ABSTRAK
PT. Suryamas Lestari Prima adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam industri pembuatan daun pintu. Perusahaan ini mengolah kayu menjadi solid door
dan moulding. Perusahaan ini mengalami ketidakseimbangan antara beban kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mengakibatkan terjadinya idle dan adanya penumpukan pada stasiun pengeleman menuju perakitan sehingga terjadi
bottleneck di stasiun perakitan. Penumpukan terjadi akibat waktu siklus di stasiun perakitan lebih besar daripada pengeleman, sehingga tenaga kerja di stasiun
finishing harus menunggu dan menganggur. Oleh karena itu dilakukan analisa terhadap beban tenaga kerja di stasiun tersebut untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang optimal. Metode work sampling digunakan untuk mengetahui persentase waktu produktif yang dimiliki tenaga kerja selama jam kerja. WLA (Work Load Analysis) digunakan untuk menganalisa beban kerja dari seorang tenaga kerja. Hasil work sampling menunjukkan bahwa tenaga kerja 2 di bagian pengeleman top rail dan bottom rail lebih produktif dari seluruh tenaga kerja lainnya dengan waktu produktif sebesar 87,56% sedangkan yang paling rendah adalah tenaga kerja 12 di bagian finishing dengan waktu produktif sebesar 43,41%. Hasil perhitungan menunjukkan beban kerja yang dialami tenaga kerja di stasiun pengeleman sebesar 95,85% dan 97,18%; stasiun perakitan tergolong tinggi yaitu 109,44% , 105,57%, dan 100,23%; serta stasiun finishing tergolong rendah yaitu berada diantara 52%-66%. Ketidakseimbangan beban kerja tersebut mengakibatkan terjadinya Work In Process (WIP). Penelitian ini merekomendasikan jumlah tenaga kerja tetap 2 orang di stasiun pengeleman, 3 orang di stasiun perakitan, dan 6 orang di stasiun finishing (berkurang 4 orang dari kondisi aktual).
Kata Kunci: Beban Kerja, Work Sampling, Workload Analysis (WLA)