• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Luas dan Letak

Desa Kinam dan Desa Kiriwas-was merupakan dua desa yang terletak di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak dengan total luas Distrik Kokas 1.786 km2. Luas Desa Kinam dan Desa Kiriwas-was sendiri sebesar 298 km2 dan 20 km2 sehingga rasio terhadap luas distrik masing-masing sebesar 16,70%, 1,11% dengan kepadatan penduduk masing-masing desa 0,54 jiwa/km2 dan 4,75 jiwa/km2. Distrik Kokas dibatasi oleh Laut Seram di bagian Utara, Distrik Kramongmongga di sebelah Selatan, Distrik Teluk Patipi di sebelah Barat, dan Distrik Bomberay di sebelah Timur.

Distrik Kokas sebagian besar wilayahnya berada di pesisir yaitu 14 desa, sedangkan yang lainnya yaitu sebanyak 3 desa berada di lereng/punggung bukit, 1 desa berada di lembah/DAS, dan 5 desa terletak di daerah dataran. Desa Kinam dan Desa Kiriwas-was terletak di pesisir dan lereng/punggung bukit. Kedua desa tersebut masuk dalam wilayah kerja IUPHHK-HA PT Arfak Indra, yang secara administratif pemerintahan areal kerjanya tersebar di lima distrik yaitu: Fakfak, Fakfak Timur, Fakfak Barat, Kokas, dan Bomberay.

Tabel 2 Letak, luas, dan keadaan wilayah areal PT Arfak Indra

No Letak Uraian 1 Luas ±177.900 Ha 2 Geografis - Bujur Timur - Lintang Selatan 131°57‟-133°54‟ BT 02°39‟-03°12‟ LS

3 Administrasi Pemerintahan Kecamatan Fakfak, Fakfak Timur, Fakfak Barat, Kokas dan Bomberay Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat 4 Administrasi Kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Fakfak

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Papua Barat 5 Batas Areal

- Utara - Timur - Selatan - Barat

Teluk Berau dan ex PT. Bintuni Utama Murni, Hutan Lindung Gunung Fakfak

Ex PT. Agoda Rimba Irian

PT. Hanurata Coy. Ltd Unit II dan ex PT. Prabu alaska Teluk Berau, Teluk Wertopin dan Teluk Sumerin 6 Kelompok Hutan Tanjung Tegin-S. Bomberay

7 DAS/ SUB DAS Sub Das Koror Bomberay

(2)

4.2. Iklim dan Curah Hujan

Data iklim yang tersedia berupa data curah hujan, yang diperoleh dari stasiun udara Fakfak. Tipe iklim di wilyah Fakfak menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk tipe hujan A dan tipe iklim Koppen Alfa. Tipe iklim tersebut menunjukan bahwa Fakfak termasuk daerah tropika basah dengan curah hujan cukup tinggi ( >2.000 mm/tahun) dan merata sepanjang tahun.

Suhu udara minimum rata-rata bulanan hasil pencatatan Stasiun Meteorologi Fakfak (2007) adalah 24,38oC dan maksimum rata-rata bulanan 30,57oC. Kondisi ini menunjukkan bahwa suhu udara di daerah studi cukup berfluktuatif, dimana perbedaan suhu udara minimum dingin dan suhu udara maksimum panas, cukup besar.

Berdasarkan data suhu udara, daerah Fakfak mempunyai rejim suhu tanah tergolong panas (isohyperthermic), yaitu suhu tanah pada penampang kontrol (kedalaman 50 cm dari permukaan tanah) > 22oC dan perbedaan rata-rata suhu tanah tertinggi dan rata-rata terendah < 6oC (Soil Survey Staff, 2006). Rejim kelembaban tanah tergolong udic karena penampang kontrol tanah hanya kering ≤3 bulan (< 90 hari) dalam tahun-tahun normal. Di daerah-daerah yang selalu digenangi air terdapat rejim kelembaban aquic.

Kelembaban udara rata-rata bulanan mencapai 84,08% yang menunjukkan bahwa daerah studi cukup lembab. Penyinaran matahari rata-rata bulanan 53,17% artinya hanya 53,17% sinar matahari yang sampai ke bumi, hal ini disebabkan tingginya konsentrasi uap air (awan) di udara, sehingga menghalangi sinar matahari untuk sampai ke bumi. Hal ini dapat dilihat dari curah hujan rata-rata tahunan yaitu antara 2.000-3.000 mm dengan jumlah hari hujan 190-210 hari (Tabel 3).

Tabel 3 Karakteristik iklim daerah studi

Bulan Curah hujan (mm) Hari hujan (hari) Karakteristik iklim Schmidt dan Ferguson (1951) Oldeman et.al, (1980) Januari 193 19 Bulan basah Bulan lembab Februari 199 18 Bulan basah Bulan basah Maret 249 20 Bulan basah Bulan basah April 243 20 Bulan basah Bulan basah Mei 245 19 Bulan basah Bulan basah Juni 201 16 Bulan basah Bulan basah

(3)

Tabel 3 Karakteristik iklim daerah studi (Lanjutan) Bulan Curah hujan (mm) Hari hujan (hari) Karakteristik iklim Schmidt dan Ferguson (1951) Oldeman et.al, (1980) Juli 135 16 Bulan basah Bulan lembab Agustus 128 15 Bulan basah Bulan lembab September 130 14 Bulan basah Bulan lembab Oktober 171 15 Bulan basah Bulan lembab November 172 13 Bulan basah Bulan lembab Desember 145 21 Bulan basah Bulan lembab Jumlah 2.211 206 BB=12,BK=0 BB=5,BK=0

Sumber : PT. Arfak Indra, 2011

4.3. Geologi, Bahan Induk Tanah, dan Jenis Tanah 4.1.1 Geologi dan Bahan Induk Tanah

Berdasar Peta Geologi bersistem Indonesia, lembar Fakfak (2913), skala 1:250.000 (Dokumen RKUPHHK Berbasis IHMB IUPHHK-HA PT. Arfak Indra, 2011, diacu dalam Puslitbang Geologi 1990) terdiri dari 7 formasi, yaitu: Aluvial (Qa), Konglomerat Teras (Qt), Steenkol Batulumpur (TQsm), Steenkol batupasir (TQss), Batugamping Ogar (Teog), Batu Gamping Onin (Temo), dan Batu Gamping Rumberi (Tmr) (Tabel 4).

Tabel 4 Rincian formasi geologi daerah studi

Simbol Formasi Bersusunan

Qa Aluvium Kerikil,pasir,lumpur,gambut Qt Konglomerat ters Kerikil, Pasir, liat

TQss Steenkol Batupasir Batupasir

TQms Steenkol batulumpur Batulumpur dan Batulanau Temog Batugamping Ogar Batugamping

Temo Batugamping Onin Batugamping Tmr Batugamping Rumberi Batugamping

Sumber : PT. Arfak Indra, 2011

Bahan induk tanah berupa batu gamping, endapan liat dan pasir, endapan pasir dan lumpur marin, batu pasir dan batu liat. Bahan endapan liat dan pasir (aluvium) terdapat di jalur aliran sungai, dan endapan liat terdapat di rawa belakang sungai, sedangkan endapan lumpur terdapat di rawa belakang pasang surut, dimana endapan pasir merupakan berting pasir di pesisir utara. Reaksi tanah (pH tanah) umumnya agak masam (5-0,5) sampai netral (6,0-6,5) dan sebagian masam (pH < 0,5) dari bahan batu liat dan batu pasir. Sedangkan tekstur tanah sangat beragam dari pasir di daerah pantai sampai liat berat di daerah dengan bahan batu gamping.

(4)

4.3.2 Jenis Tanah

Tanah merupakan media tumbuh tanaman. Oleh karena itu informasi mengenai kualitas dan karakteristik tanah penting dalam menunjang pengembangan tanaman kehutanan yang berkelanjutan. Tanah dalam proses pembentukannya dipengaruhi oleh lima faktor yaitu: bahan induk, iklim, relief, organisme (flora dan fauna), dan waktu. Kualitas dan sifat tanah yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh kelima faktor tersebut. Berdasarkan peta tanah skala 1: 250.000 tahun 1990, jenis-jenis tanah yang dapat dijumpai pada lokasi dapat di lihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Luas dan sebaran jenis tanah daerah studi

Jenis tanah Luas

Dudal (1961) PPT (1983) FAO (1976) USDA (1975) Ha % Aluvial Aluvial Fluvisol Inseptisol 6.120 4,5 Organosol Organosol Histosol Histosol 35.190 22,8 Yellow-red

Podzolic

Podzolic Acrisol Ultisol 22.950 14,8 Grey-brown

podzolic

Podzolic Acrisol Tropohumult 88.740 57,9

Sumber : PT. Arfak Indra, 2011

Pada areal kerja IUPHHK PT Arfak Indra tanah podzolic mempunyai tekstur liat berpasir (halus) sampai lempung liat berpasir (agak halus). Solum tanah pada umumnya dalam (150-175 cm) dengan drainase baik sampai sangat baik. Reaksi tanah sesuai dengan sifat bahan induknya yang intermediar sampai basa menengah, tergolong agak masam sampai netral. Tingkat bahaya kelongsoran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: jenis batuan, topografi, curah hujan, struktur geologi, kerapatan sungai dan ketebalan solum tanah.

4.4 Landform dan Topografi

Analisis landform dilakukan melalui interpretasi citra ETM 7 dan ditunjang dengan peta kontur interval 12,5 m dari Digital Ekevation Model (DEM). Pengelompokan Landform mengacu pada klasifikasi Landform LREP II (Dokumen RKUPHHK Berbasis IHMB IUPHHK-HA PT. Arfak Indra, 2011,

diacu dalam Marsoedi et al. 1997) yang menunjukan bahwa areal IUPHHK-HA

PT Arfak Indra merupakan bentang alam dengan bentuk wilayah bergunung, berbukit dan dataran mengarah ke Timur membentuk gugusan landform karst,

(5)

tektonik dan aluvial (dengan ketinggian antara 0-1.425 mdpl). Jenis landform yang dapat di jumpai pada lokasi dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Rincian landform di daerah studi

Landform Uraian Luas

Luas (Ha) %

M.12 Pesisir Pasir 1.041 0,59

M.22 Dataran Pasang Surut 638 0,36 B.3 Dataran Fluvio-marin 1.536 0,86 A.112 Datran banjir sungai

bermaender

7.309 4,11 A.1122 Rawa belakang 20.232 11,37 A.13 Dataran alluvial 13.569 7,63 A.32 Depresi alluvial 1.485 0,84 P.11 Datran tektonik 47.745 26,84 K.2 Perbukitan karst 36.444 20,49 K.3 Pegunungan karst 47.891 26,92

Jumlah 177.900 100,00

Sumber : PT. Arfak Indra, 2011

Kelas lereng sebagian besar merupakan daerah berbukit sampai dengan daerah datar maupun bergelombang di wilayah Desa Goras Distrik Kokas dan Distrik Bomberay. Sedangkan daerah tergolong curam dengan kemiringan 26-40 % terletak di sebelah selatan, untuk daerah landai dengan kemiringan 9-15% terletak di bagian barat, untuk daerah curam dengan kemiringan 16-25% terletak di sebelah utara tanjung tegin sampai kelompok hutan Desa Goras dan daerah yang sangat curan dengan kemiringan >40% terletak pada daerah topografi berbukit.

Berdasarkan peta kontur dan DEM dapat diketahui bentuk topografi, daerah studi didominasi oleh topografi berbukit kecil sampai bergunung (47,12%). Jenis topografi yang dapat dijumpai pada lokasi dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Rincian topografi di daerah studi

Simbol Topografi Lereng (%) Beda tinggi Luas (Ha) (%) F Datar <1 <2 21.727 12,21 N Agak datar 1-3 2-5 32.894 18,49 U Berombak 3-8 2-10 37.785 21,24 R Bergelombang 8-15 2-10 1.158 0,65 C Berbukit kecil 15-25 10-50 25.814 14,51 H Berbukit 25-40 50-300 10.631 5,98 M Bergunung >40 >300 47.891 26,92 Jumlah 177.900 100,00

(6)

4.5 Aksesibilitas

Jarak dari Desa Kinam ke Ibukota sejauh 49 km dan jarak dari Desa Kiriwas-was ke Ibukota sejauh 48 km. Hubungan antara Kabupaten Fakfak dengan Distrik Kokas dapat ditempuh lewat jalur darat sejauh 44 km dengan menggunakan mobil selama 3 jam, atau melalui jalur laut dengan menggunakan

Long Boat berkekuatan 60 PK dalam waktu 8-10 jam.

Fasilitas perhubungan antar kampung atau desa dapat melalui jalan negara yang membentang dari Ibu Kota Kabupaten Fakfak hingga ke distrik dan perkampungan. Kondisi Jalan yang menghubungkan antar Desa Kinam, Desa Kiriwas-was dan Distrik Kokas berupa jalan yang telah diaspal.

4.6 Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat

Areal kerja IUPHHK-HA PT. Arfak Indra terletak di Kabupaten Fakfak dan secara administratif pemerintahan tersebar dalam lima distrik, yaitu: Distrik Fakfak Barat, Fakfak Timur, Fakfak, Kokas, dan Bomberay. Dimana sebagian besar areal kerja IUPHHK-HA PT. Arfak Indra tersebar di Distrik Kokas (Tabel 8).

Tabel 8 Data kependudukan Kabupaten Fakfak

No Distrik Luas (Km²)

Jumlah penduduk Jumlah Rumah Tangga Sex Ratio Kepadatan (Jiwa/Km²) Laki-laki Perempuan 1 Fakfak Barat 1.685 2.436 2.323 1.039 105 2,82 2 Fakfak Timur 1.721 1.545 1.538 761 100 1,79 3 Fakfak 820 15.072 14.200 6.405 106 35,7 4 Kokas 1.786 3.001 2.097 1.606 143 2,85 5 Bomberay 1.910 1.708 1.450 1.148 118 1,65

Sumber : PT. Arfak Indra, 2011

Total Jumlah penduduk Distrik Kokas adalah sebanyak 5.098 jiwa yang terdiri dari 3.001 jiwa penduduk laki-laki dan 2.097 jiwa penduduk perempuan. Jumlah rumah tangga yang ada di Distrik Kokas yaitu 1.606 rumah tangga. Desa Kinam dan Desa Kiriwas-was masing-masing terdapat 33 dan 19 rumah tangga dengan jumlah penduduk laki-laki masing-masing desa 100 jiwa dan 47 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan masing-masing desa 60 jiwa dan 48 jiwa dengan jumlah penduduk masing-masing desa 160 jiwa dan 95 jiwa.

(7)

Dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagian besar penduduk melakukan aktivitas berburu di hutan, mengumpulkan hasil hutan lainnya, bertani, dan nelayan. Sebagian kecil lainnya bermatapencaharian sebagai PNS, pedagang, buruh dan pertukangan. Umumnya masyarakat masih menganut pola hidup yang beroriantasi pada bentuk konsumtif dan subsisten, dan belum berorientasi pada pengakumulasian modal. Komunitas unggulan dan khas yang terdapat di Kabupaten Fakfak adalah pala, tetapi umumnya tidak dilokalisi pada wilayah tertentu dalam bentuk perkebunan, melainkan masih banyak yang tumbuh di dalam hutan. Kabupaten Fakfak khususnya memiliki potensi tinggi dalam bidang ekonomi antara lain bidang kelautan dan perkebunan. Pala sebagai produk andalan setempat masih belum bervariasi dalam pengolahannya.

Gambar

Tabel 2  Letak, luas, dan keadaan wilayah areal PT Arfak Indra
Tabel 3  Karakteristik iklim daerah studi
Tabel 3  Karakteristik iklim daerah studi (Lanjutan)  Bulan  Curah hujan (mm)  Hari hujan (hari)  Karakteristik iklim  Schmidt dan  Ferguson (1951)  Oldeman et.al, (1980)
Tabel 5  Luas dan sebaran jenis tanah daerah studi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat bila laporan tugas akhir dilengkapi dengan lampiran yang banyak dan isinya adalah

peternak ayam 1 kelompok usaha merupakan penggerak ekonomi warga Desa Tangkil Kulon, dengan meningkatkan kapasitas keahlian beternak didukung oleh dukungan

Tradisi demikian merupakan warisan kakeknya Tjondronegoro IV, seorang Bupati Demak, yang senantiasa memecuti anak-anaknya supaya memperoleh pendidikan sehingga ayah Kartini pun

Perlu adanya studi lebih lanjut mengenai pengaruh konsentrasi subletal air lumpur Sidoarjo terhadap sekresi hormon kortisol dan katekolamin pada Oreochromis mossambicus

 Method init akan melakukan inisialisasi object rpgMap dengan memanggil konstruktor dari kelas RPGMap yang pada parameternya diberikan lokasi peta dan nama peta yang hendak di

Berdasarkan uji statistik parsial, diketahui bahwa nilai signifikan ukuran perusahaan lebih besar dari 0,05 sehingga hipotesis diterima bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki

(1) Dalam melaksanakan pembiayaan Petani, Nelayan dan Pembudidaya Ikan Pemerintah Daerah Kabupaten dapat bermitra dengan Lembaga Perbankan yang ada,

PNS yang sebelum diangkat CPNS sudah memiliki Ijazah terakhir paling tinggi Strata 1 (S-1) atau sederajat, dapat diberikan Surat Keterangan Menyelesaikan