• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI TEMPAT PEMOTONGAN AYAM (TPA) YANG DIBINA DAN BELUM DIBINA OLEH DINAS PETERNAKAN DI KOTA PADANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI TEMPAT PEMOTONGAN AYAM (TPA) YANG DIBINA DAN BELUM DIBINA OLEH DINAS PETERNAKAN DI KOTA PADANG."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI TEMPAT PEMOTONGAN AYAM (TPA) YANG DIBINA DAN BELUM DIBINA OLEH DINAS PETERNAKAN

DI KOTA PADANG

SKRIPSI

Oleh :

FIVI SILVIA 0910612271

JURUSAN ILMU PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

(2)
(3)

EVALUASI TEMPAT PEMOTONGAN AYAM (TPA) YANG DIBINA DAN BELUM

DIBINA OLEH DINAS PETERNAKAN DI KOTA PADANG

Fivi Silvia, dibawah bimbingan

Ir. Ismet Iskandar, MS dan Elfi Rahmi, S.Pt, MP

Pembangunan dan Bisnis Peternakan

Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan

Universitas Andalas 2014

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tempat pemotongan ayam yang telah

dibina dan yang belum dibina serta proses pemotongan ayam yang ASUH oleh Dinas Peternakan

Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 November sampai 14

Desember 2013 di 2 (dua) TPA dibina yaitu Surya Unggas dan Berkah Illahi dan 2 (dua) TPA

belum dibina Jumardi Farm dan Teratai Jaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

survey. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai pihak pemilik dengan

menggunakan kuesioner dan penilaian dengan menggunakan

checklist

menurut Nomer Kontrol

Veteriner. Hasil penelitian pada rumusan masalah pertama menunjukkan bahwa TPA dibina dan

TPA belum dibina Jumardi Farm berada pada kriteria layak (79,64-93,57%), dan TPA belum

dibina Teratai Jaya berada pada kriteria kurang layak (72,37%). Hasil penelitian untuk penilaian

proses pemotongan ayam yang ASUH pada TPA penelitian dibina Surya Unggas adalah telah

sesuai yaitu dengan kriteria layak (80,76%), TPA Berkah Illahi yaitu 69,23% dengan kriteria

kurang layak dan 2 (dua) TPA belum dibina berada pada kriteria tidak layak yaitu

(53,84-61,53%).

(4)

i KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Evaluasi Tempat

Pemotongan Ayam (TPA) Yang Dibina Dan Belum Dibina Oleh Dinas

Peternakan Di Kota Padang”. Sebagai syarat meraih gelar sarjana pada Fakultas

Peternakan Universitas Andalas.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada berbagai pihak, baik perorangan

maupun lembaga yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan dalam

penulisan skripsi ini khususnya dan selama proses pendidikan pada umumnya. Untuk

itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Terima kasih yang tak terhingga untuk papa, mama dan abang penulis yang

menjadi semangat dan motivator penulis untuk menyelesaikan studi dengan baik.

2. Bapak Ir. Ismet Iskandar, MS selaku pembimbing I yang telah memberikan

ilmu-ilmunya kepada penulis sehingga menjadi inspirasi bagi penulis untuk melakukan

penelitian, dan bersedia membimbing dan memperjuangkan penulis hingga

akhirnya skripsi ini selesai.

3. Ibu Elfi Rahmi, S.Pt, MP selaku pembimbing II sekaligus pembimbing akademik

yang telah memberikan saran, bimbingan dan meluangkan waktu kepada penulis

(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ternak ayam broiler merupakan komoditi ternak yang mempunyai prospek

sangat menjanjikan untuk dikembangkan di Indonesia, salah satunya di daerah

Sumatera Barat. Apabila diperhatikan daerah Sumatera Barat tergolong potensial

dalam pengembangan ternak ayam broiler, karena dari data Dinas Peternakan

Provinsi Sumatera Barat tahun 2012 dapat dilihat bahwa populasi ternak ayam

broiler di Sumatera Barat cenderung meningkat dari tahun 2009 sampai tahun

2012 sehingga didapat rata-rata peningkatan populasi 3,932%, rata- rata

peningkatan produksi sebesar 0,83% dan rata-rata peningkatan pemotongan ternak

ayam broiler sebesar 4,220% (Dinas Peternakan Sumatera Barat, 2012)

Keamanan pangan yang perlu diperhatikan bukan hanya pada pihak

produsen, tetapi juga dari konsumen sendiri. Pada umumnya konsumen di Kota

Padang belum memahami masalah keamanan pangan secara utuh, sehingga tidak

peduli dengan kebersihan daging ayam yang dipasarkan. Dilain pihak kesulitan

ekonomi pada masyarakat tertentu juga mempengaruhi konsumen, sehingga

daging ayam dengan harga murah dan terjangkau tetapi tidak terjamin

kebersihannya akan tetap diterima oleh pasar. Hal ini membuat produsen juga

tidak terlalu memperhatikan kebersihan produk yang dihasilkan.

Tempat pemotongan ayam yang masih bersifat tradisional, kelengkapan

peralatan, teknik pemotongan dan cara penanganannya masih banyak yang belum

(6)

2 masih menggunakan peralatan yang seadanya untuk melakukan pemotongan

ayam. Tempat pemotongan ayam yang layak berperan penting dalam

menghasilkan karkas ayam yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut, sehingga

sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut guna menjamin perlindungan terhadap

konsumen untuk mendapatkan daging yang ASUH (Aman Sehat Utuh dan Halal).

Banyaknya lapangan usaha yang menjadikan ayam sebagai komoditas

utamanya membuat usaha ini memiliki prospek yang cerah bagi para pelaku usaha

tempat pemotongan ayam. Usaha yang dapat dikembangkan dengan ayam sebagai

komoditas utamanya tidak terbatas pada usaha budidaya, tetapi juga meliputi

berbagai usaha, salah satu contohnya adalah Usaha Pemotongan Ayam (UPA).

Saat ini di Kota Padang telah banyak terdapat tempat pemotongan ayam baik

secara rumahan dan di pasar. Bila dilihat dari segi bangunan dan proses

pemotongan, tempat pemotongan ayam ini belum sesuai dengan persyaratan SNI

Rumah Pemotongan Unggas seperti kondisi bangunan yang tidak terawat,

peralatan yang digunakan untuk proses pemotongan, kebersihan TPA dan pekerja.

TPA di Kota Padang saat ini sudah ada yang melakukan pembinaan dari Dinas

Peternakan Provinsi Sumatera Barat. Pada tahun 2009 pembinaan dilakukan di

TPA Berkah Illahi Kecamatan Kuranji dan tahun 2012 pembinaan pada TPA

Surya Unggas di Kecamatan Koto Tangah. Pembinaan akan dilakukan oleh Dinas

Peternakan jika pemilik TPA itu mengajukan diri untuk dibina dan mau

melakukan proses produksi sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh Dinas.

Selain itu, syarat yang diberikan oleh Dinas Peternakan adalah TPA yang telah

melalukan proses pemotongan sebanyak 500-1000 ekor perhari dan memiliki luas

(7)

3 Jumlah tempat pemotongan ayam di Kota Padang sudah melebihi 100 TPA.

Jumlah ini akan terus meningkat setiap tahun karena memiliki prospek yang

bagus. TPA yang telah dibina oleh Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat

terletak pada Kecamatan Kuranji dan Koto Tangah yaitu Berkah Illahi dan Surya

Unggas dan TPA yang belum dibina yaitu Jumardi Farm dan Teratai Jaya yang

tertelak di Kecamatan Kuranji. TPA penelitian yang dipilih berdasarkan

rekomendasi dari Ketua Kesvet Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat dengan

mempertimbangkan persyaratan yang diberlakukan yaitu TPA ini telah melakukan

proses pemotongan sebanyak 500-1000 ekor perhari dan memiliki lahan yang luas

untuk pengembangan. Pemilik tempat pemotongan ayam belum sepenuhnya

menerapkan standar rumah pemotongan unggas ketika melaksanakan proses

pemotongan, sehingga resiko produk yang dihasilkan terkontaminasi bakteri

adalah sangat tinggi.

Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan, mengingat daging ayam adalah

bahan makanan yang mudah rusak dan sangat peka terhadap bakteri. Proses

pemotongan ayam, penyimpanan dan pemasaran harus memenuhi syarat

kesehatan, terutama jika produk ini akan dijual dalam bentuk segar karena

sebagian besar kebutuhan daging ayam dan hasil sampingannya (jeroan, kepala,

kaki) dipasarkan dalam bentuk segar.

Selain itu, proses pemotongan juga harus mendapatkan perhatian khusus

mengingat sebagian besar penduduk di Kota Padang beragama Islam. Proses

pemotongan harus mengikuti tata cara penyembelihan ayam sesuai dengan syarat

standar Dinas Peternakan sehingga daging yang dihasilkan bersifat ASUH ( Aman

(8)

4 Berdasarkan uraian diatas penulis merasa perlu untuk melakukan kajian

pada usaha tempat pemotongan ayam yang telah dibina dan yang belum dibina

Berdasarkan pada latar belakang maka rumusan masalah dari penelitian ini

adalah:

a. Bagaimana kondisi tempat pemotongan ayam (TPA) yang telah dibina oleh

Dinas Peternakan dengan yang belum dibina menurut standar Dinas

Peternakan Provinsi Sumatera Barat ?

b. Apakah proses pemotongan yang dilakukan oleh tempat pemotongan ayam

yang dibina dengan tempat pemotongan ayam yang belum dibina sudah

ASUH menurut Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Mengetahui kondisi tempat pemotongan ayam yang telah dibina dan yang

belum dibina oleh Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat.

b. Mengetahui proses pemotongan ayam yang telah dibina dan yang belum

dibina oleh Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Pedoman bagi pengusaha dan penulis dalam mengembangkan tempat

(9)

5 b. Memberi informasi kepada konsumen tempat pemotongan ayam (TPA) yang

telah melaksanakan standar dari Dinas Peternakan dan menghasilkan produk

yang aman untuk dikonsumsi.

c. Memberikan kesadaran kepada konsumen akan pentingnya proses

pemotongan yang baik, higienis dan asuh.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam skripsi ini terdiri dari 3 (tiga) sub masalah yakni 1) Bagaimana peranan Muhammadiyah dalam pengembangan Islam di Makassar periode K. Abdullah 1931-1938? 2)

Pada kampanye politik pasangan Tjhai Chui Mie dan Irwan, pesan persuasif terdapat pada slogan mereka yaitu “Singkawang HEBAT” menurut tim sukses kampanye nya

— pihak berkepentingan yang relevan lainnya sebagaimana ditentukan oleh klien audit dan/atau auditee. Jika berlaku, ketua tim audit harus memberitahu auditee

Sedangkan pelakunya disebut sebagai musrifūn (melampaui batas). Nasihat demi nasihat yang telah disampaikan oleh Nabi Lūth terhadap kaumnya dibalas dengan hinaan

Dari tabel yang dipaparkan di atas kita bisa melihat bahwa pada kondisi awal tanpa penggunaan media computer, proses pembelajaran masih bersifat konvensional

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Hasil Seleksi Administrasi Nomor KP.03.01/II/1057/2016 tanggal 14 April 2016, Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama

PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies, employees, and agents are held harmless form any responsibility and liability for claims, proceedings, action,

Ketenagaan Penyuluhan di Provinsi Jawa tengah terdiri dari Penyuluh Pertanian (PP) PNS, Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP), Penyuluh Swadaya.