• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MPP 1105469 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MPP 1105469 Chapter1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

Fajar Siddiq Iskandar, 2016

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi yang paling dinamis,

dengan jangkauan global yang signifikan, dan dapat membuat kontribusi penting

untuk pencapaian pembangunan yang berkelanjutan atau Sustainable

Development Goals (SDGs), khususnya di bidang penciptaan lapangan kerja,

produksi dan konsumsi yang berkelanjutan serta pelestarian sumber daya alam.

World Tourism Organization (WTO) juga telah mengakui bahwa pariwisata

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama

menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula

hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad

ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak asasi manusia untuk menikmati pariwisata.

Sektor pariwisata di dunia saat ini mengalami kenaikan yang signifikan,

seperti press release yang diterbitkan oleh UNWTO pada tanggal 18 januari 2016

yang berjudul International Tourist Arrival up 4% Reach a Record 1,2 Billion in

2015 bahwa Kedatangan wisatawan internasional tumbuh sebesar 4,4% pada 2015

mencapai total 1.184 juta pada tahun 2015, menurut Tourism Barometer

UNWTO. Secara regional, hasil yang di dapatkan oleh UNWTO tahun 2015 Asia

dan Pasifik naik mencapai 5% tercatat 13 juta lebih kedatangan wisatawan

internasional tahun lalu mencapai 277 juta, dengan hasil yang tidak merata di

seluruh tujuan. Oceania naik mencapai 7% dan Asia Tenggara naik mencapai 5%

memimpin pertumbuhan, sedangkan Asia Selatan dan di North-East Asia

mencatat kenaikan 4%.

UNWTO memperkirakan untuk tahun 2016 bahwa menurut wilayah,

pertumbuhan diperkirakan lebih kuat di Asia dan Pasifik naik mencapai 4%

sampai 5% dan Amerika naik mencpai 4% sampai 5%, diikuti oleh Eropa yang

naik mencaopai 3,5% ke 4,5%. Proyeksi untuk Afrika naik mencapai 2% sampai

5% dan Timur Tengah naik mencapai 2% sampai 5%.

Asia dan Pasifik tercatat sebagai benua yang paling meningkat untuk

(2)

Fajar Siddiq Iskandar, 2016

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Asia Pasifik akan mendatangkan wisatawan yang signifikan. Asia Tenggara

sendiri selalu memprioritaskan wisatawan dengan mengembangkan

masing-masing industri pada bisnis pariwisatanya. Asia Tenggara merupakan wilayah

yang tidak pernah luput dari dunia pariwisata yang dalam setiap negaranya

mempunyai keunikan wisata tersendiri. Indonesia merupakan wilayah dari Asia

Tenggara yang mempunyai berbagai sektor pariwisata seperti alam yang tak kalah

indahnya dengan wilayah lain diluar Asia Tenggara dan juga ragam budayanya

pada setiap provinsi sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.

Indonesia mengalami kenaikan jumlah kunjungan pada wisatawan mancanegara

(wisman). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut:

TABEL 1.1

STATISTIK JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE INDONESIA TAHUN 2011-2015

TAHUN WISMAN WISNUS TOTAL

2011 7.649.731 236.752 7.886.483

2012 8.004.462 245.290 8.249.752

2013 8.802.129 250.036 9.052.165

2014 9.435.411 255.055 9.690.466

2015 10.507.326 251.025 10.758.351 Sumber: BPS Indonesia

Berdasarkan dari Tabel 1.1 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan

wisatawan nusantara ke Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan sampai

tahun 2015. Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia bahwa secara kumulatif,

jumlah kunjungan wisman dan wisnus mencapai yang ditargetkan oleh pemerintah

Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tersebut dikarenakan

Indonesia melakukan pemasaran pariwisata ke luar negeri dan dalam negeri

melalui berbagai promosi selain itu juga letak Indonesia yang berbatasan dengan

10 Negara baik secara langsun atau tidak langsung menyebabkan Indonesia

mudah didatangi oleh wisatawan asing.

Indonesia merupakan Negara dengan beragam kebudayaan masyaraktnya

dan juga keanekaragaman hayatinya. Dengan luas negara 1.919.440 km²

Indonesia mempunyai potensi Pariwisata yang sangat besar dan banyak destinasi

wisata yang bisa dikunjungi di Indonesia baik wisata alam atau wisata bahari,

(3)

Fajar Siddiq Iskandar, 2016

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang membentang dari Propinsi Nangroe Aceh Darussalam sampai Propinsi

Papua dan dengan segala keaneka ragaman obyek pariwisata, berbagai seni

budaya yang menawan dan ketersediaan sarana dan prasara pendukung pariwisata,

yang kesemuanya itu diharapkan mampu menarik lebih banyak lagi devisa negara,

baik dari wisatawan manca negara maupun domestik.

Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu provinsi terpadat jumlah

penduduknya di Indonesia memiliki banyak industri pariwisata, mulai dari wisata

alam, wisata budaya, wisata sejarah atau heritage serta wisata minat khusus. Maka

dari itu tingkat kunjungan wisatawan ke Provinsi Jawa Barat cukup signifikan

seperti yang tertera pada Tabel 1.2 berikut:

TABEL 1.2

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE JAWA BARAT TAHUN 2010-2012

TAHUN WISMAN WISNUS TOTAL

2010 741.323 24.138.855 24.138.855 2011 720.683 25.066.687 25.787.370 2012 762.442 26.124.955 26.887.397 Sumber: Dinas Pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat

Berdasarkan Tabel 1.2 wisatawan yang datang ke Jawa Barat mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Sementara untuk tahun 2013 Badan Promosi

Pariwisata Daerah Jawa Barat (BPPD Jabar) mencatat selama tahun 2013,

wisataan domestik/nusantara yang datang ke wilayah Jawa Barat mengalami

peningkatan sebanyak 20 persen. Sedangkan, untuk wisatawan mancanegara

hanya meningkat kurang dari 10 persen. untuk tahun 2014 Kepala Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Drs Nunung Sobari MM mengatakan

jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Jawa Barat, tahun 2014

mencapai target, yaitu 45 juta orang dan untuk tahun 2014 jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara ke Jawa Barat lewat dua pintu masuk yaitu Bandara

Husein Sastra Negara dan pelabuhan muara jati Cirebon mencapai 175.688 orang

sedangkan tahun 2015 wisatawan yang berkunjung ke Jawa Barat sebanyak

158.637. Meskipun mengalami penurunan pada tahun 2015 hal tersebut membuat

para pelaku industry pariwisata dan pemerentiah terus melakukan inovasi dan

(4)

Fajar Siddiq Iskandar, 2016

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut dikatan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa

Barat Nunung Sobari kepada Tribunnews.com.

Provinsi Jawa Barat dengan Ibu Kota Bandung merupakan salah satu

tujuan wisata dengan mempunyai destinasi wisata yang beragam seperti kuliner,

wisata belanja, wisata hiburan, wisata budaya serta wisata heritage atau sejarah.

Pada akhir pekan kota Bandung menjadi kota yang padat akan wisatawan

nusantara maupun mancanegara. Dapat dilihat pada Tabel 1.3 jumlah kunjungan

wisatawan ke Bandung. Tabel 1.2 tersebut sangat jelas bahwa Provinsi Jawa Barat

merupakan provinsi yang menarik wisatawan untuk berkunjung. Dikutip dari

Tribun Jabar menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat dalam

acara Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan tahun 2015 dan Usulan Rencana

Kegiatan tahun 2016, Drs. Nunung Sobari., MM mengatakan jumlah wisatawan

nusantara yang berkunjung ke Jawa Barat, tahun 2014 mencapai target, yaitu 45

juta orang. Untuk jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jawa Barat

masih dibawah 1 juta orang yaitu mencapai 5,6 ribu orang, naik di banding tahun

sebelumnya yang hanya 4,7 ribu menurut Kepala Bidang Pemasaran Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Siti Tohariah yang terdapat pada

berita website resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

TABEL 1.3

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG TAHUN 2011 - 2014

TAHUN WISMAN WISNUS TOTAL

2011 225.585 6.487.239 6.712.824

2012 176.855 5.080.584 5.257.439

2013 176.432 5.888.292 6.064.724

2014 130.143 5.627.421 5.757.564

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, 2015

Tabel 1.3 memperlihatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan

wisatawan mancanegara yang terlihat fluktuatif, untuk kunjungan ke Kota

Bandung ini wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara jumlahnya

menurun tidak seperti tahun 2013 yang mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya. Sementara untuk tahun 2015 Kota Bandung dikunjungi lima juta

wisatawan. Tahun ini kita targetkan naik jadi 5,6 juta, dan satu juta diantaranya

(5)

Fajar Siddiq Iskandar, 2016

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melihat banyak wisatawan yang datang saat itu. Melihat kondisi itu, Bandung pun diharapkan bisa mendatangkan datu juta wisatawan asing di tahun ini,” ujar Kepala Bidang Pemasaran pada Disbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari.

Dengan menurunnya kunjungan wisatawan ke Kota Bandung ini tidak sebanding

dengan pernyataan Kepala Disparbud Jawa Barat Nunung Sobari kepada

Tribunnews.com bahawa kota Bandung merpuakan kota tervaforit di ASEAN

terkait pariwisata. Maka dari itu instansi pariwisata yang ada di Kota Bandung

terus melakukan bebrbagai promosi serta melaksanakan beerbagai event agar

menaraik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Bandung. Bandung juga menjadi

salah satu Kota yang mempunyai nilai sejarah besar bagi bangsa Indonesia oleh

karena itu Bandung juga mempunyai tempat-tempat yang bersejarah seperti

beberapa Museum yang terlihat pada Tabel 1.4 berikut:

TABEL 1.4

DAFTAR MUSEUM DI KOTA BANDUNG

No. Museum Alamat

1. Museum Geologi Jl. Diponegoro No. 57 2. Museum Sri Baduga Jl. B.K.R No. 185

3. Museum Konperensi Asia Afrika Jl. Asia Afrika No. 65

4. Museum Pos Indonesia Jl. Cilaki

5. Museum Mandala Wangsit Siliwangi Jl. Lembong No. 38 6. Museum Barli Jl. Prof. Sutami No. 91 7. Museum Preanger Jl. Asia Afrika

8. Gedung Indonesia Menggugat Jl. Perintis Kemerdekaan No. 5 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

Salah satu museum yang sering di kunjungi wisatawan ketika datang ke

Bandung adalah Museum Konperensi Asia Afrika. Nama Museum Konperensi

Asia Afrika tersebut digunakan untuk mengenang peristiwa Konferensi Asia

Afrika pada tanggal 18 April 1955 yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi

bagi bangsa-bangsa Asia Afrika. Museum ini dibangun oleh Pemerintah Republik

Indonesia dan berada di bawah wewenang Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. sementara pengelolaannya di bawah koordinasi Departemen Luar

Negeri dan Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Jawa Barat. Museum

Konperensi Asia Afrika diresmikan berdirinya oleh Presiden Soeharto pada 24

(6)

Fajar Siddiq Iskandar, 2016

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

18 Juni 1986, kedudukan Museum Konperensi Asia Afrika dialihkan dari

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ke Departemen Luar Negeri di bawah

pengawasan Badan Penelitian dan Pengembangan Masalah Luar Negeri. Pada

tahun 2003 dilakukan restrukturisasi di tubuh Departemen Luar Negeri dan

Museum Konferensi asia Afrika dialihkan ke Ditjen Informasi, Diplomasi Publik,

dan Perjanjian Internasional (sekarang Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik).

Saat ini, UPT Museum Konferensi Asia Afrika berada dalam koordinasi

Direktorat Diplomasi Publik. Museum ini menjadi museum sejarah bagi politik

luar negeri Indonesia. Penataan kembali Museum Konferensi Asia-Afrika.

Dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika 2005 dan peringatan

50 tahun Konferensi Asia-Afrika 1955, pada 22-24 April 2005, tata pameran

Museum Asia-Afrika direnovasi atas prakarsa Menteri Luar Negeri Republik

Indonesia Dr. N. Hassan Wirajuda. Penataan kembali Museum tersebut

dilaksanakan atas kerjasama Departemen Luar Negeri dengan Sekretariat Negara

dan Pemerintah Provinsi jawa Barat. Perencanaan dan pelaksanaan teknisnya

dikerjakan oleh Vico Design dan waka Reality. Penataan dan renovasi yang

dilakukan juga untuk menarik wisatawan yang ingin berkunjung ke Museum

konperensi Asia Afrika dan wisatawan yang berkunjung bisa melakukan

bebereapa aktivitas seperti yang terlihat pada tabel berikut:

TABEL 1.5

KEGIATAN YANG BISA DILAKUKAN OLEH WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA No. Tempat Kegiatan yang di lakukan wisatawan

1. Pameran Tetap Wisatawan bisa melihat peninggalan serta foto-foto dokumentasi ketika Konperensi Asia Afrika berlangsung pada tahun 1955 serta peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan Konperensi Asia Afrika.

2. Audio Visual Wisatawan bisa menyaksikan film dokumenter tentang Konperensi Asia Afrika dan peristiwa pasca konperensi.

3. Perpustakaan Wisatawan bisa mendapatkan informasi dengan membaca buku-buku tentang sejarah mengenai Konperensi Asia Afrika, tentang permuseuman, dan masih banyak buku yang lainnya

(7)

Fajar Siddiq Iskandar, 2016

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketika Konperensi Asia Afrika berlangsung pada tahun 1955

Sumber: Museum Konperensi Asia Afrika

Tabel 1.5 menunjukan bahwa Museum Konperensi Asia Afrika memiliki

beberapa kegiatan yang bisa dilakukan oleh wisatawan sehingga dapat menarik

wisatawan untuk berkunjung ke museum serta dapat memberikan pengalaman

bermuseum kepada wisatawan yang berkunjung. Jumlah wisatawan yang

berkunjung ke Museum Asia Afrika mengaalami penurunan dari tahun ke tahun

seperti yang tertera pada Tabel dibawah ini :

TABEL 1.6

Sumber : Museum Konperensi Asia Afrika

Dari tabel diatas dapat simpulkan bahwa kunjungan wisatawan ke

Museum Konpernsi Asia Afrika pada tahun 2014 mengalami penurunan.

Menurunnya jumlah kunjungan tersebut tidak sesuai atau berbanding terbalik

dengan apa yang didapatkan Museum Konpernsi Asia Afrika yaitu sebagai

museum terbaik pada tahun 2013 di Kota Bandung dalam bidang pelayanan

publik yang berbasis pada konsep keterlibatan publik. Serta salah satu museum

sejarah yang di dalamnya mempunyai sejumlah peninggalan dan cerita mengenai

bagaimana konperensi Konperensi Asia Afrka 1955 berlangsung serta semua

informasi yang berkatian dengan konperensi tersebut. Jika kunjungan wisatawan

ke Museum Konpernsi Asia Afrika semakin menurun maka ditakutkan banyak

masyarakat yang tidak mengetahui mengenai Museum Konpernsi Asia Afrika

tersebut dan segala peninggalan yang ada didalamya. Juga akan banyak orang

yang tidak menghargai sejarah para pejuang yang telah memperjuangkan lewat

konperensi tersebut. Dengan menurunnya kunjungan museum tersebut maka

penulis melakukan pra penelitian mengenai Behavioral Intention. Pra penelitian

(8)

Fajar Siddiq Iskandar, 2016

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkunjung kembali dan keinginan untuk merekomendasikan kepada orang lain.

Banyaknya kunjungan wisatawan yang datang dan kunjungan tersebut merupakan

kunjungan pertama (first-time) maka hal tersebut menandakan rendahnya

behavioral intention di suatu destinasi wisata faktor ini juga yang bisa

menyebabkan turunnya tingkat kunjungan di Museum Konpeerensi Asia Afrika.

Berikut hasil pra penelitian yang dilakukan penulis terhadap 30 wisatawan yang

berkunjung di Museum Konperensi Asia Afrika.

GAMBAR 1.1

PRA PENELITIAN BEHAVIORAL INTENTION DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa masih sedikitnya wisatawan yang ingin

berkunjung kembali dan ingin merekomendasikan Museum Konpernsi Asia

Afrika kepada orang lain. Dari 30 orang ada 13 orang yang ingin

merekomendasikan dan ada 17 orang yang tidak ingin merekomendasikan kepada

orang lain, begitu juga ada 11 orang yang ingin berkunjung kembali di masa yang

akan datang dan ada 19 orang yang memilih untuk tidak berkunjung ke Museum

Konpernsi Asia Afrika di masa yang akan datang. Hal tersebut bisa berdampak

buruk kepada kunjungan wisatawan yang datang ke Museum Konpernsi Asia

Afrika semakin menurun, jika kunjungan wisatawan terus menurun maka akan

berdampak pula pada masyarakat Indonesia khususnya generasi penerus bangsa

yang tidak akan menghargai sejarah para pahlawannya serta tidak akan

mengetahui sejarah besar dibalik konperensi Asia Afrika yang telah

(9)

Fajar Siddiq Iskandar, 2016

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karena penurunan jumlah kunjungan tersebut dan hasil pra penelitian

penulis mengenai Behavioral Intention maka pihak Museum Konpernsi Asia

Afrika melakukan beberapa strategi yang diantaranya sebagai berikut

TABEL 1.7

STRATEGI YANG DILAKUKAN MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Strategi Implementasi

Event Melaksanakan berbagai event berkala setiap tahun dengan mega event 5 tahun sekali dalam rangka memperingati Konperensi Asia Afrika

Social Media Strategi Media social selalu aktif untuk mempromosikan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Museum Konpernsi Asia Afrika

Promosi Mempublikasikan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Museum Konpernsi Asia Afrika melalui media cetak dan elektronik.

MuseumExperience Memberikan pengalaman kepada wisatawan

yang berkunjung ke Museum Konpernsi Asia Afrika melalui, Sociability, Recreation, Learning Experience, Celebrative Experience.

Sumber: Museum Konperensi Asia Afrika

Menurut Tabel 1.7 Strategi yang diterapkan oleh Museum Konperensi

Asia Afrika dengan Museum Experience yaitu untuk membentuk pengalaman

tersendiri yang belum pernah ditemui di tempat lain dengan pembentukan suasana

yang diciptakan oleh pemandu agar wisatawan merasakan suasana ketika

Konperensi Asia Afrika berlangsung, selain itu juga terdapat beberapa perubahan

yang dialami Museum Konperensi Asia Afrika baik dari segi koleksi yang

ditambahkan, pemanduan, serta desain interior yang mengalami perubahan namun

dengan tidak merubah bangunan asslinya dan juga perawatan keseluruhan yang

terdapat di museum sehingga dapat meningkatkan pengalam bermuseum

wisatawan ketika berada di Museum Konperensi Asia Afrika. Berikut perubahan

(10)

Fajar Siddiq Iskandar, 2016

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.8

Perubahan Museum Konperensi Asia Afrika dan sekitarnya pada tahun 2011-2015

No Perubahan Museum Konperensi Asia Afrika dan sekitarnya

1. Penambahan karyawan pada divisi pemanduan (Guide) agar

meningkatkan penyampaian dan interkasi dengan wisatawan mengenai

sejarah Konperensi Asia Afrika di Museum Konpernsi Asia Afrika.

2. Penambahan koleksi seperti gong perdamaian dunia yang diberikan

pemerintah Jawa Barat, surat kabar, koleksi perangko pada peringatan

Konpeensi Asia Afrika 2005 oleh para saksi sejarah Konperensi Asia

Afrika 1955 serta penambahan alat pencarian layar sentuh dan

penambahan koleksi buku di perpustakaan Museum Konpernsi Asia

Afrika.

3. Penataan di sekitar Museum Konpernsi Asia Afrika seperti kursi-kursi

bergaya klasik, batu berbentuk bulat bertuliskan negara-negara

Konperensi Asia Afrika, dan Box-box yang dikenal sebagai WPAP

atau Wheda Pop Art Potrait ini berbentuk patung tokoh-tokoh negara

peserta Konferensi Asia Afrika dan juga tokoh-tokoh di Negara

Indonesia.

Sumber: Museum Konperensi Asia Afrika

Berdasarkan tabel diatas dengan beberapa perubahan yang dilakukan

Museum Konpernsi Asia Afrika untuk meningkatkan pengalaman berkunjung

wisatawan diharapkan bisa meningkatkan sikap perilaku wisatawan dimasa yang

akan datang serta dapat meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan di Museum

Konperensi Asia Afrika

Menurut Kotler and Nail (2008, hlm. 5) Beberapa dari wisatawan mencari

kesenangan yang mana mereka dapat terlibat langsung dalam sebuah pengalaman

yang mana mereka dapat terlibat langsung dalam sebuah pengalaman yang

(11)

Fajar Siddiq Iskandar, 2016

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimensi yaitu Sociability, Recreation, Learning Experience, Celebrative

Experience, Issue Oriented Experience. Dimensi yang digunakan yang digunakan

yaitu Sociability, Recreation, Learning Experience, Celebrative Experience.

Sociability meliputi pertemuan dengan atau berpartisipasi dengan orang

lain melihat bersama-sama dengan orang lain, mengambil bagian dalam berbagi

kegiatan umum. Recreation meliputi kenikmatan bebas sampai terstruktur waktu,

kegiatan yang menyenangkan dan pengalihan kegiatan yang dapat menyegarkan

tubuh dan jiwa. Learning Experience meliputi mngumpulkan dan memperoleh

informasi baru, menyerap pola, berolahraga, rasa ingin tahu dan rasa penemuan,

pemahaman konsep dan pemikiaran, merenungkan dan reflecting, berlatih

kemampuan kognitif. Celebrative Experience meliputi mengamati dan

menghormati pemimpin, peristiwa, kelompok atau organisasi, berbagai dalam

prestasi, menghubungkan dengan masa lalu, catatan sejarah kelansungan melalui

sejarah dan waktu, menghadapi standar yang refine sensibilitas, memperbesar

pikiran dan bentuk aspirasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian

mengenai “PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP

BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI

ASIA AFRIKA”

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang dan identifikasi masalah tentang

Museum Konperensi Asia Afrika maka dapat dirumuskan permasalahan untuk

memperoleh penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana Museum Experience yang diantaranya yaitu Sociability,

Recreation, Learning Experience, Celebrative Experience yang

dilakukan oleh Museum Konperensi Asia Afrika.

2. Bagaimana Behavioral Intention yang diantaranya Revisit The Same

Destination dan Willingness To Recommend The Destination To Other

yang dilakukan Wisatawan di Museum Konperensi Asia Afrika.

3. Bagaimana pengaruh Museum Experience yang diantaranya yaitu

(12)

Fajar Siddiq Iskandar, 2016

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap Behavioral Intention Wisatawan ke Museum Konperensi

Asia Afrika

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan data dan informasi

yang berhubungan dengan Pengaruh Museum Experience di destinasi wisata

yang berjenis sejarah untuk menciptakan Behavioral Intention dengan tujuan

untuk memperoleh temuan mengenai:

1. Untuk memperoleh temuan mengenai Museum Experience yang

dirasakan wisatawan ketika mengunjungi Museum Konperensi Asia

Afrika.

2. Untuk memperoleh temuan mengenai tingkat Behavioral Intention

Wisatawan di Museum Konperensi Asia Afrika.

3. Untuk memperoleh temuan mengenai Museum Experience terhadap

peningkatan Behavioral Intention wisatawan di Museum Konperensi

Asia Afrika.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah serta

memperluas kajian ilmu tentang pemasaran pariwisata, khususnya

mengenai pengetahuan tentang Museum Experience pada pada

destinasi wisata Museum Konperensi Asia Afrika dalam upaya

meningkatkan tingkat Behavioral Intention wisatawan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi, masukan dan bahan evaluasi kepada pihak Museum

Konperensi Asia Afrika untuk dapat mengembangkan kawasan wisata

(13)

Fajar Siddiq Iskandar, 2016

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

minat wisatwan untuk berkunjung ke Museum Konperensi Asia

Gambar

TABEL 1.4 DAFTAR MUSEUM DI KOTA BANDUNG
TABEL 1.5
GAMBAR 1.1 PRA PENELITIAN DI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKABEHAVIORAL INTENTION
TABEL 1.7 STRATEGI YANG DILAKUKAN

Referensi

Dokumen terkait

Home  »  Blogs  »  admin's blog  » Tim Saber Pungli Polres Karangasem Amankan Calo Tiket di

Seperti halnya lembaga politik disuatu negara, dalam suatu hubungan antar negara-negara juga perlu adanya organisasi internasional yang memberikan pertimbangan hukum

Ilmu akhlak atau akhlak yang mulia itu berguna dalam mengarahkan dan mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusiadi segala bidang. Seseorang

Pada dimensi individual, tauhid berarti pembebasan manusia dari sifat-sifat individualistik serta pembebasan dari segala bentuk belenggu perbudakan dalam arti

Metode survey yaitu metodologi penelitian yang digunakan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi

[r]

Untuk mendapatkan sasaran dan tujuan yang maksimal, penghijauan kota.. harus dilaksanakan dengan yang terarah

Jika anda tertarik untuk membudidayakan tanaman buah berwarna merah ini, anda tidak perlu khawatir karena pada kesempatan kali ini JualBenihMurah.com akan memberikan ulasan