• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Aset Tetap

Menurut Dwi Martani, dkk (2016 : 271) aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif dan diharapkan dapat digunakan lebih dari satu periode akuntansi.

Sedangkan menurut pernyataan standar akuntansi pemerintah (PSAP) No 07 paragraf 4, bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan atau dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

2. Klasifikasi Aset Tetap

Berdasarkan PSAP 07 aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset tetap meliputi :

a. Tanah

b. Peralatan dan mesin c. Gedung dan bangunan d. Jalan, irigasi, dan jaringan e. Aset tetap lainnya

f. Kontruksi dalam pengerjaan 3. Karakteristik Aset Tetap

Menurut Giri dalam buku Akuntansi Keuangan Menengah 1, aset tetap adalah asset yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

(2)

b. Diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual.

c. Memberikan manfaat ekonomi untuk periode jangka panjang, dan merupakan subjek depresiasi”.

(Ferdinan, 2012 : 217) 4. Cara Perolehan Aset Tetap

Aset tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan akan mempengaruhi penetuan harga perolehan. Cara-cara tersebut adalah dengan pembelian tunai, pembelian angsuran, ditukar dengan aset tetap lainnya, ditukar dengan surat-surat berharga, diperoleh dari hadiah/donasi, dan aset yang dibuat sendiri. Adapun cara-cara perolehan aset tetap menurut Baridwan (20011:278) adalah sebagai berikut :

a. Pembelian tunai

b. Pembelian secara gabungan c. Pembelian angsuran

d. Ditukar dengan surat-surat berharga e. Ditukar dengan aset tetap lain f. Diperoleh dari hadiah atau donasi g. Aset yang dibuat sendiri

5. Prinsip Penilaian Aset Tetap Berwujud

Untuk memberikan konsepsi yang tepat atas penilaian aset tetap yang dimiliki rumah sakit, aset tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan aset tetap dikurangi dengan akumulasi depresiasinya. Yang dimaksud dengan harga perolehan aset tetap ialah “Jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh aset tetap tersebut.” (Zaki Barilwan, 2011:273)

Jika aset tetap diperoleh dari pertukaran maka harga pasar aset yang diserahkan yang dipakai sebagai ukuran harga perolehan aset yang diterima. Apabila harga pasar aset yang diserahkan tidak diketahui, maka

(3)

harga pasar aset yang diterima dicatat sebagai harga perolehan aset tetap tersebut.

Jadi untuk aset tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah akan dilaporkan dalam neraca sebesar harga perolehannya, sedangkan untuk aset tetap yang umurnya terbatas akan dicantumkan dalam neraca sebesar nilai bukunya yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresasinya.

6. Pengukuran Biaya Perolehan Aset Tetap

Dalam PSAK 16 Aset yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan pada aset ketika pertama kali diakui. Seperti yang di kutip oleh Wahyuni (2013: 341) menyatakan bahwa biaya perolehan awal aset tetap yang meliputi:

a. Harga perolehannya.

b. Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang di inginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.

c. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap serta restorasi lokasi aset, liabilitas atas biaya tersebut timbul ketika aset diperoleh.

Hanya saja PSAK No 16 secara tegas tidak mengakui biaya perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari aset tetap tersebut. Biaya tersebut diakui dalam laba rugi saat terjadinya. Biaya perawatan sehari-hari terdiri atas biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai termasuk suku cadang kecil. Tujuan pengeluaran ini sering disebut “biaya pemeliharaan dan perbaikan” aset tetap. Sedang dalam PSAP No 07 tidak dibahas secara kusus terkait perawatan sehari-hari. Depresiasi Aset Tetap Berwujud

(4)

Menurut PSAK No. 17 depresiasi (penyusutan) adalah alokasi jumlah suatu aset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasikan. Depresiasi untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung atau tidak langsung. Definisi lain dari depresiasi adalah pengalokasian harga suatu aset tetap ke periode-periode yang memperoleh pelayanan aset tersebut. Dari definisi sebelumnya dapat dilihat jelas bahwa akuntansi depresiasi merupakan suatu metode untuk mengalokasikan harga perolehan aset tetap berwujud ke periode-periode akuntansi.

Alokasi harga perolehan aset tetap berwujud yang tidak dapat digantikan seperti sumber-sumber alam disebut deplesiasi. Sedangkan alokasi harga perolehan aset tetap tidak berwujud disebut amortisasi. 7. Sebab-Sebab Depresiasi

Faktor-faktor yang menyebabkan mengapa harus diadakan depresiasi terhadap suatu aset tetap, diantaranya yaitu :

a. Faktor fisik, yaitu faktor-faktor fisik yang dapat mengurangi fungsi kegunaan aset tetap tersebut, seperti aus karena dipakai (wear and tear), aus karena umur (deterioration and decay) daan kerusakan-kerusakan fisik akibat pemakaia aset tetap tersebut.

b. Faktor fungsional, yaitu faktor yang membatasi umur aset tetap antara lain seperti ketidakmampuan aset untuk memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu digantikan dan karena danya perubahan permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan atau karena perkembangan terhadap teknologi sehingga aset tersebut tidak ekonomis lagi jika dipakai.(Ni Luh Gede Eni S., 2014:135-136) 8. Faktor-Faktor Dalam Menentukan Biaya Depresiasi

Ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban penyusutan setiap periode, menurut Baridwan (2010:307) yaitu:

(5)

Harga Perolehan yaitu uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aset dan menempatkannya agar dapat digunakan.

b. Nilai sisa (residu)

Nilai sisa suatu aset yang dipenyusutan adalah jumlah yang diterima bila aset itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain ketika aset tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat menjual/menukarnya.

c. Taksiran umur kegunaan (masa manfaat)

Taksiran umur kegunaan (masa manfaat) suatu aset dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijakan-kebijakan yang dianut dalam reparasi. Taksiran umur ini bisa dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya. Dalam menaksir umur (masa manfaat) aset, harus dipertimbangkan sebab-sebab keausan fisik dan fungsional.

9. Metode Perhitungan Depresiasi Garis Lurus

Metode garis lurus adalah metode depresiasi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Dalam cara ini beban depresiasi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Dalam cara ini beban depresiasi tiap periode jumlahnya sama (kecuali kalau ada penyesuain-penyesuaian). (Zaki Baridwan, 2015:308)

Metode ini mengasumsikan bahwa kegunaan aktiva pada setiap periode fisikal selalu sama. Metode ini merupakan metode yang sederhana dan mengabaikan produktivitas dan efisiensi, digunakan secara luas dan mudah dipahami. Nilai penyusutan dengan metode garis lurus diperoleh dengan cara mengurangi harga perolehan aktiva tetap dengan nilai residu, kemudian membagi dengan umur ekonomis aktiva tersebut.

Berikut rumus dalam proses perhitungan depresiasi dengan metode garis lurus :

Depresiasi = Harga Perolehan – Nilai Sisa Umur Ekonomis

(6)

Perhitungan depresiasi dengan garis lurus didasarkan pada anggapan sebagai berikut :

a. Kegunaan ekonomis dari suatu aset akan menurun secaar proporsional setiap periode

b. Biaya reparasi dan pemeliharaan tiap-tiap periode jumlahnya relatif tetap.

c. Kegunaan ekonomis berkurang karena lewatnya waktu d. Penggunaan (kapasitas) aset tiap-tiap periode relatif tetap

10. Depresiasi menurut UU Perpajakan No. 36 tahun 2009

Dalam menentukan depresiasi serta untuk mengetahui masa manfaat dan tarif depresiasi, perincian UU Pajak No. 36 tahun 2008 pasal 11 ditunjukkan dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tarif Penyusutan

Sumber : UU Perpajakan No.36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan

Berdasarkan keterangan dari masing-masing masa manfaat dan tarif depresiasi, berikut jenis-jenis aset yang dikelompokkan aset berwujud non bangunan sebagaimana telah tercantum dalam Keputusan Mentri Keuangan nmor 138/KMK.03/2002 dan Peraturan Mentri Keuangan nomor 96/PMK03/2009, sebagai berikut :

Kelompok Harta Masa Tarif Penyusutan sebagaimana

Berwujud Manfaat dimaksud dalam

Ayat (1) Ayat (2) I. Bukan Bangunan Kelompok 1 4 tahun 25% 50% Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25% Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5% Kelompok 4 20 tahun 5% 10% II. Bangunan Permanen 20 tahun 5%

(7)

Tabel 2.2 Bukan Bangunan Kelompok 1

Tarif Penyusutan : 25% Masa Manfaat : 4 Tahun No Jenis Usaha Jenis Harta

Semua Jenis

a. Mebel dan peralatan dari kayu atau non rotan termasuk meja,bangku,

Usaha

kursi, lemari dan sejenisnya yang bukan bagian dari bangunan

b. Mesin kantor seperti mesin tik, mesin hitung, duplikator, mesin fotocopy,

1

mesin akunting/pembukuan, komputer, printer, scanner dan sejenisnya.

c. Perlengkapan lainnya seperti amplifier, tape/cassette , video recorder,

televisi, dan sejenisnya

d. Sepeda motor, sepeda dan becak. e. Alat perlengkapan khusus (tools) bagi industri jasa yang bersangkutan

f. Dies, jigs, dan mould.

g. Alat-alat komunikasi seperti pesawat telepon, faksimile, telepon selular dan sejenisnya

2 Pertanian, perkebunan,

alat yang digerakkan bukan dengan mesin seperti cangkul, peternakan,

Kehutanan perikanan, garu da lain-lain 3

Industri makanan dan minuman

mesin ringan yang dapat dipindah-pindahkan seperti huller, pemecah kulit, penyosoh, pengering, pallet.

4

Transportasi dan

pergudangan

mobil taksi, bus dan truk yang digunakan sebagai angkutan umum

5

industri semi

flash memory tester, writer machine, bipolar test syste, elimination (PE8-1),

Konduktor pose checker. 6 Jasa

persewaan

anchor, anchor chains,Polyester Rope, Steel buoys, Steel Wire Ropes, Mooring Accessoris.

(8)

peralatan tambat

air dalam

7 Jasa Base Station Controller telekomunikasi

Selular

Sumber : Peraturan Mentri Keuangan No 96 tahun 2009

Tabel 2.3 Bukan Bangunan Kelompok 2

Tarif Penyusutan : 12,5% Masa Manfaat : 8 Tahun

No Jenis Usaha Jenis Harta

Semua Jenis

a. Mebel dan peralatan dari logam termasuk meja, bangku, kursi, lemari dan

Usaha

sejenisnya yang bukan merupakan bagian dari bangunan. Alat pengatur udara

1 seperti AC, kipas angin dan sejenisnya.

b. Mobil, bus, truk, speed boat , dan sejenisnya

c. Container dan sejenisnya

2

pertanian, perkebunan,

a. Mesin pertanian/perkebunan seperti traktor dan mesin bajak, penggaruk,

kehutanan, dan penanaman, penebar benih dan sejenisnya Perikanan

b. Mesin yang mengolah atau menghasilkan atau memproduksi bahan atau barang pertani- an, perkebunan, peternakan, dan perikanan

Industri makanan dan minuman

a. Mesin yang mengolah produk asal binatang, unggas dan perikanan, misalny pabrik susu pengalengan ikan

b. Mesin yangmengolah produk nabati, misalnya mesin minyak kelapa,

margarin, penggilingan kopi, kembang gula, mesin pengolah biji-bijian seperti

3 penggilingan beras, gandum, dan tapioka

c.Mesin yang menghasilkan atau

memproduksi minuman dan bahan-bahan minuman segala jenis

(9)

d. Mesin yang menghasilkan atau memproduksi bahan-bahan makanan

dan makanan segala jenis

4 industri mesin

a. Mesin yang menghasilkan atau

memproduksi mesin ringan (misalnya mesin

jahit, pompa air)

5

perkayuan, a. Mesin dan peralatan penebang kayu Kehutanan b. Mesin yang mengolah atau menghasilkan

atau memperoduksi bahan atau

barang kehutanan

6 Konstruksi peralatan yang dipergunakan seperti truk berat, dump truck, crane buldozer

Transportasi

a. Truk kerja untuk pengangkut dan bongkar muat , truk peron, dan sejenisnya

dan

pergudangan

b. Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus dibuat untuk pengangkutan barang

tertentu (misalnya gandum, batu-batuan, biji tambang dan sebagainya) teramasuk kapal pendingin, kapal tangki, kapal penangkap ikan dan sejenisnya yang mempunyai berat

sampai dengan 100 DWT

7

c. Kapal yang dibuat khusus untuk menghela atau mendorong kapal-kapal suar,

kapal pemadam kebakaran, kapal keruk, keran terapug dan sejenisnya yang mempunyai berat

sampai dengan 100 DWT

d. Perahu layar pakai atau tanpa motor yang mempunyai berat sampai dengan 250 DWT e. Kapal balon

f. Perangkat pesawat telepon 8

a. Perangkat pesawat telepon

b. Pesawat telegraf termasuk pesawat pengiriman dan penerima radio telegraf

dan radio telepon

9

Industri semu

auto frame loader, automatic logic handler, baking oven, ball shear tester,

Konduktor

bipolar test handler, celaning machine, curing oven, cutting press, dambar

cut machine, dicer, die bonder, die shear test, dynamic burn-in system oven,

dynamic test handler, eliminator (PGE-01), full mark, inserter remover machine

(10)

laser marker (FUM A-01), logic test system, marker(mark), memory test system,

molding, mounter, MPS automatic, MPS manual, O/S tester manual,pass oven

pose checker, re-form machine, SMD stocker , taping machine, tiebar cut press,

trimming/forming machine, wire bonder, wire pull tester.

10

Jasa persewaan spolling machine, metocean data collector peralatan

tambat

air dalam

11

Jasa persewaan mobile switching center, home location register, visitor location register,

telekomunikasi authentication centre, equipment identity register, intelligent network service

Selular control point, radio base station, transceiver unit, terminal SDH/Mini link,antena

Sumber : Peraturan Mentri Keuangan No 96 tahun 2009

Tabel 2.4 Bukan Bangunan Kelompok 3

Tarif Penyusutan : 6,25% Masa Manfaat : 16 Tahun

No Jenis Usaha Jenis Harta

1

Pertambangan selain minyak atau gas

mesin-mesin yang dipakai dalam bidang pertambangan, termasuk mesin-mesin, yang mengolah produk pelikan

2

permintalan, a. Mesin yang mengolah atau menghasilkan produk-produk tekstil

Pertenunan b. Mesin untuk yang preparation, bleaching, dyeing, printing, finishing, packaging

Pencelupan dan sejenisnya

3

Perkayuan

a. Mesin yang mengolah atau menghasilkan produk-produk kayu, barang-barang

dari jerami, rumput dan bahan anyaman lainnya

(11)

4

industri kimia

a. Mesin peralatan yang mengolah atau menghasilkan produk indutri kimia

dan industri yang ada hubungannya dengan industri kimia (misalnya bahan kimia

anorganis, persenyawaan organis dan anorganis dan logam mulia, elemen radio

aktif, isotop, bahan kimia organis, produk farmasi, pupuk, obat celup, obat

pewarna, cat, pernis, minyak eteris dan resinoida-resinonida wangi-wangian,

obat kecantikan dan obat rias, sabun, detergent dan bahan organis pembersih

lainnya, zat albumina, perekat, bahan peledak, produk pirotehnik, korek api,

alloy piroforis, barang fotografi dan sinematografi

b. Mesin tang mebgolah atau menghasilkan produk industri lainnya (misalnya

damar tiruan, bahan plastik, ester, dan ester dari selulosa, karet sintetis, karet

tiruan, kulit samak, jangat, dan kulit mentah) 5 Industri mesin

mesin yang menghasilkan mesin menengah dan berat (misalnya mesin mobil, mesin

kapal) 6 Transportasi dan pergudangan

a. Kapal penumpang , kapal barang, kapal khusus dibuat untuk pengangkutan

barang-barang tertentu (misalnya gandum, batu-batuan, biji tambang dan seje-

nisnya) termasuk kapal pendingin dan kapal tangki, kapal penangkapan ikan,

dan sejenisnya, yang mempunyai berat diatas 100 DWT sampai dengan 1000 DWT

b. Kapal dibuat khusus untuk mengela atau mendorong kapal, kapal suar, kapal

pemadam kebarakaran, kapal keruk, keran terapung dan sejenisnya, yang mempu-

nyai berat di atas 100 DWT sampai dengan 1000 DWT

c. Dok terapung

d. Perahu layar pakai atau tanpa motor yang mempunyai berat diatas 250 DWT

e. Pesawat terbang dan helikopter-helikopter segala jenis.

7

telekomunikasi

perangkat radio navigasi, radar dan kendali jarak jauh.

(12)

Sumber : Peraturan Mentri Keuangan No 96 tahun 2009

Tabel 2.5 Bukan Bangunan Kelompok 4

Tarif Penyusutan : 5% Masa Manfaat : 20 Tahun

No Jenis Usaha Jenis Harta

1 Konstruksi mesin berat untuk kontruksi

2

a. Lokomotif uap dan tender atas rel b. Lokomotif listrik atas rel , dijalankan dengan baterai atau dengan tenaga listrik dari sumber lain

c. Lokomotif atas rel lainnya

d. Kereta, gerbong penumpang dan barang, termasuk kontainer khusus dibuat

dan diperlengkapi untuk ditarik dengan satu alat atau beberapa alat pengangkutan Transportasi dan

e. Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusu dibuat untuk pengangkutan

pergudangan barang-barang tertentu (misalnya gandum, biji tambang dan sejenisnya) termasuk

kapal pendingin dan kapal tangki, kapal penangkap ikan dan sejenisnya yang mem-

punyai berat diatas 100 DWT

f. Kapal dobuat khusus untuk menghela atau mendorong kapal, kapal suar, kapal

pemadam kebakaran, kapal keruk, keran-keran terapung dan sebagainya, yang

mempunyai berat diatas 1000 DWT

g. Dok-dok terapung

Sumber : Peraturan Mentri Keuangan No 96 tahun 2009

11. Bagan Alir (Flowchart)

Menurut Indrajani (2015:36), dalam skripsi Muniarti: Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program. Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang

(13)

menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

12. Bagan Alir Dokumen (document flowchart)

Bagan Alir Dokumen (document flowchart) disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya. Berikut simbol-simbol bagan alir dokumen yang biasanya digunakan, sebagai berikut :

(14)

Gambar 2.1 Simbol Input/Ouput Flowchart Sumber : http://bukubiruku.com

(15)

Gambar 2.2 Simbol Proses Flowchart Sumber : http://bukubiruku.com

(16)

Gambar 2.3 Simbol Simpanan Flowchart Sumber : http://bukubiruku.com

(17)

Gambar 2.4 Simbol Alur dan Simbol-simbol lain flowchart Sumber : http://bukubiruku.com

13. Sistem Informasi Pengelolaan Aset

Menurut Widjajanto (2008:2), “pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu

(18)

dioperasikan, output adalah hasil operasi. Dalam pengertian sederhana, output berarti yang menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem. Sedangkan proses adalah aktivitas yang mengubah input menjadi output.”

Sedangkan Sistem Informasi Pengelolaan Aset adalah suatu sistem informasi yang dibangun untuk memberikan kemudahan kepada pengguna dalam mengelola aset-aset yang dimiliki pada sebuat instansi.

14. Relasi

“Relasi (relationship) adalah perekat yang menyatukan komponen-komponen yang berbeda dalam diagram E-R. Secara intuitif dapat dikatakan bahwa relasi adalah asosiasi dari satu atau lebih entitas yang bermakna bagi organisasi/ perusahaan.”

Adi Nugroho (2011:69)

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi antar dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :

a. Satu ke satu (One to One) b. Satu ke banyak (One to Many) c. Banyak ke satu (Many to One) d. Banyak ke Banyak (Many to Many) 15. Normalisasi

Normalisasi merupakan salah satu cara pendekatan atau teknik yang digunakan dalam membangun desain lojik basis data relation dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar. Tujuan normalisasi adalah untuk menghasilkan struktur tabel yang normal atau baik. Teknik normalisasi adalah upaya agar desain lojik tabel-tabel berada dalam “normal form” (bentuk normal) yang dapat didefinisikan dengan menggunakan ketergantungan fungsi (functional dependency).

(19)

Normalisasi dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang masing-masing berhubungan dengan bentuk normal. Bentuk normal adalah keadaan relasi yang dihasilkan dengan menerapkan aturan sederhana berkaitan dengan konsep kebergantungan fungsional pada relasi yang bersangkutan. Kita akan menggambarkannya secara garis besar sebagai berikut :

a. Bentuk Normal Pertama (1NF/ First Normal Form)

Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi dimana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada perpotongan setiap baris dan kolom pada tabel.

b. Bentuk Normal Kedua (2NF/ Second Normal Form)

Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika relasi tersebut berada dalam bentuk normal pertama (semua nilai atribut bernilai atomiik) dan setiap atribut bukan kunci bergantung penuh pada kunci primer. Maka tidak ada atribut bukan kunci yang bergantung pada sebagian (tetapi tidak seluruhnya) kunci primer. c. Bentuk Normal Ketiga (3NF/ Third Normal Form)

Relasi berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika berada dalam bentuk normal kedua dan tidak dijumpai kebergantungan transitif. Kebergantungan transitif dalam suatu relasi adalah kebergantungan fungsional antara dua (atau lebih) atribut bukan kunci.

(Adi nugroho, 2011:199-201) 16. Database

Menurut Raharjo (2011:3), “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data

(20)

yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

17. MySQL

MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relation Database Management System/RDMS) seperti halnya Oracle, PostgreSQL, Microsoft SQL. MySQL jangan sama diartikan dengan SQL ( Structure Query Language ) yang didefinisikan sebagai sintaks perintah-perintah tertentu dalam bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database.

(Verawati, 2018 : 4) 18. Phpmyadmin

Menurut Prasetio (2012:53) “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Dengan menggunakan phpmyadmin ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

19. PHP

Menurut Kustiyaningsih (2011:114), “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprocessor) adalah skrip bersifat server – side yang ditambahkan ke dalam HTML”. PHP atau kependekan dari Hypertext Preprocessor adalah salah satu bahasa pemrograman open source yang sangat cocok atau dikhususkan untuk pengembangan web dan dapat ditanamkan pada sebuah skripsi HTML. Bahasa PHP dapat dikatakan menggambarkan beberapa bahasa pemrograman seperti C, Java, dan Perl serta mudah untuk dipelajari.

Menurut Oktavian (2010:31), kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

(21)

b. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.

c. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.

d. Merupakan software yang berdifat open source. e. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.

f. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain. 20. CSS

CSS merupakan kependekan dari Cascading Style Sheet. Sebuah website bisa terdiri dari berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus halaman. Dengan adanya CSS halaman website yang diubah formatnyan bisa dimpan secara langsung tanpa harus diperbaiki satu-persatu.

(Abdul Kadir, 2013:325) 21. Bootstrap

Bootstrap adalah paket aplikasi siap pakai untuk membuat front-end sebuah website. Bisa dikatakan, bootstrap adalah template desain web dengan fitur plus. Bootstrap diciptakan untuk mempermudah proses desain web bagi berbagai tingkat pengguna, mulai dari level pemula hingga yang sudah berpengalaman.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun perbandingan dari persamaan dan perbedaan dengan hasil penelitian terdahulu ditunjuukan dalam Tabel 2.6 berikut :

Tabel 2.6 Hasil Penelitian Terdahulu

Aspek Iis Astria (2017)

Dewi Rahmadaniah (2019)

Eka Meiyanti (2020) Judul Analisis Perlakuan

Akuntansi Aset Tetap Pada RSUD DR.

Program Aplikasi pengelolaan aset desa menggunakan microsoft

Program Aplikasi Pengelolaan Aset Tetap menggunakan php pada

(22)

SOERATNO Gemolong Sragen

visual basic 2015 pada kantor desa tatah layap

Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin.

Institusi yang diteliti

RSUD Dr. Soeratno Gemolong Sragen

Kantor Desa Tatah Layap Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin Periode Analisis 2017 2019 2020 Rumusan Masalah 1. Bagaimana perlakuan

akuntansi aset tetap pada RSUD Dr. Soeratno Gemolong Sragen? 2. Bagaimana kesesuaian akuntansi aset tetap menurut PSAP No. 07 dan PSAK No. 16 pada RSUD Dr. Soeratno

Gemolong Sragen?

1. Bagaimana

pengelolaan aset desa yang tepat beserta akumulasi

penyusutannya di Kantor Desa Tatah Layap?

2. Bagaimana membuat aplikasi pengelolaan aset desa beserta penyusutannya sesuai dengan PERMENDAGRI No. 1 Tahun 2016 tentangpengelolaan aset desa dan PSAP Nomor 07 tentang akuntansi aset tetap menggunkan

Microsoft Visual Basic 2015 pada Kantor Desa Tatah Layap?

1. Bagaimanakah pencatatan aset tetao berwujud pada sistem pengelolaan aset tetap yang berjalan pada Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin ? 2. Bagaimanakah membangun dan mengimplementasik an program aplikasi pengelolaan aset tetap berwujud dengan menggunakan bahasa pemprograman PHP pada Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin ? Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis dan memperoleh bukti empiris serta membandingkan evektifitas perlakuan akuntansi aset tetap pada RSUD Dr. Soeratno Gemolong Sragen. 2. Untuk mengetahui kesesuaian akuntansi aset tetap menurut PSAP No 07 PSAK No 16 pada RSUD Dr. Soeratno Gemolong Sragen. 1. Mengetahui pengelolaan aset desa yang tepat beserta akumulasi penyusutannya pada Kantor Desa Tatah Layap.

2. Membuat program aplikasi pengelolaan aset desa beserta akumulasi penyusutannya dan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2006 tentang pengelolaan aset desa menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Kantor Desa Tatah Layap.

1. Untuk mengetahui pencatatan aset tetap berwujud pada pengelolaan aset tetap yang berjalan pada Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin. 2. Untuk membangun dan mengimplementasik an program aplikasi pengelolaan aset tetap berwujud dengan menggunakan bahasa pemprograman PHP pada Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

(23)

Metode Penelitian Wawancara, Observasi, Studi Pustaka, Dokumentasi Wawancara dan Dokumentasi Wawancara dan Dokumentasi Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Yaitu menjabarkan secara menyeluruh terhadap kebijakan akuntansi aset tetap yang diterapkan pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeratno Gemolong Sragen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengakuan, pengukuran, penyusutan, penghentian dan penyajian aset tetap sebagian praktiknya telah sesuai dengan aturan yang terdapat dalam PSAK No 16 dan PSAP No 07. Hanya saja, penyajian akumulasi penyusutannya tidak dilakukan secara terpisah, sehingga menyulitkan pembaca laporan keuangan. Pembuatan program aplikasi pengelolaan aset desa yang dapat membantu kegiatan dalam proses pencatatan agar lebih tersistem di Desa Tatah Layap dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 dan database berupa Microsoft SQL Server 2014.

Penelitian ini diharapkan dapat mencapai hasil berupa pembuatan sebuah program aplikasi pengelolaan aset tetap berbasis web pada Rumah Sakit Sari Mulia yang di awali dengan proses input data aset tetap oleh bagian sarpras dan dilanjutkan oleh bagian keuangan yang akan menghitung nilai depresiasi atau penyusutan aset tetap sehingga dapat menghasilkan laporan depresiasi aset tetap setiap akhir bulan yang nantinya akan diserahkan kepada manajer.

Sumber : Iis Astria (2017), Dewi Rahmadaniah (2019),Penulis(2020)

Terdapat persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu tema atau topik yang akan diangkat memiliki kesamaan yaitu tentang pengelolaan aset tetap berwujud dan objek penelitiannya yaitu rumah sakit. Untuk kesamaan antara penelitian Iis Astria dengan penulis ialah sama-sama mengambil tema pengelolaan aset tetap berwujud untuk objek yang diteliti berupa rumah sakit. Untuk kesamaan antara penelitian Dewi Rahmadaniah dengan penulis ialah sama-sama membuatkan program pengelolaan aset tetap berwujud.

(24)

Sedangkan antara penelitian terdahulu dan penelitian yang penulis lakukan terdapat beberapa perbedaan diantaranya yaitu :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Iis Astria hanya sebatas menganalisa bagaimana perlakuan akuntansi aset tetap yang sesuai dengan PSAP No. 07 dan PSAK No. 16 pada RSUD Dr. Soeratno Gemolong Sragen, sedangkan untuk penelitian yang penulis lakukan ialah mengenai membangun program untuk pengelolaan aset tetap berwujud pada Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin, tidak hanya sebatas menganalisa perlakuan akuntansi aset tetap.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Rahmadaniah ialah membangun program aplikasi pengelolaan aset desa dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 dimana output yang dihasilkan berupa laporan aset tetap dan juga laporan depresiasi aset tetap sedangkan penulis membangun program aplikasi pengelolaan aset tetap menggunakan PHP yang memiliki beberaa kelebihan dibanding dengan program aplikasi yang dibangun dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015, salah satu kelebihannya yaitu program aplikasi yang dibangun dengan menggunakan PHP akan berbasis web bukan berbasis desktop.

Gambar

Tabel 2.1 Tarif Penyusutan
Tabel 2.2 Bukan Bangunan Kelompok 1
Tabel 2.3 Bukan Bangunan Kelompok 2
Tabel 2.4 Bukan Bangunan Kelompok 3
+6

Referensi

Dokumen terkait

Maka rxy hubungan pengetahuan kisah para rasul terhadap pembentukan kepribadian anak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tambakselo Wirosari telah ditemukan hasil yang

website dan tidak untuk dikomersialkan”.. Yang dimaksud dengan Fondasi adalah bagian dari struktur bawah gedung yang kekuatannya ditentukan oleh kekuatan tanah yang

Cahaya merah yang dipajan pada induk yang tidak diberi kurkumin dan dipajan cahaya merah serta induk yang diberi kurkumin 18 mg/ekor/hari dan dipajan cahaya

menyesuaikan dan memahami karakter siswa yang demikian, sehingga guru dapat menanamkan sikap spiritual dan sosial dalam diri siswa saat kegiatan pembelajaran sehingga tujuan

[r]

Kecacatan yang timbul oleh penyakit kusta merupakan stressor bagi pasien sehingga dapat mempengaruhi citra tubuhnya dan pasien akan menggunakan mekanisme koping yang

[r]

dikecualikan dari penjualan secara lelang dalam rangka penagihan pajak.. dengan surat paksa dengan