• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Pengelolaan Data PAUD dan Dikmas PDSPK Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebijakan Pengelolaan Data PAUD dan Dikmas PDSPK Yogyakarta"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

DATA POKOK PENDIDIKAN – KEBUDAYAAN

(DAPODIK)

KEBIJAKAN PENGELOLAAN

DATA PAUD DAN DIKMAS

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017

Disampaikan

Dalam Kegiatan Workshop Pemutakhiran

(2)

MATERI SAJIAN

B

C

PENGINTEGRASIAN DATA PAUD DAN DIKMAS

PENERBITAN IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN,

KETENAGAAN, & PESERTA DIDIK

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH, DAN

SATUAN PENDIDIKAN

D

(3)

KONSEP PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN

(4)

MENGAPA DIPERLUKAN PENDATAAN

1. Alat bantu pengambilan keputusan Pimpinan dalam penetapan kebijakan dan perencanaan;

2. Pedoman dalam pelaksanaan dari implementasi program pembangunan pendidikan;

3. Mencegah terjadinya perencanaan program yang tidak tepat guna dan tepat sasaran;

4. Pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program pembangunan pendidikan;

5. Evaluasi hasil akhir pelaksanaan program pembangunan pendidikan.

(5)

DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Permendikbud Nomor : 11/2015,

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemendikbud

TUGAS

FUNGSI

(6)

Permendikbud Nomor 79/2015 Bab V, Pasal 12

a. Merancang basis data pendidikan relasional sehingga mampu menghasilkan data longitudinal untuk tiap entitas pendidikan;

b. Merancang satu formulir pendataan yang mencakup semua atribut yang diperlukan untuk tiap entitas pendidikan;

c. Membangun suatu pusat data Kementerian untuk menampung dan mengintegrasikan semua data yang dihasilkan dari kegiatan pengumpulan data;

d. Membangun sistem untuk melakukan verifikasi dan validasi, dengan melibatkan satuan kerja dan institusi lain yang mempunyai kemampuan dan/atau otoritas dalam menentukan validitas data sebagai validator; e. Menetapkan mekanisme standar bagi sistem/aplikasi lain dalam

berintegrasi dengan Dapodik dan mengevaluasi pemenuhan standar tersebut;

f. Memastikan komitmen institusi lain pengguna data dalam ikut menjaga kerahasiaan data pendidikan; dan

g. Mengoordinasi seluruh unit kerja yang terlibat dalam Dapodik guna terciptanya kegiatan pengumpulan Dapodik yang terintegrasi dalam satu sistem pendataan yang efektivitas dan efisien.

(7)

a. Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional yang merupakan pengkodean referensi satuan pendidikan;

b. Nomor Induk Siswa Nasional yang merupakan pengkodean referensi peserta didik;

c. Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang merupakan pengkodean referensi pendidik dan tenaga kependidikan; dan

d. Nomor Pokok Yayasan Pendidikan yang merupakan pengkodean referensi yayasan yang memiliki satuan pendidikan.

Data Referensi untuk nomor identitas yang terverifikasi dan tervalidasi keabsahannya meliputi:

Penerbitan nomor identitas sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh PDSPK.

PENGELOLAAN DATA REFERENSI

(8)

PENGARUH DATA DALAM KEBIJAKAN DI K/L

MENTERI

ESELON I

ESELON II

ESELON III

ESELON IV

(9)

KRONOLOGIS SISTEM PENDATAAN

KEMENDIKBUD

Pendataan dilakukan secara manual dan masing2 daerah melakukan pendataan

(belum menggunakan sistem)

Pendataan kodifikasi

“DAPODIK” NISN, NPSN, NSS, NUPTK padatiweb

DAPODIK, Padati, LI, PAS, BOS, LIDI

DAPODIK dan

Kebutuhan data belum menjadi prioritas

Penomoran Entitas data dan Statistik pendidikan (BPKLN) dan PMPTK

Pengembangan system pendataan Oleh masing-masing Direktorat Mengarah ke data indivdual

Mengkerucut Pada 2 sistem pendataan

(10)

DAPODIK

Data Pokok Pendidikan-Kebudayaan

Merupakan Sistem Pengelolaan Data

Pendidikan dan Kebudayaan yang

Terintegrasi

, untuk menunjang Tata

Kelola Data dan Informasi yang

terpadu.

DATA POKOK PENDIDIKAN - KEBUDAYAAN

(11)

DAPODIK adalah suatu konsep pengelolaan Data Pendidikan yang bersifatRelational dan Longitudinal, sehingga program-program pembangunan pendidikan dapat terarah dan akan mempermundah dalam

menyusun perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan pendidikan dalam rangka peningkatan Mutu Pendidikan yang Merata dan Tepat Sasaran.

Acuan pembangunan pendidikan nasional adalah terpenuhinya SPM dan SNP dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.

Untuk mewujudkan pembangunan pendidikan

tersebut dibagi menjadi empat faktor/bidang garapan yaitu:

1. PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) 2. Satuan Pendidikan

3. Peserta Didik, dan 4. Substansi Pendidikan.

Didalam implementasinya keempat faktor pendidikan harus tergambarkan atau didukung dengan Data Pokok Pendidikan yang sama sumbernya.

Acuan Program Pembangunan/Pembinaan

Sumber Data yang sama (DAPODIK)

EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK

Empat Jenis data (Tiga Entitas Data & Substansi Pend.)

Program Pembangunan/Pembinaan

(12)

PENGINTEGRASIAN DATA PAUD DAN DIKMAS

(13)

PENGUMPULAN

PENGELOLAAN DATA

(QUALITY CONTROL) PENDAYAGUNAAN DATA

• Integrasi

• Sertifikasi dan Tunjangan

• Monitoring Program

• Evaluasi Program

• Penelitian Satuan

Pendidikan

SUMBER DATA

Feedback(Dalam rangka pembinaan)

Untuk mendapatkan data yang sahih sesuai dengan kondisi di lapangan dan menjaga kualitas data, disusun tiga tahapan yang dikelola oleh unit yang berbeda:

1. Tahapan pengumpulan

2. Tahapan Pengelolaan (Quality Control) 3. Tahapan Pendayagunaan

Didalam alur Data dan Informasi, Data dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal melalui Sekretariat masing-masing, kemudian diintegrasikan dan diverifikasi-validasi oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), yang selanjutnya digunakan oleh unit yang terkait dalam menyusun program-program pembinaan untuk pembangunan.

Dengan penekanan bahwa semua data harus berangkat dari data: 1. INDIVIDUAL LEMBAGA (SATUAN PENDIDIKAN)

2. INDIVIDUAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 3. INDIVIDUAL PESERTA DIDIK.

PUSAT – Provinsi - Kab/Kota

(14)

PENGUMPULAN

PENGELOLAAN DATA

(QUALITY CONTROL)

PENDAYAGUNAAN DATA

MEDIA

KOMUNIKASI

DAN

INFORMASI

PENGELOLA

DATA

SUMBER DATA

ALUR DATA

DALAM MEKANISME PENGELOLAAN DATA

(15)

Business Intelligence

1.

Business Intelligence (BI)

Arus Data

2.

Business Intelligence (BI)

Kualitas Data

3.

Business Intelligence (BI)

Pendayagunaan Data

BUSINESS INTELLIGENCE (BI) YANG DIBANGUN

Berfungsi untuk memastikan bahwa aliran data dapat berjalan dengan baik, dari Dapodikdasmen, Dapopauddikmas, Dapobud, dan Dapobahasa ke PDSPK, dan dari PDSPK ke unit lain, Provinsi, LPMP, dan Kab-Kota, setelah melalui proses verifikasi-validasi terlebih dahulu.

Berfungsi untuk memastikan bahwa kualitas data tetap terjaga, dengan

memunculkan fungsi-fungsi Quality Control(Verifikasi dan Validasi) untuk tingkat Pusat, Provinsi, Kab-Kota, dan Satuan Pendidikan dan Kebudayaan.

Berfungsi untuk menghasilkan potret pendidikan dan kebudayaan yang

disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan pada tingkat Pusat, Provinsi,

(16)

Lembaga (Satuan Pendidikan + Kebudayaan + Kebahasaan)

PAUDdikmas/

GTK Dikdasmen/GTK Kebudayaan Bahasa

Data Mart

• Proses Sinkronisasi

• Proses Integrasi

• Proses Verifikasi

• Proses Validasi

Proses Pendayagunaan • Perencanaan

• Analisis

• Monitoring-Evaluasi

Business Intelligence

(17)

Master Referensi

(Quality Control Dinas)

• Peserta Didik

(Quality Control Sekolah)

Program Pembangunan

1. BOS SD-SMP-SMA-SMK 2. Ujian Nasional (UN)

3. SNMPTN (masuk Perguruan Tinggi Negeri) 4. Bidikmisi

5. Rehab Sekolah

6. Unit Sekolah Baru (USB)

7. Integrasi dengan program KIP 8. Tunjangan Profesi Guru

9. dll

Data Awal

Data Awal Data Awal

Konsep Data Berkualitas dan Terintegrasi

(18)

2011 2012 2013 2014 2015

DIKDAS

DIKMEN

PAUDNI

Kronologis Integrasi dan Pengelolaan Data Dikdbud

KEBUDAYAAN

• Struktur data

• Data Master Referensi

• Data Operational Referensi

• Mekanisme Pengumpulan Data

• Mekanisme Pengelolaan Data

1. Quality Control Data 2. Integrasi Data

3. Komunikasi Data

Tahun

Update Data

BACKBONE

• Mekanisme Pengelolaan Data

1. Quality Control Data 2. Integrasi Data

(19)

SISTEM PENGELOLAAN

DATA PAUD

Pengelolaan Data PAUD, menggunakan Metoda Sinkronisasi dengan rincian :

1. Sekolah menginstall Aplikasi, setiap Lembaga Pendidikan diharuskan menginstall aplikasi DapodikPAUD 2. Download prefill, setelah menginstall

harus melakukan prefill data untuk dapat melanjutkan isian

3. Input data menggunakan aplikasi yang sudah terinstall tanpa perlu koneksi internet

4. Sinkronisasi, hanya dapat dilakukan datalam posisi online tujuannya agar data antara lokal dengan server sama

Keterangan:

(20)

SISTEM PENGELOLAAN

DATA DIKMAS

Pengelolaan Data DIKMAS,

menggunakan Metoda Online, dimana setiap pengguna (Lembaga yang

didata) tidak perlu melakukan installasi aplikasi, cukup dengan browser yang dimiliki.

(21)

DATA ATRIBUT DAPODIK PAUD DAN DIKMAS

Attribut Sekolah :

1. Identitas Sekolah 2. Longitudinal Sekolah

3. Longitudinal Lembaga PAUD a. Jadwal Kesehatan

b. Jadwal PMTAS

c. Jadwal Parenting, dll 4. Sanitasi

5. Blockgrant 6. Prasarana

7. Prasarana Longitudinal 8. Sarana

9. Sarana Longitudinal 10. Buku Alat

11. Rombongan Belajar

Attribut PTK :

1. Identitas PTK 2. Pembelajaran 3. Riwayat Sertifikasi

4. Riwayat Pendidikan Formal 5. Riwayat Gaji Berkala

6. Riwayat Kepangkatan 7. Riwayat Pekerjaan 8. Riwayat Gaji

9. Diklat 10. Inpasing

Attribut Peserta Didik

1. Identitas Peserta didik

2. Identitas, Penghasilan Orang Tua / Wali 3. Longitudinal Peserta Didik

(22)

C

PENERBITAN IDENTITAS

(23)
(24)

Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) adalah kode pengenal satuan pendidikan (Sekolah) yang bersifat unik dan membedakan satu sekolah dengan sekolah lainnya dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

NPSN merupakan kode pengenal yang ditetapkan oleh PDSPK dan diberikan kepada satuan pendidikan (Sekolah) berdasarkan pada SK Operasional yang dikeluarkan oleh unit/lembaga yang berwenang, yaitu (kondisi tahun 2016):

1. PAUD Dikmas oleh Kantor Dinas Kabupaten dan Kota

2. Dikdasmen (SD, SMP, SMA, SMK dan SLB) oleh Kantor Dinas Kabupaten Kota

3. Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayan

melalui Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri

4. Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayan melalui Direktorat Jenderal masing masing (sesuai dengan jenjang pendidikan)

5. Sekolah di bawah Kementerian Lain oleh Kementerian yang membawahinya.

PENGERTIAN NOMOR POKOK SEKOLAH NASIONAL

(NPSN)

Definisi:

Penggunaan NPSN dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam pengelolaan data satuan pendidikan dan memastikan legalitas (produk hukum) oleh unit berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(25)

1. Mengisi formulir pengajuan NPSN baru ke Disdik Kabupaten/Kota; 2. Bagi Sekolah Negeri, diajukan oleh Dinas Pendidikan setempat; 3. Bagi Sekolah Swasta, harus melengkapi SK pendirian sekolah;

4. Melengkapi dengan SK ijin operasional/Ijin prinsip untuk NPSN sementara; 5. Menyertakan photo:

a. lokasi yang memperlihatkan tanda/identitas sekolah b. Tampak bangunan sekolah utuh

c. Tampak samping kanan dan kiri 6. Khusus bagi PKBM diperlukan NILM;

SYARAT DAN FORMULA NPSN

Syarat-Syarat:

NPSN terdiri atas 8 digit secara acak sehingga tidak terkait dengan status, jenjang dan jenis pendidikan, wilayah, dan yang lainnya. NPSN diterbitkan 4 X 24 Jam dengan asumsi seluruh persyaratan lengkap dan dipenuhi oleh pihak pengusul

Formula:

(26)
(27)
(28)
(29)

Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)

merupakan

Nomor Identitas yang resmi

sebagai Nomor Induk

bagi seorang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) baik yang

berstatus PNS maupun Non-PNS dan memenuhi persyaratan

dan ketentuan yang telah ditentukan.

NUPTK sebagai identitas bagi GTK

dalam proses eksekusi

pelaksanaan program dan kegiatan

yang berkaitan dengan

pendidikan maupun peningkatan mutu guru dan tenaga

kependidikan pada umumnya.

DEFINISI

KEBERMANFAATAN

NUPTK terdiri dari 16 angka yang

bersifat unik dan tetap

.

NUPTK yang dimiliki seorang GTK tidak akan berubah

meskipun

yang

bersangkutan

telah

berpindah

tempat

mengajar, perubahan riwayat status kepegawaian dan atau

terjadi perubahan data lainnya.

STATUS NUPTK

(30)

FORMULA KODEFIKASI NUPTK

Sifat Formula NUPTK:

- Numerik

- 16 digit

- unsur formula (diacak):

* tanggal lahir : 2 digit

* bulan lahir : 2 digit

* tahun lahir : 3 digit

* tahun lulus SD : 3 digit

* jenis kelamin : 1 digit

* kode generator : 1 digit (0,1,2,3, dst)

* nomor urutan : 4 digit

Kemendikbud:

1 = Laki-Laki dan 2 = Perempuan)

Di Luar Kemendikbud:

(31)

TEROBOSAN DAN HAMBATAN PENGELOLAAN

DATA KETENAGAAN

Terobosan Penerbitan NUPTK bagi:

1. Guru Garis Depan (GGD);

2. Guru/Kepala Sekolah Indonesia di Luar Negeri; 3. Guru Pembelajar;

4. Guru berprestasi;

5. Guru yang mengikuti program SM3T; 6. Guru yang mengajar di daerah 3 T.

1. Kurangnya Sumber Daya Manusia;

2. Pelaksanaan Bimtek verval tidak bisa serentak di seluruh Provinsi, Kabupaten, dan Kota;

3. Belum samanya system penomoran NUPTK Kemdikbud dengan Kemenag; 4. Pemasukan data PAUD dan Dikmas ke dalam sisten yang dibangun belum

optimal;

(32)

MEKANISME PENERBITAN NUPTK GTK

KEMENDIKBUD

(33)

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENONAKTLFAN NUPTK

1. Guru Kemendikbud

A. Pemohon mengajukan surat pengnonaktifan NUPTK atas nama sendiri kepada kepala sekolah;

B. NUPTK yang diusulkan untuk dinonaktifan bukan atas nama orang lain;

C. Pemohon menyampaikan alasan penonaktifan NUPTK; D. Surat pengantar dari Kepala Sekolah;

E. Surat Persetujuan dari Disdik.

(34)

1. Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah pada jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, PLB 2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada Satuan Pendidikan non formal (KB/TPA/SPS,

PKBM/TBM, Kursus dan UPT)

3. Guru PNS/CPNS, Pengawas PNS, dan Guru bukan PNS

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan pendidikan Non Formal PNS/CPNS dan bukan PNS

5. S1/D4 dari LPTK/PTN yang memiliki prodi terakreditasi atau dari LPTK /PTS yang terakreditasi Kopertis setempat bagi guru dan tenaga kependidikan yang diangkat setelah Januari 2006

6. Guru dan tenaga kependidikan yang aktif dalam dapodik Dikdasmen dan Paud-Dikmas dengan ketentuan:

I. Belum memiliki NUPTK setelah melalui proses verval GTK oleh PDSPK

II. Kandidat guru dan tenaga kependidikan penerirna NUPTK melengkapi persyaratan dengan memindai (mang-upload) dokumen persyaratan melalui aplikasi verval GTK:

- Guru dan Tendik PNS --> SK CPNS/PNS + SK Penugasan dari Dinas Pendidikan - Guru dan Tendik Non PNS

1. di sekolah Negeri: SK Pengangkatan dari Bupati/Walikota/Gubernur 2. di sekolah Swasta: SK Pengangkatan GTY selama 2 tahun secara

terus-menerus dihitung sampai dengan bulan Januari 2016 (SK tidak berlaku surut)

SYARAT DAN KETENTUAN PENERBITAN

NUPTK BAGI GTK

KEMENDIKBUD

(35)

PRINSIP-PRINSIP PENERBITAN NUPTK

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1. NUPTK sebagai identitas bagi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang: a. datanya sudah ada dalam Dapodik;

b. bertugas/mengabdi di satuan pendidikan yang ber-NPSN;

c. melakukan/mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan;

d. pendidik mengajar peserta didik di depan kelas/rombel dari satuan pendidikan yang ber-NPSN.

e. tenaga kependidikan membantu terselenggaranya proses pembelajaran dari satuan pendidikan yang ber-NPSN

2. NUPTK identic dengan NISN yang sudah ada, dimana pemanfaatannya disesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan yang berlaku di masing-masing unit kerja;

3. NUPTK diberikan kepada Tenaga Pendidik dan/atau Tenaga Kependidikan formal maupun non formal di seluruh jenis dan jenjang pendidikan yang ada;

4. Penerbitan NUPTK menjadi kewenangan penuh Setjen u.p. PDSPK;

6. Persyaratan diperlunak dari yang ada dan ditandatangani Sesjen; 7. Mekanisme penerbitan diserahkan kepada PDSPK;

8. Unit utama Pembina dapat memanfaatkan hasil penerbitan NUPTK untuk kepentingan

(36)

KONSEP PERSYARATAN YANG DIUSULKAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1. Data guru/pendidik dan tenaga kependidikan sudah ada di dalam sistem aplikasi Dapo-Dikdasmen maupun Dapo-PaudDikmas;

2. Guru/pendidik dan tenaga kependidikan yang belum memiliki NUPTK setelah dilakukan proses vervalgtk oleh PDSPK;

3. Pendidik dan tenaga kependidikan pada jalur (formal, nonformal), jenis

(pendidikan umum, kejuruan, dan khusus), dan jenjang (PAUD-Dikmas dan Dikdasmen) pendidikan pada Satuan Pendidikan yang ber-NPSN;

4. Pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus CPNS/PNS maupun bukan PNS (honorer, kontrak, GTY, GTT, PTT) pada jalur, jenis, dan jenjang

pendidikan pada Satuan Pendidikan yang ber-NPSN;

5. Pendidik yang berijazah Strata-1 (S-1) /Diploma IV (D4) dari LPTK/PTN yang memiliki prodi terakreditasi atau lulusan dari LPTK /PTS yang

terakreditasi Kopertis setempat;

6. Bagi Tenaga Kependidikan diutamakan Strata-1 (S-1) /Diploma IV (D4) dari LPTK/PTN yang memiliki prodi terakreditasi atau lulusan dari LPTK /PTS yang terakreditasi Kopertis setempat;

1/2

(37)

KONSEP PERSYARATAN YANG DIUSULKAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

7. Pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah menjadi calon/kandidat penerima NUPTK segera melengkapi dokumen persyaratan yang diminta dan memindainya (scan), kemudian

mengunggahnya (upload) ke dalam aplikasivervalptk.data.kemdikbud.go.id

a. Kartu Tanda Penduduk (KTP)

b. Ijazah dari Sekolah Dasar (SD) s.d. Pendidikan Terakhir c. Guru/pendidik dan Tendik yang berstatus PNS melampirkan:

1) Surat Keputusan (SK) PNS/CPNS

2) Surat Keputusan Penugasan dari Dinas Pendidikan setempat

d. Guru/pendidik dan Tendik yang berstatus bukan PNS yang mengajar di Sekolah Negeri, melampirkan Surat Keputusan Pengangkatan dari Kepala Dinas Pendidikan

Provinsi/Kab/Kota.

e. Guru/pendidik dan Tendik yang berstatus bukan PNS yang mengajar di Sekolah Swasta, melampirkan Surat Keputusan Pengangkatan Guru ataupun Tendik (GTY/PTY dan

GTT/PTT);

f. Bagi Guru/Pendidik dan tenaga kependidikan seperti yang dimaksud dalam butir 7.d dan 7.e, paling sedikit mempunyaipengalaman mengajar/bekerja selama 2 tahun secara terus-menerus dihitung sejak t.m.t SK pengangkatan pada sekolah yang sama.

8. Pendidik dan tenaga kependidikan yang direncanakan atau sedang mengikuti program-program khusus yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dibuktikan dengan surat penugasan/perintah dari pimpinan unit kerja.

(38)

KONSEP PERSYARATAN YANG DIUSULKAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1. Pemohon mengajukan surat pernyataan penonaktifan NUPTK

bermaterai cukup (hard dan soft copy) kepada kepala sekolah;

2. NUPTK yang diusulkan untuk dinonaktifkan a.n. sendiri bukan atas nama orang lain;

3. Surat persetujuan Kepala Sekolah dalam bentuk soft copy;

4. Surat Persetujuan dari Kepala Dinas Pendidikan setempat dalam bentuk soft copy;

5. Proses penonaktifan NUPTK dilakukan secara on-line melalui system aplikasi vervalptk.data.kemdikbud.go.id

6. Bukti penonaktifan NUPTK akan diterbitkan apabila sudah disetujui oleh PDSPK.

(39)

KONSEP PERUBAHAN SYARAT DAN KETENTUAN

PENERBITAN & PENONAKTIFAN NUPTK

6. Pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah menjadi calon/kandidat penerima NUPTK segera melengkapi dokumen persyaratan yang diminta dan memindainya (scan), kemudian mengunggah (upload) ke dalam aplikasi vervalgtk.data. kemdikbud.go.id:

a. Kartu Tanda Penduduk (KTP)

b. Ijazah dari Sekolah Dasar (SD) s.d. Pendidikan Terakhir

c. Guru/pendidik dan Tendik yang berstatus PNS melampirkan: 1) Surat Keputusan (SK) PNS/CPNS

2) Surat Keputusan Penugasan dari Dinas Pendidikan setempat

d. Guru/pendidik dan Tendik yang berstatus bukan PNS yang mengajar di Sekolah Negeri, melampirkan Surat Keputusan Pengangkatan dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota)

e. Guru/pendidik dan Tendik yang berstatus bukan PNS yang mengajar di Sekolah Swasta, melampirkan Surat Keputusan Pengangkatan Guru Tetap Yayasan (SK-GTY) selama 2 tahun secara terus-menerus dan dihitung sampai dengan bulan Juli 2017 (SK tidak berlaku surut);

(40)
(41)

1. Nomor Induk Siswa Nasional adalah, kode pengenal

identitas

siswa yang bersifat unik,

standar dan berlaku sepanjang masa

yang dapat membedakan satu siswa dengan siswa lainnya di

seluruh sekolah Indonesia dan Sekolah Indonesia di Luar Negeri;

2. Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) diberikan kepada

setiap

peserta didik

yang bersekolah

di satuan pendidikan

yang

memiliki NPSN dan terdaftar di Referensi Kemendikbud.

3. Untuk satuan pendidikan non formal, pemberian NISN

diprioritaskan

kepada siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional

PENGERTIAN

(42)

FORMULA PENOMORAN NISN

Terdiri atas 10 digit angka

dengan format: xxxyyyyyyy

XXX : 3 digit terakhir tahun kelahiran

yyyyyyy : 7 digit selanjutnya berupa nomor acak

Catatan:

(43)

PERSYARATAN PENERBITAN NISN

1. Peserta Didik tercatat dalam Sekolah/Lembaga penyelenggara

pendidikan yang sudah mempunyai NPSN/NILEM dan terdaftar di

Referensi Kemendikbud;

2. Peserta Didik mengisi formulir/instrument peserta didik yang telah

disediakan oleh Sekolah/Lembaga penyelenggara pendidikan sesuai

dengan kondisi sebenarnya dan lengkap;

3. Operator sekolah mengentry data peserta didik ke aplikasi Dapodik

4. Operator sekolah tersebut sudah terdaftar di Jaringan Pengelolaan

Data Pendidikan (

sdm.data.kemdikbud.go.id

)

5. Melalui aplikasi vervalpd operator sekolah melakukan verifikasi dan

validasi data peserta didik (Panduan aplikasi vervalpd dapat

(44)

ALUR PENGELOLAAN DATA PD

(45)

Pendidikan Islam, Kemenag

(46)

MEKANISME PENERBITAN NISN

Kemendikbud Tahun 2017

Pilah Peserta Didik berdasarkan Verval data oleh

Sekolah

Match Not Match

Ya

Mutasi Siswa oleh Sekolah

Tidak

Pilih Sekolah Asal

Siswa Ditemukan

(47)

Verifikasi dan Validasi Data

PD

Integrasi data

sesuai

MEKANISME PENERBITAN NISN

(48)

MULAI

PROSES PENOMORAN NISN OLEH SISTEM PDSPK

FORM A1 FORM A1

Keterangan :

• Seluruh proses pengajuan NISN dan pengiriman data siswa menggunakan email.

• Setiap Pengajuan harus melampirkan file formulir A1 dalam format Excel dan PDF.

Formulir A1 dalam format PDF harus sudah ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan dilengkapi stempel sekolah yang mengajukan.

• File hasil penomoran NISN oleh PDSPK dalam format Excel akan dikirim ke Bimas kemenag untuk diteruskan kembali ke sekolah. Email Bimas Kemenag Jenjang Pendidikan Dasar (Dikdas) : dikdasdbk@gmail.com

Email Bimas Kemenag Jenjang Pendidikan Menengah (Dikmen) : dikmendbk@gmail.com

Email PDSPK : pdsp@kemdikbud.go.id

SELESAI

VERIFIKASI OLEH BIMAS

KEMENAG

DATA SISWA VALID DAN LAMPIRAN LENGKAP

DATA SISWA TIDAK VALID DAN LAMPIRAN TIDAK LENGKAP

FORMAT ISIAN TIDAK SESUAI

FORMAT ISIAN SESUAI

DOKUMENTASI OLEH BIMAS KEMENAG

MEKANISME PENERBITAN NISN

(49)

FORMULIR A-1

………,………….20… Kepala Sekolah,

(50)

Lulusan Sekolah Dalam Negeri

MULAI

PROSES PENOMORAN NISN OLEH SISTEM PDSPK

IJAZAH SMA/SMK/MA/ Sederajat

Keterangan :

Operator dinas pendidikan kab/kota/prov setempat mengisi data identitas peserta didik melalui Menu Pengajuan NISN pada aplikasi Vervalpd. .

• Setiap Pengajuan harus melampirkan hasil scan ijazah asli SMA/SMK/MA/sederajat dalam format pdf.

.

• Pengajuan NISN dari operator dinas pendidikan kab/kota/provinsi akan di verifikasi kesesuaian data yang diajukan dengan dokumen terlampir oleh PDSPK. Jika data dan dokumen sesuai maka pengajuan akan disetujui dengan memberikan NISN atas data tersebut. Namun jika data tidak sesuai dengan dokumen maka pengajuan akan ditolak dengan memberikan alasan penolakan.

SELESAI

VERIFIKASI DINAS PENDIDIKAN/KEMENAG

KAB/KOTA

DATA SISWA VALID DAN LAMPIRAN LENGKAP

DATA SISWA TIDAK VALID DAN LAMPIRAN TIDAK SESUAI

DATA SISWA TIDAK VALID/ LAMPIRAN TIDAK SESUAI

DATA ISIAN DAN LAMPIRAN SESUAI

DOKUMENTASI OLEH DINAS PENDIDIKAN MELAPOR KE DINAS

DAN IJAZAH SMA/SMK/MA/Sederajat DAN IJAZAH

SMA/SMK/MA/ Sederajat

DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA/PROV MENGISI MENU PENGAJUAN NISN MELALUI VERVALPD

Peserta didik/orangtua/sekolah melapor ke dinas pendidikan Kab/Kota/Prov dengan membawa dokumen asli berupa ijazah SMA/SMK/MA/Sederajat.

(51)

Verifikasi dan Validasi Data PD

Mulai Pengisian data

Penyetaraan Online

MEKANISME PENERBITAN NISN

Lulusan Sekolah Luar Negeri

Peserta Didik harus memiliki surat keterangan penyetaraan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Surat penyetaraan tersebut dikeluarkan dari Ditjen Dikdasmen melalui Sekretariatan, yaitu Bagian Hukum, Tata Laksana, dan Kerja Sama.

(52)

KEBIJAKAN MULAI TAHUN AJARAN 2016-2017

(SE Sesjen No. 31966/A/LL/2016 , tertanggal 27 Juni 2016)

1. Seluruh Data Peserta Didik (PD) yang belum memiliki NISN dan telah mengisikan data ke dalam aplikasi Dapo-Dikdasmen pada tahun 2015, akan secara otomatis diberikan NISN;

2. Penerbitan NISN akan dilakukan oleh PDSPK di setiap tahun ajaran baru

dengan ketentuan:

a. bagi PD tingkat 1 SD, tingkat 7 SMP, dan tingkat 10 SMA/SMK dengan catatan bahwa, datanya telah diisikan ke dalam aplikasi Dapo-Dikdasmen oleh Operator Sekolah;

b. bagi PD baru di sekolah TK Kelompok A dan B akan diberikan NISN

dengan catatan bahwa, datanya telah diisikan ke dalam aplikasi Dapo-PAUD-Dikmas oleh Operator Sekolah;

c. bagi PD jenjang kesetaraan Paket A, B, dan C akan diberikan NISN

dengan catatan bahwa, datanya telah diisikan ke dalam aplikasi Dapo-PAUD-Dikmas oleh Operator Sekolah

3. Waktu pengisian data Peserta Didik baru ke dalam aplikasi Dapodik diatur sebagai berikut:

a. untuk Dapo-Dikdasmen dapat dimasukkan sebelum akhir Bulan

September pada tahun ajaran yang sama;

b. untuk Dapo-PAUD-Dikmas dapat dimasukkan sebelum akhir Bulan

November pada tahun ajaran yang sama.

(53)

KEBIJAKAN MULAI TAHUN AJARAN 2016-2017

4. Apabila pengisian data peserta didik baru tersebut, belum selesai dalam batas waktu seperti yang dimaksud pada butir 3 di atas, maka penomoran NISN akan diberikan pada tahun ajaran berikutnya;

5. Bagi peserta didik yang belum memiliki NISN dan/atau pindahan setelah

waktu yang telah ditetapkan seperti dalam butir 3 dan 4 diatur sebagai berikut:

a. berasal dari sekolah di luar Kemendikbud, dapat menghubungi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat untuk pengajuan NISN peserta didik yang bersangkutan;

b. berasal dari sekolah Luar Negeri, dapat melengkapi dokumen melalui Sekretariat Ditjen Dikdasmen untuk mendapatkan Surat Keterangan Penyetaraan. Selanjutnya diajukan penerbitan NISN oleh Setditjen Dikdasmen dan PDSPK akan menerbitkan NISN bagi peserta didik yang bersangkutan;

6. Hasil pengelolaan data peserta didik dapat dilihat oleh operator sekolah

pada aplikasi VervalPD melalui laman vervalpd.data.kemdikbud.go.id.

(54)

TINDAKLANJUT KEBIJAKAN PEMBERIAN NISN

Surat Kepala PDSPK

PDSPK menegaskan kepada seluruh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota u.p. Ketua Kelompok Kerja Pendataan Pendidikan (KK-Datadik) tentang hal-hal sebagai berikut:

1. aplikasi Dapodik tahun 2015, dimungkinkan akan terjadi:

a. Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) ganda. Apabila hal ini terjadi, maka

operator sekolah agar segera mengajukan perubahan NISN melalui laman

vervalpd.data.kemdikbud.go.id dengan melampirkan bukti dokumen

pendukung;

b. ditemukan perbedaaan NISN peserta didik yang sudah tertera di dalam ijazah

dengan NISN yang ada di laman nisn.data.kemdikbud.go.id, maka operator sekolah agar segera melakukan:

1) pencarian NISN berdasarkan nama, tempat, dan tanggal lahir. Jika ditemukan NISN tersebut atas nama siswa lain, maka NISN dimaksud tidak dapat digunakan oleh siswa yang bersangkutan;

2) berkaitan dengan butir 1.b.1) di atas, pihak sekolah mengeluarkan Surat Keterangan yang menyatakan bahwa NISN siswa tersebut adalah NISN yang terdapat di dalam laman nisn.data.kemdikbud.go.id.

2. persetujuan (approval) perubahan identitas siswa (nama, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, dan nama ibu kandung) sudah menjadi wewenang operator Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melalui laman vervalpd.data.kemdikbud.go.id; 3. menu residu yang ada di vervalpd jenjang Sekolah Dasar sudah ditiadakan, hal ini

(55)

KEWENANGAN

PEMERINTAH DAERAH, DAN SATUAN PENDIDIKAN

D

(56)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI/KABUPATEN DAN KOTA

a. Melakukan pengisian dan pengiriman data pengawas sekolah. b. Sosialisasi, bimbingan, dan layanan teknis;

c. Melakukan pengelolaan manajemen pendataan;

d. Melakukan verifikasi dan validasi tingkat provinsi/kabupaten/kota; dan

e. Menginstruksikan kepada semua satuan pendidikan di wilayah kerja masing-masing untuk melakukan pengumpulan dan pengiriman data melalui Dapodik;

f. Memanfaatkan data yang dihasilkan dari Dapodik untuk mendukung program pembangunan pendidikan di wilayahnya masing-masing; dan

g. Dinas provinsi/kabupaten/kota mengalokasikan anggaran untuk

mendukung kebutuhan operasional pendataan Dapodik di tingkat satuan pendidikan maupun tingkat daerah;

h. Memfasilitasi dan menegur kepada semua satuan pendidikan di wilayah kerja masing-masing yang tidak melakukan pemutakhiran data secara berkala; dan

(57)

SATUAN PENDIDIKAN

a. Melakukan

pengisian

dan

pengiriman

data

melalui

Dapodik;

b. Melakukan

pemutakhiran data

secara berkala

sekurang-kurangnya satu kali dalam satu semester;

c.

Memeriksa dampak data

yang telah diisikan pada aplikasi

Dapodik di sejumlah sistem transaksional Kementerian;

dan

d.

Menjamin

kelengkapan, kebenaran dan kemutakhiran

(58)

SATU NUSA, SATU BANGSA,

Referensi

Dokumen terkait

Total uang yang diterima atau terkumpul dalam satu periode (Samuelson, 1999: 214) Jumlah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produk tahu Data diperoleh

Klaim tagihan yang sudah diverifikasi oleh PIHAK PERTAMA diajukan kepada BPJS Kesehatan dan akan diproses sesuai ketentuan BPJS Kesehatan.. PIHAK PERTAMA membayarkan hasil klaim

Motor penggerak dibagi menjadi dua yaitu Motor AC dan Motor DC, dalam penelitian ini hanya membahas Motor DC karena magnet permanen pada Motor DC memberikan kontrol

Sehubungan telah dilaksanakannya Evaluasi terhadap Penawaran Saudara untuk Kegiatan : Pembangunan Pustu Teba Timur , selanjutnya akan dilaksanakan Pembuktian

Image enhance­ ment is useful in feature extraction, image analysis, and visual information display.. The enhancement process itself does not increase the inherent information content

bahasa daerah dan bahasa Indonesia dapat tumbuh karena kita memiliki sikap positif atau bisa juga karena adanya „norma sosial‟ yaitu bahwa bahasa adalah identitas dan jati

[r]

Sifat inovasi memegang peranan yang sangat penting dalam adopsi karena sifat inovasi (keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, ketercobaan dan keteramatan)