i ABSTRAK
MunculnyaDistributed Generation(DG) pada jaringan distribusi memiliki beberapa keuntungan seperti mengurangi rugi-rugi sistem, memperbaiki profil tegangan, serta meningkatkan kehandalan dan kontinuitas penyediaan tenaga listrik. Dalam mengoptimalkan kerja DG untuk mengurangi rugi-rugi sistem maka DG harus ditempatkan pada lokasi optimum dan beroperasi pada kapasitas optimumnya. Untuk menentukan lokasi optimumnya dilakukan pengujian setiap bus beban dan untuk menentukan kapasitas optimumnya dilakukan dengan menggunakan rumus. Optimasi PLTMH Parlilitan merupakan optimasi yang paling efektif untuk menyesuaikan profil tegangan dengan peraturan nilai tegangan di Indonesia (+5%/-10%). Dari hasil perhitungan dan simulasi maka diperoleh kapasitas optimum PLTMH Parlilitan 2234,079 kW. Untuk penentuan lokasi optimum DG-baru dilakukan pada saat jaringan distribusi sama sekali belum interkoneksi dengan DG. Dengan mencari nilai VSI terbesar dari setiap bus, yang berada pada bus373, yaitu 0,019169709, yang berarti bahwa titik tersebut merupakan titik paling lemah yang mengakibatkan fenomena keruntuhan tegangan. Maka didapatkan kapasitas optimum DG-baru 606,24 kW. Setelah penempatan DG-baru, nilai VSI maksimum yang dihasilkan 0.014115536 sehingga peluang terjadinya fenomena keruntuhan tegangan berkurang pada sistem.
Kata Kunci : distributed generation, optimasi, voltage stability index, rugi-rugi daya aktif, profil tegangan, stabilitas tegangan