• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikhtisar Data Keuangan Penting 3. Sambutan dari Komisaris Utama 4. Pesan kepada Para Pemegang Saham 6. Analisis & Pembahasan oleh Manajemen 19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ikhtisar Data Keuangan Penting 3. Sambutan dari Komisaris Utama 4. Pesan kepada Para Pemegang Saham 6. Analisis & Pembahasan oleh Manajemen 19"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Daftar Isi

Keterangan tentang Perseroan

2

Ikhtisar Data Keuangan Penting

3

Sambutan dari Komisaris Utama

4

Pesan kepada Para Pemegang Saham

6

Manajemen

10

Laporan

Manajemen

13

Analisis & Pembahasan oleh Manajemen

19

Informasi

Perseroan

22

(3)

2

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Keterangan Tentang Perseroan

PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk yang didirikan sejak tahun 1984, merupakan salah satu

perusahaan penghasil polyester terbesar di Indonesia. Perseroan menjalankan rangkaian

proses produksi polyesternya mulai dari bahan baku sampai dengan barang jadi dengan

mengutamakan mutu dan konsistensi. PT Polysindo Eka Perkasa merupakan satu-satunya

produsen polyester yang terintegrasi di Indonesia. Dengan fasilitas pabrik PTA, Polymer

dan fiber yang terletak di Karawang, Jawa Barat dan fasilitas pabrik Benang Polyester

merupakan yang terbesar di Indonesia terletak di Semarang, Jawa Tengah. Anak

perusahaan PT Texmaco Jaya Tbk yang bergerak dalam bidang pertenunan dan

penyempurnaan tekstil yang berada di Karawang Jawa Barat dan Pemalang Jawa Tengah.

Produk yang dihasilkan Perseroan saat ini meliputi Purified Terephthalic Acid (PTA),

polyester chips, staple fiber, filament yarn, kain dan performance fabrics. Hasil produksi

Perseroan dipasarkan baik di dalam negeri maupun diekspor.

Berikut ini adalah laporan mengenai perkembangan usaha PT. Polysindo Eka Perkasa

Tbk pada dalam 2008. Istilah "Perseroan" dalam laporan ini digunakan istilah untuk PT.

Polysindo Eka Perkasa Tbk dan semua anak perusahaan. Istilah "Polysindo" ditujukan

untuk induk itu sendiri yaitu PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk, sedangkan istilah

"Texmaco Jaya" ditujukan untuk PT. Texmaco Jaya Tbk.

(4)

3

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk

tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 sampai 2008. Akuntan Publik

Perseroan saat ini adalah Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Gani & Hidayat

(Indonesian Member firm of Grant Thornton International) dengan pendapat Wajar

Dengan Pengecualian.

(

dalam jutaan Rupiah)

31 Desember 2008 2007 (2) 2006 2005 2004 Aktiva Lancar Aktiva Tetap-Bersih Jumlah Aktiva Kewajiban Ekuitas Penjualan Laba Bruto Laba Usaha Laba Bersih

Modal Kerja Bersih (1)

Laba Bersih per saham Rp

Margin Laba Bruto %

Margin Laba Bersih %

Return on Investment % Imbal Hasil Ekuitas %

Rasio Lancar X

Kewajiban terhadap Aktiva X Kewajiban terhadap ekuitas X

1.392.293 2.802.157 4.912.990 14.141.446 (9.228.456) 3.740.569 (217.811) (518.217) (2.282.123) (11.843.104) (264) (5,8) (61,0) (46,5) NA 0,1 2,88 (1,5) 1.428.603 3.314.897 5.448.182 12.525.825 (7.077.644) 3.639.104 (140.260) (430.141) (892.609) (10.156.878) (22) (3,8) (24,5) (16,3) NA 0,1 2,30 (1,8) 1.298.542 3.865.702 5.848.629 11.897.173 (6.048.543) 3.060.830 (439.075) (666.126) (25.430) (9.771.645) (1) (14,0) (1,0) (0,4) NA 0,1 2,03 (2,0) 991.068 4.433.969 6.093.780 12.115.829 (6.022.047) 2.937.332 (318.236) (578.353) (841.805) (10.474.620) (192) (11,0) (28,7) (13,8) NA 0,1 1,99 (2,0) 909.390 5.018.172 6.555.484 17.397.239 (10.841.755) 1.893.618 (522.051) (819.264) (2.047.891) (15.992.349) (260) (27,6) (108,1) (31,2) NA 0,1 2,7 (1,6)

Catatan:

(1)

Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar

(2)

(5)

4

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Sambutan Dari Komisaris Utama

Pemegang Saham yang terhormat,

Dalam tahun 2008, Polysindo berhasil meningkatkan pendapatan dari tahun 2007 dengan

jumlah yang cukup besar, namun demikian EBITDA menurun US $6,4 juta akibat

dampak dari deflasi global dan penurunan perdagangan dalam triwulan keempat tahun

2008. Kapasitas terpakai mengalami peningkatan meskipun Perseroan masih beroperasi

dibawah kapasitas maksimum pada kisaran rata-rata 70% dalam tahun ini. Perseroan

dapat mempertahankan peningkatan pendapatan teutama karena adanya dukungan modal

kerja yang diperoleh dari pemegang saham mayoritas, ditambah lagi fasilitas finansial

yang diberikan oleh beberapa pelanggan dan pemasok. Secara signifikan, Perseroan

masih dapat mempertahankan dan terus meningkatkan pangsa pasar domestik, hingga ke

tingkat yang pernah dicapai dalam awal tahun 2000-an.

Perseroan mencatat pendapatan sejumlah Rp 3.639,1 milyar laba EBITDA positif sebesar

Rp 119,6 milyar dan kerugian usaha sejumlah Rp 453,9 milyar. Dalam tengah tahun

pertama 2008 Perseroan melaju dengan cepat dan peningkatan harga bahan baku pada

semester pertama tahun 2008, yang memberikan tekanan pada kebutuhan modal kerja.

Namun, hingga triwulan pertama tahun ini dapat memperoleh hasil yang bagus pada saat

permintaan mencapai siklus tertinggi dan gejolak harga yang mencapai level tertingi

dalam tiga tahun terakhir. Pada triwulan terakhir mengalami penurunan yang signifikan,

baik pada harga bahan baku maupun harga jual, yang menjadikan Perseroan mencatatkan

kerugian yang diakibatkan oleh persediaan yang mengalami penurunan nilai pada akhir

tahun.

Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 3,5%-4,5% dalam tahun 2009,

dengan perkiraan inflasi yang rendah pada kisaran 5%-6%. Resesi yang dialami Amerika

Serikat dan Negara-negara Eropa diperkirakan memberikan dampak pada perekonomian,

terutama pada sektor komoditas ekspor. Namun Industri Tekstil Indonesia

(Pelanggan-pelanggan utama dari perusahaan) memperkirakan adanya peningkatan persaingan

produk tekstil impor dari produsen-produsen di China, India dan beberapa negara Asia

Tenggara yang mencari pasar pengganti atas tujuan pengiriman yang sebelumnya ke AS.

Pasar ekspor Perseroan diharapkan terus menguat, setidaknya sepertiga dari nilai

penjualan. Permintaan yang meningkat terhadap produk non-tekstil Perseroan terutama

segmen non-woven.. Dengan demikian, kami mengharapkan pertumbuhan keuntungan

lebih lanjut dalam tahun 2009, meskipun adanya penurunan pendapatan akibat rendahnya

harga produk.

Dalam tahun 2008, Bapak Robert McCarthy bergabung dalam jajaran Dewan Komisaris

merupakan wakil yang ditunjuk oleh pemegang saham mayoritas Polysindo. Bapak Dono

Iskandar Djojosubroto ditetapkan sebagai Komisaris Independen. Bapak KH.

Sivasubramanian telah mengundurkan diri dari jajaran Dewan Komisaris pada RUPSLB

(6)

5

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

yang diselenggarakan pada bulan Maret 2009. Dewan Komisaris memberikan

penghargaan yang setinggi-tingginya atas jasa-jasa beliau sebagai Komisaris Perseroan.

Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang tinggi kepada segenap Jajaran Direksi

dan seluruh karyawan yang telah memberikan dukungan dan dedikasinya terhadap

Perseroan selama tahun 2008 dalam melewati masa sulit selama masa restrukturisasi dan

perbaikan kinerja. Perseroan juga telah berhasil mematuhi berbagai peraturan Bapepam

dan Bursa Efek Indonesia. Kami juga tak lupa menyampaikan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada para pelanggan, pemasok dan seluruh pemegang saham atas

dukungannya dan kepercayaan yang diberikan terhadap perseroan selama masa transisi

yang sulit ini.

Robert Clive Appleby

Komisaris Utama

(7)

6

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Pesan Kepada Para Pemegang Saham

Para Pemegang saham yang Terhormat,

Dalam tahun 2008, Perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan Produk Domestik

Bruto (PDB) sebesar 6,1% atau sedikit lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2007 sekitar

6,3% tapi melampaui tahun 2006 yang tumbuh sekitar 6,5% yang hampir sama denga

tahun 2007, terutama terjadi dalam sektor transportasi dan komunikasi serta sektor listrik

gas dan air bersih. Juga dapat dicacat peningkatan sektor jasa di tahun ini telah meningkat

dari adanya gejolak yang disebabkan konsumsi didaerah perkotaan dan sejumlah daerah

di Indonesia.Pendapatan perkapita dari tahun 2006 – 2008 tumbuh mendekati 23% dari

Rp 1,9 juta ($ 1.942/perkapita) menjadi Rp 23,6 juta (US $ 2271 per kapita). Ekspor

masih terus tumbuh mendekati US $ 123 milyar dalam tahun 2008, tumbuh sekitar 9,5%

melebihi tahun sebelumnya, yang disumbangkan oleh karet, minyak sawit dan batubara

walaupun terjadi penurunan harga komoditas di pasar Internasional dalam Triwulan IV.

Neraca Perdagangan Indonesia positif masih pada tingkat US $27,5 milyar pada tahun

2008 sedangkan Neraca Pembayaran terus surplus hingga mencapai US $1,7 milyar atau

menurun sekitar 90% dari tahun 2007 sedangkan cadangan valuta asing masih diatas US

$ 50 milyar.

Industri Polyester – Skenario Global dan Domestik

Pemakaian fiber dunia diperkirakan mengalami peningkatan sekitar 8,3% tercatat 63,2

juta ton pada tahun 2008. Sementara konsumsi kapas tetap pada 26 juta ton, sedangkan

non-kapas tumbuh sekitar 16% pada tahun 2008. Konsekwensinya pangsa pasar kapas

dalam pasar tekstil dan fiber dunia mengalami penurunan dari 39,8% menjadi 36% pada

tahun 2008. Industri kapas memperkirakan bahwa pangsa pasar polyester mengalami

penurunan hingga 25% pada tahun 2010. Tingginya harga kapas masih terus

mengendalikan substitusi serat dengan non-kapas(terutama serat polyester).

Permintaan polyester dunia tahun 2008 tumbuh mendekati 8% dan diperkirakan akan

terus tumbuh secara moderat pada kisaran 6,5%-7% pada tahun 2009 dan 2010. Perkiraan

yang lebih rendah pada pertumbuhan kapasitas polymer akan menimbulakan lambatnya

ekspansi, seperti di China dimana ketatnya keuangan dan rasionalisasi serta penutupan

mengarah pada penurunan ekspor di pasar dunia. Akibatnya beberapa produsen masuh

dapat bertahan beroperasi sekitar 75% pada tahun 2009 dan 2010. Pengembangan pasar

diperkirakan meningkatkan pertumbuhan permintaan polyester dengan perkiraan

kenaikan pendapatan perkapita, maka permintaan polyester dunia diramalkan akan

tumbuh pad atiga tahun mendatang (pertumbuhan permintaan sekitar 6%-8%, dengan

penambahan kapasitas lebih dari 5%).

(8)

7

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Permintaan polyester fiber tumbuh 9,0% selama tahun 2008, dengan benang filamen

tumbuh pesat 10%, staple fiber tetap tumbuh secara moderat 7%. Ditahun mendatang

pertumbuhan fiber sekitar 7%-8% sedangkan diperkirakan harga kapas menguat pada

tahun 2009. Benang filamen juga diperkirakan meningkat 7% dalam periode yang sama.

Operasional dari produsen fiber dan benang filamen dunia diperkirakan akan tumbuh

pada tahun 2009 dan 2010 masing-masing pada pada kisaran 73% dan 76%., karena

perluasan kapasitas di China menurun pad atiga tahun terakhir, mengkibatkan terus

meningkatnya harga polyester fiber untuk tetap bertahan pada tingkat tertinggi substitusi

fiber dan kapas dengan polyester.

Dalam pasar domestik di awal tahun 2008, industri tekstil Indonesia (termasuk polyester)

masih tetap tumbuh dalam berbagai aspek dibanding dengan tahun 2007. Penambahan

perusahaan baru (50 perusahaan), penambahan kapasitas baru (bertambah 3%), tenaga

kerja (bertambah 62.000 dari jumlah 1,262 juta), ekspor (US $ 10,8 milyar, yang

merupakan rekor baru). Konsumsi perkapita untuk tekstil terus tumbuh sejalan dengan

pendapatan perkapita dan sekarang 5,3 kg per kapita merupakan angka tetinggi), Staple

Fiber impor meningkat 8% untuk mendukung meningkatnya kebutuhan industri tekstil,

ekspor. Impor benang menurun karena adanya peningkatkan produksi dalam tahun 2008,

khususnya sejak Pemerintah Indonesia memberikan subsidi pada industri tekstil untuk

meningkatkan kapasitas dan penyerapan tenaga kerja. Dan juga untuk menangkal serbuan

tekstil China ke Indonesia, menjadikan biaya di dalam negeri menjadi kompetitif dalam

persaingan di pasar global.

Kinerja Perseroan

Pada tahun 2008, Perseroan berhasil mencatat keberhasilan dari beberapa sisi

keuntungan, pangsa pasar dan efisiensi. Dengan tambahan dukungan modal kerja dari

pemegang saham mayoritas, Perseroan dapat meningkatkan penjualannya 2% lebih dari

penjualan tahun sebelumnya yaitu US $ 383 juta, mengalami penurunan harga 30% pada

triwulan keempat tahun 2008. Profitabilitas berada dalam perolehan EBITDA US $6,4

juga disebabkan oleh penurunan harga dan kerugian persediaan pada triwulan ke empat,

meskipun disisi lain harga bahan baku saat ini harga PX dan MEG naik sekitar 50-60%

hingga pertengahan tahun. Perseroan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai tekanan

dan mempertahankan marjin produk pada tahun ini. Secara signnifikan Perseroan

kembali untuk bertahan dalam pasar domestik. Volume ekspor secara ninternasional

mengalami penurunan untuk mengakomodasi tingginya majin dalam pasar domestik,

namun demikian ekspor masih sekitar 25% dari penjualan. Dengan adanya penurunan

pada tahun 2008, dimana harga menurun drastis, harga produk dan marjin terus

meningkat dan pwngieiman mulai membaik sehubungan dengan membaik pasar fiber di

akhir tahun disaat liburan musim dingin. Pasar masih terus membaik hingga memasuki

tahun baru 2009, meskipun dampak dari krisis keuangan global masih berpengaruh

terhadap harga dan permintaan kedepan.

(9)

8

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Akuntan independen memberikan pendapat wajar dengan pengecualian terhadap laporan

keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Hal ini

terutama disebabkan tidak adanya jawaban konfirmasi dari hutang-hutang anak

perusahaan dan tidak mencukupinya cadangan penghapusan piutang usaha dan piutang

lain-lain dari pihak yang terafiliasi. Perseroan akan memperhatikan untuk mencadangkan

penghapusan piutang usaha dan piutang pada pihak yang terafiliasi setelah selesainya

restrukturisasi hutang berjaminan.

Harapan di masa mendatang

Pada tahun 2008, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan perekonomian yang moderat

dengan target pertumbuhan 6,0%, tercermin meningkatnya inflasi (khususnya dalam

harga bahan pokok, gas dan minyak untuk rumah tangga) dan pengaruh ekonomi

kawasan Asia dari resesi di Amerika Serikat. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan

dari fenomena ini dan diperkirakan masih dilanjutkan meningkatnyai harga komoditas

dan ekspor, khususnya dari hasil sumber daya alam Indonesia seperti karet, minyak sawit

dan batubara. Oleh karenya industri polyester domestik diperkirakan akan meningkatkan

operasionalnya dan terus memanfaatkan pertumbuhan pasar dimana terdapat ketidak

pastian dalam proyeksi pasar ekspor, dimana resesi di Amerika Serikat meimbulkan

berbagai dampak yang berbeda dalam perkeonomian global dan harga bahan baku,

seperti Paraxylene (P/X), yang bergantung kepada harga minyak. Akan tetapi perseroan

yakin bahwa kenaikan harga bahan baku dapat ditutup dengan kenaikan harga produk

seperti tahun-tahun sebelumnya dan adanya tambahan kapasitas baru di PX dan MEG

akan memangkas biaya dalam tahun ini.

Perseroan masih melanjutkan pembicraanya dengan pihak yang berwenang untuk

menjamin dalam ratifikasi restrukturisasi hutang berjaminan dan diperkirakan untuk

menyelesaikan beberapa aspek penting secara umum dalam restrukturisasi hingga akhir

tahun 2008. Oleh karena itu Perseroan masih melakukan berbagai upaya untuk menjamin

dana yang ditempatkan dalam memenuhi kebutuhan modal kerja, untuk dapat

meingkatkan operasional perusahaan, memeperkecil dampak dari kenaikan harga bahan

baku, meningkatkan keuntungan dan dapat menyediakan dari dana internal untuk

pembiayaan barang modal. Restrukturisasi dari hutang berjaminan memungkinkan untuk

melakukan ‘Kuasi-Reorganisasi’, dengan melakukan penyesuaian dalam beberapa

kewajiban dan akan memperbaiki posisi Neraca yang memungkinkan beberapa bank

konvensioanl memberikan dukungan modal kerja yang dibutuhkan. Upaya tersebut akan

dapat meningkatkan kinerja perseroan, dan mengembalikan perseroan menjadi yang

terdepan dalam industri polyester dunia.

(10)

9

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Dalam kesempatan ini, perkenankanlah kami menyampaikan penghormatan yang

setinggi-tingginya kepada para pemegang saham, para pelanggan, pemasok, bank,

kreditur dan seluruh karyawan yang selalu memberikan dukungan dan bantuannya

terhadap Perseroan selama masa restrukturisasi dan untuk dapat kembali sebagai

penghasil produk polyester terkemuka dengan kualitas tinggi.

V. Ravi Shankar

Direktur Utama

(11)

10

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

MANAJEMEN

Komisaris dan Direksi

Menurut akte pendirian, Polysindo dipimpin oleh Dewan Direksi dibawah pengawasan

Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Director dipilih dan ditunjuk

oleh para pemegang saham PT. Polysindo Eka Perkasa pada Rapat Umum Tahunan.

Akte pendirian mengizinkan Direktur Utama untuk bertindak sendiri, atau bila Direktur

Utama berhalangan, maka dua direktur akan bertindak mewakili Dewan Direktur.

Anggota Dewan Komisaris PT. Polysindo Eka Perkasa saat ini adalah sebagai berikut :

Nama

Umur

Jabatan dan latar belakang profesi

Robert Clive Appleby

.

46

Komisaris Utama Perseroan sejak

2007. Direktur dan Chief Investment

Officer di Asia Debt Management

Hongkong Limited (ADM), Direktur

pada Divisi Income pada Credite

Agricole Indosuez khususnya

menangani restrukturisasi di Kawasan

Asia..

Christopher Ian Teague

57

Komisaris Polysindo sejak tahun 2007.

Investment Officer di Spinnaker Capital,

UK Headquartered investment fund

khususnya di bidang Investasi di

emerging markets. Sebelum bergabung

dengan Spinnaker, beliau menjabat

sebagai Executive Director di Allco

Equity Partners, di Perusahan Investasi

Australia khususnya di bidang private

equity dan selected public markets

opportunities.

Christopher Robert Botsford

47

Komisaris Polysindo sejak 2007,

Chief Executive Officer dan Director of

Asia Debt Management Hongkong

Limited (ADM). Sebelum mendirikan

ADM, beliau menjalankan regional debt

untuk Kawasam Asia-Pacific dan

operasi derivative pasar pada Republic

National Bank of New York yang

memberikan Lindung Nilai dan

Manajemen restrukturisasi hutang di

kawasan.

(12)

11

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Robert McCarthy

54

Komisaris Polysindo sejak Juni 2008,

Menyandang gelar Master in Business

Administration dari Yale School of

Management, dan Master dalam bidang

Medieval History dari Columbia

University. Mengelola Investasi

bermasalah pada Spinnaker Funds.

Beliau merupakan Founding Director

Morgan Grenfell dan pernah menjabat

sebagai Direktur Deutsche Bank.

Timbul Thomas Lubis SH, LLM

56

Komisaris Polysindo sejak 1990,

partner pada Lubis Ganie & Surowidjojo

Kantor Pengacara sejak 1982. Lulusan

Universitas Indonesia dan Washington

University.

Dono Iskandar Djojosubroto

64

Komisaris Polysindo sejak Juni 2008,

Menyelesaikan S1 di Universitas

Indonesia dan MA serta Phd dalam

bidang Ekonomi di University of

Illinois, AS. Beliau pernah menjabat

sebagai Sekretaris Jenderal di

Departemen Keuangan RI, Deputi

Gubernur Bank Indonesia dan Direktur

Eksekutif IMF yang mewakili 12 Negara

Asia. Beliau juga pernah menjadi

anggota dewan komisaris dan badan

pengawas pada berbagai institusi

Pemerintah seperti PT. Jasindo, PT. Jasa

Marga, Bank BRI dan Bank BTN.

(13)

12

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Anggota Dewan Direksi PT. Polysindo Eka Perkasa saat ini adalah sebagai berikut :

Nama Umur Jabatan dan latar belakang profesi

V. Ravi Shankar 45 Direktur Utama Polysindo, Lulusan Production

Engineering, dan juga menyelesaikan Advance Management Programme dari Harvard University pada tahun 2004. Sebelum bergabung dengan Polysindo, beliau memimpin Divisi Tekstil dari anak perusahaan Polysindo dan industri permesinan di Indonesia dan India

Masjhud Ali, MBA. 67 Direktur Polysindo sejak tahun 2002. Lulusan

Universitas Trisakti. Direktur PT. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) sejak 1991 sampai 1994. Direktur PT. Bank Putera sejak 1995 sampai 2000

S. Jegatheesan 59 Direktur Polysindo sejak 2002. Lulusan

Electrical Engineering dan bergabung dengan Polysindo sejak tahun 1989. Sebelum bergabung dengan Polysindo, beliau sebagai General Manager dari perusahaan pemintalan benang dan Project Manager sebuah perusahaan di India.

Peter Stanley Grant 56 Direktur Polysindo sejak 2007. MSc dibidang

Teknik Sipil, MA Adminitrasi publik dan International Development dari University of Oregon and BA Ekonomi dan Hubungan Internasional dari Brown University, USA.

Bergabung dengan Polysindo pada November 2006 sebagai Chief Financial Officer. Sebelum bergabung dengan Polysindo, beliau bekerja di Telecomunikasi dan Media internasional, sebagai CFO/COO dari perusahaan rayon di Lowland, Tennessee dan sebagai partner di beberapa perusahaan Pembangkit Tenaga Listrik.

Peter Vinzenz Merkle 51 Direktur Polysindo sejak 2007.

Beliau bergabung dengan Polysindo sejak tahun 2000 sebagai Pimpinan Pabrik Karawang yang memproduksi PTA, Polymer dan Fiber.

Sebelum bergabung dengan Polysindo, beliau bekerja in beberapa perusahaan Kimia & Fiber seperti Trevira Group and Hoechst AG sebagai Kepala Divisi R&D, Divisi Pengembangan Teknik.

Pemegang MSc dibidang Chemical Engineering dari University of Stuttgart, Germany jurusan Proses Polymer processing and Teknologi Lingkungan.

(14)

13

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Laporan Manajemen

Gambaran Umum Industri Polyester

Industri Polyester tumbuh secara meyakinkan tahun lalu dan diperkirakan akan

mengalami pertumbuhan sekitar 7% pertahun dimasa mendatang.. Peranan produksi

polyeseter dalam produksi fiber mengalami kenaikan dari 36% atau 19,1 juta ton pada

tahun 2000 menjadi 44% atau 32,3 juta ton pada tahun 2008.. Produksi serat alam

diperkirakan tumbuh pada kisaran 3% saja. Total ekspor Indonesia mencapai US $ 139,6

juta pada tahun 2008 dibandingkan dengan US $ 118,0 juta pada tahun 2007. Pada tahun

2008, ekspor produk tekstil mencapai US $ 10,8 milyar jika dibandingkan dengan

US$ 10,1milyar pada tahun 2007.

Tahun 2008 merupakan tahun penuh tanntangan, Harga minyak mentah dunia terus

meningkat hingga mencapai US $ 140 per barel pada pertengahan tahun kemudian

menurun hingga US $ 50 per barel pada kuartal keempat tahun 2008. Harga bahan baku,

terutama Paraxylene, menurun tajam sejalan dengan menurunnya harga minyak.

Pergerakan harga bahan baku yang berdampak terhadap harga barang jadi pada akhir

kuartal tahun 2008, sangat mempengaruhi margin pada industri polyester. Sejalan dengan

penurunan ekonomi global dan kegagalan banyak lembaga keuangan sangat

berepengaruh terhadap permintaan konsumen termasuk permintaan akan polyester.

Banyak industri termasuk industri tekstil mengurangi produksi dan menyesuaikan tenaga

kerja yang dibutuhkan sejalan dengan turunnya produksi dan permintaan yang ada.

Akan tetapi dalam triwulan pertama tahun 2009, harga bahan baku dan barang jadi

cenderung stabil disertai dengan pertumbuhan akan permintaan terhadap produk

polyester.

PTA (Purified Terephthalic Acid) & Polymer

Produksi PTA pada tahun 2008 mengalami penurunan dibanding dengan produksi pada

tahun 2007. Hal ini dikarenakan adanya penghentian produksi untuk melakukan

pemeliharaan mesin-mesin pada akhir kuartal tahun 2008. Produksi polymer pada tahun

2008 kurang lebih sama dengan produksi tahun 2007.

Staple Fibre

Produksi staple fibre dunia pada tahun 2008 diperkirakan berkisar 12,6 juta ton

mencatat pertumbuhan sekitar 9% dari tahun 2007. Produksi staple fibre Perseroan pada

tahun 2008 sedikit lebih rendah dari tahun 2007. Hal ini dkarenakan adanya penurunan

permintaan pada triwulan terakhir tahun 2008.

(15)

14

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Benang Polyester.

Pada tahun 2008, Produksi benang polyester dunia mengalami kenaikan sebesar 19,7 juta

ton mencatat pertumbuhan sekitar 13% dari tahun sebelumnya. Produksi benang

polyester sedikit lebih tinggi jika dibanding dengan produksi tahun 2007. Walaupun

terjadi perlambatan dalam pasar domestik maupun ekspor pada triwulan terakhir tahun

2008, secara keseluruhan volume penjualan benang polyester pada tahun 2008 sedikit

lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2007.

Fashion Fabrics / Performance Fabrics

Divisi kain berhenti beroperasi dengan kapasitas yang rendah karena tidak tersedianya

modal kerja. Polysindo menjalankan produksi performance fabric sejak pertengahan

tahun melalui perjanjian pembiayaan produksi dengan anak perusahaannya, yaitu

Texmaco Jaya.

(16)

15

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Jenis Produk

Jenis produk Perseroan meliputi :

Produk

Tipe

Penggunaan

1. PTA (Purified Terepthalic Acid) Bahan baku polyester Chips 2. Polyester Chips Semi-Dull

Super Bright Cationic Dyeable Optical Bright

Benang filament/staple fiber Benang filament/staple fiber Benang filamen/

Polyester Staple Fiber Benang filament 3. Polyester staple fiber Normal

Dope Dyed

Spun Yarn Non Woven Fibre Fill

Spun yarn/Dope dyed yarn 4. Polyester Filament Yarn Normal

Dope Dyed Cationic Micro filament Hi filament Differential Shrinkage

Pakaian jadi – Formal dan Kasual Automotive textiles

Upholstery

Peralatan rumah tangga Technical fabrics

Light luminous fabrics for sportswear Apparel fabrics with melange effect Super fine apparel fabrics with cotton tencel feel

Fine apparel fabrics Fine apparel fabrics

5. Fabrics Dress Material Suiting Material High performance Fabrics

Pakaian wanita berkualitas tinggi Pakaian laki-laki

Pakaian sehari-hari, pakaian olah

Raga musim dingin, baju olah raga, pakaian anak-anak

(17)

16

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Pemasaran dan Distribusi

Polysindo masih terus berupaya untuk tetap memelihara dan meningkatkan pangsa pasar

dalam negeri untuk produk benang polyester dan serat polyester. Walaupun penekanan

diberikan pada perluasan pasar domestik, Polysindo terus mengembangkan pasar ekspor

untuk meningkatkan produk dan penjualan dengan penekanan pada pengembangan

produk khusus ke pasar negara-negara maju.

Sumber Daya Manusia

Perseroan masih terus mengoptimalkan tenaga kerja yang ada sejalan dengan penggunaan

kapasitas yang ada. Perseroan tetap menjalin hubungan yang harmonis dengan para

pekerja dan serikat pekerja. Perseroan terus membangun Strategi Sumber Daya Manusia

agar serasi dengan perubahan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.

Perseroan menerapkan berbagai skema untuk memberikan penghargaan terhadap

karyawan yang berhasil dan peningkatan karir terhadap seluruh karyawan. Jumlah

karyawan Polysindo pada tahun 2008 tercatat sejumlah 2.756 orang.

Lingkungan

Perseroan mentaati semua Peraturan Pemerintah dalam upaya mencegah polusi

lingkungan, dengan Badan Pengendali Lingkungan (Bapedal) sebagai lembaga yang

berwenang.

Lokasi dan Jenis Aktiva Tetap Yang Bernilai Lebih Dari 5% dari Total Aktiva

Perseroan memliki beberapa aktiva yang bernilai lebih dari 5% dari jumlah aktiva

Perseroan. Untuk Polysindo, aktiva yang sebagian besar berbentuk tanah, mesin, dan

bangunan, termasuk pabrik PTA, fasilitas polymer, mesin fiber dan alat-alat pembuat

benang ini, berlokasi di Kaliwungu, Jawa Tengah, dan Karawang, Jawa Barat. Untuk

Texmaco Jaya, aktiva tersebut terletak di Karawang, Jawa Barat dan Pemalang, Jawa

Tengah. Aktiva Texmaco Jaya meliputi tanah, bangunan dan mesin termasuk

mesin-mesin tenun dan alat-alat persiapan dan penyempurnaan, serta mesin-mesin-mesin-mesin tekstil

lainnya.

Aktiva Tetap Yang Dijaminkan

Polysindo memiliki fasilitas produksi di Karawang dan Kaliwungu. Tanah seluas 15,9

hektar, bangunan, pabrik, dan peralatan yang berlokasi di Kaliwungu dijadikan jaminan

kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Tanah seluas 26,62 hektar dan

fasilitas produksi di Karawang, dijaminkan kepada pemegang Guaranteed Secured Notes.

(18)

17

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Kebijakan Dividen

Di masa lalu pembayaran dividen dilakukan oleh Perseroan setelah mendapat persetujuan

dari pemegang saham dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham.

Akan tetapi mengingat kondisi keuangan Perseroan saat ini , maka Polysindo tidak

membagikan dividen dalam tahun 2008.

Kinerja Harga Saham

Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4 2007 Tertinggi Terendah Volume 2008 Tertinggi Terendah Volume (Rp) (Rp) (Saham) (Rp) (Rp) (Saham) 100 30 490,783,000 700 50 240.823.054 100 64 1,237,041,500 360 119 179.555.500 132 74 11,395,737,500 166 50 56.801.175 129 50 10,116,348,500 54 50 16.264.000

Kegiatan Pembiayaan dan Status Restrukturisasi

Restrukturisasi hutang berjaminan belum dapat diselesaikan dan Polysindo karena sedang

menunggu tanggapan dari PPA. Damiano Investment BV, yang merupakan pemegang

saham mayoritas Perseroan, juga pemegang moyoritas surat utang berjaminan selain

porsi kepemilikan PPA. Damiano Investments BV telah menyediakan fasilitas modal

kerja dan Fasilitas Letter of Credit untuk penyediaan bahan baku. Hal ini sangat

membantu Polysindo untuk tetap dapat mempertahankan kapasitas terpakai dan fasilitas

produksi yang ada. Dengan ketatnya modal kerja, pada bulan Januari 2009, Polysindo

menyampaikan dan telah menerima persetujuan dari para kreditur tidak berjaminan untuk

menunda pembayaran pertama terhadap utang tidak berjaminan yanng jatuh tempo pada

15 Februari 2009. Mayoritas dari Kreditur utang yang tidak berjaminan setuju memenuhi

permintaan Polysindo untuk menunda pembayaran hingga bulan Februari 2012. Damiano

juga menghapuskan fee yang terhutang atas Fasilitas Letter of Credit selama tahun 2007.

(19)

18

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Damiano Investment BV, yang merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan dan

juga Pemegang surat utang berjaminan telah memberikan pemberi failitas modal kerja

perseroan, Damiano juga memberikan fasilitas Letter of Credit untuk pengadaan bahan

baku.

Perseroan mempunyai empat anak perusahaan yaitu : PT Texmaco Jaya Tbk. (Texmaco

Jaya), Polysindo International Finance Company BV. (PIFC), Polysindo Mauritius Ltd

dan PT. Eastindo Polymertama (Eastindo).

PT. Texmaco Jaya Tbk (Texmaco Jaya)

Texmaco Jaya mempunyai fasilitas produksi pertenunan, perajutan, pencelupan dan

peyempurnaan baik Fasihion fabrics dan Performance Fabrics. Devisi Fashion tidak

berjalan karena tidak mempunyai modal kerja. Polysindo memiliki penyertaan sebesar

92% saham Texmaco Jaya. Saham-sahamnya telah dihapuskan pencatatannya dari Bursa

Efek Indonesia terhitung sejak 10 Oktober 2008.

Polysindo International Finance Company B.V (Polysindo Finance) dan Polysindo

(Mauritius) Ltd.

Polysindo Finance dan Polysindo Mauritius adalah anak perusahaan yang 100%

sahamnya dimiliki oleh PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk dan berfungsi sebagai institusi

pendanaan bagi perseroan. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara

Indonesia dan Mauritius saat ini telah berakhir. Oleh karena itu, Perseroan sedang

melakukan upaya likuidasi terhadap Polysindo (Mauritius) Ltd.

PT. Eastindo Polymertama (Eastindo)

Eastindo pada awalnya didirikan untuk mengembangkan produksi PTA dan Polymer di

Karawang, yang kemudian pelaksanaannya berubah langsung dilakukan oleh Polysindo

sendiri. Karena Eastindo tidak melakukan kegiatan apapun maka Perseroan berencana

akan menutup Eastindo.

(20)

19

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Umum

Pendapatan usaha Perseroan terdiri dari penjualan benang filament, staple fiber, polyester

chips dan performance fabric, baik ditujukan untuk pasar domestik maupun ekspor.

Jumlah penjualan dalam tahun 2008 meningkat dibanding dengan penjualan tahun

sebelumnya meskipun terjadi penurunan harga jual barang jadi pada kuartal akhir tahun

2008 sebagai dampak dari penurunan harga bahan baku. Perseroan masih melanjutkan

penyediaan fasilitas modal kerja dari pemegang saham mayoritas dan dari dana

pre-finance. Nilai tukar Rupiah melemah pada triwulan terakhir tahun 2008 dan berada pada

kisaran Rp10.950 per US$1 pada 31 Desember 2008 jika dibanding dengan Rp9.419 per

US$1 pada tahun 2007

Kinerja Perseroan

Pendapatan

Pada tahun 2008, penjualan bersih mencapai Rp3.740,56 milyar dibanding dengan

Rp3.639,10 milyar pada tahun 2007. Penjualan bersih mengalami peningkatan sebesar

2,8%. Penjualan ekspor mencapai Rp951,10 milyar atau 25,4% dari penjualan bersih

sedangkan penjualan domestik mencapai Rp2.789,4 milyar atau 74,6% dari penjualan

bersih.

Pendapatan lainnya sebesar Rp 10,3 milyar diperoleh dari penjualan bahan tidak

langsung dan penjualan barang sisa.

Laba (Rugi) Kotor

Perseroan mencatat rugi bersih sejumlah Rp 217,81 milyar pada tahun 2008 dibanding

Rp140,3 milyar pada tahun 2007. Tingginya rugi kotor disebabkan oleh menurunnya

harga barang jadi dan dampak dari persediaan pada triwulan terakhir tahun 2008

meskipun perolehan marjin masih lebih baik dari tahun 2007 hingga triwulan ketiga.

Laba/(Rugi) Usaha

Rugi usaha tahun 2008 sejumlah Rp 518,2 milyar jika dibandingkan dengan sejumlah

Rp430,1 milyar pada tahun 2007. Beban penjualan, dan Beban administrasi umum pada

tahun 2008 sejumlah Rp300,4 milyar dibanding dengan Rp289,9 milyar pada tahun 2007.

Perseroan dapat menjaga beban pabrikasi pada tingkat persentase yang sama dari

penjualan seperti yang dicapai tahun sebelumnya.

(21)

20

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Rugi bersih

Perseroan mencatat rugi bersih sejumlah Rp2.282,10 milyar pada tahun 2008 dibanding

dengan Rp892,6 milyar pada tahun 2007. Peningkatan rugi bersih disamping disebabkan

oleh meningkatnya rugi usaha pada tahun 2008, dan juga disebabkan oleh kerugian nillai

tukar rupiah yang mencapai Rp1.631,3 milyar pada tahun 2008 jika dibandingkan dengan

kerugian sejumlah Rp 430,9 milyar pada tahun 2007. Hal ini disebabkan Rupiah yang

terdepresiasi pada tahun 2008 ke Rp 10.950 per US $ dibanding Rp 9.419 per US $ pada

tahun 2007.

Pendapat Auditor

Akuntan independen memberikan pendapat wajar dengan pengecualian terhadap laporan

keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Hal ini

terutama disebabkan tidak adanya jawaban konfirmasi dari hutang-hutang anak

perusahaan dan tidak mencukupinya cadangan penghapusan piutang usaha dan piutang

lain-lain dari pihak yang terafiliasi. Perseroan akan memperhatikan untuk mencadangkan

penghapusan piutang usaha dan piutang pada pihak yang terafiliasi setelah selesainya

restrukturisasi hutang berjaminan.

Risiko Usaha

Skenario Perekonomian

Tahun 2008 merupakan tahun yang penuh tantangan, harga minyak mentah dunia turun

dari US$ 140 per barel ke US $ 50 per barel pada triwulan terakhir tahun 2008. sejalan

dengan hal ini harga bahan baku untuk Paraxylene menurun secara drastis dan tak

terkendali. Perseroan dapat mengatasi tingginya harga bahan baku dalam pencapaian

EBITDA induk perusahaan hingga US $12 juta hingga triwulan ketiga tahun 2008.

Meskipun demikian penurunan harga jual pada triwulan terakhir tahun 2008 berdampak

negatif terhadap penilaian persediaan dan berpengaruh terhadap EBITDA negatif sekitar

US 5,6 juta pada triwulan terakhir tahun 2008. Dengan demikian EBITDA netto untuk

tahun tersebut adalah hanya US $ 6,4 juta.

Dengan stabilnya harga bahan baku pada triwulan pertama tahun 2009 yang dibarengi

dengan menguatnya permintaan terhadap produk Perseroan menjadikan kinerja triwulan

pertama akan lebih baik dari yang diperkirakan, Namun demikian dengan masih

berlangsungnya resesi perekonomian global, masih sulitk untuk meprediksi posisi

permintaan dan penawaran dari bahan baku dan barang jadi polyester.

(22)

21

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Restrukturisasi Hutang

Restrukturisasi hutang berjaminan belum dapat diselesaikan dan Polysindo masih

menunggu tanggapan dari PPA. Damiano Investment BV adalah pemegang saham

mayoritas dan juga memiliki hutang berjaminan selain porsi kepemilikan PPA. Damiano

Investment BV, telah memberikan fasilitas modal kerja dan fasilitas Letter of Credit

(L/C) dalam pengadaan bahan baku. Hal ini akan sangat membantu Polysindo dalam

mempertahankan kapasitas terpakai dari fasilitas produksi yang ada.

Dengan ketatnya posisi modal kerja yang ada, pada bulan januari 2009 Polysindo telah

menyampaikan dan telah disetujui oleh kreditur tidak terjamin untuk melakukan

penundaan atas pembayaran cicilan pertama dari Surat utang yang tidak terjamin yang

jatuh tempo tanggal 15 Februari 2009. Mayoritas pemegang Surat utang telah menyetujui

permintaan Polysindo untuk menunda pembyaran hingga Februari 2012. Damiano

Investment BV juga telah menghapuskan fee atas fasilitas Letter of Credit yang

diberikannya untuk tahun 2007.

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Perseroan berusaha mematuhi berbagai peraturan dan ketentuan seperti Undang-Undang

Perseroan Terbatas Indonesia serta berbagai peraturan dan ketentuan Pasar Modal yang

berlaku dan peraturan-peraturan Bursa.

Pada bulan Februari 2008 pemegang saham telah menyetujui reverse split saham dengan

ratio 20 : 1 sebagai bagian dari rencana restrukturisasi Polysindo. Revesre split saham

menjadikan jumlah saham sesuai dengan kondisi pasar untuk menjadikan saham-saham

lebih likuid.

Perseroan juga berusaha untuk memberikan penjelasan tentang informasi yang material

kepada pemegang saham maupun publik.

Perseroan akan terus meningkatkan layanan agar dapat memberikan informasi yang lebih

transparan dan wajar kepada pemegang saham maupun publik.

Corporate Social Responsibility (CSR)

Polysindo banyak melakukan kegiatan sosial disekitar dua lokasi perusahaan untuk

meningkatkan dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekelilingnya. Berbagai

skema dilakukan seperti pemberian obat-obatan, vaksinasi, makanan bayi, kebutuhan

pokok seperti beras, minyak tanah telah dilaksanakan secara regular.

Pembangunan Sekolah hingga tingkat Sekolah Menengah telah berjalan baik yang berada

di Karawang maupun Semarang dan beasiswa telah diberikan kepada pelajar yang tidak

mampu. Polysindo secara proaktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di

sekitar perusahaan dan memiliki tanggung jawab sosial dalam meningkatkan

perekonomian di wilayah tersebut.

(23)

22

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Informasi Perseroan

Tanggal Pendirian

15 Pebruari 1984

Pencatatan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

1. Penawaran Umum pada bulan Februari 1991

Pencatatan terbatas (partial listing) untuk 24.000.000 saham pada tanggal 12 Maret 1991 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

2. Pencatatan di Bursa pada bulan Januari 1992.

Perseroan mencatatkan seluruh saham sejumlah 68.000.000 saham pada tanggal 3 Januari 1992 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Jumlah keseluruhan saham

Perseroan yang tercatat adalah 92.000.000 saham. 3. Penawaran Umum Terbatas I pada bulan Oktober 1993.

Antara tanggal 1 Nopember 1993 dan 3 Januari 1994, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas perdana dengan menawarkan 184.000.000 saham. Setelah Penawaran Umum ini, jumlah saham Perseroan yang tercatat adalah sebesar 276.000.000 saham.

4. Pemecahan Saham pada bulan Maret 1995.

Dengan adanya pemecahan saham pada tanggal 27 Maret 1995, jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya adalah sebesar 552.000.000 saham.

5. Saham bonus dan saham dividen pada bulan April 1995.

Pada tanggal 12 April 1995 dan 17 April 1995, sejumlah 552.000.000 saham bonus dan saham dividen telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dengan demikian, jumlah saham yang tercatat pada kedua bursa tersebut adalah sebesar 1.104.000.000 saham. 6. Penawaran Umum Terbatas II pada bulan Juni 1996

Melalui Penawaran Umum Terbatas II pada tanggal 10 Juni 1996, Perseroan mencatatkan 1.104.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, sehingga total saham yang tercatat adalah 2.208.000.000 saham.

(24)

23

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

7. Penawaran Umum Terbatas III pada bulan Desember 1997.

Pada tanggal 24 Desember 1997, Perseroan menawarkan 2.185.920.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setelah Penawaran Umum Terbatas III ini, total saham yang tercatat adalah sejumlah 4.393.920.000 saham.

8. Konversi Hutang menjadi saham pada bulan September 2006.

Polysindo telah memperoleh persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 43.144.238.750 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang merupakan bagian dari konversi hutang yang telah mendapatkan persetujuan dari Pengadilan Niaga. Hingga tanggal 31 Desember 2006, Polysindo telah mengeluarkan 36.093.831.290 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang telah mengajukan permintaan penukaran saham kepada Perseroan. Polysindo juga telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 40.340.241.250 saham yang akan dikeluarkan kepada kreditur berjaminan sesuai dengan proposol restrukturisasi bagi kreditur berjaminan (”SDRP”). Polysindo belum mengeluarkan saham-saham tersebut hingga tanggal 31 Desember 2007. 9. Reverse Split Saham pada bulan Februari 2008.

Polysindo melakukan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dilakukannya reverse split saham yang dilakukan dengan rasio 20 : 1 dan meurut akta notaris Sutjipto, SH No, 91 tanggal 21 Februari 2008 tentang perubahan anggaran dasar perusahaan, modal saham perseroan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terbagi atas 12.357.255.040 lembar saham.

(25)

24

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK Jumlah saham yang tercatat per 31 Desember 2008

2.376.907.937

Susunan Modal per 31 Desember 2008

Seri A

Modal Dasar Rp. 8.500.000.000.000,-

Nilai Nominal per Saham Rp. 10.000,-

Modal Disetor Rp. 2.196.960.000.000,-

Seri B

Modal Dasar Rp. 7.333.031.040.000,-

Nilai Nominal per Saham Rp. 1.000,-

Modal Disetor Rp. 0,-

Seri C

Modal Dasar Rp. 166.968.960.000,-

Nilai Nominal per Saham Rp. 40,-

Modal Disetor Rp. 86.288.477.000,-

Pemegang Saham

Damiano Investment 60,70%

PT. Multikarsa Investama* 5,53%

Masyarakat 33,77%

• Pemindahan saham-saham dari PT. Multikarsa Investama kepada PT. Bina Prima Perdana dalam rangka restrukturisasi dengan pihak BBPN. Pencatatan pada PT. Bursa Efek Jakarta masih belum diselesaikan.

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Robert Clive Appleby

Komisaris Christopher Ian Teague

Komisaris Christopher Robert Botsford

Komisaris Robert McCharthy

Komisaris Independen Timbul T. Lubis, SH, LLM

Komisaris Independen Dono Iskandar Djojosubroto

Dewan Direksi

Direktur Utama Vasudevan Ravi Shankar

Direktur Drs. Masjhud Ali, MBA

Direktur Seeniappa Jegatheesan

Direktur Peter Stanley Grant

Direktur Peter Vinzenz Merkle

Kegiatan Perseroan

Bergerak pada industri PTA, Polymer, Polyester Fiber, Benang Filament dan kain sintetis dan pakaian jadi.

(26)

25

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK Kapasitas Produksi per 31 Desember 2008

Purified Terepthalic Acid (PTA) 340.000 ton/tahun

Polyester Chips 330.400 ton/tahun

Polyester Staple Fibre 140.000 ton/tahun

Polyester Filament Yarn 140.000 ton/tahun

Fabric 78.000.000 yard/tahun

Kantor Perwakilan

The East Building Lantai 35 Unit 5-6-7

Jl. Lingkar Mega Kuningan Blok E3.2 Kav 1

Jakarta 12950

Tel :

(62-21)

579-38555

Fax : (62-21) 579-38565

Kantor Terdaftar

Desa Nolokerto

Kecamatan Kaliwungu, Kendal

Tel : (62-24) 866-0272

Fax : (62-24) 866-0275

Fasilitas Pabrik

Pabrik 1 :

Pabrik 2 :

Desa Kiara Payung,

Jl. Raya Kaliwungu Km. 19

Kecamatan Klari, Karawang

Kendal, Semarang

Jawa Barat-Indonesia

Jawa Tengah-Indonesia

Tel : (62-267) 431-971

Tel : (62-24) 866-0272

Fax: (62-267) 431-975

Fax: (62-24) 866-0275

Biro Administrasi Efek

PT. Datindo Entrycom

Wisma Dinners Club Anex

Jl. Jend. Sudirman 34-35

Jakarta 10220

Kantor Akuntan Publik Terdaftar

Hendrawinata Gani & Hidayat

Indonesian Member of Grant Thornton International

Wisma Dharmala Sakti Lt18

Jl. Jend. Sudirman 32

Jakarta 10220, Indonesia

Tel : (62-21) 570-7997

Fax : (62-21) 570-7996

(27)

26

Laporan Tahunan 2008 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Laporan Tahunan ini ditanda-tangani oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

PT Polysindo Eka Perkasa Tbk.

Robert Clive Appleby

Komisaris Utama

Vasudevan Ravi Shankar

Direktur Utama

Christopher Ian Teague

Komisaris

Drs. Masjhud Ali MBA

Direktur

Christopher Robert Botsford

Komisaris

Seeniappa Jegatheesan

Direktur

Robert McCarthy

Komisaris

Peter Stanley Grant

Direktur

Timbul Thomas Lubis, SH LLM

Komisaris Independen

Peter Vinzenz Merkle

Direktur

Dono Iskandar Djojosubroto

Komisaris Independen

(28)
(29)

Laporan Keuangan Konsolidasi dan

Laporan Auditor Independen

PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan

Anak Perusahaan

(30)

DAFTAR ISI

Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Halaman Laporan Keuangan Konsolidasi

Neraca Konsolidasi 1

Laporan Laba Rugi Konsolidasi 4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 5

Laporan Arus Kas Konsolidasi 6

(31)
(32)
(33)
(34)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2008 dan 2007

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

1 A S E T Catatan 2 0 0 8 2 0 0 7 (Disajikan Kembali) Rp Rp ASET LANCAR

Kas dan setara kas 3c,4,44 26.398.681.172 31.509.078.109

Investasi jangka pendek 3d,5 3.500.000.000 3.500.000.000

Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 211.542.850.363

pada tahun 2008 dan Rp 195.395.374.838 pada 3e,6,43,44

tahun 2007

Pihak ketiga 265.669.372.676 283.930.368.355

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 428.193.041.978 431.962.991.840

Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 878.647.275

pada tahun 2008 dan 2007. 7 4.088.136.587 5.577.096.016

Persediaan 3f,8 416.111.542.691 464.524.320.560

Uang muka pembelian 43 180.107.563.213 142.125.934.051

Pajak dibayar di muka 3o,20a 59.527.168.257 57.640.845.467

Biaya dibayar di muka 8.697.828.193 7.832.123.149

Jumlah aset lancar 1.392.293.334.767 1.428.602.757.547

ASET TIDAK LANCAR

Piutang hubungan istimewa 9,43,44 645.281.070.987 634.026.438.215

Aset pajak tangguhan 3o,20d 44.811.681.005 44.448.146.715

Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 3c,10,44 19.626.127.328 17.675.041.856

Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 7.957.224.020.308 tahun 2008 dan Rp 7.426.482.113.317 pada

tahun 2007 3g,h,i,11 2.802.157.309.417 3.314.897.325.207

Uang muka investasi dalam proyek

perusahaan patungan 12 5.914.525.920 5.914.525.920

Aset lain-lain 13 2.906.140.583 2.617.880.421

Jumlah aset tidak lancar 3.520.696.855.240 4.019.579.358.334

(35)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

2

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)

Catatan 2 0 0 8 2 0 0 7 (Disajikan Kembali) Rp Rp KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank 14,44 563.065.672.758 492.737.107.725 Hutang terjamin 15,44 10.772.697.204.168 9.398.371.873.971

Pinjaman jangka pendek 16,44 369.146.883.725 332.577.300.868

Wesel bayar 17,44 213.771.170.571 189.059.168.993

Hutang usaha 18,43,44

Pihak ketiga 195.468.813.158 207.971.874.071

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 62.579.571.857 59.725.097.513

Hutang pembelian aset tetap 19,44 333.714.938 287.055.800

Hutang pajak 3o,20b 24.512.438.855 20.674.632.862

Beban masih harus dibayar 21,44 870.601.741.466 687.922.992.528

Bagian hutang sewa guna usaha yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun 3h,25 47.095.745.337 40.605.132.818

Bagian hutang kredit pembiayaan yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun 26 268.263.996 144.999.996

Hutang lancar lain-lain 44 115.855.929.136 154.601.014.430

Jumlah kewajiban lancar 13.235.397.149.965 11.584.678.251.575

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang tidak terjamin dan wesel bayar 22,44 213.983.222.773 180.369.091.603

Pinjaman modal kerja 23,44 397.243.266.705 273.373.940.356

Hutang hubungan istimewa 24,43 14.882.901.689 14.868.901.689

Kewajiban pajak tangguhan 3o,20d 228.403.315.906 296.052.805.083

Hutang kredit pembiayaan 26 153.462.516 169.166.674

Cadangan uang jasa karyawan 3l,30 51.383.149.755 40.890.401.313

(36)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

3

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)

Catatan 2 0 0 8 2 0 0 7

(Disajikan Kembali)

Rp Rp

EKUITAS (DEFISIENSI)

Modal saham

Modal dasar 12.357.255.040 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 per saham untuk Seri A, Rp 1.000 per saham untuk Seri B dan Rp 40 per saham untuk Seri C pada tahun 2008, dan 247.145.100.800 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham untuk Seri A, Rp 50 per saham untuk Seri B dan Rp 2 per saham untuk Seri C pada tahun 2007.

Modal ditempatkan dan disetor penuh

219.696.000 saham Seri A dan

2.157.211.950 saham Seri C pada tahun 2008, dan 4.393.920.000 saham Seri A dan 43.144.238.750 saham Seri C pada

tahun 2007. 27 2.283.248.477.500 2.283.248.477.500

Tambahan modal disetor 3j,28 5.586.506.149.053 5.586.506.149.053

Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak

Perusahaan 3j (4.950.019.100) (4.950.019.100)

Selisih kurs karena penjabaran laporan 3n 7.177.880.689 11.290.517.935

Keuangan

Selisih restrukturisasi entitas sepengendali 1c (221.924.188) (221.924.188)

Saldo laba (akumulasi defisit)

Telah ditentukan penggunaannya 31 8.280.000.000 8.280.000.000

Belum ditentukan penggunaannya (17.108.496.843.256) (14.826.373.643.612)

Jumlah ekuitas (defisiensi) (9.228.456.279.302) (6.942.220.442.412)

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

(37)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

4 Catatan 2 0 0 8 2 0 0 7 (Disajikan Kembali) Rp Rp PENDAPATAN USAHA Penjualan bersih 3m,34,43 3.740.569.008.582 3.639.104.333.989

Pendapatan usaha lainnya 3m,35 10.387.360.779 4.640.838.842

Jumlah pendapatan usaha 3.750.956.369.361 3.643.745.172.831

BEBAN POKOK PENJUALAN 3m,36,43 (3.968.767.722.547) (3.784.005.103.602)

RUGI KOTOR (217.811.353.186) (140.259.930.771)

BEBAN USAHA

Beban penjualan 3m,38 (156.673.495.103) (151.341.049.894)

Beban umum dan administrasi 3m,39 (143.732.630.590) (138.540.088.654)

Jumlah beban usaha (300.406.125.693) (289.881.138.548)

RUGI USAHA (518.217.478.879) (430.141.069.319)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga 41 555.812.235 520.699.708

Laba atas penjualan aset tetap, bersih 11 70.000.000 52.000.000

Beban penyusutan atas aset tetap 11 (11.001.054.330) –

Beban penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan

11 (14.690.222.572) (34.141.495.767)

Beban bunga dan administrasi bank 40 (47.163.560.518) (57.477.620.183)

Cadangan untuk biaya pendanaan pinjaman bank 14 (144.360.174.669) –

Rugi kurs, bersih 3n (1.631.330.617.988) (430.995.450.470)

Penyelesaian atas klaim asuransi 32 97.453.652 108.597.807

Pendapatan lain-lain, bersih 42 15.903.619.913 14.487.862.673

Jumlah beban lain-lain, bersih (1.831.918.744.277) (507.445.406.232)

RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (2.350.136.223.156) (937.586.475.551)

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 3o

Kini 20c – –

Tangguhan 20d 68.013.023.512 44.977.272.856

Jumlah penghasilan pajak 68.013.023.512 44.977.272.856

RUGI BERSIH (2.282.123.199.644) (892.609.202.695)

(38)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

5

Saldo laba (akumulasi defisit)

Catatan Modal saham

Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih restrukturisasi entitas sepengendali Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas (defisiensi) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 31 Desember 2006 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 12.358.338.688 (221.924.188) 8.280.000.000 (13.933.764.440.917) (6.048.543.418.964)

Selisih kurs karena penjabaran

Laporan keuangan – – – (1.067.820.753) – – – (1.067.820.753)

Rugi bersih periode berjalan

(disajikan kembali) – – – – – – (892.609.202.695) (892.609.202.695)

Saldo per 31 Desember 2007

(disajikan kembali) 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 11.290.517.935 (221.924.188) 8.280.000.000 (14.826.373.643.612) (6.942.220.442.412)

Selisih kurs karena penjabaran

Laporan keuangan – – – (4.112.637.246) – – – (4.112.637.246)

Rugi bersih periode berjalan – – – – – – (2.282.123.199.644) (2.282.123.199.644)

(39)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

6

Catatan 2 0 0 8 2 0 0 7

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari pelanggan 3.714.799.265.496 3.196.395.652.257

Pembayaran kas kepada pemasok (2.788.943.893.794) (2.569.963.578.530)

Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan (118.696.059.286) (104.390.116.850)

Penerimaan dan pembayaran kas operasi lainnya, bersih (792.503.549.079) (435.297.678.052)

Kas yang diperoleh dari operasi 14.655.763.337 86.744.278.825

Penghasilan bunga 558.136.929 522.105.721

Pembayaran bunga dan administrasi bank (26.267.848.928) (9.501.546.367)

Penerimaan dan penyelesaian atas klaim asuransi 32 97.453.652 324.140.362

Pembayaran pajak penghasilan (26.714.303.661) (48.958.596.024)

Penerimaan hasil restitusi pajak 3.341.410.551 30.906.063.093

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas operasi (34.329.388.120) 60.036.445.610

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan aset tetap 11 70.000.000 52.000.000

Pembelian aset tetap 11 (18.157.691.202) (5.678.342.675)

Pengurangan (penambahan) aset lain-lain (285.045.149) 31.790.660

(40)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

7

Catatan 2 0 0 8 2 0 0 7

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan hutang bank 14 4.490.340.544 100.351.903.974

Pembayaran pinjaman jangka pendek 16 1.613.850.000 8.651.488.539

Pembayaran hutang sewa guna usaha (119.155.125 ) (205.885.000)

Pembayaran hutang hubungan istimewa 42.765.339.167 (427.013.984.399)

Penerimaan piutang hubungan istimewa (9.965.632.366 ) 257.008.519.548

Penerimaan dari pinjaman modal kerja 23 7.882.390.000 –

Pembayaran fasilitas kredit pembiayaan (107.588.842 ) (157.090.000)

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas pendanaan 46.559.543.378 (61.365.047.338)

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (6.142.581.093 ) (6.923.153.743)

PENGARUH SELISIH KURS 1.032.184.156 (2.138.784.640)

SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4 31.509.078.109 40.571.016.492

SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 4 26.398.681.172 31.509.078.109

AKTIVITAS PENDANAAN DAN INVESTASI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS :

Perolehan aktiva tetap pemilikan langsung melalui

hutang kredit pembiayaan 11,26 346.628.000 580.000.000

Kapitalisasi beban bunga menjadi hutang tidak

(41)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 Desember 2008 dan 2007

8

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984 dari Januar Tirtaamidjaja, SH, notaris di Jakarta. Undang-undang diatas telah diubah dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6107.HT.01.01.TH.84 tanggal 26 Oktober 1984 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3247 Berita Negara Republik Indonesia No. 72 tanggal 7 September 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No.91 tanggal 21 Pebruari 2008 oleh notaris Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan nilai nominal saham atau penurunan jumlah saham Perusahaan. Dan perubahan ini untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007. Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-10588.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3 Maret 2008.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahan adalah terutama meliputi industri kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta industri tekstil lainnya. Perusahaan berkedudukan di Kendal, Jawa Tengah dengan pabrik yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah dan Karawang, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung “The East”, Lantai 35, Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E-3 No. 1, Jakarta. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1986. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan didalam dan diluar negeri, diantaranya ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (Grup) Texmaco.

b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan

• Pada tanggal 14 Desember 1990, Perusahaan menawarkan 12.000.000 sahamnya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekarang dikenal dengan Bursa Efek Indonesia.

• Pada tanggal 8 Oktober 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), dengan suratnya No S-1738/PM/1993, untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 184.000.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 1 Nopember 1993.

• Pada tanggal 15 Desember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM, No S-2027/PM/1994, perihal efektifnya perubahan nilai nominal per saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham.

(42)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007

9

1. U M U M (Lanjutan)

b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan (Lanjutan)

• Pada tanggal 20 Mei 1996, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM, dengan suratnya No S-778/PM/1996, untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.104.000.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 10 Juni 1996.

• Pada tanggal 11 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM, dengan suratnya No S-2844/PM/1997, untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 2.185.920.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 5 Januari 1998.

• Pada tahun 1994, Perusahaan menerbitkan Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 yang dicatat di Bursa Efek Luxembourg. Pada tahun 1996, Perusahaan menawarkan kepada pemegang Unsecured Senior Notes untuk menukarkan Notes tersebut dengan Guaranteed Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 yang diterbitkan oleh PIFC dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin. Wesel ini dicatat di Bursa Efek Luxembourg.

• Pada tahun 1996, PIFC, dengan Perusahaan sebagai penjamin, menerbitkan Secured Floating Rate Notes sebesar US$ 50.000.000 dan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 260.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.

• Pada tahun 1997, PIFC, dengan Perusahaan sebagai penjamin, menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 250.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.

• Sebelum Januari 2000, wesel bayar yang dikeluarkan oleh PIFC sudah tidak tercatat (delisted) dari Bursa Efek Luxembourg.

• Mulai bulan Desember 2004, seluruh saham Perusahaan sejumlah 4.393.920.000 disuspensi sehubungan dengan tuntutan pailit terhadap Perusahaan dan keterlambatan menyerahkan laporan keuangan Perusahaan. Saham-saham Perusahaan tetap disuspensi walaupun Perusahaan telah lepas dari pailit. Akan tetapi Perusahaan berusaha untuk keluar dari suspensi ini dengan menyerahkan rencana langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Perusahaan. Kemudian, pada bulan Juli 2006, saham-saham Perusahaan telah diperdagangkan kembali.

• Pada tahun 2006, Perusahaan telah melakukan konversi atas hutang tidak terjamin sebagai bagian dari implementasi perjanjian perdamaian yang telah diputuskan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan menerbitkan sebanyak 43.144.238.750 lembar saham dimana sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia, saham tersebut tidak dapat diperdagangkan dalam waktu 1 tahun. Kemudian, pada bulan Oktober 2007, saham baru tersebut telah diperdagangkan.

Gambar

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun- tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 sampai 2008

Referensi

Dokumen terkait

Fajar Surya Swadaya selama periode Agustus 2019 s/d Juli 2021 tidak terdapat aktivitas kegiatan, tidak terdapat kegiatan penerimaan produk dari mitra yang bertatus sebagai

Pemasukan data pohon ini tidak langsung menggunakan Microsoft Access 2003, tetapi menggunakan Aplikasi inventarisasi pohon yang telah dibuat dalam Microsoft Visual Basic 6.0..

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklim mikro pada perlakuan kepadatan ternak dan ransum dengan imbangan energi dan protein yang berbeda memberikan pengaruh

Skripsi berjudul: Aplikasi Konsentrasi Bubur California dalam Biocoating terhadap Tingkat Serangan Busuk Buah (Phytophthora palmivora Butl.) Pada Tiga Klon

S.Sos PENATA KASUBBAG PERS WAKIL KETUA PROGRAM III. 29

Pengambilan data geometrik jalan dilakukan dengan cara mengukur dimensi jalan dan mendapatkan data jalan dengan alat GPS Garmin 76csx.. 1) Pengukuran dimensi jalan merupakan

Alhamdulillah dengan limpahan rahmat dan taufik-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Semiotika Pesan Dakwah dalam Postingan Akun

KEPUTUSAN ……….*) NOMOR ……….. bahwa berdasarkan Keputusan Wali Kota Palu Nomor … tanggal … tentang Majelis Kode Etik dan Kode Perilaku ASN di Lingkungan