• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sterilisasi dengan Oven pada Suhu 130C terhadap Potensi Neomisin Sulfat dalam Salep Mata - Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sterilisasi dengan Oven pada Suhu 130C terhadap Potensi Neomisin Sulfat dalam Salep Mata - Ubaya Repository"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

PENGARUH STERILISASI DENGAN OVEN PADA SUHU

130°C TERHADAP POTENSI NEOMISIN SULFAT DALAM

SALEP MATA

Francisca Yustina Soeryapranata, 2010

Pembimbing : (I) Alasen Sembiring (II) Anna Rijanto.

ABSTRAK

Salep mata Neomisin sulfat yang telah dibuat disterilkan dengan oven pada suhu 130°C selama 60 menit, lalu dilakukan uji sterilitas dan uji potensi terhadap masing-masing sediaan. Sebelum diuji sediaan salep mata dilarutkan terlebih dahulu dengan pelarut salep (isopropil miristat). Uji sterilitas dilakukan menggunakan metode filtrasi membran dengan media Tioglikolat dan Kasamino. Media Tioglikolat yang telah ditanami setengah bagian membran yang telah digunakan untuk menyaring sampel diinkubasi pada suhu 35ºC selama 7 hari, sedangkan media Kasamino yang telah ditanami setengah bagian membran yang telah digunakan untuk menyaring sampel diinkubasi pada suhu kamar yaitu 25ºC selama 7 hari. Dari hasil uji sterilitas diperoleh bahwa kedua sediaan tersebut steril. Untuk uji potensinya digunakan bakteri Staphylococcus epidermidis yang ditanam pada Antibiotik Medium I dengan metode difusi agar (cylinder cup) yang dilakukan pada sediaan yang tidak disterilkan dan yang disterilkan dengan oven pada suhu 130ºC selama 60 menit. Hasil uji potensinya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara diameter daya hambat pada sediaan salep mata yang disterilkan dengan oven pada suhu 130oC selama 60 menit dan yang tidak disterilkan.

(2)

v

THE EFFECT OF STERILIZATION AT 130°C WITH OVEN

ON THE POTENCY OF NEOMYCIN SULPHATE IN EYE

OINTMENTS

Francisca Yustina Soeryapranata, 2010 Lecturer : (I) Alasen Sembiring (II) Anna Rijanto.

ABSTRACT

Neomycin sulphate eye ointment that had been made was sterilized in oven at 130°C for 60 minutes, then sterility and potency test was carried out. Before the test, the eye ointment was dissolved first with isopropyl myristate. Sterility test was carried out using a membrane filtration method with Thioglycolate and Soybean-Casein Digest Medium. Thioglycolate Medium which had been inoculated with half of the membrane that had been used to filter the samples was incubated at 35ºC for 7 days and Soybean-Casein Digest Medium which had been inoculated with half of the membrane that had been used to filter the samples was incubated at room temperature that was 25ºC for 7 days. The results of sterility tests showed that both preparations were sterile.To test the potency, Staphylococcus epidermidis grown in Antibiotic Medium I with agar diffusion method (cylinder cup) was used. The test was made on preparation that was not sterilized and on preparation that was sterilized with oven at 130ºC for 60 minutes.Potency test results showed that there was no significant difference between the diameter of the inhibition on the eye ointment was sterilized and that was not sterilized.

Keywords: Eye ointments, Neomycin sulphate, Sterility, Potency,

Staphylococcus epidermidis.

Referensi

Dokumen terkait

rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Natrium Lauril Sulfat sebagai Surfaktan pada Disolusi Ketoprofen dalam Sediaan Rektal

Fraksi etanol yang diperoleh ditentukan konsentrasi bunuh minimumnya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode dilusi dan dilanjutkan dengan uji lisis sel bakteri

Penetapan absorbansi 5-HMF dilakukan pada panjang gelombang 284 nm menggunakan Spektrofotometer-UV didapatkan hasil yang tidak melebihi persyaratan absorbansi 5-HMF dalam

Penetapan absorbansi 5-HMF dilakukan pada panjang gelombang 284 nm menggunakan Spektrofotometer-UV didapatkan hasil yang tidak melebihi persyaratan absorbansi 5-HMF dalam

Penetapan kadar dekstrosa dilakukan terhadap sediaan sebelum disterilisasi dan setelah mengalami sterilisasi akhir menggunakan metode titrasi Luff Schoorl, serta penetapan

Uji sterilitas sediaan pada media Tioglikolat dan media Kasamino dilakukan menggunakan metode filtrasi membran, sedangkan penetapan Absorbansi 5-HMF yang terbentuk menggunakan

Oati i'"til pengamatan absorbansi 5-Hidroksimetil furfural pada suhu dan waktu sterilisasi yang dipergunakan, diperoleh suhu dan waktu sterilisasi yang optimum untuk sediaan

dengan tingkat kekeliruan sebesar 5%, maka yang memberikan efek yang signifikan terhadap penurunan kadar kloramfenikol dalam sediaan tetes mata menggunakan jenis