26
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2012, hlm, 73) terdapat beberapa desain
eksperimen, yaitu:
1. Pre-exsperimental
- One shot case study
- One group pretest-posttest
- Intec-group comparison
2. True exsperimental
- Posttest only control design
- Pretest-control group design
3. Factorial experimental
4. Quasi experimental
- Time series design
- Nonequivalent control group design
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu one
group pretest posttest design. Dalam penelitian ini, kepada kelas
eksperimen dikenakan perlakuan (treatment) dengan dua kali pengukuran
yaitu pengukuran pertama (pretest) diberikan sebelum ada pelakuan
(treatment). Adapun alasan peneliti menggunakan eksperimen kuasi
(penelitian semu) adalah peneliti tidak mampu untuk mengumpulkan
sampel dengan baik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dan sesuai
dengan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model
proyek respons kreatif dalam meningkatkan keterampilan menulis kalimat
Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
𝐎
𝟏
→ 𝚾 → 𝐎
𝟐
Keterangan :
O1 : tes awal (pretest) sebelum mendapat perlakuan
X : Perlakuan (treatment) dengan menggunakan model pembelajaran
proyek respons kreatif
O2 : tes akhir (posttest) setelah mendapat perlakuan
Dalam penelitian ini penulis hanya akan memperoleh data dari satu
kelompok sampel yang telah diberikan perlakuan. Adapun
langkah-langkah yang penulis tempuh adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pretest untuk mengukur kemampuan siswa sampel
sebelum diberikan perlakuan.
2. Memberikan perlakuan kepada siswa sampel penelitian.
3. Memberikan posttest sebagai langkah untuk mengetahui
perkembangan yang dialami setelah skor pretest.
4. Menyebarkan angket pada siswa sampel penelitian.
B. Partisipan
Partisipan adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian, dan turut
membantu dalam kelancaran selama proses penelitian berlangsung. Partisipan
dalam penelitian ini di antaranya:
a) Kepala SMA Bina Dharma 1 Bandung
b) Guru pamong Bahasa Jepang
c) Seluruh guru dan staf SMA Bina Dharma 1 Bandung
d) Siswa-siswi kelas X SMA Bina Dharma 1 Bandung
e) Seluruh anggota kelompok PPL SMA Bina Dharma 1 Bandung
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Sedangkan menurut Sisworo (dalam Mardalis, 2009, hlm. 54)
mendefinisikan populasi sebagai sejumlah kasus yang memenuhi
seperangkat kriteria yang ditentukan peneliti.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
populasi adalah objek atau subjek yang berada dalam suaru wilayah
tertentu dan memiliki karakteristik sesuai dengan ketentuan penulis untuk
kemudian diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi yang menjadi subjek
dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Bina Dharma 1 Bandung
yang mana masuk dalam jenis populasi terbatas.
2. Sampel Penelitian
Menurut Sutedi (2011, hlm. 179) mengemukakan sampel adalah
bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data.
Berdasarkan pendapat di atas maka disimpulkan bahwa sampel adalah
sebagian atau seluruh jumlah populasi yang dapat mewakili sebagai
sebuah sumber data. Maka penulis mengambil sampel seluruh siswa kelas
X SMA Bina Dharma 1 Bandung tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah
11 orang.
D. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan
atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.
(Sutedi, 2011, hlm. 155). Instrument yang digunakan sangat menentukan
terhadap keberhasilan suatu kegiatan penelitian, sebab data yang diperoleh
untuk menjawab masalah peneltian atau menguji hipotesis diperoleh melalui
instrument. Instrument penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan
pengolahan data tentang variable-variabel yang diteliti (Subana dan Sudrajat,
2005). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun instrument
a. Masalah dan variable yang diteliti termasuk indikator variable, harus
jelas spesifik sehingga dapat dengan mudah menetapkan menetapkan
jenis instrument yang akan digunakan.
b. Sumber data/informasi baik jumlah maupun keragamannya harus
diketahui terlebih dahulu, sehingga bahan atau dasar dalam
menentukan isi, bahasa, sistematika item dalam instrument penelitian.
c. Keterampilan dalam instrument itu sendiri sebagai alat pengumpul data
baik dari keajegan, kesahihan maupun objektifitasnya.
d. Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrument harus jelas,
sehingga peneliti dapat memperkirakan cara analisis data guna
pemecahan masalah penelitian.
e. Mudah dan praktis digunakan akan tetapi dapat menghasilkan data
yang diperlukan.
Instrument yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini diantaranya:
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2006, hlm. 150). Tes tersebut harus memiliki validitas dan
reliabilitas yang cukup terandalkan, di samping harus memiliki sifat
praktis yaitu mudah digunakannya, dan ekonomis yaitu tidak
terlampau memakan waktu dan biaya alam pembuatan dan
pengolahannya (Sutedi, 2011, hlm. 157). Tes yang akan digunakan
pada penelitian ini adalah pre-test dan post-test yang bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa terhadap pelajaran bahasa Jepang yang
menggunakan model proyek respons kreatif.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan
posttest. Pretest berguna untuk mengukur kemampuan awal sebelum
treatment diberikan. Sedangkan posttest berguna untuk mengukur
kemampuan akhir setelah treatment diberikan. Soal pretest dan posttest
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa soal yang berisi
dan struktur
yang tepat
dengan
struktur yang
tepat.
2. Angket
Angket merupakan salah satu instrument pengumpul data
penelitian yang diberikan kepada responden (manusia dijadikan subjek
penelitian) (Sutedi, 2011, hlm. 164). Menurut Faisal (dalam Sutedi,
2011, hlm. 164) teknik angket dilakukan dengan cara pengumpulan
datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan
untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden. Dilihat
dari keleluasaan reponden dalam memberikan jawabannya, angket
dapat digolongkan kedalam angket tertutup dan angket terbuka. Jika
dilihat dari informasi yang diperoleh, angket dapat digolongkan
menjadi angket langsung dan angket tidak langsung. Dalam hal ini,
penulis akan melakukan angket tertutup tidak langsung untuk
mengetahui penilaian dan pendapat responden tentang model
pembelajaran proyek respons kreatif dimana soal angket hanya dengan
cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist (√ ).
Ada beberapa langkah dalam menyusun instrument angket,
diantaranya yang kemukakan oleh Sakai (Sutedi, 2009, hlm. 165-166):
a. Merumuskan kisi-kisi dan item pertanyaan
b. Merumuskan dan menetapkan bentuk jawaban yang diharapkan
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh reponden
d. Merumuskan kategori jawabannya secara lengkap
e. Membuat petunjuk atau perintah pengisian
f. Membuat kalimat pengantar
g. Uji coba
h. Mengolah dan merevisinya
i. Memperbaiki dan menetapkan bentuknya
Angket digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Dalam penelitian ini
penulis memberikan angket-angket kepada kelas sampel setelah
menempuh tahap-tahap penelitian dari mulai pretest hingga posttest.
Angket ini diberikan dengan tujuan untuk mengetahui pendapat kelas
sampel mengenai mata pelajaran Bahasa Jepang, dan model proyek
respons kreatif. Adapun kisi-kisi angket sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Angket
No Jenis Pernyataan Jumlah Pernyataan
1. Kesan terhadap model proyek
respons kreatif 5
2. Kekurangan dan kelebihan model
proyek respons kreatif 5
E. Uji Kelayakan Instrumen
Sebelum instrument penelitian dipakai maka harus dilakukan uji coba
terlebih dahulu. Analisis uji coba instrument dilakukan untuk mengetahui
soal-soal yang baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Analisis uji coba
instrument terdiri dari beberapa uji coba diantaranya uji tingkat kesukaran soal,
uji daya pembeda, uji validitas, serta uji relabilitas. Dari semua uji coba tersebut
diambil kesimpulan dari tiap-tiap butir soal yang telah diuji cobakan apakah
layak dijadikan instrument atau tidak.
F. Analisis Butir Soal Esai
Pada penelitian ini analisis butir soal esai yang akan dilakukan adalah
analisis tingkat kesukaran dan analisis daya pembeda. Berikut adalah
Tabel 3.4
Hasil Uji Coba Bentuk Tes Esai
N Nomor Butir Soal
1 2 3 4
1 3 4 5 6
2 4 4 5 4
3 3 4 5 5
4 2 3 5 5
5 3 2 4 5
6 3 3 2 5
7 2 3 4 4
8 2 2 3 4
9 2 3 2 3
10 3 1 3 2
Σ 27 29 38 43
Penentuan kelompok atas dan kelompok bawah (27,5%):
=
27,5 100×
N
=
27,5100
×
10
= 2,75 (dibulatkan menjadi 3)
Jadi batas kelompok atas dan kelompok bawah masing-masing terdiri dari
3 orang.
1. Analisis Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah tetapi juga tidak
terlalu sulit.
Analisis Tingkat kesukaran
TK =
𝑆𝑘𝐴 +𝑆𝑘𝐵 −(2𝑛 ×𝑆𝑘𝑚𝑖𝑛)Keterangan:
TK : Tingkat Kesukaran
SkA : Jumlah skor jawaban kelompok atas
SkB : Jumlah skor jawaban kelompok bawah
N : Jumlah sampel kelompok atas atau kelompok bawah
Sk mak : Skor maksimal
Sk min : Skor minimal
Klasifikasi Tingkat Kesukaran
TK : 0,00 – 0,25 = Sukar
TK : 0,26 – 0,75 = Sedang
TK : 0,76 – 1,00 = Mudah
Soal no. 1
= 10 +7 −(2.3.2)2.3 (4−2)
= 17−1212
= 125 = 0,416 (Tingkat Kesukaaran Sedang)
Soal no. 2
= 12 +6−(2.3.1)2.3 ×(4−1)
= 18−624
= 1224 = 0,5 (Tingkat Kesukaaran Sedang)
Soal no. 3
= 23−1218
= 1118 = 0,611 (Tingkat Kesukaaran Sedang)
Soal no. 4
= 15 +9−(2.3.2)2.3 ×(6−2)
= 24−1224
= 1224 = 0,5 (Tingkat Kesukaaran Sedang)
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran diatas, keempat soal yang
akan digunakan memiliki tingkat kesukaran sedang, sehingga semua soal
dapat digunakan.
2. Analisis Daya Pembeda
Butir soal yang baik adalah soal yang bisa membedakan kelompok atas
dan kelompok bawah.
Analisis Tingkat Kesukaran
DP =
𝑆𝑘𝐴−𝑆𝑘𝐵𝑛 (𝑆𝑘𝑚𝑎𝑘−𝑆𝑘min)
Ketererangan:
DP :Daya Pembeda
SkA : Jumlah skor jawaban kelompok atas
SkB : Jumlah skor jawaban kelompok bawah
N : Jumlah sampel kelompok atas atau kelompok bawah
Sk mak : Skor maksimal
Sk min : Skor minimal
Klasifikasi Daya Pembeda
DP : 0,26 – 0,75 = Sedang
DP : 0,76 – 1,00 = Tinggi (kuat)
Soal no. 1
= 3(4−2) 10 − 7
= 6 3 = 0,5 (Daya Pembeda Sedang)
Soal no. 2
= 12−6
3(4−1)
= 9 6 = 0,666 (Daya Pembeda Sedang)
Soal no. 3
= 15 −8
3(5−2)
= 9 7 = 0,777 (Daya Pembeda Tinggi/Kuat)
Soal no. 4
= 3(6−2) 15−9
= 12 6 = 0,5 (Daya Pembeda Sedang)
Dari hasil data di atas, keempat soal yang akan diujikan terhadap
sampel menunjukan bahwa soal-soal tersebut dapat membedakan
kelompok atas dan kelompok bawah sehingga tidak peril ada
penggantian sosial.
3. Uji Validitas
Validitas terdiri dari dua macam yaitu validitas internal dan validitas
eksternal. (Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang 2009, hlm. 217).
validitas yang diukur dengan konsultasi dengan cara konsultasi dengan
pakar.
Selain dengan cara di atas, validitas juga dapat disusun dengan
berdasarkan pada fakta-fakta empirik yang telah terbukti (Penelitian
Pendidikan Bahasa Jepang 2009, hlm. 218).
Tabel 3.5
Tabel Uji Variabel
Nomor
sampel
Nama
siswa X Y x
2
y2
1 Siswa 1 18 17 324 289
2 Siswa 2 17 17 289 289
3 Siswa 3 17 16 289 256
4 Siswa 4 15 14 225 196
5 Siswa 5 14 15 196 225
6 Siswa 6 13 14 169 196
7 Siswa 7 13 13 169 169
8 Siswa 8 11 10 121 100
9 Siswa 9 10 10 100 100
10 Siswa 10 9 8 81 64
137 134 1963 1884
Untuk mencari t hitung untuk sampel yang sama:
t =
𝑀𝑥−𝑀𝑦 √𝑆𝑑𝑥2+ 𝑆𝑑𝑦2𝑁−2
Keterangan:
t : nilai t hitung
Mx : mean variable X
Sdx : standar deviasi variable X
Sdy : standar deviasi variable Y
N : jumlah sampel
1. Rumus untuk mencari mean X dan Y
Mx = 𝛴𝑥𝑛 My = 𝛴𝑦𝑛
= 13,7 = 13,4
2. Mencari standar deviasi variable X dan Y:
Sdx = √𝛴𝑥2
𝑛 − 𝑀𝑥2
= 2,93
Sdy = √𝛴𝑦2
𝑛 − 𝑀𝑦2
= 2,97
3. Mencari t hitung:
t = 𝑀𝑥−𝑀𝑦
√𝑆𝑑𝑥2+ 𝑆𝑑𝑦2
𝑁−2
= 13,7−13,4
√8,58+ 8,8210−2
= 1,470,3 = 0,204
4. Mencari signifikasi dengan derajat kebebasan (df/db)
df atau db = n – 1
= 9
db 9 pada taraf signifikansi 1% t tabel = 3,25
db 9 pada taraf signifikansi 5% t tabel = 2,26
Dengan demikian, t hitung < t tabel berarti kedua mean tersebut tidak ada
perbedaan yang signifikan. Dengan demikian, instrument penelitian bisa
4. Uji Reliabilitas
Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas yang dapat mengukur
secara ajeg, yaitu meskipun berkali-kali tes tersebut digunakan pada
sampel yang sama dengan waktu yang tidak terlalu lama, akan
menghasilkan data yang sama pula.
Penghitungan Uji Reliabilitas Tes Isian Singkat
Tabel 3.6
Tabel Persiapan Perhitungan Reliabilitas Tes Isian Singkat
Nomor
Sampel
Nomor Butir Soal Skor
Tabel 3.7
Tabel Analisis Nilai Si2
Nomor Soal Nilai Si2
1 0,41
2 0,89
3 1,36
4 1,21
ΣSi2
3,87
𝛴𝑆𝑡2 = (𝛴𝑆𝑡2− 𝛴(𝑆𝑇)2
𝑁 ) ∶ 𝑁
= (1963 − 1372
10 ) ∶ 10 = (1963 − 1876,9) ∶ 10 = 8,61
Hasil dari perhitungan di atas di ketahui bahwa nilai ΣSI2 (3,87)
dan nilai St2 (8,61), kemudian dimasukan ke dalam rumus sebagai
berikut:
r = 𝑘
𝑘 − 1(1 − 𝛴𝑆𝑖2
𝑆𝑡2 )
= 4
4 − 1(1 − 3,87 8,61)
= 1,33 (1 − 0,449) = 1,33 (0,557)
Keterangan:
r : angka koefisien reliabilitas yang dicari
k : jumlah butir soal
𝛴𝑆𝑖2 : jumlah varian seluruh butir soal
𝑆𝑡2 : varian total
Klasifikasi Reliabilitas:
0,00 – 0,20 = Sangat rendah
0.21 – 0,40 = Rendah
0,41 – 0,60 = Sedang
0,61 – 0,80 = Kuat
0,81 – 1,00 = Sangat kuat
G. Prosedur Penelitian
1. Persiapan
a) Menentukan materi yang akan diberikan di setiap pertemuannya
b) Menentukan alat-alat yang dibutuhkan sebagai media yang akan
digunakan dalam penelitian
c) Menyusun instrument penelitian
d) Mengajukan surat izin penelitian ke SMA Bina Dharma 1 Bandung
guna mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah
e) Menentukan populasi dan sampel penelitian
f) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap
pertemuannya
2. Pelaksanaan
Tabel 3.8
Pelaksanaan Treatment
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan
1. Rabu, 4 Mei 2016 14.20 – 13.50 Melakukan pretest
2016 treatment
pertemuan ke- 1
3. Kamis, 19 Mei
2016
10.00 – 11.30 Melakuakan
treatment
pertemuan ke- 2
4. Jumat, 20 Mei 2016 08.00 – 09.30 Melakuakan
treatment
pertemuan ke- 3
5. Senin, 23 Mei 2016 10.00 – 11.30 Melakuakan
treatment
pertemuan ke- 4
6. Selasa, 24 Mei
2016
07.00 – 08.30 Melakukan posttest
Sumber: data yang diperoleh peneliti (2016)
3. Pelaporan
a) Melakukan pemeriksaan ulang terhadap keseluruhan data yang telah
diperoleh.
b) Mengolah keseluruhan data yang telah diperoleh dan mengujinya
dengan perhitungan statistik.
c) Menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah dan di uji
secara statistik.
H. Analisis Data
1. Analisis Pengolahan Data Hasil Tes
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif,
yaitu hasil dari tes kemampuan menulis kalimat bahasa Jepang berupa
angka, kemudian diolah dengan menggunakan rumus statistik.
Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari
kepada sampel penelitian. Setelah data diperoleh, kemudian data diolah
dengan perincian sebagai berikut:
a. Tes (Pretest dan Posttest)
1) Membuat tabel persiapan untuk menilai t-hitung
No No. Sampel X Y d d2
(1) (2) (3) (4) (5)
Σ
M
Keterangan:
a. Kolom (1) diisi dengan nomor urut, sesuai dengan jumlah
sampel
b. Kolom (2) diisi dengan nilai pretest
c. Kolom (3) diisi dengan nilai posttest
d. Kolom (4) diisi dengan nilai gain antara pretest dan posttest
e. Kolom (5) diisi dengan pengkuadratan angka-angka pada
kolom (4)
f. Isi baris sigma (jumlah) dari setiap kolom tersebut
g. M (mean) adalah nilai rata-rata dari kolom (2), (3), dan (4)
2) Mencari nilai rata-rata (mean) kedua variable dengan rumus:
𝑀
𝑥=
Σ𝑥𝑁
𝑀
𝑦=
Σ𝑦𝑁
Keterangan:
Mx : Mean hasil pretest
My : Mean hasil posttest
N : Jumlah sampel
3) Mencari gain (d) antara pretest dan posttest
d =
posttest – pretest
4) Mencari mean gain (d) antara pretest dan posttest dengan
rumus:
𝑀𝑑 =
Σ𝑑
𝑁
Keterangan :
Md : Mean gain atau selisih antara pretest dan posttest Σd : Jumlah keseluruhan gain
N : Jumlah sampel
5) Menghitung nilai kuadrat deviasi dengan rumus:
∑ 𝑥
2𝑑 = ∑ 𝑑
2−
(Σ𝑑)
2𝑁
Keterangan:
∑ x2d : Jumlah kuadrat deviasi
∑ d2 : Jumlah gain setelah dikuadratkan
N : Jumlah sampel
𝑡 − ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑀𝑑
√ Σ𝑥
𝑁 (𝑁 − 1)
2𝑑
Keterangan :
Md : Mean gain atau selisih antara posttest dan pretest Σx2d : Jumlah kuadrat deviasi
N : Jumlah sampel
7) Memberikan interpretasi terhadap nilai t-hitung
Merumuskan Hipotesisi kerja (Hk) dan Hipotesisi nol (Ho):
Hk : terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan
menulis kalimat bahasa Jepang siswa antara sebelum dan
sesudah perlakuan dengan menggunakan model
pembelajaran proyek respons kreatif.
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada
kemampuan menulis kalimat bahasa Jepang siswa sebelum
dan sesudah perlakuan dengan menggunakan model
pembelajaran proyek respons kreatif.
8) Menghitung nilai t-hitung dengan nilai t-tabel
db = N – 1
= 11 – 1
= 10
2. Analisis Pengolahan Data Hasil Angket
Angket digunakan untuk mengetahui kesan dan pendapat siswa
mengenai penggunaan model proyek respons kreatif dalam peningkatan
kemampuan menulis kalimat bahasa Jepang. Angket diberikan setelah
Rumus yang digunakan untuk menghitung presentasi dari hasil angket
adalah sebagai berikut:
𝑃 =
𝑓𝑛x 100%
Keterangan:
P : Presentase jawaban
f : Frekuensi jawaban responden
n : Jumlah sampel
Tabel 3.9
Penafsiran Analisis Angket
Interval Keterangan
0% Tidak ada seorangpun
1% - 5% Hampir tidak ada
6% - 25% Sebagian kecil
26% - 49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51% - 75% Lebih dari setengah
76% - 95% Sebagian besar
96% - 99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya