• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

1. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TANGGAL 23 DESEMBER 2009 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN, PEMBINAAN, DAN PELAPORAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI BIDANG PENANAMAN MODAL

LAMPIRANNYA :

NO. LAMPIRAN JUDUL HALAMAN

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV Lampiran V Lampiran VI Lampiran VII Lampiran VIII Lampiran IX Lampiran X Lampiran XI

Uraian Persyaratan Dasar, Persyaratan Tambahan, Dan Keunggulan Lain Penyelenggaraan PTSP Di Bidang Penanaman Modal

Pedoman Dan Lembar Penilaian Penyelenggaraan PTSP Di Bidang Penanaman Modal

Lembar Verifikasi Penilaian Mandiri (Self Assesment) Daftar Negara-Negara Asal Modal Asing Yang Didasarkan Pada Perjanjian Yang Dibuat Oleh Pemerintah Dan Pemerintah Negara-Negara Lain: A. Perjanjian Perlindungan dan Peningkatan

Penanaman Modal/P4M (Agreement on Promotion and Protection of Investment);

B. Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda/P3B (Tax Treaty);

C. Perjanjian Regional ASEAN terkait bidang Penanaman Modal (ASEAN Comprehensive Investment Agreement/ACIA, ASEAN-Australia New Zealand Free Trade Agreement/AANZ FTA, ASEAN-Korea Investment Agreement, ASEANChina Investment Agreement);

D. Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia (Agreement Establishing The World Trade Organization/WTO);

E. Konvensi/Perjanjian Internasional terkait Penyelesaian Perselisihan antara Negara dan Warganegara Asing mengenai Penanaman Modal (Convention on the Settlement of Investment Disputes between States and Nationals of other States /ICSID, Convention on the Recognition and Enforcement of Foreign Arbitral Awards/New York Convention);

F. Konvensi/Perjanjian Internasional Pembentukan

1-10 1-13 1-10 1-21 1-13 1-3 1-2 1-9 1-8 1-6 1-6

(2)

(MIGA)

Pedoman Pelayanan Prima Dan Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) PTSP Di Bidang Penanaman Modal

Bentuk Surat Teguran Tertulis: A. Surat Teguran Tertulis I (Pertama) B. Surat Teguran Tertulis II (Kedua) C. Surat Teguran Tertulis III (Ketiga)

Bentuk Laporan Kepala BKPM Kepada Presiden Tentang Perkembangan Penanaman Modal Secara Nasional

Bentuk Laporan Tahunan Kepala PDPPM Kepada Kepala BKPM tentang Penyelenggaraan PTSP di Bidang Penanaman Modal di Provinsi

Bentuk Laporan Tahunan Kepala PDKPM Kepada Kepala PDPPM tentang Penyelenggaraan PTSP di Bidang Penanaman Modal di Kabupaten/Kota Bentuk Laporan Bulanan Kepala PDPPM Kepada Kepala BKPM tentang Penyelenggaraan PTSP di Bidang Penanaman Modal di Provinsi

Bentuk Laporan Bulanan Kepala PDKPM Kepada Kepala PDPPM tentang Penyelenggaraan PTSP di Bidang Penanaman Modal di Kabupaten/Kota

(3)

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 23 DESEMBER 2009 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERMOHONAN PENANAMAN MODAL

LAMPIRANNYA :

NO. LAMPIRAN JUDUL HALAMAN

1 Lampiran I Formulir Pendaftaran 1-4 2 Lampiran II Pendaftaran Penanaman Modal 1-1 3 Lampiran III Formulir Izin Prinsip

4 Lampiran IV Izin Prinsip Penanaman Modal 1-4 5 Lampiran V Formulir Izin Prinsip Perluasan 1-2 6 Lampiran VI Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal 1-4 7 Lampiran VII A Surat Pengantar Permohonan Perubahan

Penyertaan Dalam Modal Perseroan

1-2 8 Lampiran VII B Surat Penolakan Permohonan Pendaftaran/Izin

Prinsip/izin Usaha

1-1 9 Lampiran VIII A Formulir Laporan Perubahan 1-1 10 Lampiran VIII B Surat Pencatatan Perubahan 1-1 11 Lampiran IX Formulir Izin Prinsip Perubahan 1-4 12 Lampiran X Izin Prinsip Perubahan 1-2 13 Lampiran XI Formulir KPPA 1-3 14 Lampiran XII Izin Kantor Perwakilan Perusahaan Asing 1-3 15 Lampiran XIII Formulir Izin Usaha Diluar Kawasan Industri 1-3 16 Lampiran XIV Formulir Izin Usaha Didalam Kawasan Industri 1-3 17 Lampiran XV Formulir Izin Usaha Merger 1-4 18 Lampiran XVI A Izin Usaha/Izin Usaha Perluasan 1-3 19 Lampiran XVI B Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman

Modal (Merger)

1-5 20 Lampiran XVI C Izin Usaha Perubahan 1-1 21 Lampiran XVII Formulir Permohonan Fasilitas Impor Mesin 1-3 22 Lampiran XVIII Surat Persetujuan Fasilitas Impor Mesin 1-3 23 Lampiran XIX Formulir Permohonan Perubahan/Penambahan

Fasilitas Impor Mesin

1-3 24 Lampiran XX Surat Persetujuan Perubahan/Penambahan Fasilitas

Impor Mesin

1-2 25 Lampiran XXI Formulir Perpanjangan Waktu Pengimporan 1-2

(4)

Mesin

27 Lampiran XXIII Permohonan Fasilitas Impor Barang dan Bahan 1-2 28 Lampiran XXIV Surat Persetujuan Fasilitas Impor Barang dan

Bahan

1-2 29 Lampiran XXV Formulir Permohonan Perubahan/Penggantian

Persetujuan Fasilitas Atas Impor Barang Dan Bahan

1-2

30 Lampiran XXVI Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Bea Masuk Atas Perubahan/Penggantian Barang dan Bahan

1-2 31 Lampiran XXVII Formulir Perpanjangan Waktu Pengimporan

Barang dan Bahan

1-2 32 Lampiran XXVIII Surat Persetujuan Perpanjangan Waktu Impor

Barang Dan Bahan

1-2 33 Lampiran XXIX Formulir Permohonan Fasilitas Pajak Penghasilan 1-2 34 Lampiran XXX Usulan Fasilitas PPh 1-2 35 Lampiran XXXI Formulir Angka Pengenal Importir Produsen

(APIP)

1-3 36 Lampiran XXXII Angka Pengenal Importir Produsen 1-6 37 Lampiran XXXIII Formulir RPTKA 1-7 38 Lampiran XXXIV Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing

(RPTKA)

1-4 39 Lampiran XXXV Formulir IMTA dan TA.01 1-2 40 Lampiran XXXVI Rekomendasi Visa Untuk Bekerja (TA.01) 1-2 41 Lampiran XXXVII Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) 1-2 42 Lampiran

XXXVIII

Surat Kuasa 1-1

43 Lampiran XXXIX Surat Kuasa (bahasa Inggris) 1-1 44 Lampiran XL Surat Kuasa Substitusi 1-1 45 Lampiran XLI Surat Kuasa Substitusi (bahasa Inggris) 1-1 46 Lampiran XLII Surat Persetujuan Hak Substitusi 1-1 47 Lampiran XLIII Surat Persetujuan Hak Substitusi (bahasa Inggris) 1-1 48 Lampiran XLIV Contoh penomoran Perizinan dan Nonperizinan 1-1 49 Lampiran XLV Surat kesiapan Pemerintah Daerah 1-1

(5)

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 13 TAHUN 2009 TANGGAL 23 DESEMBER 2009 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA

PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

LAMPIRANNYA :

No. LAMPIRAN JUDUL HALAMAN

1 Lampiran I Surat Pemberitahuan Pengawasan/ Pemeriksaan 1 -1 2 Lampiran II Bentuk Berita Acara Pemeriksaan Proyek (BAP) 1 - 8 3 Lampiran III Bentuk LKPM 1 - 7 4 Lampiran IV Bentuk Laporan Tahunan KPPA 1 - 2 5 Lampiran V Bentuk Laporan Impor APIP 1 - 2 6 Lampiran VI Bentuk Laporan Kumulatif 1 - 6 7 Lampiran VII Bentuk Laporan Kumulatif Fasilitas 1 - 2 8 Lampiran VIII Bentuk Surat Permohonan BAP 1 – 1 9 Lampiran IX Bentuk SK Tim Pengendalian 1 – 2 10 Lampiran X Bentuk Surat Kuasa Penguasaan Permohonan

Pembatalan Pendaftaran Penanaman Modal/Izin Prinsip Penanaman Modal/Persetujuan Penanaman Modal

1 – 1

11 Lampiran XI Bentuk Surat Permohonan Pembatalan Pendaftaran Penanaman Modal/Izin Prinsip Penanaman Modal/Persetujuan Penanaman Modal Atau Izin Kegiatan Kantor Perwakilan Perusahaan Asing

1 – 2

12 Lampiran XII Bentuk Surat Pembatalan:

A. Pendaftaran Penanaman Modal/Izin Prinsip Penanaman Modal/persetujuan Penanaman Modal

B. Izin Kegiatan Kantor Perwakilan Perusahaan Asing

1 – 2

13 Lampiran XIII Bentuk Surat Kuasa Penguasaan Permohonan Pencabutan Pendaftaran Penanaman Modal/Izin Prinsip Penanaman Modal/Persetujuan

Penanaman Modal dan/atau Izin Usaha

1 – 1

14 Lampiran XIV Bentuk Surat Permohonan Pencabutan Pendaftaran Penanaman Modal/Izin Prinsip

Penanaman Modal/Persetujuan Penanaman Modal dan/atau Izin Usaha

1 – 2

(6)

Modal/Persetujuan Penanaman Modal Atau Izin Usaha

16 Lampiran XVI Bentuk Surat Peringatan Tertulis: A. Pertama

B. Kedua C. Ketiga

1 - 3

17 Lampiran XVII Bentuk Surat Pembatasan Kegiatan Usaha 1 – 1 18 Lampiran XVIII Bentuk Surat Permohonan Pembatalan Pembatasan

Kegiatan Usaha

1 – 1 19 Lampiran XIX Bentuk Surat Pembatalan Sanksi Administratif

Pembatasan Kegiatan Usaha

1 – 1 20 Lampiran XX Bentuk Surat Pemberitahuan Sanksi Administratif

Pembekuan:

A. Kegiatan Usaha dan/atau Fasilitas Penanaman Modal

B. Kegiatan Usaha

1 – 2

21 Lampiran XXI Bentuk Surat Permohonan Pembatalan Pembekuan Kegiatan Usaha dan/atau Fasilitas Penanaman Modal

1 – 1

22 Lampiran XXII Bentuk Surat Pembatalan Pembekuan Kegiatan Usaha dan/atau Fasilitas Penanaman Modal

1 – 1 23 Lampiran XXIII Bentuk Surat Permohonan Pembatalan Sanksi

Pembekuan Kegiatan Usaha dan/atau Fasilitas Penanaman Modal oleh Perusahaan kepada BKPM atau PDPPM atau PDKPM

1 – 1

24 Lampiran XXIV Bentuk Surat Pembatalan Sanksi Administratif Pembekuan Kegiatan Usaha dan/atau Fasilitas Penanaman Modal dari BKPM atau PDPPM atau PDKPM kepada Perusahaan

1 – 1

25 Lampiran XXV Bentuk Surat Pemberitahuan Pencabutan Kegiatan Usaha

1 – 1 26 Lampiran XXVI Bentuk Surat Pemberitahuan Pencabutan Kegiatan

Usaha dan/atau Fasilitas Penanaman Modal kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan/atau Direktorat Jenderal Pajak

(7)

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 14 TAHUN 2009 TANGGAL 23 DESEMBER 2009 TENTANG SISTEM PELAYANAN INFORMASI DAN PERIZINAN INVESTASI SECARA ELEKTRONIK

LAMPIRANNYA :

No LAMPIRAN JUDUL HALAMAN

1 Lampiran I Surat Kuasa : a. Bahasa Indonesia b. Bahasa Inggris

1 - 2

2 Lampiran II Formulir Permohonan Hak Akses : a. Bahasa Indonesia

b. Bahasa Inggris

1 - 4

3 Lampiran III Persetujuan Hak Akses Layanan SPIPISE 1 - 1 4 Lampiran IV Permohonan Penggunaan SPIPISE oleh PDPPM

atau PDKPM atau Instansi

1 - 1 5 Lampiran V Surat Penetapan Penggunaan SPIPISE kepada

PDPPM/PDKPM/ Instansi Teknis: a. Surat Penetapan Penggunaan SPIPISE kepada PDPPM/PDKPM/ Instansi Teknis

b. Surat Penolakan Penetapan Penggunaan SPIPISE kepada PDPPM/PDKPM/ Instansi Teknis

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pengembangan emosional melalui kegiatan terprogram maksudnya adalah kegiatan yang dibuat secara terencana. Secara sederhana, terprogram maksudnya adalah

Sistem pendukung keputusan sistem yang menentukan sebuah keputusan untuk memanajemen dan menganalisa pekerjaan secara jelas.Ada beberapa hal yang melemahkan daya

pajak sebagai iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang – undang dengan tidak mendapat jasa – jasa timbal balik yang langsung dapat dirasakan dan digunakan untuk

Sedangkan kecamatan dengan kondisi kepadatan mangrove sangat padat (>1500 pohon/ha) yang terluas terdapat di Kecamatan Bangkalan, dengan luas mencapai 104,6 ha..

Penggunaan batu kapur sebagai pengganti agregat kasar menghasilkan campuran yang dapat digunakan pada jalan dengan lalu lintas

Hal ini tercermin dari hamparan tanaman kedelai yang tumbuh subur di Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun yang merupakan salah satu kawasan penghasil kedelai

Ada beberapa ketentuan yang harus dipahami dalam menerapkan konsep pembatas dosis, diantaranya: (a) pembatas dosis adalah bukan nilai batas dosis; (b) pembatas dosis

Dragline adalah alat gali yan dipakai untuk meggali material yang letaknya lebih tinggi dari pemukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkauan yang lebih jauh dari