• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini mendeskripsikan kadar timbal dan kadar klorofil daun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini mendeskripsikan kadar timbal dan kadar klorofil daun"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mendeskripsikan kadar timbal dan kadar klorofil daun trembesi (Samanea saman) di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang. Hasil penelitian nantinya dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September 2019. Lokasi penelitian ini terbagi menjadi 3 tempat. Pengambilan sampel, pengukuran parameter fisik, dan jumlah kendaraan dilaksanakan di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang, kadar timbal di Laboratorium Kimia Universitas Brawijaya Malang, kadar klorofil di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pohon trembesi di sepanjang Jalan Soekarno Hatta Kota Malang dengan panjang jalan ± 2 km.

3.3.2 Sampel

Sampel yang digunakan ialah pohon trembesi dengan karakteristik memiliki diameter 100 - 200 cm dengan tajuk paling rendah ± 3,5 meter dari tanah. Sampel yang digunakan berjumlah 9 pohon. Adapun bagian pohon yang digunakan untuk

(2)

pengambilan data ialah daun. Daun yang dipilih merupakan daun tua urutan ke 3-4 dari pucuk ranting dan menghadap ke jalan karena paling dekat dengan emisi kendaraan bermotor.

3.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan yakni Purposive sampling jenis maximum

variation sampling. Teknik sampling jenis ini didasari oleh pertimbangan/dugaan

tertentu dan peneliti mengambil dari karakteristik tertentu menurut perspektif. Jalan Soekarno Hatta Kota Malang memiliki panjang ± 2 km yang terbagi menjadi 2 jalur berlawanan arah dengan jumlah trembesi ± 135 pohon. Berdasarkan survey yang telah dilakukan diketahui bahwa terdapat berbagai macam karakteristik arus lalu lintas (ada titik padat lancar, titik padat agak macet, dan titik padat macet) khususnya jalur dari arah utara ke selatan. Melihat kondisi demikian maka lokasi pengambilan sampel berdasarkan jalur arah tersebut seperti pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Sketsa Lokasi Jalur yang Dipilih untuk Pengambilan Sampel (Sumber : Dokumen Pribadi, 2019)

(3)

Adapun 3 titik lokasi yang dipilih untuk pengambilan sampel sebagai berikut. 1. Bagian utara dengan kondisi padat agak macet/kecepatan rata – rata 10,3 m/s

(Monumen Pesawat – Toko Bangunan Sumber Lancar)

2. Bagian tengah dengan kondisi padat lancar/kecepatan rata – rata 16,48 m/s (Taman Krida Budaya – Guyub Rukun Motor)

3. Bagian selatan dengan kondisi padat macet/kecepatan rata – rata 1,82 m/s (Dome Polinema – Jembatan Soehat)

Panjang masing - masing titik lokasi adalah 300 meter yang ditetapkan berdasarkan panjang kemacetan di jalan tersebut. Tiap titik terdapat pohon trembesi yang terletak di median jalan (pembatas jalan) dengan jumlah berbeda. Adapun jumlah pohon berdasarkan titik pengambilan sampel disajikan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Jumlah Trembesi Masing-Masing Titik Pengambilan Sampel

Titik Jumlah

1 : Bagian utara/ kondisi padat agak macet (Monumen Pesawat - TB Sumber Lancar) 12 2 : Bagian tengah/ kondisi padat lancar (Taman krida budaya – Guyub Rukun Motor) 15 3 : Bagian selatan/ kondisi padat macet (Dome Polinema – Jembatan Soehat) 13 Dari jumlah pohon yang ditemukan tiap titik akan dipilih 3 pohon sehingga total pohon yang dijadikan sampel berjumlah 9 buah dan nantinya akan dicari reratanya. Kriteria pohon yang dipilih memiliki diameter 100 - 200 cm, memiliki daun tua yang berada pada tajuk paling rendah (berkisar ± 3,5 meter) dan menghadap ke jalan. Tiap pohon akan diambil beberapa buah daun yang akan dibagi untuk analisis kadar timbal dan kadar klorofil

(4)

3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Persiapan Penelitian

Adapun bentuk persiapan penelitian yang dilakukan berupa menyiapkan alat

dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian.

3.4.1.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian disajikan dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Alat yang Digunakan dalam Penelitian

No Parameter Alat Jumlah

1 Fisik (intensitas cahaya, suhu udara, kelembaban udara, pH tanah, kelembaban tanah dan kecepatan angin)

Higrometer 1 buah

Termoanemometer extech 45118

1 buah Soil tester takemura 1 buah

Lux meter DX 100 1 buah

2 Jumlah kendaraan Handtally counter 1 buah

3 Kadar timbal

Timbangan analitik 1 buah

Oven 1 buah

Mortal martil 1 buah

Kertas label 9 buah

Kertas saring 9 buah

Hot plate 1 buah

Plastik tutup 9 buah

Kamera digital 1 buah

SSA 1 buah

Tanur 1 buah

Labu takar 25 ml 9 buah

Cawan porselen 9 buah

4 Kadar klorofil

Timbangan analitik 1 buah

Plastik tutup 9 buah

Rak tabung reaksi 1 buah

Tabung reaksi 9 buah

Spektofotometri uv-vis 1800 shimadzu

1 buah

Mortal martil 1 buah

Gelas ukur 1 buah

Kertas saring 9 buah

Corong kaca 1 buah

Kertas label 9 buah

Kamera digital 1 buah

(5)

3.4.1.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian disajikan dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Bahan yang Digunakan dalam Penelitian

No. Parameter Bahan Jumlah

1 Fisik (intensitas cahaya, suhu udara, kelembaban udara, pH tanah, kelembaban tanah dan kecepatan angin)

Air Secukupnya

2 Jumlah kendaraan - -

3 Kadar timbal

Sampel daun 4 gram tiap pohon

PbNO3 50 ml

HNO3 100 ml

Aquadest 100 ml

4 Kadar klorofil

Sampel daun 0,3 gram tiap pohon

Aseton 85 % 100 ml

Aquadest 35 ml

3.4.2 Pelaksanaan Penelitian

3.4.2.1 Pengukuran Parameter Fisik 1. Intensitas Cahaya

Pengukuran dilakukan pada 3 titik yang telah ditetapkan di Jalan Soekarno

Hatta Kota Malang dan nantinya akan diambil nilai reratanya. Pengukuran pada siang hari antara pukul 10.00 - 14.00 menggunakan lux meter. Adapun cara menggunakannya dengan menekan tombol on pada alat, memilih range x100 lux, mengarahkan sensor cahaya ke tempat yg diukur, melihat hasil pada panel dan mencatatnya.

2. Suhu Udara

Pengukuran dilakukan pada 3 titik yang telah ditetapkan di Jalan Soekarno

Hatta Kota Malang dan nantinya akan diambil nilai reratanya. Pengukuran dilakukan pada siang hari antara pukul 10.00 – 14.00 menggunakan termoanemometer. Adapun cara menggunakannya dengan menekan tombol on

(6)

pada alat, menunggu beberapa detik, lalu menekan tombol hold, dan membaca angka hasil yang tertera, terakhir mencatat hasilnya.

3 Kelembaban Udara

Pengukuran dilakukan pada 3 titik yang telah ditetapkan di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang dan nantinya akan diambil nilai reratanya. Pengukuran dilakukan pada siang hari antara pukul 10.00 - 14.00 menggunakan higrometer. Langkah yang dilakukan yaitu pertama, mengambil air terdekat dan meletakkan kedalam botol indikator yang menempel pada alat. Kedua, meletakkan pada posisi tergantung dan naungi alat tersebut agar tidak berkontak dengan sinar matahari. ketiga menunggu beberapa detik dan mulai membaca angka di tabel tajlornya, lalu menarik garis pada warna merah di skala dry dan skala wet dan mengambil selisihnya. Angka hasil selisih ditarik garis lurus dengan skala wet dan membaca hasil kelembabannya. Terakhir mencatat hasil yang didapat.

1. Kecepatan angin

Pengukuran dilakukan pada 3 titik yang telah ditetapkan di Jalan Soekarno

Hatta Kota Malang dan nantinya akan diambil nilai reratanya. Pengukuran dilakukan pada siang hari antara pukul 10.00 - 14.00 menggunakan termoanemometer. Langkahnya dengan menekan tombol on pada alat dan memposisikan diatas kepala melawan arah angin, tunggu beberapa detik lalu menekan tombol hold untuk mengunci angka hasil. Terakhir mencatat hasil yang telah didapat.

(7)

2. PH tanah

Pengukuran dilakukan pada 3 titik yang telah ditetapkan di Jalan Soekarno

Hatta Kota Malang dan nantinya akan diambil nilai reratanya. Pengukuran dilakukan pada siang hari antara pukul 10.00 - 14.00 menggunakan soil tester. Langkahnya dengan menancapkan ujung alat hingga terbenam kedalam tanah sampai batas cincin kemudian menunggu beberapa detik lalu membaca dan terakhir mencatat hasil yang telah didapat.

3. Kelembaban tanah

Pengukuran dilakukan pada 3 titik yang telah ditetapkan di Jalan Soekarno

Hatta Kota Malang dan nantinya akan diambil nilai reratanya. Pengukuran dilakukan pada siang hari antar pukul 10.00 - 14.00 menggunakan soil tester. Langkahnya dengan menancapkan ujung alat hingga terbenam kedalam tanah sampai batas cincin kemudian menunggu beberapa detik lalu menekan tombol pada alat. Terkahir membaca dan mencatat hasil yang telah didapat.

3.4.2.2 Pengambilan Sampel

Dilakukan pada 3 titik yang telah ditetapkan di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang pada waktu siang hari antara pukul 10.00 - 14.00. Daun yang diambil berasal dari 9 pohon. Daun diambil dengan cara dipetik kemudian dimasukkan kedalam plastik zip dan diberi label. Sampel yang sudah didapat akan dibagi untuk analisis kadar timbal dan kadar klorofil daun trembesi. Hasil pembagian daun akan dibawa ke Laboratorium Kimia Universitas Brawijaya Malang untuk analisis kadar timbal, dan Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang untuk analisis kadar klorofil.

(8)

3.4.2.3 Penghitungan Jumlah Kendaraan

Menghitung jumlah kendaraan dari dua arah selama 15 menit pada pagi hari antara pukul 07.00 - 08.00, siang hari antara pukul 12.00 – 13.00, dan sore hari antara pukul 16.00 – 17.00. Alat yang digunakan berupa handtally counter dengan cara menekan tombol sesuai jumlah kendaraan yang lewat sesuai waktu yang ditentukan yakni dengan stopwatch selama 15 menit. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali pengungalan dan mengambil nilai reratanya

3.4.2.4 Pengukuran Kadar Timbal

1. Persiapan Pengukuran Kadar Timbal pada Sampel

a. Sampel daun trembesi diambil 4 gram lalu diletakkan di cawan porselen. b. Sampel kemudian diabukan dengan tanur bersuhu 400ºC selama 2 jam c. Selanjutnya sampel didinginkan

d. Setelah dingin sampel ditambah laautan HNO3 dan aquadest sebanyak 10 ml.

e. Sampel dipanaskan diatas hot plate sampai ± 5 ml. Kemudian didinginkan. f. Sampel disaring menggunakan kertas saring dan dimasukkan dalam labu takar

25 ml

g. Sampel siap dianalisis dengan menggunakan SSA.

2. Pengukuran dengan SSA

a. Lampu katoda hampa (Hollow cathode) khusus untuk analisa logam berat timbal dipasang dan dihidupkan.

b. Spektrum pancaran lampu diinput dan dipilih panjang gelombang yang paling peka.

(9)

c. Udara sekitar 16 ib/in2 dialirkan, lalu dialirkan gas asetilene 4 ib/in2 dan korek

api dinyalakan

d. Jarum spektofotometer menjadi 0% T diatur dengan jendela ditutup sehingga tidak ada berkas sinar yang masuk.

e. Jarum 100% T diatur, membuka jendela, larutan blanko dinyalakan dan jarum diatur ke angka 100.

f. Larutan sampel dialirkan lewat tabung kapiler dan serapan sinarnya dicatat. g. Selanjutnya pengukuran sampel dan catat konsentrasi yang tertera pada SSA.

Metode pengujian kadar timbal dilakukan sesuai SNI nomor 06-698945 tahun 2005.

3.4.2.5 Pengukuran Kadar Klorofil

1. Persiapan Pengukuran Kadar Klorofil pada Sampel

a. Sampel yang didapat ditimbang sebanyak 0,3 mg.

b. Selanjutnya menumbuk dengan mortal martil dan dilarutkan dengan aseton 85% 10 ml sampai ampas daun berwarna putih.

c. Menyaring hasil tumbukan dengan kertas saring dan memasukkan filtratnya kedalam tabung reaksi.

2. Pengukuran dengan Spektrofotometri uv-vis 1800

a. Tekan tombol power dibelakang alat ketika alat sudah teraliri listrik. b. Tunggu 5 menit sampai siap.

c. Pengkalibrasian transmitan.

(10)

e. Mengisi kuvet dengan filtrat (klorofil + aseton 85%) dan memasukkannya kedalam spektrofotometri.

f. Mengukur absorbansinya untuk setiap panjang gelomang dan mencatat hasilnya.

3.4.3 Pengamatan Penelitian

Pengamatan yang dilakukan dengan melihat nilai hasil pengukuran berupa

nilai parameter fisik (Intensitas cahaya, suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin), kadar timbal, kadar klorofil, maupun kerapatan stomata.

3.5 Kerangka Kerja Penelitian

1. Menentukan lokasi penelitian

2. Mengukur parameter fisik dan jumlah kendaraan. 3. Mengambil sampel daun

4. Mengukur kadar timbal dan kadar klorofil

5. Mengolah dan menganalisis data hasil pengukuran

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengukuran secara langsung menggunakan alat, uji laboratorium, observasi, dan dokumentasi yang meliputi data pengukuran kadar timbal, kadar klorofil, parameter fisik (intensitas cahaya, suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, pH tanah, dan kelembaban tanah), serta kepadatan kendaraan. Data sekunder sendiri diperoleh dari sumber yang telah ada baik berupa buku maupun jurnal ilmiah yang digunakan sebagai nilai pembanding.

(11)

3.6.1 Jumlah Kendaraan Bermotor

Data jumlah kendaraan didapat dengan menghitung secara langsung jumlah

kendaraan yang melintas dengan bantuan handtally counter. Adapun waktu pengukuran yakni pada pagi hari antara pukul 07.00-08.00, siang hari antara pukul 12.00-13.00, dan sore hari antara pukul 16.00-17.00. Penghitungan jumlah kendaraan dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan sehingga didapat nilai rerata yang nantinya data tersebut disajikan dalam sebuah tabel seperti Tabel 3.4 berikut ini

Tabel 3.4 Sajian Data Jumlah Kendaraan Bermotor di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang

Waktu Pengukuran

Jenis Kendaraan (unit/jam)

Total (unit/jam)

Motor Mobil Truck

U - S S - U U - S S - U U - S S - U Pagi hari (07.00 – 08.00) Siang Hari (12.00 – 13.00) Sore hari (16.00 – 17.00) Rerata

Total semua jenis kendaraan : U – S =... unit/jam dan S – U = ... unit/jam Keterangan :

S adalah selatan dan U adalah utara

3.6.2 Pengukuran Parameter Fisik

Data pengukuran parameter fisik yang mencakup intensitas cahaya, suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin diperoleh dengan bantuan alat ukur dan disajikan dalam Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Sajian Data Parameter Fisik di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang Parameter Fisik Nilai Pengukuran Intensitas cahaya (Lux)

Suhu udara (ºC) Kelembaban udara (%) Kecepatan angin (Kn) pH tanah

(12)

3.6.3 Pengukuran Kadar Timbal

Data kadar timbal mengacu pada penelitian Manik (2015) dalam Rumus 1 berikut ini.

Rumus : Cy1=(Cy x V/W) x 1000

Keterangan : Cy1 = Kandungan Pb pada jaringan daun (µg/g)

Cy = Konsentrasi Pb pada SSA (mg/L) V = Volume pengenceran (L) W = Berat kering daun (g) 1000 = Konversi mg ke µg

Nilai hasil perhitungan yang telah diperoleh dapat disajikan dalam Tabel 3.6. Tabel 3.6 Sajian Data Kadar Timbal Daun Trembesi di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang (ppm)

3.6.4 Pengukuran Kadar Klorofil

Hamida & Suhara (2016) menyebutkan bahwa dalam mendapatkan data kadar klorofil dapat dihitung menggunakan Rumus 2 berikut ini.

Pengulangan Kadar Timbal (ppm) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4 Ulangan 5 Ulangan 6 Ulangan 7 Ulangan 8 Ulangan 9 Rerata SD =(12,7 x A663) – (2,69 x A645) 𝑎 𝑥 1000 𝑥 𝑊 𝑥 𝑉 =(22,9 x A645) – (4,68 x A663) 𝑎 𝑥 1000 𝑥 𝑊 𝑥 𝑉 =(20,2 x A645) + (8,02 x A663) 𝑎 𝑥 1000 𝑥 𝑊 𝑥 𝑉 Keterangan :

a = Panjang lintasan cahaya pada kuvet (1 cm) V = Volume ekstrak (10 ml)

W = Bobot segar daun (0, 3 mg) Kadar Klorofil a (mg/g berat segar)

Kadar Klorofil b (mg/g berat segar)

Kadar Klorofil total (mg/g berat segar)

(13)

Hasil perhitungan disajikan dalam Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Sajian Data Kadar Klorofil Daun Trembesi di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang (mg/g)

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif.

Analisis dengan mendeskripsikan hasil rerata dan standar deviasi kadar timbal dan kadar klorofil di jalan Soekarno Hatta Kota Malang. Data hasil pengukuran diolah dengan menggunakan microsoft office excel 2007 dan hasilnya akan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian akan dikembangkan sebagai sumber belajar biologi dalam bentuk kajian materi SMA X KD 3.10 menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, serta dampak dari perubahan tersebut terhadap lingkungan. Pemanfaatan hasil penelitian ini memperhatikan enam syarat sebagai sumber belajar diantaranya kejelasan potensi, kejelasan tujuan, kejelasan sasaran, kejelasan informasi yang diungkap, kejelasan pedoman explorasi, dan kejelasan perolehan yang didapatkan.

Pengulangan

Kadar Klorofil (mg/g)

Klorofil a Klorofil b Klorofil Total Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4 Ulangan 5 Ulangan 6 Ulangan 7 Ulangan 8 Ulangan 9 Rerata SD

Gambar

Gambar 3.1 Sketsa Lokasi Jalur yang Dipilih untuk Pengambilan Sampel  (Sumber : Dokumen Pribadi, 2019)
Tabel 3.1 Jumlah Trembesi Masing-Masing Titik Pengambilan Sampel
Tabel 3.2 Alat yang Digunakan dalam Penelitian
Tabel 3.3 Bahan yang Digunakan dalam Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (2), Pasal 17 ayat (2), dan Pasal 20 ayat (1) Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 tahun 2017 tentang

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survei dengan bentuk menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara kepada pelanggan terkait kepuasan dan perasaan yang dirasakan atas

Provided by UMM Institutional Repository.. Perhitungan yang dilakukan setelah melakukan survei di Kabupaten Malang dan Kota Batu adalah petani jagung yang berjumlah sebanyak

Dalam pembuatan alat ukur Kepuasan Kerja dan Motivasi berprestasi berdasarkan teori yang digunakan, peneliti juga melakukan diskusi dengan dosen pembimbing untuk

Analisis faktor konfirmatiori merupakan teknik analisis faktor yang didasarkan pada teori dan konsep yang sudah diketahui atau sudah ditentukan sebelumnya, maka dibuat

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yakni suatu metode penelitian yang bersifat reflektif dengan melaksanakan

Percobaan metode game tree bertujuan untuk memastikan komputer dapat menentukan langkah terbaik dengan cara meneliti langkah-langkah manusia dan mencari nilai paling

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang