• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low Power Sleep Pada Wearable Device

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low Power Sleep Pada Wearable Device"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

3569

Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low Power Sleep Pada Wearable

Device

Rioadam Sayyid Abidin1, Dahnial Syauqy2, Rizal Maulana3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1rioadam.abidin@gmail.com, 2dahnial87@ub.ac.id, 3rizal_lana@ub.ac.id

Abstrak

Pada saat ini tingkat kejahatan di dunia semakin banyak karena sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan. Salah satu tingkat kejahatan yang sering kita dengar adalah kasus tentang penculikan seseorang ataupun kasus hilangnya seorang ini masih sering terjadi. Untuk menyelesaikan permasalahan mengenai kasus penculikan maupun kasus hilanganya seseorang ini dibuatlah sistem tracking low power pada wearable device ini agar dapat mengurangi tingkat kejahatan mengenai penculikan, dan kasus orang hilang. Sistem tracking lokasi ini didesain sekecil mungkin agar sistem dapat dibawa oleh seorang pengguna sistem dalam berpergian, sistem ini menggunakan U-Blox Neo 6M untuk melakukan tracking lokasi dengan jaringan GPS, SIM 800L digunakan untuk melakukan pengiriman data titik koordinat kepada pelacak melalui SMS dengan jaringan GPRS, arduino NANO untuk mengatur proses input maupun output dari sistem, dan power bank sebagai sumber daya utama yang digunakan sistem. Sistem ini dilengkapi dengan fitur sleep power mode yang dijadikan metode dalam proses pembuatan sistem yang berfungsi untuk menghemat pemakaian daya yang digunakan ketika sistem sedang bekerja. Pelacak dapat mengetahui keberadaan seorang pengguna sistem dengan cara menuliskan kata kunci yang telah ditentukan melalui SMS ke nomor yang digunakan sistem. Dengan menggunakan metode

sleep power ini diharapkan sistem mampu memiliki daya pakai yang lebih lama dan dapat mengurangi

kasus kehilangan seseorang.

Kata kunci: tracking lokasi, arduino NANO, GPS, GPRS, low power sistem Abstract

Currently, criminal rate in the world is increasing because the difficulty of getting work. One of the highest criminal case which we often heard is the case of people abduction or the case of missing people. To reduce this problem, I created a low power location tracking in wearable device for people, location tracking system is designed as small as possible so this device could be carried by the person while they’re going. This system used U-Blox Neo 6M, SIM 800L, Arduino NANO, and a power bank. U-Blox Neo 6M used for the location tracking with GPS network, SIM 800L used to deliver coordinates to the tracker via SMS with GPRS network, Arduino Nano used to configure input process and output process from the system, and power bank as the primary resource which the system used. This system is filled with sleep power mode feature that became the method for the system manufacture which functioned to save the usage of the power when the system is working. Tracker could know the position of the user by writing down a predetermined keyword via SMS to the number that used by system. With this sleep power method expected to be capable of having a longer power usage and capable of reducing the case of missing people.

Keyword: tracking location, arduino NANO, GPS, GPRS, low power system

1. PENDAHULUAN

Global Position System atau biasa disebut dengan (GPS) adalah sistem navigasi yang cara berkomunikasinya menggunakan satelit yang didesain untuk mendapatkan letak kebaradaan

atau posisi sebuah object secara cepat dan akurat (Anonymous, 2015). Dengan cara berkomunikasi, maka satelit GPS akan dapat mengirimkan koordinat yang tepat dibelahan bumi ini. Untuk mengoperasikan GPS, maka butuh beberapa komponen untuk menerima sinyal dari satelit, sinyal yang dapat digunakan

(2)

oleh pengguna secara umum dinamakan GPS Pelacak atau GPS Tracking, dengan menggunakan alat ini maka dimungkinkan pengguna dapat melacak posisi dimanapun berada yang pengguna inginkan untuk memonitoring, contohnya seperti kendaraan, manusia, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time (Sunyoto, 2007)

Pada zaman yang modern ini semakin banyak manusia yang menggunakan jejaring sosial untuk saling mengenal satu sama lain dan mereka selalu ingin menjadi teman yang lebih dekat lagi, khususnya di indonesia. Seiringnya perkembangan teknologi yang semakin maju, tingkat kejahatanpun meningkat dengan berbagai cara, salah satunya dengan penculikan melalui perkenalan sosial media. Tatap muka secara langsung adalah cara berkenalan yang paling sering dilakukan oleh orang pada umumnya, akan tetapi dengan teman jejaring sosial yang ingin berkenalan secara tatap muka inilah yang menjadi kesempatan bagi para pelaku untuk melakukan penculikan, ini dikarenakan kia tidak mengetahui latar belakang mereka dan tujuan mereka berkenalan. Contoh kasus yang terjadi pada tahun 2011 dimana jejaring sosial sedang maraknya digunakan hingga sekarang, terjadi kasus anak yang hilang sebanyak 18 orang, sedangkan pada tahun 2012 meningkat menjadi 27 orang, tentunya setiap tahun akan terus meningkat kasus orang hilang di indonesia ini (Sharing Vision, 2015).

General1Packet1Radio1Service1atau1bias

a1disebut dengan (GPRS) adalah salah satu media teknologi yang memungkinkan untuk melakukan akses ke internet bankan melakukan pengiriman, dan penerimaan data lebih cepat dibandingkan1dengan Circuit1Switch1Data. GPRS mempunyai sebutan lain yang di kenal dengan Global Mobile Internet Protokol (GSM-IP) sistem ini dapat membuat pengguna dapat melakukan digunakan untuk melakukan panggilan suara, dan mengakses internet, selain itu GPRS dapat melakukan pengiriman data berupa email, gambar, World Wide Web,dll (Ummi, 2009).

Sistem low power adalah sistem yang

menerapkan penghematan daya pada setiap komponen yang digunakan tanpa mempengaruhi kinerja atau performance dari sebuah alat tersebut. Pada pengembangan ini, sistem low

power berperan penting dalam pengembangan

sistem. Sistem low power diterapkan pada pengembangan sistem ini agar daya yang di

butuhkan oleh GPS maupun GPRS dapat diminimalisir.

Wearbale devicie adalah mengenai produk

teknologi masa kini yang melekat atau dapat di tempelkan pada tubuh manusia. Beberapa contoh Wearable device adalah seperti kacamata,jam tangan, baju, badgets, gelang, atau sepatu yang mana di dalam perangkat tersebut telah di tambahkan sentuhan teknologi canggih yang berhubungandengan operasi komputer yang memperhatikan estetika dan fungsi yang dapat memberikan1manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Pada sistem ini, alat tracking lokasi menggunakan GPS module yang di hubungkan dengan Arduino Nano, GPRS module digunakan untuk mengirimkan data olahan arduino kepada admin sehingga posisi pengguna dapat diketahui. Wearable device digunakan sebagai salah satu solusi agar sistem dapat dengan mudah digunakan. Parameter yang digunakan pada pengembangan ini adalah tempat lokasi dimana pengguna Wearable device dapat dimonitoring keberadaanya dengan menggunakan GPS tracker. Dengan adanya skripsi ini, penulis berusaha mengembangkan sistem teknologi yang akan digunakan pada

Wearable device supaya lebih optimal dalam

proses pengoprasiannya.

2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Perancangan Sistem

Tahap perancangan konsep sistem ini bertujuan agar perancangan sistem penelitian yang dilakukan menjadi terstruktur. Perancangan sistem pada penelitian ini seperti pada Gambar 1.

Gambar 1 Diagram Blok Sistem

1. GPS berfungsi sebagai sinyal yang akan menangkap sinyal GPS untuk tracking titik koordinat lokasi pengguna.

2. GPRS berfungsi sebagai signal yang akan menangkap signal GPRS untuk mengirikan data titik koordinat lokasi pengguna.

(3)

3. Sistem Low power berfungsi sebagai metode untuk penghematan daya yang akan digunakan, metode ini diterapkan menggunakan sleep mode pada Arduino. 4. Ublox sebagai komponen yang akan

berfungsi untuk mendapatkan signal GPS untuk mendapatkan titik koordinat lokasi pengguna, dan SIM 800L sebagai media yang akan mengirimkan data titik lokasi pengguna sistem melalui SMS.

5. Hasil data tracking lokasi akan dikirimkan melalui SMS yang berisikan link yang terhubung dengan applikasi Google Maps. 2.2 Implementasi Sistem

Tahap pertama implementasi diawali dengan pembuatan alat untuk mengetahui titik koordinat pengguna secara real time dengan menggunakan komponen Ublox Neo 6m untuk mendapatkan signal GPS, sedangkan untuk mendapatkan signal GPRS menggunakan komponen SIM 800L, dan baterai power bank yang berfungsi sebagai sumber daya utama untuk menjalankan keseluruhan sistem. Kemudian pembuatan sistem ini bertujuan untuk mengirimkan data informasi tentang titik koordinat lokasi pengguna sistem secara real time yang diperoleh dari komponen U-Blox Neo 6M untuk mendapatkan titik koordinat, sedangkan untuk mengirimkan data informasi titik koordinat lokasi pengguna sistem akan dikirimkan melalui SIM card provider yang dipasangkan pada komponen SIM 800L. SMS yang diberikan kepada pelacak berisikan data link titik koordinat lokasi pengguna sistem yang dapat terakses langsung dengan aplikasi Google Maps.

Pada tahap ini proses sistem low power digunakan untuk menghemat penggunaan daya yang akan digunakan dalam proses berjalanya sistem. Low power pada sistem ini diterapkan dengan cara menggunakan metode sleep pada SIM 800L, yang dilengkapi dengan Push Button untuk menghidupkan komponen SIM 800L dan akan diberikan proses interupt ataupun adanya inputan yang masuk pada sistem untuk membangunkan sistem dari sleep mode. Sleep mode pada sistem ini diterapkan ketika sistem sedang tidak menerima data inputan atau interupt selama waktu yang telah ditentukan, maka sistem akan secara otomatis akan melakukan mode sleep sampai ada interupt ataupun inputan yang masuk pada sistem.

2.3 Pengujian Sistem

Pengujian dan analisis sistem akan dilakukan untuk mengetahui apakah kinerja dari sistem dan performa keseluruhan sistem yang telah dirancang oleh sesuai dengan spesifikasi kebutuhan yang melandasinya. Pengujian ini akan dilakukan pada kondisi:

1. Sistem diuji pada area terbuka yang tidak terhalang oleh atap ruangan.

2. Sistem diuji dengan menggunakan provider

sim card yang mempunyai sinyal yang kuat.

3. Sistem diuji dengan menggunakan antena penguat sinyal.

4. Wearable device diuji ketahanan dengan benturan dan air.

Pengambilan kesimpulan pada sistem ini dilakukan setelah semua tahapan perancangan, implementasi, pengujian sistem telah selesai dilakukan. Kesimpulan diambil dari hasil pengujian terhadap sistem yang dibuat. Hasil pengujian berguna untuk mengetahui tingkat keakuratan sistem dalam menentukan titik koordinat yang diperoleh dari signal GPS dan GPRS dan mengetahui tingkat performance sebuah sistem dengan menerapkan sistem Sleep

Power Mode pada Arduino.

Pada tahap ini juga berisi saran untuk mengembangkan dan memperbaiki kesalahan yang ada pada Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low power Sleep Pada Wearable device. Hal tersebut dapat memberikan ide pada peneliti selanjutnya untuk menambahkan perangkat keras, perangkat lunak ataupun mengganti metode yang digunakan agar sistem yang dibuat nantinya akan lebih bagus dan sempurna. 3. REKAYASA KEBUTUHAN 3.1 Deskripsi Umum Sistem

Pada bab ini menyajikan seluruh kebutuhan dari sistem agar sistem dapat bekerja sesuai tujuan mulai dari kebutuhan antarmuka pengguna, kebutuhan fungsional sistem, kebutuhan eksternal sistem, dan kebutuhan lainnya. Pada kebutuhan sistem tersebut meliputi aspek input dan output sistem, serta fungsi respon sistem terhadap input dan output dalam proses berjalannya sistem.

(4)

Kebutuhan perangkat lunak pada Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low

power Sleep pada Wearable device ini

dijelaskan melalui Tabel 1.

Tabel 1 Kebutuhan Perangkat Lunak

3.3 Kebutuhan Perangkat Keras

Kebutuhan perangkat keras terdiri dari beberapa komponen pada sistem yang dapat dijelaskan melalui Tabel 2.

Tabel 2 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat

Keras (Hardware)

Fungsi

Power bank

Power bank adalah kumpulan beberapa baterai yang berfungsi sebagai sumber daya utama bagi keseluruhan sistem.

Arduino Nano

Arduino Nano berfungsi sebagai mikrokontroler dan mengatur atau mengolah dari hasil I/O dari keseluruhan sistem.

Antena Penguat

Sinyal

Antena memiliki fungsi untuk menangkap atau mendapatkan signal baik signal GPS maupun GPRS menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Dioda

Dioada memiliki fungsi sebagai penyearah arus yang akan digunakan komponen oleh sim 800L.

U-Blox Neo 6M

Ublox Neo 6m berfungsi sebagai penangkap signal GPS yang akan digunakan untuk mendapatkan data titik koordinat pengguna.

SIM 800L

Sim 800L memiliki fungsi untuk menangkap signal gprs yang akan digunakan untuk mengirimkan data titik koordinat melalui SMS kepada pengguna.

SIM Card

Sebuah Sim Card berfungsi sebagai jaringan yang akan memberikan signal GPRS untuk sim 800L, dan komunikasi antara pengguna dan pelacak..

Hand Phone

(Smart

Phone)

Hand Phone yang berfungsi untuk dapat mengakses titik koordinat yang akan dihasilkan oleh GPS Pelacak melalui sms dan dapat dibuka pada aplikasi Google Maps.

Push Button

Push Button memiliki fungsi untuk melakukan pengiriman data link titik koordinat berupa SMS, kepada nomor telepon admin.

4. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Diagram Blok Sistem

Pada tahap perancangan diagram blok sistem ini akan menjelaskan mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses pembuatan Pengembangan Sistem Tracking

Lokasi Low power Sleep pada Wearable device. Dimulai dari perancangan perangkat keras

system.

Gambaran umum tentang Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low power Sleep pada

Wearable device dapat dilihat pada Gambar 2.

Pada sistem ini menggunakan mikro kontroler Arduino Nano yang akan mengatur keseluruhan sistem pada Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low power Sleep pada Wearable device. Komponen Ublox Neo 6m yang berfungsi sebagai penangkap signal GPS untuk mendapatkan titik koordinat bagi pengguna sistem. Sedangkan komponen SIM 800L yang memiliki fungsi sebagai penangkap signal GPRS Perangkat

Lunak (Software)

Fungsi

Arduino IDE

Berfungsi untuk menulis dan mengupload program pada agar dapat berfungsi sebagai kontroler I/O sebuah sistem.

Library low

power

Pada sistem ini memiliki fungsi untuk menerapkan sistem low power, agar sistem mampu menghemat daya yang akan digunakan sistem tanpa mengurangi performa, disaat sistem sedang berjalan.

Google Maps

Google Maps sebagai aplikasi yang akan membantu pelacak menemukan lokasi pengguna sistem.

(5)

untuk mengirimkan data titik koordinat kepada pelacak melalui SMS yang berisikan data titik koordinat pengguna sistem

4.2 Perancangan Perangkat Lunak

Pada sub-bab ini menjelaskan tentang perancangan perangkat lunak sistem pada bagian setiap perangkat keras yang akan digunakan pada sistem dan perangkat lunak sebagai program utama dalam pembuatan sistem. Pada perancangan Pengembangan Sistem Tracking Lokasi Low power Sleep pada Wearable device ini memiliki beberapa proses secara umum yang dapat dijabarkan melalui flowchart.

Gambar 3 Flowchart Perancangan Sistem Secara Keseluruhan

Pada Gambar 3 menjelaskan bahwa perancangan sistem secara umum pada pengembangan sistem tracking lokasi low power

sleep pada Wearable device ini membutuhkan

beberapa inisialisasi terlebih dahulu seperti inisialisasi untuk sleep mode yang berfungsi untuk mematikan fitur ADC, timer, TWI, SPI, dan BODS. Selain itu sistem ini membutuhkan inisialisasi pada komponen-komponen yang dibutuhkan seperti inisialisasi pada SIM 800L, dan inisialisasi pada U-Blox Neo 6M. Komponen SIM 800L ini berfungsi untuk mendapatkan sinyal GPRS yang akan digunakan untuk mengirimkan data titik koordinat dari

sistem kepada pelacak, sedangkan komponen U-Blox Neo 6M ini berfungsi untuk mendapatkan sinyal GPS yang akan digunakan untuk mendapatkan titik koordinat bagi pengguna sistem ini.

5. PENGUJIAN DAN ANALISIS

5.1 Pengujian Keakuratan Tracking Lokasi Pengujian kali ini dilakukan untuk mengukur keakuratan sistem dalam melakukan

tracking lokasi. Hasil dari tracking lokasi yang

telah didapatkan dengan menggunakan U-Blox Neo 6M akan dibandingkan dengan titik longitude dan titik latitude dari hasil tracking lokasi yang di dapatkan dari aplikasi Google Maps.

Tabel 3 Hasil Pengujian Keakuratan Tracking Lokasi No Hasil pengujian sistem Hasil pengujian Google Maps Latitu de Longitu de Latitu de Longitu de 1 7.953 4300° 112.615 3700° 7.953 4522° 112.6153 471° 2 7.957 9382° 112.590 7375° 7.957 9572° 112.5907 605° 3 7.976 2300° 112.623 7800° 7.976 2505° 112.6238 101° 4 7.975 1990° 112.619 7137° 7.975 2200° 112.6197 317° 5 7.952 1350° 112.620 6250° 7.952 1450° 112.6206 461° 6 7.976 2820° 112.623 6640° 7.976 2937° 112.6236 880° 7 7.976 3860° 112.623 7310° 7.976 4076° 112.6237 521° 8 7.953 6300° 112.609 0400° 7.953 6414° 112.6090 645° 9 7.942 3330° 112.623 9850° 7.942 3547° 112.6239 959° 10 7.953 6600° 112.608 9900° 7.953 6813° 112.6092 770°

Dapat dilihat pada Tabel 3 bahwa hasil pengujian tracking lokasi pada sistem telah dilakukan sebanyak 10 kali pada lokasi yang berbeda-beda, dan mencatat perbedaan antara titik langitude dan titik longitude yang didapatkan dari hasil tracking lokasi

(6)

menggunakan sistem, dengan titik laitude dan titik longitude dari hasil tracking menggunakan aplikasi Google Maps. Setelah itu akan dibandingkan selisih dari titik longitude dan titik latitude dari hasil tracking lokasi.

Tabel 4 Selisih Hasil Tracking Lokasi No

Hasil selisi pengujian sistem

Latitude Longitude 1 0.0000222° 0.0000229° 2 0.0000190° 0.0000230° 3 0.0000205° 0.0000301° 4 0.0000210° 0.0000180° 5 0.0000100° 0.0000211° 6 0.0000117° 0.0000240° 7 0.0000216° 0.0000211° 8 0.0000114° 0.0000245° 9 0.0000217° 0.0000109° 10 0.0000213° 0.0000287° Rata-rata 0.00001804° 0.00002243°

Dari hasil tracking lokasi pengujian yang telah dilakukan pada lokasi yang berbeda-beda dapat dilihat pada Tabel 2 bahwa terdapat perbedaan titik longitude dan latitude yang di dapatkan dari komponen U-Blox Neo 6M pada sistem dengan hasil tracking pada aplikasi Google Maps. Perbedaan hasil tracking lokasi yang dilakukan dengan komponen U-Blox Neo 6M pada sistem ini memiliki tingkat keakuratan yang tinggi jika dibandingkan dengan aplikasi Google Maps, dikarenakan hanya terdapat selesih yang sedikit pada hasil pengujian tacking lokasi. Terdapat rata-rata selisih dari 10 kali percobaan pada titik longitude sebesar 0.00001804° derajat sedangkan untuk titik latitude sebesar 0.00002243° derajat.

5.2 Pengujian Sleep Power Mode

Pengujian Sleep Power Mode ini dilakukan untuk menghemat daya yang akan digunakan sistem ketika sedang bekerja tanpa mengurangi kinerja sistem. Sleep Power Mode diterapkan pada sistem ini dengan tujuan untuk menjaga agar sistem dapat bekerja lebih lama bila dibandingkan dengan sistem yang tidak menerapkan metode sleep mode.

Gambar 4 SIM 800L Tanpa Menggunakan Sleep Mode

Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa pemakaian arus pada komponen SIM 800L telah diuji dengan menggunakan multi meter. Pengujian kali ini dicoba ketika komponen SIM 800L dalam keadaan tidak diberikan metode

sleep power. Hasil dari pengukuran arus

menunjukan angka sebesar 0.05 Ampere untuk arus yang dibutuhkan pada komponen SIM 800L.

Gambar 5 SIM 800L Menggunakan Sleep Mode Dapat dilihat pada Gambar 5 ketika komponen SIM 800L telah diberikan metode

sleep power dan ketika SIM 800L telah diukur

dengan menggunakan alat multi meter menunjukkan angka sebesar 0.01 Ampere. Perbedaan hasil pegukuran arus pada sistem sebelum dan setelah menggunakan metode sleep

power menunjukan bahwa metode sleep power

telah berhasil di terapkan. Pemakaian arus yang digunakan oleh komponen SIM 800L dapat dihemat sebesar 0.01 sampai 0.03 Ampere.

(7)

Tabel 5 Pegujian Arus Sleep Mode No Arus Tanpa Sleep Mode Arus Dengan Sleep Mode Selisih Arus 1 0.05A 0.02A 0.03A

2 0.05A 0.03A 0.02A

3 0.05A 0.01A 0.04A

4 0.05A 0.01A 0.04A

5 0.05A 0.02A 0.03A

6 0.05A 0.01A 0.04A

7 0.05A 0.03A 0.02A

8 0.05A 0.01A 0.04A

9 0.05A 0.02A 0.03A

10 0.05A 0.01A 0.04A

Rata-rata 0.033A

Dapat dilihat pada Tabel 5 bahwa setelah dilakukan 10 kali pengukuran arus dengan menggunakan multi meter pada komponen SIM 800L yang telah dilengkapi metode sleep power, penggunaan arus yang dibutuhkan sistem dapat dihemat dengan nilai awalnya sebesar 0.05 Ampere menjadi sebesar 0.01 sampai 0.03 Ampere dan dapat diukur bahwa dengan diberikan metode sleep power dapat menghemat arus pemakaian sebesar rata-rata 0.033 Ampere pada saat kondisi SIM 800L sedang dalam keadaan idle.

6. KESIMPULAN

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari hasil perancangan, implementasi, pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. Pada penelitian ini sistem dibuat dengan menggunakan komponen U-Blox Neo 6M untuk mendapatkan titik koordinat pengguna sistem, dan menggunakan komponen SIM 800L untuk mengirimkan data titik koordinat pengguna kepada pelacak melalui SMS.

2. Dari hasil percobaan tracking lokasi yang telah dilakukan sebanyak 10 kali, dapat disimpulkan bahwa komponen U-Blox Neo 6M yang digunakan pada sistem untuk melakukan tracking lokasi, memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. Dengan didapatkannya selisih nilai perbandingan antara sistem dengan aplikasi Google Map sebesar 0.00001804°pada titik longitude dan sebesar 0.00002243° pada titik latitude.

3. Dari hasil percobaan perhitungan waktu yang telah dilakukan sebanyak 10 kali, setiap komponen pada sistem ini membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk smendapatkan sinyal. Komponen SIM 800L membutuhkan waktu rata-rata 9.7 detik untuk mendapatkan sinyal GPRS, sedangkan komponen U-Blox Neo 6M membutuhkan waktu rata-rata 08.04 menit untuk mendapatkan sinyal GPS.

4. Dari hasil percobaan low power yang telah dilakukan sebanyak 10 kali, sistem low

power ini diterapkan pada komponen SIM

800L dimana sistem tracking lokasi ini mampu menghemat daya yang akan digunakan ketika sistem sedang bekerja hingga 0.01 sampai 0.04 Ampere ketika SIM 800L dalam keadaan idle dengan rata-rata penghematan arus sebesar 0.033A. 7. DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. (2015, Januari 12). Pengertian

GPS Cara Kerja GPS Dan Fungsi GPS.

Diambil kembali dari

mandalamaya.com:

http://www.mandalamaya.com/pengerti an-gps-cara-kerja-gps-dan-fungsi-gps/ Ardianto, D. (2016, Mei 4). SIM 800L

GSM/GPRS Module to Arduino.

Diambil kembali dari Belajar Arduino: www.belajarduino.com

Kadir, A. (2013). Panduan Mempelajari

Arduino. Indonesia: Andi Offset.

Novergust, D., Pramadihanto, D., & Taufiqurrahman. (2012). Sistem Online Untuk Keamanan Dan Pelacakan Kendaraan Menggunakan Gps Tracker Dan Google MAP. 1-8.

Rabaey, J. M., & Pedram, M. (1995). Low Power

Design Methodologies. California: Springer Science & Business Media. Sharing Vision. (2015, Mei 18). Setiap 40 Menit

Terjadi 12.300 Laporan Kasus. Diambil

kembali dari sharingvision: https://sharingvision.com/setiap-40-menit-terjadi-12-300-laporan-kasus/ Sunyoto, A. (2007). Integrasi modul GPS

Receiver dan GPRS untuk penentuan posisi dan jalur pergerakan obyek bergerak. 01.

(8)

Ummi. (2009, Desember 29). Pengertian

Internet Dan GPRS. Diambil kembali

dari SCRIBD:

https://www.scribd.com/doc/58864708/ Pengertian-Internet-Dan-GPRS

Wahyu. (2016, Desember 17). ARDUINO –

PENJELASAN DAN MACAM-MACAMNYA. Diambil kembali dari

lmuprogram:

https://ilmuprogram.com/2016/12/17/ar

duino-penjelasan-dan-macam-macamnya/

Widyantara, I. M., Warmayana, I. G., & Linawati. (2015). Penerapan Teknologi GPS Tracker Untuk Identifikasi Kondisi Traffik Jalan Raya. JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO, 31-35.

Wijaya, S. P., Christiyono, Y., & Sukiswo. (2010). Alat Pelacak Lokasi Berbasis GPS Via Komunikasi Seluler.

Gambar

Gambar 1 Diagram Blok Sistem
Tabel 2 Kebutuhan Perangkat Keras  Perangkat
Gambar 5 SIM 800L Menggunakan Sleep Mode  Dapat  dilihat  pada  Gambar  5  ketika  komponen  SIM  800L  telah  diberikan  metode  sleep  power dan  ketika  SIM  800L telah  diukur  dengan  menggunakan  alat  multi  meter  menunjukkan  angka  sebesar  0.01

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penggunaan dan penanganan pestisida oleh petani bawang merah dengan keberadaan residu pestisida dalam

Berdasarkan hasil penelitian tentang cara-cara (ways) yang dilakukan dalam strategi gelar satuan Armed dalam rangka menunjang tugas pokok TNI AD dapat diperoleh informasi

Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung Indeks Harga Konsumen ( IHK ) nya, enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks yaitu : kelompok bahan makanan naik

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilakukan dalam tahapan 2 siklus, dan dari hasil tindakan yang sudah dilakukan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik

Sehingga kegiatan belajar yang akan Anda pelajari mengenai satuan ukur dan konsep keliling harus kita kaitkan dengan kegiatan anak-anak.Pembelajaran matematika

Abstrak: Dengan pertimbangan luas wilayah kerajaan Konawe yang meliputi daratan Sulawesi tenggara, serta guna menjaga keamanan wilayah kerajaan dari berbagai ancaman baik

Sampai dengan saat ini, desa Muara memiliki kelembagaan yang aktif diantaranya adalah kelembagaan pemerintahan, lembaga kemasyarakatan, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan,

Dalam KNKG terdapat aspek-aspek dalam rangka penyelenggaraan corporate governance yang baik, yaitu perusahaan wajib memiliki: pertama, komisaris independenyang