Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah
Tahun 2008
Oleh : Asep Sjafrudin, M.Si
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Sebagai jenjang terakhir dalam program Wajib Belajar 9 Tahun
Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas). Jenjang Madrasah Tsanawiyah/Sekolah
Menengah Pertama (MTs/SMP) memiliki peranan yang sangat penting dalam
mempersiapkan siswa untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Dalam
pasal 17 Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional disebutkan bahwa jenjang pendidikan dasar merupakan jenjang yang
melandasi jenjang pendidikan menengah.
Dengan demikian jenjang pendidikan dasar merupakan tahapan yang
sangat penting dalam upaya pengendalian dan penjaminan mutu pendidikan.
Mutu pendidikan nasional dan pengajaran perlu dipantau terus-menerus dalam
setiap tahap dan langkah kegiatan pendidikan. Pantauan itu ditujukan sebagai
upaya pengendalian mutu pendidikan dan lebih jauh sebagai penjaminan mutu
pendidikan. Upaya inilah yang dimaksud dalam UU No. 20 tahun 2003 dan
Kepmendiknas No. 153/U/2003 dan dikenal dengan Ujian Akhir Nasional
(UAN/UN). UN merupakan fungsi pengendalian mutu pendidikan (
educational
quality control
) dan fungsi penjaminan mutu pendidikan (
educational quality
assurance
).
Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk; (1)
Pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan; (2) Seleksi masuk jenjang
pendidikan berikutnya; (3) Penentuan kelulusan peserta didik dari program
dan/atau satuan pendidikan; (4) Pembinaan dan pemberian bantuan kepada
satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan (Permendiknas
No. 34/2007)
Pada UN tahun 2008, mata pelajaran yang diujikan untuk jenjang
MTs/SMP adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Ilmu
tingkat Madrasah Tsanawiyah, pada tulisan ini akan dilakukan analisis hasil ujian
nasional pada Madrasah Tsanawiyah seluruh Indonesia tahun 2008.
1.2. Tujuan
Analisis hasil ujian nasional Madrasah Tsanawiyah tahun 2008 bertujuan
untuk:
1. Membandingkan hasil ujian nasional tahun 2008 antara Madrasah
Tsanawiyah dan Sekolah Menengah Pertama.
2. Mendeskripsikan angka ketidaklulusan siswa Tsanawiyah pada ujian nasional
tahun 2008 setiap propinsi.
3. Mendeskripsikan karakteristik nilai ujian nasional Madrasah Tsanawiyah
tahun 2008.
2. Bahan dan Metodologi
2.1. Bahan
Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah (MTs) tahun 2008
menggunakan data sekunder yang berasal dari Pusat Penilaian Pendidikan
(Puspendik) Departemen Pendidikan Nasional yang berisikan hasil-hasil ujian
nasional pada semua jenjang pendidikan mulai dari SD/MI, SMP/MTs, dan
SMA/K/MA dan data Statistik Pendidikan Agama dan Keagamaan tahun 2003–
2008. Hasil ujian nasional tersebut meliputi angka ketidaklulusan siswa peserta
UN setiap propinsi pada setiap program studi yang diikutinya. Juga terdapat nilai
rata-rata ujian setiap mata pelajaran di setiap propinsi dan program studi. Daftar
lengkap dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2.
2.2. Metodologi
Analisis yang digunakan adalah analisis statistika deskriptif, analisis
cluster dan analisis Biplot menggunakan fasilitas software Microsoft Excel,
Minitab versi 14.00 dan SPSS versi 14.00.
3. Hasil dan Pembahasan
Perkembangan jumlah lembaga Madrasah Tsanawiyah (MTs) semakin
meningkat setiap tahun. Selama kurun waktu tahun 2003 sampai 2008 lembaga
MTs bertambah rata-rata 2,43% setiap tahun. Sedangkan jumlah siswa MTs
bertambah rata-rata 3,05% setiap tahun (Statistik Pendidikan Agama dan
Keagamaan 2003-2008). Sedangkan kontribusi lembaga dan jumlah siswa MTs
terhadap pendidikan nasional jenjang SMP/MTs adalah 34,29% dan 21,76%.
Gambar 1. Perkembangan Jumlah Lembaga dan Siswa MTs 2003-2008
Ujian Nasional tahun 2008 pada jenjang MTs diikuti oleh 693.298 orang
siswa. Jumlah siswa terbanyak berasal dari propinsi Jawa Timur yaitu 136.667
siswa, kemudian propinsi Jawa Barat berjumlah 130.266 siswa dan propinsi Jawa
Timur berjumlah 110.917 siswa. Jumlah siswa peserta UN terkecil untuk jenjang
Madrasah Tsanawiyah adalah propinsi Papua berjumlah 357 orang siswa.
Dari jumlah 693.298 orang siswa tersebut, 167.343 orang (24,14%)
merupakan siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) dan 525.955 orang
(75,86%) merupakan siswa Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS). Jumlah siswa
peserta Ujian Nasional MTsS lebih banyak dibandingkan dengan MTsN, hal ini
berbanding lurus dengan jumlah lembaga MTs yang mayoritas adalah lembaga
swasta dibandingkan negeri yaitu 90,23% : 9,77%. (Statistik Pendidikan Agama
dan Keagamaan 2008)
Perkembangan Jumlah Lembaga MTs Tahun 2003-2008
11.706 12.054 12.498 12.619 12.883 11.000 11.200 11.400 11.600 11.800 12.000 12.200 12.400 12.600 12.800 13.000 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008
Perkembangan Jumlah Siswa MTs Tahun 2003-2008
726.893 744.736 777.627 817.920 855.553 650.000 700.000 750.000 800.000 850.000 900.000 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008
Siswa Peserta Ujian Nasional Jenjang MTs (%) 24,14 75,86 -10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 MTsN MTsS
Gambar 2. Jumlah Peserta Ujian Nasional Jenjang MTs Tahun 2008
3.1. Perbandingan Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah dan
Sekolah Menengah Pertama Tahun 2008.
Nilai rata-rata ujian nasional siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata ujian nasional siswa Sekolah
Menengah Pertama (SMP) kecuali untuk mata ujian Bahasa Inggris. Pada mata
ujian Bahasa Inggris, nilai rata-rata ujian nasional siswa SMP lebih tinggi
dibandingkan nilai rata-rata ujian nasional siswa MTs baik pada lembaga negeri
maupun swasta (Tabel 1).
Angka ketidaklulusan siswa MTs pada ujian nasional tahun 2008 relatif
lebih rendah dibandingkan siswa SMP yaitu 5,61% berbanding 7,17%. Hal yang
sama juga terjadi pada MTsN dan MTsS yang mempunyai angka ketidaklulusan
lebih rendah dibanding SMPN dan SMPS. Hal ini mengindikasikan secara umum
kualitas siswa MTs relatif lebih baik dibanding siswa SMP.
Tabel 1. Perbandingan Hasil Ujian Nasional MTs dan SMP
BIN
ING
MAT
IPA
MTs
6,89
6,92
6,80
7,06
5,61%
- MTsN
7,00
6,88
6,78
7,14
5,24%
- MTsS
6,85
6,94
6,80
7,04
5,72%
SMP
7,00
6,80
6,69
7,00
7,17%
- SMPN
7,04
6,80
6,71
7,03
6,41%
- SMPS
6,89
6,83
6,61
6,93
9,31%
Jenjang
Nilai Ujian
Tidak
Lulus
Secara umum juga dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas MTsN/SMPN
relatif lebih baik dibandingkan dengan MTsS/SMPS, hal ini terlihat dari angka
ketidaklulusan siswa lembaga negeri lebih rendah dibanding lembaga swasta.
Pada Sekolah Menengah Pertama terdapat selisih ketidaklulusan yang relatif
tinggi antara lembaga negeri dan swasta yaitu 6,41% : 9,31%. Sedangkan pada
Madrasah Tsanawiyah, selisih ketidaklulusan relatif rendah yaitu 5,24% : 5,72%.
Hal ini mengindikasikan terdapat variasi kualitas yang lebih tinggi pada lembaga
SMP dibandingkan dengan MTs.
Perbandingan Angka Ketidaklulusan UN Siswa MTs/SMP (%)
5,24 6,41 5,72 9,31 -1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 MTs SMP Negeri Swasta
3.2. Perbandingan Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Setiap
Propinsi
Pada ujian nasional tahun 2008, ketidaklulusan siswa MTs terbesar
terdapat pada propinsi Nusa Tenggara Timur yaitu sebanyak 976 (47,75%)
siswa, selanjutnya adalah propinsi Kalimantan Barat sebanyak 2.271 (33,41%)
siswa dan propinsi Bangka Belitung sebanyak 481 (30,79%) siswa peserta UN.
Sedangkan ketidaklulusan terendah terdapat pada propinsi DKI Jakarta yaitu 0%
atau semua siswa MTs peserta UN dinyatakan lulus.
Gambar 4 menunjukkan siswa tidak lulus terbanyak terdapat di propinsi
Nusa Tenggara Timur, kemudian Kalimantan Barat, dan Bangka Belitung dengan
ketidaklulusan di atas 20%. Sedangkan Propinsi DKI Jakarta merupakan propinsi
dengan siswa tidak lulus terendah yaitu seluruh 13.633 siswa MTs peserta UN
dinyatakan lulus atau ketidaklulusan 0% (Tabel 2).
Siswa Mts Tidak Lulus UN (%)
-10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 NT T KAL BAR BA BE L BE NGK U LU KE PR I DI Y SU LT ENG SU LS EL NA D JA TE N G SU LB AR MA LU KU PA PU A KAL SE L MA LU T NT B SU M BA R SU LT R A LA M PU N G JA MB I RI AU SU M U T JA TI M GT LO SU LU T SU M SE L KA LT EN G PA BA R BAN TE N KA LT IM JA BA R BAL I DK I
Gambar 4. Siswa MTs yang Tidak Lulus UN 2008 Setiap Propinsi
Nilai rata-rata ujian nasional tertinggi pada jenjang MTs adalah propinsi
Jawa Barat dengan total nilai rata-rata 29,81, kemudian di peringkat kedua dan
ketiga adalah propinsi Bali dan Jawa Timur dengan total nilai rata-rata 29,77 dan
29,25. Sedangkan nilai rata-rata ujian nasional terendah pada jenjang MTs
adalah propinsi Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, dan Bangka Belitung
dengan total nilai rata-rata 20,80, 22,11 dan 22,62. Persentase siswa MTs tidak
lulus tertinggi juga terdapat pada 3 propinsi ini. (Tabel 2)
Tabel 2. Nilai Rata-rata UN dan Ketidaklulusan Propinsi
BIN ING MAT IPA Total Peserta Tdk
Lulus % JABAR 7,33 7,437,46 7,59 29,81 130.266 800 0,61 BALI 7,19 7,367,33 7,89 29,77 899 5 0,56 JATIM 7,24 7,137,35 7,53 29,25 136.667 3.932 2,88 BANTEN 6,87 7,297,18 7,50 28,84 40.488 428 1,06 GTLO 6,39 7,577,82 7,04 28,82 1.901 45 2,37 SUMUT 6,75 7,097,34 7,21 28,39 46.874 1.349 2,88 DKI 7,63 6,686,87 7,04 28,22 13.633 - -SULUT 6,62 7,036,71 7,27 27,63 1.410 33 2,34 NAD 6,25 7,107,22 7,03 27,60 18.707 2.488 13,30 SULTRA 6,32 6,977,17 7,00 27,46 4.737 335 7,07 JAMBI 6,46 6,897,02 7,02 27,39 10.440 605 5,80 MALUKU 6,41 6,836,85 7,06 27,15 2.641 223 8,44 SUMSEL 6,60 6,907,03 6,61 27,14 13.690 249 1,82 KALTIM 6,85 6,756,75 6,75 27,10 5.279 38 0,72 NTB 6,15 6,607,11 6,84 26,70 24.492 1.836 7,50 SUMBAR 6,85 6,236,44 6,98 26,50 17.161 1.267 7,38 KALSEL 6,70 6,276,23 7,20 26,40 15.809 1.255 7,94 KALTENG 6,50 6,546,58 6,65 26,27 5.051 75 1,48 SULSEL 5,89 6,317,15 6,75 26,10 17.031 2.326 13,66 LAMPUNG 6,59 6,316,34 6,79 26,03 24.151 1.486 6,15 RIAU 6,54 6,436,56 6,39 25,92 18.778 957 5,10 SULBAR 5,97 6,436,76 6,54 25,70 2.062 178 8,63 PAPUA 6,42 6,206,20 6,70 25,52 357 29 8,12 MALUT 5,93 6,536,53 6,42 25,41 2.587 200 7,73 BENGKULU 6,59 5,806,32 6,64 25,35 2.397 418 17,44 JATENG 6,75 6,096,03 6,32 25,19 110.917 12.608 11,37 PABAR 6,18 6,455,99 6,14 24,76 683 10 1,46 KEPRI 6,81 5,806,33 5,75 24,69 1.678 245 14,60 DIY 7,43 5,435,98 5,74 24,58 5.737 837 14,59 SULTENG 5,86 5,835,95 6,34 23,98 6.372 880 13,81 BABEL 6,32 5,045,70 5,56 22,62 1.562 481 30,79 KALBAR 6,48 4,855,31 5,47 22,11 6.797 2.271 33,41 NTT 6,10 4,714,77 5,22 20,80 2.044 976 47,75
Propinsi Mata Ujian Jumlah
Tabel 3. Pengelompokan Propinsi Berdasarkan Hasil UN MTs
Cluster 1 Cluster 2 Cluster 3
DKI Jakarta
Jabar, Jateng, DIY, Jatim, NAD, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi,
Sumsel, Lampung, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulut, Sulteng,
Sulsel, Sultra, Maluku, Bali, NTB, Papua, Bengkulu, Malut,
Gtlo, Banten, Kepri, Sulbar, Pabar
Bila dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis cluster berdasarkan nilai
setiap mata ujian dan angka ketidaklulusan, maka hasil ujian nasional siswa MTs
tahun 2008 setiap propinsi dapat dikelompokkan menjadi tiga cluster. Cluster
pertama adalah propinsi DKI Jakarta (kode 1) dengan nilai rata-rata UN sebesar
28,22 dan 0% ketidaklulusan, cluster kedua adalah propinsi Jabar, Jateng, DIY,
Jatim, NAD, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Lampung, Kalteng, Kalsel,
Kaltim, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sultra, Maluku, Bali, NTB, Papua, Bengkulu, Malut,
Gorontalo, Banten, Kepri, Sulbar, dan Papua Barat (kode 2 – 33) dengan nilai
rata-rata UN berkisar antara 23,98 – 29,81 dan cluster ketiga adalah propinsi
Kalbar, Babel, dan NTT (kode 13, 24, dan 28) dengan nilai rata-rata UN berkisar
20,8 – 22,62 dan ketidaklulusan di atas 20%.
Observations Si m ila ri ty 24 28 13 4 29 18 31 33 3 32 27 26 14 9 25 12 15 8 23 19 16 11 17 21 10 20 6 30 7 22 5 2 1 76,10 84,07 92,03 100,00
Dendrogram with Single Linkage and Euclidean Distance
Gambar 5. Dendogram Pengelompokan Propinsi Berdasarkan Hasil UN MTs
3.3. Karakteristik Nilai Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah
Karakteristik nilai ujian nasional bisa dilakukan dengan analis biplot.
Analisis Biplot merupakan upaya penampilan grafis dua dimensi terhadap tabel
dengan banyak variabel. Ada tiga hal penting yang bisa didapatkan dari tampilan
biplot yaitu ; (1) kedekatan antar objek : dimana informasi ini bisa dijadikan
panduan objek mana yang memiliki kemiripan karakteristik dengan objek tertentu
; (2) keragaman variabel : informasi ini digunakan untuk melihat apakah ada
variabel tertentu yang nilainya hampir sama untuk setiap objek, atau sebaliknya
bahwa nilai dari setiap objek ada yang sangat besar dan ada juga yang sangat
kecil ; (3) Korelasi antar variabel : informasi ini bisa digunakan untuk menilai
bagaimana variabel yang satu mempengaruhi/dipengaruhi variabel yang lain.
Gambar 6. Biplot Hasil UN MTs
Karena biplot adalah upaya membuat gambar di ruang berdimensi banyak
menjadi gambar di ruang dimensi dua. Pereduksian dimensi ini mempunyai
konsekuensi menurunnya besar informasi yang terkandung dalam biplot.
Pada hasil ujian nasional siswa Madrasah Tsanawiyah, analisis biplot
memberikan gambaran bahwa propinsi DKI, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa
propinsi lainnya. Sedangkan propinsi Sulawesi Barat, Maluku Utara, Sulawesi
Selatan, dan Sulawesi Tengah relatif memiliki nilai Bahasa Indonesia lebih rendah
dibandingkan propinsi lainnya.
Propinsi Sumatera Utara, Gorontalo, Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa
Barat, dan Jawa Timur relatif memiliki nilai IPA, Matematika, dan Bahasa Inggris
lebih baik dibanding propinsi lain. Sedangkan propinsi NTT, Kalbar, dan Bangka
Belitung relatif memiliki nilai IPA, Matematika, dan Bahasa Inggris lebih rendah
dibanding propinsi lain.
Vektor variabel nilai Bahasa Inggris dan Matematika hampir berhimpitan,
hal ini menunjukkan kedua variabel tersebut berkorelasi positif. Yang berarti
propinsi yang nilai Bahasa Inggris tinggi akan memiliki nilai Matematika yang
tinggi pula.
4. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis hasil ujian nasional Madrasah
Tsanawiyah tahun 2008 ini adalah :
•
Nilai rata-rata ujian nasional siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata ujian nasional siswa Sekolah
Menengah Pertama (SMP) kecuali untuk mata ujian Bahasa Inggris.
•
Angka ketidaklulusan siswa MTs pada ujian nasional tahun 2008 relatif
lebih rendah dibandingkan siswa SMP yaitu 5,61% berbanding 7,17%.
•
Pada UN 2008, ketidaklulusan siswa MTs terbesar terdapat pada propinsi
Nusa Tenggara Timur yaitu sebanyak 976 (47,75%) siswa, selanjutnya adalah
propinsi Kalimantan Barat sebanyak 2.271 (33,41%) siswa dan propinsi Bangka
Belitung sebanyak 481 (30,79%) siswa.
•
Hasil ujian nasional siswa MTs tahun 2008 setiap propinsi dapat
dikelompokkan menjadi tiga cluster. Cluster pertama adalah propinsi DKI Jakarta
dengan nilai rata-rata UN sebesar 28,22 dan 0% ketidaklulusan, cluster kedua
adalah propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nanggroe
Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera
Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, Bali,
Nusa Tenggara Bara, Papua, Bengkulu, Maluku Utara, Gorontalo, Banten,
Kepulauan Riau, Sulawesi Barat, dan Papua Barat dengan nilai rata-rata UN
berkisar antara 23,98 – 29,81 dan cluster ketiga adalah propinsi Kalimantan
Barat, Bangka Belitung, dan Nusa Tenggara Timur dengan nilai rata-rata UN
berkisar 20,8 – 22,62 dan ketidaklulusan di atas 20%.
•
Analisis Biplot memberikan gambaran bahwa propinsi DKI, DI Yogyakrta,
Jawa Timur, Jawa Barat, dan Bali relatif memiliki nilai Bahasa Indonesia lebih
baik dibandingkan propinsi lainnya. Sedangkan propinsi Sulawesi Barat, Maluku
Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah relatif memiliki nilai Bahasa
Indonesia lebih rendah dibandingkan propinsi lainnya.
•
Propinsi Sumatera Utara, Gorontalo, Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa
Barat, dan Jawa Timur relatif memiliki nilai IPA, Matematika, dan Bahasa Inggris
lebih baik dibanding propinsi lain. Sedangkan propinsi Nusa Tenggara Timur,
Kalimantan Barat, dan Bangka Belitung relatif memiliki nilai IPA, Matematika,
dan Bahasa Inggris lebih rendah dibanding propinsi lain.
5. Daftar Bacaan
Ditjen Pendidikan Islam Departemen Agama. Series 2001/2002 sd 2007/2008.
Statistik Pendidikan Agama dan Keagamaan. Jakarta. Depag.
Departemen Statistika FMIPA IPB. 2006. Analisis Peubah Ganda. Bogor. FMIPA
IPB.
Keputusan Mendiknas No 153/U/2003 tentang Ujian Akhir Nasional (UAN).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 34/2007 tentang Ujian Nasional.
Pusat Penilaian Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Laporan Hasil
Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2006/2007. Jakarta. Depdiknas.
Pusat Penilaian Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Laporan Hasil
Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2007/2008. Jakarta. Depdiknas
Tatham. Ronald. L, Anderson. Rolph.E, & Hair. Joseph. E. 1987.
Multivariate Data
Analysis
. Second Edition. New York: Macmillan Publishing Company.
Lampiran 1a
HASIL UJIAN NASIONAL 2008
MADRASAH TSANAWIYAH
Peserta Tdk
Lulus % BIN ING MAT IPA Total
1 DKI 13.633 - - 6,877,63 6,68 7,04 28,22 2 JABAR 130.266 800 7,330,61 7,46 7,43 7,59 29,81 3 JATENG 110.917 12.608 11,37 6,036,75 6,09 6,32 25,19 4 DIY 5.737 837 14,59 5,987,43 5,43 5,74 24,58 5 JATIM 136.667 3.932 7,242,88 7,35 7,13 7,53 29,25 6 NAD 18.707 2.488 13,30 7,226,25 7,10 7,03 27,60 7 SUMUT 46.874 1.349 6,752,88 7,34 7,09 7,21 28,39 8 SUMBAR 17.161 1.267 6,857,38 6,44 6,23 6,98 26,50 9 RIAU 18.778 957 6,545,10 6,56 6,43 6,39 25,92 10 JAMBI 10.440 605 6,465,80 7,02 6,89 7,02 27,39 11 SUMSEL 13.690 249 6,601,82 7,03 6,90 6,61 27,14 12 LAMPUNG 24.151 1.486 6,596,15 6,34 6,31 6,79 26,03 13 KALBAR 6.797 2.271 33,41 5,316,48 4,85 5,47 22,11 14 KALTENG 5.051 75 6,501,48 6,58 6,54 6,65 26,27 15 KALSEL 15.809 1.255 6,707,94 6,23 6,27 7,20 26,40 16 KALTIM 5.279 38 6,850,72 6,75 6,75 6,75 27,10 17 SULUT 1.410 33 6,622,34 6,71 7,03 7,27 27,63 18 SULTENG 6.372 880 13,81 5,955,86 5,83 6,34 23,98 19 SULSEL 17.031 2.326 13,66 7,155,89 6,31 6,75 26,10 20 SULTRA 4.737 335 6,327,07 7,17 6,97 7,00 27,46 21 MALUKU 2.641 223 6,418,44 6,85 6,83 7,06 27,15 22 BALI 899 5 7,190,56 7,33 7,36 7,89 29,77 23 NTB 24.492 1.836 6,157,50 7,11 6,60 6,84 26,70 24 NTT 2.044 976 47,75 4,776,10 4,71 5,22 20,80 25 PAPUA 357 29 6,428,12 6,20 6,20 6,70 25,52 26 BENGKULU 2.397 418 17,44 6,326,59 5,80 6,64 25,35 27 MALUT 2.587 200 5,937,73 6,53 6,53 6,42 25,41 28 BABEL 1.562 481 30,79 5,706,32 5,04 5,56 22,62 29 GTLO 1.901 45 6,392,37 7,82 7,57 7,04 28,82 30 BANTEN 40.488 428 6,871,06 7,18 7,29 7,50 28,84 31 KEPRI 1.678 245 14,60 6,336,81 5,80 5,75 24,69 32 SULBAR 2.062 178 5,978,63 6,76 6,43 6,54 25,70 33 PABAR 683 10 6,181,46 5,99 6,45 6,14 24,76 693.298 38.865 5,61 6,89 6,92 6,80 7,06 27,67 JUMLAH Jumlah
Lampiran 1b
HASIL UJIAN NASIONAL 2008
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI
Peserta Tdk
Lulus % BIN ING MAT IPA Total
1 DKI 5.045 - - 6,777,76 7,046,62 28,19 2 JABAR 24.795 110 7,390,44 7,34 7,677,45 29,85 3 JATENG 23.251 2.317 6,899,97 6,05 6,456,15 25,54 4 DIY 3.767 511 13,57 5,947,43 5,685,42 24,47 5 JATIM 30.973 868 7,392,80 7,18 7,526,94 29,03 6 NAD 11.547 1.213 10,50 7,286,28 7,177,27 28,00 7 SUMUT 7.789 261 7,003,35 7,44 7,597,32 29,35 8 SUMBAR 10.691 483 7,014,52 6,59 7,156,48 27,23 9 RIAU 2.850 60 6,842,11 7,00 6,896,88 27,61 10 JAMBI 3.754 29 6,750,77 7,36 7,487,34 28,93 11 SUMSEL 3.251 15 6,600,46 7,35 6,997,30 28,24 12 LAMPUNG 3.452 109 6,873,16 6,74 7,456,60 27,66 13 KALBAR 1.803 502 27,84 5,486,99 5,714,86 23,04 14 KALTENG 1.772 19 6,671,07 6,82 6,976,66 27,12 15 KALSEL 7.391 540 6,897,31 6,27 7,356,22 26,73 16 KALTIM 1.675 8 6,960,48 6,83 6,776,84 27,40 17 SULUT 533 24 6,464,50 6,66 7,176,80 27,09 18 SULTENG 1.794 96 6,025,35 6,12 6,656,14 24,93 19 SULSEL 3.867 233 6,246,03 7,44 7,056,76 27,49 20 SULTRA 2.075 68 6,483,28 7,45 7,367,35 28,64 21 MALUKU 817 10 6,571,22 7,28 7,677,32 28,84 22 BALI 428 1 7,550,23 7,33 8,057,60 30,53 23 NTB 2.893 213 6,407,36 7,07 6,976,66 27,10 24 NTT 1.017 523 51,43 4,606,03 5,174,69 20,49 25 PAPUA 25 - - 5,206,68 6,875,86 24,61 26 BENGKULU 1.446 192 13,28 6,536,68 6,805,90 25,91 27 MALUT 750 74 5,809,87 6,46 6,306,40 24,96 28 BABEL 466 145 31,12 5,296,50 5,505,08 22,37 29 GTLO 601 2 6,480,33 8,30 6,977,79 29,54 30 BANTEN 5.513 29 6,990,53 7,09 7,267,04 28,38 31 KEPRI 531 94 17,70 6,216,98 5,945,87 25,00 32 SULBAR 209 17 5,758,13 6,61 6,896,61 25,86 33 PABAR 572 5 6,090,87 6,02 6,166,48 24,75 167.343 8.771 5,24 7,00 6,786,88 27,807,14 JUMLAH Jumlah
Lampiran 1c
HASIL UJIAN NASIONAL 2008
MADRASAH TSANAWIYAH SWASTA
Peserta Tdk
Lulus % BIN ING MAT IPA Total
1 DKI 8.588 - - 7,55 6,93 7,056,72 28,25 2 JABAR 105.471 690 7,310,65 7,49 7,577,42 29,79 3 JATENG 87.666 10.291 11,74 6,72 6,02 6,296,07 25,10 4 DIY 1.970 326 16,55 7,43 6,06 5,835,46 24,78 5 JATIM 105.694 3.064 7,192,90 7,40 7,537,18 29,30 6 NAD 7.160 1.275 17,81 6,21 7,13 6,816,83 26,98 7 SUMUT 39.085 1.088 6,702,78 7,32 7,147,05 28,21 8 SUMBAR 6.470 784 12,12 6,59 6,20 6,695,83 25,31 9 RIAU 15.928 897 6,495,63 6,48 6,336,35 25,65 10 JAMBI 6.686 576 6,308,62 6,83 6,766,64 26,53 11 SUMSEL 10.439 234 6,612,24 6,93 6,506,78 26,82 12 LAMPUNG 20.699 1.377 6,546,65 6,28 6,686,27 25,77 13 KALBAR 4.994 1.769 35,42 6,29 5,26 5,394,84 21,78 14 KALTENG 3.279 56 6,421,71 6,46 6,486,47 25,83 15 KALSEL 8.418 715 6,548,49 6,20 7,076,32 26,13 16 KALTIM 3.604 30 6,290,83 6,72 6,756,72 26,48 17 SULUT 877 9 6,711,03 6,74 7,337,17 27,95 18 SULTENG 4.578 784 17,13 5,80 5,88 6,225,70 23,60 19 SULSEL 13.164 2.093 15,90 5,79 7,07 6,666,18 25,70 20 SULTRA 2.662 267 10,03 6,20 6,95 6,716,67 26,53 21 MALUKU 1.824 213 11,68 6,34 6,65 6,796,61 26,39 22 BALI 471 4 6,860,85 7,34 7,757,14 29,09 23 NTB 21.599 1.623 6,117,51 7,11 6,826,59 26,63 24 NTT 1.027 453 44,11 6,16 4,93 5,274,72 21,08 25 PAPUA 332 29 6,408,73 6,27 6,696,22 25,58 26 BENGKULU 951 226 23,76 6,46 6,01 6,395,64 24,50 27 MALUT 1.837 126 5,986,86 6,56 6,476,58 25,59 28 BABEL 1.096 336 30,66 6,25 5,88 5,585,02 22,73 29 GTLO 1.300 43 6,343,31 7,60 7,087,46 28,48 30 BANTEN 34.975 399 6,851,14 7,20 7,537,34 28,92 31 KEPRI 1.147 151 13,16 6,73 6,39 5,665,76 24,54 32 SULBAR 1.853 161 5,998,69 6,78 6,506,41 25,68 33 PABAR 111 5 6,684,50 5,84 6,026,28 24,82 525.955 30.094 5,72 6,85 6,806,94 27,637,04 JUMLAH Jumlah
Lampiran 2a
HASIL UJIAN NASIONAL 2008
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Peserta Tdk Lulus % BIN ING MAT IPA Total
1 DKI 116.258 15 7,860,01 7,29 7,227,06 29,43 2 JABAR 416.288 4.296 7,391,03 7,42 7,527,31 29,64 3 JATENG 374.164 35.020 7,139,36 6,02 6,406,26 25,81 4 DIY 41.490 3.514 7,868,47 6,56 6,306,18 26,90 5 JATIM 346.424 11.519 7,483,33 7,29 7,627,01 29,40 6 NAD 56.924 9.188 16,14 6,05 6,95 7,096,87 26,96 7 SUMUT 177.381 13.909 6,677,84 7,00 7,096,85 27,61 8 SUMBAR 55.026 4.458 6,978,10 6,38 7,046,05 26,44 9 RIAU 56.037 1.969 6,633,51 6,68 6,506,46 26,27 10 JAMBI 29.634 576 6,811,94 7,20 7,427,05 28,48 11 SUMSEL 83.829 1.086 6,781,30 7,32 7,147,15 28,39 12 LAMPUNG 86.245 7.714 6,858,94 6,43 6,896,32 26,49 13 KALBAR 43.599 11.506 26,39 6,69 5,55 5,605,04 22,88 14 KALTENG 20.403 365 6,711,79 6,72 6,776,52 26,72 15 KALSEL 23.789 1.851 6,907,78 6,37 7,266,39 26,92 16 KALTIM 38.868 235 7,000,60 6,90 6,846,82 27,56 17 SULUT 29.479 475 6,811,61 6,86 7,187,38 28,23 18 SULTENG 26.143 4.963 18,98 6,11 5,58 6,315,58 23,58 19 SULSEL 88.673 12.017 13,55 6,11 6,92 6,886,38 26,29 20 SULTRA 28.444 2.093 6,297,36 7,00 6,996,93 27,21 21 MALUKU 23.007 1.692 6,147,35 6,68 6,966,70 26,48 22 BALI 47.974 381 7,180,79 7,65 8,558,03 31,41 23 NTB 46.897 7.447 15,88 6,25 6,59 6,526,18 25,54 24 NTT 54.733 29.341 53,61 5,93 4,59 5,034,47 20,02 25 PAPUA 22.252 2.105 6,069,46 6,36 6,646,47 25,53 26 BENGKULU 22.240 3.385 15,22 6,87 6,41 6,595,94 25,81 27 MALUT 14.094 687 5,894,87 6,46 6,456,55 25,35 28 BABEL 11.120 3.139 28,23 6,75 5,75 5,835,01 23,34 29 GTLO 10.130 258 6,272,55 7,41 7,147,31 28,13 30 BANTEN 92.530 1.453 6,831,57 6,84 7,076,68 27,42 31 KEPRI 14.275 2.444 17,12 7,06 6,68 5,915,55 25,20 32 SULBAR 11.452 883 6,247,71 6,12 6,796,18 25,33 33 PABAR 8.762 630 6,047,19 6,07 6,206,33 24,64 2.518.564 180.614 7,17 7,00 6,696,80 7,00 27,49 JUMLAH Jumlah
Lampiran 2b
HASIL UJIAN NASIONAL 2008
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI
Peserta Tdk Lulus % BIN ING MAT IPA Total
1 DKI 73.540 2 7,890,00 7,14 7,206,92 29,15 2 JABAR 290.603 1.815 7,440,62 7,46 7,597,38 29,87 3 JATENG 287.603 19.074 7,246,63 6,10 6,526,42 26,28 4 DIY 31.145 1.570 7,985,04 6,70 6,516,44 27,63 5 JATIM 249.500 5.341 7,622,14 7,34 7,697,10 29,75 6 NAD 52.955 8.563 16,17 6,03 6,94 7,096,88 26,94 7 SUMUT 107.242 6.827 6,756,37 6,95 7,106,87 27,67 8 SUMBAR 51.248 4.044 6,987,89 6,36 7,046,05 26,43 9 RIAU 44.223 1.402 6,653,17 6,67 6,526,45 26,29 10 JAMBI 26.660 511 6,821,92 7,16 7,427,04 28,44 11 SUMSEL 64.419 754 6,811,17 7,29 7,147,13 28,37 12 LAMPUNG 54.769 4.653 6,978,50 6,46 6,966,36 26,75 13 KALBAR 30.167 7.532 24,97 6,78 5,52 5,645,05 22,99 14 KALTENG 17.615 292 6,711,66 6,71 6,786,50 26,70 15 KALSEL 21.469 1.683 6,927,84 6,34 7,246,40 26,90 16 KALTIM 31.286 150 7,020,48 6,86 6,836,81 27,52 17 SULUT 21.036 291 6,791,38 6,80 7,167,37 28,12 18 SULTENG 23.713 4.606 19,42 6,11 5,55 6,305,56 23,52 19 SULSEL 74.658 9.823 13,16 6,16 6,88 6,906,43 26,37 20 SULTRA 27.339 2.007 6,307,34 6,99 6,986,91 27,18 21 MALUKU 17.002 993 6,125,84 6,74 7,036,75 26,64 22 BALI 34.494 244 7,240,71 7,70 8,578,03 31,54 23 NTB 44.131 6.979 15,81 6,26 6,59 6,526,17 25,54 24 NTT 34.229 18.188 53,14 5,88 4,59 5,034,47 19,97 25 PAPUA 16.020 1.544 6,119,64 6,25 6,646,44 25,44 26 BENGKULU 21.437 3.234 15,09 6,88 6,41 6,605,95 25,84 27 MALUT 11.127 508 5,904,57 6,42 6,466,54 25,32 28 BABEL 9.085 2.522 27,76 6,80 5,70 5,844,98 23,32 29 GTLO 9.729 249 6,272,56 7,40 7,137,31 28,11 30 BANTEN 54.484 678 6,841,24 6,59 6,806,37 26,60 31 KEPRI 11.068 2.024 18,29 7,08 6,49 5,875,53 24,97 32 SULBAR 10.247 782 6,247,63 6,12 6,796,20 25,35 33 PABAR 6.389 464 6,047,26 6,02 6,216,24 24,51 1.860.632 119.349 6,41 7,04 6,716,80 7,03 27,58 JUMLAH Jumlah
Lampiran 2c
HASIL UJIAN NASIONAL 2008
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA
Peserta Tdk Lulus % BIN ING MAT IPA Total
1 DKI 42.718 13 7,830,03 7,54 7,277,31 29,95 2 JABAR 125.685 2.481 7,261,97 7,35 7,377,14 29,12 3 JATENG 86.561 15.946 18,42 6,75 5,76 5,985,72 24,21 4 DIY 10.345 1.944 18,79 7,50 6,13 5,665,37 24,66 5 JATIM 96.924 6.178 7,136,37 7,15 7,446,76 28,48 6 NAD 3.969 625 15,75 6,35 7,02 7,036,74 27,14 7 SUMUT 70.139 7.082 10,10 6,54 7,07 7,076,82 27,50 8 SUMBAR 3.778 414 10,96 6,83 6,62 7,016,10 26,56 9 RIAU 11.814 567 6,534,80 6,71 6,446,49 26,17 10 JAMBI 2.974 65 6,772,19 7,51 7,367,15 28,79 11 SUMSEL 19.410 332 6,701,71 7,40 7,157,23 28,48 12 LAMPUNG 31.476 3.061 6,649,72 6,36 6,776,26 26,03 13 KALBAR 13.432 3.974 29,59 6,47 5,59 5,515,03 22,60 14 KALTENG 2.788 73 6,722,62 6,76 6,746,64 26,86 15 KALSEL 2.320 168 6,697,24 6,61 7,426,30 27,02 16 KALTIM 7.582 85 6,941,12 7,04 6,856,85 27,68 17 SULUT 8.443 184 6,862,18 7,03 7,207,39 28,48 18 SULTENG 2.430 357 14,69 6,07 5,88 6,435,80 24,18 19 SULSEL 14.015 2.194 15,65 5,87 7,15 6,786,13 25,93 20 SULTRA 1.105 86 6,077,78 7,26 7,187,39 27,90 21 MALUKU 6.005 699 11,64 6,19 6,50 6,766,54 25,99 22 BALI 13.480 137 7,031,02 7,50 8,488,02 31,03 23 NTB 2.766 468 16,92 6,09 6,66 6,426,30 25,47 24 NTT 20.504 11.153 54,39 6,02 4,57 5,044,47 20,10 25 PAPUA 6.232 561 5,939,00 6,65 6,636,52 25,73 26 BENGKULU 803 151 18,80 6,60 6,45 6,425,77 25,24 27 MALUT 2.967 179 5,836,03 6,61 6,456,60 25,49 28 BABEL 2.035 617 30,32 6,53 5,98 5,795,11 23,41 29 GTLO 401 9 6,212,24 7,56 7,547,43 28,74 30 BANTEN 38.046 775 6,812,04 7,20 7,467,13 28,60 31 KEPRI 3.207 420 13,10 7,00 7,37 6,065,63 26,06 32 SULBAR 1.205 101 6,268,38 6,07 6,805,99 25,12 33 PABAR 2.373 166 6,037,00 6,20 6,186,56 24,97 657.932 61.265 9,31 6,89 6,616,83 6,93 27,26 JUMLAH Jumlah