PENGGUNAAN STRATEGI SNOWBALL THROWING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENYIMAK BAHASA BALI BAGI PESERTA DIDIKKELAS VIIIB SMP NEGERI 2 TEMBUKU
PADA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Oleh: I Nyoman Sudiarta1
Abstrak
Kemajuan mutu pendidikan utamanya peningkatan proses pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah akan mampu diupayakan lewat sebuah penelitian tindakan. Oleh karenanya penulis mencoba melakukan penelitian ini demi adanya upaya perbaikan tersebut. Tujuan tersebut lebih jelas lagi dan lebih terfokus lagi adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini mengambil objek pada kelas VIIIC di SMP Negeri 2 Tembuku yang belajar pada semester I tahun pelajaran 2019/2020. Peningkatan hasilbelajar tersebut datanya diperoleh lewat observasi, setelah data diperoleh, selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Perolehan data hasil penelitian ini, ternyata menggembirakan setelah cara pembelajaran yang konvensional dirubah menggunakan strategiSnowball Throwing. Kegiatan penelitian ini menghasilkan suatu peningkatan yang diharapkan yaitu meningkatnya perolehan data awal yang baru mencapai 63,27 dengan ketuntasan belajar 57,69% pada siklus I naik menjadi 71,34 dengan ketuntasan belajar 76,92%. Hasil tersebut membuktikan keberhasilan penelitian ini sehingga peneliti berkesimpulan bahwa penerapan strategiSnowball Throwing dalam pelaksanaan proses pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar Bahasa Bali siswa kelas VIIIB di SMP Negeri 2 Tembuku.
Kata Kunci : StrategiSnowball Throwing, Hasil Belajar, menyimak, Bahasa Bali. Abstract
Progress in the quality of education primarily improves the learning process that teachers do in schools will be able to be pursued through an action research. Therefore the writer tried to do this research for the sake of these improvement efforts. The specific goal was to improve student learning outcomes. This study took the students in class VIIIC at SMP Negeri 2 Tembuku as the subjects who studied in the first semester of the school year 2019/2020. Improved learning outcomes the data obtained was through observation. After the data were obtained, they were then analyzed using descriptive analysis. The acquisition of data from this study turned out to be encouraging after the conventional learning method was changed using the Snowball Throwing strategy. This research activity resulted in an expected improvement, namely an increase in initial data acquisition which only reached 63.27 with 57.69% of mastery learning, in the first cycle it increased to 71.34 with 76.92% of mastery learning. These results proved the success of this study thus the researchers
concluded that the application of the Snowball Throwing strategy in the implementation of the learning process was able to improve the learning outcomes of Bahasa Bali of grade VIIIB students in SMP Negeri 2 Tembuku.
Keywords: Snowball Throwing Strategy, Learning Outcomes, listening, Balinese.
PENDAHULUAN
Semua guru sebagai pendidik memiliki potensi dalam upaya memajukan pendidikan. Agar upaya memajukan pendidikan di Indonesia mendapat hasil yang diharapkan maka pengembangan sumber daya manusia mesti diupayakan lebih giat. Manusia perlu mendapat pembinaan, begitu juga para siswa di sekolah memerlukan pembinaan-pembinaan tertentu untuk bisa meningkatkan kemampuannya. Demikian harapan pertama yang mampu disampaikan. Mata pelajaran Bahasa Bali secara umum menuntut pendidikan moral dalam upaya membuat para siswa di sekolah memiliki moral sesuai yang diharapkan. Untuk semua hal ini maka guru harus melakukan pembelajaran yang baik dan efektif. Hal ini bisa dilakukan apabila guru memahami peran, fungsi dan kegunaan mata pelajaran yang diajarkan.
1I NyomanSudiartaadalah guru Bahasa Bali di SMP Negeri 2 Tembuku
Mata pelajaran Bahasa Bali memiliki peran yang amat penting dalam pengembangan intelektual, sosial dan emosional serta berperan sebagai kunci penentu menuju keberhasilan dalam mempelajari suatu bidang tertentu. Mata pelajaran Bahasa Bali berfungsi membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Disamping itu mata pelajaran Bahasa Bali juga merupakan suatu bidang kajian untuk mempersiapkan siswa mampu merefleksikan pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain.
Strategipembelajaranmerupakanhal yang amatpenting. Strategimerupakansuatu analog
konseptual yang
digunakanuntukmenyarankanbagaimanameneruskanpenelitianempirissebaiknyatentangsuatumas
alah. Jadistrategimerupakansuatustrukturkonseptual yang
telahberhasildikembangkandalamsuatubidang dan sekarangditerapkan,
terutamauntukmembimbingpenelitian dan berpikirdalambidanglain, biasanyadalambidang yang belumbegituberkembang (Mark 1976 dalamRatnaWilisDahar, 1989:5).
Dalamupayameningkatkanprestasibelajar, sangatdiperlukanpenguasaan-penguasaanmetode-metode ajar, penguasaan model-model pembelajaran, penguasaanteori-teoribelajar, penguasaanteknik-tekniktertentu, pemahamantentangperan, fungsisertakegunaanmatapelajaran. Penelitidalamhalinisudahberupayamenguasaihal-haltersebut,
namunkenyataannyaprestasibelajarsiswakelas VIIIB di semester I tahunpelajaran 2019/2020 barumencapainilai rata-rata 63,27. Rata-rata inimasihdibawah KKM yang
dipersyaratkanmatapelajaran Bahasa Bali yaitu
65.Kesenjanganantaraharapandengankenyataanlapangan,
yaiturendahnyaprestasibelajarsiswadalammatapelajaran Bahasa Bali,
sehinggaperludicaricarapemecahannyadenganmenerapkanstrategiSnowball Throwinguntukmeningkatkanhasilbelajarmenyimak Bahasa Bali.
Snowball Throwing menurutWena (2014:162) berasaldaridua kata yaitu “Snowball” dan “Throwing”. Kata snowball berarti bola salju, sedangkan throwing berartimelempar, jadi Snowball Throwing adalahmelempar bola salju. Pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah satu model daripembelajarankooperatif. Pembelajaran Snowball Throwing merupakan model pembelajaran yang membagi murid di dalambeberapakelompok, yang dimanamasing-masinganggotakelompokmembuat bola pertanyaan. Dalampembuatankelompok,
siswadapatdipilihsecaraacakatauheterogen. Snowball Throwing
adalahsuatucarapenyajianbahanpelajarandimana murid dibentukdalambeberapakelompok yang heterogenkemudianmasing-masingkelompokdipilihketuakelompoknyauntukmendapattugasdari guru lalumasing-masingmurid membuatpertanyaan yang dibentukseperti bola (kertaspertanyaan) kemudiandilemparke murid lain yang masing-masing murid menjawabpertanyaandari bola yang diperoleh.
Menurut Ahli lain sepertiEka Putri Yani (2012:17)
menyebutkanstrategipembelajarankooperatiftipe Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang melatihsiswauntuklebihtanggapmenerimapesandari orang lai\n, dan menyampaikanpesantersebutkepadatemannyadalamsatukelompok.
Lemparanpertanyaanmelaluikertas yang berisipertanyaandiremasmenjadisebuah bola kertaslaludilempar-lemparkanke pada siswa yang lain. Siswa yang mendapat bola kertaslalumembuka dan menjawabpertanyaannya.
Dari uraian di atasdapatdisimpulkanbahwapembelajaran Snowball Throwing adalahsuatu model pembelajaran yang membagi murid dalambeberapakelompok, yang nantinyamasing-masinganggotakelompokmembuatsebuahpertanyaan pada selembarkertas dan membentuknyaseperti bola, kemudian bola tersebutdilemparke murid yang lain selamadurasiwaktu yang ditentukan, yang selanjutnyamasing-masing murid menjawabpertanyaandari bola yang diperolehnya.
Adapunlangkah-langkahdari strategipembelajarankooperatiftipeSnowball ThrowingmenurutHasmiana Hasan (2010:74) yaitu:
Tabel 01. Langkah-langkahStrategiSnowball Throwing
Sintak Kegiatan (Langkah-langkah)
Fase I Pendahuluan
Guru menyampaikan materi sesuai tujuan Fase 2
PembentukanKelom pok
Guru membentukkelompokbelajar yang terdiridari 4-5 siswa yang masing-masingmemlikiketuakelompoknya Fase 3 Menyampaikanmate ri Guru memanggilketuamasing-masingkelompokuntukmenjelaskanmateri yang nantinyaakandisampaikankepadaanggotakelompoknya Fase 4 MembagikanLemba rKertas Guru memberikansatulembarkertaskepadamasing-masingsiswauntukmenuliskansatupertanyaanyang
menyangkutmateriyangsudahdisampaikan oleh ketuakelompok Fase 5
Lembarkertas di buatseperti bola dan
dilemparkesiswa lain
Guru
menyuruhsiswauntukmembuatlembarkertassepertiboladandilemp ardarisatusiswakesiswa yang lain selamalebihkurang 15 menit
Fase 6 Menjawabpertanyaa
n
Guru memberikankesempatankepadasiswa
untukmenjawabpertanyaan yang tertulisdikertas yang berbentuk bola secarabergantian.
Fase 7 Evaluasi
Guru memberikankesimpulan dan
memberikesempatankepadasiswauntukbertanya dan
memberievaluasibelajartentangmateri yang sudah di pelajari Fase 8
Penutup
Guru menutuppelajaran dan memberitahumateri yang akandipelajariselanjutnya.
Danmemberipenghargaankepadakelompok.
Pencapaian hasil belajar oleh peserta didik dapat memberi gambaran tentang hasil dari usaha yang telah dilaksanakannya, sedangkan bagi orang tua dengan mengetahui hasil belajar peserta
didik, maka akan dapat mengetahui tingkat keberhasilan putra – putrinya di sekolah, selanjutnya dijadikan bahan pertimbangan untuk memberikan dorongan dan pengawasan dirumah. Tentang apa yang dimaksud dengan hasil belajar banyak ahli yang memberikan definisi sesuai sudut pandang masing – masing.
Pengertian hasil belajar menurut pendapat Buchori (1991 : 94) adalah hasil yang dicapai atau ditonjolkan oleh anak sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka atau huruf serta tindakannya yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing anak dalam periode tertentu.Sedangkan Ashan (1981: 90) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku, baik pikiran, sikap maupun keterampilan yang berguna dalam melakukan suatu kegiatan tertentu di masyarakat selama kehidupan yang dialami peserta didik.
Hasil belajar pada penelitianiniditekankan pada hasilbelajarMenyimak Bahasa Bali. Untukmemahamiketerampilanmenyimak, terlebihdahuluperludipahamiartitentangmenyimak. MenurutKamusBesar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa, 2008) menyimakadalahmendengarkan
(memperhatikan) baik-baikapa yang diucapkanataudibaca orang.
MenyimakmenurutDjagoTarigan (1990: 12) adalahsuatu proses yang
mencakupkegiatanmendengarkanbunyibahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksiatasmakna yang terkandung di dalamnya. Menyimakmelibatkanpendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, dan pengertian. Situasi yang menyertaibunyibahasa yang disimakterkandungtindakan yang disengaja.
Ditegaskan oleh Russell (Henry G. Tarigan, 1997: 28)
bahwamenyimakadalahmendengarkandenganpenuhpemahaman dan perhatiansertaapresiasi. Pendapattentangmenyimak juga di jelaskan oleh Henry G. Tarigan (1997:28)
bahwamenyimakadalahsuatu proses
kegiatanmendengarkanlambang-lambanglisandenganpenuhperhatian, pemahaman, apresiasi,
sertainterpretasiuntukmemperolehinformasi,
menangkapisiataupesansertamemahamimaknakomunikasi yang
telahdisampaikanmelaluiujaranataulisan.
Berdasarkanuraian di atas, dapatditegaskanbahwamenyimakmerupakansuatu proses yang mencakupkegiatanmendengarkanbunyibahasa, mengidentifikasi, menafsirkan, menilai, dan
Menyimakdalampenelitianiniadalahmendengarkandenganpenuhperhatian, menginterpretasikan, dan mereaksiatasmakna yang terkandung di dalamnya.
METODE PENELITIAN
Penelitianinibertempatdisebuahsekolah di Jl. Yudistira, Peninjoan, Tembuku -KabupatenBangliyaitu SMP Negeri 2 Tembuku. Sekolah SMP Negeri 2
Tembukuterkategorisekolahdenganlingkungan yang sejuk,
sehinggadapatmeningkatkanminatsiswadalambelajar. Karakteristikpesertadidik di sekolahiniterkategorirajin, namunmasihrendahkemampuannya. Hal inimenyebabkan guru berusahauntukmeningkatkannyadenganmelakukanpenelitiantindakankelas.
Penelitian yang dilakukantermasukPenelitianTindakan.
Penelitianjenisinimemilikirancangan yang
khususakibatberupayauntukmembuatpeningkatantertentu. Penelitiantindakandidasarkan pada filosofibahwasetiapmanusiatidaksukaatashal-hal yang statis, tetapiselalumenginginkansesuatu
yang lebihbaik. Peningkatandiriuntukhal yang
lebihbaikinidilakukanterusmenerussampaitujuantercapai (SuharsimiArikunto, Suhardjono, Supardi, 2014:67).
Dalampenelitianperluditentukansunjekpenelitian.
Penentuansubjekpenelitiandikarenakanpenelitimenemukanpermasalahanmasihrendahnyaprestasi belajarsiswa yang belumsesuaidenganharapan. Permasalahantersebutditemukan pada siswakelas
VIIIB Semester I SMP Negeri 2 Tembukutahunpelajaran 2019/2020
sehinggadipilihmenjadisubjekdalampenelitianini.
PenelitianTindakan Kelas inidilakukansesuailangkah yang
telahditentukansecarabersiklus. Siklus yang direncanakanakanberlangsungsebanyak 2 kali
putaran. Sehubungandenganlamanyawaktudaripelaksanaantindakan,
makauntukdijadikanpedomanperludisusunsebuahjadwal
Metodepengumpulan data merupakanlangkah yang paling utamadalampenelitian,
karenatujuanutamadaripenelitianadalahmendapatkan data.
Tanpamengetahuimetodepengumpulan data makapenelititidakakanmendapatkan data yang memenuhistandar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2009: 308). Metodepengumpulan data dalampenelitiandenganmelakukanpengamatan (observasi).
Hasil pelaksanaantindakan yang dilakukanharusditentukanbatasakhiruntukmenandakantindakantidakdilanjutkanlagi.
Untukituindikatorkeberhasilan pada masing-masingsiklusdinyatakansebagaiberikut, yaitu pada siklus I nilai rata-rata sebesar 70 denganketuntasanbelajar minimal 80% dan pada siklus II nilai rata-ratanyasebesar 70 ataulebihdenganketuntasanbelajar minimal 85% dengan KKM Bahasa
Bali adalah 65. Indikator data penelitianinidibuatmelebihi KKM
karenapenelitiinginmembuatpenelitian yang maksimal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Kegiatanawalpenelitiansudahdisampaikan pada latarbelakangmasalah dan disinidipaparkansecaralengkap. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru terlalybanyakberceramah. Guru belummemahamikebenarankarakterisktikpesertadidik, teknik-teknikpembelajaran yang mendidikbelumdikuasai, penggunaan model pembelajaranbarubelumdiupayakan, dan tanpamenggunakanteori-teoriahli. Data yang diperolehdarihasilkegiatanawal yang dilakukan pada siswa Kelas VIIIB pada semester I tahunpelajaran 2019/2020 adalahdari 26 siswa, 11 orang memperolehnilai di bawah KKM, 15 siswa (57,69%) memperolehnilai rata-rata KKM dan selebihnya.
Pada kegiatansiklus I diperoleh data hasilbelajarsiswasebagaiberikut: Tabel 02. Hasil BelajarMenyimak Bahasa Bali Semester I
Nomor Subjek Penelitian Nilai Keterangan
1 75 Tuntas 2 70 Tuntas 3 80 Tuntas 4 70 Tuntas 5 85 Tuntas 6 80 Tuntas 7 65 Tuntas 8 70 Tuntas 9 60 BelumTuntas 10 60 BelumTuntas 11 55 BelumTuntas 12 70 Tuntas 13 75 Tuntas 14 80 Tuntas 15 65 Tuntas
16 60 BelumTuntas 17 75 Tuntas 18 60 BelumTuntas 19 80 Tuntas 20 65 Tuntas 21 80 Tuntas 22 75 Tuntas 23 85 Tuntas 24 85 Tuntas 25 60 BelumTuntas 26 70 Tuntas Jumlah Nilai 1855 Rata-rata (mean) 71.34 KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 65
Jumlah siswa yang diremidi 6
Jumlah siswa yang diberi pengayaan 20
Prosentase ketuntasan belajar 76.92%
Analisis dilakukan dalam bentuk analisis kuantitatif seperti berikut : (a) Rata-rata (mean) yang diperoleh adalah:
ℎ
ℎ =
1855
26 = 71,34
(b) Median (titik tengahnya) yang diperoleh dengan mengurutkan data dari nilai yang terkecil ke nilai yang terbesar. Jika datanya genap, diambil dua ditengah kemudian dijumlahkan dan dibagi dua. Jika datanya ganjil diambil satu data yang paling tengah. Jadi nilai median pada siklus I adalah : 75
(c) Modus (angka yang paling banyak/ paling sering muncul) ) diperoleh dengan cara mengurutkan data (asscending) maka didapat nilai 70 dan 80
Karena inihal yang amatpentingbiartidakanggapkaryainisamadengan orang lain karenakelihatannyaperhitungannyainisama. Rumusstatistikadisemuapenelitiansama, Cumajalanrumusituberbeda dan penelititidakmenyadur.
1. Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 x Log (N) = 1 + 3,3 x Log 26 = 1 + (3,3 x 1,41) = 1 + 4,65 = 5,65→ 6
2. Rentang kelas (r) = skor maksimum – skor minimum
= 30 3. Panjang kelas interval (i) = =
i=30/6 = 5
4. Tabel Data Kelas Interval Siklus I
Tabel 03. Hasil Belajar pelajaran Bahasa Bali siswa kelas VIIIB SMP Negeri 2 TembukuTahun Pelajaran 2019/2020 pada Siklu I
No Urut Interval Nilai Tengah Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1 55 – 60 58 6 23,08 2 61 – 66 64 3 11,54 3 67 – 72 70 5 19,23 4 73 – 78 76 4 15,28 5 79 – 84 82 5 19,23 6 85 – 90 88 3 11,54 Total 26 100
5. Penyajian dalam bentuk grafik/histogram
Gambar 01. Hasil Belajar pelajaran Bahasa Bali siswa kelas VIIIB SMP Negeri 2 TembukuSemester I Tahun Pelajaran 2019/2020, pada Siklus I
Melihathasildarisiklus I makadilakukantindakan pada siklus II. Hasil belajarsiswa pada siklus II dijabarkansebagaiberikut:
Tabel 04. Hasil BelajarSiklus II
Nomor Subjek Penelitian Nilai Keterangan
1 90 Tuntas 2 95 Tuntas 3 95 Tuntas 4 85 Tuntas 5 90 Tuntas 6 95 Tuntas 7 75 Tuntas 8 85 Tuntas 0 2 4 6 55 – 60 61 – 66 67 – 72 73 – 78 79 – 84 85 – 90 55 – 60 61 – 66 67 – 72 73 – 78 79 – 84 85 – 90
9 75 Tuntas 10 65 Tuntas 11 60 BelumTuntas 12 90 Tuntas 13 85 Tuntas 14 95 Tuntas 15 85 Tuntas 16 60 BelumTuntas 17 85 Tuntas 18 80 Tuntas 19 95 Tuntas 20 85 Tuntas 21 95 Tuntas 22 80 Tuntas 23 95 Tuntas 24 90 Tuntas 25 85 Tuntas 26 95 Tuntas Jumlah Nilai 2210 Rata-rata (mean) 85
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 65
Jumlah siswa yang diremidi 2
Jumlah siswa yang diberi pengayaan 24
Prosentase ketuntasan belajar 92.31%
Selanjutnya untuk memberi gambaran yang lebih jelas lagi, analisis dilakukan dalam bentuk analisis kuantitatif seperti berikut :
(a) Rata-rata (mean) yang diperoleh dihitung dengan menjumlahkan seluruh nilai siswa kemudian dibagi dengan jumlah siswa. Nilai tersebut adalah
= ℎ
ℎ =
2210 26 = 85
(b) Median (titik tengahnya) yang diperoleh dengan mengurutkan data dari nilai yang terkecil ke nilai yang terbesar. Jika datanya genap, diambil dua ditengah kemudian dijumlahkan dan dibagi dua. Jika datanya ganjil diambil satu data yang paling tengah. Nilai tersebut adalah kalau jumlah 24 ambil di tengah hasilnya. Jadi nilai median pada siklus I adalah :85
(c) Modus (angka yang paling banyak/ paling sering muncul) diperoleh dengan cara mengurutkan data (asscending) maka didapat nilai 95
0 1 2 3 4 5 6 7 8 60 – 66 67 – 73 74 – 80 81 – 87 88 – 94 95 – 102 3 0 2 7 4 8 F R E K U E N S I A B S O L U T (d) Denganmenggunakanrumusstatistikamakauntukpersiapanpenyajiangrafikmak ahal-halberikutdihitungterlebihdahulu.
Rumusstatistikadisemuapenelitiansama, Cumajalanrumusituberbeda dan penelititidakmenyadur.
1) Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 x Log (N) = 1 + 3,3 x Log 26 = 1 + (3,3 x 1,41) = 1 + 4,65= 5,65→ 6
2) Rentang kelas (r) = skor maksimum – skor minimum = 95-60
= 35
3) Panjang kelas interval (i) = = = 5,8 = 6 4) Tabel 05. Data Kelas Interval Siklus II
No Urut Interval Nilai Tengah Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1 60 – 66 63,5 3 11,54 2 67 – 73 70,5 0 0 3 74 – 80 77,5 2 7,69 4 81 – 87 84,5 7 26,92 5 88 – 94 91,5 4 15,38 6 95 – 102 98,5 8 30,77 Total 26 100
Gambar 02. Histogram Prestasi Belajar Bahasa Bali siswa kelas VIIIB Semester I tahun pelajaran 2019/2020SMP Negeri 2 Tembuku Siklus II
B. Pembahasan
Dilihatdariperolehan data dariprasiklustelahmenunjukkanrendahnyaprestasibelajarsiswa yang diakibatkan oleh faktor-faktorluar dan faktor-faktordaridalamdiri guru sendiri. Faktor-faktortersebutbaikdarifaktorluarsepertikesibukan guru diluar jam dinas, faktordaridalamsepertikemauan guru membuatpersiapan yang lebihbaiktelahdipahamibetul dan pelan-pelandiperbaiki agar proses pembelajarantidakdipengaruhi oleh faktor-faktortersebutdengancaramembuatperencanaan yang lebihbaik pada siklusberikutnya
Dari gambaranpelaksanaan yang telahdilakukanternyatahasil yang diperoleh pada siklus I inisudahlebihbaikdarihasilawal yang barumencapainilai rata-rata 63,27
denganketuntasanbelajar 57,69%. Pada siklus I
inisudahmencapaipeningkatansedikitlebihtinggiyaitudengan rata-rata 71,34 dan ketuntasanbelajar 76,92%. Namunhasiltersebutbelummaksimalwalaupunnilai rata-ratanyasudahmelebihiindikator yang diharapkannamunketuntasanbelajar 85% belumtercapai. Oleh karenanyapenelitianinimasihperluuntukdilanjutkan.
Hasil darikegiatantindakan pada siklus II
initerbuktitelahmenunjukkanbahwakemampuansiswadalammengikutipelajaransudahcukupba ik. Initerbuktidari rata-rata nilaisiswamencapai 85 denganketuntasanbelajar 92,31% Hasil
inimenunjukkanbahwastrategi Snowball Throwing
telahberhasilmeningkatkankemampuansiswamenempailmusesuaiharapan. strategi Snowball
Throwing merupakanstrategi yang cocokbagisiswaapabila guru
menginginkanmerekamemilikikemampuanmelakukananalisis, sintesis, berargumentasi, sertaberpikir pada tingkat yang lebihtinggi. Strategi Snowball Throwing mampumemupukkemampuanintelektualsiswa,
mendorongsiswauntukmampumenemukansendiri, menempatkansiswa pada posisisentral dan mengupayakan agar siswamampubelajar dan dapatdiingiatlebih lama.
Melihatperbandingannilaiawal, nilaisiklus I dan nilaisiklus II, terjadikenaikan yang signifikan, yaitudari rata-rata nilaiawaladalah 63,27 naik di siklus I menjadi 71,34 dan di
siklus II naik menjadi 85.
Kenaikaninitidakbisadipandangsebelahmatakarenakenaikannilaiiniadalahdariupaya-upaya yang maksimal yang dilaksanakanpeneliti demi peningkatanmutupendidikan dan kemajuanpendidikankhususnya di SMP Negeri 2 Tembuku .
SIMPULAN
Prestasibelajarsiswa yang rendahdipengaruhi oleh faktor-faktorsepertimetode dan model-model yang digunakan guru, oleh karenanyapenggunaanataupenggantian model pembelajarandiperlukan, akibatnyapenelitimencobadenganstrategi Snowball Throwing dalamupayauntukdapatmemecahkanpermasalahan yang ada.
Data rendahnyaprestasibelajarsiswa yang disampaikan pada latarbelakangmasalah,
penggunaanstrategi Snowball Throwing
diupayakanuntukdapatmenyelesaikantujuanpenelitianiniyaituuntukmengetahuipeningkatanhasilb elajar. Seberapabesarpeningkatan yang dicapaisudahdipaparkandenganjelas pada akhiranalisis. Dari hasilpenelitiandisampaikan di Bab IV dan melihatsemua data yang telahdisampaikan, tujuanpenelitian yang disampaikan di atasdapatdicapaidenganbuktisebagaiberikut:
Untuktujuanpencapaiankenaikanprestasibelajarsiswadapatdilihatdaribukti-buktiberikut: (1) Dari data awalada 11 siswamendapatnilai di bawah KKM dan pada siklus I menurunmenjadi 6 siswa dan siklus II 2 siswamendapatnilaidibawah KKM pada matapelajaran Bahasa Bali, (2) Dari rata-rata awal 63,27 naik menjadi 71,34 pada siklus I da pada siklus II naik menjadi 85 dan (3) Dari data awalsiswa yang tuntashanya 15 siswasedangkan pada siklus I menjadilebihbanyakyaitu 20 siswa dan pada siklus II menjadi 24. siswasudahtuntas.
Data yang telahdisampaikanmerupakanjawabanterhadaprumusanmasalah dan tujuanpenelitianinisertamampumembuktikankebenaranhipotesis yang diajukan. Semuainidapatdicapaiadalahakibatkesiapan dan kerjakeraspenelitidarisejakpembuatan proposal, review hal-hal yang belumbagusbersamateman-teman guru, penyusunankisi-kisi dan instrumenpenelitian. Serta ketidaksamaandilapangansesuaikebenaranteori yang disampaikan.
Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Ashan, H. 1981. Competency- based education and Behavioral Objectives, New Jersey: Educational Technology Publication, Inc.
Buchari,Alma.2009.Guru Profesional. Bandung: Alfabeta
Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga. Djago Tarigan. (1990). Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Depdikbud.
Eka Putri Yani, Peningkatan Hasil BelajarSiswaMelalui Model PembelajaranKooperatifTipe Snowball Throwing, Banda Aceh: UIN Ar-Raniry, 2012.
Hasmiana Hasan, 2010.Strategi Belajar Mengajar, Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala. Henry G. Tarigan. (1997). Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Pusat Bahasa.(2008).KamusBesarBahasaIndonesia.Diambil dari:http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php