• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah Yang Baik Dan Benar Update Media - Makalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Makalah Yang Baik Dan Benar Update Media - Makalah"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

POMR (

Pr

Disusun untuk

Program Studi

Farida A

PIK

Problem Oriented Medical Record )

uk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

PSRM III

udi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Disusun oleh :

Aryany

11303187 / ARM C3.11

POLITEKNIK

PIKSI GANESHA BANDUNG

2013

)

III

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas karunia

dan nikmatNya yang telah Dia berikan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan

Makalah “Gangguan Metabolisme” ini untuk memenuhi tugas mata kuliah PSRM III yang diberikan oleh BapakTedy Hidayat, Amd.Perkes

Dalam proses pembuatan makalah ini saya berupaya untuk mengumpulkan buku-buku

referensi dan berbagai tulisan di media massa yang berkualitas dan benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan mutu serta otensititasnya.

Terlepas dari itu semua, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam cara

penulisannya.

Akhir kata saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik

secara langsung maupun tidak langsung sehingga saya dapat memenuhi tugas mata kuliah

PSRM III. Semoga bermanfaat.

Bandung, Februari 2013

(3)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Problem list atau daftar masalah adalah dasar acuan dari rekam medis yang berorientasi

pada masalah. ”Problem list” bukanlah merupakan suatu komposisi yang bersifat statis atau

tetap melainkan suatu ”table of contents” yang dinamis dari grafik pasien yang dapat di-update

setiap saat. Ketelitian mengenai jenis masalah, catatan kemajuan yang berorientasi masalah dan

kesimpulannya secara langsung berhubungan dengan ketelitian dan integritas dimana masalah

pertamakali diidentifikasikan. Tidak pernah ada kata benar atau salah dalam keputusan sepihak

mengenai kasus yang sulit, yang ada hanyalah keputusan yang ilmiah dan logis atau tidak

ilmiah dan tidak logis yang dikeluarkan dengan hati-hati atau tidak hati-hati(Weed, 1968).

Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, setiap dokter wajib memberikan pelayanan

yang berkualitas dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang

Praktik Kedokteran. Salah satu aspek yang diatur dalam undang-undang tersebut adalah

penyelenggaraan rekam medis (pasal 46 dan 47). Penyelenggaraan rekam medis adalah

kewajiban bagi setiap dokter yang menjalankan praktik kedokteran.

Permasalahan yang ada saat ini adalah dokter tidak menyadari manfaat dan kegunaan

rekam medis sepenuhnya sehingga penyelenggaraan rekam medis tidak berjalan dengan baik.

Karena itu, diperlukan suatu pembahasan mengenai penyelenggaraan rekam medis yang dapat

digunakan oleh mahasiswa kedokteran untuk membiasakan penyelenggaraan rekam medis

(4)

1.2 Tujuan

Tujuan pembuatan pembuatan makalah POMR ini adalah selain untuk memenuhi tugas

mata kuliah PSRM III adalah sebagai acuan untuk membuat rekam medis berorientasi masalah

dan sebagai acuan untuk memahami manfaat dan kegunaan rekam medis untuk kepentingan

dokter, pasien, saranan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan.

1.3 Manfaat

Membuat evaluasi dan perencanaan yang lebih sistematis, menampilkan data dalam bentuk

yang lebih jelas, sistematis dan dinamis, menekan biaya perawatan, memberikan

penatalaksanaan kepada pasien (masalah) seutuhnya, dan menghindarkan kemungkinan

(5)

POMR ( Problem Oriented Medical Record )

Rekam medik berdasarkan masalah (Problem-oriented medical record/POMR) adalah

metode standar yang digunakan untuk memasukan data pasien pada banyak institusi. Adanya

bagian SOAP, yang termasuk subjektif, objektive, pengkajian dan perencanaan, menyediakan

inti yang baik mengenai suatu informasi yang telah teruji oleh waktu. Namun hal itu tidak

menyediakan pemahaman yang cukup baik ke dalam proses pikir para dokter dan usaha

diagnostiknya. Praktek rumah sakit dalam memberi rangkuman harus diperluas ke kantor dan

klinik, mungkin hanya setiap bulan atau tahun berdasarkan pada kategori. Kasus yang tidak

umum harus dicatat dengan rekam medik SOAP.

Dalam usaha untuk menemukan metode yang dapat digunakan agar dokter dapat

mencatat informasi yang lebih banyak dengan waktu yang lebih singkat, dibuat suatu condition

diagram(CD). Ini adalah cara yang lebih praktis untuk mencatat suatu informasi dengan

menghindari pencarian yang sulit pada berlembar-lembar catatan narasi untuk menemukan

informasi yang penting. Diagram ini berdasar pada konsep diagram yang terdiri dari

kalimat-kalimat: semua bagian dari setiap kalimat memiliki tempat pada diagram dan dapat dibuat

diagram dengan cara yang sama oleh siapapun.

Kondisi pasien diletakkan pada tengah diagram . Tanda panah yang berasal dari kotak

ini yang mendeskripsikan pasien diletakkan di sebelah kiri dan dua kemungkinan hasil yang

dapat terjadi pada sebelah kanan. Di atas kotak conditiondiletakkan data terkait yang penting

yang dapat menuntun diagnosis, tepat di bawahnya dokter dapat mendata dignosis diferensial

(6)

menginduksi terjadinya kondisi. Kuadran kanan atas adalah untuk mendata komplikasi dan

kuadran kanan bawah utuk rencana pengobatan.

Pengalaman telah menunjukkan bahwa penggunaannya meningkatkan performa dokter

dan mahasiswa kedokteran yang menggunakan CD membuat kesalahan yang lebih sedikit

dalam mendiagnosis dan memiliki dokumen yang lebih baik daripada mereka yang

menggunakan POMR.

2.1 AutoauthenticationDari Suatu Rekam Medik

Istilahautoauthenticationmengacu kepada suatu sistem yang memungkinkan suatu

rekam medik dapat secara otomatis ditandatangani/disahkan atas nama sang dokter tanpa

jaminan bahwa rekam medik tersebut telah dilihat atau setidaknya dikoreksi oleh sang dokter

setelah penyalinan. Secara tipikal, pada prosedurautoauthenticationdilakukan pengiriman

salinan laporan kepada dokter dengan dibubuhi tanda tangan elektronik. Laporan dapat

dianggap lengkap apabila dokter tidak meminta koreksi dalam periode waktu tertentu.

Walaupun sistemautoauthenticationmemasukkan penggunan tanda tangan elektronik, istilah

tersebut tidak sama, karena beberapa sarana kesehatan mengizinkan tanda tangan kesehatan

hanya setelah dokter benar-benar telah mengoreksi laporan tersebut.

2.2 Regulasi dan Akreditasi

Autoauthenticationdari suatu rekam medik tanpa verifikasi tentang kelengkapan dan

akurasinya oleh dokter dilarang olehHealth Care Financing Administration(HCFA),the

Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organization (JCAHO) dan banyak

departemen kesehatan lainnya. HCFA dan kelompok permintaan validasi yang terkait

(7)

tidakautoauthentication, karena mmbutuhkan membutuhkan penulis untuk menyalin

laporan sebelum tanda tangan dibubuhkan. HCFA-RegionIX (membawahi Arizona,

Kalifornia, Hawai dan Nevada) telah menyatakan bahwa itu menginterpetasikan kondisi

medik dari partisipasi untuk melarangautoauthentication.

Standar JCAHO juga memperbolehkan keotentikan suatu rekam medik menggunakan

tanda tangan elektronik, tetapi juga membutuhkan dokter untuk menambahkan tanda

tangannta setelah mengoreksi kembali laporannya. JCAHO telah mengkonfirmasi bahwa

satndarnya melarangautoauthenticationdari suatu rekam medis.

Beberapa negara telah mengimplementasikan hukum dan regulasi yang

serupa. Sebagai contoh, di Kalifornia,the State Department of Health Services(SDHS)

telah mengadopsi peraturan yang memperbolehkan penggunaan tanda tangan elektronik,

tetapi peraturan ini menekankan bahwa hanya dokter yang bertanggung jawab yang

mnggunakan tanda tangan tersebut. Pada bulan Maret 1993, SDHS mengkonfirmasi dalam

memorandum internak kepada kantor distrik padaLicensing and Certification

Branchbahwa sistem otentikasi elektronik yang tidak memerlukan dokter untuk

memverikasi informasi di dalam laporan setelah laporan tersebut disalin adalah suatu

sistemautoauthenticationI, tidak dapat diterima. Dalam kata lain, keotentikan tidak dapat

dilakukan dengan default(contohnya kegagalan seorang dokter untuk mengoreksi salinan

laporan ). Sesuai dengan kebijaksanaan ini, SDHS telah mengabarkan perintah

pemberhentian pada rumah sakit Kalifornia yang telah menggunakan sistem

autoauthentication.

(8)

• Medical (biological)

• Psychiatric

• Social

• Demographic

• Diagnosis

• Physiologic finding

• Symptom

• Physical finding

• Lab abnormality

• Social issue

• Demographic issue

2.3 Berdasarkan sifatnya masalah dibagi menjadi 2

a) Masalah Aktif

Masalah aktif adalah masalah yang sedang berlangsung dan membutuhkan

pemeriksaan dan penanganan selanjutnya juga masih membutuhkan suatu tindakan

khusus karena akan membawa dampak pada perawatan masa kini ataupun masa yang

akan datang dengan faktor resiko.

b) Masalah Inaktif

Merupakan masalah masa lalu yang diduga menjadi penyebab masalah yang

sekarang dan masalah yang terjadi pada masa lampau kemungkinan bisa terjadi kembali

atau kambuh kembali.

(9)

a) Mendaftar atau mencatat masalah-masalah yang ada

b) Mengindikasi suatu masalah

c) Pedoman asuhan pada pasien

d) Alat komunikasi terhadap sesama tenaga medis, pasien

Daftar masalah harus lengkap dan isinya harus mencakup masalah sosial yang

berpengaruh terhadap perjalanan penyakit dan pengobatannya, karena daftar masalah ini

mempunyai fungsi yang sangat penting.

2.4 Komponen POMR

1 Catatan pada waktu masuk (admission note), terdiri dari:

a. Data dasar (data base)

i. Anamnesis

ii. Pemeriksaan fisik

iii. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang rutin

b. Pengkajian (assessment) dan rencana (plan)

i. Ringkasan (summary)

ii. Daftar masalah (problem list)

iii. Pengkajian (assessment)

iv. Rencana (plan)

2 Catatan perkembangan (progress note), terdiri dari:

a. Data subjektif (subjective)

b. Data objektif (objective)

(10)

d. d. Rencana (plan)

Initial Plans (Rencana Awal)

Initial Plans ini dibuat saat pasien pertama kali berobat ke suatu pelayanan kesehatan

dan ini berfungsi sebagai rencana pemecahan masalah yang terjadi pada pasien saat menjalani

perawatan di rumah sakit terkait baik rawat inap maupun rawat jalan. Dari data pasien dan

daftar masalah yang telah diidentifikasi dapat dibuat sebuah perencanaan.

Perencanaan pada umumnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

a. Diagnostic

Berisi tentang studi lebih mendalam mengenai diagnosis dan manajemen.

b. Therapeutic

Mengenai rencana tindakan pengobatan atau terapi yang akan diberikan

c. Patient Education

Yaitu rencana penyampaian tindakan medis yang akan diberikan kepada pasien

2.5 Progress Note (Catatan Perkembangan)

Adalah catatan perkembangan yang berisi tentang kemajuan keadaan pasien selama tindakan

perawatan dilakukan. Di dalamnya terdapat deskripsi tentang aktifitas pelayanan pasien oleh

tenaga medis, paramedis, dll. Apabila catatan waktu hari pertama masuk telah selesai, maka

selanjutnya koasisten atau dokter membuat catatan perkembangan setiap hari. Catatan

(11)

Catatan perkembangan berisi

Catatan perubahan subjektif dan objektif, serta pengkajian selanjutnya yang

berdasarkan prinsip cost effectiveness, yaitu mengutamakan keselamatan pasien dalam

mencapai taraf kesehatan optimal. Rencana pemeriksaan seyogyanya sepadan dengan tujuan

perawatan. Rencana penyuluhan lanjutan kepada pasien dan keluarga juga dituliskan. Catatan

perkembangan berisi perjalanan dan perkembangan penyakit. Data baru yang penting dicatat

secara singkat. Setiap perubahan pada pasien, baik mengenai keluhan maupun gejala, juga

perlu dituliskan. Demikian pula kesimpulan dari hasil pemeriksaan penunjang yang baru

diterima harus dicatat. Secara umum catatan perkembangan berisikan hal-hal sebagai berikut:

1 Apakah keluhan dan gejala pasien sekarang? Adakah perubahan?

2 Adakah perubahan dalam penemuan pemeriksaan jasmani?

3 Apakah ada data laboratorium baru?

4 Adakah perubahan formulasi kasus atau hubungan dari berbagai masalah medis satu

dengan yang lain?

5 Adakah rencana yang baru dalam rencana diagnostik dan pengobatan pasien?

Suatu catatan lanjutan yang baik dapat segera memberikan keterangan untuk berbagai

hal penting dan paling sedikit bisa menjawab hal-hal sebagai berikut:

1 Apakah ada keterangan diagnostik baru?

2 Apakah pasien menjadi lebih baik atau lebih buruk?

(12)

4 Apakah tindak lanjut diagnostik dan pengobatan berjalan atau direncanakan?

Cara penulisan data dengan format problem oriented dikenal dengan konsep SOAP.

Konsep SOAP terdiri dari 4 bagian:

1 Subjective (Data Subjektif)

Berisikan bagaimana perasaan pasien terhadap keluhannya sekarang. Seringkali

perkataan pasien ditulis dalam tanda kutip supaya dapat menggambarkan keadaan

pasien.

2 Objective (Data Objektif)

Berisikan hasil pemeriksaan jasmani dan pemeriksaan penunjang.

3 Assessment (Pengkajian)

Berisikan bagaimana pendapat pemeriksa mengenai data tersebut di atas dan

hubungannya dengan kasus. Pengkajian merupakan tulisan yang berisi hasil integrasi

pemikiran dokter (berdasarkan pengetahuannya mengenai patofisiologi, epidemiologi,

presentasi klinis penyakit, dan lain sebagainya) terhadap data subjektif dan objektif

yang ada.

4 Plan (Rencana)

Berisikan rencana selanjutnya, baik diagnostik, pengobatan maupun

penyuluhan.

(13)

Data dasar harus lengkap, teliti dan mengandung kesan analitik. Lengkap diartikan

sebagai semua kelainan yang penting harus tertulis. Pengertian analitik mencerminkan

adanya deskripsi riwayat penyakit (keluhan dan gejala) yang cukup untuk bisa sampai

kepada pengkajian masalah dan penatalaksanaan.

Data yang didapat dari anamnesis disebut data subjektif, sedangkan data yang didapat

dari pemeriksaan jasmani dan laboratorium disebut data objektif. Kedua data tersebut

merupakan kumpulan data awal (data dasar).

Penulisan rekam medis mengikuti cara-cara yang lazim, dimulai dari anamnesis

(keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat keluarga,

dll.), dilanjutkan dengan pemeriksaan jasmani dan data laboratorium serta pemeriksaan

penunjang.

2.7 Data Subjektif

Tujuan anamnesis adalah mendapatkan informasi menyeluruh dari pasien yang

bersangkutan. Informasi yang dimaksud adalah data medis organobiologis, psikososial serta

lingkungan pasien. Informasi yang didapat dari wawancara dengan pasien biasanya akan

memberikan kontribusi yang lebih untuk suatu pemecahan masalah daripada informasi yang

didapat dari pemeriksaan jasmani atau uji diagnostik.

Ada dua jenis anamnesis, yaitu autoanamnesis dan alloanamnesis. Autoanamnesis

merupakan anamnesis terhadap pasien itu sendiri. Alloanamnesis adalah anamnesis terhadap

keluarga/relasi terdekat atau yang membawa pasien tersebut ke rumah sakit.

1 Sistematika Anamnesis

(14)

• Identitas pasien

• Keluhan utama

• Riwayat Penyakit Sekarang

• Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat Kesehatan Keluarga

• Anamnesis Sistem

• Riwayat Pribadi, Psikologis, Sosial Ekonomi dan Budaya

Identitas Pasien

Identitas pasien meliputi nama lengkap (nama keluarga, nama sendiri), umur, jenis

kelamin, suku, agama, status perkawinan, pekerjaan, alamat rumah dan nomor telepon. Selain

itu juga diperlukan data mengenai contact person untuk pasien tersebut yang mudah dihubungi.

Data identitas pasien ini sangat penting, karena data tersebut sering berkaitan dengan masalah

klinik maupun gangguan sistem atau organ tertentu. Misalnya penyakit tertentu, berkaitan

dengan umur, jenis pekerjaan, jenis kelamin dan suku bangsa tertentu. Dari data identitas

pasien, kita juga mendapatkan kesan mengenai keadaan sosial ekonomi, budaya dan

lingkungan. Dengan informasi tersebut, kita dapat merencanakan pengelolaan pasien, baik

untuk diagnostik maupun pengobatan yang lebih cepat, optimal dan sesuai dengan kondisi

pasien secara menyeluruh (holistik). Selain itu alamat dan omor telepon penting untuk

komunikasi berkesinambungan.

(15)

Keluhan utama adalah keluhan terpenting yang membawa pasien meminta pertolongan

dokter atau petugas kesehatan lainnya. Keluhan utama biasanya dituliskan secara singkat

beserta lamanya, seperti judul berita utama dalam surat kabar. Misalnya: “Badan panas sejak

tiga hari yang lalu.”

Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) adalah riwayat mengenai panyakit pasien saat ini,

yang dimulai dari akhir masa sehat. RPS ditulis secara kronologis sesuai urutan waktu, dicatat

perkembangan dan perjalanan penyakitnya. Jangan lupa mencatat deskripsi atau analisis

terhadap setiap keluhan atau gejala penting. Perkembangan penyakit yang dicatat juga

termasuk riwayat pengobatan atau perawatan untuk penyakit sekarang ini. Tuliskan hanya data

yang positif (yang ditemukan pada pasien), dan sebaiknya dengan kata-kata pasien sendiri.

Dalam RPS dituliskan deskripsi atau analisis terhadap setiap gejala atau keluhan, yaitu

terhadap keluhan utama dan keluhan penting lainnya. Untuk keluhan utama dan keluhan

penting lainnya, lengkapilah secara terperinci sebagai berikut:

1 Lokasi dan penjalaran

lokasi secara tepat, dalam atau superfisial, terlokalisir atau difus

2 Kualitas

3 Kuantitas

tipe onset, intensitas/keparahan, disabilitas

4 Kronologis

onset, durasi, periodisitas, frekuensi

(16)

6 Faktor yang mempengaruhi

faktor pencetus, faktor yang memperberat, faktor yang memperingan kaitannya dengan

aktivitas sehari-hari

7 Gejala penyerta

Oleh Levinson, sistem ini disebut sebagai The Sacret Seven.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pada Riwayat Penyakit Dahulu (RPD), penyakit-penyakit yang pernah diderita pasien

beserta waktunya dicatat. Dituliskan pula apakah pasien pernah mengalami kecelakaan atau

operasi, maupun keadaan alergi. Hal tersebut di atas merupakan data penting karena

memberikan informasi mengenai:

• Apakah ada gejala sisa?

• Apakah ada kaitannya dengan penyakit sekarang?

• Apakah ada pengaruh/kaitan terhadap pengelolaan pasien selanjutnya?

Riwayat penyakit dahulu mencakup anamnesis penyakit sistem kardiovaskuler (demam

reumatik akut), sistem pernapasan (difteri, batuk rejan, influensa, tonsilitis, pneumonia,

pleuritis, tuberkulosis), saluran cerna (disentri, hepatitis, tifus abdominalis), kulit (cacar air,

morbili), infeksi (malaria, demam berdarah), muskuloskeletal, hematologi, endokrinologi,

ginjal, saluran kemih, dll. Keterangan terperinci dari semua penyakit dengan komplikasinya

yang pernah dialami sebaiknya dicatat menurut urutan waktu. Jangan mencatat

penyakit-penyakit yang tidak pernah diderita, kecuali memiliki arti khusus untuk penyakit-penyakit sekarang

(contohnya pada pasien jantung reumatik dituliskan apakah pernah menderita tonsilitis/artritis).

(17)

operasi, obat anestesi, jenis operasi, lama perawatan di rumah sakit, lamanya penyembuhan,

sembuh sempurna atau tidak dan berapa lama tidak bekerja.

Wanita dengan riwayat kehamilan atau keguguran ditanyakan dan dicatat secara kronologis

tentang jumlah kehamilan serta sebab keguguran.

2. Anamnesis Sistem

Anamnesis sistem berisi semua keluhan dan kelainan patologis yang bukan bagian dari

RPS dan yang belum ditulis dalam bahasan RPD. Jika tidak ada keluhan, ditulis negatif, tanpa

tambahan lain. Bila ada keluhan, perlu dibuat deskripsinya secara lengkap.

Riwayat Keluarga

Anggota keluarga meliputi kakek, nenek, ayah, ibu, saudara laki-laki, saudara

perempuan, dan anak-anak pasien. Tanyakan tentang umur dan keadaan kesehatan

masing-masing anggota keluarga bila masih hidup atau umur waktu meninggal dan sebabnya.

Pada pasien

Cari hal-hal yang berhubungan dengan peran hereditas atau kontak di antara anggota

keluarga dekat atau agak dekat, misalnya tuberkulosis, sifilis, hemofilia, penyakit saraf,

penyakit jiwa, neoplasma, penyakit metabolik, penyakit endokrin, penyakit

kardio-renalvaskuler. Bila mengenai penyakit herediter (misalnya diabetes melitus), buatlah genogram

untuk mencari anggota-anggota keluarga yang memiliki penyakit yang sama.

Riwayat Pribadi, Psikologis, Sosial Ekonomi dan Budaya

Dimulai dengan keterangan kelahiran (tempat dan cara partus, bila diketahui),

diteruskan dengan peristiwa penting masa kanak-kanak dan sikap pasien terhadap keluarga

dekat. Riwayat sosial mencakup keterangan pendidikan, pekerjaan (macamnya, jam kerja,

(18)

organisasi dan lain-lain), perumahan (lingkungan), pernikahan (lamanya, jumlah anak,

keluarga berencana, pernikahan sebelumnya), tanggungan, makanan (teratur atau tidak,

banyaknya, variasi, berapa kali makan perhari, komposisi makanan sehari-hari, pengunyahan,

nafsu makan, pencernaan), tidur (lama, teratur, ventilasi, jumlah orang dalam satu kamar tidur,

penyebab gangguan tidur), kebiasaan merokok (lama merokok, jumlah rokok dalam batang per

hari, teh, kopi, alkohol, obat, jamu, atau narkoba. Selain itu juga perlu dituliskan masalah yang

dihadapi pasien, seperti masalah yang berhubungan dengan pekerjaan, keluarga, keuangan, dan

masalah psikologis serta psikososial lainnya. Data riwayat pribadi, psikososial, ekonomi,

budaya dan keluarga ini merupakan informasi penting, baik dalam kaitannya dengan masalah

klinik maupun penyakit yang diderita saat ini. Data ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengelolaan yang optimal dan menyeluruh (holistik) untuk pasien saat ini

maupun selanjutnya.

2.8 Data Objektif

Setelah dituliskan data yang didapat dari anamnesis maka selanjutnya adalah

menuliskan temuan pada pemeriksaan fisik. Temuan pada pemeriksaan fisik merupakan suatu

tanda objektif dari suatu penyakit, yang merupakan fakta yang penting untuk diperhatikan.

Apalagi jika temuan fisik tersebut merupakan konfirmasi dari apa yang telah ditemukan

pada anamnesis. Pada kasus tertentu, temuan fisik dapat menjadi satu-satunya tanda yang

penting dari suatu penyakit, apalagi jika temuan riwayat penyakit pada anamnesis

membingungkan. Tercakup di dalam pemeriksaan fisik adalah penilaian status mental, keadaan

kulit, kelenjar getah bening, kepala, mata, telinga, hidung, mulut dan tenggorok, leher, jantung,

(19)

umum tentang keadaan pasien. Selain itu di dalam rekam medis juga dituliskan temuan dari

pemeriksaan objektif tentang hal-hal yang terukur, yaitu tekanan darah, denyut nadi,

pernapasan, suhu dan tingkat kesadaran. Hal ini biasa disebut sebagai tandatanda kehidupan.

Perlu pula ditambahkan data tanda-tanda objektif lainnya yang diperiksa, seperti tinggi badan,

berat badan dan lingkar kepala.

Temuan pada pemeriksaan fisik, seperti juga hasil anamnesis, harus didokumentasikan

sesegera mungkin, untuk menghindari distorsi dari memori. Hal lain yang juga perlu

ditambahkan adalah data hasil laboratorium. Data laboratorium yang dimaksud adalah data

yang dapat dituliskan segera dan tidak perlu yang lengkap. Setelah data tersusun, maka tidak

segera dibuat diagnosis kerja dan diagnosis banding seperti yang biasa pada penulisan rekam

medis tradisional. Hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah pembuatan pengkajian dan

rencana.

2.9 Kelebihan dan Kelemahan POMR

A. Kelebihan POMR

• Dokter menangani masalah pasien berdasar prioritas masalah

• Memudahkan dalam penelitian masalah tertentu

• Data tersusun berdasar masalah yang ada

• Pendidikan medis dapat terfasilitasi dengan dokumentasi yang lengkap

• Dokter mempertimbangkan semua masalah pasien dan interpretasinya secara

menyeluruh

• Memungkinkan setiap staf medik maupun paramedik untuk melakukan pelayanan

(20)

• Memudahkan kerja tim medis dalam melakukan pengelolaan pasien secara terpadu

dan memudahkan evaluasi secara menyeluruh

• Memudahkan si pemakai rekam medis untuk menilai masalah mana yang aktif,

yang tidak aktif, yang telah teratasi dan yang sedang ditangani tanpa harus

mengikuti diskusi yang dilakukan setiap saat

• Penting untuk mempersiapkan sistem komputer untuk rekam medis

• Sangat bermanfaat untuk penanganan kasus terpadu terutama di rumah sakit

pendidikan

• Sangat membantu penelitian oleh mahasiswa kedokteran maupun mahasiswa

keperawatan

• Menyajikan data dengan lebih ilmiah yang relevan dengan masalah yang dihadapi

pasien

• Dapat meningkatkan Kualitas pelayanan kesehatan dan kualitas pelaksanaan

pendidikan

B. Kelemahan POMR

• Ketidaktelitian yang merugikan pelanggan

• Memerlukan penyesuaian yang cukup lama jika baru pertama kali menggunakan

sistem tersebut

• Perlu pelatihan intensif dan komitmen dari seluruh staf untuk melaksanakan

POMR secara terpadu.

• Waktu yang dibutuhkan untuk menulis rekam medis lebih lama, karena setiap

(21)

secara cermat semua permasalahan. Hal ini terjadi pada penulisan relam medis

yang pertama kali pasien berobat/dirawat

• Merupakan cara yang relatif baru bagi sebagian dokter dan paramedik yang

sebelumnya terbiasa dengan cara tradisional, sehingga perlu usaha keras untuk

merubah kebiasaan

• Bagi dokter baru dan mahasiswa tidak akan menjadi masalah karena langsung

dikenalkan dengan sistem POMR

• Kesalahan atau ketidakcermatan dalam menulis daftar masalah dapat merugikan

(22)

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

POMR diperkenalkan oleh Dr. Lawrence Weed pada tahun 1970 dengan maksud untuk

membuat cara standar (baku) dalam pengumpulan dan analisis data medis. POMR sekarang

disebut sebagai Problem Oriented Health Record (POHR)/Rekam Kesehatan Berdasarkan

Masalah. Konsep dasar POHR adalah membuat dokter dapat menjabarkan setiap masalah

klinis secara individual Salah satu kekhususan POMR ialah penonjolan masalah-masalah yang

dialami pasien. Keuntungannya adalah bersifat sangat menyeluruh (komprehensif) dan tiap

masalah yang ada dapat dilihat dengan mudah. Selain itu juga dalam POMR ini berdasarkan

sifatnya dibagi menjadi dua yaitu masalah aktif dan masalah Inaktif. POMR memiliki

kelebihan yang didampingi oleh kelemahannya juga akan tetapi sistem POMR ini akan lebih

memudahkan tenaga medis dalam melayani pasien. Dalam POMR ini juga dibutuhkan

ketelitian yang sangat mendetail karena jika terdapat kesalahan akan berakibat menyeluruh.

3.2 Saran

Penyusunan makalah POMR (Problem Oriented Medical Record ) ini masih jauh dari

kata sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran dan kritik dari pembaca untuk

(23)

DAFTAR PUSAKA

Buku :

• Gemala H. Beberapa aspek hukum dan administrasi dari catatan

medis/kesehatan.Dalam: Kongres PERHUKI. Jakarta: IRSJAM, 1985; No 1. Hlm 18-32.

• Djoko W. Problem Oriented Medical Record. Kuliah Ilmu Penyakit Dalam.Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Modifikasi terakhir: 25 Juli 2005.

Website :

http://medicalrecord09.blogspot.com/2010/01/problem-oriented-medical-record-pomr.html

• http://somelus.wordpress.com/2010/02/14/rekam-medis/

Referensi

Dokumen terkait

This study aims to find translation procedures from source language (English) to target language (Indonesian) used in translating the Eclipse novel which have

In this study, social capital is measured by three indicators, namely, trust, cooperativeness and the social network (a person’s participation in community activities).Welfare

[r]

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Penanggung

[r]

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2007 Seri D

Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa Penggunaan Kartu Kredit tidak berpengaruh terhadap Resiko Gagal Bayar, berarti hipotesis kedua yang menyatakan: Semakin

Tabel 13 menunjukkan jumlah dan presentase kondisi sanitasi sarana penjaja yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat pada pedagang makanan jajanan di kantin sekolah