• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL PURI BAGUS LOVINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL PURI BAGUS LOVINA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL PURI BAGUS LOVINA

1

Putu Agus Candra Mahardika, I Wayan Bagia, Ni Nyoman Yulianthini

Jurusan Manajemen

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: putu_aguscandramahardika@yahoo.co.id, bagiaundiksha@yahoo.com,

yulianthini_nyoman@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, (2) kompensasi terhadap disiplin kerja karyawan, (3) kompensasi terhadap kinerja karyawan, dan (4) disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Hotel Puri Bagus Lovina dan objeknya adalah kompensasi, disiplin kerja, dan kinerja karyawan. Populasi penelitian ini berjumlah 98 karyawan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 80 karyawan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kompensasi, disiplin kerja, dan kinerja karyawan yang bersumber pada karyawan dan manajer Hotel Puri Bagus Lovina. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner untuk mengumpulkan data disiplin kerja dan kinerja karyawan serta pencatatan dokumen untuk mengumpulkan data kompensasi. Kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kompensasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, (2) kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja, (3) kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan (4) disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina.

Kata Kunci: kompensasi, disiplin kerja, dan kinerja.

ABSTRACT

This research aimed to obtain an explanatory findings were tested on the effect of (1) compensation and work discipline on the performance of employees, (2) compensation on the work discipline of employees, (3) compensation on the performance

of employees, and (4) work discipline on the performance of employees at Puri Bagus Lovina Hotel. The research design used in this study is causal quantitative. The subjects of this research was all employees in Puri Bagus Lovina Hotel and object of this research was compensation, work discipline, performance of employees. The population of research amounted 98 employees. Eighty employees were selected as the sample in this research. The data were collected in this research were data compensation, work discipline, performance of employees which are sourced from employees and manager Puri Bagus Lovina Hotel. The data were collected by questionnaire for collected data work discipline and performance of employees and recording documents for collected data compensation. Then those were analyzed by path analysis. The results of research showed there were a positive effect of (1) compensation and work discipline on the

performance of employees, (2) compensation on the work discipline of employees, (3) compensation on the performance of employees, and (4) work discipline on the

performance of employees at Puri Bagus Lovina Hotel Key words: compensation, work discipline, and performance.

(2)

PENDAHULUAN

Perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan dapat melangsungkan hidupnya dan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Pengelolaan sumber daya manusia sangat penting dalam mencapai tujuan suatu perusahaan. Masalah sumber daya manusia saat ini masih tetap menjadi pusat perhatian bagi suatu perusahaan untuk bertahan di era globalisasi yang diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat. Hal ini dipertegas oleh pendapat Schuller (1990) bahwa perusahaan mengelola sumber daya manusia dapat meningkatkan daya saing untuk menghadapi globalisasi. Dengan adanya beberapa perusahaan yang lokasinya berada dalam satu kawasan yang sama mengakibatkan persaingan antar perusahaan menjadi sangat ketat. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia menjadi bagian penting bagi kelangsungan dan kemajuan suatu perusahaan.

Setiap perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada waktunya. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan yang baik terhadap sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Pentingnya pengelolaan terhadap sumber daya manusia disebabkan karena faktor manusia sebagai pelaku utama dalam setiap kegiatan operasional suatu perusahaan. Semakin baik kemampuan sumber daya manusia, maka akan semakin baik hasil yang dicapai. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah kualitas sumber daya manusia, maka akan semakin rendah pula hasil yang dicapai. Hal ini dipertegas oleh pendapat Hasibuan (2001) bahwa tujuan manajemen sumber daya manusia adalah untuk menentukan kualitas pegawai yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan. Bagaimanapun baiknya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas akan menghambat tercapainya tujuan perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya manusia harus dilakukan secara profesional oleh departemen tersendiri dalam suatu perusahaan, yaitu manajemen sumber daya manusia.

Hotel Puri Bagus Lovina merupakan salah satu jenis usaha yang bergerak pada industri perhotelan. Hotel Puri Bagus Lovina terletak di Jalan Seririt-Singaraja Desa Pemaron. Hotel Puri Bagus Lovina merupakan city tour yang cocok untuk para tamu yang datang baik dengan tujuan bisnis, dinas dan berlibur. Hotel Puri Bagus Lovina menyediakan kebun, taman, dan laut, yang merupakan suatu kombinasi lingkungan yang baik sekali. Suasananya segar dan sangat nyaman dengan kolam renang sangat bagus demikian juga dengan Spa. Penataan exterior hotel sangat mengagumkan. Penataan ruangan kamar juga baik karena kamar dan kamar mandi sangat bersih. Pelayanan Staff hotel sangat baik dan ramah. Menu masakan bervariasi dan rasanya lezat. Hotel Puri Bagus Lovina sangat cocok untuk refreshing. Hotel Puri Bagus Lovina mempekerjakan 86 karyawan tetap dan 12 karyawan harian. Karyawan tersebut didistribusikan ke dalam departemen Kantor Depan, F & B Service, F & B Product, Accounting, House Keeping, Pool, Engineering, Manager, Manager Rekreasi, Rekreasi dan Kapal (Cruise), Satpam (Security), Personalia.

Kinerja karyawan sangat penting bagi suatu perusahaan sebagai alat pengukur keberhasilan dalam menjalankan usaha. Karena semakin tinggi kinerja karyawan, maka keuntungan perusahaan juga semakin tinggi. Hotel Puri Bagus Lovina menetapkan standar kinerja karyawan yang disesuaikan dengan unit kerjanya. Namun, berdasarkan penelitian awal pada Hotel Puri Bagus Lovina, peneliti mengamati kinerja karyawan belum sesuai harapan. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan terhadap 15 karyawan Hotel Puri Bagus Lovina, diketahui ketercapaian target kinerja karyawan masih lebih rendah dari standar kinerja yang diharapkan, sehingga kinerja karyawan Hotel Puri Bagus Lovina berkategori rendah. Tentunya permasalahan seperti ini harus diperhatikan oleh pihak manajemen untuk tetap menjaga kelangsungan hidup perusahaan ke depanya melalui peningkatan kinerja karyawan. Peningkatan kinerja harus dilakukan karena adanya kesenjangan antara prestasi kerja yang diharapkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi.

(3)

Karena menurut Wibowo (2012) peningkatan kinerja karyawan diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi dan dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Berdasarkan permasalahan tersebut dapat diduga bahwa penurunan kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina disebabkan karena beberapa faktor di antaranya rendahnya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dan rendahnya disilin kerja karyawan. Menurut Mulyadi (2005), kurangnya pemberian kompensasi dapat menyebabkan rendahnya kinerja karyawan. Perusahaan tidak dibenarkan memberikan upah yang tidak sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Upah Minimum Kabupaten (UMK). Penggajian harus memperhatikan peraturan pemerintah, seperti ketentuan tentang Upah Minimum Kabupaten (UMK). Jika upah yang diterima karyawan lebih rendah dari UMK, maka karyawan kurang maksimal dalam memberdayakan diri untuk bekerja. Selain kompensasi, faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah disiplin kerja. Hariandja (2002) mengemukakan bahwa untuk meningkatkan kinerja faktor yang penting dalam manajemen sumber daya manusia adalah peningkatkan disiplin. Rendahnya kinerja karyawan disebabkan karena rendahnya disiplin kerja, yaitu karyawan selalu datang dan pulang tidak tepat pada waktunya, tidak mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, tidak mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Menurut Hasibuan (2012), kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapai. Rendahnya disiplin karyawan dapat dilihat dari adanya tingkat absensi. Semakin tinggi tingkat absensi, maka akan menghambat jalannya perusahaan. Sebaliknya, apabila tingkat absensi rendah, maka disiplin kerja karyawan akan meningkat. Teori tersebut menunjukkan bahwa rendahnya kinerja karyawan disebabkan oleh kompensasi yang kurang tepat, yang kurang sesuai dengan beban

kerja karyawan. Jika karyawan diberikan kompensasi yang kurang sesuai, maka disiplin karyawan akan rendah dan kinerja karyawan juga akan rendah.

Hasil observasi awal mengenai kompensasi yang diberikan pada 15 karyawan Hotel Puri Bagus Lovina menunjukkan kompensasi yang diberikan kepada karyawan mengalami permasalahan. Jika dibandingkan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Buleleng Tahun 2015 sebesar Rp 1.650.000, maka upah yang diterima masih di bawah standar yang ditetapkan pemerintah, sehingga diduga mempengaruhi rendahnya kinerja karyawan. Selain itu, disiplin kerja karyawan yang rendah diduga menjadi salah satu penyebab rendahnya kinerja karyawan Hotel Puri Bagus Lovina. Hasil observasi awal disiplin kerja (tingkat absensi) karyawan Hotel Puri Bagus Lovina menunjukkan jumlah hari kerja senyatanya yang dicapai karyawan masih lebih rendah dari jumlah hari kerja seharusnya. Hal ini menunjukkan disiplin kerja karyawan Hotel Puri Bagus Lovina berkategori rendah.

Permasalahan tersebut memberi indikasi bahwa kompensasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kompensasi dan disiplin kerja sangat penting dalam memperbaiki masalah rendahnya kinerja karyawan. Hal ini dipertegas oleh Hasibuan (2012:118) yang menyatakan bahwa pemberian kompensasi yang semakin baik akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan semakin baik dan produktif. Menurut Mangkuprawira (2007:122), disiplin kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan, hal ini disebabkan karena disiplin merupakan bentuk-bentuk latihan bagi karyawan dalam melaksanakan aturan-aturan perusahaan. Semakin disiplin karyawan semakin tinggi kinerja karyawan.

Berdasarkan fenomena di atas, maka dalam penelitian ini ditetapkan kompensasi sebagai variabel independen, disiplin kerja sebagai variabel intervening, dan kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Terdapat beberapa dasar pemikiran yang melandasi pemilihan variabel ini. Pertama, perlu adanya pembuktian empirik terhadap

(4)

dugaan sementara bahwa rendahnya kinerja karyawan Hotel Puri Bagus Lovina disebabkan karena rendahnya kompensasi yang diberikan dan disiplin kerja karyawan. Kedua, kinerja karyawan yang masih relatif rendah ini merupakan masalah yang harus dicari solusi faktor penyebabnya agar di masa depan kinerja karyawan dapat ditingkatkan. Ketiga, belum ditemukan adanya kajian empirik mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan dengan disiplin kerja sebagai intermediasi sehingga temuan pengujian model ini akan menjadi originalitas dalam penelitian ini. Keempat, peneliti ingin menguji kebenaran proposisi teoritis dari Malayu (2009:196) yang menyatakan bahwa jika kompensasi yang diterima karyawan dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhannya, maka akan semakin baik kedisiplinan karyawan tersebut dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Bagaimana pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina tahun 2015? (2) Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina tahun 2015? (3) Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina tahun 2015? (4) Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina tahun 2015?

METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada Hotel Puri Bagus Lovina terletak di Jalan Seririt-Singaraja Desa Pemaron. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini ditetapkan kompensasi sebagai variabel independen, disiplin kerja sebagai variabel intervening, dan kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Subjek penelitian ini adalah karyawan Hotel Puri Bagus Lovina. Objek penelitian ini adalah kompensasi, disiplin kerja, dan kinerja karyawan pada karyawan Hotel Puri Bagus Lovina tahun 2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh

karyawan Hotel Puri Bagus Lovina yang berjumlah 98 orang. Berdasarkan rumus Slovin (dalam Riduwan, 2005) diperoleh jumlah minimal sampel karyawan Hotel Puri Bagus Lovina yang akan digunakan pada penelitian ini adalah 79 orang.

Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer, yaitu data yang bersumber dari sumber pertama. Data primer tersebut berupa data tentang disiplin kerja dan kinerja karyawan. Data disiplin kerja dan kinerja karyawan bersumber dari jawaban kuesioner yang dijawab langsung oleh pimpinan perusahaan untuk menilai disiplin kerja dan kinerja karyawan. Data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan dan dilaporkan oleh pihak lain atau dari sumber lain. Data sekunder diperoleh dengan menggunakan dokumen di lokasi penelitian. Data yang dikumpulkan adalah kompensasi karyawan tahun 2015.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kuesioner. Teknik ini dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk menjawab terutama yang berhubungan dengan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu variabel disiplin kerja dan kinerja karyawan kemudian dari jawaban ditentukan skor yang berupa skala ordinal. Untuk dapat mengolah data yang dikumpulkan, maka sistem penskoran kuesioner yang digunakan adalah skala likert. Metode pencatatan dokumentasi adalah pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan pengumpulan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti pada Hotel Puri Bagus Lovina yang beralamat di Jalan Seririt-Singaraja, Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng Tahun 2015. Data tersebut meliputi kompensasi karyawan tahun 2015.

Untuk kepentingan penelitian dengan menggunakan metode pencatatan dokumentasi dan kuesioner, maka variabel kompensasi, disiplin kerja, dan kinerja karyawan dijabarkan ke dalam indikator-indikator yang akan menjadi pertanyaan kepada responden. Secara rinci variabel, indikator, satuan ukur, dan skala ukur yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.

(5)

Tabel 1. Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator Satuan Ukur Skala

Kompensasi Gaji yang diterima oleh karyawab setiap bulan

Rupiah Interval Disiplin kerja 1. Jumlah hari kerja yang dicapai

karyawan

2. Karyawan masuk/pulang kerja tepat waktu

3. Karyawan bekerja sesuai instruksi pimpinan

4. Karyawan bertanggungjawab atas pekerjaan yang diberikan

5. Karyawan selalu mengikuti prosedur kerja yang telah ditetapkan perusahaan

6. Karyawan selalu menciptakan dan memlihara suasana kerja yang baik Ketepatan Ketepatan Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal

Kinerja Karyawan 1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Kreativitas 4. Pengetahuan kerja 5. Kerja sama 6. Kemandirian 7. Inisiatif 8. Kualitas pribadi Kesesuaian Kesesuaian Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Desain penelitian yang digunakan

adalah desain kausal untuk mengukur kuat hubungan dan pengaruh antar variabel dalam penelitian. Untuk mencari pengaruh dari kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan digunakan analisis jalur (path analysis).

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL

Hasil analisis jalur yang menunjukkan pengaruh kompensasi (X1) dan disiplin kerja

(X2) terhadap kinerja karyawan (Y) tampak

(6)

Tabel 2 Hasil Analisis Jalur Pengaruh Kompensasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y

Parameter Koefisien α p-value Keputusan Simpulan Ryx1x2 0,858 0,05 0,000 Menolak H0 Ada hubungan pengaruh

kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan R2yx1x2 0,736 0,05 0,000 Menolak H0 Besar sumbangan pengaruh

kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan adalah 73,6%

Px2x1 0,695 0,05 0,000 Menolak H0 Ada hubungan pengaruh

kompensasi terhadap disiplin kerja karyawan

P2x2x1 0,483 0,05 0,000 Menolak H0 Besar sumbangan pengaruh

kompensasi terhadap disiplin kerja karyawan adalah 48,3% Pyx1 0,456 0,05 0,000 Menolak H0 Ada hubungan pengaruh

kompensasi terhadap kinerja karyawan

P

2

yx1 0,208 0,05 0,000 Menolak H0 Besar sumbangan pengaruh

kompensasi terhadap kinerja karyawan adalah 20,8% Pyx2 0,476 0,05 0,000 Menolak H0 Ada hubungan pengaruh

disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

P

2

yx2 0,226 0,05 0,000 Menolak H0 Besar sumbangan pengaruh

disiplin kerja terhadap kinerja karyawan adalah 22,6%

Pyε 0,514 - - - Hubungan pengaruh faktor

lain terhadap kinerja karyawan

P 2yε 0,264 - - - Besar sumbangan pengaruh

faktor lain terhadap kinerja karyawan adalah 26,4% Berdasarkan hasil penelitian dengan

bantuan aplikasi SPSS 17.0 for Windows pada Tabel 2 menunjukkan bahwa kompensasi dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina. Hal tersebut ditunjukkan dengan p-value Ryx1x2 = 0,000 < α = 0,05.

Besar sumbangan pengaruh secara bersama-sama dari kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan adalah 0,736. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 73,6% kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel kompensasi dan disiplin kerja, sedangkan pengaruh dari variabel lain sebesar 26,4%. Variabel lain yang diduga mempengaruhi kinerja

karyawan menurut Gibson (2002) adalah kecerdasan, sikap, perilaku, dukungan organisasi, dan kemauan untuk bekerja.

Data pada Tabel 2 menunjukan bahwa ada pengaruh kompensasi secara positif terhadap disiplin kerja. Hal tersebut ditunjukan dengan p-value Px2x1 = 0,000 < α = 0,05. Besar sumbangan pengaruh dari kompensasi terhadap disiplin kerja adalah 0,483. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 48,3% disiplin kerja karyawan dipengaruhi oleh kompensasi, sedangkan pengaruh variabel lain terhadap disiplin kerja sebesar 51,7%. Variabel lain yang diduga kuat mempengaruhi disiplin kerja karyawan menurut Saydam (1996)

(7)

adalah keteladanan pimpinan, keberanian pemimpin, dan pengawasan pimpinan.

Data hasil penelitian pada Tabel 2 menunjukkan bahwa ada pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan. Keeratan hubungan pengaruh dari kompensasi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,456 dan besar sumbangan pengaruh adalah 20,8% dengan p-value Pyx1 = 0,000 < α = 0,05. Hal ini menunjukan bahwa kompensasi berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan. Artinya jika kompensasi tinggi maka kinerja karyawan juga akan semakin tinggi.

Data pada Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa ada pengaruh dari disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan. Keeratan hubungan pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,476 dan besar sumbangan pengaruh dari disiplin kerja terhadap kinerja karyawan adalah 22,6% dengan p-value Pyx2 = 0,000 < α =0,05. Hal ini menunjukan bahwa disiplin kerja berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan. Artinya jika disiplin kerja karyawan tinggi, maka kinerja karyawan juga akan semakin tinggi.

Besar sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel kompensasi (X1) dan disiplin kerja (X2)

terhadap kinerja karyawan (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Sumbangan Pengaruh Variabel Kompensasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap

Kinerja Karyawan (Y)

Keterangan Besar Sumbangan Persentase

Besar pengaruh langsung X1 terhadap Y 0,208 20,8%

Besar pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y melalui X2 0,151 15,1%

Besar pengaruh total X1 terhadap Y 0,359 35,9%

Besar pengaruh langsung X2 terhadap Y 0,226 22,6%

Besar pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y melalui X1 0,151 15,1%

Besar pengaruh total X2 terhadap Y 0,377 37,7%

Besar pengaruh total X1 dan X2 terhadap Y 0,736 73,6%

Besar pengaruh lain X1 dan X2 terhadap Y 0,264 26,4%

Total 1,000 100,0%

PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh temuan bahwa variabel kompensasi dan disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina. Hasil penelitian ini mendukung teori yang disampaikan oleh Malayu (2009:196), yang menyatakan bahwa jika kompensasi yang diterima karyawan dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhannya, maka akan semakin baik kedisiplinan karyawan tersebut dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan. Kajian emperik yang turut mendukung temuan penelitian ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Utami (2014), yang menyatakan bahwa kompensasi dan disiplin kerja baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, karena dengan kompensasi dan disiplin

kerja yang tinggi akan meningkatkan kinerja karyawan.

Penelitian mengenai pengaruh dari variabel kompensasi terhadap disiplin kerja menunjukkan bahwa kompensasi secara positif berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina. Hasil penelitian ini didukung oleh teori dari Hasibuan (1999: 213), yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat disiplin kerja pegawai pada suatu organisasi di antaranya adalah tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa (gaji dan kesejahteraan), keadilan, pengawasan ketat, dan sanksi hukuman. Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) merupakan bentuk kompensasi yang diberikan karyawan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Saydam (1996) menyatakan faktor yang mempengaruhi disiplin pegawai adalah besar kecilnya pemberian kompensasi. Hal ini

(8)

menunjukkan bahwa kompensasi dapat meningkatkan disiplin kerja. Kajian empirik yang turut mendukung hasil penelitian ini adalah penelitian Masyhura (2013) yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja karyawan, karena semakin tinggi kompensasi, maka semakin semangat karyawan untuk bekerja sesuai standar kerja dan aturan yang berlaku.

Penelitian mengenai pengaruh dari variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan, diperoleh hasil variabel kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina. Temuan ini didukung oleh teori dari Hasibuan (2012:118) yang menyatakan bahwa pemberian kompensasi yang semakin baik akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan semakin baik dan produktif. Sejalan dengan pendapat tersebut, Mulyadi (2005) menyatakan kurangnya pemberian kompensasi dapat menyebabkan rendahnya kinerja karyawan. Kajian emperik yang turut mendukung temuan penelitian ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Damayanti (2013) yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Karena dengan kompensasi yang tinggi, maka kinerja karyawan akan meningkat.

Hasil penelitian selanjutnya yang diperoleh adalah variabel disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat dari Hariandja (2002), yang mengemukakan bahwa untuk meningkatkan kinerja faktor yang penting dalam manajemen sumber daya manusia adalah peningkatkan disiplin. Pendapat yang sejalan dikemukan oleh Mangkuprawira (2007:122) bahwa disiplin kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan, hal ini disebabkan karena disiplin merupakan bentuk-bentuk latihan bagi karyawan dalam melaksanakan aturan-aturan perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan kajian empirik dari Abidin (2013) yang menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Karena semakin tinggi disiplin kerja karyawan maka semakin tinggi kinerjanya.

Hasil penelitian ini juga memberikan implikasi bahwa kompensasi dan disiplin kerja berperan dalam upaya untuk mendukung peningkatan kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina, yang artinya kalau mau meningkatkan kinerja karyawan, maka pihak pengelola hotel harus memperhatikan kompensasi dan disiplin kerja karyawan. Keterbatasan penelitian ini adalah pengamatan hanya dilakukan pada satu hotel saja, sehingga hasil penelitian belum bisa digeneralisasikan pada hotel yang lain. Di samping itu, dari segi jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini masih sempit, sehingga diharapkan bagi peneliti lain untuk menggunakan perusahaan yang lebih besar dengan populasi penelitian yang lebih luas agar hasil penelitian lebih teruji keandalannya.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. (1) Kompensasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina. (2) Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja pada Hotel Puri Bagus Lovina. (3) Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina. (4) Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Bagus Lovina.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. (1) Bagi pihak pengelola Hotel Puri Bagus Lovina, agar lebih memperhatikan kompensasi dan disiplin kerja dalam upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan, karena penelitian ini membuktikan bahwa kompensasi dan disiplin kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Hal tersebut karena kompensasi bertujuan untuk meningkatkan semangat kerja, sehingga karyawan mampu meningkatkan kompetensi individu yang pada akhirnya membuat karyawan semakin disiplin dalam rangka mendukung terciptanya kinerja yang tinggi. (2) Bagi peneliti selanjutnya yang

(9)

tertarik untuk mengkaji aspek yang serupa yaitu kompensasi, disiplin kerja, dan kinerja karyawan diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan populasi dan sampel yang lebih luas agar hasil penelitian lebih teruji keandalannya. Di samping itu, diharapkan untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti kecerdasan, sikap, perilaku, dukungan organisasi, dan kemauan untuk bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Abdin, Fudin Zainal. 2013. Pengaruh Disiplin terhadap Kinerja Karyawan ada PT. Rekatama Putra Gegana Bandung. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Winaya Mukti.

Damayanti, Agiel Puji. 2013. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta. Jupe UNS, 2(1), pp. 155-168.

Gibson. 2002. Organisasi Perilaku Struktur Proses, Terjemahan, Edisi V. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hariandja, Marihot Tua E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia:

Pengadaan, Pengembangan,

Pengkompensasian, dan Peningkatan

Produktivitas Pegawai. Jakarta:

Grasindo.

Hasibuan, Malayu S. P. 1999. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: CV. Haji Masagung. ---. 2001. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. ---. 2012. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Malayu. 2009. Manajemen Sumber Daya

Manusia, Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Mangkuprawira, Syafri. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Bogor: Galia Indonesia.

Masyhura, Fadhil. 2013. Pengaruh

Pengawasan dan Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Sumatra Barat. Jurnal Universitas Negri Padang. 2(1).

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya (Edisi 5). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dn Peneliti Pemula. Bandung: CV. Alfabeta. Saydam, Gouzali. 1996. Manajemen

Sumber Daya Manusia (Human

Resource Management) Suatu

Pendekatan Mikro (Dalam Tanya Jawab). Jakarta: Djambatan.

Schuller, R. S. 1990. Repositioning The Human Resources Function: Transforming or Demise. Academy Management Executive. 4(3), pp. 49-59.

Utami, Firzivanah Mustika. 2014. Pengaruh Kompensasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT. Gapura Omega Alpha Land, Depok). Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja (Edisi Ke 3). Jakarta: Rajawali Pers.

Gambar

Tabel 1. Operasional Variabel Penelitian
Tabel  2   Hasil  Analisis  Jalur  Pengaruh  Kompensasi  (X 1 )  dan  Disiplin  Kerja  (X 2 )  Terhadap  Kinerja Karyawan (Y
Tabel  3  Sumbangan  Pengaruh  Variabel  Kompensasi  (X 1 )  dan  Disiplin  Kerja  (X 2 )  terhadap  Kinerja Karyawan (Y)

Referensi

Dokumen terkait

pengalaman individu di rumah. Lingkungan dapat membentuk pribadi, sikap, nilai, dan kemampuan bahasa individu. Kondisi di rumah mempengaruhi pribadi dan penyesuaian diri

Sehubungan dengan e-lelang seleksi sederhana pekerjaan Renovasi Garasi Kendaraan Qperasional SAR Dua Lantai (Pengawasan) tahun ang€pran za1l, dengan ini kami

PEKERJAAN RENOVASI GARASI KENDARAAN OPERASIONAL SAR DUA LANTAI KANTOR SAR BANDA ACEH.. TAHUN ANGGARAN

Jadi, yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105°C hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap (Apriyanti, 2012)..

Berdasarkan hasil penelitian, dari 66 sampel dapat diketahui persentase kemampuan menulis tempat dan tanggal surat pribadi siswa kelas VII MTs Al-Ittihad Rumbai

Disebabkan oleh pada perusahaan BUMN belum ada pedoman khusus penerapan GCG khusus dari pemerintah, Namun begitu investor tidak melihat dari GCG perusahaan, hanya saja

Hasil dari penelitian persepsi nasabah terhadap ujrah di Pegadaian Syariah Cabang Sidoarjo yang meliputi Masih banyak nasabah yang kurang memahami mengenai ujrah

Data yang diperoleh secara tidak langsung seperti profil swalayan Tong Hien, data penjualan Tong Hien selama tiga tahun terakhir.Sumber data sekunder adalah studi pustaka