• Tidak ada hasil yang ditemukan

t mat 1007338 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t mat 1007338 chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

135

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat

diperoleh beberapa kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi, yaitu:

A. KESIMPULAN

1. a. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis antara

siswa yang mendapat pembelajaran dengan penerapan aktivitas quick on

the draw dalam tatanan pembelajaran kooperatif dan siswa yang mendapat

pembelajaran konvensional secara keseluruhan.

b. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis antara

siswa yang mendapat pembelajaran dengan penerapan aktivitas quick on

the draw dalam tatanan pembelajaran kooperatif dan siswa yang mendapat

pembelajaran konvensional pada sekolah level tinggi dan rendah. Namun

tidak terdapat perbedaan pada sekolah level sedang. Peningkatan pada

sekolah level sedang lebih baik daripada sekolah level tinggi dan rendah.

2. Terdapat peningkatan kemampuan penalaran matematis yang berbeda pada

level sekolah yang berbeda. Peningkatan pada sekolah level sedang lebih baik

daripada sekolah level tinggi dan rendah.

3. Terdapat pengaruh interaksi pembelajaran dan level sekolah terhadap

(2)

136

4. a. Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis

antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan penerapan aktivitas

quick on the draw dalam tatanan pembelajaran kooperatif dan siswa yang

mendapat pembelajaran konvensional secara keseluruhan.

b. Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis

antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan penerapan aktivitas

quick on the draw dalam tatanan pembelajaran kooperatif dan siswa yang

mendapat pembelajaran konvensional pada sekolah level tinggi dan

sedang. Namun terdapat perbedaan pada sekolah level rendah.

Peningkatan pada sekolah level sedang lebih baik daripada sekolah level

tinggi dan rendah.

5. Terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis yang berbeda pada

level sekolah yang berbeda. Peningkatan pada sekolah level tinggi lebih baik

daripada sekolah level sedang dan rendah.

6. Terdapat pengaruh interaksi pembelajaran dan level sekolah terhadap

peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa.

7. Siswa menunjukkan sikap positif terhadap pelajaran matematika,

pembelajaran dengan penerapan aktivitas quick on the draw dalam tatanan

pembelajaran kooperatif, dan soal-soal penalaran dan komunikasi matematis.

B. IMPLIKASI

Kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, memberikan implikasi

(3)

137

1. Aktivitas quick on the draw lebih sesuai jika diterapkan untuk sekolah level

sedang, dibandingkan dengan sekolah level tinggi dan rendah.

2. Pembelajaran dengan menerapkan aktivitas quick on the draw dalam tatanan

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan sikap positif siswa terhadap

matematika, pembelajaran, dan soal penalaran dan komunikasi matematis

untuk sekolah level sedang dan rendah, namun tidak untuk sekolah level

tinggi.

3. Fase keempat pada pembelajaran dengan penerapan aktivitas quick on the

draw dalam tatanan pembelajaran kooperatif memberikan kontribusi yang

lebih daripada lima fase lainnya dalam peningkatan kemampuan penalaran

dan komunikasi matematis siswa.

C. REKOMENDASI

1. Perlu dilakukan sosialisasi kepada guru tentang pentingnya kemampuan

penalaran dan komunikasi matematis serta pengembangannya dalam proses

pembelajaran.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana pelaksanaan dan

upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

penalaran dan komunikasi matematis melalui pembelajaran dengan penerapan

aktivitas quick on the draw dalam tatanan pembelajaran kooperatif untuk

(4)

138

3. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku siswa

pada sekolah level tinggi untuk dapat bekerjasama dalam kegiatan

pembelajaran.

4. Perlu diberikan perhatian dan upaya yang lebih pada fase keempat dari

pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan aktivitas quick on the draw

dalam tatanan pembelajaran kooperatif untuk dapat lebih meningkatkan

kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa. Fase ini menyita

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL. BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI

kelas diperoleh kesepakatan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe quick on the draw dalam pembelajaran matematika berhasil

Langkah – langkah dalam model pembelajaran kooperatif Quick On The Draw yang menunjukkan adanya aktivitas siswa yaitu mendengarkan penjelasan ketika guru menyajikan

Setelah melakukan penelitian, hal yang dapat peneliti rekomendasikan adalah pada saat penerapan strategi pembelajaran aktif Quick On The Draw sebaiknya tatanan kursi

Peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC lebih tinggi secara signifikan

Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif teknik tari bambu yang disertai LKS pemecahan masalah lebih

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian belajar matematika siswa yang belajar menggunakan pembelajaran kooperatif dengan aktivitas quick on the draw (kelas

VISUAL THINKING DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION SISWAMELALUI MODEL CORE DISERTAI AKTIVITAS QUICK ON THE DRAW. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu