• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PAUD 1003404 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PAUD 1003404 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Siti Alpiah Hasanah, 2014

Tingkat pengetahuan Guru Pendidikan Anak Usia Dini tentang kompetensi profesional mengajar ditinjau dari latar belakang kualifikasi akademiknya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Upaya pendidikan diselenggarakan bagi semua usia, salah satunya yaitu

penyelenggaraan pendidikan bagi anak pada usia dini. Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.58 Tahun 2009 tentang Standar

PAUD yang menyebutkan bahwa “Pendidikan anak usia dini merupakan

pembinaan bagi anak yang diberikan sejak lahir sampai usia enam tahun dengan

memberikan rangsangan pendidikan agar pertumbuhan dan perkembangan anak

berkembang secara optimal dan anak siap memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau jenjang sekolah dasar”. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa perlu adanya pemberian rangsangan secara optimal terhadap perkembangan dan

pertumbuhan anak. Upaya tersebut tentunya membutuhkan keterlibatan langsung

orang dewasa di dalamnya yaitu guru. Guru adalah salah satu komponen

pendidikan yang memiliki peran besar dalam penyelenggaran pendidikan

khususnya pada pendidikan anak usia dini.

Undang-Undang Republik Indonesia tentang Guru dan Dosen Bab I Pasal

I ayat 1 menyatakan bahwa:

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Selanjutnya ditegaskan kembali pada BAB II Pasal 4 bahwa “kedudukan

guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1

berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen

pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional”.

Peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional tentunya harus

ditunjang dengan memenuhi kewajiban guru. Undang-Undang Republik Indonesia

No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab IV Pasal 8 juga

(2)

Siti Alpiah Hasanah, 2014

Tingkat pengetahuan Guru Pendidikan Anak Usia Dini tentang kompetensi profesional mengajar ditinjau dari latar belakang kualifikasi akademiknya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.

Kedua pernyataan di atas menunjukkan bahwa seorang guru wajib

memiliki kompetensi yang profesional dalam melaksanakan tugas utamanya dan

wajib memiliki kualifikasi akademik sesuai dengan peraturan pemerintah.

Adapun kompetensi memiliki keterkaitan dengan profesionalisme guru.

Kompetensi guru yang baik mencerminkan bahwa guru tersebut profesional dan

guru yang profesional adalah guru yang kompeten dalam bidangnya. Hal ini ditegaskan dengan penyataan Sari (2014. hlm 2) yaitu “Kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru

dalam menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi”.

Kompetensi profesional seorang guru yaitu “seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas

mengajarnya dengan berhasil” (Uno, 2009, hlm 18). Adapun

kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki pada kompetensi-kompetensi profesional guru ini diantaranya “kompetensi pribadi, kompetensi sosial dan kompetensi profesional mengajar” (Uno, 2009, hlm 18). Fokus kajian penelitaian ini yaitu tentang kompetensi

profesional mengajar seorang guru. Seorang guru PAUD dalam memenuhi kompetensi profesional mengajarnya harus memiliki “kemampuan merencanakan sistem pembelajaran…, melaksanakan sistem pembelajaran…, mengevaluasi

sistem pembelajaran dan mengembangkan sistem pembelajaran…”(Uno, 2009,

hlm 19). Penguasaan guru terhadap sistem pembelajaran dapat mencerminkan

bahwa seorang guru menguasai kompetensi profesional sebagai guru.

Kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak guru yang belum

mempunyai kompetensi profesional mengajar yang baik. Hal ini berhubungan

dengan masih minimnya guru PAUD yang belum memenuhi kualifikasi akademik

sesuai peraturan pemerintah, sehingga guru saat ini masih membutuhkan upaya

peningkatan kualitasnya agar menjadi guru PAUD yang memiliki kompetensi

yang profesional. Kenyataan tersebut mengimplikasikan adanya praktek-praktek

(3)

Siti Alpiah Hasanah, 2014

Tingkat pengetahuan Guru Pendidikan Anak Usia Dini tentang kompetensi profesional mengajar ditinjau dari latar belakang kualifikasi akademiknya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara lain: pelaksanaan mengajar di PAUD yang dilaksanakan tanpa perencanaan

yang baik, sehingga pelaksanaan mengajar tidak sesuai dengan harapan, proses

belajar yang pasif dan tidak melibatkan pengalaman konkrit dalam mengajar

seperti menghafal abjad, pengisian LK dan materi yang abstrak, sehingga anak

merasa bosan dan tidak memahami pelajaran yang diberikan guru, penilaian yang

berorientasi pada rapor dengan memberikan nilai angka atau huruf bahkan

ranking, sehingga hal ini dapat membuat anak tertekan jika hasil kerja anak tidak

sesuai dengan apa yang diharapkan guru, proses pembelajaran yang bersifat satu

arah, anak hanya duduk,menulis dan mendengarkan guru selama pembelajaran

berlangsung dan pembelajaran yang orientasinya terhadap metode membaca,

menulis dan berhitung, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan akademik anak

saja yang diutamakan dan mengesampingkan kemampuan lain seperti kemampuan

sosial emosional anak yang semestinya diperhatikan oleh guru. Hal ini selaras

dengan pernyataan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Nonformal

Informal, Muhammad Hamid, yang menyatakan bahwa:

Kondisi pendidikan PAUD saat ini orientasinya lebih kepada model baca tulis dan berhitung. Padahal seharusnya, model membaca, menulis, dan berhitung (calistung) baru diajarkan pada level pendidikan dasar. Kondisi tersebut juga didukung dengan fakta bahwa sebanyak 3.298.428 atau 40,5 persen anak usia 5-6 tahun telah menjalani pendidikan di level sekolah dasar. Fakta lain, saat ini APK provinsi tertinggi PAUD ada di Yogyakarta, sedang APK terendah ada di Nusa Tenggara Timur. (Aline, 2011)

Selain kompetensi profesional mengajar, guru wajib memiliki kualifikasi

akademik. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Gurubahwa yang harus dipenuhi

oleh seorang guru PAUD yaitu minimal S1 atau DIV. Kenyataan menunjukkan

bahwa saat ini masih banyak sekali guru-guru PAUD yang tidak memenuhi

standar kualifikasi akademik yang sudah ditentukan. Hal ini ditegaskan pula oleh

hasil penelitian dalam Statistik Nasional yang tercantum dalam buku Pengantar

Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga

(4)

Siti Alpiah Hasanah, 2014

Tingkat pengetahuan Guru Pendidikan Anak Usia Dini tentang kompetensi profesional mengajar ditinjau dari latar belakang kualifikasi akademiknya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa “pada program pendidikan Taman Kanak-Kanak jumlah guru sebanyak

137.069 orang yaitu dengan presentase <D1 90,57%, D2 5,55%, D3 0%, S1

3,88%, dan S2/S3 0%” (Trianto, 2010, hlm 47).

Kasubdit P2TK PAUDNI, Direktorat Pembinaan PAUD, Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan, Masyur, mengungkapkan bahwa “khusus untuk guru

TK/PAUD berjumlah sekitar 252 ribu. Dari jumlah itu baru sekitar 60 ribu yang

terdaftar dan dari data yang ada juga bisa dihitung baru sekitar 10 persen yang

benar-benar memenuhi kualifikasi” (JPNN, 2012). Data penelitian lain

menyatakan, bahwa:

Kualifikasi pendidik bagi pendidikan anak usia dini (PAUD) saat ini masih belum memenuhi standar pelayanan minimal. Dari 402.493 orang guru PAUD, sebanyak 84,28 persen atau 339.209 guru belum berkualifikasi S1/D4. Bahkan 284.475 di antaranya belum tersentuh pelatihan apa pun di bidang PAUD. (Aline, 2011)

Masalahan lainnya yaitu terdapat pada Petunjuk Teknis Penyelenggaraan

Pos PAUD (2012, hlm 22) terdapat syarat dan ketentuan bagi pendidik yaitu:

Pendidik berasal dari kader posyandu, kader BKB, atau anggota masyarakat yang peduli pada pendidikan anak usia dini; berlatar belakang pendidikan SLTA atau sederajat; pernah mengikuti pelatihan PAUD dari lembaga yang terakreditasi; menyayangi anak kecil, memiliki komitmen untuk melaksanakan tugas; dan mampu bekerja sama dengan orang tua dan tim.

Ketentuan kualifikasi akademik di atas tidak sesuai dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru yaitu “guru TK harus mempunyai kualifikasi

akademi yaitu SI atau DIV…”. Selain itu, pendidik yang berasal dari kader

posyandu maupun BKB atupun orang yang peduli terhadap PAUD tidak

menjamin memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan peraturan yang telah

ditentukan. Hal ini sangat menyita perhatian peneliti karena pada dasarnya semua

anak di Negara Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan pendidikan

(5)

Siti Alpiah Hasanah, 2014

Tingkat pengetahuan Guru Pendidikan Anak Usia Dini tentang kompetensi profesional mengajar ditinjau dari latar belakang kualifikasi akademiknya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uraian di atas menunjukkan bahwa permasalahan tentang kualifikasi

akademik guru PAUD saat ini tentu sangat berpengarauh pada kompetensi

profesional mengajar yang dimiliki guru. Berdasarkan permasalahan tersebut,

maka penelitian ini memfokuskan kajian pada Tingkat Pengetahuan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini tentang Kompetensi Profesional Mengajar

ditinjau dari Latar Belakang Kualifikasi Akademiknya. Penelitian ini dapat

memberi gambaran dan menggali informasi tentang seberapa jauh tingkat

pengetahuan yang dimiliki guru PAUD tentang kompetensi profesional mengajar

ditinjau dari latar belakang kualifikasi akademiknya. Penelitian ini akan dilakukan

di lembaga-lembaga PAUD yang ada di daerah Kecamatan Nyalindung

Kabupaten Sukabumi yang memiliki 41 lembaga PAUD dengan guru-guru yang

memiliki latar belakang kualifikasi akademik yang beragam, baik lulusan SD,

SLTP, SLTA, D2 PGTK, D2 Non PGTK, SI PGPAUD dan SI Non PGPAUD.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka terurailah beberapa rumusan

masalah dalam penelitian ini, antara lain:

1. Seperti apa tingkat pengetahuan guru PAUD tentang kompetensi

profesional mengajar di Kecamatan Nyalindung Kabupaten

Sukabumi?

2. Seperti apa profil kualifikasi akademik guru PAUD di Kecamatan

Nyalindung Kabupaten Sukabumi?

3. Adakah perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan guru

PAUD mengenai kompetensi profesional mengajar ditinjau dari latar

belakang kualifikasi akademiknya di Kecamatan Nyalindung

Kabupaten Sukabumi?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

(6)

Siti Alpiah Hasanah, 2014

Tingkat pengetahuan Guru Pendidikan Anak Usia Dini tentang kompetensi profesional mengajar ditinjau dari latar belakang kualifikasi akademiknya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan guru PAUD mengenai

kompetensi profesional mengajar guru PAUD di Kecamatan

Nyalindung Kabupaten Sukabumi.

2. Untuk mengetahui profil kualifikasi akademik guru PAUD di

Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi.

3. Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan guru PAUD

mengenai kompetensi profesional mengajar ditinjau dari latar

belakang kualifikasi akademiknya Kecamatan Nyalindung Kabupaten

Sukabumi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat penelitian ini secara konseptual, yaitu menambah

pengetahuan tentang kualifikasi akademik dan kompetensi profesional mengajar

yang seharusnya dimiliki dan dipenuhi oleh guru PAUD.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru PAUD

dalam hal-hal sebagai berikut:

1. Menjadi bahan informasi dan masukan bagi guru-guru PAUD tentang

kompetensi profesional mengajar yang harus dikuasainya.

2. Memberikan motivasi bagi guru PAUD untuk meningkatkan

kualitasnya, baik dalam meningkatkan kompetensi profesional

mengajarnya maupun meningkatkan kualifikasi akademiknya.

3. Menjadi bahan masukan untuk Program Studi PGPAUD dalam

meningkatkan kualitas mahasiswa lulusannya.

E. Struktur Organisasi

Penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab diantaranya: bab satu

(7)

Siti Alpiah Hasanah, 2014

Tingkat pengetahuan Guru Pendidikan Anak Usia Dini tentang kompetensi profesional mengajar ditinjau dari latar belakang kualifikasi akademiknya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur

organisasi, bab dua pada skripsi ini memaparkan kajian tentang definisi

Pendidikan Anak Usia Dini, guru Pendidikan Anak Usia Dini, pengetahuan,

kompetensi profesional mengajar, dan kualifikasi akademik. bab tiga memaparkan

tentang metode penelitian yang akan digunakan untuk menyusun skripsi ini yaitu

metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, selain itu dipaparkan juga

tentang prosedur dan langkah-langkah penelitian dari mulai perencanaan tujuan

penelitian, pelaksanaan penelitian, pengolahan data penelitian hingga langkah

akhir penelitian yaitu pengambilan kesimpulan dari penelitian, bab empat

mendeskripsikan tentang proses penelitian, gambaran tingkat pengetahuan guru

Pendidikan Anak Usia Dini tentang kompetensi profesional mengajar ditinjau dari

latar belakang kualifikasi akademiknya yang ada di lembaga PAUD Kecamatan

Nyalindung Kabupaten Sukabumi, pembahasan dan analisis hasil temuan

penelitian, dan bab lima yang membahas tentang simpulan dari semua temuan

penelitian yang ditemukan dan rekomendasi yang sesuai dengan hasil penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghitung kerugian Head Mayor yang terjadi di sepanjang jaringan pipa dengan cara manual dapat digunakan persamaan Hazzen Williams dimana kapasitas aliran adalah sebesar

LANGUAGE AND ARTS EDUCATION OF THE INDONESIA UNIVERSITY OF EDUCATION AS PARTIAL FULFILLMENT OF THE REQUIREMENTS FOR SARJ ANA SASTRA DEGREE Univeristas Pendidikan Indonesia

[r]

tipe make a match dalam pengenalan bahasa Inggris untuk anak usia

Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2012, dengan kami ini minta kepada Saudara Direktur untuk hadir dalam melakukan Pembuktian Kualifikasi dengan membawa berkas asli data perusahaan pada

The documents used as the sources of this study are the ones with complete pictures and strong narration on Javanese recorded from Han Dynasty (206 bc –220 ad ) to Ming

While the narrator’s voice is written mostly in standard Indonesian except when s/ he addresses the reader to give commentary, as seen earlier in (1)-(4), the protagonist’s

Berbagai peran guru dalam pembelajaran kooperatif tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) merumuskan tujuanpembelajaran, (2) menentukan jumlah