• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Metode Playfair Cipher dan Elgamal pada Kriptografi Citra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbandingan Metode Playfair Cipher dan Elgamal pada Kriptografi Citra"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan teknologi yang begitu pesat dan memungkinkan manusia dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi secara jarak jauh, baik antar kota, antar wilayah, antar negara bahkan antar benua bukan merupakan suatu kendala lagi dalam melakukan komunikasi dan pertukaran data. Seiring dengan itu, tuntutan akan sekuritas (keamanan) terhadap kerahasiaan informasi yang saling dipertukarkan tersebut semakin meningkat. Begitu banyak pengguna seperti departemen pertahanan, suatu perusahaan atau bahkan individu-individu tidak ingin informasi yang disampaikannya diketahui oleh orang lain atau kompetitornya atau negara lain. Oleh karena itu, dikembangkanlah cabang ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pengamanan data atau dikenal dengan istilah Kriptografi.

Dalam kriptografi terdapat dua konsep utama yakni enkripsi dan dekripsi. Enkripsi

adalah proses dimana informasi yang hendak dikirim diubah menjadi bentuk yang hampir tidak dikenali sebagai informasi awalnya dengan menggunakan algoritma tertentu. Dekripsi adalah kebalikan dari enkripsi yaitu mengubah kembali bentuk tersamar tersebut menjadi informasi awal.

(2)

Algoritma tidak rahasia disebut algoritma kunci publik karena semua orang boleh mengetahuinya. Sembarang orang dapat menggunakan kunci enkripsi tersebut untuk mengenkrip pesan, namun hanya tertentu yang dapat melakukan dekripsi pada pesan tersebut [4].

Algoritma Playfair Cipher ditemukan oleh Sir Charles Wheastone pada tahun 1854, namun dipromosikan oleh Baron Lyon Playfair sehingga nama yang diabadikan adalah nama terakhir. Algoritma ini merupakan salah satu dari kriptografi klasik yang proses enkripsinya menggunakan pemrosesan dalam bentuk blok-blok yang sangat besar. Metode ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kelemahan metode kriptografi klasik lainnya yang mudah tertebak karena terdapat korespondensi satu-satu antara plainteks dengan cipherteks [5].

Algoritma kriptografi ElGamal dibuat oleh Taher ElGamal pada tahun 1984 yang pada mulanya diperuntukkan untuk digital signature, namun kemudian dimodifikasi sehingga juga bisa digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Algoritma ini merupakan kriptografi asimetris menggunakan kunci publik dan kunci rahasia yang menggunakan beberapa persamaan untuk melakukan proses generate key, enkripsi dan proses

dekripsi [5].

Pada penelitian ini, proses enkripsi pada kedua algoritma ini untuk citra digital adalah dengan menggunakan pasangan bilangan yang mewakili intensitas warna dari citra. Citra yang digunakan dalam pengujian penelitian ini dibatasi pada citra dengan format bmp dengan tingkat kontras dan kedetilan yang berbeda untuk membandingkan hasil enkripsi citra. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk menganalisa dan membandingkan kriptografi citra digital dengan menggunakan algoritma Playfair Cipher dengan ElGamal.

(3)

2. Mengimplementasikan algoritma Playfair cipher dan ElGamal untuk mengenkripsi dan mendekripsi citra digital sehingga dapat dibandingkan algoritma terbaik untuk citra digital dari kedua algoritma tersebut.

1.3. Batasan Masalah

Batasan-batasan masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini, adalah: Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah: a. File citra yang diproses adalah file citra digital true color 24 bit. b. Format file citra yang digunakan adalah BMP.

c. Bilangan Prima yang digunakan pada algoritma ElGamal untuk proses generate key adalah 257.

d. Bahasa program menggunakan Microsoft Visual 2010.

e. Parameter yang digunakan untuk analisis perbandingan adalah: 1. Kualitas citra hasil proses enkripsi dan dekripsi.

2. Kecepatan proses enkripsi dan deskripsi.

3. Nilai Mean Squared Error (MSE), yang merupakan angka perubahan nilai piksel citra sebelum dan sesudah proses enkripsi dan dekripsi.

1.4. Tujuan Penelitian

Tugas akhir ini bertujuan untuk merancang perangkat lunak yang mampu

mengamankan sebuah citra digital dengan algoritma Playfair Cipher dan ElGamal untuk mendapatkan analisis perbandingan hasil enkripsi dan dekripsi.

1.5. Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan telah dirumuskannya masalah penelitian, maka diharapakan aplikasi ini dapat memberikan manfaat, diantaranya:

1. Sebagai bahan referensi mengenai algoritma Playfair Cipher dan ElGamal dalam proses enkripsi dan dekripsi file citra.

(4)

1.6. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini, adalah :

a. Studi Literatur

Mempelajari teori tentang enkripsi dan dekripsi file citra dengan menggunakan algoritma Playfair Cipher dan ElGamal. Dalam tahap ini juga dikumpulkan teori-teori mengenai citra digital dan teknik kriptografi.

b. Analisa dan Perancangan

Pada tahap ini dilakukan untuk menganalisa proses kerja pengamanan file citra menggunakan algoritma Playfair Cipher dan ElGamal, dan selanjutnya dilakukan perancangan sistem yang meliputi perancangan proses kerja sistem, perancangan interface, serta algoritma pemograman.

c. Implementasi

Tahap ini digunakan mengimplementasikan hasil analisa dan perancangan sistem ke dalam bahasa pemograman agar bisa digunakan untuk pengamanan file citra dengan algoritma Playfair Cipher dan ElGamal.

d. Pengujian

Tahap ini digunakan untuk menguji coba sistem kriptografi yang dibuat untuk

mengetahui sudah berjalan sesuai dengan tujuan penelitian atau tidak yaitu parameter perbandingan yaitu dapat menampilkan ukuran sebelum dan sesudah

enkripsi, kecepatan proses serta nilai MSE. e. Dokumentasi dan Laporan Akhir

Tahap ini dilakukan dokumentasi dari analisa dan implementasi yang digunakan untuk menyajikan hasil penelitian tersebut ke dalam sebuah skripsi

1.7. Sistematika Penulisan

(5)

BAB 2 : Tinjauan Pustaka

Pada bab ini penulis menguraikan tentang dasar - dasar teoritis algoritma Playfair Chiper dan ElGamal untuk melandasi teori - teori sehubungan dengan Visual Basic 2010 sebagai teknologi yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini.

BAB 3 : Analisis Dan Perancangan

Pada bab ini penulis menguraikan tentang analisis masalah yang akan dibangun pada sistem ini, dan menganalisis apa saja kebutuhan sistem yang akan dibangun kemudian tahapan selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem yakni dengan membuat Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Aliran Data (DAD), Flowchart, basis data pengetahuan dan merancang antarmuka sistem.

BAB 4 : Implementasi Dan Pengujian Aplikasi

Pada bab ini penulis menyajikan tentang implementasi sistem berdasarkan tahapan perancangan dengan menggunakan Visual Basic 2010 serta tahapan pengujian sistem untuk melihat apakah sistem sudah berjalan sesuai

perancangan atau tidak.

BAB 5 : Kesimpulan Dan Saran

Referensi

Dokumen terkait

(1) Pejabat Bea dan Cukai segera memberitahukan secara tertulis kepada pemilik Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, bahwa barang tersebut

Dari jumlah penyedia barang/jasa yang mengunggah Tabel Kualifikasi dan Dokumen Penawaran melalui Aplikasi SPSE di atas, Panitia Pengadaan menyatakan penawaran penyedia

Dari diagram aktivitas belajar siklus I dan siklus II dapat dijelaskan mengenai peningkatan aktivitas belajar peserta didik, perolehan data pada siklus I indikator pertama

Tujuan dari paper ini adalah untuk memperlihatkan bagaimana pemimpin NU, Abdurrahman Wahid (selanjutnya ditulis Gus Dur), menggunakan wacana dialog antaragama sebagai: pertama

Peran dan Fungsi Penilai Kerugian (Loss Adjuster) Dalam Penyelesaian Klaim Asuransi Kerugian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian. Fakultas Hukum

Dari sini, tentu saja makna dan kapasitas syakur hamba (manusia) berbeda dengan sifat yang disandang Allah. Manusia yang bersyukur kepada manusia/makhluk lain adalah ia yang

a) semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang- undang bagi mereka yang membuatnya. b) suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bidan memiliki nilai pengetahuan tentang pengelolaan preeklampsia sebelum intervensi antara kelompok uji (60,8) dan kelompok kontrol (61)