Antropologi SMA K-1 1
PENYUSUN
Dra. Pudji Astuti, D.T., M.Pd.
( PPPPTK PKn DAN IPS )
Dra. Hj. Ariani, M.Pd.
( PPPPTK PKn DAN IPS )
PEMBAHAS
Eko Purwanto, S.Pd
( SMA Negeri 1 Malang )
Ekonomi SMA K - 5 i
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
MATA PELAJARAN
EKONOMI SMA
KELOMPOK KOMPETENSI 5
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PPPPTK PKn DAN IPS
2015
PENYUSUN
Dra. Pudji Astuti, D.T., M.Pd.
( PPPPTK PKn DAN IPS )
Dra. Hj. Ariani, M.Pd.
( PPPPTK PKn DAN IPS )
PEMBAHAS
Eko Purwanto, S.Pd
( SMA Negeri 1 Malang )
PENYUSUN
Dra. Hj. Widarwati, M.S.Ed., M.Pd
( PPPPTK PKn DAN IPS )
Susvi Tantoro, S.Sos.
( PPPPTK PKn DAN IPS )
Erning Wijayati, S.A.B., M.M.
( PPPPTK PKn DAN IPS )
PEMBAHAS
Dr. Sukamto, M.Pd., M.Si.
( Universitas Negeri Malang )
Ekonomi SMA K - 5 ii PENGANTAR
Salah satu komponen yang menjadi fokus perhatian dalam peningkatan kualitas pendidikan adalah peningkatan kompetensi guru. Hal ini menjadi prioritas baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sejalan dengan hal tersebut, peran guru yang profesional dalam proses pembelajaran di kelas menjadi sangat penting sebagai penentu kunci keberhasilan belajar siswa. Disisi lain, Guru diharapkan mampu untuk membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) diperuntukkan bagi semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi baik Kompetensi Pedagogik maupun Kompetensi Profesional sangat dibutuhkan bagi Guru. Informasi, tentang peta kompetensi tersebut diwujudkan dalam buku modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dari berbagai mata pelajaran.
PPPPTK PKn dan IPS merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, mendapat tugas untuk menyusun Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), khususnya modul PKB untuk mata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA, Sosiologi SMA, dan Antropologi SMA. Masing-masing modul Mata Pelajaran disusun dalam Kelompok Kompetensi 1 sampai dengan 10. Dengan adanya modul ini, diharapkan semua kegiatan pendidikan dan pelatihan baik yang dilaksan dengan pola tatap muka maupun on-line bisa mengacu dari modul-modul yang telah disusun ini.
Semoga modul ini bisa dipergunakan untuk menjadi acuan dan pengembangan proses pembelajaran, khususnya untuk mata pelajaran PKn dan IPS.
Jakarta, Desember 2015 Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan
Sumarna Surapranata, Ph.D NIP. 195908011985032001
Ekonomi SMA K - 5 iii
DAFTAR ISI
HAL
PENGANTAR
iiDAFTAR ISI
iiiPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1B. Tujuan
2C. Peta Kompetensi
2D. Ruang Lingkup
2E. Saran Cara Penggunaan Modul
3KEGIATAN PEMBELAJARAN I: KEGIATAN DISTRIBUSI
A. Tujuan
3B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3C. Uraian Materi
4D. Aktivitas Pembelajaran
10E. Latihan/Kasus/Tugas
11F. Rangkuman
13G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
14KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PERANAN LKBB
A. Tujuan
16B. Indikator Pencapaian Kompetensi
16C. Uraian Materi
16D. Aktivitas Pembelajaran
21E. Latihan/Kasus/Tugas
23F. Rangkuman
24KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN OJK
A. Tujuan
25B. Indikator Pencapaian Kompetensi
25C. Uraian Materi
26D. Aktivitas Pembelajaran
33E. Latihan/Kasus/Tugas
34F. Rangkuman
35KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: PEMBANGUNAN EKONOMI
ERA REFORMASI
A. Tujuan
38B. Indikator Pencapaian Kompetensi
38C. Uraian Materi
38D. Aktivitas Pembelajaran
44E. Latihan/Kasus/Tugas
45Ekonomi SMA K - 5 iv
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5: KEBIJAKAN KETENAGA
KERJAAN DI INDONESIA
A. Tujuan
49B. Indikator Pencapaian Kompetensi
49C. Uraian Materi
49D. Aktivitas Pembelajaran
68E. Latihan/Kasus/Tugas
68F. Rangkuman
69G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
70KEGIATAN PEMBELAJARAN 6: INVESTASI SAHAM
A. Tujuan
72B. Indikator Pencapaian Kompetensi
72C. Uraian Materi
73D. Aktivitas Pembelajaran
79E. Latihan/Kasus/Tugas
80F. Rangkuman
81KEGIATAN PEMBELAJARAN 7: PERANAN ABPD
A. Tujuan
83B. Indikator Pencapaian Kompetensi
83C. Uraian Materi
83D. Aktivitas Pembelajaran
89E. Latihan/Kasus/Tugas
90F. Rangkuman
91KEGIATAN PEMBELAJARAN 8: PROSEDUR EKSPOR IMPOR
A. Tujuan
94B. Indikator Pencapaian Kompetensi
94C. Uraian Materi
94D. Aktivitas Pembelajaran
103E. Latihan/Kasus/Tugas
105F. Rangkuman
106KEGIATAN PEMBELAJARAN 9: PENGELOLAAN KOPERASI
SIMPAN PINJAM
A. Tujuan
108B. Indikator Pencapaian Kompetensi
108C. Uraian Materi
108D. Aktivitas Pembelajaran
115E. Latihan/Kasus/Tugas
116F. Rangkuman
116G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
117Ekonomi SMA K - 5 v
KEGIATAN PEMBELAJARAN 10: PERAN KEBIJAKAN FISKAL
A. Tujuan
120B. Indikator Pencapaian Kompetensi
120C. Uraian Materi
121D. Aktivitas Pembelajaran
127E. Latihan/Kasus/Tugas
128F. Rangkuman
129KEGIATAN PEMBELAJARAN 11: JURNAL PENYESUAIAN
DAN KERTAS KERJA PERUSAHAAN JASA
A. Tujuan
133B. Indikator Pencapaian Kompetensi
133C. Uraian Materi
133D. Aktivitas Pembelajaran
156E. Latihan/Kasus/Tugas
156F. Rangkuman
156G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
157H. Kunci Jawaban
157KEGIATAN PEMBELAJARAN 12: JURNAL PENYESUAIAN
DAN KERTAS KERJA PERUSAHAAN JASA
A. Tujuan
159B. Indikator Pencapaian Kompetensi
159C. Uraian Materi
160D. Aktivitas Pembelajaran
176E. Latihan/Kasus/Tugas
183F. Rangkuman
183G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
183H. Kunci Jawaban
183KEGIATAN PEMBELAJARAN 13: PENDEKATAN SAINTIFIK
DALAM PEMBELAJARAN AKUNTASI
A. Tujuan
1834B. Indikator Pencapaian Kompetensi
184C. Uraian Materi
184D. Aktivitas Pembelajaran
196E. Latihan/Kasus/Tugas
196F. Rangkuman
196G. Kunci Jawaban
197KEGIATAN PEMBELAJARAN 14: MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN EKONOMI
A. Tujuan
200B. Indikator Pencapaian Kompetensi
200C. Uraian Materi
200Ekonomi SMA K - 5 vi
E. Latihan/Kasus/Tugas
210F. Rangkuman
210G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
211H. Kunci Jawaban
211KEGIATAN PEMBELAJARAN 15: PELAKSANAAN PENILAIAN
AUTENTIK
A. Tujuan
214B. Indikator Pencapaian Kompetensi
214C. Uraian Materi
214D. Aktivitas Pembelajaran
230E. Latihan/Kasus/Tugas
231F. Rangkuman
231G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
232H. Kunci Jawaban
232KEGIATAN PEMBELAJARAN 16: SILABUS DAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan
234B. Indikator Pencapaian Kompetensi
234C. Uraian Materi
235D. Aktivitas Pembelajaran
260E. Latihan/Kasus/Tugas
261F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
264KEGIATAN PEMBELAJARAN 17: PERENCANAAN PTK
A. Tujuan
265B. Indikator Pencapaian Kompetensi
265C. Uraian Materi
265D. Aktivitas Pembelajaran
272E. Latihan/Kasus/Tugas
274F. Rangkuman
275EVALUASI
PENUTUP
Ekonomi SMA K - 5 1 PEMBELAJARAN I
Latar Belakang
Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.
Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat PKB dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK , salah satunya adalah di PPPPTK PKn dan IPS. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat.
Modul tersebut merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat PKB bagi guru ekonomi SMA. Modul ini berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Dasar hukum dari penulisan modul ini adalah :
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
3. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Ekonomi SMA K - 5 2 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 41 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK.
B. Tujuan
1. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Memenuhi kebutuhan guru meningkatkan kopetensi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni.
3. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga professional.
C. Peta Kompetensi
Melalui modul PKB diharapkan peserta diklat dapat meningkatkan kompetensi altara lain
1. Mamahami materi, struktur, konsep dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran ekonomi
2. Menunjukkan manfaat matapelajaran ekonomi
3. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan tehnik penilaian dalam pembelajarn ekonomi
D. Ruang Lingkup
Kegiatan modul ini meliputi: 1. Kegiatan ekonomi 2. Pasar faktor produksi 3. Lembaga keuangan bukan 4. Peranan ojk
5. Pertumbuhan ekonomi
6. Ketenaga kerjaan di indonesia 7. Kerjasama ekonomi internasional 8. Jenis dan bentuk koperasi
9. Praktek jurnal dan buku besar perusahaan jasa 10. Praktek jurnal dan buku besar perusahaan dagang 11. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran ekonomi 12. Model pembelajaran ekonomi
Ekonomi SMA K - 5 3 13. Pelaksanaan penilaian autentik
14. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran 15. Permasalahan penelitian tindakan kelas
E. Saran Cara Penggunaan Modul
Agar peserta berhasil menguasai dan memahami materi dalam modul ini, lalu dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk berikut dengan baik, antara lain:
Bacalah doa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinan, agar diberikan kemudahan dalam mempelajari materi ini.
Bacalah materi ini dengan seksama, sehingga isi materi ini dapat dipahami dengan baik.
Dalam memecahkan masalah materi dalam modul, perlu Berdiskusi dengan teman di sebelah atau dalam kelompok (yg sudah dibentuk). Hasil diskusi dipresentasikan masing-masing kelompok, ada tanggapan
dari kelompok lain
Kerjakan tugas secara berkelompok yang sudah disediakan dengan sungguh-sungguh.
KEGIATAN BELAJAR 1 KEGIATAN DISTRIBUSI
A. Tujuan Pembelajaran
Mensyukuri sumber daya sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan proaktif, peduli dalam melakukan kegiatan distribusi.
Menganalisis peran pelaku kegiatandistribusi Menyajikan peran pelaku kegiatan distribusi
B. Indikator Pencapaian kompetensi
Dengan Menggali Infornasi, Peserta Dapat ; Mendiskripsikan Pengertian kegiatan distribusi
Ekonomi SMA K - 5 4 MenjelaskanKegiatan distribusi dan pemasaran
MenjelaskanSaluran dan peranan distribusi
MenjelaskanFaktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi
C. Uraian Materi 1. Kegiatan Distribusi
Kegiatan distrbusi adalah kegiatan menyalurkan barang/jasa dari produsen ke konsumen selain pengertian tersebut distribusi juga merupakan usaha untuk menambah nilai guna barang atau jasa.Barang hasil produksi tidak mempunyai nilai guna kalau tidak sampai ke tangankonsumen. Misalnya, tas yang dihasilkan pabrik tidak memiliki nilai guna jika sampai ke tangan konsumen. Tas tersebut tidak akan sampai ke konsumen kalau tidak ada yang menyalurkan ke tangan konsumen baik secara peroranganmaupun oleh suatu lembaga.
Distribusi adalah proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen
Kegiatan distribusi bertujuan untuk menyalurkan barang/jasa dari produsenke konsumen, Selain pengertian tersebut distribusi juga merupakan usaha untuk menambah nilai barang/jasa. Barang hasil produksi tidak mnnempunyai nilai guna kalau tidak sampai ke tangan konsumen. Misalnya, tas yang dihasilkan pabrik tidak memiliki nilai guna jika sampai ke tangan konsumen. Tas tersebut tidak akan sampai ke konsumen kalau tidak ada yang menyalurkan ke tangan konsumen baik secara perorangan maupun oleh suatu lembaga.
Kegiatan distribusi bertujuan untuk menyalurkan barang/jasa dari produsenkepada konsumen, membantu meratakan hasil produksi, meningkatkan
Ekonomi SMA K - 5 5 nilai guna barang, membantu melancarkan proses produksi, dan membantupemenuhan kebutuhan masyarakat. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor.Distributor dapat dikelompokkanmenjadi tiga bagian, yaitu pedagang besar, pedagang kecil, dan perantara.
1) Pedagang besar (grosir); Pedagang besar (grosir), adalah distributor yang membeli barang dalam jumlah besar langsung dari pabrik atau produsen dan menjualnya kepada pedagang kecil. Termasuk pedagang besar adalah grosir, eksportir, dan importir
2) Pedagang kecil (retail); yaitu distributor yang membeli barang dalam jumlah tertentu dari pedagang besar dan menjualnya langsung ke konsumen secara eceran. Termasuk pedagang kecil yaitu pedagang asongan, pedagang kaki lima, warung, kios, dan minimarket.
3) Perantara, yaitu distributor yang mempertemukan penjual dengan pembeli dan tidak bertanggung jawab kepada kondisi barang yang diperjualbelikan. Termasuk dalam distributor perantara adalah:
Agen, adalah perantara yang berperan sebagai distributor barang tertentu atas nama perusahaan yang ditugaskan menyalurkan barang di wilayah tertentu.
Komisioner, adalah perantara yang mempertemukan penjual dengan pembeli atas nama dan tanggung jawab sendiri. Upah komisioner disebut komisi.
Makelar (broker/pilang) adalah perantara yang mempertemukan penjual dengan pembeli atas nama orang lain atau perusahaan. Bonus yang diterima makelar disebut kurtasi/provisi.
3. Kegiatan Distribusi dan Pemasaran
Seperti diuraikan diatas bahwa produsen telah menciptakan kegunaan bentuk.Tapi bagi konsumen masih memerlukan lebih dari kegunaan bentuk barang tersebut, yaitu barang yang dihasilkan oleh produsen dapat tersedia pada waktu dan tempat sesuai kebutuhan konsumen sebagai pemakai barang yang terakhir. Barang yang dihasilkan tidak akan berguna jika tidak disalurkan/didistribusikan kepada masyarakat
Ekonomi SMA K - 5 6 yang membutuhkan, oleh karena itu produksen juga membutuhkan jasa dari distribusi untuk menyalurkan barang dan jasa hasil produksinya.
a. Pengertian Distribusi dan Pemasaran.
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi.Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi. Dari apa yang baru saja diuraikan dapat disimpulkan bahwa distribusi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Melalui distribusi produsen dapat terbantu untuk menyalurkan barang dan
jasa yang mereka hasilkan kepada konsumen dan di pihak lain konsumen pun akan terbantu memperoleh kemudahan menemukan barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya.
Pelaksana distribusi (distributor) sendiri akan memperoleh manfaat yang berupa penghasilan, sehingga dalam penyaluran, distribusi memiliki peranan yang sangat penting.
b. Fungsi Distribusi dan Pemasaran
Suatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh mata rantai distribusi, sehingga barang dan jasa sebagai alat pemenuhan kebutuhan manusia dapat tersalur dari produsen ke konsumen.Semakin panjang saluran distribusi yang dipakai, semakin banyak biaya yang dikeluarkan, sehingga semakin mahal harga suatu barang. Oleh karena itu produsen berusaha menyalurkan barang hasil produksinya dengan menggunakan saluran yang pendek, sehingga harga barang sampai di konsumen lebih murah. Pada umumnya distribusi hasil industri melalui saluran panjang dan sebaliknya untuk hasil pertanian memakai saluran distribusi yang pendek (distribusi langsung).
Ekonomi SMA K - 5 7 1) Fungsi Distribusi
a) Menyalurkan barang dari produsen ke konsumen b) Memecahkan perbedaan tempat
c) Memecahkan perbedaan waktu
d) Seleksi dan kombinasi barang menurut jumlah dan jenisnya.
2) Fungsi Pemasaran a) Fungsi Pertukaran b) Fungsi Penyediaan c) Fungsi Penunjang 3) Tugas Distribusi
Mengklasifikasi barang atau memilahnya sesuai dengan jenis, ukuran, dan kualitasnya.
Memperkenalkan barang atau jasa yang diperdagangkan kepada konsumen, seperti dengan reklame atau iklan.
Pinkkorset.com
Ekonomi SMA K - 5 8 Membeli barang dan jasa dari produsen atau pedagang yang lebih
besar. 4) Tugas Distributor
membeli barang dan jasa dari produsen atau pedagang yang lebih besar
mengklasifikasi barang atau memilahnya sesuai dengan jenis, ukuran, dan kualitasnya
memperkenalkan barang atau jasa yang diperdagangkan kepada konsumen, misalnya dengan reklame atau iklan
c. Saluran dan Perantara Distribusi
Tugas distribusi adalah menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Dalam mendistribusikan barang faktor waktu memegang peranan sangat penting, karena barang tersebut akan berguna apabila pada saat dibutuhkan dapat diperoleh secara maksimal dalam waktu tepat dan cepat.
Saluran distribusi adalah perorangan atau perusahaan yang bekerja di antara produsen dengan konsumen. Dengan adanya saluran distribusi, maka jarak antara produksen dengan konsumen menjadi lebih pendek.
Untuk mencapai tujuan distribusi ada beberapa cara yang dilakukan agar barang sampai kepada konsumen. Cara tersebut, antara lain sebagai berikut;
a) Distribusi langsung; adalah distribusi barang / jasa tanpa melalui perantara sehingga penyaluran langsung dari produsen kepada konsumen. Contoh, pedagang sate langsung menjual barang kepada konsumen.Distribusi ini sangat cocok untuk pengusaha yang bermodal kecil karena tidak memerlukan biaya besar, jangkauan pemasarannya sempit (lokal), dan barang yang dijual tidak tahan lama.
b) Distribusi semi langsungadalah sistem distribusi dari produsen kepada konsumen melalui pedagang perantara yang merupakan bagian dari produsen. Contoh : pabrik tekstil menyalurkan kainnya melalui conventer.Distribusi semi langsung adalah sistem distribusi yang menggunakan agen sebagai penyalur barang. Distribusi semi langsung biasanya dilakukan oleh produsen barangbarang berkualitasbaik dan
Ekonomi SMA K - 5 9 mahal karena barang-barang tersebut memerlukan penanganan yang khusus oleh ahlinya sehingga dengan adanya agen yang memerlukan wakil perusahaan maka kualitas barang dapat dijaga.
c) Distribusi tidak langsung; adalah sistem distribusi dari produsen kepada konsumen melalui agen, grosir, makelar, komisioner,
pedagang kecil yang bertindak sebagai pedagang perantara.Biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memerlukan pasar yang sangat luas dengan sifat barang yang tahan lama.Sistem ini melibatkan banyak pihak sehingga memerlukan modal yang cukup besar, termasuk untuk promosi.Sistem distribusi yang akan dipilih produsen harus
memperhitungkan beberapa hal sebagai berikut.
Besarnya modal (besar atau kecil)- Jenis dan sifat barang (tahan lama atau tidak tahan lama)
Luas pemasaran (lokal, nasional, atau internasional)
Fasilitas transportasi dan komunikasi (lengkap atau tidak lengkap) Jumlah barang yang dihasilkan (banyak atau sedikit)
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi 1) Pertimbangan pasar
Saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen maka pertimbangan pasar ini merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran. Beberapa faktor pasar yang harus diperhatikan adalah:
Pasar konsumen atau pasar industri Jumlah pembeli potensial
Konsentrasi pasar secara geografis Jumlah pesanan
2) Kebiasaan dalam pembelian
Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh terhadap kebijakan dalam penyaluran.
Yang termasuk dalam kebiasaan membeli ini antara lain: a) Tertariknya pada pembelian secara kredit
b) Lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali c) Tertariknya pada pelayanan penjual.
Ekonomi SMA K - 5 10 e. Etika dalam Distribusi
Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan iklan melalui media massa, seperti pamflet, poster, koran, televisi, dan radio.
Namun, sering kamu melihat banyak produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga tidak jarang justru merugikan konsumen.
Hal itu bisa dimaklumi, karena distributor dituntut menyajikan promosi dengan lugas, tepat, dan padat sementara biaya promosi yang dikeluarkan mahal, maka tidak jarang mereka membuat iklan yang tidak sesuai dengan etika.
Etika yang dimaksud antara lain menjelek-jelekkan produk lain, menjanjikan fungsi dan informasi barang yang tidak sesuai dengan kenyataannya, serta mempromosikan produk yang membahayakan masyarakat.
Untuk menyikapi hal tersebut, konsumen harus cermat, kritis, dan berani melakukan pengawasan terhadap semua produk yang diiklankan.
Cara-cara yang dapat dilakukan di antaranya seperti berikut.
Memberitahukan kepada pihak berwenang apabila menemukan hal-hal yang merugikan. Misalnya, ada toko yang menjual barang yang sudah kadaluarsa.
Berpikir logis apabila melihat iklan yang menjanjikan halhal di luar logika.
Tidak mudah tergoda dengan iklan yang menyebutkan produknya sebagai lambang pergaulan atau simbol modernitas.
D.Aktifitas Pembelajaran :
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman peserta diklat menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenangkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup :
Ekonomi SMA K - 5 11 1. Aktivitas individu, meliputi :
a. Memahmai dan mencermati materi diklat
b. Mengerjakan latihan/lembar kerja/tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar; dan menyimpulkan
c. Melakukan refleksi
2. Aktivitas kelompok, meliputi : a. mendiskusikan materi pelatihan
b. bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan c. penyelesaian masalah /kasus
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Jelaskan cara-cara melakukan kegiatan distribusi!
2. Jelaskan dan berikan contoh kegiatan produksi, kegiatan distribusi, dan kegiatan konsumsi!
3. Jelaskan Apakah pengertian kegiatan Distribusi dan sebutkan contohnya?
JAWABAN
1. Cara-cara DistribusiUntuk menyalurkan barang/jasa digunakan badan perantara. Yaitu
Penyaluran Barang/Jasa Melalui Pedagang.Barang yang dibuat produsen disalurkan melalui pedagang besar, lalu pedagang besar menjualnya ke pedagang kecil atau eceran dan pedagang kecil menjualnya ke konsumen.
Penyalur Barang/Jasa Melalui KoperasiKoperasi berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya/masyarakat disekelilingnya. Penyaluran Barang/Jasa Melalui Toko Milik Produsen
Sendiri.Produsen yang memiliki toko, dapat memenjual hasil produksinya kepada konsumen melalui toko tersebut.
Penyaluran Barang/Jasa melalui penjualan Dari Rumah Kerumah.Barang hasil produsen dijual oleh produsen dengan cara berkeliling dari rumah kerumah.5. Penyaluran Barang/Jasa Melalui Penjualan di Tempat Tertentu yang Ditetapkan Pemerintah.Pemerintah juga membuat tepat untukmenyalurkan
Ekonomi SMA K - 5 12 barang atau jasa hasil produksi tertentu, misalnya pasar, dan tempat pelelangan ikan.6. Tempat Lain yang Dipakai untuk Menyalurkan Barang/JasaAda faktor yang mempengaruhi produsen memilih dan menentukan saluran distribusi, yakni:a)Sifat barang dan Jasa yang diperjualkan.b) Daerah penjualan c)Modal yang disediakan, yang berkait dengan hak dan kewajiban dalam perjualan barang. d)Alat komunikasi e)Biaya angkutan f)Keuntungan
3. a. kegiatan produksi adalah kegiatan ekonomi untuk menciptakan atau menambah nilai
guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia palakunya disebut
produsen. contohnya orang yang bekerja dipabrik pabrik.
b. kegiatan distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menjembatani antara kegiatan produksi dengan kegiatan konsumsi. pelaku distribusi disebut distributor. contohnya adalah orang yang bekerja di pasar atau di toko toko.
c. kegiatan konsumsi adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan untuk mengurangi atau menghabiskan kegunaan sesuatu barang atau jasa baik secara sekaligus maupun berangsur angsur. pelaku konsumsi disebut konsumen. contohnya orang yang berobat ke dokter atau orang yang sedang berbelanja
4. Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani antara kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi. Pelaku kegiatan distribusi disebut distributor. Distributor akan bertindak sebagai penghubung antara produsen dan konsumen. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen dapat sampai ke tangan konsumen melalui distributor.Sebagai contoh bila kita ingin membeli buku, maka kamu tidak perlu mendapatkannya dari perusahaan buku yang memproduksi buku tersebut.Buku yang kita inginkan dapat diperoleh di toko buku.Pemilik toko buku dalam contoh ini, bertindak sebagai distributor. Pemilik toko berada diantara kita dan perusahan buku yang menyalurkan buku dengan cara yang lebih mudah. Jadi, distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang yang dihasilkan
Ekonomi SMA K - 5 13 oleh produsen kepada konsumen.Dalam kenyataan sehari-hari, penyaluran barang dari produsen kepada konsumen memang tidak selalu harus melalui distributor.Konsumen bisa saja langsung memperoleh barang yang dibutuhkannya dari produsen.Dalam hal ini produsen sekaligus bertindak sebagai distributor.Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global, membuka peluang yang sangat luas bagi kegiatan distribusi.Kejelian distributor memanfaatkan kemajuan teknologi transportasi membuat jarak produsen dan konsumen menjadi semakin dekat meskipun antara keduanya dipisahkan oleh lautan luas. Sebagai contoh, karena adanya kegiatan distribusi, denganmudah masyarakat Indonesia bisa menikmati alat-alat elektronik yang dibuat dari negara lain.Sebaliknya produsen kayu lapis Indonesia akan dapat menjual produknya ke luar negeri karena adanya kegiatan distribusi. Barang yang dihasilkan oleh produsen akan bermanfaat dan dapat dikonsumsi oleh seorang konsumen jika barang tersebut dapat disalurkan. Semua kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang-barang dan jasa dari produsen ke konsumen disebut distribusi, atau saluran distribusi, kadang-kadang disebut saluran perdagangan.
F. Rangkuman
Distribusi adalah kegiatan menyampaikan atau menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Barang dan jasa akan lebih bermanfaat bagi manusia jika sistem distribusinya berjalan dengan lancar. Dengan lancarnya kegiatan distribusi, masyarakat akan menjadi makmur. Hal ini dikarenakan konsumen lebih mudah membeli barang atau jasa yang dibutuhkan dan produsen juga dapat lebih cepat memasarkan hasil produksinya.Orang atau lembaga yang melakukan distribusi disebut distributor. Dari definisi tentang distribusi tersebut dapat diketahui adanya beberapa unsur penting, yaitu :
Pelaku saluran distribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada di antara berbagai
Ekonomi SMA K - 5 14 Tujuan dari saluran distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar tertentu.
Jadi pasar
merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran distribusi.
Aktivitas, yaitu pemindahan barang dari produsen ke konsumen untuk menciptakan kegunaan bagi pasar.
Saluran distribusi bertugas menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Saluran distribusi itu melakukan sejumlah tugas, yaitu :
Melakukan pengumpulan dan penyebaran informasi melalui riset pemasaran tentang
potensi konsumen, pesaing, dan kekuatan lainnya dalam lingkungan pemasaran.
Melakukan pengembangan dan penyebaran komunikasi mengenai penawaran barang atau jasa.
Melakukan komunikasi mengenai minat membeli oleh anggota saluran distribusi ke produsen.
Melakukan usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal-hal lain
sehubungan dengan penawaran.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi kegiatan distribusi 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi
kegiatan distribusi
3. Apa manfaat materi pengelolan koperasi terhadap tugas Bapak/Ibu 4. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini
DAFTAR RUJUKAN
Catur Rismiati,2003, Distribusi dan Promosi, Jakarta, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Didasmen
Fandy Tjiptono, 1996, Manajemen Jasa, Yogyakarta, Andi
Poerwito,S, dkk, 1976/1977, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta, Dikmenum Sutatmi, 1976/1977, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta, Dikmenum
Ekonomi SMA K - 5 15 Sukirno, Sadono, mikroekonomi teori pengantar/Sadono Sukirno ed.
3,-25-Jakarta, Raja Grafindo Persada , 2010
http://www.artikelsiana.com/2014/11/pengertian-distribusi-fungsi-fungsikegiatan.html#/diakses.selasa,03nopember2015.
Ekonomi SMA K - 5 16 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
PERANAN LKBB
A. Tujuan
Tujuan pembelajaran diklat tentang peranan LKBB adalah agar peserta diklat :
1) Mengidentifikasi jenis LKBB melalui mengkaji referensi
2) Menganalisis tentang peran LKBB bagi investor melalui kegiatan diskusi 3) Menganalisis peran LKBB bagi pemerintah melalui kegiatan diskusi 4) Menganalisis tentang peran LKBB bagi perekonomian masyarakat
melalui kegiatan diskusi
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1) Mengidentifikasi jenis LKBB
2) Menganalisis tentang peran LKBB bagi investor 3) Menganalisis peran LKBB bagi pemerintah
4) Menganalisis tentang peran LKBB bagi perekonomian masyarakat.
C. Uraian Materi
Peran Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif
Usaha – Usaha yang dilakukan LKBB antara lain :
1) Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga
2) Sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon ( dukungan dalam bentuk dana ) dalam usaha patungan
3) Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli Peran – peran LKBB antara lain :
1) Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa 2) Memperlancar distribusi barang
Ekonomi SMA K - 5 17 3) Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan
Jenis – Jenis LKBB :
1) Perusahaan Asuransi : perusahaan yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum pada pihak ketiga karena peristiwa ketidakpastian
Polis Asuransi : surat kontrak pelaksanaan asuransi yang berupa kesepakatan kedua belah pihak
Premi Asuransi : uang pertanggungan yang dibayar tertanggung kepada penanggung
Keuntungan Asuransi : Bagi Pemilik Asuransi :
- keuntungan dari premi yang dibayar nasabah
- keuntungan dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain - keuntungan dari hasil bunga investasi surat-surat berharga Bagi Nasabah :
- memberi rasa aman
- merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik lagi
- terhindar dari resiko kerugian
- memperoleh penghasilan di masa datang
- memperoleh penggantian akibat kerugian kerusakan atau kehilangan
2) Perusahaan Dana Pensiun (TASPEN) : badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun
Manfaat Perusahaan Dana Pensiun :
Bagi perekonomian nasional : dana yang dihimpun dari iuran peserta dapat sebagai modal bagi dunia usaha
Bagi peserta : dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan di hari tua
Manfaat bagi perusahaan : Loyalitas
Ekonomi SMA K - 5 18 Kompetisi pasar tenaga kerja
Manfaat bagi karyawan : Rasa aman
Kompensasi yang lebih baik
3) Koperasi Simpan Pinjam : menghimpun dana dari masyarakat dan meminjamkan kembali kepada anggota atau masyarakat
Modal Koperasi :
1. Simpanan Pokok : dibayar sekali pada awal menjadi anggota
2. Simpanan Wajib : dibayar selama menjadi anggota dengan jangka waktu tertentu sesuai keputusan rapat anggota
3. Simpanan Sukarela : dibayar dalam jangka waktu yang tidak ditentukan
Landasan Koperasi :
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Struktural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1 3. Landasan Operasional : UU no 25 tahun 1992 4. Landasan Mental : kesetiakawanan dan kesadaran
Keuntungan :
1. Tidak memakai jaminan 2. Angoota terhindar dari rentenir 3. Akhir tahun memperoleh SHU
4) Bursa Efek / Pasar Modal : tempat jual beli surat-surat berharga
Saham : surat berharga dimana pemiliknya merupakan pemilik perusahaan
Obligasi : surat berharga yang merupakan instrumen utama perusahaan. Pemiliknya bukan merupakan pemilik perusahaan
Keuntungan pasar modal :
1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha.
2. Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor.
Ekonomi SMA K - 5 19 3. Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.
Kelemahan pasar modal :
1. Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak tertentu yang akan terlibat di dalamnya.
2. Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak tertentu.
3. Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh. Manfaat bagi Investor :
Memperoleh deviden bagi pemegang saham
Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham
Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi
Mempunyai hak suara dalam RUPS
Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi
Manfaat bagi Emiten :
Mendapatkan dana yang lebih besar
Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana
Memperkecil ketergantungan terhadap bank
Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya keuntungan
Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan
Manfaat bagi Pemerintah :
Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan
Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi
Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja
5) Perusahaan Anjak Piutang : Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang.
Manfaat bagi klien :
1. Peningkatan penjualan 2. Kelancaran modal kerja
3. Memudahkan penagihan hutang 4. Efisiensi usaha
Ekonomi SMA K - 5 20 Manfaat bagi factor :
1. Fee dari klien Manfaat bagi customer :
1. Kesempatan untuk membeli secara kredit 2. Pelayanan penjualan yang lebh baik
6) Perusahaan Modal Ventura : Badan Usaha yang melakukan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal kedalam perusahaan.
Keunggulan Modal Ventura :
1. Sumber dana bagi perusahaan baru. 2. Adanya penyertaan manajemen.
3. Keperdulian yang tinggi dari perusahaan modal Ventura.
4. Dengan adanya penyertaan modal,PPU dapat mencari bantuan modal dalam bentuk lain.
5. MV menaikkan pamor PPU.
6. PPU mendapat mitra baru yang dimiliki perusahaan modal ventura 7. Mendukung usaha kecil yg berpotensi berkembang dan memperluas
kesempatan kerja Kelemahan modal ventura :
1. Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang
2. Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam mencari perusahaan pasangan usaha
3. Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih oleh perusahaan modal ventura apabila menunjukan gejala kegagalan. Manfaat modal ventura :
1. Keberhasilan Usaha Meningkat
2. Efisiensi dalam Pendistribusian Barang 3. Menigkatkan Bank-abilitas perusahaan 4. Pemanfaatan Dana Perusahaan Menigkat 5. Likuiditas Menigkat
Ekonomi SMA K - 5 21 7) Pegadaian : suatu usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan
jaminan barang bergerak Tujuan Pegadaian :
- Mencegah praktik ijon, riba, dan pinjaman tidak wajar
- Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan program - pemerintah di bidang ekonomi
8) Perusahaan Sewa Guna : pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya selesai (lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki oleh penjual. Namun demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani, segala fasilitas dan kegunaan barang tersebut boleh digunakan oleh pembeli
Manfaat Leasing : 1. Menghemat modal
2. Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan 3. Persyaratan lebih mudah dan fleksibel 4. Biaya lebih murah
D. Aktivitas Pembelajaran
Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Peranan LKBB ” sebagai berikut :
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan 1) menyiapkan peserta diklat agar termotivasi
mengikuti proses pembelajaran;
2) mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat.
3) menyampaikan garis besar cakupan materi peranan LKBB.
Ekonomi SMA K - 5 22
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa
dimana langkah-langkahnya sebagai berikut : 1) Narasumber memberi informasi dan tanya
jawab dengan contoh kontekstual tentang peranan LKBB dengan menggunakan contoh yang kontekstual..
2) Kelas dibagi menjadi 6 kelompok ( A, B, C, …….s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang.
3) Guru memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok : Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3.
4) Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang permasalahan ekonomi dan cara menanganinya yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3..
5) Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi.
6) Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi.
7) Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok.
105 menit
Kegiatan Penutup
1) Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran 2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
Ekonomi SMA K - 5 23 E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan C sebagai berikut: a. Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan peranan
LKBB dengan LKB!
b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh permasalahan yang terjadi sehubungan dengan peranan LKBB! c. Lakukan wawancara dengan masing masing anggota kelompok
tentang permasalahan yang berhubungan denganperan LKBB (koperasi dan asuransi)!
d. Jelaskan dampak masing masalah tersebut diatas secara makro! e. Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan
minat masyarakat untuk memanfaatkan jasa LKBB!
f. Diskripsikan upaya untuk menanggulangi masing masing masalah yang berhubungan dengan peranan LKBB menurut pendapat kelompok anda!
g. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis! h. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
2. Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan D sebagai berikut: a. Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan fungsi
masing masing lembaga LKBB!
b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan peranan LKBB!
c. Lakukan wawancara dengan masing masing anggota kelompok tentang permasalahan yang berhubungan dengan peran LKBB ( pegadaian dan pasar modal)!
d. jelaskan dampak masing masalah tersebut diatas secara makro! e. Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan
minat masyarakat untuk berinvestasi oblgasi!
f. Diskripsikan upaya untuk menanggulangi masing masing masalah yang berhubungan dengan peranan LKBB menurut pendapat kelompok anda!
g. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis! h. Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
Ekonomi SMA K - 5 24
F. Rangkuman
Usaha – Usaha yang dilakukan LKBB antara lain :
1) Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga
2) Sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon ( dukungan dalam bentuk dana ) dalam usaha patungan
3) Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli
Peran – peran LKBB antara lain :
1) Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa
2) Memperlancar distribusi barang
3) Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan
Jenis – Jenis LKBB : 1) Perusahaan Asuransi
2) Perusahaan Dana Pensiun (TASPEN) 3) Koperasi Simpan Pinjam
4) Bursa Efek / Pasar Modal 5) Perusahaan Anjak Piutang 6) Perusahaan Sewa Guna
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, 1992. Intermediate Accounting, Edisi ke 7. Yogyakarta : BPFE - Yogyakarta.
Sembiring, Y. dan Sembiring, L., 1987. Soal-soal dan Pembahasan Intermediate Accounting. Bandung : Pionir Jaya.
Bambang Subroto, Drs. Akuntansi Keuangan Intermediate, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta.
Siswanto Sutojoyo & Dr. F. Kleinsteuber. Financial Management for Non Financial Executive, Cetakan Pertama. PT. Damar Mulia Pustaka – Jakarta.
Drs. Ainun Na‟im, MBA, Akt. Akuntansi Keuangan 2, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta.
Ekonomi SMA K - 5 25 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN OJK A. Tujuan
Tujuan pembelajaran diklat tentang implementasi kebijakan OJK adalah agar peserta diklat :
1) Memahami tugas dan kewenangan OJK berdasarkan aturannya melalui mengkaji referensi.
2) Mendiskripsikan peranan Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) melalui diskusi.
3) Mengidentifikasi layanan pada konsumen yang dilakukan oleh OJK melalui diskusi.
4) Mendiskripsikan penanganan keluhan konsumen yang berhubungan dengan kinerja lembaga keuangan yang berhubungan dengan OJK melalui diskusi.
.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1) Memahami tugas dan kewenangan OJK berdasarkan aturannya. 2) Mendiskripsikan peranan Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK). 3) Mengidentifikasi layanan pada konsumen yang dilakukan oleh OJK 4) Mendiskripsikan penanganan keluhan konsumen yang berhubungan
Ekonomi SMA K - 5 26 C. Uraian Materi
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN OJK
Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan enam peraturan di bidang Perbankan. Kebijakan OJK ini diterbitkan sebagai bagian dari rangkaian kebijakan yang dikeluarkan OJK dalam rangka memperkuat pengawasan sektor jasa keuangan, pendalaman pasar keuangan dan perluasan akses keuangan masyarakat. Semua ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya sektor jasa keuangan yang kokoh, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, merata dan berkesinambungan.
Penguatan pengaturan ini, pada dasarnya ditujukan untuk memperbaiki struktur pasar agar menjadi semakin kokoh, efisien, dan lebih transparan sehingga memberikan kemanfaatan bagi perekonomian yang berkelanjutan. Regulasi tersebut yaitu:
1. POJK tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan
2. POJK tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan
3. POJK tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai)
4. POJK tentang Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
5. POJK tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Perbankan Syariah
6. POJK tentang Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Otoritas Jasa Keuangan, Jakarta, 24 Juli 2015: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan kebijakan yang bertujuan menciptakan stimulus bagi pertumbuhan perekonomian nasional dengan menerbitkan dan menyesuaikan sejumlah peraturan di bidang Perbankan, Pasar Modal, dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB). Kebijakan ini dikeluarkan OJK agar industri keuangan sebagai lokomotif bisa menarik rangkaian gerbong perekonomian nasional berjalan lebih cepat dan stabil guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kebijakan-kebijakan ini diyakini akan mampu menjaga pertumbuhan kredit perbankan, pertumbuhan pasar modal dan perkembangan Industri Keuangan
Ekonomi SMA K - 5 27 Non Bank agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh sesuai target, kata Muliaman.
Sebanyak 35 regulasi yang dirilis terdiri dari 12 kebijakan di sektor Perbankan, 15 kebijakan di sektor Pasar Modal, empat kebijakan di sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) dan empat kebijakan di bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen. Beberapa kebijakan ini bersifat temporer selama dua tahun dengan melihat perkembangan kondisi perekonomian mendatang.
OJK, adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, dan menggantikan peran Bank Indonesia dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen industri jasa keuangan. Tugas dan Wewenang
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap: 1. Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan;
2. Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan
3. Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang: 1. Menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;
2. Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; 3. Menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
4. Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan; 5. Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
6. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
7. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;
8. Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
9. Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Ekonomi SMA K - 5 28 Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang:
1. Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;
2. Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh kepala eksekutif;
3. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
4. Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan/atau pihak tertentu;
5. Melakukan penunjukan pengelola statuter; 6. Menetapkan penggunaan pengelola statuter;
7. Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan
8. Memberikan dan/atau mencabut: a. Izin usaha;
b. Izin orang perseorangan;
c. Efektifnya pernyataan pendaftaran; d. Surat tanda terdaftar;
e. Persetujuan melakukan kegiatan usaha; f. Pengesahan;
g. Persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
h. Penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Sesuai Pasal 28 UU No. 21 Tahun 2011 Tentang OJK, OJK berwenang melakukan tindakan pencegahan kerugian demi melindungi konsumen dan masyarakat yang meliputi:
Edukasi
Pelayanan Pengaduan Konsumen
Ekonomi SMA K - 5 29 Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) dibentuk dalam rangka melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat terhadap pelanggaran dan kejahatan di sektor keuangan seperti manipulasi dan berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan, sesuai Pasal 4 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.
Bidang EPK Otoritas Jasa Keuangan ini bertugas meningkatkan pemahaman masyarakat dan konsumen mengenai Lembaga Jasa Keuangan (LJK) serta produk dan jasa yang ditawarkan di industri keuangan, sehingga dengan demikian tingkat pengetahuan mengenai industri keuangan akan meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan tingkat utilitas dan kepercayaan masyarakat serta konsumen terhadap lembaga dan produk jasa keuangan di Indonesia (financial well-literate).
EPK OJK menyelenggarakan acara edukasi dan sosialisasi yang menjadi bagian dari peran edukasi dan perlindungan konsumen. Kegiatan ini diselenggarakan di berbagai kota serta mengundang berbagai lapisan masyarakat, seperti ibu rumah tangga, pengusaha kecil, pedagang, dan para akademisi (mahasiswa dan dosen).
Aktivitas sosialisasinya meliputi:
Produk Keuangan
Pengelolaan Keuangan
Lembaga Jasa Keuangan
Investasi Ilegal
Contoh sosialisasi edukasi ini adalah untuk:
Mengupas keuntungan dan risiko dari investasi
Mengungkap modus operandi penipuan berkedok investasi
Membeberkan bentuk umum produk diduga ilegal yang sering ditawarkan
Mengupas karakteristik umum produk diduga ilegal
Mengungkap beragam metode penjualan produk diduga ilegal
Fungsi dan tugas OJK adalah sebagai regulator dan pengawas lembaga jasa keuangan yang terintegrasi dan yang tak kalah pentingnya adalah melakukan perlindungan konsumen," kata Endang.
Pendirian OJK sendiri setidaknya dilatarbelakangi oleh tiga faktor yakni perkembangan sistem keuangan dengan mencermati kondisi di lapangan bahwa
Ekonomi SMA K - 5 30 terjadi konglomerasi bisnis, adanya produk hibrid alias turunan dan aturan arbitrase.
Sementara faktor kedua dengan melihat permasalahan di sektor keuangan yang berkaitan dengan "moral hazard", perlindungan konsumen dan koordinasi lintas sektoral. Sedang faktor ketiga lebih pada semangat amanat Undang-Undang Bank Indonesia untuk membentuk lembaga pengawasan sektor jasa keuangan. Berangkat dari tiga pertimbangan tersebut, maka dipandang perlu melakukan penataan kembali lembaga-lembaga yang melaksanakan fungsi pengaturan dan pengawasan pada industri jasa keuangan.
Akhirnya pada 22 November 2011, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK pun disahkan, namun saat itu masih dalam masa transisi sehingga pengawasan pasar modal dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) masih berada di tangan Bapepam-LK yang kemudian berada di BI, hingga akhirnya sepenuhnya dilimpahkan ke OJK pada 31 Desember 2013.
Dengan pelimpahan kewenangan tersebut, OJK selaku lembaga baru mulai membenahi diri untuk menjalankan amanah UU OJK dengan wewenang pengawasan terhadap perbankan, pasar modal dan IKNB yang bergerak dalam bidang usaha perasuransian, dana pensiun, pembiayaan dan LJK lainnya. "Fungsi dan tugas OJK adalah sebagai regulator dan pengawas lembaga jasa keuangan yang terintegrasi dan yang tak kalah pentingnya adalah melakukan perlindungan konsumen," kata Endang.
Khusus untuk perlindungan konsumen, lanjut dia, OJK memiliki tiga peranan penting yakni pencegahan kerugian, pelayanan pengaduan konsumen dan pembelaan hukum. Dalam melakukan pencegahan, OJK dituntut berperan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang produk jasa keuangan.
Selain itu, meminta lembaga jasa keuangan menghentikan kegiatannya apabila berpotensi merugikan masyarakat, serta melakukan tindakan lain yang dianggap perlu untuk melindungi masyarakat atau konsumen.
Sementara dalam memberikan pelayanan pengaduan konsumen, OJK melalui 35 kantor cabang yang tersebar di Indonesia menyiapkan perangkat dan mekanisme pelayanan pengaduan konsumen yang menjadi korban pelaku lembaga jasa keuangan.
Termasuk memfasilitasi penyelesaian pengaduan konsumen yang dirugikan oleh pelaku lembaga jasa keuangan. Untuk melengkapi perjuangan melindungi
Ekonomi SMA K - 5 31 konsumen, OJK juga memberikan bantuan pembelaan hukum dengan memerintahkan atau melakukan tindakan tertentu kepada lembaga jasa keuangan untuk menyelesaikan pengaduan konsumen yang dirugikan.
"Bahkan dapat mengajukan gugatan untuk memperoleh kembali harta kekayaan milik pihak yang dirugikan, serta untuk memperoleh ganti kerugian pada konsumen atau lembaga jasa keuangan sebagai akibat dari pelanggaran atas peraturan," ujarnya.
Sementara dari laporan pengaduan konsumen pada sejumlah kantor OJK di Kawasan Timur Indonesia (KTI), kemudian dilakukan pendalaman akhir akhirnya disimpulkan bahwa sepanjang Januari - Agustus 2014 terdapat 64 kasus tindak pidana perbankan.
Untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi konsumen atau lembaga jasa keuangan di daerah, maka peran kantor-kantor OJK di daerah harus dapat dioptimalkan. Salah satu upaya itu dengan membentuk "Financial Customer Care"(FCC) yang pertama kali diluncurkan di Jakarta, kemudian menyusul di kantor OJK di Makassar.
Sementara peran lainnya adalah melaksanakan fungsi pengawasan, perizinan dan pengenaan sanksi terhadap perbankan dan industri keuangan non bank di daerah. Termasuk mewujudkan sistem keuangan di daerah, sehingga dapat tumbuh berkelanjutan dan stabil guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. "Peran OJK terhadap pemerintah daerah adalah memberikan pertimbangan atau nasehat terait industri jasa keuangan (bank dan non bank) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," kata Adnan.
Bentuk lain dalam melindungi konsumen, imbuh Humas OJK Regional 6 wilayah Sulampua Sabarudin, adalah menyosialisasikan bahwa produk financial harus mencantumkan cap halal dan OJK untuk melindungi konsumen.
Hal itu mulai berlaku 6 Agustus 2014, sementara perjanjian antara lembaga keuangan dengan konsumen dibawah tanggal tersebut, masih menggunakan peraturan lama. Misalnya lembaga asuransi yang menawarkan produknya, maka brosurnya itu harus memiliki cap halal dan OJK.
"Pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) kini dalam menjual produknya atau berpromosi diisyarakatkan untuk jujur, jelas dan tidak menyesatkan konsumen," kata Sabarudin.
Ekonomi SMA K - 5 32 Hal itu untuk mengantisipasi konsumen yang cenderung mendapatkan masalah di lapangan, karena tidak mendapatkan informasi yang jelas. Sebagai gambaran, promosi dan layanan kartu kredit kepada konsumen, selain harus memenuhi persyaratan peraturan baru yang sesuai UU Nomor 21 Tahun 2011, juga harus menjelaskan cara menghitung bunga kepada calon nasabah.
Semua bentuk layanan itu merupakan upaya OJK untuk melindungi konsumen, sekaligus menjadi kiprah OJK sebagai pengatur dan pengawas sektor jasa keuangan pasca kewenangan itu beralih dari BI.
Tentu saja, sejuta harapan dari pengguna jasa keuangan digantungkan pada OJK, agar masyarakat tidak tertipu dengan produk keuangan yang menjebak seperti kasus investasi bodong, asuransi fiktif, produk yang menyerupai Multi Level Marketing (MLM), koperasi simpan pinjam yang menawarkan bunga tinggi dan sebagainya.
Meski diakui, untuk menjalankan peranan OJK tidaklah mudah dengan segala keterbatasan yang dimiliki lembaga pengawasan yang baru memasuki usia setahun. Salah satu yang menjadi tantangan OJK adalah keterbatasan SDM, khususnya tenaga penyidik untuk membantu OJK dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Jumlah pengaduan konsumen sektor keuangan melalui Layanan Keuangan Terintegrasi OJK, tercatat meningkat hingga awal Maret 2015 dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun, hal tersebut bukan saja karena meningkatnya jumlah permasalahan antara konsumen sektor keuangan dengan perusahaan, namun juga karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus yang dialaminya kepada OJK. Membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat juga bisa mendorong kenaikan jumlah laporan tersebut.
Peningkatan jumlah pengaduan masyarakat harus dilihat positif, bahwa itu menunjukkan bertambahnya kesadaran masyarakat akan keberadaan OJK sehingga mereka mau melaporkan masalahnya pada Layanan Keuangan Terintegrasi OJK, kata Kusumaningtuti di sela-sela acara pelatihan Perlindungan Konsumen di Medan, Sumatra Utara,
Sepanjang 2014, total pengaduan konsumen yang masuk di Layanan Konsumen Terintegrasi OJK mencapai 2.197 pengaduan. Sementara untuk tahun ini hingga 11 Maret 2015, tercatat sebanyak 308 pengaduan. Untuk daerah terbanyak yang melaporkan pengaduan pada 2014, posisi pertama ditempati DKI Jakarta dengan
Ekonomi SMA K - 5 33 847 pengaduan, Jawa Barat 430, Jawa Timur 418, Jawa Tengah 306, dan Sumut 194 pengaduan.
Untuk sektor yang tertinggi dilaporkan adalah masalah perbankan, lalu asuransi, lembaga pembiayaan, dan pasar modal. Persoalan perbankan kebanyakan menyangkut lelang agunan, restrukturisasi kredit, dan alat pembayaran menggunakan kartu. Untuk masalah asuransi biasanya paling banyak klaim polis, sementara kasus lembaga pembiayaan banyak diadukan mengenai penarikan jaminan yang difidusiakan perlakuan debth colelector, sementara di pasar modal pengaduan terbanyak datang dari masalah produk Medium Term Notes.
D. Aktivitas Pembelajaran
Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Implementasi kebijakan OJK ” sebagai berikut :
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan 4) menyiapkan peserta diklat agar termotivasi
mengikuti proses pembelajaran;
5) mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat.
6) menyampaikan garis besar cakupan materi implementasi kebijakan OJK.
15 menit
Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut :
8) Guru memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang implementasi kebijakan OJK dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. 9) Kelas dibagi menjadi 6 kelompok ( A, B,
C, …….s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang.
10) Guru memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok : Klpk A dan D mengerjakan
Ekonomi SMA K - 5 34
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan
F mengerjakan LKS3.
11) Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang permasalahan ekonomi dan cara menanganinya yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3..
12) Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi.
13) Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi.
14) Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok.
Kegiatan Penutup
5) Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran 6) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
7) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
8) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
15 menit
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan C sebagai berikut: a. Identifikasi 5 contoh riil tugas OJK di dalam mendukung kinerja
lembaga keuangan!
b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh permasalahan yang memerlukan kewenganan OJK!
c. Lakukan wawancara dengan masing masing anggota kelompok tentang beberapa permasalahan pokok yang berhubungan dengan tugas OJK!
d. Jelaskan tentang implementasi kebijakan OJK di lapangan dalam melayani masyarakat!
Ekonomi SMA K - 5 35 e. Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan
minat masyarakat untuk meningkatkan jasa OJK!
f. Diskripsikan upaya untuk menanggulangi masing masing masalah yang berhubungan dengan implementasi kebijakan OJK menurut pendapat kelompok anda!
g. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis! h. Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
2. Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan D sebagai berikut: a. Identifikasi 5 contoh riil kewenangan OJK di dalam mendukung
pderlindungan konsumen!
b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh perlindungan konumen yang memerlukan kewengangan OJK! c. Lakukan wawancara dengan masing masing anggota kelompok
tentang beberapa permasalahan keluhan konsumen yang memerlukan penanganan OJK!
d. jelaskan dampak masing masalah masalah tersebut diatas secara makro!
e. Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan minat masyarakat untuk memanfaatkan jasa OJK!
f. Diskripsikan upaya untuk menanggulangi masing masing masalah yang berhubungan dengan implementasi kebijakan OJK menurut pendapat kelompok anda!
g. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. h. Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
F. Rangkuman
Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan enam peraturan di bidang Perbankan. Kebijakan OJK ini diterbitkan sebagai bagian dari rangkaian kebijakan yang dikeluarkan OJK dalam rangka memperkuat pengawasan sektor jasa keuangan, pendalaman pasar keuangan dan perluasan akses keuangan masyarakat. Semua ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya sektor jasa keuangan yang kokoh, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, merata dan berkesinambungan.
Ekonomi SMA K - 5 36 Penguatan pengaturan ini, pada dasarnya ditujukan untuk memperbaiki struktur
pasar agar menjadi semakin kokoh, efisien, dan lebih transparan sehingga memberikan kemanfaatan bagi perekonomian yang berkelanjutan. Regulasi tersebut yaitu:
1. POJK tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan
2. POJK tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan
3. POJK tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai)
4. POJK tentang Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
5. POJK tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Perbankan Syariah
6. POJK tentang Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Tugas dan Wewenang
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap: 1. Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan;
2. Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan
3. Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang: 1. Menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;
2. Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; 3. Menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
4. Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan; 5. Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
6. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
7. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;
8. Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan