EDISI III/TAHUN 2014
18
10
D
emikian saripati pandangan Gubernur NTT dalam sambutannya yang dibacakan oleh Drs. Mikhael Fernandez pada Puncak Acara Perayaan Hari Ulang Tahun Kota Kefamenanu yang ke-92 di Kefamenanu. Sejatinya, Timor Tengah Utara (TTU) memang adalah Ume Naek - Ume Mese. Rumah Besar, hasil rajutan persaudaraan antara Biboki, Insana dan Miomaffo (BIINMAFO) yang bersatu. Tetaplah Sehati Sejiwa Membangun TTU, Nekaf Mese Ansaof Mese, Tafen Pah TTU,” lanjut pesan Gubernur NTT yang dibacakan Staf Ahli Bidang Politik dan Pemerintahan itu. Nampak hadir dalam acaraTTU
= Ume Naek - Ume Mese.
Cerita dari Puncak Perayaan HUT Kota Kefamenanu
Oleh : Lucius W. Luly
“Sebagai entitas yang hidup, Timor Tengah Utara hanya akan disegani dan dipandang jika
mampu menanggalkan semua perbedaan yang berujung konlik. Mari tanggalkan sentimen
negatif kedaerahan, tidak boleh lagi ada pembeda antara Biboki, Insana maupun Miomaffo.”
Wakil Bupati TTU, Aloysius Kobes, S.Sos foto bersama Unsur Forkompinda Kabupaten TTU seusai Upacara Bendera memperingati HUT Kota Kefamenanu ke-92 di halama Kantor Bupati TTU.
tersebut Wakil Bupati TTU, Sekretaris Daerah kabupaten TTU hingga perangkat Kelurahan/ Desa dan para pejabat dari Unsur Forkompinda Kabupaten TTU. Turut hadir, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Tazbir, SH, M.Hum.
Malam itu, (Senin/22/9/2014) Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun Kota Kefamenanu berlangsung sangat meriah. Jadwal pelaksanaan puncak acara yang sedianya diagendakan tepat pukul 18:00 Wita di Lapangan Oemanu itu, terpaksa harus molor karena tingginya
antusiasme warga. Peristiwa itu terjadi karena membludaknya rombongan peserta karnaval budaya. Sesuai agenda, karnaval budaya dijadwalkan berlangsung pukul 14:00 Wita, tetapi bergeser hingga lewat pukul 15:00 Wita. Berbagai etnis yang ada di Kota Kefamenanu, turut berpartisipasi dalam rangkaian panjang rombongan pejalan kaki, dengan mengambil garis start di alun-alun Rumah Jabatan Bupati lama.