• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan ekspor barang merupakan sistem perdagangan yang memungkinkan seseorang mengadakan trading lintas negara. Saat ini pemerintah berupaya meningkatkan devisa dengan menggenjot arus Ekspor barang. Prosedur ekspor sebenarnya lebih mudah daripada kegiatan prosedur impor karena saat ini lebih banyak aturan yang mengatur tentang impor daripada tentang ekspor, terutama untuk masalah pembayaran pajak.

Ekspor Barang ke luar negeri mempunyai prospek yang cukup menjanjikan khususnya di bidang agrobisnis, Apalagi Prosedur Ekspor cukup mudah. Wilayah indonesia yang kaya dengan alam dan mineral berpotensi untuk

Ekonomi SMA K - 5 95 menyerap banyak lapangan kerja. Namun alangkah baiknya jika Anda melakukan Ekspor barang yang sudah jadi sehingga nilai ekonomisnya lebih tinggi dibanding bahan mentah. Untuk kemudahan Anda kami menyediakan jasa pengurusan ekspor.

Cara dan Prosedur Ekspor Impor Terbaru 2013. Ekspor dan impor saat ini sudah menjadi bagian dari sistem perekonomian di seluruh dunia. Tidak hanya negara-negara maju yang melakukan perdagangan internasional ini, bangsa Indonesia juga ikut serta dalam meramaikan perdagangan internasional tersebut.

Secara umum, ekspor dan impor saat ini diartikan sebagai suatu proses atau transaksi perdagangan dunia yang dilakukan dalam skala wilayah yang besar. Transaksi perdagangan ini meliputi barang-barang yang sangat bervariatif, mulai dari barang elektronik, kecantikan, barang setengah jadi, barang material, hingga penjualan pada hasil bumi.

Ekspor dan impor merupakan kegiatan yang mampu mendatangkan devisa negara karena adanya bea cukai yang menjadi suatu proses yang harus dilalui dalam perdagangan berskala internasional tersebut. Bea cukai ini bertugas untuk melayani masyarakat dalam hal kepabeanan dan cukai dalam perdagangan luar negeri.

Pengertian Ekspor dan Impor

Secara umum, ekspor dan impor diartikan sebagai proses perdagangan atau transaksi yang dilakukan oleh berbagai macam negara. Hal ini bisa bermanfaat bagi negara untuk meningkatkan devisa dan juga dapat memberikan keuntungan lahan usaha untuk beberapa pihak yang berkecimpung di dalamnya.

Lebih jelasnya, ekspor diartikan sebagai proses transportasi barang atau komoditas dari sebuah negara keluar dari negara lain secara legal. Umumnya, proses transportasi ini masuk ke dalam proses perdagangan.

Pada proses ekspor, suatu negara melakukan kegiatan mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negerinya dan mengirimnya ke negara lain. Ekspor barang yang dilakukan dalam skala atau jumlah yang besar umumnya

Ekonomi SMA K - 5 96 membutuhkan campur tangan dari pemerintah yaitu bea cukai dari negara pengirim mau pun negara penerima.

Kegiatan ekspor ini merupakan bagian penting dari perdagangan internasional, karena tanpa adanya ekspor, negara tersebut hanya bisa mendapatkan barang dari luar negeri.

Sementara itu, pengertian impor merupakan proses transportasi barang atau komoditi dari negara lain yang masuk ke suatu negara secara legal. Pengertian ini sama dengan pengertian dari ekpor, namun terdapat perbedaan dalam kegiatan pelaksanaan pada impor tersebut.

Pada kegiatan impor hampir semua barang dikenakan bea masuk dan pajak impor lainnya, sedangkan pada saat ekspor lebih banyak barang yang tidak dikenakan pajak ekspor maupun bea keluar. Untuk pajak ekspor yang dikenakan diantaranya pada kegiatan ekspor kayu, rotan, juga CPO (crude palm oil). Untuk kegiatan ekspor yang lainnya saat ini tidak dikenakan pajak ekspor antaral lain adalah ekspor ikan, jagung, pisang, pakaian, alat elektronik dll.

Prosedur Ekspor

Dimulai saat eksportir mempersiapkan barang yang akan diekspor dengan dilakukan packaging, stuffing ke kontainer hingga barang siap untuk dikirim. Setelah barang siap dan sudah ada jadwal kapal yang akan mengangkut barang tersebut, eksportir dapat mengajukan dokumen kepabeanan yang dikenal dengan Pemberitahuan Barang Ekspor (PEB). PEB tersebut berisi data barang ekspor diantaranya :

Data Eksportir

Data penerima barang

Data Customs Broker (bila ada)

Sarana pengangkut yang akan mengangkut

Negara Tujuan

Detil barang, seperti jumlah dan jenis barang, dokumen yang menyertai, No kontainer yang dipakai.

Ekonomi SMA K - 5 97 Setelah PEB diajukan ke kantor Bea Cukai setempat, akan diberikan persetujuan Ekspor dan barang bisa dikirim ke pelabuhan yang selanjutnya bisa dimuat ke kapal atau sarana pengangkut menuju negara tujuan. Setiap dokumen PEB diwajibkan untuk membayar pendapatan negara bukan pajak yang dapat dibayarkan di bank atau di kantor bea cukai setempat. Untuk besaran pajak ekspor setiap barang juga berbeda-beda ditentukan dengan keputusan menteri keuangan.

Setiap barang yang akan diekspor mempunyai aturan sendiri-sendiri tergantung akan barangnya. misalnya untuk barang yang berupa kayu, kayu yang diekspor memerlukan dokumen Laporan Surveyor, endorsement dari Badan Revitalisasi Industri Kayu, untuk barang lain yang berupa barang tambang juga ada yang mensyaratkan untuk menggunakan laporan surveyor.

Untuk beberapa barang yang termasuk kategori limbah ada yang menggunakan kuota. Untuk barang berupa beras disyaratkan apabila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi dan ada ijin dari BULOG. Namun banyak juga ekspor yang tanpa persyaratan atau ijin dari instansi terkait, misalnya ekspor sepeda, plastik, sirup, sepatu, kabel, besi, baja, mainan plastik, dan yang lain.

Pengertian Prosedur Ekspor barang pada umumnya adalah kegiatan mengeluarkan / mengirim barang ke luar negeri, biasanya dalam jumlah besar untuk tujuan perdagangan, dan melibatkan Custom (Bea Cukai) baik di negara asal maupun negara tujuan. Bea Cukai bertugas sebagai pengawas keluar masuknya / lalu lintas barang dalam suatu negara.

Bagaimana dengan prosedur Ekspor atau mekanisme jika Anda akan melakukan ekspor dari Indonesia ke luar negeri ? Berikut langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam proses ekspor :

1. Mencari tahu terlebih dahulu apakah barang yang akan Anda ekspor tersebut termasuk barang yang dilarang untuk di ekspor, diperbolehkan untuk diekspor tetapi dengan pembatasan, atau barang yang bebas diekspor (Menurut undang-undang dan peraturan di Indonesia). Untuk mengetahuinya bisa dilihat di www.insw.go.id

Ekonomi SMA K - 5 98 2. Memastikan juga apakah barang Anda diperbolehkan untuk masuk ke

negara tujuan ekspor.

3. Jika Anda sudah mendapatkan pembeli (buyer), menentukan sistem pembayaran, menentukan quantity dan spek barang, dll, maka selanjutnya Anda mempersiapkan barang yang akan Anda ekspor dan dokumen-dokumennya sesuai kesepakatan dengan buyer.

4. Melakukan pemberitahuan pabean kepada pemerintah (Bea Cukai) dengan menggunakan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) beserta dokumen pelengkapnya.

5. Setelah eksportasi Anda disetujui oleh Bea Cukai, maka akan diterbitkan dokumen NPE (Nota Persetujuan Ekspor). Jika sudah terbit NPE, maka secara hukum barang Anda sudah dianggap sebagai barang ekspor.

6. Melakukan stuffing dan mengapalkan barang Anda menggunakan moda transportasi udara (air cargo), laut (sea cargo), atau darat.

7. Mengasuransikan barang / kargo Anda (jika menggunakan term CIF)

8. Mengambil pembayaran di Bank (Jika menggunakan LC atau pembayaran di akhir

Sama halnya dengan ekspor, impor juga termasuk ke dalam proses perdagangan yang meliputi berbagai macam negara yang ada di dunia. Proses impor pada umumnya adalah tindakan memasukkan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negaranya sendiri.

Dalam pelaksanaannya, impor barang dalam skala internasional memerlukan campur tangan bea cukai untuk melegalkan barang yang dijual. Namun, hal tersebut hanya berlaku untuk impor barang dalam skala yang tinggi atau besar. Dari pengertian ekspor dan impor di atas, dapat disimpulkan bahwa ekspor dan impor memiliki pengertian secara umum yang sama. Kedua kegiatan tersebut sama-sama termasuk ke dalam proses perdagangan yang melibatkan seluruh negara yang ada di dunia.

Cara dan Prosedur Ekspor Impor: Komoditas Indonesia

Komoditas ekspor Indonesia merupakan barang-barang yang berasal dari dalam negeri kemudian dikirim ke negara lain untuk diperdagangakan secara legal.

Ekonomi SMA K - 5 99 Komoditas ekspor yang ada di Indonesia ini beragam dan banyak, sehingga kegiatan ekspor Indonesia ini sangat menguntungkan bagi beberapa kalangan. Berikut adalah beberapa komoditas ekspor Indonesia;

Hasil pertanian Indonesia, seperti kelapa sawit, cokelat, teh, kina, kopi, karet, cengkeh, dan lada.

Perikanan seperti ikan-ikan laut, ikan tuna, udang, bandeng, dan ikan cakalang.

Hasil hutan seperti rotan dan kayu. Dalam pengeksporan hasil hutan ini, barang ekspor tidak boleh dalam bentuk bahan mentahan atau bentuk kayu atau rotannya saja. Barang yang diekspor harus dalam bentuk barang setengah jadi atau bahkan barang langsung jadi.

Industri dan perdagangan, seperti industri tekstil dan pakaian jadi, pupuk, dan semen.

Hasil tambang, seperti tembaga, emas, batu bara, timah, dan alumunium.

Ekspor jasa, seperti pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Pengiriman tenaga kerja Indonesia ini di antaranya ke Negara Hongkong, Timur Tengah, dan Malaysia. Tenaga kerja Indonesia ini disebut sebagai pahlawan devisa karena mampu mendatangkan pendapatan bagi negara yang cukup banyak dalam setiap pengiriman tenaga kerja tersebut. Tidak hanya sebagai pekerja buruh yang dikirim Indonesia ke negara lain, di era 80 hingga 90-an, Indonesia pernah mengirim tenaga pengajar ke Malaysia. Komoditas ekspor Indonesia ke beberapa negara lain sebenarnya masih banyak lagi. Dalam segala bidang, Indonesia mampu mengirimkan barang-barang atau jasa ke berbagai negara yang membutuhkan barang-barang dari Indonesia. Maka dari itu, sudah seharusnya kita bangga terhadap bangsa Indonesia.

Cara dan Prosedur Ekspor Impor: Komoditas Impor Indonesia

Setelah melihat banyaknya barang dan jasa yang diekspor ke luar negeri, maka tidak ada salahnya jika kita melihat barang-barang impor yang dijual dari luar negeri ke Indonesia.

Masyarakat Indonesia saat ini masih belum bisa memenuhi kebutuhannya secara umumnya. Beberapa barang tidak dapat diproduksi di Negara Indonesia yang dilatarbelakangi oleh adanya keterbatasan mau pun kualitas yang kurang baik.

Ekonomi SMA K - 5 100 Oleh karena itu, impor merupakan kegiatan yang juga tak kalah penting dari kegiatan ekspor di Indonesia.

Berikut adalah produk-produk yang diimpor dari beberapa negara lain ke Indonesia;

Pelengkap modal usaha, seperti suku cadang kendaraan bermotor, mesin-mesin dan alat berat, komputer, dan alat-alat transportasi, seperti pesawat terbang, kereta api, mobil, motor, dan lain sebagainya.

Dalam bidang peternakan, seperti susu dan daging. Walaupun di Indonesia sendiri banyak usaha yang bergerak di bidang peternakan, namun Indonesia masih mengandalkan barang-barang impor dalam bidang peternakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

Produk pertanian, seperti beras, kacang kedelai, buah-buahan, dan terigu. Barang-barang impor ini seringkali menjadi barang utama untuk digunakan kembali oleh masyarakat Indonesia.

Barang tambang, seperti minyak bumi dan gas.

Barang industri, seperti otomotif, barang-barang elektronik, dan bahan-bahan kimia.

Jasa, dalam perdagangan kali ini Indonesia banyak meminta tenaga ahli dari luar negeri dan tenaga pengajar untuk membantu beberapa bidang di Indonesia yang dirasa kurang bisa ditangani oleh masyarakat Indonesia sendiri.

Dari beberapa barang dan jasa yang diimpor oleh negara lain ke Indonesia, tentu hal tersebut menjadi suatu pertanyaan. Di saat banyak kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia, Indonesia malah meminta barang-barang kepada negara lain yang sebenarnya bisa dioptimalkan di Indonesia daripada negara lain. Hal inilah yang harus menjadi sebuah perhatian penting dalam ekspor dan impor di Indonesia.

Manfaat kegiatan ekspor dan impor bagi negara Indonesia sangatlah banyak. Ekspor dan impor di Indonesia mampu mendatangakan devisa negara yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat Indonesia.

Dalam bidang industri, industri dengan dukungan perdagangan internasional atau ekspor dan impor dapat terus dikembangkan karena mendatangkan keuntungan

Ekonomi SMA K - 5 101 di antara negara-negara yang melakukan kerjasama dalam bidang ekonomi. Selain itu, industri perdagangan ini juga mampu menyokong perekonomian negara yang menjadi asal-mula munculnya kegiatan ekspor impor tersebut. Manfaat yang bisa diambil dari adanya ekspor dan impor lainnya adalah sebagai berikut;

Memperluas pasar bagi produk asli Indonesia

Memperluas lapangan pekerjaan

Memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi oleh Negara Indonesia

Memperoleh teknologi modern dari negara lain

Memperoleh bahan baku dan tenaga ahli yang bisa meningkatkan mutu negara

Manfaat dari ekspor dan impor ini bisa dirasakan oleh berbagai pihak yang bergerak dalam kegiatan ekspor impor tersebut, sehingga ada baiknya jika kegiatan ekspor dan impor ini dilakukan dengan bijaksana dan berjalan secara legal.

Kegiatan Ekspor Impor merupakan faktor penentu dalam menentukan roda

perekonomian di negara kita. Seperti yang kita ketahui, Indonesia sebagai negara yang sangat kaya raya dengan hasil bumi dan migas, selalu aktif terlibat dalam perdagangan internasional. Dalam era perdagangan global sekarang ini, arus barang masuk dan keluar sangatlah cepat. Untuk memperlancar urusan bisnisnya, para pengusaha dituntut untuk memiliki pengetahuan yang cukup mengenai prosedur ekspor impor, baik dari segi peraturan yang selalu diperbarui terutama yang berhubungan dengan perdagangan internasional, kepabeanan, shipping maupun perbankan, yang semuanya ini saling berkaitan dan selama ini sering terjadi permasalahan di lapangan.

Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya kita memahami pengertian ekspor impor.

Pengertian impor menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Semua barang yang dimaksudkan adalah

Ekonomi SMA K - 5 102 semua atau seluruh barang dalam bentuk dan jenis apa saja yang masuk ke dalam daerah pabean.

Pengertian ekspor menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri (daerah pabean), barang dari luar negeri (luar daerah pabean), barang bekas atau baru.

Di dalam kegiatan ekspor impor, maka diperlukan perijinan sebagai berikut : Persyaratan impor:

1. Mengajukan dan mengisi formulir dengan melampirkan :

Copy Akte Pendirian Perusahaan yang te-legalisir.

SIUP

Domisili Perusahaan

NPWP

Neraca Awal

Referensi bank yang bersangkutan

Bukti adanya hubungan atau kontak dengan luar negeri, atau penunjukan agen (yang terdaftar di Deperindag)

Tanda Daftar Perusahaan

2. Setelah data diperiksa dengan benar dan lengkap, Kanwil Deperindag menerbitkan API (Angka Pengenal Impor).

Persyaratan ekspor:

1. Surat Ijin Usaha (SIUP) yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Propinsi (Kanwil Deperindag), atau ;

2. Surat Ijin Usaha (SIU) oleh Departemen Tehnis atau Lembaga Pemerintah 3. Non Teknis lainnya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, dan ; 4. Anda Daftar Perusahaan yang dikeluarkan oleh Kanwil Deperindag tingkat

Propinsi.

Anda juga perlu memahami dokumen yang dibutuhkan dalam kegiatan ekspor impor, yaitu :

Dokumen impor :

Ekonomi SMA K - 5 103

PIB (Pemberitahuan Impor Barang)

Manifest

Invoice

COO (Certificat of Origin)

D/0 {Delivery Order)

Dokumen ekspor : 1. Dokumen Utama :

PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)

B/L (Bill of Lading) untuk angkutan laut

Invoice

Packing List 2. Dokumen Pelengkap :

SKA (Surat Keterangan Asal) / COO (Certificateof Origin)

– SM (Sertifikat Mutu)

– LPS- E (Laporan Pemeriksaan Surveyor – Ekspor)

D. Aktivitas Pembelajaran

Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Prosedur ekspor impor ” sebagai berikut :

Ekonomi SMA K - 5 104 KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan 1) menyiapkan peserta diklat agar termotivasi

mengikuti proses pembelajaran;

2) mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat.

3) menyampaikan garis besar cakupan materi prosedur ekspor impor.

15 menit

Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Guru memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang prosedur ekspor impor dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. 2) Kelas dibagi menjadi 6 kelompok ( A, B,

C, …….s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang.

3) Guru memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok : Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3.

4) Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang permasalahan ekonomi dan cara menanganinya yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3..

5) Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi.

6) Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi.

7) Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok.

Ekonomi SMA K - 5 105

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Kegiatan

Penutup

1) Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran 2) melakukan refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan.

3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.

15 menit

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan C sebagai berikut: a. Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang manfaat kegiatan ekspor bagi perekonomian masyarakat. ! b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh

kegiatan ekonomi penduduk yang berhubungan dengan kegiatan ekspor !

c. DisKripsikan dokumen yang menjadi persyaratan ekspor, dan prosedur yang harus dilakukan dalam ekspor komediti!

d. Lakukan wawancara dengan masing masing anggota kelompok tentang permasalahan pokok yang mereka alami seandainya menjadi seorang eksportir !

e. Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berproduksi barang kualitas ekspor !

f. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis! g. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas !

2. Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan D sebagai berikut: a. Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual

tentang manfaat kegiatan impor bagi perekonomian masyarakat. ! b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh

kegiatan ekonomi penduduk yang berhubungan dengan kegiatan imporr !

Ekonomi SMA K - 5 106 c. Diskripsikan dokumen yang menjadi persyaratan impor, dan

prosedur yang harus dilakukan dalam impor komediti!

d. Lakukan wawancara dengan masing masing anggota kelompok tentang permasalahan pokok yang mereka alami seandainya menjadi seorang importir !

e. Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berproduksi barang kualitas ekspor !

f. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis! g. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!

F. Rangkuman Persyaratan ekspor:

1. Surat Ijin Usaha (SIUP) yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Propinsi (Kanwil Deperindag), atau ;

2. Surat Ijin Usaha (SIU) oleh Departemen Tehnis atau Lembaga Pemerintah 3. Non Teknis lainnya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, dan ; 4. Anda Daftar Perusahaan yang dikeluarkan oleh Kanwil Deperindag tingkat

Propinsi.

Anda juga perlu memahami dokumen yang dibutuhkan dalam kegiatan ekspor impor, yaitu :

Dokumen impor :

RKSP (Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut)

PIB (Pemberitahuan Impor Barang)

Manifest

Invoice

COO (Certificat of Origin)

D/0 {Delivery Order)

Dokumen ekspor : 1. Dokumen Utama :

PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)

B/L (Bill of Lading) untuk angkutan laut

Ekonomi SMA K - 5 107

Packing List 2. Dokumen Pelengkap :

SKA (Surat Keterangan Asal) / COO (Certificateof Origin)

– SM (Sertifikat Mutu)

– LPS- E (Laporan Pemeriksaan Surveyor – Ekspor)

DAFTAR PUSTAKA

http://sulutiptek.com/images/prosedur.png http://sulutiptek.com/images/prosedur.png

Baridwan, Zaki, 1992. Intermediate Accounting, Edisi ke 7. Yogyakarta : BPFE - Yogyakarta.

Sembiring, Y. dan Sembiring, L., 1987. Soal-soal dan Pembahasan Intermediate Accounting. Bandung : Pionir Jaya.

Bambang Subroto, Drs. Akuntansi Keuangan Intermediate, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta.

Siswanto Sutojoyo & Dr. F. Kleinsteuber. Financial Management for Non Financial Executive, Cetakan Pertama. PT. Damar Mulia Pustaka – Jakarta.

Drs. Ainun Na‟im, MBA, Akt. Akuntansi Keuangan 2, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta.

Ekonomi SMA K - 5 108 KEGIATAN PEMBELAJARAN 9

Dokumen terkait