LAPORAN HASIL
SIDANG KELOMPOK SEKRETARIAT UPSUS SIWAB Mataram, 02 Februari 2017
1. Secara umum, keterlambatan penetapan kelengkapan pengelola keuangan, barang dan Jasa (KPA, PPK, Bendahara) disebabkan karena adanya perubahan nomenklatur OPD yang membidangi fungsi peternakan dan keswan di propinsi. Namun demikian, mengingat pentingnya kelengkapan tersebut dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2017, disepakati kelengkapan tersebut untuk dapat segera dikukuhkan paling lambat tanggal 13 Februari 2017 atau dapat menggunakan PPK yang ditetapkan sebelumnya.
2. Untuk percepatan pelaksanaan tahun 2017, disepakati dokumen ROPAK dapat diselesaikan paling lambat pada tanggal 15 Pebruari 2017 dan dokumen RUP Disusun paling lambat pada tanggal 7 Pebruari 2017.
3. Proses pengadaan barang dan jasa di propinsi dan UPT dapat memanfaatkan Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa yang telah ditetapkan di UPT Karantina dan BPTP.
4. Disepakati propinsi yang belum menyelesaikan Master Plan Kawasan Komoditas Pertanian dan Rencana Aksi Pengembangan Kawasan di kab/kota akan diselesaikan mengacu Surat Menteri Pertanian Nomor 191/RC.040/M/12/2016.
5. Mendukung operasionalisasi pelaksanaan UPSUS SIWAB, disepakati pembentukan Pokja SIWAB Provinsi dan Pokja SIWAB kab/kota dapat dikukuhkan paling lambat tanggal 13 Februari 2017 (mengacu pedoman pelaksnaan SIWAB 2017).
6. Untuk mendukung pencapaian program dan kegiatan tahun 2017, ditetapkan bahwa: (i) Revisi DIPA terkait penurunan target output tidak diperkenankan; (ii) Revisi kegiatan untuk pengadaan kendaraan bermotor, bangunan tidak diperkenankan.
7. Penyelesaian CP/CL yang belum diselesaikan pada tahun 2017, disepakati paling lambat diselesaikan bulan Pebruari 2017. Untuk E-proposal tahun 2017 akan dibuka kembali pada bulan Februari 2017 untuk entri kegiatan tahun 2017 yang belum terakomodir.
8. Pelaksanaan kegiatan tahun 2017 non SIWAB yang diperkirakan tidak dapat direalisasikan disepakati untuk diusulkan dan dipindah ke propinsi lain paling lambat bulan April 2017.
9. Pedoman pelaksanaan UPSUS SIWAB telah dibuat dan dapat dijadikan referensi/payung kegiatan di daerah. Pedoman ini masih bersifat garis besar sehingga perlu diperjelas dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di daerah.
10. Untuk mempercepat dan keberlanjutan pelaksanaan UPSUS SIWAB, disepakati untuk: (i) segera melakukan Identifikasi Penetapan Status Reproduksi Akseptor (paling lambat diselesaikan paling lambat 9 Februari 2017); (ii) mengefektifkan Pos Pelayanan Terpadu di level Kecamatan/kabupaten; (iii) segera mempercepat pengadaan Sarana prasarana IB (Kontainer, N2 Cair); (iv) Pemerintah akan menyusun Standarisasi dan Sertifkasi petugas IB, PKB, dan ATR
11. Perhitungan biaya operasional pelayanan oleh petugas (PKB, IB, ATR, Medik dan Paramedik) mengacu laporan di Isikhnas dan SKSR dengan mekanisme pembayaran diatur dalam juklak yang diterbitkan oleh provinsi yang telah disesuaikan dengan jumlah angaran yang tersedia
12. Payung hukum pelaksanaan pelayanan jasa IB perlu segera ditetapkan, untuk memberi kenyamanan dalam pelaksanaan IB dari isu Pungli. Untuk itu disepakati : (i) Kementan akan menerbitkan Permentan terkait pelaksanaan IB; (ii) Menyusun PerGub/PerBup dilengkapi dengan SOP Penggunaan Fasilitas Negara menunjang pelayanan IB dan Kesehatan hewan; (iii) Melakukan koordinasi dengan POLDA/POLRES untuk menjalankan jasa pelayanan IB bukan pungli
Mataram , Februari 2017