian Perdagangan,Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2020 sebagai berikut:

BAB.I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Dasar Hukum C. Maksud dan Tujuan D. Isu Strategis

E. Sruktur OPD F. Keragaman SDM G. Sistematika Penulisan

BAB.II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis

(24)

24 C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2020

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pencapaian Kinerja Sasaran B. Akuntabilitas Keuangan

BAB.IV PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran-saran

(25)

25

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDAGKOP DAN UM KABUPATEN BENGKULU SELATAN.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang kedudukan,susunan organisasi,tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bengkulu Selaatan,mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis, mengkoordinasikan, membina dan memfasilitasi pelaksanaan program-program koperasi, perindustrian dan perdagangan. Keberadaan Dinas Koperindag di daerah, memiliki tugas dan fungsi melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang perindustrian perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro.. Selain itu Dinas Perindagkop dan UM berkewajiban dengan menjadikan industry rakyat sebagai motor penggerak perekonomian masyarakat di Kabupaten Bengkulu Selatan.

Berkenaan dengan tugas dan fungsi melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi tersebut diatas maka dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan harus:

1. Mendorong koordinasi dan kerjasama dengan pihak lembaga terkait, baik dibidang teknis maupun permodalan serta pemasaran produk-produk unggulan.

2. Mendukung terciptanya iklim usaha yang kondusif antara pelaku ekonomi untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah dan penanaman modal.

3. Mengoptimalkan partisipasi dan memaksimalkan kualitas pelayanan masyarakat dibidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro

4. Mendukung pengembangan dunia usaha di Kabupaten Bengkulu Selatan

5. Mendorong peningkatan sarana dan prasarana informasi sarana produksi sarana pemasaran produk-produk daerah

6. Meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan konsumen termasuk peningkatan tertib ukuran serta tertib barang dan jasa yang beredar.

Dalam rangka upya peningkatan dan pengembangan koperasi dan UMKM, Industri Kecil dan Menengah serta perdagangan maka Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai Pembina teknis terus dipacu untuk melakukan

(26)

26 perbaikan-perbaikan.

Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi dan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan dan pembinaan berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Perindagkop dan UM.

Beberapa isu strategis yang diidentifikasi berdasarkan tugas dan fungsi Perindagkop dan UM sebagaimana dituangkan dalam matrik analisa SWOT sebagai berikut:

Analisa Lingkungan Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)

Eksternal

Internal

1. Perda no.09 tahun 2016 tentang susunan organisasi dan tata kerja Dinas 2. Secara Kuantitas SDM telah

mencukupi

3. Adanya kewenangan otonomi daerah dalam rangka disentralisasi dibidang Perindustrian ,Perdagangan,Koperasi dan Usaha Mikro

4. Tersedianya KUR pada Perbankan

1. Terbatasnya SDM yang terampil baik bidang Koperasi, UMKM, IKM dan Perdagangan

2. Belum tersedianya sarana teknologi informasi 3. Terbatasnya sarana dan

prasarana yang tersedia 4. Belum tersedianya data-data

yang akurat baik bidang koperasi, UMKM serta IKM dan Perdagangan

Peluang (Opportunity) Strategi S – O Strategi W – O

1. Adanya dukungan Pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik 2. Besarnya potensi Daerah Di

Bidang IKM, UKM dan Koperasi

3. Meningkatkan minat

masyarakat terhadap produk-produk IKM, UMKM dan Koperasi

4. Tingginya permintaan

terhadap pemasaran produksi IKM, UKM dan Koperasi baik tingkat regional maupun nasional

1. Optimalisasi

pendayagunaan Dinas Koperindag dan

Peningkatan Koordinasi dengan Instansi terkait dan mitra usaha

2. Optimalisasi pengelolaan potensi daerah baik bidang Industri, Perdagangan. Koperasi dan UMKM 3. Peningkatan diversifikasi

produk

4. Peningkatan Kwantitas dan kwalitas produk

1. Peningkatan kualitas SDM yang terampil

2. Peningkatan sarana teknologi informasi 3. Menyediakan sarana dan

prasaran yang diperlukan 4. Pemanfaatan ketersediaan

data-data yang akurat

Tantangan (Treatment) Strategi S – T Strategi W – T

1. Terbatasnya dukungan dana yang tersedia

2. Rendahnya dukungan SDM yang terampil

3. Lemahnya koordinasi dengan lembaga terkait

4. Kurang terampilnya SDM baik pengurus koperasi, pengrajin dan pengusaha erdagangan

1. tersedianya dukungan dana yang memadai 2. meningkatkan kwalitas sdm yang terampil 3. mengoptimalkan peningkatan sdm penguruskoperasi,

pengrajin dan perdagangan 4. Meningkatkan koordinasi

dengan lembaga terkait dalam hal permodalan dan permasalahan

1. Meningkatnya koordinasi dengan lembaga terkait dalam hal pembinaan Industri,Perdagangan,Koper asi dan UMKM

2. Memanfaatkan dukungan dana dalam peningkatan SDM yang terampil 3. Meningkatkan teknologi

informasi terhadap akses pasar

4. Meningkatkan kerjasama dengan mitra-mitra usaha diluar daerah

(27)

27

Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan diatas, dapat dirumuskan beberapa strategi dalam rangka optimalisasi institusi berdasarkan tugas pokok dan fungsi pelayanan Dinas PERINDAGKOP DAN UM Kabupaten Bengkulu Selatan. Dalam analisis SWOT diupayakan menggunakan kekuatan (Strength) untuk merebut peluang (opportunity) sehingga dapat dirumuskan strategi S-O, menggunakan kekuatan untuk memenangi tantangan (Strategi S-T), Meminimalisir kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang ada (Stategi W-O), serta mengatasi kelemahan untuk menjawab tantangan (Strategi W-T)

B VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DINAS PERINDAGKOP DAN UM KABUPATEN BENGKULU SELATAN

b.1 Visi

Berdasarkan tugas pokok fungsi dan peran Dinas Perindagkop dan UM dalam penyelenggaraan pemerintahan serta upaya dalam mewujudkan kondisi yang diinginkan di masa depan, maka visi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bengkulu Selatan adalah “menjadikan usaha kecil menengah dan koperasi berperan sebagai motor penggerak perekonomian kabupaten bengkulu selatan yang berbasis ekonomi kerakyatan”.

b.2 Misi

Dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan misi Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia di bidang koperasi, perindustrian dan perdagangan dalam rangka menggali serta meningkatkan pemberyaan ekonomi kerakyatan

2. Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang koperasi, perindustrian dan perdagangan kepada stakeholder (pemakai jasa);

3. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dalam rangka pembinaan dan pengembangan di bidang koperasi, perindustrian dan perdagangan

4. Merumuskan kebijakan-kebijakan, pembinaan, pengembangan sarana dan prasarana serta pengawasan di bidang koperasi, perindustrian dan perdagangan serta penanman modal.

(28)

28

b.3 Tujuan dan Sasaran Dinas Perindagkop dan UM Kab. Bengkulu Selatan

Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2019 dapat dilihat pada lampiran 2.1

C. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2020

Perjanjian kinerja Dinas Perindustrian ,Perdagangan,Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat pada Lampiran 2.2.

(29)

29

BAB. III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENCAPAIAN KINERJA SASARAN 1. Capaian Kinerja Sasaran

Capaian Kinerja Sasaran Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat dari misi beserta sasaran kinerja Dinas Perindagkop dan UM sebagai berikut:

Misi 1. Meningkatnya kemampuan sumber daya manusia di bidang Perindustrian dalam rangka mengali serta meningkatkan pemberdayaan Ekonomi Kerayatan

Sasaran 1 : Meningkatkan Kualitas Laju Pertumbuhan Sektor Perindustrian.

Capaian Kinerja Sasaran : “Meningkatnya pertumbuhan IKM, mendorong IKM dalam memanfatkan IPTEK, Penataan IKM di daerah serta mendorong peningkatan pembentukan sentra-sentra IKM”.

Di ukur dengan menggunakan 5 indikator kinerja sebagai berikut:

Uraian Target Realisasi % Capaian

1. Meningkatnya Persentase jumlah IKM yang mendapatkan pembinaan untuk memperkuat jaringan klaster industri

40 IKM 40 IKM 99

2. Meningkatnya Persentase jumlah pelaku IKM dan pengrajin yang mendapatkan pelatihan

1 kali Keg 1 kali Keg. 99

3. Meningkatnya Persentase arah

pembangunan Industri Daerah 1 Dokumen 1 Dokumen 99 4. Meningkatnya Persentase Jumlah

Promosi Pameran bagi IKM

1kali Pameran

1 kali

Pameran 99

5. Persentase Jumlah Tenaga Pelatihan BDI 0 Orang 0 Orang 0

Dari Lima (5) uraian di atas persentasenya mencapai 79,2 % hal ini disebabkan karena disamping tersedianya dana yang ada dan dalam Pendemi Covid maka kegiatan kurang

(30)

30

terlaksana secara maksimal, Dinas Perindagkop dan UM membutuhkan data-data/laporan demi menunjang kelancaran dinas.

Program / kegiatan yang menunjang sasaran ini ada 5 kegiatan yaitu:

1. Pembinaan industri Kecil dan Menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri 2. Pembinaan dan pelatihan bagi pengrajin dan pelaku industry kecil menengah

3. Penyusunan kebijakan industri terkait dan industri penunjang industri kecil dan menengah

4. Promosi hasil industri (pameran & bazar)

5. Pengembangan system inovasi teknologi industry

Misi 2 : Meningkatnya kualitas pelayanan di bidang perdagangan kepada Stakeholder (pemakai jasa)

Sasaran 2 : Meningkatkan Kualitas Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan

Capaian Kinerja Sasaran : “Melindungi konsumen, pengamanan perdagangan, meningkatnya system dan jaringan Informasi Perdagangan “

”.

Diukur dengan dengan menggunakan 8 indikator kinerja sebagai berikut:

Uraian Target Realisasi % Capaian

1. Terciptanya Persentase Jumlah pengawasan barang dan jasa yang beredar. 12 barang kadar luarsa/50 kali monitoring harga & 40 sampel 12 barang kadar luarsa/40 kali monitoring harga & 30 Sampel 99 2. Meningkatnya Persentase Jumlah alat UTTP Kemetrologian Daerah 250 UTTP/1 kali Bimtek 250 UTTP/0 Kali Bimtek 99 3. Terciptanya Persentase Jumlah Pengentrak yang

(31)

31 Penerimaam PAD yang Optimal 4. Tersedianya Persentase jumlah ekonomi menengah kebawah (pasar murah) 0 Pasar Murah 0 Pasar Murah 0 5. Tercitanya persentasePembangu nan Pasar Rakyat

1 Pasar 1 Pasar

100

Dari Delapan (8) uraian di atas rata-rata persentasenya mendekati 78,8 %, hal ini disebabkan karena ingin meningkatkan pelayanan publik serta tidak didukung dengan tersedianya dana yang ada dan dalam Pendemi Covid maka kegiatan kurang terlaksana secara maksimal maka kegiatan ini dapat berjalan hingga mencapai 78,8 %

Program / kegiatan yang menunjang sasaran ini ada 5 kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa

2. Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah

3. Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional. 4. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/ Produk

5. Renovasi perluasan bangunan pasar (pembangunan sarana dan prasarana pasar rakyat)

Misi 3. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dalam rangka pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana serta pengawasan di bidang koperasi

Sasaran 3: Meningkatkan kualitas koperasi dan Usaha Mikro yang berdaya saing.

Capaian Kinerja Sasaran : Meningkatnya Pertumbuhan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM dan meningkatnya pertumbuhan iklim UKM Diukur dengan dengan menggunakan 3 indikator kinerja sebagai berikut:

Uraian Target Realisasi % Capaian

1. Persentase jumlah koperasi yang di

bina 30 UMKM 30 UMKM 99

2. Persentase jumlah Koperasi/KUD

(32)

32

3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan 12 Koperasi 12 Koperasi 99

Dari Tiga (3) Uraian di atas rata-rata persentase mencapai 99 %. Hal ini disebabkan karena dana tidak mendukung,serta sumber daya manusia yang berkualitas demi kemajuan koperasi itu sendiri dan dengan dalam Pendemi Covid maka kegiatan kurang terlaksana secara maksimal

Program / kegiatan yang menunjang sasaran ini ada 3 kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Koordinasi penggunaan dana pemerintah bagi usaha Mikro Kecil Menegah

2. Pelatihan dan Bimbingan Teknis dan Pendamping Tentang Capasity Bilding Koperasi dan UKM

3. Monitoringan, evaluasi dan pelaporan

2. Perbandingan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dan Tahun lalu dan Beberapa tahun terakhir.

Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir dapat dilihat pada table berikut ini:

NO Program Kegiatan

Realisasi Kinerja atau Capaian Kinerja 2020 (%) 2019 (%) 2018 (%) 2017 (%) 2016 (%) 1 Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Perdagangan 1. Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian 99 97 96 85 93 2. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa

99 98 100 100 100

3.Pengadaan Alat Tera

Ulang 0 98 0 0 0

4.Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus

(33)

33

2 Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

1. Pembinaan dan pelatihan bagi pengrajin dan pelaku IKM

99 98 99 99 100

2. Pembinaan Industri Kecil Menengah dalam Memperkuat jaringan Klaster Industri

99 99 100 100 100

3 Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Menengah

1. Koordinasi

pemanfaatan fasilitas pemerintah untuk UKM dan Koperasi

0 0 100 97 99 4 Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 1. Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional 96 97 100 100 100 2. Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk 0 99 100 100 99 3. Pembangunan/renova si sarana & prasarana pasar Tadisional 100 98 93 100 100 4. Pembangunan Pasar Rakyat 0 99 93 100 0 5 Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 1.Pembinaan dan pemberdayaan koperasi 0 99 100 100 0 2.Monitoring, Evaluasi dan pelaporan 99 99 0 0 98 6 Pengembangan Sentra-sentra 1. Penyediaan sarana

(34)

34

Industri Potensial diakses masyarakat 2. Promosi hasil industri

(pameran & bazaar) 99 100 100 100 0

7 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 1. Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) 99 99 100 0 0 8 Program Penataan Struktur Industri 1. Penysunan Kebijakan Industri terkait dan Industri penunjang

Inudstri Kecil dan Menengah 99 76 96 0 0 9 Program Peningkatan Kapasitas Iptek sistem produksi 1. Pengembangan sistem inovasi teknologi industri 0 100 100 0 0 10 Program Pengembangan industry kecil dan Menengah 1. Pelatihan dan Bimbingan Teknis dan Pendamping tentang Capasity Building Koperasi dan UKM 99 99 0 0 0 11 Program Pengembangan system Pendukung Usaha Bagi Usaha

Mikr0 Kecil Menengah 1. Koordinasi Penggunaan Dana Pemerintah Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 99 0 0 0 0

(35)

35

3. Analisis Penyebab Keberhasilan atau Kegagalan Kinerja

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkulu Selatan tingkat keberhasilan Kinerjanya tahun 2020 sangat berhasil. Hal ini disebabkan karena beberapa factor yaitu: tersedianya dana yang ada serta sarana dan prasarana yang memadai sehingga tingkat keberhasilan kinerja Dinas Perindagkop dan UM dapat mencapai 45,8 %.

4. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Efisiensi penggunaan sumber daya yang ada di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2020 sumber dayanya cukup efisien. Hal ini disebabkan karena pegawai yang cukup berkualitas dan masih perlu dilakukan pelatihan /pendidikan. Untuk itu sangatlah penting pendidikan atau pelatihan untuk meningkatkan sumber daya yang lebih berkualitas/ profesioal.

5. Analisis Program/ Kegiatan

Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan Pencapaian Pernyataan Kinerja Dinas Perindagkop dan UM kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat dalam tabel berikut:

NO PROGRAM KEGIATAN

1 Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Perdagangan

1. Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian

2. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa

2 Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

1. Pembinaan dan pelatihan bagi pengrajin dan pelaku IKM

2. Pembinaan Industri Kecil Menengah dalam Memperkuat jaringan Klaster Industri

3 Peningkatan Efisiensi

Perdagangan Dalam Negeri

1. Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional

2. Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk (pasar murah)

(36)

36

3. Renovasi perluasan bangunan pasar (pembangunan sarana dan prasaranna pasar rakyat)

4 Peningkatan kualitas

kelembagaan koperasi

1. Monitoring, evaluasi, pelaporan

5 Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial

1. Promosi Hasil Industri (Pameran & Bazar)

6 Program Penataan Struktur Industri

1. Penyusunan kebijakan industry terkait dan industry penunjang industry kecil dan menengah (IKM)

7 Program peningkatan Kapasitas Iptek sistem produksi

1. Pengembangan sistem inovasi teknologi industry.

8 Program Pengembangan

Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif Usaha Kecil

Menengah

1. Pelatihan dan Bimbingan Teknis dan Pendamping tentang Capasity Building Koperasi dan UKM

9 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

1. Koordinasi Penggunaan Dana Pemerintah Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

B. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Realisasi Anggaran Dinas Perindustrian, Perdagangan, koperasi dan usaha mikro Kabupaten Bengkulu Selatan untuk tahun 2020 adalah sebagai berikut:

No Program Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp) Target (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Dana (Rp) % 1. Perlindung an Konsumen dan Pengawas an 1. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa 36.204.250 36.204.250 36.200.500 3.750 99

(37)

37 Perdagang an 2. Operasioana lisasi dan pengembang an UPT kemetrologi an 21.856.599 21.856.599 21.835.198 21.401 99 2 Program pengemba ngan industri kecil dan menengah 1.Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri 16.766.100 16.766.100 16.730.200 35.900 99 2. Pembinaan dan pelatihan bagi pengrajin dan pelaku IKM 23.373.000 23.373.000 23.369.000 4.000 99 3 Peningkat an efisiensi perdagang an dalam negeri 1.Penyempurna an perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional 37.917.000 37.917.000 36.709.400 1.207.600 96 2. Pengembang an pasar dan distribusi - - - 0

(38)

38 barang/produ k (pasar murah) 3. Renovasi perluasan pembanguna n pasar (pembanguna n sarana dan prasarana pasar rakyat 174.250.000 174.250.000 172.750.000 1.500.000 99 5 Peningkat an kualitas kelembaga an koperasi 1. Monitoring, evaluasi dan Pelaporan 38.911.100 38.911.100 38.787.500 123.600 99 6 Pengemba ngan sentra-sentra industri potensial 1. Promosi hasil industri (pameran & bazaar) 31.791.500 31.791.500 31.784.500 7.000 99 7 Program Penataan Struktur Industri 1. Penyusunan Kebijakan Industri terkait dan industry penunjang industry kecil dan menengah (IKM) 15.946.092 15.946.092 15.945.600 492 99 8 Program Peningkat 1. Pengembang 990.000 999.000 999.000 - 100

(39)

39 an Kapasitas Iptek sistem produksi an sistem inovasi teknologi industri 9 Program Pengemba ngan Kewirausa haan dan Keunggula n Kompetitif Usaha Kecil Menengah Pelatihan dan Bimbingan Teknis dan Pendamping tentang Capasity Building Koperasi dan UKM 88.902.200 88.902.200 88.885.800 16.400 99 10 Program Pengemba ngan Sistem Pendukun g Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Koordinasi penggunaan dana pemerintah bagi Usaha Mikro Menengah 31.158.100 31.158.100 31.085.100 73.000 99

(40)

40

BAB. IV PENUTUP

A Kesimpulan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten

Bengkulu Selatan tahun 2020 mengacu kepada laporan kinerja Dinas Perindagkop dan UM tahun 2020.

Tujuan disusunnya LKJ Dinas Perindagkop dan UM ini sebagai pertanggung jawaban, memberi dasar bagi pengambilan keputusan untuk perbaikan dalam mencapai kehematan, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksi, dalam upaya mencapai misi dan visi serta memberi masukan untuk memperbaiki perencanaan, khususnya jangka pendek dan jangka menengah.

Secara umum dalam rangka mewujudkan visi Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan untuk tahun 2020 telah ditetapkan arah kebijakan program. Arah kebijakan disusun untuk mencapai tujuan dan sasaran Dinas Perindagkop dan UM yang selaras dengan rencana program dan prioritas dalam rancangan awal RPJMD. Arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan konprehensif tentang bagaimana Dinas Perindagkop dan UM mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien.

Arah kebijakan Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan antara lain:

1. Peningkatan akses teknologi, kualitas produk permodalan dan pemasaran bagi Koperasi dan UMKM

2. Peningkatan volume dan nilai ekspor industri dan perdagangan

3. Melaksanakan bimbingan teknis/pelatihan bagi para Pembina, pelaku IKM, koperasi dan UMKM

4. menumbuh kembangkan wirausaha baru sebagai salah satu factor penggerak perekonomian daerah

6. Meningkatkan nilai tambah dan nilai jual produk-produk UMKM dan Koperasi 7. Meningkatkan akses permodalan dan pemasaran produk-produk UMKM dan

Koperasi

8. Menjamin ketersediaan bantuan teknis, manajemen dan teknologi tepat guna bagi UMKM dan koperasi

9. Mengembangnkan industri berbasis sumber daya terutama pertanian, perikanan dan perkebunan

(41)

41

10. Membangun klaster indutri sesuai dengan potensi unggulan daerah masing-masing 11. Mengembangkan sector perdagangan dan jasa sebagai penggerak roda perekonomian

masyarakat

12. Melakukan penataan / pengawasan perdagangan

13. Pengembangan perundang-undangan / peraturan dan kebijakan yang memudahkan dan berpihak pada tumbuh kembangnya industri koperasi dan UMKM

14. Melakukan penataan dan pengembangan IKM dan Usaha perdagangan

15. Melakukan pengembangan kelembagaan perkoperasian (koperasi simpan pinjam / KSP, koperasi konsumen, produsen dan jasa

Setelah dilihat dari kebijakan program tersebut nilai pencapaian sasaran dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp.1.166.808.300, terrealisasi sebesar Rp. 1.158.613.311 dan nilai capaian kinerja sebesar 99 % berdasarkan hal tersebut dapat diketahui Kinerja Dinas Perindagkop dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2020 dapat dikatagorikan Berhasil.

B. Saran-saran

1. Perlunya peningkatan dana dalam pembinaan dan pelatihan pengembangan UKM, IKM dan Koperasi.

2. Perlunya peningkatan dana pembagian revitalisasi pasar tradisionil baik pasar Kabupaten maupun pasar Kecamatan.

3. Perlunya peningkatan dana bantuan peralatan kepada industri kecil. 4. Perlunya peningkatan dana bansos kepada koperasi-koperasi.

5. Perlunya peningkatan jumlah mutu SDM pelatih/penyuluh usaha industri, perdagangan dan koperasi.

6. Perlunya peningkatan sarana kendaraan roda empat dan roda dua dalam pembinaan dan pelatihan UKM, IKM dan koperasi.

7. Perlunya peningkatan perluasan pemasaran produk usaha industri dan perdagangan baik lokal, regional maupun nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Aspek pertanggungjawaban Notaris timbul karena adanya kesalahan yang dilakukan di dalam menjalankan suatu tugas jabatan dan kesalahan itu menimbulkan kerugian bagi

Pemberian pembiayaan modal kerja tidak selalu sesuai dengan pengajuan yang calon nasabah ajukan, ada beberapa nasabah yang mengajukan pembiayaan, salah

Pada penelitian ini digunakan tiga indikator yang diyakini dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kesempatan kerja, yaitu kredit, Produk Domestik

Penurunan laju pengeringan yang tertinggi diperoleh pada pengeringan ikan keumamah dengan menggunakan bahan bakar gas yaitu sebesar 1,42 % bk/jam, sedangkan yang

Memaksakan kehendak (insisting) dalam penelitian ini, merujuk pada tuturan yang bersifat mendesak, berkali-kali menyuruh atau meminta dengan paksa mitra tutur agar

Operator Mesin Double Sizer Pengangkatan Menggunakan Manual Handlift Berikut ini merupakan tahapan pengolahan data menggunakan software Ergofellow.. Gambar.13 Identifikasi Postur

Hal tersebut tercermin dalam keberakaran dari para abdidalem yang terjalin dalam lingkungan keraton Kasunanan Surakarta pada masa kemerdekaan ini yang dapat dipahami

(mm) beR—kan : Untuk imbuhan i, awalannya ditulis sama seperti kaedah yang sudah disebutkan dalam ceraian 3.2.1(i) dan akhirannya ditulis ~S sahaja, contohnya:.. (iii) dm—i :